KH. Nafiah Muhja lahir di Amuntai,
Kamis, 29 Desember 1949 M (bertepatan dengan 8 Rabiul Awwal 1369 H). Setelah
lulus dari Pondok Pesantren “Rasyidiyah Khalidiyah” Amuntai, beliau
melanjutkan kuliah ke Fakultas Tarbiyah di Barabai (1970 – 1974), setelah itu
menyambung ke Perguruan Tinggi Islam di Banjarmasin.
Berbagai jabatan yang pernah
beliau emban diantaranya sebagai Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin
(2002 – 2005) yang membawahi area regional Kalimantan (Kalsel, Kalteng dan
Kaltim), Instruktur Pengajar Widyaiswara (2006 – 2010). Setelah pensiun dari
pegawai, beliau dipercaya untuk memimpin organisasi keagamaan yaitu sebagai
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarbaru periode 2010 – 2015,
dan sekarang terpilih kembali untuk periode 2015 – 2020).
Beliau pernah menjadi juara I
kategori Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Kota Banjarbaru dan juara III
Kategori Keluarga SakinahTingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Telah berpulang ke rahmatullah
pada hari Senin, 11 April 2022 M (bertepatan dengan 9 Ramadhan 1443 H). Di
makamkan di Alkah Kuburan Muslimin Guntung Lua Banjarbaru.
Di antara kalam
beliau:
“Melaksanakan ajaran agama dengan sepenuh
hati dan keyakinan yang mantap, karena hakekat hidup manusia adalah beribadah
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan itulah jalan yang lurus menuju sukses
hidup dunia akherat”.
“Kalau bisa lazimkan membaca
al-Qur’an setiap hari diluar bacaan shalat. Meski satu atau beberapa ayat,
fahami makna artinya. Inshaa Allah terhindar dari kepikunan”
“Sedekah adalah sikap terpuji yang
banyak memberikan manfaat bagi siapapun yang rajin dan penuh keridhaan
melakukannya demi mencapai berkah dalam kehidupan”.
“Pahala sedekah tidak akan pernah
putus meskipun pemberi sedekah sudah meninggal dunia”
Sidin pernah jua menasehati ulun sebelum ulun tulak memadam dn begawi jauh diperantauan...jujur dan bila sampai wktu sembahyang cri mesjid/langgar,jngan ditunda2...
BalasHapus