Jumat, 03 Mei 2024

Ustadz HAMID MUNAWWAR, Lc

 


Ustadz Hamid Munawwar, Lc adalah seorang da’i ilallah dari Kecamatan Haur Gading, Kabupaten Hulu Sungai Utara. PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pernah menjadi pengurus BAZNAS Kabupaten Hulu Sungai Utara. Beliau juga sering tampil menjadi moderator diskusi dalam acara yang diadakan oleh Diskominfo HSU.

Diantara kalam beliau:

“Kehidupan di dunia ini adalah sesuatu yang fana, sebagaimana Allah menciptakan seluruh makhluk itu bersifat fana. Maka sesungguhnya yang patut kita cintai, yang patut kita syukuri hanyalah Allah Subhanahu wa ta’ala. Alau kita berada dalam kejayaan, berada dalam roda kehidupan yang di atas, maka sesungguhnya itu patut kita syukuri, tetapi jangan sampai menjadikan kita menjadi orang orang yang sombong, menjadi orang orang yang angkuh. Karena sesungguhnya roda itu pasti berputar. Dan ketika kita berada di atas, bisa jadi besok hari, atau seminggu kemudian atau setahun atau kemungkinan beberapa tahun kemudian kita akan berada dibawah. Begitu pula saat kita berada di bawah, janganlah kita mengutuk takdir, janganlah kita menyalahkan Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena bisa jadi itu adalah cobaan dari Allah Subhanahu wa ta’ala agar kita bisa menjadi orangorang yang bersyukur”.

“Kalau kita sabar dalam ujian (kehidupan) maka termasuk orang orang yang beriman, tetapi kalau kita kada sabar dengan ujian yang menimpa kita, dengan nikmat yang kita dapatkan, maka kita termasuk orangorang yang kafir lawan nikmat Allah Subhanahu wa ta’ala”.

“Dalam kitab Sirr al Asrar, Syekh Abdul Qadir alJilani ada menyebutkan bahwa yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah Nur Muhammad, yaitu Roh dan Nur Muhammad, lalu pena, takdir dan aqal... Disini harus kita fahami dari perkataan Syekh Abdul Qadir al Jilani : “Nang diciptakan oleh Allah”, berarti Nur dan Roh Nabi Muhammad itu adalah diciptakan, artinya tetap makhluk, bukan Azaly, bukan Sarmadi, dan bukan ‘Abadi. Jadi ada istilahnya itu ada “Abadi, kada berkesudahan; ada Sarmadi, kadada awal kadada akhir; dan ada “Azaly, kada mempunyai awal”.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar