H. Ahmad Humaidi, Lc, S.Pd.I, M.Pd.I, bin H. Muhammad Yusuf, S.Ag, lahir
di Murung Karangan, Amuntai, Jum'at, 9 Februari
1979 M (bertepatan dengan 12 Rabbiul Awwal 1399 H).
Pertama kali menempuh pendidikan di SDN Padang Basar Hulu (lulus tahun
1990), kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah “Normal Islam” Putera (NIPA)
Rakha Amuntai (1993), dan Madrasah Aliyah NIPA Rakha Amuntai (1996). Setelah
itu, menimba ilmu ke Universitas "Al-Azhar" Cairo dengan mengambil jurusan
Syari’ah Islamiyah (2003).
Diantara guru-guru beliau, diantaranya Syekh Muhammad Nuruddin Marbu
al-Harusy al-Banjari, Syekh Ahmad Fahmi Zamzam al-Banjari, Syekh Mahyuddin bin
KH. Zamzam, Tuan Guru KH. Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul), Syekh Ahmad
Jamhuri al-Banjari, Prof. DR. Syekh Ali Jum’ah Muhammad, Prof. DR.Syekh Sayyid
Muhammad Fadhil al-Jailani, DR. Syekh Yusuf Muhyiddin al-Hasani, dan lain-lain.
Berhasil membawa gelar Lc, beliau tetap semangat menimba ilmu, dengan
mengambil Akta IV Kependidikan pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rakha
Amuntai (2005) dan Pendidikan Bahasa Arab di Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an
(STIQ) Amuntai (2007). Dan akhirnya pada tahun 2013 beliau berhasil
menyelesaikan S-2 pada Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin jurusan
Manajemen Pendidikan Islam.
Beliau disamping mengasuh Majelis
taklim “An-Nur al-Hasani” di
Komplek Perumahan Citra Permata Sari (CPS) Sungai Malang, juga aktif sebagai tenaga pendidik di MAN 1
Amuntai, guru di MA NIPI Rakha Amuntai, juga sebagai Dosen STAI Rakha dan STIQ
Rakha Amuntai.
Beliau ada menyusun sebuah risalah/ kitab yang bernama “Risalah Penuai
Berkah” yang diterbitkan oleh Majelis Ta’lim “An-Nuur al-Hasani”
Sungai Malang Amuntai.
Diantara kalam beliau:
“Kenapa sembahyang seseorang baik itu adalah karena berwudhunya juga
baik”
“Didalam kita berwudhu, supaya kita diberi khusyuk dalam berwudhu itu,
diantaranya adalah tiap kali kita membasuh anggota kita berdo’a. Ada do’a yang
harus dibaca ketika membasuk muka, ketika membasuh kedua tangan, ketika
membasuh kepala, membasuh telinga dan membasuh kaki, ada do’a-do’a yang harus
kit abaca supaya kita terlatih khusyu’ dalam wudhu”.
“Apabila kita berwudhu, maka malaikat mendo’akan, malaikat akan menjaga mengawani
dan syaithan akan menjauh dari dia. Jadi pastikan anak-anak kita, cucu-cucu
kita kalau mau berangkat sekolah berwudhu dulu, maka ilmu yang didapat akan baberkah.”
“Allah akan selalu memuliakan orang yang menziarahi-Nya, mengunjungi-Nya
di masjid. Jadi artinya apabila kita ini hendak dimuliakan oleh Allah subhanahu
wa ta’ala, suatu kemuliaan yang tidak tanggung-tanggung maka jadilah orang yang
selalu bolak balik ke rumah Allah subhanahu wa ta’ala”
“Ahlu taqwa itu banyak beramal tapi kada
marasa ada baisian amal (tidak merasa ada mempunyai amal)”
“Semakin berilmu seseorang, semakin merasa bodoh,
makin banyak kekurangan, istilahnya makin “merasa uhu”. Makanya pada
orang-orang shaleh, semakin alim semakin tawadhu’ “
“Seberapapun banyaknya amalan seseorang, tidak
akan dapat mencapai kesempurnaan, tidak mampu menghantarkannya masuk sorga.
Karena masuk sorganya seseorang adalah karena besarnya Rahmat dan kasih sayang
Allah”.
“Harus kita sadari bahwa ibadah-ibadah yang kita
lakukan sangat sedikit sekali, kita akui bahwa yang kita lakukan banyak sekali
kekurangannya. Karena itu, kita sangat berharap Allah dapat menerima
kekurangan-kekurangan kita dan menyempurnakan kekurangan kita. Sebagaimana do’a
yang kita panjatkan : “Allahumma
rabbana taqabbal minna shalatana wa shiyamana wa qiyamana wa takhasysyu’ana wa
tadharru’ana wa ta’abbudana wa tammim taqshirana ya Allah, ya Allah, ya Allah,
ya Arhamarrahimin” (Ya Allah, terimalah shalat kami, puasa kami, shalat malam
kami, kekhusyu’an kami, ketundukan kami, ibadah kami, dan sempurnakanlah
kekurangan kami, ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai yang Maha Pengasih
diantara yang Pengasih). Ibaratnya kita ini
maling, kita akui bahwa kita ini maling, maka kira-kira kita akan mendapat
keringanan. Maka dengan kita mengakui kekurangan-kekurangan kita, mudahan Allah
memaafkan kita. Karena Allah adalah Maha Luas Rahmat-Nya, Maha Penerima Taubat,
Maha Pemaaf”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar