Drs. H. Muhammad Adenan, MA lahir di Juai,
Kabupaten Hulu Sungai Utara (Sekarang masuk wilayah Kabupaten Balangan), Senin,
5 Mei 1958 M (bertepatan dengan 16 Syawal 1377 H). Adalah Master bahasa Arab
pertama dari Kalimantan.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Modern “Gontor”
(1980), beliau kemudian menempuh program sarjana di IKIP Malang mengambil
jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
Pada tahun 1993 beliau diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan
ditempatkan di MAN 2 Model Banjarmasin. Seiring perjalanan waktu, beliau
kemudian diangkat menjadi Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan,
kemudian menjabat Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Mulawarman,
Banjarmasin (2011- ).
Dalam keaorganisasian beliau menjadi Sekretaris Madrasah Development Center
(MDC), serta aktif menjadi pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi
Kalimantan Selatan peride 2011 – 2016, dan menjadi fungsionaris di Nahdlatul
Ulama (NU).
Aktifitas keseharian lainnya adalah menjadi penceramah dan khatib di
beberapa mesjid, serta menjadi dosen di Akademi Perawat (Akper), Stikes Suaka
Insan dan di Universitas Islam Kalimantan (Uniska).
Diantara kalam beliau:
“Menguasai bahasa arab mutlak diperlukan, apalagi, untuk mempelajari
al-qur’an dan hadits secara detail, kita dituntut menguasai bahasa arab, selain
sebagai bahasa komunikasi, ia juga bahasa ibadah”.
“Warga NU adalah masyarakat semi tradisional yang taat pada agama dan
ulama. Mereka tidak memisahkan antara agama dan negara, sebab antara keduanya
bagai dua sisi mata uang. Agama dengan dukungan negara akan kuat, dan negara
dengan dukungan agama akan lestari. Negara yang dijalankan oleh sebuah
pemerintahan instrumen untuk mewujudkan nilai-nilai politik keagamaan”.
“Siapapun orangnya, jika memiliki komitmen dan mau memperjuangkan agama dan
negara secara bersama-sama, kesanalah mereka akan menjatuhkan pilihannya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar