Sayyid Ali Zainal Abidin al-Habsyi adalah putra dari pasangan Habib Abdillah al-Habsyi (Pamintangan) dan Hj. Uflihah binti KH. Muhammad Janawi.
Diantara kalam beliau:
“Sesungguhnya Allah memiliki karunia-karunia yang besar, maka siapapun hamba yang memiliki keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, memiliki iman kepada rasul-Nya, hingga hamba-hamba tersebut selalu melakukan perintah-perintah Allah Subhanahu wa ta’ala, maka Allah akan mengangkat derajat seseorang disisi-Nya, yang sangatlah mulia yang disebabkan perbuatannya”.
“Sesungguhnya seseorang yang hebat itu, disebabkan perbuatannya, bukan ucapannya. Seperti air hujan yang menumbuhkan akan tumbuh-tumbuhan, bukan suara petir yang keras. Maka selagi hamba tersebut melakukan perbuatan yang Allah perintahkan, maka seorang hamba tersebut akan menambahkan keimanannya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala”.
“Kenikmatan yang diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada seseorang, bukanlah sesuatu yang sia-sia, tetapi disamping Allah memberikan nikmat tersebut, Allah agungkan kepada hamba-Nya, dimana didalam hadits Qudsyi dikatakan : hai anak adam, beribadahlah kepadaKu, maka Allah akan memberikan kepada hati mereka yang mau melakukan ibadah tersebut (berupa) kekayaan, bukan saja kekayaan yang zahir, tetapi juga kekayaan yang bathin. Yang mana apabila kekayaan tersebut sudah diberikan kepada hati seseorang hambanya, maka hamba tersebut tidak akan mengatakan kelemahan, tidak merasakan kesusahan, tidak akan merasakan kesedihan, karena Allah telah memberikan kekayaan dalam hatinya yaitu dengan cahayanya Allah Subhanahu wa ta’ala”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar