Senin, 10 April 2017

KH. MUHAMMAD SARNI


   

KH. Muhammad Sarni bin H. Jarmani bin H. Muhammad Shiddiq al-Alabi.  Lahir di Sunga Tabukan, Alabio, Amuntai, 1921 M (1339 H). Masa kecil bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) 6 tahun, setelah itu sempat menempuh pendidikan di Normal Islam Rantau.

Pada masanya beliau membuka majelis taklim di rumah beliau sendiri. Adapun yang diajarkan adalah masalah ilmu tauhid, fiqih dan tasawuf, dan juga ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu nahwu dan tasrif, ilmu tajwid dan lain-lain. Di samping bertani beliau juga diangkat sebagai Pembantu Petugas Pencatat Nikah, Talak dan Rujuk (P3 NTR). Tugas sebagai Petugas P3NTR atau “Pangulu” beliau emban kurang lebih sepuluh tahun, yaitu sejak tahun 1960 sampai 1970-an. 

Karena luasnya keilmuan beliau, maka beliau sering diminta oleh masyarakat untuk memberikan ceramah pada kegiatan-kegiatan tertentu, tidak saja oleh masyarakat setempat tapi juga oleh masyarakat di luar kota Amuntai. Beliau pernah diminta mengajarkan ilmu Tasawuf di Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola) pada tahun 1973. Setelah sebelumnya juga pernah diminta untuk mengajarkan ilmu tasawuf di Sampit, Kalimantan Tengah selama lebih kurang lima tahun

 

 

Beliau mengarang beberapa kitab diantaranya :

-         al-Bahjatuh al-Mardhiyah fi al akhlaq al-Diniyah” (Banjarmasin : Murni)

-         Fath al ‘arifin fi Bayan a’mal al Salikin wa al washilin ila Allah Ta’ala

-         Mabady ilmu al-Fiqh,

-         Mabady ilmu Tasawuf” (Banjarmasin : TB. Murni)

-        Tuhfah ar Raghibin fi Bayani Thariqi al-Salikin” 2 jilid (Banjarmasin : Tb. Murni)

-          Hidayat al-Mubtadiien”,   

-         “Tuhfah al-Ikhwan “.

-          Penuntun Cara Berhilah”,

-          Pelajaran Nahwu”, “Pelajaran Tajwid,” dan “Pelajaran Sharaf”.

Beliau telah berpulang ke rahmatullah pada malam Jum’at, 21 Juli 1988 (bertepatan dengan 6 Zulhijjah 1408 H). Makam di Sungai Tabukan Alabio.  

Beliau telah berpulang ke rahmatullah pada malam Jum’at, 21 Juli 1988 (bertepatan dengan 6 Zulhijjah 1408 H). Makam di Sungai Tabukan Alabio.  



Diantara kalam beliau:

“Tidak dibenarkan seseorang itu memperhambakan diri kepada Allah sebelum mengetahui ilmu tauhid, maka oleh karena itu pelajarilah akan dia sampai mengerti, tuntutlah dengan bersungguh-sungguh kepada ahlinya hingga menjadi pengetahuan yang yaqin (ilmu yaqin), keimanan yang bertambah kuat, tidak bergoyang ditimpa sesuatu”  (Dipetik dari kitabTuhfah al-Ikhwan” karangan KH. Muhammad Sarni bin H. Jarmani bin HM. Shiddiq, Penerbit : Toko Buku “Murni”, Pasar Sukaramai, Banjarmasin)

9 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    Saya mau nanya ustd, dimana kira2 saya bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai biografi beliau KH. Muhammad Sarni selain yg tertulis di atas?
    Atau mungkin dari salah satu kitab beliau yg mna yg ada biografi lengkap beliau?

    Syukron ustd
    Wa'alaikumsalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. -Islam Banjar Agustus 2012
      www.islambanjar.blogspot.com.2012/08
      -Perkembangan Pemikiran Tasawuf di Kalimantan Selatan
      www.pdii.lopi.go.id,data,2012/07
      -Kitab Fikih Ulama Banjar, Kesinambungan dan...
      https://media.neliti.com>publications
      -Ulama Banjar dan Karya-karyanya
      https://lemlita.worpress.com,2012/02/11

      Hapus
  2. Silakan langsung silaturahim kepada ahli waris beliau yang di Pasar Selasa Sungai Tabukan Alabio. Sekalian ziarah ke makam beliau

    BalasHapus
  3. Sekedar menambahkan, bahwasanya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu Sungai Utara, H. Said Masrawan, Lc. MA adalah salah seorang cucu beliau.

    BalasHapus
  4. Cht cntk u wa u nh..
    082252669521
    Hndk bnar thu di mnA mkam sidin.... Klu p bisa jdi wsilh smpi y u jiarh wdh sidin

    BalasHapus