Kamis, 01 November 2018

Kalam habib A


A

(1) SAYYID AHMAD bin SAYYID MUHAMMAD ALAWI al-MALIKI :

 


 

 

·         Ketika kalian duduk termenung sendiri, tutuplah mata kalian dan bayangkan Sayyiduna Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam berada disamping kalian, maka kebahagiaan akan menyelimuti kalian.

 

 

·         Konsep nasehat yang dibawa oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mengajak orang laib memperkokoh keimanannya kepada Allah, mengajak orang lain berpegang kepada kitab Allah subhanahu wa ta’ala, menyeru orang lain untuk mengasihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menyeru orang lain untuk taat kepada auliya Allah dan juga menasehati antara satu sama lain untuk meraih kebaikan.



(2) HABIB  ALI bin HASAN ALATHAS  SHAHIB AL MASYHAD:

·         Barangsiapa menulis sejarah waliyullah maka dia bersamanya di hari kiamat, barangsiapa mempelajari sejarahnya karena cinta, maka seakan-akan ia mengunjunginya.

·         Janganlah kalian menuntut ilmu kepada sembarangan orang. Akan tetapi carilah seorang guru (syaikh) yang memenuhi 7 (tujuh) perkara.
Pertama, ilmu pengetahuannya luas.
Kedua, sikapnya arif dan rendah hati.
Ketiga, memiliki pemahaman yang dalam.
Keempat, akhlaq dan nasabnya mulia.
Kelima, memiliki matahati yang tajam.
Keenam, berhati baik dan riwayat hidupnya baik.
Ketujuh, memeiliki mata rantai keilmuan yang bersambung kepada rasulullah Saw dan apabila ada seorang sayyid (cucu Nabi Saw) memenuhi 7 kreteria tersebut, maka ia adalah seorang guru yang sempurna.

·         Jikakalian mendapatkan seorang guru yang memenuhi kriteria di atas, maka serahkanlah diri kalian kepadanya, sandarkan semua urusan-urusanmu yang penting pada keputusannya, bersikaplah tawadhu kepada nya, jadikanlah ia sebagai perantara kalian untuk sampai kepada Allah, ambillah ijazah riwayat ilmu secara menyeluruh darinya, dapatkanlah ilbas khirqah dantalqin kalimat la ilaaha illallah darinya.

·         Dan sudah sepantasnya apabila kalian menghormati guru kalian melebihi ulama-ulama yang lain. Dan janganlah kalian sesekali menentang keputusan gurumu dalam setiap persoalan baik yang dhahir maupun yang bathin, agar kalian sampai ketujuan.

·         Riddah atau murtad ada 3 jenis, yaitu :
Riddah I’tiqadiyah ialah melakukan kemurtadan dengan keyakinan, seperti meyakini sesuatu yang bertentangan dengan Islam. Umpamanya orang yang meyakini Allah Ta’ala bersemayam di arasy-Nya seperti bersemayamnya makhluk, padahal Allah itu berbeda dengan makhluk dalam af’al, sifat dan dzat-Nya. Atau meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Riddah Fi’liyah, yakni murtad dengan perbuatan seperti menghempaskan mushaf al qur’an ke tempat yang tidak pantas, melakukan inhiraf (penistaan) terhadap kitab suci, dan sebagainya.
Riddah Qauliyyah, ialah murtad dengan perkataan. Inilah murtad yang sering dilakukan manusia, baik ia sadari maupun tidak, lantaran tidak mau mengaji agama. Untuk kembali kepada Islam, ia mesti mengucapkan kembali syahadat dengan lisannya setelah beristighfar dan bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat.

·         Sesungguhnya yang diperoleh dari ilmu, pemahaman dan cahaya, yakni terungkapnya hijab, adalah menurut ukuranadab terhadap guru. Sebagaimana ukurannya yang ada pada dirimu, demikian pula ukuran itu disisi Allah tanpa diragukan lagi.

·         Ketahuilah sesungguhnya ilmu pengetahuan ibarat samudera yang tiada bertepi. Luqmanal-Hakim pernah ditanyaoleh putranya, “Siapakah yang mampu menampung semua ilmu itu?” “Seluruh manusia” jawab al-Hakim. “Akan tetapi itu sebatas ilmu yang diberikan kepada manusia. Sedangkan Allah menurunkan ilmu di dunia ini dalam bagian yang sedikit saja.

·         Barangsiapa menghafalkan Al-Qur’an maka maqam nubuwwah diturunkan ke dalam dirinya, hanya saja ia takkan pernah mendapatkan wahyu

_______________

(3) HABIB  DR. A. ANIES SHAHAB  :

·         Struktur anatomi lidah kita tidak jauh berbeda dengan lidah hewan mamalia seperti kambing dan anjing. Tetapi, anjing dan kambing tidak mampu berkomunikaso serta menghasilkan artikulasi seperti kita, padahal ia mampu menggerakkan lidahnya dengan baik. Hewan mamalia tidak pernah mampu membuat suatu kalimat dengan intonasi, fluktuasi dan  resonansi seperti yang kita lakukan. Hal ini bisa terjadi hanya karena Allah menyempurnakan penciptaan kita. Allah menghendaki kita menjadi makhluk-Nya yang sempurna. Dengan kemampuan itu anda bisa memberikan pelajaran kecil kepada putra-putri anda. Dengan komunikasi, sekolah-sekolah, bangku perkuliahan dan ceramah agama disampaikan. Dengan memiliki lidah yang sempurna, anda unggul sekian juta persen dibanding hewan mamalia.

·         Kita layaknya sekelompok kafilah. Berjalan seharian, berkejaran dengan gelap yang tak pernah sanggup untuk dikejar. Gelap tetap datang. Cahaya siang pun muncul kembali dari belakang.Dalam keadaan yang relatif sama, ia justru yang mengejar kita. Dan tentu saja, kita mudah untuk dikejar.

·         Begitu juga dengan nikmat Allah, kita seperti mengejar mereka, berburu dengan waktu memanfaatkannya, hingga ke jalan yang tidak benar. Namun, suatu kali ia akan berubah mengejar kita dari belakang. Membelalak mata kita dengan segala kejelekan yang pernah kita perbuat atasnya. Mudah-mudahan Allah membantu kita dalam menetapkan batas-batas kenikmatan yang Ia berikan.

·         Saya seringkali harus menjelaskan kepada pasien-pasien saya bahwa ia menderita penyakit kanker ganas. Saya mengerti bagaimana terpukulnya pasien-pasien itu mendengar penjelasan itu. Sepertinya saya telah memvonis dia dengan kematian. Kanker memang pencuri kebahagiaan seseorang. Tetapi sebagai ummat muslim kita harus menyakini bahwa cobaan yang diberikan Allah kepada kita memiliki unsur magis. Unsur magis ini adalah hikmah yang hanya Allah Swt yang tahu.

·         Bagi kita ummat Islam, penyakit merupakan suatu cobaan dari Allah. Ia mencoba makhluknya untuk mengetahui sebatas apa kesabaran, sejauh apa kecintaan dan setinggi apa rasa syukur yang ia miliki. Karenanya, Allah menjanjikan bahwa setiap penyakit memiliki obat, sebagaimana yang tersebut dalam suatu hadits yang artinya “Semua penyakit memiliki obat masing-masing”.

·         Jiwa kita harus selalu diberi penena
ng, penyembuh dan peredam atas nafsu bengis di dalamnya. Kepadanya harus selalu didengarkan ayat-ayat Allah, kepadanya harus disiramkan nasihat-nasihat yang menyelamat kan dan kepadanya pula harus selalu dilantunkan kalimat-kalimat dzikir.

·         Tak ada satu pekerjaan yang lebih melegakan hati dan lebih agung pahalanya selain ingat kepada Allah.

·         Berdzikir kepada-Nya adalah surge Allah dibumi-Nya. Berdzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari pelbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan kegoncangan. Dzikir merupakanjalan pintas paling mudah untuk meraih kemenangan dan kebahagiaaan hakiki.
__________________

(4) HABIB  ALWI bin ABDULLAH bin SYAHAB  :

·         Bagaimana aku stress sedangkan aku mempunyai al-Qur’an yang aku baca tiap hari. Aku juga punya kitab Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Juga aku pelajari diwan dan kalam salafusholeh.

·         Dahulu para salaf mendidik anak-anak mereka dalam berniat dengan telaten sebagaimana mengajarkan surah al-Fatihah.

·         Sesungguhnya saat aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan hingga ke pintu, aku membawa 70 niat baik.

·         Ketahuilah, bahwa tidakada keselamatan melainkan dengan kembali ke jalan Allah, jalan para salaf kita. Kembali pada al-Qur’an, hadits dan thariqah Rasul Saw. Carilah kemuliaan dari Allah, Rasul dan para ulama.Tidak ada kemuliaan yang dapat dicari dari orang kafir dan orang fajir atau siapapun yang terbukti menentang Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada kemuliaan pada diri mereka. Mengapa kita meniru mereka?
__________________

(5) HABIB  ABDURRAHMAN bin AHMAD ASSEGAF :

·         Manfaatkanlah waktu yang sedikit dengan sebaik-baiknya. Beribadahlah dalam keadaan apapun, namun dilakukan dengan ikhlas dan gembira, agar kita selalu mendapat limpahan keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt.

·         Banyak orang yang salah kaprah mengartikan sunnah nabi. Menurut mereka, qiyamul lail, shalat dhuha, dan bersiwak saja yang dianggap ibadah sunnah Nabi. Padahal yang dimaksud sunnah beliau adalah semua gerak-gerik beliau, baik ibadahnya, cara beliau berjalan, cara beliau makan, cara beliau dalam setiap keadaan, itulah yang dimaksud sunnah. Kita jangan mempersempit makna sunnah sekedar ibadah beliau.

·         Ilmu itu bagai lautan dan tak aka nada yang mengenalnya kecuali merasakannya.
__________________


(6) Ustadz H. ABDURRAHMAN bin AHMAD As-SEGAF, Lc
 
 

·         Munkar itu (adalah) sesuatu yang telah disepakati ketidakbolehannya didalam syari’at. Seperti zina, judi ,khamar ini munkar

·         Kalau tidak mempunyai ilmu jangan berdakwah, karena hal seperti ini berbahaya. Banayak yang kita lihat sekarang : bagaimana kemunkaran yang nyata kaga (tidak) diurusin, tetapi perbedaan diantara ulama diurusin/ diributi, seperti tahlil, yasinan, maulidan, qunut, zikir berjamaah, ini saja yang dibahas, karena mereka merasa bahwa hal tersebut suatu kemungkaran.

·         Dalam menjalankan ibadah puasa hendaknya kita tidak hanya menahanmakan dan minum. Untuk mencapai maqam sah dan sempurna, ibadah puasa tidak cukup hanya dengan menggugurkan kewajiban. Agar puasa menjadi lebih berkualitas, harus dibarengi dengan menjaga mata, lisan, telinga, dan anggota tubuh lainnya.

_________________

(7) HABIB  AHMAD bin ALI bin ABDUR RAHMAN ASSEGAF :


·         Banyak orang yang bisa berlaku sabar dalam menghadapi musibah, penderitaan, dan kesempitan hidup. Tapi ketika dihadapkan dengan kelapangan, kejayaan dan nikmat, mereka menjadi tidak sabar, lupa diri, dan beranggapan bahwa itu bukan sesuatu yang harus disikapi dengan sabar,sehingga akhirnya terjatuh. Anak, istri (suami), harta,dan kedudukan adalahujian, yang juga harus disikapi dengansabar. Bagi seorang muslim, kecintaan kepadaAllah harus melebihi apapun.janagan sampai cintakepada anak, istri (suami),atau harta membuat kita lupa diri.

·         Sabar memang mudah untuk diucapkan, tapi tidaklah mudah  kala dipraktekkan, apalagi harus menjadi sikap yang menyatu dalam diri seseorang. Kalau sudah menyatu, tentu pribadi yang bersangkutan akan bercahaya, Allahpun amat sayang kepadanya karena kesabarannya itu. Disinilah kita lihat, derajat seorang yang sabar begitu tinggi di sisi Allah. Dan atas izin Allah, apapun yang istemewa bisa terjadi pada orang yang sabar.

·         Bagi Allah, tidak ada yang sulit, karena Dia yang menjadikan apapun. Semesta dan seisinya adalah ciptaan Allah dan Dia dengan keadilan-Nya memelihara semuanya itu. Sebenarnya banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Allah dimuka bumi ini, karena Allah Maha Pendidik, tapi manusia sering alpa dan banayak yang mengingkari ibrah yang diberikan-Nya.

·         Cacat yang dialami seseorang, baik bawaan atau bukan, bagaimanapun merupakan pemberian Allah Swt. Yang tetap harus disyukuri. Dengan cacat itu Allah Swt bermaksud memberikan kelebihan lain yang tidak kita ketahui. Kalau kita tidak menerima kenyataan, dan berburuk sangka atas kondisi itu, berbagai kesulitan akan muncul.

·         Memandang wajah para ulama dan habaib itu akan mendapat berkah, karena mereka orang yang ikhlas, taqwa, yang hidupnya dipasrahkan kepada Allah.

·         Para aulia itu hidup disisi Allah. Meninggalnya mereka saja memberi manfaat kepada yang hidup. Makam mereka diziarahi, pusat ekonomi tumbuh disana. Itu berkahnya. Mungkin banyak orang yang tidak percaya dengan karamah dan keutamaan wali Allah, tapi tidak ada yang berani berbuat kurang ajar terhadap kuburan mereka.

·         Jangan sampai dakwah menjadi mata pencaharian. Kalau diberi sedikit, malas dan patah semangat. Jangan sekali-sekali jual mahal, dan jangan pula pakai target-target. Penuhi undangan siapa saja, tanpa melihat kaya dan miskin.

(8) SAYYID  ABU AL-ABBAS AL-MURSI
    ( Syihabuddin Abul Abbas Ahmad bin Umar bin Ali al-Khazraji al-Anshari al-Mursi)



·         Nabi Ibrahim al-Khalil disebut pemuda (idaman) tiada lain karena ia berani menghancurkan patung-patung yang dijumpainya, dan engkau wahai anakku ! Engkau mempunyai 5 patung abstrak, jika engkau mampu menghancurkannya maka engkau betul-betul seorang pemuda (idaman), kelima patung itu ialah : nafsu, keinginan, syetan, syahwat dan dunia.

·         Manusia itu ada 2 kelompok, yaitu : orang yang mampu memperoleh karomah Allah karena ketaatannya, dan orang yang mampu mencapai ketaatan kepada Allah karena karomahnya.

·         Manusia terbagi 3 (tiga) :
Pertama, ialah golongan yang selalu memperhatikan apa-apa yang dari padanya kepada Allah; kedua, golongan yang selalu hanya ingat pemberian-pemberian kurnia Allah pada dirinya. Dan ketiga, golongan yang hanya memandang bahwa semua dari Allah kembali kepada Allah.
Golongan pertama : selalu memikirkan kekurangan diri dalam menunaikan kewajiban, sehingga selalu berdukacita.
Golongan kedua : selalu melihat semua itu adalah kurnia Allah, maka ia selalu gembira.
Dan Golongan ketiga : telahlupa pada dirinya sendiri, hanya teringat bahwa asal dari Allah akan kembali kepada Allah, maka terserah kepada Allah.

·         Barangsiapa mampu melanggengkan dzikir, yakinlah, Allah akan memberinya sesuatu yang tiada ia sangka.

·         Bukanlah dinamakan karomah orang yang dapat melakukan perjalanan jauh dalam sekejap mata kemanapun yang dia kehendaki, tetapi karomah yang sebenarnya ialah orang yang dapat menundukkan hawa nafsunya sendiri kemudian dia dapat sampai kepada Tuhannya.

·         Mengenali seorang Wali itu lebih sulit daripada mengenal Allah, karena Allah itu bisa dikenali dengan sifat-sifatnya yang sempurna dan indah. Sedangkan para wali bisa engkau jumpai kapan saja atau dimana saja, berupa makhluk yang sama seperti keadaanmu. Ia makan dan minum seperti halnya dirimu.

·         Bekerjalah. Jadikan alat tenunmu sebagai tasbih. Jadikan kapakmu sebagai tasbih. Jadikan jahitmu sebagai tasbih dan jadikan pula perjalananmu sebagai tasbih.

·         Tuhanku, maksiat itu mengajak aku berbuat taat, dan taat itu mengajak aku berbuat maksiat maka pada bagian yang mana aku harus takut, dan dibagian yang mana saya harus berharap. Jika aku berkata: Dalam maksiat, tiba-tiba engkau hadapi dengan kurnia rahmat-Mu sehingga hilang rasa takutku. Jika aku kira : dalam ta’at, maka Engkau hadapi dengan keadilan-Mu, sehingga tidak ada harapan untuk selamat. Wahai bagaimana aku akan dapat melihat kebaikanku disamping kebaikan-Mu, atau bagaimana aku akan dapat melupakan kurnia-Mu disamping maksiat dosa-dosaku.
__________________

(9) HABIB ALI BIN HUSEIN ASSEGAF  :

 


·         Ada 3 (tiga) hal yang menjadi inti pengajaran di Pondok Pesantren “Darul Musthafa” yaitu menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan berdakwah.

_________________________________

(10)               HABIB  ALI bin MUHAMMAD bin HUSEIN AL-HABSYI  (Simthut Duror) :

·         Yang selalu memperlambat terkabulnya do’a seorang hamba adalah karena harapan yang rendah : mengharapkan sesuatu dari makhluk. Angkatlah pandanganmu secara keseluruhan kepada zat yang dibutuhkan semua makhluk. Maka akan tampak tanda-tanda terkabulnya do’a. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Syaikh bin Abdullah Musawwa)

·         Wahai saudaraku, berprasangka baiklah kepada Tuhan, wujudkanlah kebenaran janji-Nya, dan rasakanlah kebesaran nikmat-Nya. Cukuplah bagi kita firman Allah, seeperti disabdakan Rasulullah saw : “Aku bersama prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, maka berprasangkalah kepada-Ku sesukamu”. (Wasiat untuk Ahmad bin Ali bin Abdillah Makarim)

·         Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya mereka akan mendapatkan tabib dihadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang membahas masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Syaikh bin Abdullah Musawwa)

·         Jika tidak ada ketamakan dan tak ada satu makhlukpun keluar dari lingkaran jejak Nabi Saw, tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini atau berpaling dari kebahagiaan negeri akhirat yang kekal. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Ahmad bin Ja’far bin Ahmad bin Ali bin Abdullah as-saggaf)

·         Tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada prasangka baik, karena didalam prasangka baik terdapat keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan rahmat Allah sirnalah amalmu seperti amal setiap makhluk. Di dalam rahasia Allah, yang dititipkan pada makhluk-Nya, terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk berkeyakinan bahwa semua makhluk  adalah mulia (Wasiat untuk Sayyid Abdullah bin Abdurrahman bin Muthahhar)

·         Keteguhan yang sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan berbeda dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan perbuatan berbeda dengan keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalam beramal berbeda dengan keteguhan dalam mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa yang dicari. Sedangkan hakekatnya secara utuh dan merupakan kedudukan yang terakhir, adalah tidak memalingkan pandangan dari Allah sekedip matapun bahkan yang lebih cepat dari itu. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Hamid bin Umar bin Muhammad bin Saggaf al-Shafi al-Saggaf)

·         Janganlah kamu putuskan kehadiranmu ditempat-tempat yang baik karena alasan kesibukan dunia. Hati-hatilah, karena itu merupakan tipudaya syetan. Hadirkanlah Allah ketika sendirian, sembahlah Dia, seakan melihat-Nya, dan jika tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. (Wasiat untuk Muhammad bin Abdullah bin Zain bin hadi Ba Salamah)

·         Tutuplah mata dari perhiasan dunia dan segala kenikmatan fana yang dimiliki budak-budaknya serta kenikmatan yang akan terputus. Sesungguhnya semuanya seperti kau saksikan bahwa dunia ini cepat berpindah dan dekat kefanaannya (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Muthahhar)

·         Jadikanlah al-Qur’an dan dzikir kepada Allah bacaan  sehari-harimu. Bertafakur lah terhadap rahmat Allah. Jika mungkin setiap waktu hanya ada antara dirimu dan Tuhan, dan pada saat itu telitilah diri sendiri. Rasulullah Saw bersabda : “Telitilah dirimu, sebelum kalian diteliti”. Seseorang yang meneliti dirinya didunia, perhitungan baginya akan lebih ringan diakherat kelak. (Wasiat untuk Sayyid Hasan bin Ali bin Toha al-Habsyi)

·         Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan kepahitannya. Sedangkan kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling dari dunia, kemudian masuk ke hadhirat Yang Maha Kaya dengan sifat faqir, miskin, lalu memetik sesuatu yang indah dari tempat itu (Wasiat untuk keluarga al-Kaff)

·         Kerjakan segala perintah Allah dan tinggalkan larangan-Nya. Jangan sampai Allah melihatmu melakukan apa yang dilarang-Nya, atau kehilanganmu pada perintah-Nya. Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah. Bersemangatlah melakukan sesuatu yang membuat para salaf (pendahulu yang saleh) mulia. (Wasiat untuk putrinya, al arifah billah Khadijah)

·         Cabutlah ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah akar cinta dari asalnya. Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan, hingga menghasilkan qurb (kedekatan) kepada Allah, air telaga dari celah wishal (persatuan dengan Allah), dan pengetahuan pada puncak tujuan. (Wasiat untuk pencintanya, Ahmad bin Ali bin Abdillah Makarim)

·         Motivasi taubat sangat banayak, tetapi yang paling kuat adalah renungan (fikr).  Renungkanlah berbagai nikmat dari Allah kepadamu sejak engkau berupa mani menjadi manusia yang lahir ke alam ini dan berbagai nikmat lainnya yang kau peroleh hingga saat ini. Renungkanlah nikmat Allah yang engkau terima dalam setiap pertumbuhanmu. Sebab dalam setiap nafas terdapat nikmat yang banyak sekali. Andai kata tidak ada nikmat itu, maka engkau tidak akan pernah  terwujud. Jika engkau renungkan nikmat ini, maka dalam dirimu akan muncul rasa cinta kepada Allah. Karena, sudah menjadi watak hati untuk mencintai siapa saja yang berbuat baik kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. : “Dan pada hakikatnya yang berbuat baik kepadamu adalah Allah Swt.”

·         Merenung juga akan membuahkan rasa malu. Jika engkau renungkan berbagai nikmat yang diberikan Allah maka engkau akan malu menggunakan berbagai nikmat itu untuk bermaksiat kepada-Nya. Apakah pantas kebaikan engkau balas dengan keburukan ? Ini tanda yang paling membuktikan bahwa manusia sangat zalim dan bodoh. Jika engkau perhatikan pelbagai nikmat yang didberikan Allah kepadamu dan engkau merasa malu untuk membalasnya dengan keburukan, maka engkau akan menyesali semua keburukan yang pernah engkau lakukan setelah itu dalam dirimu akan timbul tekad untuk berbuat baik dimasa mendatang.

·         Barangsiapa menghafal maulidku (Simthud Durar) atau menulisnya dari awal hingga akhir, Allah Swt akan membukakan pintu rahmat-Nya sehingga ia menjadi pandai.

·         Mustahil kalian menginginkan sorga dan selamat dari siksa neraka jika kalian tidak mengetahui jalan yang dapat menghantarkan kalian ke sorga dan tidak memperoleh penuntun yang menunjukkan jalan tersebut kepada kalian. Carilah penunjuk jalan dan perkuatlah keyakinan kalian.

·         Wahai manusia, jika kau lihat dirimu senang pada kebaikan dan bersemangat untuk beramal, maka itu merupakan tanda bahwa kau adalah seorang ahlil khair.

·         Sesungguhnya didunia ini Allah memiliki sorga, barangsiapa masuk kedalamnya, ia tidak akan merindukan sorga akherat. Sorga itu adalah ma’rifat kepada Allah.

·         Gunakan kesempatan ketika masih muda. Belajar, belajar dan belajar. Dan saat sudah tua, perbanyaklah amal ibadah.

·         Tidak ada yang menyebabkan kerugian, kecuali keengganan kita dalam mengkaji kisah kaum shalihin.

·         Siapa tidak menempuh jalan  leluhurnya pasti akan bingung dan tersesat. Wahai para keturunan Nabi, ikutilah jejak mereka (salaf) tempuhlah jalan yang lurus dan jauhilah segala bid’ah. Pergilah bersama mereka yang mencintai dan mentaati Allah dalam beramal dan menjauhi segala larangan-Nya. Ikutilah jejak mereka (salaf) selangkah demi selangkah. Berkat mereka, engkau akan mendapatkan banyak manfaat, luas, agung dan mulia budi pekerti mereka.  Tak akan pernah kau dapati perselisihan dan pertentangan dalam ajaran mereka. Mereka bersunguh-sungguh dalam beramal, hingga dapat meraih kedudukan tinggi dan mulia.

·         Kenali kebenaran dari ahlinya. Berjalanlah bersama mereka, hendaknya kalaian berjalan dibelakang mereka. Kebahagiaan seluruhnya terletak didalam mengikuti mereka. Beruntung orang yang memuliakan mereka atau melihat orang yang melihat mereka. Beruntung orang yang hatinya menggantungkan dengan mereka dan melazimi jalan mereka. Karena tidak ada kaum yang sebaik mereka (salafus shaleh).

·         Tidak ada yang merintangi manusia dari Allah seperti nafs dandunia. Bahkan yang keluar paling akhir dari kepala kaum shiddiqin adalah nafs mereka. Jika dunia telah menguasai hati manusia, maka hati akan rusak sehingga tidak tahu jalan kebenaran. Sebab, teman dunia adalah setan. Jika dunia telah memasuki hati, temannya pasti akan mengikutinya dari belakang. Dan jika setan telah berada di dalam hati, maka ia akan merusaknya.


·         Jika mendengar sifat-sifat yang mulia ruh, kita merindukannya. Namun ruh terikat dalam kurungan.Jasad adalah tempat ruh dan kurungan ruh, tapi jugapembantu ruh. Makanan ruh adalah dzikir. Jika kamu sidq dalam berdzikir kepada Allah, niscaya kamuakan mencukupi diri dengan dzikir itu, kamu tidak akan membutuhkan makanan dan minuman. Kamu akan menjadi dseperti malaikat yang tidak makan dan minum, karena makanan malaikat adalah dzikir dan tasbih.       Ruh sesungguhnya selalu ingin kembali ke asalnya.

·         Dzikir adalah makanan yang sebenarnya. Kekuatan itu bukan berasal dari makanan dan minuman, namun kekuatan itu timbul karena kosongnya hati dari segala kesibukan duniawi. Jikahati telah kosong dari segala kesibukan, seorang hamba akan menjadi kuat.  Bahkan dalam pandangan ahli suluk makanan itu melemahkan. Jika ruh telah kuat, jasad pun akan menjadi kuat. Sesungguhnya makanan tidak akan mengenyangkan, minuman tidak akan menghilangkan dahaga, tapi Allah-lah yang menjadikan seseorang menjadi kenyang dan puas setelah makan dan minum. Dan jika rohani seseorang telah kuat, dzikir menjadi makanannya.


·         Tidak tampaknya para wali bermanfaat bagi masyarakat dan juga bagi wali itu sendiri. Sebab, seorang wali dapat beristirahat dari manusia dan manusia tidak beradab buruk kepadanya.

·         Mungkin kau menyakini kewalian seseorang, tetapi setelah melihatnya kau lalu berprasangkaburuk. Seorang yang shaleh bukanlah orang yang mengetahui kebenaran melalui kaum shalihin. Akan tetapi orang shaleh adalah orang yang mengenal kaum shalihin melalui kebenaran.

·         Ketaatan dari orang yang makanannya  haram, seperti bangunan yang didirikan di atas gelombang.

·         Wahai manusia jika kau lihat dirimu senang pada kebaikan dan bersemangat untuk beramal, maka itu merupakan tanda bahwa kau adalah seorang ahli khoir.

_________________________________

(11)               HABIB  ALWI bin ALI bin ALWI AL-HABSYI  :

·         Wahai orang yang hendak beribadah, wajib atasmu nmemelihara perut dan menjadikannya baik, karena perut itu salah satu anggota tubuh yang paling payah diperbaiki dan paling banyak bimbangnya dan paling besar mudharat dan pengaruhnya, sebab perut itu seolah-olah sumber/mata air dan tambang, dan dari sanalah bergolak-golaknya segala tenaga yang timbul pada anggota tubuh seperti kekuatan dan kelemahan, ketelitian dan kecerobohan dan sebagainya. Oleh karena itu, wajib bagimu sejak permulaannya memelihara perut dari barang yang haram, kedua harus dijaga dari barang halal yang berlebih-lebihan.

·         Selain makanan jasad, tubuh juga membutuhklan makanan rohani. Cinta (mahabbah) kepada Rasulullah Saw merupakan salah satu makanan rohani yang penting bagi kehidupan kita sehari-hari.

·         Bagi orang-orang yang ingin sukses, paling tidak ada 2 jalan yakni dengan bertaqwa kepada Allah Swt dan memilih tema-teman yang baik.

·         Setiap dakwah itu ada tantangan, karena do’anya tidak makbul kalau tidak ada tantangan.

·         Seorang santri yang berbaur dengan kiainya akan melihat perilaku sehari-hari kiainya. Saat guru makan, santri ini melihatcara makannya. Itulah juga kenapa saat manaqib sering dibacakan talaqi. Jadi pelajaran itu tidak hanya formal, tapi juga yang dilihat lalu diteladani. Ini kekurangan pendidikan zaman sekarang, disamping tokoh yang akan diteladani itu juga semakin langka.
_________________________________

(12)               USTADZ ALWI bin ALI al-HABSYI (Surakarta):

·         Tasawuf adalah kajian mengenai akhlak hati. Kita mengenal olahraga sebagai metode pelatihan jasmani. Dengan berolahraga semisal senam, jogging, dan lainnya, kita bisa meningkatkan kesehatan fisik kita. Sedang tasawuf adalah pelatihan nurani. Caranya bisa dengan dzikir, baca al-Qur’an, berkumpul ulama, dan mengamalkan ilmu-ilmu. Itu semua demi menggapai ghayatul quswa (tujuan utama) yang berpuncak pada surge firdaus yang memendam ridha Allah Swt. Tasawuf adalah penggemblengan hati: menetralkan hati dari kotoran-kotoran dan penyakit.

·         Tingkatan tasawuf ada tiga: takhalli, tahalli dan tajalli. Takhalli adalah mengosongkan diri dari akhlak-akhlak tercelaseperti takabur, kesumat, prasangka buruk. Tahalli adalah memperelok diri dengan perangai-perangai yang bagus, sedang Tajalli adalah memperoleh ridha Allah Swt yang merupakan tujuan paling final.

·         Tasawuf sejatinya adalah fakultas ilmu. Sebagaimana fakultas-fakultas ilmu lainnya semisal fikih, nahwu dan tafsir. Kaitan murid dengan syekh dalam tasawuf sama halnya hubungan santri dengan guru. Murid harus menghormati guru. Itu ketentuan jelas.
Suatu kaliRasulullahSaw bersabda: “Bapakmu ada 3 orang: lelaki yang berperan dalam kelahiranmu, lelaki yang mengajarimu, dan lelaki yang menikahkan putrinya denganmu. “Siapakah yang paling utama?” Tanya seorang sahabat.”Orang yang mengajarimu.”tegas sang nabi.

·         Seorang mukmin hakikatnya mulia disisi Allah Swt. Kemuliaaan itu hanya bisa digali dengan tasawuf. Maka itu pelajarilah tasawuf. Agar permata yang terpendam dalam diri kita bisa menyala benderang.
__________________

(13)               HABIB  ABDULLAH bin ALWI AL-HADDAD  :


·         Syuhrah (mencari popularitas) bukan adat kebiasaan kami, kaum alawiyyin. Kedudukan kami para sayyid Alawiy tidak dikenal orang.jadi tidak seperti yang ada pada beberapa wali selain mereka (alawiyyin), yang umumnya mempunyai sifat-sifat berlainan dengan sifat-sifat tersebut. Sifat tersebut merupakan soal besar dalam bertaqarrub kepada Allah dan dalam memelihara keselamatan agama (kejernihan iman).

·         Dalam setiap zaman selalu ada wali-wali dari kaum alawiyyin, ada yang dzahir (dikenal) dan ada yang khamil (tidak dikenal). Yang dikenal tidak perlu banyak cukup hanya seorang saja dari mereka. Sedangkan yang lainnya biarlah tidak dikenal. Dari satu keluarga dandari satu negeri tidak perlu ada 2 atau 3 orang waliyang dikenal.


·         Soal al-Sitru (menutup diri) berdasarkan 2 hal : Pertama, seorang wali menutup dirinya sendiri hingga iasendiri tidak tahu bahwa dirinya adalah wali. Kedua, wali yang menutup dirinya dari orang lain, yakin hanya dirinya sendiri  yang mengetahui kalau dirinya wali, tetapi ia menutup (merahasiakan) hal itu kepada orang lain.

·         Dalam zaman sekarang ini orang harus dengan lemah lembut mengajak orang kembali kepada kebenaran Allah. Agar dapat berbuat seperti itu, dia harus membiasakan diri dengan perilaku yang baik,lebih baik daripada orang lain. Bila ada yang mau mengikutinya, dia adalah bagian dari dirinya. Orang yang menentang atau melawannya, serahkan sajalah persoalan orang itu kepada Allah. Zaman sekarang ini adalah zaman yang disebut dalam hadits sebagai zaman akhir, dimana tiap orang harus menjaga dan memperhatikan diri sendiri, tidak berkewajiban menyelamatkan orang lain (dari murka Allah), karena ikatan kemanusiaan didalam zaman ini sudah melemah.

·         Barangsiapa belum mengenalnya, hendaklah ia mempelajarinya. Jika ia tidak mau belajar, tetapi ingin mengamalkannya, dia tidak akan mengerti bagaimana cara mengamalkannya.

·         Orang yang beriman lebih suka jika yang menjadi haknya berkurang sedikit. Itu merupakan sikap hati-hati yang dapat menyelamatkannya dari perbuatan mengurangi haknya sendiri secara berlebih-lebihan, yang semestinya harus dihindari. Mengurangi haknya sendiri secara wajar juga merupakan sedekah yang kelak akan diperhitungkan bersama amal-amal kebajikannya.

·         Janganlah mengira semua ini aku dapatkan dengan mudah tanpa bekerja keras. Tahukah kalian, dulu aku berkeliling ke sejumlah shalihin di seluruh Hadramaut untuk menuntut ilmu, sekaligus melakukan tabarukan, mengambil berkah mereka ?

·         Janganlah kamu tinggalkan ketaqwaan dan hanya bersandar pada nasab. Karena telah diangkat oleh Islam derajat salman al-Farisi (yang dulunya penyembah api kemudian menjadi muslim) dan sebaliknya telah dijatuhkan derajat Abu Lahab (yang dulunya seorang bangsawan kemudian menjadi musyrik).

·         Hakikat shalat itu, kita menghadap kepada Allah Swt, sedangkan Allah Swt menghadap kita. Pada suatu saat kita menoleh kebelakang , Allah Swt  memberikan maaf sekali. Kedua kali Allah masih memberikan maaf. Setelah ketiga kali, Allah akan meninggalkan kita.

·         Seorang arif billah. Maqamnya adalah kewibawaan, hal ihwalnya adalah penyadaran diri kepada Allah, sifatnya adalah senantiasa kembali kepada Allahj, selalu bermohon kepada-Nya, bersungguh-sungguh dalam berdo’a seolah mendesak, menundukkan diri, khusyu’ dan melihat kekurangan pada dirinya.

·         Ilmu itu seperti harta benda dirumah yang tidak dapat diambil, kecuali dengan kunci. Begitulah ilmu para ulama dan arifin, tidak akan dapat dopelajari dan diambil manfaatnya, kecuali dengan mengajukan pertanyaan secara jujur dan dengan keinginan yang kuat serta adab yang baik.

·         Ketahuilah bahwasanya shalat malam adalah ibadah yang cukup berat bagi tubuh manusia, terutama apabila dikerjakan setelah tidur. Akan tetapi ibadah itu dapat menjadi ringan apabila dikerjakan terus menerus dan disiplin. Kita juga harus bersikap sabar terhadap godaan, serta ketika menunaikannya hendaklah punya kekuatan melawan hawa nafsu, sebab lama kelamaan Allah akan menurunkan rahmat-Nya sehingga terbiasa dan menjadi ringan. Akan ditemukan juga kelezatan berjumpa dengan Allah pada malam yang hening dan sepi. Jiwa manusiapun akan menjadi tenang, hening dan tenteram.

·         Semestinya seseorang tidak menetap ditempatnya saja, melainkan berjalan di muka bumi, barangkali saja ia melihat orang yang lebih sempurna dibandingkan dirinya sehingga ia dapat mengikutinya jika ia mampu melakukannya dan juga terbantu oleh keadaan dan waktu. Atau ia melihat sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran sehingga ia dapat mengambil pelajaran , memberikan manfaat, atau mengambil manfaat.

·         Seandainya engkau datang membawa bejana kotor kepada seseorang untuk mendapatkan minyak, madu atau semacamnya, ia akan berkata kepadamu , “Pergilah, cucilah dulu!” Bagaimana rahasia ilmu akan ditempatkan dalam hati yang kotor ?

·         Ridha dengan ketentuan Allah adalah menghilangkan segala bentuk penentangan akan takdir-Nya. Namun tetap berusaha mencari sesuatu yang mesti dicari dan menghindari perkara yang harus dihindari.

·         Termasuk menentang takdir adalah manakala seseorang menjelekkan saudaranya dengan perkara (cacat) yang diluar kehendaknya.

·         Dunia itu ada 3 : yang terpuji, yang boleh, dan yang tercela.
Dunia yang terpuji yaitu dunia yang dengannya seseorang bisa sampai kepada perbuatan baik atau bisa selamat dari perbuatan tak baik.
Yang kedua, dunia yang mubah; tidak terpuji dan tercela yaitu dunia yang tidak menyebabkan seseorang meninggalkan perintah atau melakukan perbuatan yang dicela agama.
Yang ketiga, dunia tercela adalah dunia yang dengannya seseroang meninggalkan ketaatan dan melakukan kenikmatan.

·         Menyimpan perasaan benci terhadap sesama muslim adalah suatu kesalahan besar, kecuali jika itu terjadi tidak atas kemauannya sendiri. Misalnya, orang yang dibencinya itu memperkosa haknya. Dalam hal seperti itu, menyimpan perasaan benci tidak dilarang (tidak diharamkan), tetapi dia harus segera menebus kesalahannya (kebenciannya itu) dengan tidak menyukai orang muslim yang dibencinya itu, dengan beristighfar. Selanjutnya, dia harus dapat menahan diri agar ketidaksukaannya jangan sampai mendorong dirinya bertindak melampaui batas yang dibolehkan hukum syari’at (mubah). Itulah kaffarahnya.

·         Patuh pada ayah ibu mendatangkan berkah. Hubungan silaturrahmi diberkahi Allah, memperpanjang umur, melonggarkan rezeki dan mencegah kejahatan musuh. Orang yang memperoleh taufiq Allah, dia beruntung. Orang yang disesatkan Allah dan dikehendaki kebinasaannya, tidak ada apapun yang berguna baginya. Apabila Allah menghendaki keburukan menimpa seseorang, Dia menggiringnya kepada tindakan memutuskan hubungan kekerabatan (silaturrahmi). Dengan tindakannya itu Allah akan mempercepat kepergiannya, kebinasaannya dan kehancuran nya.

·         Apabila anda terkena cobaan yang masih memungkinkan untuk bersabar menghadapi nya, janganlah anda meninggalkan kesabaran dan menggantinya dengan keluh kesah dan lain sebagainya. Bahakan anda hendaknya berusaha mengubah kesabaran menjadi bersyukur jika penderitaan berat masih terus menimpa anda. Orang-orang zaman dahulu bila Allah Swt menurunkan cobaan atas mereka, dengan lapang dada mereka menerimanya disertai keyakinan bahwa Allah akan melimpahkan ketenangan kedalam hati mereka. Dengan demikian mereka dapat tetap bersabar dan mengalah.

·         Adapun segala kesalahan yang berkaitan dengan hak aku, aku telah memaafkannya. Tetapi hak Allah, sesungguhnya tidak akan dimaafkan.

·         Seorang hamba tidak dituntut untuk menjalankannya didalam bathin hingga dia dapat memperbaiki bentuk shalat secara lahir. Bila dia telah menjalankan secara lahir dengan baik, akan kembali pula shalatnya secara bathin. Ingat, tidak mungkin melakukan shalat secara bathin kecuali dengan melakukan latihan olah hati sebagai pendahuluan, dan meninggalkan pendalaman dalam berbagai hal sebelum melakukannya. Seandainya bukan karena keutamaan shalat jamaah, kami tidak akan melakukannya, dan lebih baik menjalankan shalat sendiri.

·         Barangsiapa mengerti suatu ilmu dan benar-benar menguasainya, apabila mendengar ada orang lain yang berbicara tentang ilmu itu dengan baik, hendaklah iadiam dan tidak lagi berbicara untuk menonjolkan dirinya. Dan jika ia berbicara juga, hal itu tergolong kebodohan. Banyak orang yang baru memiliki satu baba tau sepuluh masalah saja sudah berbicara dengan setiap orang yang didengarnya berbicara tentang sesuatu itu.

·         Sesungguhya kami tidak suka membuat bingung murid, melainkan kami berikan kepadanya sesuai dengan kemampuan berfikirnya. Engkau lihat orang-orang banyak yang berpanjang lebar memberikan pelajaran kepada pelajar pemula dan membuat bingung mereka sehingga mereka menjadi bosan. Ada dua ilmu yang kami tidak merasa aman untuk dipegang oleh orang-orang yang belajar di masa sekarang: ilmu hakikat dan ilmu tentang khilafiyah para imam. Kami memiliki banyak kitab tentang itu tetapi kami tidak mau menunjukkannya.

·         Dimasa sekarang semestinya yang dituntut adalah membahas untuk para pelajar meskipun bertentangan dengan apa yang dipegang oleh salaf, agar dapat mengingatkannya, karena seandainya tidak ada mudzakarah ia akan lupa dan juga untuk mendapatkan pahala.

·         Seandainya engkau datang membawa bejana yang kotor kepada seseorang yang engkau ingin mendapatkan minyak dan madu atau semacamnya dari orang itu, ia akan berkata kepadamu, “Pergilah,cucilah dulu.” Ini dalam urusandunia, lalu bagaimana rahasia-rahasia ilmu akan ditempatkan dalam hati yang kotor.

·         Tidak dibukakan bagi seseorang mengenai suatu ilmu sampai ia mencarinya dan menyakini bahwa ia belum memilikinya.

·         Jika engkau memiliki ilmu tersebut sekedarnya, dalam ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya juga cukup menguasai sekedarnya, dan lebih baik bagimu menguasai sepuluh masalah dengansebaik-baiknya daripada membaca sebuah kitab dengan sempurna tetapi tidak menguasainya.

·         Barangsiapa tidak bersungguh-sungguh berpegang dengan al-Qur’an dan sunnah, juga tidak mengerahkan kemampuan untuk mengetahui jejak rasul kemudian ia mengaku mempunyai derajat tinggi dihadapan Allah, maka jangan sampai engkau berpaling kepadanya dan mengikutinya meskipun dia bisa terbang, berjalan di atas air, bisa meringkas jarak perjalanan atau mempunyai keanehan-keanehan lain. Karena peristiwa-peristiwa semacam ini bisa dilakukan setan, tukang sihir, juru ramal, orang-orang yang mengetahui keadaan yang samar/tersembunyi dan para ahli perbintangan. Mereka semua ini termasuk orang-orang yang sesat.

·         Seorang hamba tidakakan mencapai keimanan hakiki sampai ia memperoleh kemanisan dan kelezatan dalam berhubungan dengan Allah seperti yang diperoleh oleh para ahli    syahwat dalam “menikmati” kelalaian dan kemaksiatannya.

·         Siapa yang tidak memiliki tiga hal ini, ia tidak dapat digolongkan sebagai pecinta Allah: mengutamakan firman Allah atas kalam makhluk, memprioritaskan bertemu dengan Allah ketimbang bertemu dengan makhluk, dan menomorsatukan ibadah kepada-Nya daripada berkhidmat kepada makhluk.

·         Pada umumnya, kebaikan itu terasa sulit dipermukaan, tetapi terasa ringan di akhir. Seperti seorang yang mendaki sebuah bukit yang tinggi, ia tak memperoleh kebahagiaan kecuali setelah berhasil sampai dipuncaknya. Adapun keburukan, pada dasarnya nikmat di awal, namun akibat yang ditimbulkan terasa setelahnya, bak orang yang jauh dari puncak gunung, ia tak merasasakit kecuali kala tubuhnya telahmenggelapar di tanah.

·         Ciri ulama akhirat adalah gemarnya mereka membaca kitab-kitab al-Ghazali.Dan ciri ulama dunia adalah ketidaksukaan mereka pada kitab beliau. Beliau menyingkap tabir antara ulama dunia dan ulama akhirat.Terbongkarlah aib ulama dunia hingga mereka tidak suka membacanya. Namun bagi mereka yang bersungguh-sungguh kembali ke jalan Allah. Dan dengan kitab Ihya hiduplahhati kita, tersingkap duka nestapa kami dengan kitab tersebut.
___________________

(14)               HABIB ABDUL QADIR bin AHMAD bin ABDURRAHMAN  ASSEGGAF  


·         Yang banyak menimpa manusia pada zaman yang akhir ini adalah satu hal yang disebut dengan futurul himmah (vakumnya kesungguhan hasrat) dalam mencapai kemuliaan disisi Allah.
Para ulama berkata sesungguhnya al-Himmah (kesungguhan hasrat) merupakan penuntun lahirnya sebuah taufiq ilahi (pertolongan Allah bagi hambanya agar mampu melaksanakan ketaatan) dan sebagai pos bisyarah (kabar gembira). Jika seseorang memiliki keinginan atas sesuatu lalu ia bersungguh-sungguh didalam mencapainya, maka segala kesukaran akan menjadi mudah dan ringan baginya, Allahpun akan membantunya dengan ma’unah dan taufiq-Nya, serta dengan pengukuhan dan pemeliharaan menuju kebenaran, hingga segala kesulitan akan tunduk baginya dan Allah akan menjadikan segala keinginannya menjadi realita (kenyataan).
Hal inilah yang banyak hilang dari manusia dizaman ini, sebab musababnya tiada lain yaitu para manusia dimasa sekarang ini dirinya telah mencair dan hatinya telah meleleh, hingga ia tidak mampu lagi melihat hakikat insaniyahnya. Bukankah sesungguhnya Allah Swt telah memuliakan manusia dan menjadikan dalam dirinya keistemewaan yang tidak dimiliki oleh makhluk yang lain. Dalam diri seorang manusia Allah memberinya kemampuan menalar yang juga ditunjang oleh kekuatan fisik, dan kecerdasan berfikir yang dengan itu semua seorang manusia mampu menundukkan gunung dan menggoyahkan batu karang. Semua kekuatan itu kini telah melemah.

·         Jika saja seseorang bersungguh-sungguh menggunakan daya upayanya untuk mencari keredhaan Allah. Ia pasti akan menolongnya dengan taufiq, hingga ketika ia melakukan apa yang diinginkan segala kesulitan akan menjadi jinak disisinya, tiada lagi sesuatu yang mustahil baginya. Dan sesungguhnya tidak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini. Maka seyogianya setiap orang bersungguh-sungguh dan berijtihad serta berlaku jujur dalam niatnya. Apabila ia menghadap kepada Allah diiringi dengan kesungguhan maka Allah pasti akan membantunya, terlebih dalam urusan ibadah dan kebaikan. Bukankah kalian telah banyak mendengar ahwal (amaliah) para guru pembesar dan kaum arifin dari salaf kita ? Diantara mereka ada yang menghidupkan seluruh amalannya dengan ibadah, diantara mereka ada juga yang menghidupkan sepertiga, separuh malam ada pula yang lebih dan kurang.
Adapun kebanyakkan orang sekarang merasa berat untuk bangun malam karena ia tidak pernah puas beristirahat (bermalas-malasan), hingga ia baru mau bangun ketika menjelang fajar atau justru bersamaan masuknya waktu subuh, itupun dengan kepala yang enggan untuk bangun seakan ia tidak mampu bergerak karena merasa kurang tidurnya, ini semua adalah akibat gangguan dan rayuan syetan. Lihatlah perbedaan ini dengan mereka yang menghidupkan waktu malamnya, baik sepertiga maupun separuh malam, sebagaimana yang telah digambarkan Allah dalam firman-Nya. Orang-orang tersebut tidak pernah berat untuk bangun karena merasa kurang tidurnya, mereka justru bangkit dengan tubuh yang ringan dan giat serta tuma’ninah dalam beribadah, mereka bisa lakukan itu karena didorong oleh kekuatan himmah yang menjadi sebab adanya taufiq ilahi. Disinilah letak pentingnya kesungguhan hasrat dalam urusan akherat tidak terkecuali urusan duniawiyah.

·         Ketahuilah, dengan sebenar-benar pengetahuan bahwa Rasul yang terpercaya itu tidak pernah terputus dari alam ini, lebih utamadari segala apa yang ada, tuannya setiap orang tua dan yang dilahirkan erta pemilik mata air yang segar kelak pada haria kiamat, pemberi syafaat di hari yang dijanjikan, dan orang yang berkata: Barangsiapa mimpi bertemu aku, maka telah melihatku dengan benar, karena setan tidak bisa menyerupaiku.
Maka, bagaimana seorang pecinta bisa hidup di dalam kehidupannya tanpa bercita-cita untuk melihat cahaya ini, yang karrenanya kesenangannya menjadi sempurna, berbahagia di dunia dan di alambarzakh serta di hari kebangkitan, dan menjadi pecinta yang benar bagi beliau saw.
_____________________

(15)               HABIB  AHMAD bin ABDURRAHMAN ASSEGAF  

·         Orang yang bahagia adalah orang yang menjaga diri dan hatinya untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu didiklah jiwa kita dan keluarga untuk senantiasa duduk dan menghadapkan wajah kita kepada Allah Swt. Maka pasti Allah akan meemberikan segala-galanya dan tidak akan membiarkan kita begitu saja. Jadikan hari-hari kita tanpa maksiat sehingga kita akan merasakan Hari raya setiap harinya. Setiap orang hendaknya memanfaatkan waktunya dan tidak menyia-nyiakan baik untuk urusan dunia maupun akherat, karena orang yang menyia-nyiakan waktunya mirip dengan penganggur. Kunjungilah orang-orang yang shaleh agar mata kita menatap wajah mereka hingga terekam apa yang mereka lakukan pada diri kita.

·         Lihatlah para salaf kita yang sudah sampai pada puncak ilmu dan amal. Mereka masih menangisi akan langkah dan mujahadah mereka jika dibandingkan dengan para pendahulunya.

·         Shalat kita pada masa sekarang ini tidaklah seperti shalat para salaf terdahulu yang penuh khusyu’ dan khidmad. Shalat kita merupakan shalat yang selalu dipenuhi kelalaian dan kealpaan, sehingga sangatlah kecil persentase diterimanya. Orang-orang sufi terdahulu yang tidak diragukan lagi kedalaman ilmu pengetahuannya, menambahkan  3 (tiga) rukun pada rukun-rukun shalat. Yaitu : khusyuk’ atau tadabbur (hadirnya hati), khudu’ (merendahkan diri kepada Allah) dan ikhlas.

·         Orang yang memikirkan urusan dunia dalam shalat sama halnya dengan orang yang melumuri al-Qur’an yang suci dengan khamar. Shalat yang seharusnya menjadi wadah yang suci, telah mereka penuhi dengan kotoran-kotoran yang menjijikan.

·         Jadilah engkau magnet sedangkan orang-orang menjadi besinya, sehingga setiap orang yang melihatmu akan tertarik dan mengikutimu.

·         Orang yang shaleh itu senang dengan musibah ataupun penderitaan yang dihadapinya, sebagaimana orang-orang yang condong pada duniawi sangat senang dengan segala macam kemewahan hidup.
___________________

(16)               HABIB  ABDULLAH bin HUSIN bin THOHIR BA’ALAWY  al-HUSAINI:

·         Setiap musl;im yang mukallaf, hukumnya wajibuntuk menjaga keislamannya dari segala hal yang dapat menghancurkan, membatalkan, dan memutuskannya dari tali Islam, yakni murtad.

·         Ketika kalian hendak memasuki dunia kerja persiapkanlah niat-niat yang baik terlebih dahulu. Mencari rezeki yang halal adalah wajib bagi setiap insan muslim. Untuk itu, niatkanlah didalam hati bahwa tujuan kalian bekerja adalah untuk mendapatkan rezeki yang halal yang dapat menunjang kehidupan agama kalian, menjaga martabat kalian serta keluarga kalian agar tidak meminta-minta kepada orang lain juga untuk menghindari diri kalian dari sikap ingin mem iliki hak-hak orang lain. Akan tetapi, ditengah-tengah kesibukan kerja, janganlah kalian melalaikan urusan akherat. Luangkan waktu untuk memepelajari ilmu syari’at yang diwajibkan kepada kalian, laksanakan shalat 5 waktu dengan berjamaah, jagalah keistiqamahan kalian dalam membaca wirid-wirid.

·         Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang memakan barang haram atau memakai baju yang haram takkan diterima oleh Allah Swt.

·         Apabila kalian telah mendapatkan rezeki yang sekiranya mencukupi kebutuhan kalian diwaktu itu, maka qana’ah (merasa cukup)-lah dengannya lalu bersyukur kepada Allah serta jangan mengharapkan yang berlebihan untuk masa yang akan datang. Janganlah kalian bersikap tamak dan selalu mengharap lebih, sehingga tubuh dan hatimu akan kecapaian karenanya. Asal tahu saja, sesungguhnya takkan sampai kepada kalian kecuali rezeki yang telah ditakdirkan untuk kalian.

·         Hati-hatilah, jangan pernah menipu, berkhianat ataupun berbohong dalam setiap pekerjaan kalian. Karena semua tindakan itu memancing amarah Allah Swt. Dan menghapus keberkahan dan jerih payah kalian. Dasarilah segala urusan pekerjaan kalian dengan sikap jujur dan nasehah. Keluarkan semua hak yang diwajibkan dalam harta kalian seperti zakat, pelunasan hutang, serta nafkah-nafkah yang wajib dengan senang hati dan lapang dada.

·         Memotong keberlangsungan Islam baik dengan perkataan, perbuatan maupun keyakinan yang tidak mengharuskan ketiganya bersama untuk dikatakan sebagai perbuatan murtad.

·         Kerjakanlah semua perbuatan baik, dan apabila engkau tidak mampu mengerjakan semuanya, maka janganlah engkau tinggalkan semuanya. Jauhilah semua perbuatan buruk, dan jika engkau tidak mampu meninggalkan semuanya, maka janganlah engkau mengerjakan semuanya.

·         Berusahalah agar tidak berlalu sedikitpun waktu dari hidupmu kecuali engkau gunakan untuk beribadah. Dan jika engkau tidak mampu melakukan itu, maka berhati-hatilah jangan sampai engkau membuang-buang waktu dikala orang-orang disekitarmu sedang sibuk beribadah.

·         Dan suatu perbuatan yang akan membuatmu senang apabila ajal datang sedangkan engkau dalam perbuatan itu, maka lazimilah perbuatan itu. Dan suatu perbuatan yang dikerjakan oleh ahli kubur seandainya mereka masih hidup, maka kerjakanlah dan insya Allah engkau menjadi beruntung. Dan suatu perbuatan yang disesali oleh para ahli kubur karena mereka telah mengerjakannya, maka tinggalkanlah, sebelum engkau  nantinya menyesal dihari dimana penyesalan tiada bermanfaat.

·         Sesungguhnya perasaan was-was, bisikan-bisikan buruk dan maksiat-maksiat merasuki diri manusia kebanyakkan liwat mata, lisan dan telinga. Sekalipun terkadang lewat selain ketiganya, namun dari ketiga media tersebut sangatlah dominan. Dan obat paling mujarab dan ampuh untuk membentengi ketiganya adalah dengan wahdah (menyendiri) dan khalwah atau uzlah (mengasingkan diri).

·         Teruslah mencari rahmat Allah dan jangan pernah patah arang. Paksakan dirimu untuk senantiasa khusyuk dalam setiap ibadah. Dan jika muncul perasaan was-was mengganggumu, maka buanglah perasaan itu dan katakan pada dirimu ; “Mudah-mudahan aku bisa khusyuk nantinya”. Dan bertaubatlah dari segala dosa. Dan apabila nafsu telah menguasaimu dan akhirnya engkau berbuat dosa, maka segeralah bertaubat dan katakan pada dirimu : “Mudah-mudahan ini adalah perbuatan dosaku yang terakhir”. Dan janganlah engkau tinggalkan mujahadah (memerangi hawa nafsu) dan menyerah pada syetan karena seringnya engkau kembali berbuat dosa dan merusak taubatmu. Karena justru itulah tujuan dan kemenangan syetan.

·         Jika kalian berniat melaksanakan haji, mula-mula persiapkan bekal cukup dari harta yang halal. Lalu, jika kalian mampu, bantulah terlebih dahulu orang-orang kurang mampu disekitarmu. Sebab esensi haji adalah perkataan bagus dan semangat untuk berbagi.

·         Bekali pula diri kalian dengan pengetahuan fiqih haji, agar kalian bisa melaksanakan prosesi secara sempurna dan terhindar dari kerusakan ibadah. Lazimilah wirid-wirid serta dzikir-dzikir yang disunahkan kala bepergian atau berhaji, seperti do’a turun dari kendaraan, naik kendaraan, memandang kota dan lain-lain sebagainya. Bacalah wirid-wirid yang sekiranya tidak  membebani diri kalian. Jika kalian tidak menghafal satu wiridpun, kalian cukup berujar :
“Ya Allah, aku minta kepada-Mu segala kebaikan yang pernah diminta oleh hamba, sekaligus nabiMu, Muhammad Saw dan aku berlindung kepada-Mu dari segala yang pernah dimintakan perlindungan kepada-Mu oleh nabi-Mu, Muhammad Saw.
·         Jika seseorang ditakdirkan oleh Allah Swt untuk sampai ketempat-tempat yang mulia dan penuh berkah, maka seyogianya ia memuji kebesaran-Nya dan mensyukuri karunia itu. Janganlah sampai ia lupa diri dan melanggar etika kepantasan ditempat-tempat tersebut. Jangan suka pula ia bermalas-malasan dan membuang waktu, akan tetapi, hendaklah ia sebisa mungkin melaksanakan adab yang baik dalam tindak tanduknya, dhahir dan bathin, dan menjalankan ibadah dengan cara yang paling sempurna. Terpenting lagi, hendaklah ia berprasangka baik kepada semua orang, dan tidak meremehkan siapapun. Sebab, di Haramain dosa kecil nilainya amat besar, sebagaimana pula nilai pahala dilipatgandakan disitu.

·         Tak jarang, seseorang yang hidup dalam kemiskinan, cacat fisik dan kepelikan lain yang menyusahkan, nyatanya bisa menghirup perasaan legawa, sejahtera, serta bahagia. Rasa hati yang positif itu bisa menjalar ke kawan-kawan dekatnya, bahkan kepada orang yang memandang wajahnya atau menyebut dirinya.

·         Di akhirat kelak, sang manusia tak berpunya akan memperoleh harapan selamat dan sukses lebih besar dari si kaya raya. Dari sini kita bisa menyerap kearifan: neraka dunia sebenarnya adalah surga.

·         Ketahuilah, sesuatu yang paling mujarab untuk mempercantik hati, memancing ampunan atas dosa-dosa, menepis kegundahan hati, dan mengundang  segala kesenangan rohani, adalah menghadiri majelis para wali, shalihin, alim ulama yang berhati khusyuk yang mengamalkan pengetahuannya, serta para ahli ibadah yang memikliki sifat zuhud.
Merekalah manusia-manusia yang bila kita pandang akan mampu mengingatkan siapa saja kepada Allah Swt. Gerak gerik mereka senantiasa membangkitkan gairah kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Ucapan-ucapan mereka mampu menggiring kita kepadarahmat-Nya. Cahaya mereka menaungi siapa saja yang ada di dekat mereka. Akhlak mereka yang indah akan menulari akhlak-akhlak kita. Amal-amal mereka yang hebat membuat nafsu kita merasa kerdil, dan yang terutama,b erkah mereka akan dapat kita raih baik dikehidupan ini maupun dialam yang akan datang.

·         Demi Allah, sungguh suatu musibah dan bencana yang besar tertuju pada kedangkalan agama dan akal orang yang mengaku-ngaku bahwa dia sudah bisa membalas kebaikan dari orang yang sholeh dan kebaikan orang tua atau datuknya. Sungguh demi Allah tidaklah orang tersebut berakhlak kecuali dia adalah manusia yang rendah semangat dan harga dirinya, cenderung bertabi’at seperti manusia murahan dan rendahan bahkan paling rendah.

·         Bekerja bisa bernilai ibadah dan bahkan pahalanya melebihi ibadah-ibadah sunnah apabila didasari dengan niat baik serta dilakukan sesuai syari’at.

·         Ditengah-tengah kesibukan kerja, janganlah kalian melalaikan urusan akhirat. Luangkan waktu untuk mempelajari ilmu syari’at yang diwajibkan kepadakalian, laksanakan shalat lima waktu dengan berjama’ah, jagalah keistiqamahan kalian dalam membaca wirid-wirid.

·         Manakala kalian dikaruniai harta yang halal, pergunakanlah dengan tata cara danniat yang baik. Makanlah secukupnya danjangan sampaiterlalu kenyang. Sebab perut yang dipenuhi dengan makanan sekalipun halal akan menjadi pemicu perbuatan-perbuatan nista. Bisa dibayangkan, bagaimana jika dipenuhi dengan makanan yang haram.
·         Di antara maksiat hati adalah: riya' dalam beramal kebaikan, artinya berbuat kebaikan karena manusia; agar dapat pujian dari manusia. Perbuatan riya ini dapat menghilangkan pahala kebaikan yang dilakukannya. 'Ujub dalam berbuat ketaatan; artinya menganggap bahwa ibadah yang ia kerjakan adalah  murni hasil dari usahanya melupakan bahwa itu adalah karunia dari Allah. Ragu akan adanya Allah. Merasa aman dari siksaan dan ancaman Allah dan atau putus asa dari rahmat Allah. Sombong kepada manusia; artinya menolak kebenaran dari orang lain dan memandang rendah manusia. Dengki (al-Hiqd), yaitu; menyimpan rasa permusuhan yang disertai dengan usaha untuk mewujudkannya serta ia sendiri tidak membenci perasaan hatinya tersebut. Iri hati (al-Hasad), artinya; membenci kenikmatan yang diraih oleh seorang muslim dan merasa keberatan dengannya yang disertai dengan usaha untuk melenyapkan kenikmatan tersebut darinya.

·         Di antara maksiat lidah adalah: Ghibah, yaitu;
apabila engkau menyebut–nyebut sesama saudara muslim dengan sesuatu yang ia membencinya (untuk dibicarakan terhadap orang) di antara apa yang ada pada diri orang tersebut di belakangnya artinya tidak di hadapannya. Namimah, yaitu; menyebarkan isu atau propaganda permusuhan (provokasi). Tahrisy, yaitu; provokasi dengan tanpa ucapan, sekalipun antara binatang. Berbohong (perkataan yang tidak sesuai dengan kenyataan). Sumpah palsu. Mengucapkan kalimat-kalimat yang mengandung qadzaf; kalimat qadzaf ini sangat banyak sekali, intinya tuduhan kepada seseorang atau salah seorang kerabatnya dengan perbuatan zina, baik dengan kata-kata yang sharih (jelas) secara mutlak (dengan atau tanpa niat) atau dengan kata-kata kinayah (sindiran) yang disertai dengan niat tuduhan.

________________

(17)    HABIB AHMAD bin ALQAF ALAYDRUS (Amuntai)


 

·         “Ada beberapa hal yang ringan, enteng, kadang dilupakan karena dianggap enteng, karena tidak ada yang mengajari, tidak ada yang memberi tahu. Beruntung tampulu (mumpung) ada guru. Yang pertama, menyilangkan jari-jari tangan atau panca tangan (tasybik, pen). Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat pernah duduk-duduk, tiba-tiba datang Jibril alaihi salam. Imbah itu bapaling Jibril, Jibril langsung untuk bulik (pulang). Kada jadi batamu Nabi. Setelah sahabat bubar, tinggal Nabi saurang, lalu datang pulang Jibril. Kemudian nabi manakuni (bertanya) : Ya Jibril, mengapa kamu tadi nggak suka lagi ketemu ulun (Nabi)? Tidak Ya Rasulullah, kata malaikat Jibril. Tapi kenapa kamu tadi sudah parak, dekat bangat, langsung bulik. (lalu kata malaikat Jibril) : Ya Rasulullah, sampaikan kepada ummatmu sabarataan, waktu itu bahwa dimana ada mejelis kumpulan manusia lebih dari satu, 2, 3, 4 dan seterusnya. Majelis dimana saja, yang penting duduk lebih dari satu bisa saja di warung kopi, ini majelis juga, sambil minum kopi ngobrol-ngobrol tentang agama itu majelis. Sampaikan kepada sahabatmu, dimana ada majelis kemudian salah seorang ada menyilangkan tangan begini (seperti orang main ponco/panca, pen) panca tangan, (maka) berkah dan rahmat Allah yang mau Allah turunkan ke majelis itu Allah batalkan. Jadi (masalah menyilangkan jari tangan ini, pen) jangan dianggap enteng. Kalau kami dulu di Pare, disitu waktu masih halus. Kalau tangan begini (menyilangkan jemari tangan, pen), maka kai, nenek atau orang tua, maka tangan cucunya atau tangan kita dipukul. Ajari anak-anak jangan begitu (menyilangkan jemari, pen). Kami, waktu di Kudus itu diistilahkan tasybik nya syetan dan bawa sial. Jadi jangan dianggap enteng”.

Yang kedua, yang paling parah ini. Semua ada di majelis, baik di majelis ini maupun di pondok pesantren, tidak ada kecualinya. Banyak kejadian apa (yaitu) cara mengaminkan do’a. Cara tangan untuk mengaminkan do’a, baik do’anya saurang maupun do’a orang lain. Ulun + 15 tahun yang lalu (2019), waktu itu umur ulun sekitar 40 tahun. Salah seorang guru ulun, mursyid ulun dalam thariqah, syekh murabbi, pembimbing roh ulun, almarhum almaghfurlah wa yarham, as syekh Ahmad Asrori bin Muhammad Usman al-Ishaqy Rahimahullah ‘anhu, mengijazahkan cara tangan waktu mengaminkan do’a. Itu umur 40 tahun baru tahu. Apa kata sidin : “Orang yang berdo’a maupun yang mengaminkan do’a orang lain, tangan minimal terangkat sejajar dengan, maaf, buah dada. Dengan kata-kata “minimal” sejajar buah dada, berarti kadada orang yang berdo’a itu tangannya di paha. Atau mengaminkan do’a orang lain, mengaminkan do’a guru, kedua tangan dipaha lalu berkata : Amin. Dahulu dikatakan orang seperti ini seorang yang kurang ajar. Lebih kurang ajar lagi, kenapa? Karena datang (meminta, pen) kepada Allah, Tuhannya sendiri, dia begitu. Kemudian, (bisa juga) naik sejajar bahu, atau sejajar muka. Dari yang sejajar bahu, muka naik ke atas melewati kepala, dan yang demikian itu kebanyakkan habib-habib kita dari hadramaut, Yaman.”

Yang ketiga, cara menyapu muka setelah berdo’a. Setelah waladhaalliin, amiin. Kedua tangan ini masuk ke muha, jari-jari tangan itu antara rambut dengan dahi, ujung dahi dengan ujung rambut dimuka jari-jarinya itu disitu. Kemudian tangan kanan dan tangan kiri turun melewati pipi kanan dan pipi kiri melewati dagu, setelah melewati dagu turunkan sedikit baru naik kembali seperti semula. Setelah kembali ke semula baru turun melewati tengah hidung, baru turun.selesai.”

·         “Hal ini banyak juga yang salah faham tentang masalah syekh murabbi, dianggapnya semua guru penting, baik yang ketemu atau yang kada ketemu langsung (dianggap) syekh murabbi, padahal tidak. Syekh murabbi itu adalah mursyid. Karena itu menyangkut .... roh. Nggak pernah ketemu gurunya katanya syekh murabbi. Dusta. Kalau seorang guru belum tentu kalau kada di baiat. Itu salah faham ummat yang banyak (yaitu) tidak tahu membedakan antara Mubad. Mubad itu ada sejak jaman Nabi, makanya turun temurun oleh orang sufi, ahlu thariqah, ulama-ulama sufi, ulama thariqat kita terus membaiat, dari guru ke murid-murid, dari guru sampai kepada kita, kalau ada gurunya. Kalau kadada guru mursyid (maka) memadai guru dalam ilmu syari’at. Makanya sering ulun mengatakan di facebook, bahwa hati-hati jangan sampai jadi kecewa nanti di akherat, karena mengakui seorang guru padahal bukan gurunya”.

____________________

(18)               HABIB  AHMAD MAHDI bin MUHAMMAD AL-HIYED :

·         Sebetulnya pemuda sekarang memiliki gairah yang tinggi untuk belajar agama, tetapi dalam membina akhlak mereka, tetap seorang ustadz harus memberikan pendampingan secara khusus.

·         Mencari orang khusyuk dizaman sekarang ini sangat sulit. Majelis ini adalah majelis pengakuan dosa, kita tawadhu kepada Allah SWT. Namun rahamat Allah SWT itu turun bagaikan air yang mengalir. Artinya, hati kita ini sesungguhnya adalah tempat curahan rahmat Allah SWT.

·         Ikatan cinta akan membawa kita mencapai derajat yang tinggi kalau orang-orang yang kita cintai derajatnya juga tinggi. Seperti rantai, kita terhubung dengan para shalihin, awliya, ulama, dan wali… ibadah kita mungkin pas-pasan, tapi kita punya hubungan yang kuat dengan orang-orang yang shalih, maka insya Allah kita akan selamat.
______________________

(19)               HABIB  ABUBAKAR bin ABDULLAH bin THALIB bin HUSAIN bin UMAR bin ABDURRAHMAN AL-ATTAS  :

·         Anakku, rahasia adalah amanat, tidak ditaruh dikertas-kertas, tapi dari hati ke hati, Aku wasiatkan padamu 3 (tiga) hal :
Pertama, pasanglah niat yang baik dalam setiap perbuatanmu
Kedua, jagalah hatimu agar selalu bersama Allah
Ketiga, lakukan shalat witir 11 rakaat dengan kaifiyat  seperti yang aku dapat dari Habib Hasan bin Soleh al-Bahr.

·         Hadapkanlah jiwa dan ragamu kepada Allah Swt sepenuhnya. Kerahkan segenap upaya dan niat. Niscaya, Ia akan menggamitmu untuk menjadi salah seorang wali-Nya. Lalu, Ia akan mengucurkan karuia demi karunia yang bakal mendamaikan kedua pelupuk mata dan kepundan hatimu (Surat untuk Habib Aqil bin Idrus bin Aqil).

·         Curahkan perhatian kepada anak-anakmu. Awasilah segala tindak tanduk mereka, agar kelak mereka bisa membahagiakan hatimu.

·         Berprasangka baiklah terhadap hamba-hamba Allah. Sebab rahasia-rahasia-Nya senantiasa terpendam dalam diri mereka. Sudut-sudut bumi takkan pernah kosong dari hamba-hamba pilihan yang memanggung  rahasia itu. Sepotong syair mengalun syahdu : Andai bukan karena mereka ditengah-tengah manusia, niscaya bumi dan gunung-gunung itu akan luluh lantak oleh terpaaan dosa-dosa.

·         Ketahuilah wahai kekasihku, umur kita telah dekat. Saat ini kita telah menapaki usia 70-an.  Hati ini telah terkunci rapat untuk dunia. Dunia, bagi diri kita, hanyalah untuk mengenyangkan perut yang kelaparan, mencukupkan orang-orang yang kekurangan, meringankan beban faqir miskin, dan berbagai amal kebaikan. Adapun untuk selain itu, tak terbetik sedikitpun pada dunia.

·         Syukurilah curahan nikmat-nikmat-Nya padamu berupa rasa cinta kepada orang-orang baik dan fi’il-fi’il baik. Manakala kau bersyukur, Ia akan menambah kenikmatan padamu. Tambahan nikmat itu bisa berupa nikmat bathin dan dhahir. Pemberian-Nya tidak lah sama dengan pemberian kita. Pemberian kita terbatas dalam angka-angka, sedang pemberian-Nya tidak terbatas.

·         Sebenarnya, cukup dengan isyarat, orang-orang berhati bijak pasti memahaminya.
__________________

(20)               HABIB  ALI bin ABDURRAHMAN ASSEGAF  :


·         Nabi selalu hadir dalam setiap maulid dimana saja, sepanjang kita mengucapkan marhaban ya nurul aini, marhaban ya jaddal husaini. Sebab kalimat itu merupakan ucapan selamat datang kepada rasul.
___________________

(21)  HABIB  ALI bin ABDUL QADIR bin MUHAMMAD bin ALI AL-HABSYI  :

·         Ketika saya melihat negeri Indonesia dengan mata kepala sendiri, sebelumnya tidak terlintas dihati saya bahwa ternyata ummatnya menganut ajaran Islam sebagaimana di Hadramaut. Apa yang saya lihat di pondok-pondok dan majelis taklim di Indonesia suasana Islami yang betul-betul menyejukkan hati. Saya belum melihat hal seperti ini dinegeri lainnya, meski di arab sendiri. Orang mengira bahwa bangsa Indonesia kurang dalam pengertian agamanya, tetapi setelah saya membuktikan sendiri disini pandangan itu berbalik 100 %, ini memberikan perasaan gembira luar biasa pada diri saya, dan saya berterima kasih kepada ummat Islam di Indonesia. Saya juga berharap, ummat islam di Indonesia bertambah kokoh dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam, sebagaimana yang dijalankan Rasulullah Saw.
__________________

(22)  HABIB  ABDULLAH bin ABUBAKAR SYAKRAN ALAYDRUS  :


·         Peraslah jasadmu dengan mujahadah (memerangi hawa nafsu dunia), sehingga keluar minyak kemurnian.

·         Siapapun yang dengan penuh kesungguhan hati mendekatkan diri kepada Allah, terbukalah khazanah Allah.

·         Meninggalkan dan menjauhi menggunjing orang lain adalah raja diatas dirinya, menjauhi mengadu domba adalah ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis dzikir adalah keterbukaan hatinya.
___________________

(23)     HABIB ATTOS bin MUHAMMAD bin HAFIZH  :


·         Segala kebaikan akan didapat dengan mengikuti jejak para salafuna shaleh terdahulu. Dan segala keburukan akan menimpa seseorang ketika menyimpang dari jalan para salafuna shaleh terdahulu.

·         Apabila kamu mau mengerjakan sesuatu yang baik maka bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau duduk bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim” , mau berdiri bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau menyentuh sesuatu benda yang baik dan bagus, bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau berkendaraan, bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau memakai pakaian, bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, dan semua yang berhubungan dengan kebaikan, maka bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”.  Fadhilahnya, insya Allah, pekerjaan apapun yang baik yang didahulu membaca : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, maka selalu membawa rahmat, membawa berkat dan malaikat membentangkan sayapnya, artinya malaikat memintakan ampun dan ditata oleh malaikat 400 kebaikan.

_______________

(24)  HABIB  AHMAD bin ABDULLAH AL-KAFF  

·         Diwaktu dhuha, kebanyakkan orang lupa akan Allah. Mereka terlena dengan kesibukan masing-masing. Sementara diwaktu malam, kebanyakkan orang didunia inipun sedang lupa, mereka larut dalam nyenyak tidurnya. Padahal, diwaktu itulah Allah menurunkan berkahnya bagi orang yang beriman, yang menyempatkan diri untuk mengingat Allah.
·         Menjalankan ssunah rasul secara konsekuen merupakan cara yang ampuh untuk menghadapi orang-orang kafir yang akan merusak ummat islam. Kita perangi mereka bukan dengan cara kekerasan, tetapi dengan meninggalkan kebudayaan mereka.
________________

(25)  HABIB AHMAD bin TOHA bin SYEKH AL-MUNAWWAR  :

·         Di zaman sekarang, ketidakpercayaan sebagian ummat terhadap isra’ mi’raj bukan berupa tantaangan atau bantahan, tetapi keengganan untuk melaksanakan hasil utama perjalanan isra mi’raj, yakni shalat 5 waktu, dan keengganan mengambil hikmah nabi diberi izin melihat sorga serta neraka.

·         Katakan saja al-Qur’an dan terjemahannya itu ada 488 halaman, kemudian setiap hari seseorang mau menyempatkan membaca 1 ½  halaman saja, setiap tahun mereka sudah khatam al-Qur’an dan mengerti artinya. Jelas, kalau hal ini dilakukan banyak orang. Insya Allah akan mengurangi kejahatan, stress, dan perbuatan dosa lainnya. Sebaliknya, akhlak-akhlak qur’ani, bisnis qur’ani, tingkah laku qur’ani lainnya, akan terwujud pada setiap muslim Indonesia.
__________________

(26)     HABIB ALI BAHARUN  :

 

·         Jadikan khidmah kepada gurumu, kepada pondok pesantren sebagai kenikmatan, keberuntungan bagi kalian. Jangan kau jadikan khidmah itu sebagai beban dan kewajiban.

__________________

 

(27)     HABIB  AHMAD bin HUSEIN AIDID  :

 


·         Berlomba-lombalah dalam hal kebaikan, zaman terus bergerak, matahari terus berlari, bulan terus berjalan dan angina terus berhembus. Jangan pernah berhenti sebab kafilah kehidupan tidak menunggu.

__________________

(28)  SAYYID  ABUL HASAN  ALI AL-HASANI  AN-NADAWI
(Sayyid Abu Hasan bin Abdul hayy bin Fakhruddin bin ‘Aliy al-Hasani)  :

·         Penyakit terparah yang sedang diderita dunia Islam dewasa ini ialah merasa tenang, tenteram dan puas dengan kehidupan duniawi. Tidak peduli terhadap keadaan yang serba rusak, tenang tenteram, terlampau berlebih-lebihan, sehingga hatinya tidak cemas melihat kerusakan, tidak terkejut melihat penyelenwengan, tidak gelisah menyaksikan kemungkaran, dan seolah-olah tidak ada lagi yang perlu diperhatikan selain sandang pangan.

·         Apabila dunia Islam hendak berdiri diatas kaki sendiri dan hendak berfikir  dengan alam sendiri, ia harus sanggup melawan perasaan tunduk kepada barat. Ia harus mempunyai cendekiawan-cendekiawan besar sendiri dan harus memiliki penulis-penulis ulung sendiri. Mereka harus mampu melihat kelemahan peradaban barat dan mengungkap serta melancarkan kritik. Mereka harus dapat meneliti dan memeriksa pendapat-pendapat kaum orientalis barat, menolak tulisan-tulisan mereka yang salah dan memperbaiki kekeliruan-kekeliruannya. Tidak bisa tidak mereka harus mendalami berbagai cabang ilmu agama islam agar hasil-hasil pemikirannya dapat dijadikan bahan oleh kaum orientalis di eropa dan Amerika untuk membetulkan pendapat-pendapat mereka yang keliru.

·         Orang-orang yang berani menghadapkan jiwa raga dan nasib hidupnya kepada bahaya maut, orang-orang yang berani mempertaruhkan pekerjaan dan mata pencahariannya dan rela menderita kerugian betapapun besarnya adalah pahlawan-pahlawan sejati.

·         Suatu kebahagiaan apabila harta benda  atau usaha beberapa prang mengalami kerugian demi keselamatan manusia dari siksa Allah dan azab neraka.

·         Jika dunia Islam ingin melanjutkan kehidupan dan ingin bebas dari perbudakan orang lain, atau bila ia ingin memainkan peranan sebagai pemimpin bangsa-bangsa di dunia, pertama-tama ia harus merdeka di bidang pendidikan dan pengajaran. Bahkan ia harus dapat memegang pimpinan atas ilmu pengetahuan.

·         Sesungguhnya sistem pendidikan modern sekarang ini tidak mampu mengajarkan mata murid untuk menangis dan tidak mampu pula menanamkan sifat khusyu’ ke dalam hatinya.

·         Satu hal yang paling dikhawatirkan akan merusak kehidupan ummat, yang akan menjerumuskannya kedalam bencana dan malapetaka, dan yang akan membuatnya sebagai mangsa bagi orang-orang munafik dan permainan kaum petualang; ialah hilangnya kesadaran dikalangan ummat Islam. Dengan hilangnya kesadaran mereka mudah terpikat oleh segala macam ajakan, mudah hanyut dalam gelombang, mudah tunduk kepada orang yang berkuasa, bersikap masa bodoh terhadap kemungkaran, dan sabar menerima kezaliman. Apabila ummat sudah kejangkitan penyakit-penyakit seperti itu, ia tidak akan mau memikirkan banyak urusan, tidak mau menempatkan sesuatu pada tempatnya, tidak dapat membedakan  kawan dan lawan, tidak dapat membedakan yang baik dari tipu muslihat yang jahat, tidak mampu menarik pengertian dari berbagai kejadian dan peristiwa, tidak mau belajar dari pengalaman, dan tidak dapat menarik manfaat dari terjadinya pelbagai macam bencana.

·         Sesungguhnya setiap pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan motif mengharap ridla Allah Swt, atas dasar ikhlas, mematuhi perintah-Nya dank arena taat kepada-Nya adalah merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan merupakan sarana derajat keyakinan dan keimaman yang paling tinggi, yang mana hal itu adalah merupakan ajaran pokok dari agama, selama tidak dibumbui oleh tujuan-tujuan yang menyimpang.

·         Taubat merupakan sarana ibadah yang sangat utama dan sebagaisarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bahkan taubat ini akan menjadi cara yang paling mudah untuk memperoleh –dalam waktu yang relative singkat – derajat yang paling tinggi, kedudukan yang selalu menjadi harapan para ahli ibadah, orang-orang zahid dan orang-orang suci di antara hamba-hamba Allah Yang Maha Mulia.
___________________

(29)  HABIB  ABDURRAHMAN bin  SMITH  :

·         Biasanya, hanya orang yang memendam rindu yang luar biasa  yang bisa mimpi bertemu beliau (Rasulullah Saw)

·         Adapun kiat agar bisa mimpi bertemu Rasulullah Saw yaitu kita harus terus memupuk kecintaan kepada Rasulullah, karena orang yang cinta berat bisa bertemu didalam mimpi. Sedang kalau mau tidur diharapkan sebelumnya berwudhu, kalau sempat shalat 2 rakaat dan selalu membaca do’a tidur serta membaca shalawat kepada nabi Muhammad saw hingga tertidur.

·         Kaum muslimin harus meningkatkan kualitas diri, karena akan berpindah dari satu tempat ketempat yang lain.
Pertama, dari keraguan menuju kepada keyakinan kepada Allah Swt.
Kedua, berpindah dari riya’ kepada ikhlas,
Ketiga, dari kibr (kesombongan) kepada  tawadhu’ (rendah hati)
Keempat, kita berpindah dari kehidupan duniawi yang serba menggoda tapi bersifat sementara kepada hidup selama-lamanya, kita berpindah kealam zuhud menuju alam akherat. Maut akan datang secara tiba-tiba, dan kita berada dalam majelis ini dalam rangka mencari bekal ketika berada dialam barzakh serta alam akherat.
Kelima, kita harus bisa meninggalkan kehidupan yang penuh permusuhan, menuju kehidupan yang penuh persahabatan dan kedamaian.
_________________

(30)  HABIB  ABDUL KADIR bin HADI AL-HADDAR  :

·         Saya melihat, setiap orang mempunyai kelebihan dalam dakwah, yang kalau dimanfaatkan secara maksimal akan membuat dakwah itu berhasil. Ada orang yang dengan istiqamah mengambil peran dibelakang layar, dengan ikhlas dan tawadhu’ melancarkan perjuangan mengharumkan agama Allah.

·         Saya tidak mengajar, lebih tepat belajar bersama dengan ustadz-ustadz yang lain. Kalau kebetulan saya duduk dengan teman-teman, saya menerangkan apa yang dapat saya sampaikan. Kalau untuk pidato, saya bukan ahlinya.
__________________

(31)  HABIB  ALWI bin HUSEIN  AIDID  :

·         Sewaktu antum naik mimbar, baik berceramah maupun menjadi khatib jum’at, antum sama juga mewakili Rasulullah. Dan di kanan kiri antum, malaikat menyaksikan. Maka, jaga ucapan antum.
___________________

(32)  HABIB ABDURRAHMAN bin ABDULLAH  BILFAQIH  

·         Kalau kita ingin belajar maupun bertanya, segeralah membaca al-Qur’an atau hadits, atau bertanya kepada para ulama yang mengetahui kedua sumber Islam tersebut.

·         Ketahuilah, sesungguhnya thariqah anak cucu nabi (sadah, jamak untuk Sayyid) dari keluarga Abi Alawi (Bani Alawi) merupakan salah satu thariqah kaum sufi yang dasarnya adalah ittiba’ (mengikuti) al-Qur’an dan sunnah, sedangkan bagian utamanya (ra’suha) adalah  Sidqul iftiqar ( benar-benar merasa butuh kepada Allahj) dan Syuhudul minnah (kesaksian bahwa semuanya adalah karunia Allah semata).
__________________

(33)  HABIB  AHMAD bin ABUBAKAR bin  SMITH  :

·         Ilmu agama yang dimaksud adalah semua ilmu yang dianjurkan oleh syari’at untuk dipelajari, seperti ilmu tafsir, hadits,fiqih dan semua ilmu yang mendukung ilmu-ilmu diatas, serta ilmu tauhid yang melindungi seseorang dari aqidah-aqidah yang sesat, dan ilmu tasawuf, yang membersihkan hati dan melindungi amal dari segala hal yang dapat merusaknya. Sedangkan amal yang dimaksud adalah semua amal yang dianjurkan oleh islam untuk diamalkan, dan pengamalannyapun dilandasi ilmu.
__________________

(34)  HABIB  ALI ZAINAL ABIDIN bin ABDULLAH bin AHMAD AL-KAFF :

·         Orang yang bertakwa itu adalah orang yang mendapat jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Dalam menghadapi urusan dunia, tidak cukup haanya dengan kekuatan fisik dan pikiran, tapi juga dengan kekuatan iman. Kunci kesuksesan hidup di dunia ini adalah ketergantungan seseorang kepada Allah.

·         Dekatkan diri kepada Allah dengan ssungguh-sungguh, perbaiki ibadah dan lakukan usaha dengan sempurna. Baru mohon dan berdo’a kepada Allah. Dahulukan Allah sebagai yang memiliki. Lihatlah ketika bangun tidur, kita disuruh shalat dulu, beribadah dulu, baru sehabis itu kita berusaha mencari rezeki.

·         Rezeki yang paling baik adalah yang dicari hari ini dan digunakan hari ini, besok dicari lagi, seperti burung.

·         Dunia ini adalah fasilitas untuk kepentingan kita didunia dan akherat. Jangan jadikan dunia sebagai tujuan hidup yang sebenarnya. Hidup yang sebenarnya adalah diakherat. Dunia bukanlah tujuan hidup, tapi alat untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan hidup yang sebenarnya, baik didunia maupun akherat, adalah ridha Allah. Harta, kekayaan dan berbagai fasilitas duniawi hanyalah alat. Jangan jadikan itu sebagai tujuan. Tanpa pernik-pernik itupun seorang muslim bisa menggapai redha Allah.

·         Harusnya ulama memikirkan ummat secara terus menerus, ummat jangan dijadikan objek. Ketika belum terkenal, giat melayani ummat, menyayangi orang yang lemah, dan bergaul dengan siapa saja.Tapi kalau sudah terkenal, mereka menjadi sulit ditemui, menghindari orang miskin, dan dhuafa. Kalau akan ditemui, alasannya selalu tidak ada waktu. Tapi ironisnya, kalau yang datang orang kaya, mempunyai pengaruh, akan disambut dengan terbuka dan senang hati. Karena ada keinginan untuk juga menjadi orang kaya dan berpengaruh. Ummat yang melihatnya akan bingung. Bisa saja orientasi hidup mereka juga akan mencari harta dan kekayaan sebanyak-banyaknya dengan cara apapun.
_________________

(35)  HABIB  ABDULLAH ZAKIY  bin SYECH AL-KAFF  


·         Saya selalu lapar tabaruk.

·         Saya sebetulnya bukan santri, tetapi hanya sebagai  pendengar ceramah-ceramahnya.


·         Jika Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, Dia akan menghilangkan penghalang (hijab) antara diri-Nya dan jiwa yang merupakan lauh (lembaran). Di dalamnya terukir arti yang terselubung, lalu jiwa itu mengibaratkan rahasia-rahasia tersebut menurut kehendaknya kepada hamba Allah yang dikehendaki. Hakikat hikmah dapat diperoleh melalui ilmu laduni. Selama manusia belum sampai pada derajat itu, dia tidak bisa disebut al-Hakim, orang yang arif dan bijaksana. Karena itulah, ilmu hikmah merupakan anugerah dari Allah.
__________________

(36)  HABIB  ALI ZAINAL ABIDIN  AL-HABSYI  :


·         Kita harus pandai mengambil hati manusia, mengajaknya agar mau bertaubat agar dijauhkan dari musibah.

·         Janganlah kita melihat sisi kehidupan seseorang pada masa lalunya yang kelam saja, siapa tahu sekarang hatinya terbuka dan mau bertaubat.
__________________

(37)  SAYYID  ABUL  A’LA  AL  MAUDUDI  (Abul  a’la  bin  Sayyid Hasan  al-Maududi)  :

·         Manusia ingin belajar terbang seperti burung, berenang seperti buaya, lari secepat kuda bahkan mengadakan huru hara dan merusak seperti serigala, tetapi belajar untuk hidup seperti orang mulia, tidak pernah mereka lakukan.

·         Apabila watak suatu bangsa telah lebur dalam kepribadian bentuk lain, berarti kehancuran bagi bangsa itu sendiri.

·         Kalau ummat Islam ingin supaya peradaban dan kebudayaan Islam tetap utuh, maka sikap dan akhlak hidup setiap muslim harus tetap abadi. Oleh karena itu, sejak dari sekarang dengan rasa penuh tanggungjawab dari pemimpin-pemimpin ummat islam dewasa ini, harus mewariskan kepemimpinan yang baik kepada calon-calon generasi penerus, sebagaimana yang telah diwariskan dari mujahid-mujahid Islam terdahulu.

·         Bagi seorang muslim tidak ada rasa cinta yang mendasar, kecuali rasa cinta kepada Allah Swt dan Rasul-Nya dan agama Islam. Apabila rasa cinta yang demikian terdapat didalam setiap jiwa manusia, kemudian dapat dilemahkan, sehingga lebih lemah dari sarang laba-laba, maka dapat dipastikan bahwa rasa egoisme dan individualisme akan tumbuh didalam jiwa mereka. Sehingga dengan demikian mereka itu tidak enggan lagi untuk mengorbankan sesuatu yang paling berharga, mahal lagi suci demi kepentingan diri mereka sendiri. Inilah sumber dari segala pengkhianatan.

·         Kaum wanita hendaklah dididik mengerti, bahwa kebudayaan barat adalah kebudayaan yang merusak, memperbudak dan mematikan insaniyah kewanitaan sehingga secara berangsur-angsur turun kepada derajat hewani yang hanya mementingkan materi belaka.

·         Berlanjut dan utuhnya seluruh aspek kehidupan generasi muda Islam, tergantung kepada usaha yang dilakukan oleh ummat Islam dewasa ini dalam mewariskan kebudayaan Islam kepada mereka, menurut metode petunjuk Ilahi. Kebudayaan tersebut telah diwarisi dari ummat Islam terdahulu, yaitu kebudayaan yang membedakan ummat Islam dengan bangsa yang bukan Islam.

·         Siapakah yang kamu lihat telah merusak generasi muslim pada nilai agama dan akhlak mereka? Tidak lain adalah ibu-ibu yang melahirkan anak-anak kaum muslimin dengan unsur-unsur kesyirikan dan kejahiliyan di hati-hati mereka. Siapakah yang kamu lihat telah mendorong pemerintahan Negara-negara Islam menuju kehancuran ? Tidak lain karena kecintaan kepada wanita-wanita kafir sehingga menguasai hati-hati para pemimpin di Negara kaum muslimin.

·         Untuk berdiri dan tegaknya Negara Islam tidak bisa dilepaskan dari landasan undang-undang ini. Kitab Allah dan sunnah rasul-Nya akan kekal di dunia.Oleh karena itu materinya tidak akan dirubah dari tempat perundang-undangannya. Orang yang ingin hidup sesuai dengan aturan Islam, maka ia harus mengikuti dan mempertahankannya.

·         Allah Ta’ala telah memberikan batasan-batasan (hukum) kepada manusia berupa aturan-aturan tetap dan undang-undang yang mutlak (absolut) dan luas artinya. Dengan adanya hudud ini, manusia tidak lagi merampas hak-hak kebebasan orang lain, tapi ia juga tidak maumenyia-nyiakan kekuatan dayanalarnya. Bahkan, Allah memberikan kepada manusia suatu penyuluh dan jalan yang luas agar manusia tidak jatuh ke dalam jurang kehinaan, kebodohan dan kelemahannya. Dengan adanya batasan-batasan-Nya ini, harta benda, keahlian, dan profesi yang dimiliki manusia tidak disia-siakan untuk jalan yang batil.
Dengan “Hududullah”, manusia berjalan di atas keberuntungan hakiki, yakni jalan lurus yang tidakmenyesatkan dan tidak pula menggelincirkan. Sebagai contoh,misalnya anda mendaki sebuah jalan di atas gunung yang penuh dengan bahaya. Anda melihat ada sebuah tepian jurang yang dalam,dan ditepian lain tampak sebuah bentangan cadas-cadas, batu-batuan yang tinggi dan amat besar. Tampak pula kawat berlapis besi disekeliling jalanan itu untuk menjaga agar musafir tidakjatuh ke dalam jurang.
Kini timbul pertanyaan, apakah kawat-kawat yang berlapis besi itu dapat menghalangi manusia dari perjalanannya?
Jawabannya: “Tidak! Namun kawat-kawat itu digunakan untuk menyelamatkan manusia dari marabahaya. Juga untuk memperingatkan manusia dari lokasi yang dapat menggelincir kan mereka ke tempat-tempat berbahaya agar mereka sampai pada tujuan yang dicita-citakan.

·         Kalau anda menerima surat dalam bahasa yang tidak dimengerti, tentu anda mencari orang yang mengerti bahasa tersebut untuk mengetahui isinya. Anda tidak merasa tenang sebelum anda mengetahui isi surat tersebut. Begitulah yang anda lakukan terhadap surat-surat dagang yang mungkin akan memberikan keuntungan yang sedikit bagi anda. Akan tetapi surat yang dikirimkan oleh Penguasa Dunia kepada anda yang menerangkan semua keuntungan anda di lapangan din, yang menyangkut kehidupan duniawi, anda kesamp;ingkan begitu saja tanpa mencoba untuk memahami isinya. Anda tidak meemperlihatkan keinginan untuk mengetahui isinya. Tidakkah ini suatu hal yang mengherankan ?

·         Al-Qur’an adalah sumber kebahagiaan dan nasib baik, bukannya sumber kejahatan dan kesengsaraan. Tidak mungkin suatu ummat yang memiliki wahyu Allah hidup dalam penderitaan di dunia ini, diperbudak, diinjak-injak dan ditendang oleh orang lain, dicengkam tengkuknya dan dicokok hidun gnya dan dituntun kea rah mana saja yang disukai orang lain tersebut.
Karena itu bila suatu ummat memiliki Kitab Allah, namun mereka hidup dalam kehinaan dandiperbudak oleh orang-orang lain, maka anda boleh memastikan bahwa hal itu adalah karenamereka memperlakukan Kitab Allah dengan cara yang zalim, dan apa yang mereka alami itu adalah hukuman atas perbuatan merea itu. Tidak ada ja;an lain untuk menyelamatkan diri dari murka Allah, selain menghentikan kezaliman tersebut dan memperlakukan Kitab Allah dengan semestinya.

·         Ada 3 (tiga) sebab orang menjadi sesat: Pertama, menghamba diri kepada diri sendiri;
Kedua, menghamba kepada adat kebiasaan nenek moyang, keluarga dan suku bangsa
Ketiga, menghamba kepada manusia pada umumnya, termasuk orang-orang kaya, pemerintah yang berkuasa, ulama-ulama dan  kyai-kyai palsu, bangsa-bangsa yang sesat, dan unsur-unsur lainyang semacam itu.
Itulah berhala-berhala besar yang selalu menjadi sembahan-sembahan manusia. Maka barangsiapa yang mau menjadi seorang muslim yang benar-benar, mestilah ia menghancurkan ketiga macam berhala itu terlebih dahulu. Setelah itu barulah ia boleh menyebut dirinya seorang muslim sejati.

·         Anda harus ingat bahwa anda adalajh budak Allah sejak lahir. Allah menciptakan anda dengan tujuan agar anda menjadi hamba-Nya saja. Karena itu, seluruh hidup anda haruslah  anda habiskan dalam melayani Allah dan tidak bol;eh ada satu saatpun dimana anda lengah dalam beribadat kepada-Nya. Saya juga telah menjelaskan bahwa ibadat tidaklah berarti melepaskan diri dari pekerjaan sehari-hari dan duduk disudut masjid sambil menyebut-nyebut nama Allah.Sebaliknya, arti ibadat yang sebenarnya ialah bahwa apapun yang anda kerjakan di dunia ini haruslah sesuai dengan hukum dan aturan Allah.

·         Dzikir atau mengingat Allah tidaklah berarti anda harus menyebut “Allah, Allah” terus menerus, tapi mengingat Allah yang sebebnar ya adalah ingat kepada Allah dalam pikiran walaupun kita sedang terlibat dalamurusan-urusan yang sangat penting dan mudah melalaikan kita dari ingat kepada Allah.

·         Bila anda pikirkan baik-baik, maka anda akan melihat bahwa kesejahteraan tiap-tiap orang adalah terikat dan berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat lingkungannya. Apabila anda menolong saudara-saudara semasyarakat anda dengan kekayaan yang anda miliki, maka keuntungannya akan berputar di antara masyarakat dan kembali kepada anda tapi bila karena kikir,anda menyimpan saja kekayaan anda atau membelanjakannya untuk keuntungan andasendiri saja, maka kekayaan andaitu akan semakin berkurang.

·         Bahwa yang akan menghasilkan buah hanyalah dakwah yang hak dan benar. Dan islam tidak memberikan konsep kosong dalam bentuk dakwah kata-kata belaka, melainkan dakwah yang berinteraksi secaralangsung dalam kehidupan manusia,sehingga mampu memberikan hasil dan buah yang manis.

·         Keadaan ummat islam sekarang ini, ringkasnya adalah, pemerintah enggan mengikuti jalanyang dikehendaki ummat Islam, dan sebaliknya, ummat islam menolak mengikuti penguasa mereka. Maka, terjadilah pertentangan terselubung ataupun terbuka, yang berlangsung terus menerus diantara keduanya. Inilah gambaran Islam kontemporer yang menyelimuti negeri-negeri Islam.
____________________

(38)  HABIB  ALI bin ALWI bin ALI AL-HABSYI  :

·         Syarat orang bisa membaca kitab adalah belajar ilmu nahwu. Kalau tidak mempelajari nahwu, ia tidak bisa membaca kitab. Nahwu adalah grammar (tata bahasa) untuk membuka khazanah kitab kuning karya para ulama.

·         Berdakwah itu ada pengaruh ke jiwa. Sekalipun sakit, kalau untuk berdakwah jadi tidak sakit. Saya sering kena penyakit pusing dan badan cepat lelah. Kalau sudah untuk berdakwah, penyakit itu hilang, semacam jadi obat, dan tidak terasa.

·         Dalam hal membaca maulid simthud durar (maulid al-habsyi) ada kaidah yang semestinya diikuti : bagusnya dibaca secara keseluruhan. Jika akan dipersingkat, baca semua dari awal sampai mahalul qiyam. Lepas itu, fase (pasal) pertama mahalul qiyam dibaca sampai habis. Baru diakhiri dengan pasal paling akhir dan ditutup do’a. Jadi tidak asal potong.

·         Bagaimana cara meraih mahabbah itu ? Mari banyak-banyak membaca shalawat. Dengan membaca baanyak kisah maulid, kita juga berdzikir, sehingga do’a do’a kita pun membuka pintu mahabbah-Nya.
___________________

(39)  HABIB ALWI bin SALIM ALAYDRUS  :

·         Kalau kamu  takhaluq (berpegangan pada guru, biasanya seorang syaikh), Insya Allah kamu akan dibimbing, meskipun sang guru telah meninggal. Jadi seorang murid tetap punya hubungan bathin.
________________

(40)  HABIB ALI bin  HASAN bin ABDURRAHMAN AL-KAFF 
 

 

·         Dalam dakwah jangan pernah membicarakan hal duniawi, apa yang disampaikan Rasulullah itulah yang kita tiru.

·         Banyak cara kita untuk menghidupkan syiar Islam, salah satunya, misalnya iklan-iklan yang ada dijalan dimodifikasi, berupa baliho yang bertuliskan asmaul husna beserta artinya, sedangkan nama pengiklannya cukup ditulis dibawahnya.
_________________

(41)  HABIB ABDURRAHMAN bin SYEKH ALATAS  :

·         Yang paling utama kami tekankan disini adalah adab dan akhlak santri. Kami menggugah kesadaran mereka agar setiap perbuatan yang dilakukan mereka, semua berdasar pada kesadaran mereka sendiri. Tidak ada fungsinya orang yang memiliki ilmu tapi dia tidak beradab dan berakhlak. Bisa jadi ilmunya akan merusak bumi dan isinya.
_________________

(42)  HABIB AHMAD bin HASAN AL-ATTAS  :


·         Menjadi imam adalah suatu perbuatan beramal kepada Allah. Azan adalah sifat berdakwah atau seruan. Amalan kepada Allah tentu lebih utama daripada seruannya. Untuk itulah kita tidak pernah mendapati Rasulullah menjadi muazin – beliau selalu menjadi imam. Sekiranya Nabi mengumandangkan azan, wajiblah bagi sekalian yang mendengarnya untuk datang dan menjawab panggilannya.

·         Seseorang yang menziarahi aulia, apakah masih hidup atau sudah meninggal Allah Swt  akan memberinya pahala seperti beribadah sampai putus-putus anggota badannya.

·         Dahulukan amal daripada ilmu.

·         Seandainya pergi dari satu tempat ketempat lain tidak mengandung manfaat, niscaya  Tuhan tidak memerintah kannya.

·         Sessungguhnya yang diperoleh karena mempelajari ilmu, pemahaman dan cahaya, yakni terungkapnya hijab, ialah menurut ukuran adab terhadap guru. Sebagaimana ukurannya ada pada dirimu, demikian pula ukuran itu disisi Allah tanpa diragukan lagi.

·         Alawiyin adalah pengikut dan yang menjalankan dengan benar-benar aqidah ahlussunnah wal jamaah. Apabila di Indonesia sekarang ada beberapa orang dari Alawiyin yang terjerumus masuk syi’ah, mereka itu, berdasarkan keyakinan dalam aqidahnya yang menganggap golongan ahlussunnah  kafir dan menganggap pernikahan yang dilakukan secara ahlussunnah itu tidak sah, berarti telah menolak nikmat yang tidak ternilai sebagai seorang Alawi Zhurriyaturrasul, Alawi keturunan Nabi Saw dan berarti telah mengeluarkan dirinya dari Alawiyin.
Untuk menjaga kesucian nasab Alawiyin, apabila ada dari kaum alawiyin yang masuk syi’ah dan akan meminang putri seorang Alawi, selalu ditolak. Sehingga sekarang, dikalangan Alawiyin, bila ada seorang Alawi meminang putri seorang Alawi, yang menjadi syarat pertama adalah pelamar bukan syi’ah, dan jika dia syi,ah, langsung ditolak. Itulah sebabnya, mereka sering menyamar sebagai seorang sunni bila sedang melamar.

·         Aku selalu menghormati dan mengagungkan para ulama salaf yang datang ke kotaku.

·         Ilmu adalah alat. Meskipun ilmu itu baik, ia hanya alat, bukan tujuan. Oleh karenanya, ilmu harus diiringi adab,akhlaq, dan niat-niat yang shaleh. Ilmu demikianlah yang dapat mengantarkan seseorang kepada ketinggian maqam ruhaniah.

·         Wahai anakku (Salim), janganlah berselisih dengan anakmu dan janganlah pula bersikap keras kepadanya. Ajak dan perintahkanlah ia untuk berbuat suatu kebaikan. Jika ia tidak patuh tegurlah, jika masih juga belum patuh, jauhilah ia dengan rasa santun dan penuh perhatian.

·         Lihatlah! Mereka kaum shalihin karena mereka duduk ditempat yang suci, mengingat Allah bersama dengan kaum shalihin lain yang memiliki derajat yang sangat muliadan agung, maka jiwa mereka terbentuk menjadi jiwa yang berbudi luhur dan tawadhu’
_________________
  
(43)  HABIB ABDUL RAHMAN bin MUHAMMAD bin ALI bin ABDURRAHMAN bin ABDULLAH AL-HABSYI  :

·         Kadang kita tidak bijak menyikapi Asmaul Husna, jika kita mendengar orang bershalawat, umumnya kita langsung menjawabnya. Tapi, jarang sekali menjawab jika ada orang yang menyebut asma Allah. Jika bershalawat kepada nabi Saw memiliki keutamaan tinggi, yakni Allah janjikan pahala 10 fadilah (keutamaan(, menjawab orang yang menyebut asma Allah tentulah keutamaannya lebih tinggi lagi.
Karena itu setiap kali kita mendengar asma Allah disebut, hendaklah lafalkan Jalla Jalaluh (Raja diraja yang agung), atau Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Jawaban itu adalah respon bathin, mengakui bahwa memang itulah yang hakiki, itulah pertanda bahwa kita terhubung dengan Allah, sebagai hablun minallah, terjalinnya hubungan makhluk dengan sang penciptanya.

·         Kita ini hamba Allah, milik Allah. Jadi,semua harus kita serahkan kepada-Nya. Apakah kita akan diberi kebaikan atau tidak, semua terserah kepada Allah. Kalau Allah sayang sama kita, tak mungkin Dia mencelakai kita. Namun, diluar itu kita wajib berusaha. Allah berfirman dalam surah Ar-Ra’d ayat 11 : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah diri mereka sendiri”.

·         Habib yang berkharisma ialah seorang ulama yang mewarisi kepemimpinan Rasulullah Saw. “al ulama u waratsatul anbiya” (ulama itu ialah pewaris para nabi). Itu artinya, akhlaknya seperti nabi, kepemimpinannya seperti nabi dan seterusnya. Rasulullah Saw juga bersabda : “Engkau tidak akan mampu mempengaruhi manusia dengan hartamu, tetapi dengan akhlakmu mereka justru akan luluh”.
__________________

(44)  HABIB ABDURRAHMAN ABDULKADIR BASURRAH  :

·         Sebetulnya istilah untuk keturunan Rasulullah saw tidak hanya habib. Adapula Syarif bagi laki-laki dan Syarifah bagi perempuan. Dan banyak lagi istilah lainnya. Yang jelas, para habib, meskipun memang keturunan Rasulullah saw, sama saja dengan manusia yang lain, tidak eksklusif. Yang menandai ketidaksamaannya adalah keturunan Rasulullah Saw saja.

·         Sekecil apapun peringatan dari Allah Swt, harus segera diambil hikmahnya. Lalu kita perbaiki diri, banyak berdo’a, minta ampunan, dan tentu saja tidak lupa untuk selalu berusaha dekat dengan-Nya. Dengan begitu, kita akan selalu peka atas setiap peringatan dari-Nya, dan senantiasa bersujud syukur kepada Allah Swt.

·         Mengagungkan Rasulullah SAW merupakan kewajiban yang diperintahkan syari’at, bukanlah menuhankan beliau. Mengagungkan dan menyanjung Nabi SAW berarti menaati perintah Allah SWT. Sanjungan kepada Rasulullah, bagaimanapun bentuk dan tingginya, tidak akan pernah menyamai ketinggian dan keagungan derajat beliau, karena keagungan yang beliau miliki datangnya dari Allah SWT, Yang Maha Qadim. Maka tidak mungkin dan tidak akan pernah pujian dan sanjungan makhluk menyamai pujian dansanjungan –Nya, yang kekal dan abadi.
____________________

(45)  HABIB ANIS bin ALWI bin ALI AL-HABSYI  :

·         Kalau engkau ingin mengetahui keadaan diriku, maka :
Pertama, lihatlah rumahku dan masjidku. Itulah diriku. Masjid ini tempat aku beribadah mengabdi kepada Allah.
Kedua, Zawiyah, disitulah tempat aku menggembleng akhlak jamaah sesuai dengan akhlak nabi Muhammad Saw.
Ketiga, kusediakan buku-buku lengkap diperpustakaan, tempat untuk menuntut ilmu,dan
Keempat, kemudian aku bangun bangunan megah. Disitu ada pertokoan, karena setiap muslim hendaknya bekerja. Hendaknya dia berusaha untuk mengembangkan dakwah nabi Muhaammad Saw.

·         Kasih mereka sarung, meski saat ini belum masuk Islam, Insya Allah suatu saat nanti dia akan teringat dan masuk Islam.

·         Jangan tegang, hidup ini santai saja. Sesekali kita isi acara ini dengan qashidah berisi syair-syair yang penuh nasehat. Sebab dakwah tidak hanya dengan media tabligh, atau melalui kitab tetapi bisa juga dengan nyanyian yang berisi nasehat, sehingga diterima dengan gembira.

·         Kita memang diperintahkan untuk melihat dan merenungi apa yang ada didalam semesta ini. Tapi, jaangan sampai apa yang tercipta ini melekat dalam hati kita, tanpa menyertakan Penciptanya.
Bagi orang yang telah mencapai ma’rifat Allah, apa yang ada dialam semesta ini adalah cermin dari keagungan-Nya. Dari jejak ciptaan-Nya ini, kita akan melihat kemuliaan-kemuliaan-Nya, yang akan memunculkan keinginan untuk mendekatkan diri dan kerinduan kepada Allah. Sehingga, walaupun menjadi penghalang pandangan mata, alam ini tidak mampu menghalangi pandangan mata hati untuk melihat-Nya. Setelah itu, muncul sebuah keyakinan bahwa apa pun yang tidak tampak didunia ini oleh mata dzahir, akan dapat terlihat oleh mata hati. Inilah peemberian Allah yang mulia bagi manusia.

·         Saya tidak mempunyai amal apa-apa kecuali mencintai ilmu dan orang shaleh.

·         Usahakan isi ceramah tidak dikonsep sebelumnya. Usahakan juga agar apa yang disampaikan mengalir apa adanya, sehingga yang mengonsep ceramah kita adalah Allah Swt. Kalau yang mengonsep itu Allah, ucapan kita masuk ke hati pendengar, walaupun dengan bahasa yang sederhana.

·         Orang alim adalah orang yang mampu menjawab sesuatu permasalahan dengan menukil pendapat para ulama salaf lengkap dengan kitab rujukannya.

·         Kita harus membersihkan terlebih dahulu hati kita dari keinginan dan ketergantungan kita kepada yang fana. Kita harus tahu bahwa semua yang ada didunia ini akan binasa. Akan kita tinggalkan. Karena itu, keinginan dunia janagan ditaruh di hati. Sebab jika hilang, hati kita akan kecewa. Jadi, simpanlah dihati itu yang tidak fana, yaitu Allah. Sebab, kecintaan kepada Allah tidak akan hilang sampai kapanpun juga. Selama ini hati kita tertutup dari nur iman dan keyakinan karena kita bersandar pada yang menjadikan hati kita gelap, yaitu hawa nafsu. Kita lebih mengutamakan syahwat, keduniaan, maksiat dan sebagainya, sehingga kita sering berbuat salah. Itu semua menutupi hati kita, sehingga jika ada kejadian mulia, kita tidak bisa melihat bahwa didalamnya itu ada ma’rifah Allah. Nah setelah hati kita bersih, Allah lah yang akan menanam keyakinan dan nur iman tersebut.

·         Dalam mendidik anak, seorang ayah harus sabar, jangan selalu keras apalagi menjauhi. Sebab kalaudijauhi, anakpun semakin menjauhi kita. Kita harus tetap dekat dan bicara yang halus, Insya Allah, anak akan sadar akan kenakalannya.

·         Jika seseorang membaca mauled, maka menangislah, jika dia tidak bisamenangis, makabelajarlah untuk menangis.
___________________

(46)  HABIB ABDURRAHMAN bin ZEIN bin ALI AL-JUFRI  :

·         Anak-anakku, hendaklah kalian senatiasa bersabar, karena sabar itu tidak ada batasnya. Hendaklah kaalian senantiasa bermusyawarah dalam semua hal. Kalau ada sesuatu yang perlu dibicarakan, mintalah nasehat kepada yang lebih tua dan berpengalaman dengan ilmunya. Datangilah majelis-majelis ta’lim, belajarlah kepada banyak ulama.
__________________

(47)     HABIB AHMAD bin ALI BAFAGIH  :

 


·         Bahwa aku hanya mencari teman (yaitu) orang yang bersyukur, dan tidak mau berteman dengan orang yang pusang gelisah kecewa dalam hal duniawi, karena orang yang pusang itu bukan hamba Allah, tapi hamba iblis.

_________________

(48)  HABIB ABUBAKAR ADNI bin ALI bin ALWI  AL-HABSYI  :



·         Majelis-majelis ilmu seperti ini lebih baik dari menegakkan shalat 1000 rakaat, shalat 1000 jum’ah dan mengunjungi 1000 orang sakit. Karena itu majelis-majelis rauhah seperti ini harus dimunculkan dirumah-rumah kaum muslimin, sehingga akan banyak tercurah rahmat Allah Swt.

 

·         Ketahuilah bahwa orang yang berprasangka baik tidak akan mendapat kerugian walaupun ia salah dalam persangkaannya.

 

·         Orang yang tunduk kepada dunia, kedudukannya disisi Allah Subhanahu wa ta’ala seperti sayap nyamuk, dia menjadi kecil, hina dan tak berguna karena tunduk kepada dunia.

 

·         Mengapa kebaikan dan keberkahan saat ini sangat sedikit? Ada 2 hal yang menyebabkannya:

Pertama, kalangan remaja dan pemuda sudah tidak lagi mempedulikan para ulama salafnya, mereka lebih sibuk dengan hal-hal duniawi.

Yang kedua, menjamurnya sekolah-sekolah modern yang menjauhkan ajaran-ajaran salafunas shaleh, sehingga mereka lalai dan tidak menyukai majelis taklim.

 

·         Kami tidak pernah dengki kepada sesama orang islam yang melakukan shalat, kami hanya merasa sangat sedih melihat orang islam yang tidak shalat.

 

·         Setan sudah tidak bersemangat lagi dalam menjerumuskan ummat muslim agar menyembah dirinya, tetapi mereka tidak pernah berhenti untuk mengadu domba sesama muslim agar saling bertikai dan kemudian hancur dengan sendirinya.

 

·         Jika kalian sensitif dan mampu memahami apa yang dibicarakan para u;ama salafunash shaleh maka sesungguhnya tidak ada satupun dari mereka yang mengajak kepada pertikaian dan perpecahan. Kami tidak mau kalian merasa dengki walau sebesar biji dzarrah dengan siapapun yang beragama Islam meskipun berbeda pemahaman.

 

·         (Prediksi beliau tentang akan adanya Virus Corona terdapat dalam kitab beliau yang berjudul : al-Usus wa al-Munthaliqat, hal. 318, tahun 2015), menyebutkan bahwa virus corona adalah bagian dari tanda akan segera datangnya hari kiamat, sebagai berikut) :

 

“Dan diantara tanda-tanda kiamat kecil yang disebutkan dalam beberapa hadits, makhluk yang tidak pernah berkata sesuatu berdasarkan hawa nafsunya (yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaiohi wasallam) adalah tersebarnya beberapa wabah penyakit yang tidak pernah terjadi dikalangan ummat dan masyarakat terdahulu.

Sungguh telah muncul dan tersebar berita dalam waktu dekat akan kemunculan wabah penyakit yang membahayakan seperti AIDs, Flu Burung, Flu babi, Corona dan sebagainya. Yang termasuk dari beberapa penyakit yang sulit untuk diobati, dimana para ilmuan masih mencari cara pengobatan dan sebab tersebarnya penyakit-penyakit ini dikalangan masyarakat sampai sekarang. Bukanlah hal yang mustahil bahwa beberapa penyakit ini sengaja dibuat oleh oknum-oknum jahat dibelahan dunia, dengan tujuan politik, perekonomian, atau hanya sekedar ekspieriment yang tidak bertanggungjawab.”

__________________

(49)  HABIB AHMAD bin HAMID AL-KAFF
(Ahmad bin Hamid bin Alwi bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al-Kaff )  :

·         Aku belum hendak bersenang-senang sebelum tahu apakah aku akan mengucapkan kaalimat tauhid diakhir hayatku, apakah aku akan selamat dari siksa kubur, apakah timbangan amalku akan lebih berat dari dosaku, dan apakah aku akan selamat dari jembatan shiratal mustaqim.
____________________

(50)     A A al-HAMID  :

 


·         Suatu kebaikan tidak akan berjalan mulus bila disertai keterpaksaan, seberat apapun pekerjaan jika ditunaikan secara sadar tanpa ada perasaan terpaksa, akan langgeng.

 

·         Tidak usah memberatkan dan tidak pula mengawali sesuatu dengan berat hati. Laksanakanlah segalanya dengan kelapangan hati disertai kesadaran diri.

 

·         Carilah istiqamah, bukan karamah. Kebaikan yang terus menerus dilakukan melahirkan keistiqamahan. Amalan yang konsisten dilaksanakan, mempunyai paha yang signifikan.

 

·         Siapa saja yang sukses menjadikan dirinya sebagai orang yang istiqamah, tidak akan pernah terbersit rasa takut dibenaknya kala menghadapi sakaratul maut, menghadapi munkar nakir, tidak gentar berdiri dipandang mahsyar, bahkan adzab neraka sekalipun, sebab mereka telah mendapat garansi keselamatan dan kebahagiaan langsung dari Allah berkat konsentrasinya dalam berbuat kebaikan.

 

·         Jangan memandang ibadah sebagai kebiasaan sehingga nihil dari perasaan mengagungkan dan membesarkan Allah.

 

·         Ibadah tidak boleh dipandang sebagai suatu kebiasaan tapi kebiasaan itulah yang dijadikan ibadah, seperti mandi yang diniati untuk meembersihkan diri sebelum menghadap Allah, atau makan yang diniati supaya kuat dan sigap dalam beribadah serta berdakwah.

____________________

(51)     HABIB AHMAD bin ZEIN AL-HABSYI  :

 


·         Dalam satu shalawat, terpendam 40 faedah. Diantaranya; menghapus dosa-dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan cita-cita, memercik kabar gembira akan sorga sebelum ajal tiba, membersihkan diri, menanggung keselamatan dan kecamuk hari kiamat, mengharumkan majelis-majelis, menafikan kefakiran dan sifat kikir, mengokohkan langkah kala di atas shirath, mengenyahkan kekeringan, menabur berkah pada raga, umur dan amal, memantik rahmat Allah dan rasa cinta dari nabi Saw, menghidupkan nurani, dan memancing hidayah Ilahi.

Wal hasil faedah shalawat tersebut tak terbilang, duniawi maupun ukhrawi. Tidak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu hajat, melonggarkan keruwetan, dan melipatgandakan anugerah dengan shalawat. Shalawat adalah amalan istemewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari murka Allah dan neraka-Nya. Ia adalah pelontar kesucian amal dan ketinggian derajat. Ia adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.

 

·         Shalawat adalah dzikir. Karena itu disyaratkan khusyuk dan hudlur, serta takzim kepada Nabi Saw. Saat bershalawat dianjurkan pula menghadirkan zat nabi Saw. kala berdo’a  dalam shalawat, dengan harapan agar curahan anugerah kepada beliau senantiasa lestari. Dengan adab itulah, segala faedah shalawat niscaya tercapai. Bahkan bisa lebih dari itu. Shalawat tak hanya dzikir, shalawat juga bermakna do’a, baahkan ia adalah essensi do’a itu sendiri.

 

·         Larangan memasuki tempat para penguasa dan mendatangi mereka bukanlah larangan mutlak, melainkan bagi orang yang mencari dunia. Adapun bagi orang yang tujuannya memberikan nasehat kepada mereka, ia terlepas dari celaan. Jadi, memutlakan celaan atas hal itu adalah salah, karena banyak orang shaleh yang masuk ke tempat mereka (penguasa) tetapi tujuannya untuk memeberikan nasehat kepada mereka dank arena kasihsayang kepada mereka dankepada kaum muslimin. Ada keterangan yang mengatakan bahwa al-alaydrus pernah mencium kakiseorang penguasa untuk menolak kejahatan yang ingin ia (penguasa itu) timpakan kepada kaum muslimin.

 

·         Ilmu itu adalah amanah yang mesti dijaga dan tidak boleh diberikan kecuali kepada orang yang dapat dipercaya, dapat menjaganya, memiliki sifat wara’, dan bertaqwa. Kalau tidak, ia akan menyia-nyiakannya dan akan meletakkannya pada bukan tempatnya.

 

·         Bagi orang yang ingin mendapatkan manfaat dengan ilmu untuk dirinyasendiri saja tanpa memperhatikan apakah ilmu itu bermanfaat untuk orang lain atau tidak, hendaklahia mengutamakan ilmu yang lebih berpengaruh terhadap hatinya danlebih dapat melembutkannya. Dan hendaklah ia mengikatnya dengan menulis, mengulang-ulangi, dan semacamnya, yang dapat membuatnya bertambah kukuh. Karena, hal itu lebih bermanfaat bagi dirinya dibandingkan banyak ilmu yang tidak membuatnya mendapatkan pengaruh, kelembutan dan kekhusyu’an.

 

·         Hendaknya seorang penuntut jalan akhirat senantiasa mencari-cari manfaat dimanapun berada, baik kepada orang yang ahli maupun bukan ahli, mau mengambil dari setiap orang bagaimanapun ia, baikia orang alim maupun orang awam. Karena, terkadang akhlaq yang bagus ia dapati pada sebagian orang awam dan tidak ia dapati pada yang lainnya dan juga tidak pada dirinya.

 

·         Pemahaman itu bagi yang memilikinya merupakan nikmat yang sangat besar, tetapi mereka terkadang tidak merasakannya sebagai nikmat, karena mereka memandang hal itu bisa diperoleh dari membaca kitab, misalnya. Dan orang yang melakukan muthala’ah kitab-kitab hendaknya memohon pertolongan kepada Allah agar memudahkan pemahaman baginya dan dapat membayangkannya sehingga ia dapat memperoleh apa yang dituntut dan Allah membukakan baginya pemahaman dalam agama.

 

·         Taubat adalah pangkal cinta kepada Allah Swt. Taubat adalah jendela untuk mengintip keelokan ihwal-Nya, dalam arti sebatas kemampuan seseorang dalam makrifat. Sejatinya, tiada yang mengenal Allah Swt  lebih dari diri-Nya. Tak seorangpun kuasa menjelajahi bentangan jalan-Nya kecuali mereka yang dibelenggu rasa cinta pada-Nya. Karena itulah, Dia Allah Swt  mencintai manusia-manusia yang bertaubat.

 

 

·         Taubat takkan mungkin wujud tanpa melewati proses ilmu, iman danyakin. Perbuatan dosa adalah laku yang menghempaskan manusia dari dekapan-Nya. Hakikatnya, dosa itu sungguh berbahaya bagi seorang mukmin didunia maupun akhirat.

 

·         Mengertilah, taubat adalah langkah awal bagi mereka yang hendak mengarungi keredhaan-Nya. Kebanyakkan maqam-maqam mulia terkategorikan ke dalam taubat yang absah. Seperti maqam sabar dan mujahadah. Barangsiapa bertaubat, berarti ia bersyukur, takut, berharap dan cinta. Taubat adalah inti takwa. Namun ada satu hal yang mesti dicamkan baik-baik. Taubat takkan wujud tanpa keikhlasan dan kesungguhan.

 

·         Sabar adalah puncak Islam dan iman, sekaligus hakikat agama yang semestinya. Sabar berarti menahan dan menabahkan diri agar senantiasa berteguh pada tuntunan syari’at. Dari satu sisi, sabar dan syukur masihsatu makna. Akan tetapi, di sisi lain, sabar merupakan esensi syukur. Syukur tak bakal sempurna tanpa dibarengi kesabaran. Seorang yang bersabar, berarti ia telah mensyukuri nikmat-nikmat yang dianugerah kan kepadanya.

 

·         Insan mukmin, tatkala harus memilih antara kepentingan individu dan agama, lalu ia mengedepankan agama dari egonya, maka ia telah melintasi maqam sabar dalam sikapnya itu.

·         Pangkal dari rasa syukur adalah kesenangan, adapun pangkal dari kesabaran adalah kesedihan. Namun, terkadang, keduanya bermuara dari satu hal yang sama: musibah, salah satunya.

Untuk sebagian orang, musibah tak ubahnya suatu kenikmatan, dankarena itu, ia mensyukurinya. Betapa tidak.Musibah adalah azab yang ditimpakan lebih cepat didunia. Dan itu berarti anugerah. Sebab kelak iaakan terbebas dari siksaakhirat – yang sejatinya lebih pedih dan lebih abadi. Musibah juga merupakan wujud tarbiyah Allah Swt kepada hamba-Nyayang beriman. Seakan-akan, dengan musibah itu, Allah Swt mengingatkan manusia: untuk apakau mencintai manusia: untuk apakau mencintai dunia? Apa yang bisa diharapkan dari kesenangan dunia? Kenapa hatimu merasa nyaman dengan dunia ? Inilah perhatian dari-Nya. Tiada bimbingan yang lebih indah dari bimbingan-Nya. Karena, tiap insan patut mensyukuri. Di balik bencana yang tampak oleh mata, tersimpan serpihan-serpihan hikmah yang  luhur dari-Nya.

 

·         Dalam shalat kita harus khusyuk, hudlur dan ikhlas. Jangan memecah fokus shalat kepada hal lain. Tuangkan seluruh pikiran, gerakan, dan konsentrasi pada satu titik, yakni Allah Swt semata. Jadi essensi shalat adalah hudlur, tafahum (penghayatan), pengagungan, pengharapan dan ketulus ikhlasan kepada Allah Swt.

 

·         Shalat yang sempurna bisa diwujudkan dengan menyegerakan pelaksanaannya. Awal waktu adalah ridha Allah. Sedang akhir waktu adalah ampunan-Nya.

 

·         Laksanakanlah shalat malam, sebab shalat malam adalah tradisi kaum shalihin, sarana pendekatan diri kepada Tuhan kalian, penebus dosa-dosa, penangkal maksiat dan  pengusir penyakit dari jasmani kita.

 

·         Duduk satu saat bersama orang-orang shaleh, lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada 100 atau 100 kali ‘uzlah (mengasingkan diri dari kehidupan duniawi demi penyucian diri).

 

·         Shalawat Allah Swt kepada Nabi Saw adalah curahan kebaikan-kebaaikan sifat-sifat luhur, karakter yang elok, nikmat-nikmat penghargaan, penghormatan, dan anugerah-anugerah yang meruah. Sedang salam-Nya adalah penjagaan-Nya dari pelbagai aib dan mala, karunia yang berupa ketentraman, kesempurnaan dan kemegahan. Sebentuk peghormatan yang indah dan penuh berkah dari-Nya.

 

·         Thariqah mereka adalah ilmu dan amal, wara dan khauf serta ikhlas hanya untuk-Nya. Tetapi tetap berdasarkan bimbingan seorang syaikh, sebagaimana yang ada pada tradisi-tradisi tarekat-tarekat yang termasyhur.

 

·         Kefahaman adalah cahaya yang menyala di dalam hati. Karuniaitu hanya akan diperoleh oleh mereka yang kerap duduk bersama orang-orang saleh dan tekun menelaah kitab-kitab.

 

Tidaklah penolakan (dari rahmat) itu kamu dapatkan bila kamu tidak ditakdirkan dekat dengan kaum shalihin. Tapi penolakan itu niacaya kamu dapatkan bila kamu ditakdirkan dekat dengan mereka namun kamu tidak bertatakrama kepada mereka.

__________________

(52)  HABIB AHYAD bin ABDULLAH bin UMAR bin USMAN BANAHSAN  :


·         Kalau kita mengajarkan sesuatu yang kita nggak laksanakan ilmu kita tidak bermanfaat, dan jauh dari hidayah. Kalau kita memberikan ilmu yang biasa kita amalkan, Insya Allah murid bisa menerimanya. Tapi kalau ceramah tidak disertai amal shaleh, tentu tidak berwibawa.]

·         Semua guru sama berjasa dan berpengaruhnya bagi perkembanagan diri saya. Tetapi yang paling banyak membantu  saya tentu saja Aba saya.

·         Pendidikan halaqah di masjid punya beberapa kelebihan. Kalau diadakan kelas, kita kan harus membangun ruang kelas dulu. Kedua, murid-murid dengan bebas mengenakan kain sarung dan kopiah, sehingga bisa langsung shalat berjamaah, bisa langsung mengikuti maulid atau berdzikir. Jadi ilmu dan amal bisa berlangsung sekaligus. Sebab masjidlah laboratorium yang sebenarnya. Kalau mereka sudah disitu, kan bisa langsung praktek.

·         Politik itu bagian dari perjuanagan Islam, sebab nabi dulu juga menjadi kepala negara. Kalau orang Islam nggak ngerti politik, berarti ada salah satu sisi ilmu Islam yang tidak ia ketahui. Islam kan lengkap didalamnya termasuk ilmu politik dan ilmu perang.

·         Semua amal itu harus  muhtasiban, mengharapkan pahala Allah, jaangan taat kepada suami hanya karena cinta kepada suami saja, tapi harus lebih dari itu, semata-mata karena Allah.

·         Dakwah kita adalah perjuangan melawan infiltrasi barat dan itu akan berlangsung terus sampai akhir zaan. Itu lawan abadi kita mulai dari kakek kita sampai nanti anak cucu kita, karena begitulah adat dunia, ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang haq dan ada yang bathil. Tugas sebagai pendakwah adalah menegakkan yang haq dan melawan kemungkaran.

·         Agama ini adalah agama universal sampai akhir zaman. Islam untuk semua kondisi dan lingkungan. Ditengah orang kafirpun, ummat islam bisa hidup. Bukankah hukum Islam itu sangat fleksibel / Tidak bisa shalat berdiri, bisa duduk. Tidak bisa duduk, ya berbaring. Yang terpenting adalah kerjakan kewajiban saat itu, dimana kita berada, dan berserah diri kepada Allah.

·         Kalau kita sudah kerjakan, hasilnya adalah urusan Allah. Janagan kita melihat hasil, tapi harus mempersiapkan sungguh-sungguh agar dapat hasil yang bagus. Tapi, janagan menjamin dan mematok hasil, karena itu semua hak Allah. Kalau kita menjamin dan memastikan hasil, itu berarti kita sudah mengambil alih hak Allah, yang diharga oleh Allah adalah usaha dan kerja keras kita. Pahala itu sesuai dengan capek kita.

·         Sejak masa sahabat, bid’ah hasanah itu telahada. Karenanya, jangan sembarangan menilai segala sesuatu yang taka da pada zaman Nabi sebagai sesuatu yang sesat.
___________________

(53)  HABIB  ALI bin ABDUL QADIR bin SAHIL  :



·         Periode para imam mazhab tersebut jauh lebih dekat dengan masa Rasulullah dibanding kita sekarang. Maka kualitas ilmu dan keberagamaan mereka juga otomatis jauh lebih baik daripada kita sekarang,

·         Pertama mereka meragukan kitab salaf, lalu para ulamanya, lambat laun mereka juga akan menggugat hadits Rasulullah, dan bahakan Al-Qur’an.
________________

(54)     HABIB ANIS SHOLEH BA’ASYIN  :

 


·         Wong pinter kalah karo wong bejo. Wong bejo kalah karo wong nekad, dan wong nekad kalau karo wong edan.

 

·         Jalan beliau (Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam) adalah jalan cinta. Mengikuti beliau adalah berjalan dijalan cinta.

________________

(55)  HABIB ABDULLAH bin AHMAD bin HAMID AL-KAFF  

·         Jika seseorang sangat mencintai ulama, Insya Allah anaknya akan menjadi ulama. Jika tidak anaknya, cucunya yang akan menjadi ulama.
_________________

(56)  HABIB ALI bin SOLEH ALATAS  :


·         Orang berilmu belum tentu berakhlak, tetapi orang yang berakhlak sudah tentu berilmu. Biar ilmunya banayak kalau akhlaknya rendah, rendah derajatnya. Dan sebaliknya, biarpun sedikit ilmunya tetapi tinggi akhlaknya, tinggi pula derajatnya.

·         Orang yang belajar tetapi tanpa akhlak dan ikhtiram, penghormatan terhadap ilmu, tidak akan memdapat berkah.

·         Biar anak yang memilih jalannya sendiri, orang tua tinggal mendukung. Yang penting mereka tetap berada dijalan Allah.

·         Faktor terbesar yang menunjang proses demoralisasi adalah keteledoran orang tua yang seharusnya menjadi murabbi, pendidik, bagi anak-anaknya. Kesalahan itu biasanya dimulai dari penyerahan pengasuhan anak kepada baby sister atau orang lain, yang tentu tidak akan sebaik ibu kandungnya. Lalu ditambah dengan dirampasnya rezeki anak yang paling mendasar, yang telah dimanatkan Allah melalui orang tua, yaitu pemberian ASI.
__________________

(57)     ALI RIDHO ALKAFF  :

 


·         Tidak semua kewalian, karomah dan keberkahan berasal dari ilmu, malah sebagian besar hal-hal tersebut di dapat dari khidmahnya seseorang kepada gurunya.

_________________

(58)  HABIB ABDURRAHMAN bin MUHAMMAD AL-JUFRI  (maula arsyeh)


·         Jangan heran pada orang yang bisa berjalan sangat cepat dibumi atau bisa terbang diudara, atau berjalan diatas air. Karena sesungguhnya setan juga bisa melakukannya.
_________________

(59)  HABIB ALWI ABDURRAHMAN AL-HABSYI  :


·         Remaja kita saat ini bukannya tidak punya pemimpin, tetapi kekurangan suri teladan yang bisa mereka terima.

·         Kunci kesuksesan segala hal terletak pada keikhlasan niatnya. Ketika ikhlas, otomatis Allah akan mengangkat derajat seseorang.
____________________

(60)     HABIB ALI ZAINAL ABIDIN bin ALWI ALKAFF  :

 



·         Dakwah itu mengajak. Mengajak walaupun orang yang sejahat-jahatnya dia kalau kamu bawa dan menjadikan dia orang yang baik maka kamu adalah seorang “da’i”.

 

·         Jika kamu mencintai seseorang sebelum menikah, tidaklah ada yang halal untuknya kecuali dengan do’a. Cinta itu adalah do’a, maka do’akanlah orang yang kau cinta.

_________________

(61)  HABIB AHMAD bin ZEIN ALKAFF  :

·         Kalau mereka meneladani Siti Khadijah atau Siti Aisyah, tidak akan ada wanita yang memakai pakaian setengah telanjang, atau melakukan perbuatan yang melanggar agama.

·         Perbedaan antara sunni dan syi’ah itu dalam ushul atau pokok ajaran Islam, atau aqidah. Rukun iman kaum ahlussunnah berbeda dengan rukun iman kaum syi’ah, begitu pula rukun islam kita berbeda dengan rukun islam kaum syi’ah. Jadi, tidak mungkin minyak dicampur dengan air.
_______________

(62)  HABIB ABDUL QADIR bin HADUN ALATTAS  :

·         Masyarakat sekarang tidak ada bedanya dengan masyarakat arab pra Islam, yakni sama-sama jahil. Sebagaimana masa jahiliyah dulu, saat inipun banayak ummat Islam yang tidak mempedulikan ajaran agamanya sendiri.

·         Umumnya, awal penderitaan yang kita alami adalah akibat dosa yang telah kita lakukan. Maka dengan berdzikir dan berdo’a memohon ampun kepada Allah, Insya Allah kita akan hidup bahagia. Inilah unsur utama ketenangan dan kesehatan lahir dan bathin kita.
___________________

(63)     HABIB ABDURRAHMAN bin MUHSIN ALATTAS:

 


·         Pengajaran ulama-ulama baik di al-Azhar, maupun di majelis-majelis taklim, mereka tidak menggambarkan ta’assub, memperuncing masalah dalam madzhab, tapi memaparkan dalil-dalil yang lebih kuat dari jumhur ulama, hingga tembus dalam diri mereka kesatuan prinsip dalam agama Islam.

_________________

(64)  HABIB  A  RACHMAN ASSAD AL-HABSYI  :

·         Orang yang memaafkan berarti menghapus bekas-bekas luka dihatinya. Oleh sebab itu belum dapat disebut memaafkan jika masih tersisa bekas luka didalam hati dan masih ada dendam yang membara. Bila demikian, orang tersebut baru sampai pada tingkatan menaham amarah, belum sampai pada tingkat memaafkan.

·         Secara umum kesalahan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan.
Pertama, kesalahan yang kita tutupi
Kedua, kesalahan yang kita haous, dan
Ketiga, membuka lembaran baru.
Kesalahan, jika ditutupi, bagaimanapun pasti tetap ada. Begitu juga halnya jika dihapus, akan meninggalkan bekas. Namun lain halnya jika kita melupakan semua kesalahan dan kita meninggalkannya serta bertekad membuka lembaran baru yang masih bersih. Inilah peringkat tertinggi pemaafan. Sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur’an surah an nuur ayat 22 : “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu ?
________________

(65)  HABIB ABDULLAH AL-IDERUS  (martapura) :


·         Seorang wali itu adaah orang yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah dan dalam kehidupannya selalu berhubungan dengan Allah.

·         Masalah wali bukanlah masalah khilafiah dikalangan ummat Islam. Bagi orang yang tidak percaya kepada adanya wali-wali termasuk orang yang kufur kepada Allah dan Nabi Muhamamad karena jelas adanya dalil dalam al-Qur’an maupun hadits rasulullah. Wali-wali yang telah meninggal tersebut sebenarnya bukanlah mati melainkan hanyalah pindah alam saja. Orang yang tidak mengenal adanya wali artinya orang yang tidak tahu rahasia ilmu al-qur’an.

·         Wartawan sekarang sudah sangat jarang yang menyajikan berita  menyejukkan. Sebaliknya didominasi berita-berita yang bisa membuat pembacanya jadi “mati”. Jadilah seorang wartawan yang punya semangat berjihad.
________________

(66)     HABIB ALI MASYHUR bin HAFIDZ

(Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim  bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim) :

 


·         Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang bijak, mereka menthalaq (berpisah) diri mereka daripada dunia dan mereka takut kan fitnah. Mereka melihat akan duia dan apabila mereka tahu,bahwasanya ianya bukanlah tempat tinggal untuk kehidupan abadi, maka mereka menganggapnya sebagai lautan dan mejadikan amalan-malan shaleh sebagai kapal untuk menyeberanginya.

 

·         Barang siapa yang dirinya terkalahkan oleh kuatnya syahwat dunia, maka ia akan senantiasa menjadi budak ahli dunia dan barangsiapa yang qana’ah (menerima karunia-Nya dengan lapang dada) maka akan hilang ketundukkannya pada dunia.

 

·         Wanita yang paling dekat dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra nanti di akhirat adalah wanita yang paling sempurna menjaga auratnya, bukan wanita yang dekat nasabnya.

 

·         Selalulah merasa kurang dalam membantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan ummatnya, sehingga kamu  sampai ke derajat yang tinggi. Jika kau selalu merasa sudah cukup banyak membantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan ummatnya, maka kau tidak akan menemui derajat yang tinggi.

 

 

·         Jadikan amalmu untuk mendapatkan pengakuan dari Allah, bukan untuk mendapatkan pengakuan manusia.

 

·         Daripada alamat marahnya Allah kepada kita, adalah dengan cara Allah mengambil hamba-hamba-Nya yang terbaik diantara kota, diambilnya orang-orang shaleh dari ummat ini. Dan jika kita bertaubat kepada Allah maka perbaiki amal kita sehingga itu menjadi pertolongan bagi kita, dan jika kita bermaksiat dan tidak bertaubat kepada Allah maka musibah akan datang kepada kita.

 

·         Sadarilah HP adalah sesuatu yang sangatvringan dibawa oleh sebagian orang di dunia, namun diakhirat akan menjadi berat hisabnya maka gunakanlah HP untuk agamamu demi kebahagiaan di akhirat.


(67)     HABIB ABDULLAH bin MUHSIN al-BARAKWAN

 


·         Kita harus memuliakan ulama, orang alim. Yang mana dengan merekalah kita menimba ilmu-ilmu yang diajarkan oleh nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Kita diajarkan ilmunya Nabi Muhammad, kita menimba dari ilmunya nabi Muhammad, yang mana itulah warisan daripada Nabi dan Rasul. Yang mana hakikatnya, yang diwariskan Nabi dan Rasul bukanlah harta bukan pula tahta, akan tetapi yang mereka wariskan adalah daripada ilmu yang mereka turunkan sampai kepada kita.  Dan juga, ketika kita memandang wajah mereka (orang alim) sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “barangsiapa yang memandang daripada wajah orang alim, kemudian dengan pandangan tersebut dia bangga, dengan pandangan tersebut dia senang, maka pada saat itulah Allah menciptakan satu malaikat yang mana malaikat tersebut beristighfar memintakan ampunan untuk orang yang memandang wajah orang alim tersebut”. Cukup dengan satu pandangan, kemudian dengan pandangan tersebut kita bangga (senang), maka pada waktu itulah Allah ciptakan satu malaikat yang memintakan ampunan untuk kita. Berkaitan dengan hal tersebut, ketika kita beristighfar, adakalanya istighfar kita tersebut tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, karena kita ini banyak dosa, kita masih sering bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Akan tetapi, ketika seorang malaikat memintakan ampunan kepada Allah untuk kita, maka apa kiranya Allah Subhanahu wa ta’ala tidak menmgabulkannya? Seorang malaikat yang tidak pernah bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, seorang malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu, tentunya ketika mendo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala supaya Allah mengampuni kita, maka Insya Allah pasti Allah akan mengampuni”.

·         Barangsiapa yang duduk bersama dengan orang alim, maka pada hakikatnya duduk bersama dengan Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasala,m, dan sebagaimana janji Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, adalah barangsiapa yang menjadikan Nabi Muhammad sebagai teman duduknya di dunia, maka ketika diakherat nanti, kita akan dijadikan teman duduknya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam.

·         Berkat orang alim kita bisa mengetahui siapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita tidak bisa mencintai Nabi Muhammad, kita tidak bisa mengenal Nabi Muhammad, kalau tanpa ulama, karena sesungguhnya ilmu mereka (orang alim) selalu sambung menyambung dari guru sampai guru sampai guru sampai kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dari merekalah kita bisa mengenal syari’at Allah subhanahu wa ta’ala, apa-apa yang diajarkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dan apa-apa yang dilarang oleh Allah subahanhu wa ta’ala.”

·         Hakikat dari keindahan adalah kebeningan hati”

·         Sebagaimana kedekatan mahabbah kita dengan baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam maka seperti itulah kedekatan kita dan derajat kita dididi Allah Subhanahu wa ta’ala”.

·         Dan diantara tanda cinta seseorang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ketika disebut nama Nabi Muhammad maka pastilah orang-orang yang merindukan beliau pastilah akan berlinang meneteskan air mata”.

_________________

 

                  (68)   HABIB ALI bin MUCHSIN ALBAAR

                            


 

·           Milik orang lain bukan milikmu, milikmu bukan milik orang lain, maka hindari milik orang lain dan pertahankan hak milikmu sendiri sekalipun kepala harus bercerai dari badan.

________________

(69)     HABIB ABDULLAH al-MUHDLOR:

 


·         Waktu luangmu jika tidak engkau sibukkan dengan ketaatan maka nafsumu yang akan menyibukkanmu dengan kemaksiatan.

________________

(70)  HABIB ABUBAKAR bin  HASAN ASSEGAF  :

·         Islam merekomendasikan ummatnya agar memiliki ilmu sebelum mengamalkan sesuatu, agar amalnya terlaksana dengan baik dan diterima sesuai harapan syari’at.

·         Tidak ada yang kita andalkan. Ilmu, amal maupun akhlak kita tidak sebanding dengan generasi salaf. Namun demikian, apa yang bisa kita lakukan, kita lakauakan, apa yang kita miliki, kita berikan. Dan yang terpenting, kita berusaha semaksimal mungkin ikhlas, tanpa pamrih, sehingga tidak sia-sia apa yang kita upayakan.

·         Pada dasarnya, seorang ulama atau kiai misalnya, adalah seorang guru, seorang muallim yang lebih mengutamakan aspek pendidikan daripada sekedar pengajaran kepada para santri. Dalam konteks ini, pendidikan yang diberikan mengarah kepada pengamalan dan keteladanan, uswatun hasanah. Jadi, ulama itu tidak sekedar melakukan transfer knowledge (ilmu pengetahuan), tetapi mendidik seebelum mengajar, sekaligus memeragakan akhlaqul karimah dalam kehidupannya sehari-hari.
Itu sebabnya, tidak semua orang Islam mampu mendapat gelar ulama. Karena, untuk mendapat gelar tersebut paling tidak selain sebagai pengemban ilmu, juga dituntut menjadi pengamal ilmu yang diemban. Jadi, ulama itu alim sekaligus amil.

·         Dan, sementara ini masyarakat kita, ummat ini terutama kalangan menengah ke bawah belum bisa membedakan antara kiai politik dan politik kiai. Kalau kiai politik kan sudah jelas, saya kira anda tahu artinya apa, arahnya kemana. Tapi, politik kiai itu beda. Bisa saja kiai berpolitik, tapi tidak harus politik praktis, artinya ikut terlibat dalam kancah perpolitikan dengan tujuan mewarnai politik dengan pesan-pesan moralitas agama yang disampaikan.

·         Tugas pokok ulama itu sebenarnya ada 4 (empat), yaitu :
Tugas Pertama, tabligh, sesuai dengan tugas rasul, karena mereka memang adalah pewaris rasul. Tabligh artinya menyampaaikan, seperti tersurat dalam firman Allah : Ya ayyuhar rasul baligh maa unzila ilaika min rabbika wa inlam taf’al fama balaghta.
Disamping itu Nabi Muhaammad saw juga menyatakan dalam hadits-haditsnya :  Balighu ‘anni walau ayaat  (sampaikan daripadaku walaupun satu ayat).
Tidak cukup dengan tabligh, tapi disertai dengan tugas kedua yaitu Tabyin.
Tugas Kedua ,Tabyin, menjelaskan. Jadi ulama itu tidak sekedar menyampaikan tetapi bertanggungjawab menejelaskan apa yang telah disampaikannya. Allah juga telah menyatakan dalam firman-Nya : wa anzalnaa ilaika dzikra litubayyina linnaasi ma unzila wa laallahum yatafakkaruun.
Tugas Ketiga ulama adalah menjadi Hakam, untuk memutuskan perkara/permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat. Itulah yang dinyatakan Allah dalam al-Qur’an : wa anzala ma’ahumul kitaaba bil haqqi liya’kuma bainan naasi fi makhtalafu fiihi.
Dan tugas keempat, ulama harus menjadi uswatun hasanah. Jadi mereka dituntut mampu memeberikan tauladan dan menjadi contoh masyarakatnya sesuai dengan yang ada pada diri rasulullah saw. yang menjadi kiblat bagi seluruh ulama. Laqad kaana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah.
_________________

                      (71)     SAYYID ABDURRAHMAN BAKBUD

 


·              Hal yang membahagiakan adalah adanya istri yang selalu mendampingi kita.

 

_________________

 

                (72)     KH. AHMAD HAFIFUDDIN bin USMAN BASYAIBAN

 


·       Saya mengetahui jumlah para wali-wali-Nya Allah di dunia ini, lokasi atau tempat dimana mereka tinggal, saya mengakui mereka semua tetapi mereka tidak mengetahui saya.

__________________

(73)  HABIB ABDUL QADIR bin AHMAD BILFAQIH  :



·         Wahai guruku, andaikan engkau memukulku, dan saya ada dipihak yang benar, maka aku rela dan tak ada rasa dendam sedikitpun dalam diri ini.

·         Thariqat yang kita tempuh  menuju Allah adalah upaya meraih ilmu dan mengamalkannya, disertai dengan wara’ dan rendah hati, serta rasa takut kepada Allah yang melahirkan keikhlasan kepada-Nya.

·         Belajarlah kamu dengan hati-hati. Dan sebagai seorang berilmu harus bersikap tawadhu, jangan sombong dan takabur. Gunakanlah ilmu untuk menegakkan kalaimat tauhid, dan samapaaikan ilmumu untuk mendidik ummat nabi Muhamamad saw, supaya menjadi ummat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt.

·         Bila engkau duduk di antara para wali, kalau tidak dapat hujanrahmat, niscaya engkau mendapat percikan rahmat.
_________________

                (74)     SYAIKH HABIB AUN MUIN al-QADDUMI

 


·        Jika kalian memiliki kesempatan untuk bershalawat kepada sayyidina Muhammad, maka ketahuilah (itu tanda bahwa) kalian telah Allah berikan kesempatan untuk memiliki hubungan langsung dengan sayyidina Muhammad.

 

·         Perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallam, jadikan (sebagai) wirid harianmu dengan bershalawat kepada Rasulullah. Duduklah ditempat yang bersih dan dalam keadaan suci, pejamkan matamu dan rasakan bahwa seakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ada dihadapanmu.

 

    `      

(75)  USTADZ SYED ABDUL KADIR al-JOOFRE

 


·         Islam ajarkan kita agar bersama mencari solusi dan bukan hanya menunding jari dengan emosi.

 

·         Memang mudah mencampakkan segala kesalahan kepada orang tertentu atau kelompok tertentu tapi adakah ia menyelesaikan? Bahkan mungkin kita akan bertindak tidak adil bila memborongkan segala kesalahan kepada suatu fihak saja.

 

·         Kita nampak jerebu dilangit, tapi lupa jerebu dalam hati, langit yang luaspun boleh berjerebu dengan panas, apatah lagi hati kita yang sangat lemah.


(76)  HABIB ALI bin HARUN AL-JUNEID  :



·         Ilmu Allah itu maha luas. Apa yang didapat manusia begitu kecil; sehingga semakin orang bertambah ilmunya, seharusnya semakin merasa begitu bodoh.
_________________

                (77)     SAYYID AMIN QUTHBI bin HAIDARAH bin MUHSIN al-HINDUAN

 


·         Setiap manusia butuh bimbingan dan sang pembimbing haruslah orang yang paling dekat dengan sang khaliq (pencipta)

________________

(78)  HABIB AHMAD bin NOVEL bin SALIM bin JINDAN  :

·         Sampaikan kepada mereka nasehat dengan lemah lembut dan dalil yang bisa diterima dengan akal mereka. Mereka kebanyakkan tidak tahu dalilnya, karena mereka hanya mengikuti pendapat orang lain dan itu mayoritas. Jadi berikan dalilnya, Insya Allah mereka terima pendapat kita.

·         Sebaiknya kita tidak hanya mendengarkan hadits-hadits yang dibaca, tetapi juga mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika itu kita lakukan dengan istiqamah, Allah Swt akan melimpahkan rahmat kepada kita semua.
_______________

(79)  HABIB ABDURRAHMAN bin HASAN AL-HABSYI  

·         Jalani aja apa yang ada, lalu diikuti dengan bersyukur dan qana’ah menerima apa adanya.
_________________

(80)  HABIB ALI bin HASAN bin UMAR  AL-BAHR  :

·         Allah sudah memberikan jalan kepada mereka yang ingin sukses, yaitu dengan cara wajar : bekerja keras dan berusaha. Karena inilah proses yang dituntunkan oleh agama kita. Kembali ke jalan Allah adalah prilaku yang paling baik.

·         Selama ini kita selalu terpengaruh dengan zaman yang serba cepat dan instan. Kita ingin orang tertarik pada Islam hanya dalam tempo sehari dua hari. Kita tidak pernah menampilkan Islam dengan citra yang baik. Saya tidak pernah menyalahkan pihak lain saat citra rahmatan lil ‘alamin hilang dan akhirnya image ini diambil orang lain. Karena itu kita berharap para ulama tidak meninggalkan porosnya. Kalau mau berpolitik, silakan, tapi tetaplah sebagai ulama. Jangan ketika masuk ke dunia politik menjadi politikus sehingga keulamaannya lenyap.

·         Semua kewajiban agama adalah instrument untuk si hamba agar mendapatkan kebahagiaaan. Orang yang tidak shalat tidak pernah bahagia. Orang yang tidak pernah puasa tidak pernah bahagia.
_________________

(81)  HABIB  ALI AL-HABSYI  (Martapura)  :
 

 

·         Didalam al-Qur’an telah dijelaskan Allah, barangsiapa mengesakan Allah, mempercayai nabi Muhammad Saw dan hari akhir, maka ia termasuk beriman dalam arti tidak sesat.

·         Kapaitalisme akan semakin kuat mencengkeram suatu negeri, jika dinegeri itu ummatnya berpecah belah.
________________

(82)  HABIB ABDULLAH bin MUHAMMAD bin ALWI AL-HADDAD  :

·         Berdo’a secara langsung tidak apa-apa. Tapi alangkah baiknya pakai tawassul. Ada pengakuan dari Allah bahwa tidak ada ketakutan bagi wali Allah dan mereka diberi keistemewaan. Yang syirik adalah kalau kita minta kepada orang, bukan kepada Allah.

·         Maqam wali Allah berbeda dengan manusia awam. Makin tinggi maqam seseorang, makin tinggi pula tingkat diijabahnya do’a. Bukankah Rasulullah Saw sering kita libatkan dalam setiap do’a  dan permohonan kita ?
______________

(83)  SAYYID ABBAS bin ABDUL AZIZ AL-MALIKI  :

·         Ijazah seseorang adalah ilmunya dan manfaat yang diberikannya kepada orang lain.
________________

(84)  HABIB ALI ZAENAL ABIDIN AL-ATTAS  

·         Islam adalah agama yang penuh rahmat, agama yang sangat toleran dan mencintai kedamaian, Jadi citra yang dicoba kembangkan oleh berbagai pihak yang tidak menyenangi Islam, yakni bahwa islam identik dengan kekerasan merupakan kebohongan dan pembodohan. Islam tidak akan bisa dirusak oleh segelintir orang yang tidak faham dengan Islam, karena Islam dipelihara oleh Allah.

·         Para jamaah saya anjurkan untuk berziarah kepada orang tua masing-masing, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Bagaimanapun, keberhasilan kita didunia sangat ditentukan oleh keredhaan kedua orang tua.

·         Tidak ada janji Allah yang palsu. Janji yang akan memberikan keberkahan bagi setiap anak yang berbakti kepada orang tuanya, kuyakini itu pasti. Janji yang akan memberikan kecukupan bagi rumah tangga yang dibangun diatas pondasi syari’at-Nya, kuyakini itu mesti.
________________

(85)  HABIB ABDURRAHMAN bin HUSIN ASSEGAF  BAHLEGA :

·         Setiap amal akan dapat dilakukan dengan baik jika dengan ilmu. Jika seseorang berharap ibadahnya sempurna dia harus memiliki ilmu tentang ibadah itu.

·         Jangan pernah berhenti melakukan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar hanaya karena permintaan kita diabaikan pemerintah. Kalau bersatu tidak ada yang tidak bisa dilakukan di Indonesia. Apalagi negeri ini menganut sistem demokrasi, kita bisa memanfaatkan sistem ini. Artinya, kalau sesuatu sudah menjadi kehendak masyarakat umum apalagi dipelopori tokoh-tokoh ulama, dan kita konsisten dengan sistem demokrasi itu maka Insya Allah kita akan berhasil.

·         Pertama saya menjelaskan Yughoyyir (mengubah) bukan Yuzil (menghilangkan), kalau menghilangkan itu Allah ta’ala yang berkehendak. Adanya kemaksiatan dan kemungkaran itu hakikatnya ujian dari Allah Swt untuk kita, bagaimana kita menghadapi dan menyikapinya. Kita terbawa atau justru kita pada kelompok yang tegak pada kebenaran dan tetap melakukan amar ma’ruf nahi munkar, selama kemaksiatan dan kemunkaran itu ada.

·         Sayangnya, yang berlangsung sekarang belum demikian, tidak jarang antar pihak atau organisasi saling menyalahkan. Yang berdakwah menyalahkan pelaku amar ma’ruf nahi munkar katanya keras, bisanya Cuma marah-marah. Sebaliknya, yang nahi munkar menilai yang berdakwah, katanya bisanya Cuma ngomong, ada kemunkaran dan kemaksiatan diam, ndak berani ambil resiko. Mestinya tidak demikian, kita sinergikan saja, Insya Allah hasilnya bagus.
__________________

(86)     HABIB AMIN bin MUHSIN al-HINDUAN:

 


·         Perkenalan dengan Allah hanya bisa ditempuh dengan pendekatan, dan pendekatan yang paling baik hanya dengan dzikrullah.

 

·         Adab dan kesopanan lebih berharga daripada simpanan emas yang dimiliki karena kita tidak malu bila tidak punya emas, tapi kita seharusnya malu bila tidak punya adab kesopanan.

 

·         Kita janagan hanya memiliki cita-cita dunia, sehingga kita rajin bekerja. Tapi kita juga harus punya cita-cita akherat, agar kita selalu semangat beribadah.

 

·         Jangan menyalakan tungku didalam dada berupa permusuhan, kedengkian dan kebencian kepada orang lain. Sebab itu, adalah azab yang abadi pada dirimu, untuk itu berdamailah dengan saudara-saudaramu.

 

·         Sesungguhnya kemenangan sejati adalah milik mereka yang mampu membalas kejahatan dengan kebaikan serta modal mereka adalah sabar.

 

·         Sabar dan tawakkal adalah minyak pelumas bagi roda kehidupan, bila keduanya menghiasi kita, pasti kita tegar dalam menjalani hidup.

 

·         Apabila kalian tetap bertahan dalam kebaikan walau tidak dihargai orang lain, sesungguhnya kalian makin mencapai keikhlasan yang sempurna.·         Ujian yang terberat itu, jika kita merasa lebih baik dan kita tidak sadari perkataan dan sikap kita mulai terarah pada kesombongan. Maka sering-seringlah beristighfar dan bershalawat lalu berkata maaf sesama manusia dengan ketulusan. Bukankah iblis itu sebenarnya paling bagus, makhluk yang taat, akan tetapi tergelincir dalam kesombomgan lalu mendapat laknat Allah.

_______________

(87)  SAYYID ABU BAKAR SYATHA Ad-DIMYATHI (BAKRI SYATHA)
(Abu bakar bin Muhammad Zainal Abidin Syatha ad-Dimyathi)



·         Ketika berbuka puasa, perhatikanlah makanan apa yang kamu santap untuk berbuka. Ketahuilah bahwa makanan yang haram itu racun yang membakar hati .

·         Waktu ini (antara maghrib dan isya) termasuk semulia-mulia dan seutama-utama waktu. Maka sangat dianjurkan untuk menghidup-hidupkannya dengan amal-amal taat dan menjauhi hal-hal tak berguna serta hal-hal yang dapat menyebabkan kita terlupa akan Allah.

·         Maka mengetahui tentang Allah dan segala sifatnya adalah lebih mulia daripada mengetahui dengan tiap-tiap suatu daripada furu’ dan ushul, karena tempat bergantungnya adalah semulia-mulia yang diketahui, dan sesempurna-sesempurnanya. Dan karena buah-buahnya, seutama-utama segala buah. Karena mengenal tiaptiap sifat dari sifat-sifatnya itu menyebabkan hal yang tinggi, dan terbitlah daripada hal itu berlakunya segala akhlaq tinggi, dan menjauhnya segala akhlaq yang buruk.

·         Membaca shalawat, kepada Nabi mengandung faedah-faedah yang tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tidak dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kepada Allah, melimpahkan rizqi dan orang yang memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka. Sebaiknya orang yang membaca shalawat kepada nabi, dalam haliyah paling sempurna, suci badanya, punyawudhu, menghadap kiblat, menghayati keagungan baginda nabi dengan maksud  tercapainya keinginan dan cita-cita, membaca dengan tartil dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya.
______________

                (88)     HABIB ALI ZAINAL ABIDIN al-MADIHIJ

 


·         Teman, jika kalian menemukan seseorang yang bisa menuntunmu sampai ke pintu sorga, maka jangan kamu sia-siakan dia. Karena mendapatkan itu semua sangatlah sulit.

·         Seseorang yang mencintai rasulullah, lalu dia diberi petunjuk oleh Allah, mustahil dia diazab di neraka.

        Abu Lahab gembira dengan kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Pada ketika itu, Abu Lahab tidak mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam akan menjadi utusan Allah, oleh karenanya Abu Lahab diringankan siksaannya di neraka setiap hari senin.

         Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang mengagungkan kelahiranku, maka wajib keatasnya syafaat daripadaku”.

 

_____________

(89)  HABIB ALWI bin SHOLEH ALATAS  :


·         Iman setiap orang itu bisa naik turun. Kita usahakan agar tidak sampai terjadi pendangkalan iman, yang sering berujung pada penyimpangan dan perbuatan tercela. Oleh karena itu, berjamaah itu penting, agar bisa saling mengingatkan dalam taqwa dan kesabaran.

·         Pada dasarnya, setiap muslim itu ada pendakwah, karena harus saling mengoreksi. Sebab tidak ada manusia yang sempurna. Sifat rendah hati, sabar, dan selalu ingin belajar harus terus dipelihara, agar tidak mengalami kejumudan. Begitu juga, sesama muslim harus saling berbaik sangka.
_________________

                (90)     SYAIKH ARSHAD al-QADIRI

 


·        Segala puji bagi Tuhan sekalian alam, dan selawat dan salam keatas rasul-Nya, penghulu bagi sekalian Rasul. Adapun setelah itu, sesungguhnya ummat Islam berada dizaman yang penuh denga fitnah, kerusakan dan bahaya, mereka sangat memerlukan ulama yang beramal dengan ilmunya dan pendakwah yang ikhlas. (Surat kepada Syaikh Abdullah al-Harari).

 

                (91)     HABIB ALI bin UMAR bin ALI ASSEGAF

 


·        Setinggi apapun ilmu yang kita miliki, jika sikap kita menyakiti orang lain, tidak ada gunanya. Karena kecintaan seseorang bermula dengan sikap, adab, akhlaq yang mulia, bukan ilmu kesombongan.

__________________

(92)     HABIB ABDURRAHMAN bin ALI MASYHUR bin SYEKH ABU BAKAR  :



·         Daripada alamat marahnya Allah Subhanahu wa ta’ala kepada kita, yaitu dengan cara mengambil hamba-hamba-Nya yang terbaik diantara kita, diambilnya orang-orang shaleh dari ummat ini.

____________________

 

(93)     HABIB ALI BIDIN BAHASYIM (Kai Pemelihara kambing):

 


·         Sering-sering bersyukur (atas apa) yang dipandang mata atau yang dihadapan kita. Kalau sudah terbiasa bersyukur maka hidup akan tenang, insya Allah diakherat nyaman.

 

·         Kambing-kambingku ini kupelihara didalam rumah karena aku tidak ingin kambingku memakan hak orang. Jadi apa yang aku makan  didalam rumah mesti kambingku ikut memakannya juga makan apa yang kumakan.

___________________

                    (94)     KH. MAS ALWI bin ABDUL AZIZ

            (Sayyid Alwi Bin Abdul Aziz al-Azmadkhan)

 


    ·  Kyai Hasyim Asy’ari bertanya, “kenapa mesti pakai “Nahdlatul (untuk NU) kok tidak Jam’iyah Ulama saja? Lalu Sayyid Alwi pun menjawab : “Karena tidak semua kiai memiliki Nahdlah (bangkit). Ada kiai yang sekedar mengurusi pondoknya saja, tidak mau peduli terhadap jam’iyah”.

 

                (95)     HABIB AGUS ABUBAKAR ARSAL al-HABSYI

 


    ·        Gabungan ambiisi dan fanatisme bisa membutakan mata, menulikan telinga menumpulkan akal dan mematikan nurani untuk menerima kenyataan.

 

    ·        Kesabaran pemimpin menghadapi rakyat adalah keniscayaan. Kesabaran rakyat atas pemimpinnya adalah keutamaan.

 

 

                    (96)     HABIB AHMAD bin ABDURRAHMAN al-MAQDI

 


·       Tidak ada yang salah dari terkenalnya seorang syaikh yang alim, bagaimanapun itu adalah penempatan dari Allah. Namun yang menjadi masalah adalah perasaan dari pelajar tersebut sehingga ia disebut “muridnya syaikh fulan”. Padahal belajar agama bukanlah semata menamatkan bacaan sebuah buku. Ada penjagaan keaslian pemahaman yang hanya dapat diwarisi apabila berguru dari seorang syaikh yang fattah.

_____________________

 

(97)     HABIB ABUBAKAR ATTOS AZ-ZABIDI:

 


·         Siapa yang ingin memandang (mengetahui) selembut-lembutnya hati, maka pandanglah perilaku Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq ra.

_________________

(98)  HABIB ABDULLAH BAGIR bin AHMAD ALATTAS  :

·         Kalau lepas akhlaq dari tubuh ummat, tidak akan ada lagi ciri khas mereka sebagai ummat terbaik.

·         Mencintai Rasulullah diperintahkan oleh Al-Qur’an, dzikir ada dalam al-Qur’an, silaturrahmi dianjurkan oleh al-Qur’an, bakti kepada orang tua diperintahkan oleh al-Qur’an. Sehingga, apa yang dilakukan ahlussunnah wal jamaah tidak ada yang melenceng dari perintah Allah Swt.
___________________

(99)     HABIB ALI ZAINAL ABIDIN al-HAMID :

 


·         Doktor yang dapat mengobati hati, bukan di hospital, bukan ada diklinik, tetapi ada pada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Doktor hati yang paling terbaik, adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Doktor yang dapat mengobati hati yang dipenuhi dengan benci untuk menjadi cinta, doctor yang dapat mengobati hati yang dipenuhi kesyirikan untuk menjadi mukmin yaitu Sayyiduna Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wasalam.

 

·         Ini agama (Islam) merupakan agama yang mengamalkan konsep wasatiyyah, yakni kesederhanaan. Islam juga menghargai bentuk hiburan yang tidak bercanggah (bertentangan) dengan syari’at-Nya.

 

·         Jika kamu tahu apa yang Allah beri disebalik masalah yang dihadapi. Niscaya kamu akan berharap supaya hidup ini bermasalah sahaja (terus). Kerana yang disimpan oleh Allah adalah lebih baik dari apa yang diberi.

 

·         Ummat Islam yang baik adalah yang meninggalkan yang tidak ada manfaatnya. Jaga tangan kita dan jari kita ketika menulis di facebook dan media sosial lainnya. Fitnah seseorang bisa datang dari ujung jari. Jika dulu fitnah menyebar dari lisan, kini fitnah lebih cepat menyebar dari media sosial.

_____________________

(100)     SAYYID ABDULLAH bin IBRAHIM MIRGHANI  :

·         Segala mumkin yang maujud pada kharij (tampak) dilihat dari segi “adanya” maka itulah ‘ain wujudul haqqi subhanahu wa ta’ala (kenyataan/pembuktian adanya Allah Swt ).

·         Kunhi zat Allah Swt tidak dapat digambarkan oleh akal dan indera (hissi) yang lima, tidak terbatas (had) dengan ukuran akal dan panca indera maka usaha yang demikian termasuk usaha yang mustahil. Hal itu hanya mungkin dicapai dengan jalan kasyaf.
___________________

(101)  HABIB ABDULLAH SOFI bin ABDURRAHMAN AL-HADDAD :


·         Penyelenggaraan majelis ta’lim hari sabtu (malam minggu) dimaksudkan untuk mencegah anak-anak muda berbuat maksiat. Karena biasanya dimalam paanjang itulah anak-anak muda berbondong-bondonmg memadati tempat-tempat hiburan, mall, atyau jalan-jalan cuci mata. Tentu hal ini lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.

·         Dakwah itu, selain mencegah, juga harus memberikan jalan keluar yang baik. Selain dengan omongan, juga dengan perilaku yang nyata.
__________________

(102)      HABIB ABDURRAHMAN QADHI
(Abdurrahman bin Seggaf bin Husin bin Abubakar bin Umar bin Seggaf assegaf ) : 

·         Wasiat yang melanggar hukum tidak boleh dilaksanakan.

·         Wahai para habib, apa yang kalian lakukan ini (yakni membawa jenazah untuk dimakamkan ditempat lain) haram. Pekerjaan ini tidak dilakukan oleh salafusshaleh (para pendahulu kita yang baik). Siapa saja yang meninggal di Hadhramaut di kota anu, ia dikuburkan di situ. Jadi dikuburkan dimana saja ia meninggal. Ini tabdzir (pemborosan), hukumnya haram, wal afuwu minkum (mohon maaf)
________________

(103)  HABIB  ALI AKBAR bin AGIL  :

·         Siapa saja yang sukses menjadikan dirinya sebagai orang yang istiqamah, tak akan pernah terbersit rasa takut dibenaknya kala menghadapi sakaratul maut, menghadapi munkar nakir, tidak gentar berdiri di padang mahsyar, bahkan azab neraka sekalipun, atau merasa kuatir atas nasib anak istrinya sebab mereka telah mendapat garansi keselamatan dan kebahagiaan langsung dari Allah. Merekalah penghuni sorga berkat konsistensinya dalam kebaikan sehingga Allah timpali mereka dengan balasan yang banyak.

·         Sejatinya, seorang yang istiqamah adalah dia yang selalu menjaga komunikasi dengan Allah. Komunikasi yang aktif dengan Allah, walau sedikit, lebih baik ketimbang mempunyai hubungan yang akrab dan intens tetapi setelah itu terputus total.

·         Ibadah tidak boleh dipandang suatu kebiasaan tapi kebiasaan itulah yang dijadikan ibadah seperti, mandi yang diniati untuk memebersihkan diri sebelum menghadap Allah, atau makan yang diniati supaya kuat dan sigap dalam beribadah serta berdakwah.

·         Hidup bukanlah sekedar berjalan, makan dan tidur, Demikian pula mati bukan hanya dikuburkan dalam tanah. Itu bukanlah hidup dan bukan pula kematian. Namun, hidup adalah mati yang menaklukkan sedang mati ialah hidup yang ditaklukkan.

·         Kematian bukannya lawan kehidupan. Ia adalah mitra makna kehidupan. Haanya dengan mengalami kematian, manusia bisa hidup dengan indah sekaligus mati dengan indah.

·         Mencari apa yang mestinya dicari dan menghindari segala hal yang harus dihindari merupakan wujud dari sikap ridha dengan ketentuan Allah, sehingga dalam aktifitas kita ada 2 upaya, yaitu mencari dan menghindari. Kapan kita harus mencari dan kapan kita harus menghindari sesuatu. Seperti haalnya orang yang hendak mencebur kedalam sumur dengan alasan bahwa kalau sudah waktunya mati, ia akan mati kalau tidak, berarti ia akan hidup. Ini adalah pemahaman yang keliru tentang ridha dengan takdir Allah. Atau seorang jahil yang ridha dengan kejahilannya, seraya berkilah hal itu sebagai takdir Allah, tentu hal ini keliru dalam mendalami pengertian takdir Allah.

·         Hijrah mempunyai beberapa pengertian, pertama, hijrah berarti kaum muslimin meninggalkan negeri yang dikuasai orang-orang kafir. Kedua, menjauhkan diri dari dosa. Ketiga, permulaaan sejarah islam.

·         Membangun masyarakat Islami tidak berarti pemaksaan keyakinan kitakepada umat beragama lain. Tapi bagaimana hijrah ini memberi andil lahirnya masyarakat madani, sebuah tatanan rasional dalam menghadapi problematika yang kian kompleks.

·         Memandang hal-hal positif tentunya berpengaruh positif padahati, sikap dan ucapan. Selain itu, pandangan menimbulkan rasa cinta. Dan cinta yang dimaksud adalah cinta akhirat yang berarti cinta ibadah, cinta shalat berjama’ah, cinta baca al-Qur’an, cinta dzikir, cinta mempelajari ilmu agama.
Jika yang kita lihat adalah kaum sholeh, orang-orang yang ahli ibadah, hati kita tergerak untuk menirunya. Lambat laun hati kita tertarik beribadah bersama mereka. Tapi ketika kita menyaksikan orang-orang yang tidak baik, orang-orang yang lebih mementingkan urusan dunia, kita sudah terkena racun dunia, kepedulian kepada akhirat menjadi pupus sudah.

·         Mencari ilmu, memahami, mengamalkan dan mengajarkannya adalah ciri insan ‘alim dan aqil. Kebaikan Allah, cinta dan kasih-Nya selalu mengiringi orang yang berilmu.Sebagaimana disabdakan olehRasulullah Saw: “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan atasnya, Allah berikan pemahamanilmu agama kepadanya (HR Thabrani).
Ilmu agamayang dimaksud disini semestinya menjadi usaha utama kita sebelum mencari ilmu-ilmu lainnya. Dengan begitu, keutamaan ilmu dan amalnya bisa terlaksana sekaligus. Orang yang berilmutanpaamal sudahbarang tentu tidak memberi manfaat. Adapun orang yang beramal tanpailmu, boleh jadi tindakannya samasekali tidak terarah. Ilmuyang disertai amalitulah yang menjadi sebuah kebenaranyang hakiki.

_________________

(104)  HABIB  ALI  AL-JUFRI  :

·         Kita bisa berdakwah di seluruh dunia. Bila tidak bisa diseluruh dunia karena udzur, kita berdakwah disebagian negara didunia. Jika kita udzur untuk berdakwah disebagian negara, kita bisa berdakwah dinegara kita sendiri. Jika kita udzur untuk berdakwah diseluruh negara kita, kita bisa berdakwah dikota-kota negara kita. Jika kita udzur untuk berdakwah dikota-kota negara kita, kita bisa berdakwah disatu kota saja. Jika kita udzur untuk berdakwah disatu kota, kita bisa berdakwah dikecamatan dan kelurahan saja. Jika kita udzur berdakwah dilingkungan kecamatan dan kelurahan, kita bisa berdakwah dilingkungan keluarga kita. Bila kita udzur untuk berdakwah dilingkungan keluarga, berserah dirilah kepada Allah, karena Allah-lah yang memberi petunjuk.

·         Jangan pernah menunggu-nunggu datangnya kesempatan untuk kita dapat menghadap Allah. Kapanpun di dalam hati kita muncul keinginan dan dorongan untuk datang kepada Allah, segeralah datang kepada-Nya.
____________________

                    (105)        HABIB AZMI SALLEH al-BAHRI

 


    ·   Hendaklah ada sebagian orang/ golongan untuk keluar (lihat al-Qur’an) untuk     memperdalam agama dan memberi tahu mereka. Hal ini ada kaitannya dengan hadits nabi : dimana siapa yang Allah ingin kehendaki akan dia akan kebaikan, maka akan dijadikan orang yang faham, dan faqih dalam masalah agama. Demikian juga, jika Allah menginginkan kebaikan  bagi seseorang itu, maka Allah akan menempatkan dia dikalangan prang-orang yang faham dengan agama, artinya Allah Subhanahu wa ta’ala akan memandu hati-hati mereka yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa ta’ala berupaya untuk hadir didalam majelis-majelis, karena dengan berhadir didalam majelis-majelis kita akan dapat mendalamkan pengetahuan kita atau kita dapat memahami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan masalah agama.

 

                    (106)        SYAIKH ABDUL HALIM MAHMUD al-HUSAINI

 


    ·           Setiap reformasi dimulai dengan ilmu pengetahuan dan agama. Apakah kita mulai jalan reformasi dari sudut pandang ilmu pengetahuan teoritis, baik pada tingkat pribadi atau pada tingkat masyarakat atau dari bahan atau ilmu empiris, upaya kita harus dijiwai dengan tujuan. Tujuan ini merupakan kewajiban Islam, sehingga ilmu harus menjadi dasar  untuk jalan menuju Tuhan dan pengetahauan adalah suatu bentuk ibadah dan bentuk jihad.

 

                  (107)        HABIB ALI bin MUHAMMAD al-JUFRI (ketua MUI Sulteng)

 


·         Ini (gempa dan tsunami) merupakan peringatan dari Allah Subhanahu wa ta’ala, yang sebelumnya berbagai peringatan-peringatan telah diberikan. Dan, hari Jum’at, kalau dalam riwayat (hadits) adalah jatuhnya hari kiamat. Jadi musibah ini yang terjadi pada hari Jum’at adalah gambaran yang dijanjikan Allah itu pasti datang.

 

·         Musibah atau kiamat itu pasti datang. Akan tetapi karena ulah maksiat ummat manusia, maka musibah itu Allah datangkan lebih cepat. Artinya, ini adalah percepatan dari idiri kita sendiri, sehingga teguran (peringatan) ini ada. Seharusnya kita sebagai umat Islam, sudah seharusnya sadar, bahwa apa-apa yang Allah perintahkan dan Allah larang yang ada didalam al-Qur’an itu  kita laksanakan. Karena tidak ada keraguan sedikitpun dari al-Qur’an. Cuma (sayangnya) masih banyak ummat Islam yang ragu dengan kitab sucinya sendiri.

________________

(108)        HABIB AHMAD KAZIM bin LUQMAN AL-KAFF  :

 


·         Kita ini ibarat bengkel, memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi lebih baik. Kalau orang sudah baik, buat apa didakwahi. Justru orang-orang yang rusak itulah yang perlu bimbingan dan tuntunan.

 

·         Sebagaimana disebutksn didalam kitab Tuhfatul Ikhwan, Imam Wahab bin Munabbih, berkata: “Aku pernah membaca dikitab yang ditrunkan sebelum al-Qur’an, bahwa barangsiapa yang mengangkat tangannya, dan membaca istighfar : “Rabbighfirli warhamni wa tub alayya” sebanyak 70 x dipagi dan sore hari selama bulan rajab, maka Allah akan mengharamkan kulitrnya disentuh api neraka.

___________________

(109)  HABIB ABUBAKAR bin SALIM bin UMAR bin MUHAMMAD bin HUD ALATTAS  :

·         Cukuplah akhlaq kita yang menjadi undangan buat mereka.

·         Kalau yang hadir hanya bapaknya ketika sang bapak menyampaikan pelajaran yang didapatkannya di majelis ta’lim ini kepala keluarganya, belum tentu bisa diterima semuanya, dikarenakan baanyak hal. Akan lebih efektif jika seluruh anggota keluarga hadir, jadi majelis ta’lim bisa disebut majelis ta’lim keluarga.

·         Tamu yang datang kekediaman saya, harus datang dengan hati yang senang, kembali dengan hati yang senang juga.

·         Mereka, para sufi, telah menemukan kenikmatan yang luar biasa dalam shalat malam. Mereka  menyendiri dengan Allah Swt dalam kegelapan malam, saat manusia lelap dalam tidurnya, mereka bermunajah kepada Allah dalam sujud, air mata mereka berderai, nur menyelubungi mereka hingga tersingkap lah hijab antara mereka dan penciptanya. Merekalah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka mendapatkan ampunan dan rizqi yang murah.

·         Ya Rabb, akumemilih untuk anak-anakku, hati mereka yang bersih sebabbanyaknya ilmu tidak membawamanfaat apabila hatinya kotor. Penuh dengan dengki dan hasud. Penuh dengan kesombongan. Banyaknya ilmu tidak akan membawa manfaat jika diiringi dengan kecintaan pada dunia, kecintaan pada hal-hal yang dibenci dandimurkai oleh Allah Swt.
___________________

(110)  HABIB ALWI bin ANIS AL-HABSYI  :

·         Kita jangan sekali-sekali memaksakan sesuatu kepada anak-anak, nantinya jadi kurang baik. Orang tua harus membantu anak-anaknya untuk birrul walidain. Yang tua mengasihi yang muda, dan yang muda menghormati yang tua.
_____________________

                (111)        HABIB AMRI ADZMATKHAN

 


·         Sesungguhnya Aku (Allah) akan menjadikan khalifah dimuka bumi. Tapi pertanyaan kita akan muncul saat kita tahu, ternyata Nabi Adam tidak langsung Allah ciptkan di bumi. Nabi Adam justru ketika diciptakan disingggahkan terlebih dahulu didalam sorga.

 

                    (112)        HABIB ALWI bin HAMID BARAQBAH

 


·         Dalam berdzikir dan bermaulid dituntut untuk ikhlas, maka ketika tidak dibarengi dengan keikhlasan maka ditolak oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, amalnnya akan sia-sia. Tapi ketika pembacaan shalawat, meskipun tanpa keikhlasan yakin pasti diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala itu ada tuntunannya. Tatkala seorang shalat, ada nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam maka Insya Allah diterima shalatnya, sebaliknya ketika shalatnya tidak ada disebut Nabi Muhammad Shallallaju ‘alaihi wasallam maka ditolak shalatnya meskipun sudah tertib dan khusyuk.

 

·         Bagi seseorang yang mengaku habib padahal dia bukan seorang keturunan Rasulullah, maka menurut imam Malik, terhadap orang tersebut :

1) dipecut hingga ia tidak mengulanginya, 2) dipenjara dalam waktu yang lama, 3) diarak dalam keadaan hina dijala-jalan raya.

___________________


        (113)  SAYYID ABDULLAH  AL-HABSYI (Banjarmasin) 



·         Didunia ini pemeluk Islam ada sekitar 1 miliar orang, andai saja ummat Islam bersama-sama melakukan demonstrasi menentang israil, Insya Allah israil akan ketakutan kepada ummat Islam.
___________________

(114)  SYAIKH ABUBAKAR bin SALIM  bin ABDULLAH ALAIDRUS :

·         Sungguh maqamku adalah untuk anakku. Dan kalau sekiranya aku tidak mendapati salah satu anak-anakku yang akan mewarisi maqamku, akan aku tanam maqam kewalianku ini di padang pasir ‘Inat. Ketahuilah olehmu, maqamku tidak akan ada yang sanggup memikulnya walaupun gunung yang paling kokoh sekalipun.

·         Siapa yang tidak bersungguh-sungguh dipermulaannya, tidak akan sampai dipenghabisannya.

·         Dunia ini bagiku bagaikan sebuah piring dan onta orang Arab dusun ini berada di dunia.
________________

(115)  HABIB ALI ZAINAL ABIDIN bin HASAN bin AHMAD BAHARUN :

·         Sesungguhnya orang yang memutus silaturrahmi antara kerabatnya, maka ia akan dilaknat oleh Allah, sekalipun ia meninggal dalam ka’bah.

·         Malaikat akan datang memberi kabar gembira dari Allah, bahwa kata Allah, kamu tidak usah takut, tidak usah sedih. Karena semuaanya akan Aku tanggung, anak-anakmu akan Aku jamin, asal kamu istiqamah. Untuk itu marilah kita senantiasa beristiqamah dalam menjalankan setiap ibadah.
__________________

                    (116)        ALI ASSEGAF (Ketua Lembaga Pemikiran Islam Jakarta)  :

 


·         Hanya dengan leburnya ego individual akan menyatukan tekad bersama dalam menghadapi hegomoni kapitalisme.


____________________

        (117)  HABIB  ALI bin HUSEIN  AL-ATTAS (Habib Ali Bungur)

(Ali bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husein bin Umar bin Abdurrahman al-Attas ) :

·         Penjajah adalah penindas, kafir dan wajib diperangi.
_________________

                    (118)        ACHMAD EDRUS ALHABSYI

 


·         Kita harus selalu mencintai agama, ulama dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keturunannya (ahlul bait). Kecintaan kita tersebut perlu diwujudkan melalui amalan shalawat, amal shaleh dan mengasihi sesama bahkan terhadap mereka yang membenci kita sekalipun.

___________________

(119)  HABIB  ALI  bin HUSIN bin ALI ASSEGAF  :

·         Ada 3 hal yang menjadi inti pengajaran, yaitu menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan berdakwah.
___________________

(120)  HABIB  ALI  ALATAS (Menlu RI)
           (Ali bin Abdullah bin Salim al-attas ) :

·         Diplomasi itu seperti bermain kartu. Jangan tunjukkan semua kartu kepada orang lain. Dan jatuhkan kartu itu satu persatu.
________________  



(121)        HABIB ABDUL QADIR bin AHMAD MAULADAWILAH  




·         Bisa kita bayangkan jika umur kita diberi keberkahan oleh Allah Ta’ala maka kehidupan kita sehari-hari akan dipenuhi dengan amalan-amalan shaleh yang mempunyai nilai pahala besar, tidak berlalu satu waktu terkecuali terisi dengan proses pendekatan kepada Allah. Mata, telinga, mulut dan semua anggota tubuh kita berjalan dalam jalur ridha Allah. Semua hal tersebut karena keberkahan umur dan masih banyak lagi cerita-cerita tentang salaf kita yang mana mereka telah mendapatkan karunia yang sangat besar yaitu barakah pada umurnya.

___________________

(122)        HABIB AZMI bin SYEHAN ALAYDRUS:

 


·         Sungguh ketika Allah mencintai hamba-hamba-Nya, maka hambanya tersebut akan dijatuhkan dalam ke (makisiat) an berkali-kali, bukan Allah cinta kepada maksiat, atau Allah kejam terhadap ummatnya, tetapi Allah rindu dengan penyesalan dia. Allah sayang kepada dia, maka diberikan maksiat agar dia menyesal atas perbuatan kemaksiatannya

 

·         Walaupun kecil tapi bermanfaat (maka) itu jauh lebih besar maknanya. Namun ketika kemaksiatan dilakukan, tapi mewariskan ketaatan dan penyesalan yang mendalam, (yang sedemikian itu) Allah lebih bangga dibandingkan dengan melakukan ketaatan yang mewariskan kesombongan.

 

___________________

 

(123)        HABIB ABDURRAHMAN bin MOHAMMAD al-BAGIR al-ATAS:

 


·         Setiap muslim wajib hanya berserah diri kepad Allah Swt. Degala bentuk permohonan, permintaan, aduan, hanya kepada Allah, seperti yang selalu diperintahkan Allah dalam surah al-Ikhlas. Urusan mengenai umur, rezeki, maut dan jodoh manusia, semua ada dalam kekuasaan Allah, dan sudah diatur oleh-Nya. Jadi, tidak perlulah kita minta kepada dukun di gunung atau dimanapun berada ketika rezeki kita merosot. Yang penting, manusia harus selalu berusaha, berdo’a, dan bertawakkal kepada Allah.

__________________

(124)        ABDULLAH SEGAF ASSEGAF

(Abdullah bin segaf bin Abubakar assegaf)

 


 

 

·         Gambus modern itu mudah, yang sulit justru gambus yang klasik. Gambus salafi atauklasik, kebanyakkan nasyidnya adalah puji-pujian dan shalawat kepada Rasulullah.  Karena itulah, group music gambus bercorak klasik lebih banyak diundang untuk acara maulid, haul, dan sesekali perkawinan.

___________________

 

(125)        SAYYID ALWI bin MUHAMMAD BILFAQIH

 

 


 

 

·         Menurut keterangan dalam karyasastra Imam Syafi’I yang menyatakan bahwabeliau sangat cinta kepada ahlu bait, meskipun pernyataan itu tidak mengeluarkan beliau dari aqidah ahlus sunnahnya. Kami berkesimpulan bahwa madzhab Syafi’I yang dianut oleh Sayyid Ahmad al-Muhajir tidak berbeda dengan madzhab para sesepuh beliau.

_______________

 

(126)        UST. H. AHMAD ASSEGAF


 

 

·         Takdir Tuhan taka da yang buruk. Dengan mata batin, kita akan dapat membaca adanya kebaikan yang tersimpan di balik takdir. Akhirnya kita menjadi manusia kuat dan tangguh dalam menghadapi apapun bentuk kehidupan.

___________________

 

(127)        SAYYID ANDI MUHAMMAD FITRAH

 


 

 

·         Siksaan Allah terhadap manusia bisa terjadi di dunia, alam kubur, dan nanti di akhirat.

__________________


(128)        ABDUL WAHID KHAN

 


 

·         Kekuatan Umat Islam sesungguhnya terletak pada agama. Di masa lalu, keberhasilan dan kehormatan dimiliki oleh ummat Islam karena mereka mengikuti ajaran-ajaran al-Qur’an. Islam menciptakan sebuah peradaban sendiri yang gemilang. Islam meletakkan standar yang tertinggi pada nilai-nilai kemanusiaaan, perilaku manusia dan martabat manusia. Kebesaran islam adalah ketinggian pada semua bidang aspirasi manusia. Islam merupakan satu-satunya jalan untuk meraih kesuksesan dan kehormatan. Ia merupakan satu-satunya harapan bagi mereka.

 

·         Islam adalah agama yang dilimpahkan oleh Allah dandiperuntukkan bagi seluruh manusia.Islam adalah agama universal. Ia adalah agama bagi semesta alamdan agama kedamaian. Islam adalah satu-satunya agama rasional dan agama praktis di dunia. Islam adalah satu-satunya agama yang sejati di dunia.

 

·         Kualita Islam yang pertama dan utama adalah simplisitasnya. Islam mempunyai daya tarik universal. Islam adalah agama yang komprehensif. Ia memeberikan bimbingan dalam hubungan spiritual manusia dengan Penciptanya.Ia juga memeberikan bimbingan kepada manusia berkenaan dengan poilitik, bentuk pemerintahan, sistem ekonomi dan hubungan social seseorang dengan orang lain. Islam memberikan konsep masyarakat yang menggabungkan dimensi material dengan spiritual. Prinsip-prinsip progresif Islam sesuai dengan pikiran rasional manusia. Ia memberikan kepuasan kepada orang-orang yang berfikir mendalam, para filosof, para saintis dan para sarjana sebagaimana ia memuaskan orang-orang awam. Ia mereguk hati para intelektual danorang-orang terpelajar sebagaimana ia juga mereguk hati orang-orang biasa.

 

·         Umat Islamyang besar dibagnun berdasarkan pondasi religious. Umat islam pernah mengalami era keemasan ketika kaum muslim mengikuti al-Qur’an dan Rasulullah. Pondasi-pondasi ini melemah dansuperstrukturnya runtuh. Hal ini terutama disebabkan kecintaannya kepada harta, kehidupan dan tidakadanya pengorbanandiri. Kelambanan, kesombongan, kebodohan, perpecahan danstagnasi adalah bagian dari penyakit yang nyata dalam tubuh kaum muslim masa kini. Ada ketidakseimbangan dalam kehidupan kita. Kita telah menjadi kaya secara material tetapi miskin secara spiritual.

 

·         Eorang mulim eharusnya menunjukkan karakter yang bisa menjadi teladan, yang seharusnya merefleksikan semangat Islam yang sejati. Seharusnya kita mempraktikkan hal-halyang baik daripada membicarakannya saja.

____________________

 

(129)        HABIB AHMAD bin ISMAIL al-AYDRUS

 


·         Aku dilahirkan untuk menggembirkan hati semua manusia, jika orang bergembira dengan cara menfitnahku, maka aku menyuruh mereka terus menerus menfitnahku supaya hati mereka mendapat kegembiraan atas cara menfitnahku.

_________________

 

(130)     ABBAS MAHMUD al-AQQAD

 


 

·         Muhammad dilengkapi dengan perangkat-perangkat yang sangat diperlukan dalam mewujudkan keberhasilan sebuah risalah agung dari sekian risalahyang mampu menghunjam ke dalam sejarah. Keterampilan berbahasa yang lancar dan jelas, dapat merekatkan hati, sangat yakin dengan dakwahnya, dan bersikap optimis akan keberhasilannya. 

 

 

(131)        Prof. ABDUL BASITH MUHAMMAD as-SAYYID

 


 

 

·           Semua kenyataan yang terdapat dalam al-Qur’an, dan semua yang terdapat dalam sunnah Nabi Saw, merupakan standar yang mengharuskan ilmu pengetahuan untuk merujuk kepada kedua sumber tersebut. Dengan kedua sumber ini setiap muslim dapat maju dan bergerak untuk mengoreksi semua sepak terjang ilmu pengetahuan. Dan ini menjadi sarana untuk menumbuhkan iman kepada Allah Swt.

 

·           Shalat merupakan olahraga jiwa dan olahraga fisik. Shalat dikatakan olahraga karena gerakan dalam shalat terdiri atas berdiri, rukuk, sujud, ketundukan, ikhlas, kerendahan hati (dihadapan Allah Swt), dan lain-lain yang membuat setiap persendian bergerak. Shalat dapat  melemaskan otot-otot organ tubuh, terutama lambung dan usus. Shalat saangat membantu proses pengeluaran sisa-sisa makanan dalambentuk feses (kotoran) dan air seni, dan proses pencernaan makanan dilambung.

 

·           Dengan shalat sering ditemukan ide, tindakan yang tepat, jawaban yang baik, dapat mengingatkan sesuatu yang terlupa, dan ia dapat berpikir inti permasalahan danurusan ekonominya, serta urusan dunia dan akhirat, shalatpun sebagai sarana instrospeksi diri. Terlebih lagi jika memperlama berdiri, dan ketika hening dimalam hari.Dan ketikakesibukan manusia terhadap dunianya mulai terhenti, ketika urusan akhirat mulai terpikirkan, dan pada saat itu energy spiritual dipancarkan secara merata.

 

·           Sakit merupakan jalan yang paling ampuh agar seorang hamba melakukan taubat yang sebenarnya, sakit dapat menghapuskan dosa, dapat meningkatkan derajat ketakwaan seorang hamba.

 

·           Tidak boleh bagi orang yang sakit menampakkan kesedihan dan kemarahan, tetapi hendaknya ia berkata : Alhamdulillah,, sebelum ia mengeluhkan penyakitnya. Karena berkata seperti itu tidak dianggap sebagai keluhan.



(132)     HABIB ABOE BAKAR AL-HABSYI  :


·         Lantunkanlah terus shalawat, cintai ulama dan mesjid.
________________

(133)     HABIB  AHMAD AL-HABSYI  :


·         Islam merupakan nikmat dan rahmat bagi ummat manusia karena bertujuan mengantar manusia pada kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan lahir bathin, dunia dan akherat. Islam agama yang mengajarkan pentingya revolusi konseptual sebelum revolusi fisik.

·         Pemeluk agama Islam pada hari ini memikul beban tugas dan tanggungjawab yaitu dakwah Islamiyyah dengan pemahaman Islam yang sebaik-baiknya serta bisa menjawab tantangan dunia modern yang pastinya harus ditopang oleh ilmu pengetahuan karena ajaran Islam bukanalah ajaran dogmatik yang mati, tetapi dapat didukung dan dianalisis dengan ilmu pengetahuan.

·         Risalah Islam bukan gerbong yang ditarik    tapi ia lokomotif yang bertenaga besar, yang menarik berpuluh-puluh gerbong yang meluncur diatas rel yang pasti. Ummat Islam dalam kancah kehidupan bukanlah makmum tetapi imam, ummat pilihan dan pemimpin manusia.
___________________

(134)     HABIB  AHMAD FAHMI bin ABU BAKAR AL-AYDRUS  


·         Apa penyakit (masalah) mereka, itu yang harus dideteksi lebih dahulu. Dan harus diingat, jangan menanamkan kebencian pada mereka. Walaupun berbeda pendapat, tetap harus menghargai, asal tidak keluar dari al-Qur’an dan hadits.


·         Suksesnya dakwah apabila ucapan demi ucapan menembus lubuk hati seseorang. Biasanya pendakwah akan merasakan hal itu. Kalau pembicaraan sudah ngambang dan hanaya lisan yang berbicara, apa yang disampaikan tidak akan bisa diserap.

·         Evaluasi bukan berarti kita harus menilai orang per orang, tapi apakah semua yang dilakukan telah sesuai dengan aturan Allah. Kita juga harus sabar dan yakin bahwa apa yang disampaikan akan mempengaruhi hati seseorang. Tapi kapan berubah atau kapan menjadi baik, itu semua bergantung kepada hidayah Allah. Soal hidayah, ini adalah hak mutlak Allah.

·         Allah tidak akan mengangkat kita ke derajat yang tertinggi selama kita belum memenuhi 4 perkara.
Pertama, jangan menempatkan dunia dalam hati.jangan jadi budak dunia.
Kedua, jangan merasa diri lebih tiggi dibanding manusia yang lain
Ketiga, jangan suka pamer, menonjolkan ketinggian diri
Keempat, jangan menonjolkan amal dan kebaikan diri, biarlah Allah yang menilai.

·         Maulid adalah salah satu amalan yang diredhai Allah Swt. Peringatan maulid adalah kesempatan baik untuk menyatukan ummat nabi Muhammad Saw dan menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar.

·         Kenapa ummat Islam tidak berusaha untuk mendirikan sekolah Islam yang berkualitas. Padahal, kalau kita dalami al-Qur’an dan juga ajaran agama kita, betapa banyaknya ayat yang menganjurkan agar kita membina sumber daya insani dengan seriyus. Bertebaran ayat agar kita belajar, menggunakan pikiran, menggunakan akal, tapi kenapa nihil ditingkat operasional ?

·         Kalau kita ingin menjadikan Islam sebagai pedoman, pemandu, manhaj untuk semua hal, seharusnya setiap pelajaran diwarnai oleh nilai-nilai Islam. Ketika anak-anak kita belajar fisika, ilmu hayat, kimia, matematika, tidak dikaitkan dengan nilai-nilai Islam, yang terjadi hanyalah ilmu untuk ilmu.

·         Bagi mereka yang mempunyai kompetensi dibidang pendidikan, mari kita berdakwah dengan basis pendidikan. Pokoknya semua yang punya kompetensi pada bidangnya, agar bergerak sesuai keahliannya untuk kejayaan dan keharuman Islam.

·         Untuk bisa mencapai kondisi khusnul khatimah ketika meninggal dunia, ada 3 cara yang bisa kita lakukan.
Pertama, mencintai orang-orang yang dicintai Allah.
Kedua, memperbanyak shalawat kepada Allah. Allah menjanjikan bahwa setiap shalawat dibalas dengan 10 hasanah atau derajat. Memperbanyak membaca shalawat ini bisa dilakukan antara shalat maghrib dan shalat Isya.
Ketiga, menjaga hati agar selalu bersih, tidak benci kepada saudara dan orang lain.
Dari ketiga cara itu, cara yang ketiga inilah yang paling sulit.

·         Untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, harus rajin menuntut ilmu, rajin menghadiri majelis ta’lim, tapi jangan sampai menjadi eksklusif. Karena sering terjadi, seseorang sudah rajin mengikuti ta’lim, lalu dia digoda setan dengan perasaan angkuh dan takabbur. Merasa hanya dirinyalah yang benar dan paling alim. Nah itu harus dihindari. Karena hanya Allah-lah yang maha benar. Manusia tetap makhluk-Nya yang dhaif dan punya keterbatasan serta kekurangan.

·         Hanya pendakwah yang berhati bersih dan ikhlas yang bisa memberikan pengaruh dan bisa diterima oleh pendengarnya.

·         Jangan hanya menjadikan ulama, habaib dan pendakwah sebagai sarang walet yang dikerumuni ketika butuh suaranya, tapi habis itu ditinggalkan, karena sudah tidak diperlukan.

·         Kalau masyarakat mau mengaji dan duduk dengan ulama, bencana yang akan muncul akan tertolak. Iman itu tumbuh berawal dari ilmu, lalu nanti praktek shalat, puasa, dan seterusnya.
__________________

(135)     HABIB  ABDURRAHMAN AL-KAF



·         Perhatikan benar masalah shalat, jangan sampai lepas. Ini harus benar-benar kita perhatikan bersama. Sebab shalat adalah tiang agama. Ketika shalat ditinggalkan, kesemua amalan kita gugur.
________________

(136)     Prof.Dr. HABIB ABDULLAH bin ABDUL QADIR BILFAQIH


·         Seandainya aku dapat bersujud di bawah bumi, sungguh itu akan kulakukan.
__________________

(137)     HABIB ABDUL QADIR bin ABDURRAHMAN ASSEGAF


·         Istri pertama saya adalah masjid.

·         Aku tetap harus ke masjid. Aku ingin meninggal di masjid.
_________________

(138)        SAYYID AMIR ALI

 


 

·           Hingga permulaan terbentuknya pemerintahan Kristen, wanita tidak pernah mengalami kemajuan dan tak memiliki kedudukan di dalam hukum. Wanita sebagai istri tidak pernah mendapatkan kebebasan dari suaminya, dan hal itupun hingga sekarang masih didapatkan seperti yang berlaku di Negara Inggris.

_____________________

(139)        ALI SYARI’ATI

(Ali Syariati bin Sayyid Taqi Syari’ati)

 


 

 

·           Setiap manusia adalah guru, setiap tempat adalah madrasah, dan setiap peristiwa adalah pembelajaran.

 

·           Orang bijak lebih suka menciptakan ketimbang menemukan kesempatan

 

·           Bahaya terbesar yang dihadapi ummat islam sekarang bukanlah ledakan bom atom, melainkan perubahan fitrah.

 

·           Bahwa orang-orang besar dalam sejarah ummat manusia, yang membangun peradaban, agama-agama dan masyarakat, pada tahap awal perjuangannya meninggalkan kehidupan di negerinya dan keluar dari lingkungan masyarakat tanah kelahirannya.

 

·           Piagam Madinah merupakan landasan kehidupan masyarakat yang bersumber dari risalah Islam, dengan tujuan menetapkan hak-hak individual dan masyarakat, hak-hak berbagai kelompok dan kaum minorita, dan menentukan garis politik dalam dan luar sistem pemerintahan yang baru itu.

 

·           Meskipun bukan nabi, pemikir yang tercerahkan harus memainkan peranan sebagai Nabi bagi masyarakatnya. Diaharus menywrukan kesadaran, kebebasan dan keselamatan bagi telinga rakyat yang tuli dan tersumbat, menggelorakan suatu keyakinan baru didalam hati mereka, dan menunjukkan kepada mereka arah social dalam masyarakat mereka yang mandek.Ini bukanlah fungsi ilmuan, sebab mereka mempunya tanggung jawab yang pasti.

Orang-orang tercerahkan, sebaiknya mengajarkan kepada masyarakat mereka bagaimana caranya “berubah” dan akan mengarah kemana perubahan itu. Mereka menjalankan misi “menjadi” dan merintis jalan dengan memberi jawaban kepada pertanyaaan “akan menjadi apakita ini?

Orang-orang yang tercerahkan mempunyai tanggungjawab yang besar yaitu mencari sebab-sebab yang sesungguhnya dari keterbelakangan masyarakatnya dan menemukan penyebab sebenarnya dari kemandegan dan kebobrokan rakyat dalam lingkungannya.

_________________

    (140)     HABIB ALI bin JA’FAR bin AHMAD ALAYDRUS (Batu Pahat)




·         Allah SWT adalah Sang Khaliq. Manusia hanyalah makhluk. Maka, manusia harus mematuhi apapun perintah Sang Maha Pencipta. Bukan Sang Maha Pencipta yang mematuhi perintah manusia.
_________________

    (141)        KH. ABDUL HAMID PASURUAN

(Abdul Mu’thi/Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar Basyaiban Ba’alawy)

 


 

 

·           Bunga kelapa (manggar) kalau jadi kelapa semua ya tak kuat pohonnya atau buahnya jadi kecil-kecil. Sudah menjadi sunnatullah, bahwa pohon kelapa berbunga, kena angina rontok, tetapi tetap ada yang berbuah jadi cengkir. Kemudian rontok lagi, yang tidak rontok jadi degan. Kemudian jadi kelapa. Kadang-kadang sudah jadi kelapa masih dimakan tupai.

________________

    (142)     HABIB AHMAD bin MUHAMMAD al-HADDAD


·         Rasulullah selalu ingin melihat orang yang melakukan maksit menjadi bertaubat, begitu pula orang yang berbuat salah dapat kembali menjadi baik. Pada prinsipnya Allah selalu memberikan kemudahan kepada kita, tetapi kesulitan itu justru berasal dari kita sendiri. Karena kebodohan kita dalam memahami aturan Allah.

·         Walisanga berhasil membumikan dakwah diNusantara berkat kepandaian mereka mengikuti cara-cara yang dilaksanakan orang-orang pribumi, sehingga dakwah mereka dapat diterima. Dan akhirnya Nusantara bisa diislamkan.
__________________

    (143)        HABIB ALI bin ABDUL AZIZ bin JINDAN

 

 

·           Letakkan dunia ditangan kita dan ilmu dihati kita. Jangan terbalik sehingga membuat hati kita gelap.

____________________

    (144)     HABIB ALWI bin UTSMAN  bin YAHYA


·         Menganjurkan orang lain untuk menghormati kita yang berpuasa, insya Allah tidak termasuk bagian dari riya’ dan ujub. Karena hal itu bukan untuk pribadi kita, melainkan bertujuan untuk memberikan pelajaran dan peringatan kepada masyarakat untuk saling menghormati dan menghrgai sesamanya yang sedang dalam menjalankan ibadah.
_________________

    (145)     HABIB ALI ZAINAL ABIDIN AL-KAF


·         Manusia dijadikan oleh Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk kejadian. Itu merupakan rahmat Allah SWT. Begitu pula nantinya kalau manusia masuk sorga, itu juga semata-mata karena rahmat Allah SWT.

·         Beribadahnya seseorang hamba tanpa henti selama lima ratus tahun belumlah dapat menukar sebuah mata yang diberikan Allah SWT.
_________________

                (146) HABIB AULIA bin SYAHIEL bin YAHYA

 


·         Marilah kita berkumpul bersama, tanpa menbedakan tua ataupun muda, demi tujuan bersama, melantunkan puji-pujian dan bershalawat bersama kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

            (147) KH, ABDUL ‘ALIM bin ABDUL DJALIL

          (Cucu dari Sayyid Abu Bakar Syatha’ ad-Dimyathi, pengarang kitab I’anatuth Thalibin)

 


·         Yo istikamah ae, istikamah iku kan luzumut tha’ah (Istiqamah saja, kan istiqamah itu artinya memegang teguh ketaatan)

 

·         Lebih baik aku mendo’akan (anak-anakku, pen) dari dalam kamar, semga jadi anak shaleh.

_________________

    (148)     HABIB ABDUL MUTHALIB bin HASYIM ash-SHALAIBIYAH ALAYDRUS


·         Berdakwah adalah sebuah amanah. Masyarakat harus diajak kejalan kebaikan sesuai dengan kemampuan nalar mereka. Bahasa yang digunakan juga harus sesuai dengan tingkat pendidikan mereka, dan disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.

-          Miris hati ane melihat kegiatan dakwah belakangan ini yang diperlakukan seperti hiburan. Dakwah jadi seperti konser dangdutan atau pentashumor yang mengandung gelak tawa penonton. Ane khawatir, dakwah menjadi goyunan dan pada akhirnya menghilangkan kemurnian misi dakwah itu.
_______________

    (149)     HABIB AHMAD bin MUHSIN al-HADAR


·         Wahai abdullaj, orang-orang mulia, yaitu kalangan awliyaillah (para kekasih Allah), yang telah wafat terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, mereka yang memilih tidur di dalam kuburnya. Ketika dibangkitkan di hari kiamat, mereka akan diarak layaknya seorang pengantin. Kedua, golongan yang dapat berjalan pada tempat-tempat tertentu, baik dialam arwah maupun tempat lainnya, tapi masih terbatas, tidak semua tempat. Terakhir, yang ketiga, mereka yang tidak dibatasi untuk berjalan kemana saja sesuka mereka.
__________________

                            (150) ALADIN S. MENGGA ALATTAS

 


·         Jika kita bekerja sesuai dengan petunjuk kitab suci al-Qur’an, maka yakinlah kemuliaan itu akan datang.

 

                (151) HABIB ALWI al-NAFIS al-HABSYI

(Habib Alwi al-Nafis bin Taufiq bin Hamid bin Syarif Abdurrahman bin Syarif alwi al-Habsyi)

 


·         Rumah shalawat dan group maulid yang ada diharapkan bisa melengkapi rumah tahfidz yang sudah ada disejulah daerah (agar) dibuat semenarik dan senyaman mungkin serta terbuka dan ramah bagi generasi milineal.

 

                    (152) Prof. As-sayyid ABDULLAH bin MUHAMMAD BAHARUN,MA

 


·         Dulu, yang memberikan pemahaman-pemahaman mengenai agama adalah alim ulama yang telah dikenal keshalehannya, saat ini siapapun bisa melakukannya. Telah masuk upaya-upaya yang datang dari Barat dengan tujuan menyimpangkan aqidah para santri. Dengan berbekal gelar maupun ijazah yang terlihat memukau, mereka diterima oleh masyarakat. Padahal jika kita memahaminya, ajaran yang disampaikan merupakan suatu upaya untuk meruntuhkan aqidah yang telah lama dibina oleh paraalim ulama. Mereka menginginkan Islam menjadi pedang terhunus untuk memerangi saudaranya sendiri. Padahal, sebagaimana fitrahnya, dalam Islam kekerasan itu tidak dibenarkan.

 

·         Madad atau pertolongan Nabi Muhammad tidak akan terputus.Nabi harus lebih penting bagi kaum mukminin dari pada diri mereka sendiri. Kenapa ? Karena Rasulullah lebih mengasihi kita lebih daripada kita mengasihi diri sendiri, bahkan kasih sayang Rasulullah melebihi kasih sayang orang tua terhadap kita. Jadi, diri kita sendirilah yang menjerumuskan kita dalam kubangan maksiat dan kobaran siksa api neraka. Nabi Muhammad tidak suka bila kita berbuat maksiat. Nabi Muhammad tidak rela kita dilemparkan ke neraka.

 

·         Allah mengaskan, seandainya al-Qur’an diturunkan kepada gunung, niscaya gunung-gunung itu akan bergetar karena takut kepada Allah. Namun dilain pihak, kita diperintahkan untuk ber-tafaqquh fiddin dengan menggali dari al-qur’an. Lalu bagaimana, bila gunung saja tidak mampu memikul al-Qur’an, sedang kita harus mampu? Kita mampu melakukannya berkat wasilah lisanNabi Muhammad, dimana Allah telah mempermudah al-Qur’an yang agung itu melalui lisan Nabi yang mulia. Dengan demikian, al-Qur’an dipermudah bagi kitaoleh Allah Swt berkat kasih sayang Nabi Muhammad Saw.

 

·         Rasulullah menegaskan, bahwa beliau telah mewariskan 2 (dua) hal yang berat (tsaqalain). Pertama, kitabullah atau al-Qur’an, yang satu ujung talinya berada di langit, dan ujung yang lain berada di bumi. Kedua, Itrati, yakni ahlulbait. Keluarga Nabi itu mendapatkan fahm makhsus (pemahaman khusus), dan madad makhsus (pertolongan khusus). Karena itu, kita lihat disetiap tempat adaketurunan Nabi. Al-Asrar atau rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh Allah telah menggerakkan para keturunan Nabi itu keberbagai tempat.

 

·         Selain dari kalangan (keturunan) Rasulullah ada orang dari kalangan lain (bukan ahlul bait) yang sampai pada Martabah Salmaniyyah. Ini berangkat dari statement nabi bahwa Salman (al-Farisi) termasuk bagian dari kami, ahlul bait. Karena itu, wilayah atau predikat kewalian ada dua, ada yang umum bagi semua kalangan, ada yang khusus untuk kalangan ahlul bait.

Salafus shalih juga demikian, ada yang berasal dari kalangan ahlul bait, ada pula yang berasal dari kalangan di luar ahlul bait. Dengan demikian, kita harus mencintai ahlul bait. Bila kita membenci mereka, makakita akan terputus dari al-Qur’an, kita akan terputus dari Rasulullah dan madad-nya.

 

·         Aqidah Ahlussunnah wal jama’ah sekarang ini dalam keadaan terancam oleh pemahaman-pemahaman yang keluar dari batas seperti liberalism, pluralime, dan sekularisme. Ahlussunnah wal jama’ah juga terancam oleh faha, yang mudah mengkafirkan, baik dari kalangan wahabi atau syi’ah. Umat Islam harus mewaspadai semua itu.

___________________

 

                    (153) DR. HABIB ABDULQADIR al-HABSYI

 


·         Ummat Muhammad terbagi dalam 3 (tiga) golongan, Ada yang menganiaya diri sendiri, tidak menghargai warisan berupa al-Qur’an dan sunnah, ada yang setengah hati dalam menjalankan perintah Allah, tetapi juga ada yang ikhlas penuh minat, dan semangat tinggi menerima warisan tersebut.

___________________

 

                        (154) HABIB ABDUL QADIR bin HASAN bin QUTHBAN

 


·         Kalau berdakwah, terus enak-enakan, tidak ada ujiannya, dikhawatirkan itu adalah idtidraj (keistemewaan semu) dari Allah SWT.

__________________

 

                    (155) SAYYID  AHMAD ZAINI  DAHLAN  :

 


 

 

·         Kita  kaum ahlussunnah wal jama’ah mengi’tikadkan bahwa tiada seorangpun yang mengadakan bekas, mengadakan, menjadikan, meniadakan, memberi manfaat, memeberi mudharat, kecuali hanya Allah Yang Maha Esa saja, tidak bersekutu bagi-Nya. Kita tidak mempercayai Nabi mengadakan ta’tsit, Nabi memberi manfaat pada hakekat, memeberi mudharat dengan jalan mengadakan memberi bekas dan juga tidak bagi yang lain. Nabi baik orang yang telah mati maupun masih hidup. Maka tidak ada perbedaan dalam soal ini dan dalam soal tawassul ini antara nabi dan nabi-nabi yang lain, rasul-rasul, wali-wali dan orang-orang shaleh, tidak ada perbedaannya hidup atau mati; karena mereka tidak menciptakan suatupun juga, mereka tidak berkuasa sama sekali, hanya berkat mereka diambil karena mereka kekasih Allah, mencipta dan mengadakan hanya milik Allah, tunggal dan tidak bersekutu. Orang-orang yang memperbedakan antara orang yang hidup dengan orang yang mati, maka orang itu mengi’tikadkan bahwa orang yang hidup bisa mencipta apa-apa dan orang yang mati tidak bisa lagi. Kita berkeyakinan dan beri’tikad bahwa yang menjadikan tiap-tiap suatu adalah Allah dan Allah itu menjadikan kita dan menjadikan pekerjaan kita. Orang-orang yang membolehkan tawassul dengan orang yang masih hidup tetapi melarang tawassul dengan orang yang telah wafat maka orang itu pada hakekatnya telah masuk syirik dalam I’tikad dan tauhid mereka, karena mereka mengi’tikadkan bahwa yang hidup bisa mencipta, sedang yang telah wafat tidak bisa. Bagi orang yang beri’tikad macam itu bagaimana pula mereka memelihara tauhid dan orang yang dikatakannya telah masuk pada syirik, sedang pada hakekatnya merekalah yang kemasukan syirik. Amat suci Engkau Ya Tuhan, itulah bohong mereka yang besar.

 

·         Madzhab Ahlussunnah wal jama’ah membolehkan tawassul dan permohonan pertolongan kepada orang-orang yang masih hidup  dan yang sudah mati. Karena kita meyakini, tidak ada pengaruh, manfaat dan bahaya kecuali dalam kewenangan mutlak Allah semata tanpa ada sekutu bagi-Nya. Para Nabi tidak memiliki pengaruh sama sekali, tetapi mereka hanya sebagai perantara dalam hal bertabarruk dan dalam hal permohonan pertolongan lantara kedudukan mereka, karena mereka adalah kekasih-kekasih Allah SWT.

 

·         Sesungguhnya salah satu bacaan utama yang banyak diucapkan oleh orang-orang bijak adalah bacaan (dibawah) yang barangsiapa membacanya terus menerus pada malam jum’at sekalipun sekali,niscaya akan tersingkap baginya ruh yang menyerupai ruh Nabi SAW ketika dia akan meninggal dan masuk ke dalam kubur, sehingga dia melihat bahwa Nabi saw menguburkannya.

(Bacaan itu adalah: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi al-habibil ‘aali al-qadri al-adziim al-jahi Wa ‘ala alihi wa shahbihi wasalim).

___________________

 

                        (156) HABIB ABUBAKAR bin MUHAMMAD bin UMAR ASSEGAF

 


 

 

·         Keberkahan majelis bisa diharapkan bila yang hadir beradab dan duduk ditempat yang mudah mereka capai. Jadi keberkahan majelis itu pada intinya adalah adab, sedangkan adab dan pengagungan itu letaknya di hati.

 

·         Apayang kalian lihat menimpa diriku sebenarnya bukanlah bala’, itu adalah di atas kenikmatan, aku merasakan kesenangan dan kelezatan denganya. Sedangkan rintihan, keluhan yang kalian dengar dariku hanyalah sesuatu yang manusiawi, pengakuan atas kelemahanku dan kebutuhanku kepada Allah Swt. Sekarang aku menikmati dua kesenangan. Nikmat sabar dan syukur.

 

·         Sepatutnya bagiseseorang yang ingin mendatangi seorang waliyullah tidakmembawa hal-hal yang bisa mengganggu wali tersebut seperti lintasan-lintasan hati yang jelek, pengingkaran dan sebagainya. Karena hal tersebut dirasakan oleh wali dan membuatnya tidak senang, hal itu juga berpengaruh kepada semua hadir disisinya.

 

·         Pemberian itu tergantung masyhad (keyakinan). Sebagian orang datang kepadaku tanpa masyhad atau dengan masyhad dunia, sedangkan kami tidak ingin seorangpun keluar dari lingkup kami. Kami ingin semua masuk dalam lingkup kami terutama ahlul bait.

__________________

 

                        (157) DR. Syed ADAM al-HABSHI

 


·         The shariah is the immutable laws of Allah. Fiqh on the other hand, is result of an attempt by a qualified scholar to understand, interpret and apply the shariah.

 

·         Ramadhan is the month of qur’an, so read qur’an as mauch as you can this ramadhan.

 

·         The best adab is to read if wists wudhu, with prefer attire, sitting down and facing the qiblah. There is also no issue reciting it without wudhu or prefer attire or not facing the qiblah, standing lying down or sitting.

 

·         The idea is to recite it as much as you can (infinote) and not to focus to finish it (finite), set your perspective righ. Manage your time to enable you N recite quran also use it as a filler in between tasks. Reduce you social media if you have to this mouse. Same scholar twice a day during ramadhan so finishing one should not be the goal.

 

___________________

 

                (158) SAYYID ALWI bin ABBAS al-MALIKI al-HASANI

 


 

 

·         Berkata para arifin: “Bahwa ilham dan firasat dari orang yang amal-amalnya dijaga oleh Allah baik dzahir maupun bathinnya (para wali) bisa dibuat pegangan (hujjah). Sedangkan para ushuliyyin (ahli ushul fiqh) mengatakan: “Ilham atau firasat tidak bisa dibuat pegangan”. Pendapat kaum ushuliyyin ini diarahkan untuk ilham atau firasat dari selain orang yang telah disebutkan di atas, (orang yang terjaga amalnya) dan keluar dari kaidah-kaidah firasat yang dibenarkan menurut syari'at, ’alitu bisa diketahui dengan tanda-tanda dan pembuktian.

___________________

 

                            (159) ABDULLAH RIDHO bin YAHYA

 


·         “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu. Ingatlah Aku sebanyak-banyaknya dari pagi gingga petang, maka malaikat akan mendo’akanmu agar engkau dikeluarkan dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang”.

Lalu dimanakah letak cahaya yang akan diberikan Allah kepada hamba-Nya yang senantiasa mengingat Allah?

Cahaya itu Allah berikan dihati hamba-Nya dan dengan cahaya itu maka jika dia berbicara akan berbicara yang baik, jika dia beramal maka akan beramal kebaikan dan hatinya dipenuhi kebaikan-kebaikan.

 

·         Terimalah kritikan yang ditujukan padamu jangan engkau musuhi orang-orang yang mengkritik dan jangan kau anggap bahwa itu akan menjatuhkan harga dirimu. Yang mengangkat derajatmu adalah Allah, jadi jangan engkau susah dengan orang-orang yang mengkritikmu.

 

                            (160) MR. ALI BA AGIL

 


·         Saya tidak mau dipanggil habib

Karena sya tahu diri

Habib itu bukan hanya yang bermodal keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam

Tapi... habib itu juga harus sholeh dnn istiqamah, berjuang bela agama datuknya yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

                    (161)  KH. ALWI MURTADLO

 


*  Aku luwe seneng koen nggawe rok cekak timbangane nggawe celono dowo koyok wong lanang (Saya lebih suka kamu pakai rok pendek daripada kamu pakai celana panjang karena seperti laki-laki).

 

_________________

 

            (162) HABIB ABDILLAH bin ABUBAKAR bin IBRAHIM bin ABUBAKAR bin HASAN al-HABSYI (Amuntai)


 

·         Beramal tanpa ilmu tidak akan memberikan manfaat apa-apa, Allah SWT tidak akan menerima amalan yang dilakukan tanpa ilmu, untuk itu hadist nabi menyuruh kita menuntut ilmu sejak lahir hingga mati.

 

·         “Ibaratnya, amun kita baisi (mempunyai) sepeda motor buruk lalu kita isi dengan bensin murni, (maka) bawa ka banjar, tambus (sampai), ke Puruk Cahu, tambus, karena bensinnya murni. (Tapi) coba kita bawa, meskipun motornya hanyar tapi kita isi dengan bensin campuran, paling sampai Pantai Hambawang, mesinnya dadarudut. Demikian pula, bila tubuh kita tamakan atau taminum nang haram, maka orang yang dulunya rajin sembahyang, bakoler (malas), ada ceramah agama, koler, ada undangan maulid, koler. Tapi mun ada acara bamusik, orkes capat, (padahal) nang panyanyinya, pemain musiknya, nang umpat bahadir, bajoget-joget haram”.

·         “Mengapa kita harus bergembira ketika dibacakan marhaban, adalah karena yang datang adalah Rasulullah. Sama seperti seorang cucu bergembira ketika melihat kakeknya datang, dan kakekpun senang melihat cucunya. Demikian pula kita, hendaknya mengungkapkan kegembiraan bertemu Rasulullah”.

·         “Maulid Rasulullah itulah yang akan mendinginkan. Mengambil I’tibar dari peristiwa Isra Mi’raj, sewaktu Nabi kita dibawa berkunjung ke dalam neraka, tiba-tiba neraka menjadi dingin, ada apa gerangan ? ternyata Rasulullah masuk (melihat) ke dalam neraka Jahannam. Itu sebagai contoh, bila dirumah kita tu rancak bakalahian (sering berkelahi), atau panasan, baik kita bacakan shalawat, dingin tu rumah sampiyan”

·         “Aku melihat sendiri wudhu  banyak salah, shalat banyak luput karena kada belajar. Kalau kita kada belajar, beribadah apapun di dunia apabila kita kada berguru, kada belajar dengan tuan guru dikampung, maka ibadah kita ditolak Allah Subhanahu wa ta’ala, apabila ditolak berarti neraka menunggu”.

·         “Ujar Nabi, apabila kita telah salam (membaca) Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, letakkan tangan kamu diubun-ubun, lalu ucapkan “Bismillahil ladzi huwarrahmanurrahiim”,  jangan tuturutan langsung menyapuakan kamuha (mengusap wajah) . Kada tahu karena kada balajar”

        (163) HABIB ALWI bin ABDILLAH al-HABSYI


 

 *    Di Majelis taklim inilah tempat untuk menuntut ilmu dan memperhatikan daripada ajaran Nabi. Di Majelis Taklim inilah turun daripada rahmatnya Allah sebagaimana airt hujan turun ke dunia ini yang menumbuhkan segala tanaman. Amun (jika) kita diperlihatkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala “jimus” (basah kuyup) kita ini semuanya”

*   Kalau orang “garing” (sakit) kada (tidak) diobati, kada diminumi, kada dimakani, 3 hari, insya Allah, mati. Demikian pula dengan hati manusia, bila kada diisi dengan ilmu, dengan hikmah-hikmah, dengan kisah-kisah dalam al-Qur’an, maka mati akan mati”.

*    Kita ini kadang, hadits sudah banyak, qur’an sudah banyak disampaikan, perkataan ulama dan mubaligh sudah tapi kada manfaat. Ada apa dengan diri kita. Bisa-bisa sudah ditutup oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka Majelis Taklim inilah yang dapat membukanya”.

*    Makanan orang dermawan itu menjadi obat. Di Majelis itu bila makan gancang (makan yang lahap) malah dianjurakan, apalagi makan di wadah habaib atau kyai, karena apa ? karenan makanannya orang yang dermawan itu menjadi obat, apalagi makanannya orang alim lagi dermawan”,

*  Carilah ilmu dimana-mana saja. Jangan sampai dalam 3 hari kada manuntut ilmu. Sungguh beruntung orang yang duduk bersama wali atau melihat wajah orang yang pernah melihat wali”.

 

(164) HABIB ALI MAYONG (Habib Ali Shihab)

 


·       Wis sampeyan asal nggenjot ora usah mikir, mengko nek ora kuat mandeg kemawon. (Sudah kamu asal kayuh saja, nggak usah dipikir, ntar kalau capek berhenti)

 

(165) KH. HABIB AHMAD (Ponpoes Tebuireng)

 

 

·       Anak-anakku sekalian yang kami cintai, ketika kita mengaji kitab hadits, tentu hati kita terbayang seakan Rasulullah itu ada dihadapan kita, atau sebaliknya, kita hidup disaat Rasulullah berada. Sebab apa saja yang beliau katakan dan beliau amalkan telah kita dengar dan kita ketahui bersama. Maka dengan demikian kita berharap, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menambah rasa kecintaan kita kepada beliau. Lihatlah betapa cerdasnya dan bijaksananya Rasulullah menata kehidupan manusia dalam segala aspek dan bidang yang menjadikannya pendidik rahmat dan kesejukan bagi ummat manusia hingga sekarang.

 

·        Marilah kita pelajari ilmu-ilmu hadits sehingga kita bisa faham dan mengerti maknanya, harapan kita bisa sekaligus memahami maksud tujuan, sekaligus mengamalkannya, apalagi bisa menyampaikan kepada orang lain. Dan hal tersebut mendekati sebuah keharusan mengingat kita telah menjadi tumpuan harapan para ulama, khususnya usia uzur yang memerlukan penggantinya. Pelanjut tingkat estafet perjuangan dan dakwah. Perlu diketahui para ulama dimasa mendatang akan lebih berat tantangannya, karena persoalan baru yang dulu tidak ada sekarang bermunculan.

 

Maka dengan demikian, marilah kita kejar ilmu yang banyak dan sedalam-dalamnya. Gar islam tetap menjadi jawaban dan solusi di ummat manusia, wabil khusus ummat islam sendiri. Amin. Dan kiranya cukup sekian, mohon maaf jika terjadi banyak kekurangan maupun kesalahan (Tebu Ireng, 19 Ramadhan 1432 H)

 

(166) HABIB AQIL bin FARUQ bin HASAN bin YAHYA

 


 


·       Apabila engkau sudah merasakan nikmatnya menuntut ilmu, maka ajaklah orang lain, temanmu, saudaramu kumpul di majelis ta’lim, majelis ilmu, majelis dzikir shalawat agar iapun merasakan nikmatnya menuntut ilmu.

 

(167) HABIB ABU DZAR bin HASYIM al-HABSYI

 


 

 

·       (virus corona, pen) ini sebenarnya permainan orang-orang yang ingin merusak Islam, orang yang ingin menghancurkan Islam, digoyang ia punya iman dengan virus corona. Tapi kita tidak usah takut, kita ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘ alaihi wasalllam dijaga oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kalau iman kita kuat, bagus, maka terjauh dari hal-hal yang seperti itu. Perlu kita ketahui, harus kita pikirkan, ini virus datang disaat Allah memeritahkan kita shalat 5 waktu. Virus ini datangnya di bulan Allah Subhanahu wa ta’ala yaitu di bulan Rajab, yaitu disaat kita disuruh untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Para ulama, orang-orang terdahulu memerintahkan kita agar di bulan ini banyak-banyak berdzikir, banyak beribadah, karena apa ? karena dibulan ini Allah lipat gandakan kita punya pahala. Jika berbuat kebaikan Allah lipat gandakan menjadi 20, sebaliknya, kita berbuat dosa, sama, menjadi 2 kali lipat dosanya. Jadi apabila tiba bulan rajab, usahakan jangan sampai berbuat dosa, banyak-banyak berbuat baik karena apa? Karena pahalanya dilipat gandakan oeh Allah Subhanahu wa ta’ala.

 

(168) SAYYID AMIN bin LUQMAN ALKAFF

 


 

 

·       Ada suatu dosa yang disepelekan dan tidak kita sadari, yaitu perempuan tidak memakai kerudung. Siapapun perempuan itu ketika dia berjalan didepan laki-laki lain, atau ditempat umum dimanapun dengan tidak berkerudung, maka ia sudah melakukan dosa dalam keadaan sombong kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena ia menentang Allah pada saat itu membuka aurat bagi seorang perempuan adalah dosa, dan apalagi membuka aurat di depan orang lain ditempat umum. Para pezina, pembunuh, atau pencuri dia benar melakukan dosa tapi tidak dilakukan secara terang-terangan, dia lakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi wanita yang tidak berkerudung yang berjalan ditempat umum adalah telah melakukan dosa dalam keadaan sombong.

 

·       Imam Sufyan ats-Tsauri ada mengatakan, bahwa setiap maksiat yang dilakukan dan timbul dari syahwat yang ada pada diri maka bisa diharapkan mendapat pengampunan daripada Allat Subhanahu wa ta’ala, tetapi ketika kita melakukan sebuah kemaksiatan tapi hal itu timbul daripada kesombomgan, maka tidak bisa diharapkan pengampunannya dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

             

(169) AHMAD HIDAYAT al-AIDID

 


 

 

·               Segala sesuatu yang Allah ciptakan dimuka bumi ini Allah peruntukkan bagi manusia. Karena prinsip dasar penciptaan alam semesta ini Allah kehendaki agar selamat, dan supaya keselamatan alam semesta ini Allah menunjuk wakilnya (khalifah, pen) kita manusia sebagai penyelenggara kehendak Allah agar segala sesuatu yang Allah ciptakan dialam semesta ini, yang diamanahkan kepada manusia, yang diserahakan kepada manusia agar manusia kelola dengan sebaik-baiknya, kenapa? Karena itu milik manusia yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepadanya.

·              Dalam potongan ayat 77 surah al-Qashash, Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa Allah hanya menghendaki bahwa apa yang ada dimuka bumi ini, manusia berkarya didalamnya, berbuat dan bekerja didalamnya, memanfaatkannya. Jadi kalau alam semesta ini diberikan oleh Allah kepada manusia, artinya Allah menghendaki agar manusia tidak melakukan eksploitasi tetapi yang boleh dilakukan adalah eksplorasi, yaitu pengembangan, menggali sumber-sumber daya alam yang ada dialam semesta ini untuk kepentingan membangun peradaban manusia, membangun perdamaian dan sebagainya.

 

(170) ABDILLAH TOHA

 


 

 

·         Jangan bawa agama Allah yang mulia kedalam sumur politik, (karena) ketika politik ternoda agama terseret kelumpurnya.

·         Habib adalah manusia biasa. Ada yang baik dan ada yang buruk perilakunya. Tetapi ketika gelar itu disandang oleh sembarang orang, maka resiko terbesar adalah generalisasi masyarakat awam atas tindak tanduk mereka yang menyimpang. Nasab habib yang sampai kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak membebaskannya dari dosa dan hukuman setempat. Hubungan darah tidak selalu menjamin hubungan sifat dan ilmu. Lagi Nabi sendiri pernah mengatakan bahwa andai putriku Fatimah mencuri, maka aku akan potong tangannya. (demikian juga) Allah menolak do’a Nabi Nuh yang memohon agar puteranya diselamatkan dari kesesatan. “Sesungguhnya ia (anakmu yang durhaka} bukanlah keluargamu, karena sesungguhnya perilakunya yang buruk” (Qs. Hud : 46).

 

(171) HABIB ABDUL QADIR MAULACHELA

 


 

 

·        Tidak ada orang yang sampai, dengan tiba-tiba pada suatu tempat, semuanya melalui proses dalam perjalanannya, kadang melewati jalur naik terjal, kadang turunan curam, kadang lurus halus tan pa rintangan.

(172) HABIB ALI bin HASAN BILFAQIH

 


 

 

·         Segala kezaliman yang dilakukan satu sama lain berpangkal dari hubbud dunya, dan kezaliman itu akan menjadi kegelapan diakhirat. Oleh karena itu, orang-orang shaleh dahulu berkata : “Jadikan dunia ditangan kami, jangan jadikan dunia itu ada didalam hati kami”. Karena kalau seandainya hati itu sudah disarangi oleh cinta kepada dunia, maka hati tersebut tidak akan merasakan lezatnya ilmu dan ibadah, karena didalam hati tersebut sudah anak anak perempuannya syetan. Dan syetan pasti akan menziarahi atau mengujungi anak perempuannya dari waktu ke waktu. Jika syetan sudah berziarah (berjalan) didalam hati manusia maka pasti syetan akan menimbulkan was-was sehingga seseorang tidak dapat merasakan lezatnya ibadah.

 

·         Menuntut ilmu itu tidak hanya menyelesaikan 1 atau 2 buah kitab, (lalu) sudah merasa alim, sudah merasa besar, ulama besar. Nabi sendiri mengatakan, menuntut ilmu itu dari kecil sampai meninggal. Artinya masa menuntut ilmu itu lama. Imam Syafi’i mengatakan : “setiap kali bertambah ilmuku, maka bertambah keyakinanku bahwa aku ini jahil/ bodoh”. Karenanya kita harus terus menuntut ilmu, karena ilmu tu sampai kapanpun kita tuntut pasti tidak akan pernah habis.

 

 

(173) HABIB ALI bin SYEKH ABU BAKAR bin SALIM

 


 

 

·     I’tikaf adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan ajang untuik ngobrol ngalur ngidul. Jangan sampai warung kopi pindah ke dalam mesjid dengan dalih i’tikaf.

 

·       Kurangi ngobrol dengan makhluk, banyaki porsi untuk membaca perkataan Rabbmu (al-Qur’an, pen). Kebanyakkan ngobrol dengan makhluk akan mengeraskan hati, adapun membaca firman al-Khaliq akan melembutkan dan membahagiakan hati. Jangan sampai anda menutup al-Qur’an karema bosan dengan firman Allah demi mendengar perkataan dan ngobrol dengan makhluk.

 

 

(174) HABIB BRIPKA AGIL bin  FADHIL ASSEGAF

 


·       Membaca shalawat kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sarana silaturrahmi kita kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi sudah mendapatkan banyak rahmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Dengan rahmat itu, Allah bisa mengampuni dosa semua ummat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kecuali dosa syirik dan menyekutukan Allah. Itu menunjukkan bahwa betapa besarnya rahmat Allah kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

 

 

(175) KH. ARIFIN ASSAGAF

 


·        Manusia terkadang memandang remeh terhadap sesuatu yang dianggap “ tidak  ada”, sehingga begitu terlena mengejar sesuatu yang “ ada “. Keterlenaan itulah, yang mengakibatkan manusia memandang rendah kelompok-kelompok yang berbeda dengannya, dan itu adalah malapetaka kemanusiaan yang terbesar yang pernah dialami ummat manusia.

 

(176) KH. ASRORI al-ISHAQI

(Ahmad Asrori al-Ishaqi bin Muhammad Usman bin Surati bin Abdullah bin Mbah Deso bin Mbah Jarangan bin Ki Ageng Mas bin Ki Panembahan Bagus bin Ki Ageng Pangeran bin Sedeng Rana bin Panembahan Agung Sido Mergi bin Pangeran Kawis Guo bin Fadlullah Sido Sunan Prapen bin Ali Sumodiro bin Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri bin Maulana Ishaq bin Ibrahim al-Akbar bin Ali Nurul Alam bin Barokat Zainul Alam bin Jamaluddin Akbar al-Husaini bin Ahmad Syah Jalalul Amri bin Abdullah Khan bin Abdul Malik bin Alawi bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa an-Naqib ar Runi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidi bin Ja’far shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalllam)

 


 

·         Dalam keadaan bagaimanapun seseorang harus selalu mengabdi, berkhidmah dalam menghamba ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, baik ketika dipuji atau dicela, baik ketika hina atau mulia, baik masuk sorga ataupun tidak,

 

·         Dalam pergaulan dengan sesama marilah kita gunakan akhlaqul karimah yang didasari dengan selalu merasa ; orang lain lebih mulia ketimbang diri kita, dan diri kita lebih hina ketimbang orang lain.

 

·         Jangan menjadi seorang hamba yang ingin dekat kepada Allah, tetapi ketika Allah sudah mendekati hamba tersebut dengan membawa berbagai ujian, musibah, cobaan dan fitnah, (tetapi) hamba tersebut dalam hatinya malah ingkar dan tidak menerima dengan pemberian Allah tersebut.

 

·         (Ada disebutkan) dalam kitab Kasyful Bayan, Imam as-Samarqandhi dan juga disebutkan dalam Tafsir ash-Showi, kurang lebih, ada sebuah faedah : Berkata Ka’ab al-Akhbar : “Sungguh iblis yang terlakna telah menjadi penjaga sorga selama 40.000 tahun ,menjadi guru dan penasehat malaikat selama 20.000 tahun, pemimpin malaikat Karubiyyun selama 30.000 tahun, pemimpin malaikat Ruhaniyyun selama 1000 tahun, dan (bukan Cuma thawaf di ka’bah, bahkan mereka) thawaf di Arasy selama 14.000 tahun. Titelnya? Coba lihat titel iblis di kitab Mukasyafat al-Qulub, Imam Ghazali, ada diriwayatkan bahwa Iblis dilangit dunia mendapatkan titel/ gelar ahli ibadah, pada langit ke-2 disebut hli zuhud, pada langit ke-3 al arif (ma’rifat billah), pada langit ke-4 disebut waliyullah, pada langit ke-5 disebut ahli taqwa kepada Allah, pada langit ke-6 disebut penjaga sorga, pada langit ke-7 Azazil (mengetahui roh yang buruk dihadapan Allah), tapi coba lihat pada putusan akhir, dilauh mahfudz Iblis dilihat Iblis. Artinya, suka mengaburkan sesuatu antara yang haq dan bathil (lihat Mukasyafah al-Qulub, hal. 61).

        Lalu apa hubungannya dengan ibadah? Imam Ghazali dalam maqalah diatas, beliau menutup maqalahnya dengan menyatakan bahwa Ibis itu lalai akan akhir dari perkaranya, iblis merasa sudah mulia disisi Allah, sudah agung derajatnya, sehingga tidak mau sujud/ menghormati Adam. Jadi kalau orang membanggakan ibadahnya, membanggakan ilmunya, membanggakan nasabnya, membanggakan kelebihannya, itu sama saja dengan iblis.

    Jadi ummat Islam yang terus istiqamah dalam beribadah, intinya adalah tidak mengetahui akhir dari hayatnya. Boleh jadi saya atau anda sekarang iman dan Islam, tapi apakah kita tahu akhir dari hayat kita masih membawa iman?

 

(177) HABIB AHMAD bin ABDURRAHMAN BA’ALI

 


 

·         Kunci kebahagiaan, kunci kesuksesandi dunia ini terus ke akhirat ada 3, yaitu shalat, shalawat dan shadaqah.

 

(178) HABIB AHMAD MUSTHAFA al-HADDAR

 


 

 

·         Jangan marah kalo ada yang menghina, nggak usah seneng berlebihan kalo banyak yang memuji, sebab tidak penting kita dianggap baik orang lain, yang penting kita jadi orang yang baik.

 

(179) SYAIKH ABDULLAH SIRAJUDDIN al-HUSSAINI

 


·         Diceritakan, bahwa pada suatu kali Syeikh Abdullah Sirajuddin melihat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhahu, untuk memakaikan jubahnya kepada syekh, dan pada satu waktu yang lain Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri yang memakaikannya dengan tangannya yang mulia, dan suatu kali Nabi Muhaammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan kepada syekh : “Engkau adalah ummat kami yang mengabdi”, setelah itu syekh mengatakan : “Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam senang memiliki saya sebagai ummatnya”.

 

 

(180) SAYYID ABDURRAHMAN  al-SHUGHURI al-HUSAYNI

 

 


 

·         An individual is with whom he loves; and the messenger of Allah shall never abandon those who love him

    (seseorang itu dengan siapa dia mencintai dan Rasulullah tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang mencintainya)

 

(181) AHMAD bin MUHAMMAD bin SHIDDIQ al-GHUMARI al-IDRISI al-HASANI

 


·         The people who are not connected to a sanad (chain) they move alone (Orang-orang yang tidak terhubung ke sanad (rantai keilmuan) (artinya, pen) mereka bergerak sendiri).

 

 

(182) DR. ABDULQADIR As-SUFI

 


 

 

·         In reviving this madinan ‘amal, it was only fitting that we should begin the matter by extracting from the qur’an it self the clear explications of Allah, glory be to Him, about himself, that is, the knowledge of Tawhed (dalam menghidupkan kembali amalan Nabawi/ madinah ini, sudah sepantasnya kita memulai masalah dengan mengambil dari al-Qur’an itu sendiri, penjelasan yang jelas dari Allah, Maha Suci Dia; tentang diri-Nya yaitu ilmu Tauhid)

 

(183) SYED ALI QADR MUFADDAL SAIFUDDIN

 


 

 

·   Do you understand what I am saying? Let  people say what they want ..but Rosulullah (Prophet Muhammad) has said it... Rosulullah will never say anything gaints humanity. He has only spoken (of) what is beneficial – from the perspective (“Haisiyat”) of the body and the soul. (Apakah anda mengerti apa yang saya katakan? Biarkan orang mengatakan apa yang mereka inginkan. Tetapi Rasulullah telah menyatakannya. (bahwa) Rasulullah tidak akan pernah mengatakan apapun yang menentang kemanusiaan. Dia hanya berbicara (tentang) apa yang bermanfaat – dari perspektif “haisiyah”  bagi tubuh dan jiwa.)

 

 

 

 

(184) SYAIKH ADNAN at-TAHIR KABBANI

 


 

·       Allah almighty basing Islam love, on love, he built up religion on love, Rasool Allah Shallallahu ‘alaihi wasallam built up sahaba on love, built his nation on love and Islam is built on love. If people loving each other as they love Allah almighty, as they love Rasool Allah shallallhu ‘alaihi wasallam, and the people will be awliya Allah. (Allah Subhanahu wa ta’ala mendasarkan Islam pada cinta, Dia membangun agama di atas cinta, Rasulullah membina sahabat diatas cinta, membangun bangsanya diatas cinta dan klan dibangun di atas cinta. Jika orang mencintai satu sama lain karena mereka mencintai Allah Subhanahu wa ta’ala, karena mencintai Rasulullah, (maka) seseorang akan menjadi auliya Allah)

 

·       If you want to be in the way of Allah almaighty and get the keys to open all devinely godly waorld inside your heart, inside your soul in your heavenly spiritual body of you realisties, you must always remember yourself that Allah is looking at you, praising you, whatever you are doing Allah is with you, you must notice him, then you will be keeping yourself in the right way (Jika anda ingin berada dijalan Allah Subhanahu wa ta’ala dan mendapatkan kunci yang dapat membuka semua perbendaharaan dunia Ilahi, didalam hati didalam jiwa anda, maka anda harus selalu ingat bahwasanya Allah melihat anda, memuji anda, apapun yang kamu kalukan maka Allah bersamamu, (karenanya) anda harus memperhatikan dan anda harus menjaga diri anda agar tetap dijalan yang benar)

 

·       Every morning when we go out, say : “ O, Allah make is need one of your auliya, to meet Imam of the time”. Allah will send him to meet you on that day if you make this intention. Never will Allah almighty make your intention, it is good, to not be accepted by Him. For this, one who asks willfind. (setiap pagi, saat kamu pergi keluar, katakan : “Ya Allah, buatlah kamu dapat bertemu dengan salah satu auliya-Mu, untuk bertemu imam waktu” (maka) Allah akan mengirimnya untuk menemuimu pada hari itu jika kamu membuat niat ini. (karena) Allah tidak akan pernah membuat niat anda- jika itu baik – untuk tidak diterima oleh-Nya. Untuk ini, orang yang meminta akan mendapatkannya (apa yang dipintanya).

 

(185) HABIB AMAL bin FADIL bin TAHIR

 


·   Dan dilahirkannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di atas bumi ini, hakikatnya adalah Allah menitipkan atau Allah memberikan nikmat sorga di atas bumi ini, itulah yang dikatakan oleh Syaikh Yusuf an-Nabhani. Dan para sahabat ketika ditanya, apakah kalian ingin tinggal di sorga tanpa Nabi Muhammad ataukah tinggal di dunia bersama dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaih‘ wasallam. (Maka) sudah mereka akan menjawab  dan memilih bahwa mereka akan tinggal di dunia bersama-sama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Artinya apa ? Artinya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kenikmatan yang sungguh luar biasa. Walaupun didalam sorga dengan kenikmatan, dengan bidadari-bidadari jelita, dan pangeran-pangeran tampan, ada makanan dan minuman yang begitu nikmat, tetapi bukan itu yang mereka cari. Bahkan disampaikan oleh Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, bahwa bukan kenikmatan sorga yang luar biasa yang kita inginkan sehingga membuat kita ingin masuk ke dalam sorga, tetapi kita ingin masuk ke dalam sorga dengan meminta kepada Allah untuk dimasukkan ke dalam sorga karena adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka menyampaikan bahwa ketika kita dimasukkan ke dalam sorga tanpa Nabi Muhammad  ibaratnya seperti kita tinggal dalam neraka. Jadi kenikmatan itu adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah salah satu sebab Allah ciptakan dunia, Allah ciptakan neraka, Allah ciptakan sorga, (jadi) semua yang Allah ciptakan ini sebabnya adalah karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

 

(186) HABIB AHMAD ANIS bin HUSEIN al-ATTHOS

 


·       Suatu kali seorang ibu ditanya oleh anaknya : Mengapa ibu selalu rajin berdo’a padahal keadaan ekonomi kita tetap miskin? Apa yang ibu dapatkan dengan seringnya ibu berdo’a secara teratur kepada Allah ?

Sang ibu menjawab : “Tidak ada yang ibu dapat, malah ibu banyak kehilangan; tetapi .. ibu akan beritahu kepadamu Nak, apa-apa saja yang hilang itu. Ternyata yang hilang adalah kekuatiran, kemarahan, depresi, kecewa, sakit hati,  kerakusan, ketamakan, kebencian, kesombongan. Setiap kali, setelah ibu berdo’a selalu kembali menjadi tenang”.

(Bayangkan) kadangkala jawaban atas doa kita tidak selalu tentang “apa yang kita dapat” tetai justru “apa yang hilang”  dari kehidupan kita. Janganlah selalu mengukur kebaikan Tuhan dari “apa yang kita dapat” karena terkadang Allah bekerja lewat “apa yang hilang” darikehidupan kita. Semoga Allah selalu memberi taufiq-Nya kepada kita agar kita rajin berdo’a kapan, dimana dan dalam keadaan apa saja.

 

·       Tidak ada satu orangpun yang menjadi hina dan dia taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak ada satu orangpun mulia dan dia durhaka kepada kedua orang tuanya.

 

·       Dengan engkau mengikuti mereka (salafus sholihin) dan mencintai mereka, sehingga didalam hatimu banyak nasehat-nasehat mereka dan selalu terlintas siapa mereka hingga engkau mengetahui banyak tentang mereka, maka Allah akan merealisasikan semua do’a, hajat-hajat mereka bahkan angan-anganmu sekalian akan dikabulkan Allah dengan cara yang lebih indah dari harapanmu.

 

·       Semakin kita takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, semakin kita tidak takut kepada semua makhluk Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka dari itu Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan janganlah engkau takut kepada siapapun dan takutlah kepada-Ku”

 

·       Orang-orang yang baik disisi Allah Subhanahu wa ta’ala adalah mereka yang gemar mendengarkan nasihat-nasehat agama dan mengikuti atau menjalankannya sebisa mungkin.

 

(187) SYED ADNAN KAKAKHAIL

 


 

 

·        Negara ibarat ibu yang tidak membeda-bedakan anak-anaknya.

 

·       Boikot total produk tidak boleh dianggap enteng. Jika ummat muslim secara kolektif memboikot, bersama dengan tindakan lainnya yang diperlukan, maka hasilnya akan segera diketahui. Dunia arab dapat memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini. Biarlah semua muslim membuat niat.

 

(188) SAYYID ALFI AULIA al-MUHDOR

 


 

 

·       Budayakan ta’dim kepada seorang guru, karena disitulah akan terdapat restu yang akan menemanimu wahai kaum santri.

 

 (189)  HABIB ABDULLAH ALBAAR

 


·       Kematian adalah obat bagi si “sakit” untuk menuju ke kehidupan yang sebenarnya.

 

·       Makanan (halal) inilah makanan bagi tubuh, sedangkan ibadah (shalat) ialah makanan roh.

 

(190) HABIB ABDULLAH bin ALI al-AYDRUS

 


 

 

·       Apabila kamu tahu haqiqah para habaib, maka kau akan berlari mencarinya.

 

 

(191) SYAIKH ALA MUSTHAFA NAIMAH al-HASANI

 


·       Di dunia ini ada 3 macam kegelapan yang menyelimuti jiwa manusia :

1) kegelapan karena dosa, obatnya adalah denga beristighfar atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat, baik secara sengaja ataupun tidak, baik ucapan ataupun perbuatan, dan juga dosa-dosa yang dilakukan hari ini ataupun masa lalu.

2) kegelapan karena lalai, penawarnya yaitu dengan cara berdzikir.

3) kegelapan fitnah, maksudnya adalah kita melakukan perbuatan yang menurut kita perbuatan terse but bagus dan terpuji tetapi menurut Allah Subhanahu wa ta’ala perbuatan tersebut tidak baik. Maka kegelapan yang sedemikian bisa diobati dengan memperbanyak shalawat kepada sayyidina Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

·       Ya ahbab Nahdhatul wathan, ta’alluq kepada syaikh itu adalah ta’alluq kepada Rasulullah.

 

·       Sessungguhnya kecintaan kepada ahlul bayt (keturunan Rasulullah ) adalah inti dari ajaran ahlussunnah wal jama’ah, baik di universsitas al-Azhar di Mesir maupun Nahdhatul Ulama di Indonesia, dua-duanya punya keyakinan dan cara pandang yang sama.

 

(192) AS-SAYYID ASY-SYARIF AHMAD MAHMUD al-HASANI

 

 


 

·       Semua yang terjadi adalah karena kehendak Allah (oleh karena itu) kita supaya selalu memohon kepada Allah supaya dikehendaki oleh Allah menjadi makhluk-makhluk Allah yang dicintai oleh Allah, yang dikehendaki dengan kehendak yang baik.

 

·       Tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, tingkatkan mahabbah kita kepada Rasulullah, sebab cinta itu mempunyai arti yang saangat luar biasa, cinta yang nantinya akan mengum;pulkan kita dihari kiamat dengan orang-orang yang kita cintai dialam dunia.

 

·       Islam adalah agama cinta, agama yang menebarkan cinta. Coba lihat, sejak datangnya Islam, seseorang itu tidak langsung diperintah untuk shalat, puasa dan haji. Shalat baru ada setelah 13 tahun, puasa  baru 15 tahun setelah kerasulan. Lalu apa isinya tenggang waktu selama 13 atau 15 tahun tersebut, isinya adalah memupuk kecintaan, cinta dengan agama.

 

(193) SAYYID AHMAD al-HADI  bin AHMAD al-MALIKI al-MAGHRIBI al-HASANI

 


 

 

·       Orang yang membaca al=fatih lima ugliq (shalawat al-Fatih,pen) dengan catatan orang tersebut suci badannya, suci pakaiannya, suci tempatnya termasuk bersih dari sap rokok, maka keluar dari lisan orang yang membaca al-Fatih lima ugliq sebuah makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala persis pribadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mana dia ini berdzikir membaca shalawat sampai hari kiamat.

 

(194) YB DATUK HAJI SYED ABAS SYED ALI

 


·       “Tidak mungkin” adalah ungkapan yang hanya ada dikamus orang-orang bodoh. Artinya, hanya orang bodoh saja yang selalu berkata tidak mungkin. Semua perkara tidak ada yang mustahil, asalkan kita berusaha kita bisa mencapainya. Dengan kehendak Allah, asalkan kita berusaha, kita akan dapat mencapai apa yang kita usahakan. Kalau kita mau, kita berusahalah. Selain itu, kita berpanda (berpedoman) kepada rukun iman. Kita hendaknya selalu berpedoman kepada rukun iman, supaya kita tidak sksn kecewa. Kita jangan harap kepada orang, kita mengharap kepada Allah. Kita serahkan diri kita kepada-Nya. Semuanya datang dari Dia. Kalau kita percaya kepada rukun iman, kita tidak akan kecewa. (karena) semuanya datang dari Allah.

 

(195) SYARIF ADNAN ATTALIDI al-HASANI

 


·       Lebih baik hindari terlibat dalam sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan kita, karena melakukannya berbahaya, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah hadits nabi : “Barangsiapa berkata kepada saudaranya “hai kafir” maka salah satu dari mereka menjadi seperti itu.

 

·       Istilah “syirik”  seperti yang didefinisikan oleh ulama terkemuka kita, yaitu : “percaya kepada tuhan selan Allah Ta’ala dan menyembahnya”. Jika uraian ini, yang berkaitan dengan hati dan tingkah laku eksternal, cocok untuk seseorang, maka orang itu tidak diragukan  lagi adalah musyrik. Namun, apakah anda pernah melihat seseorang yang berdo’a menghadap kiblat (ahlu qiblah), yaitu seorang muslim, dan mengatakan hal seperti itu (bertawassul dengan membaca shalawat nariyyah, pen) dapat dikatakan condng ke arah itu (syirik). Tentu tidak. 

 
Ketika terjadi kekeringan, para sahabat “meminta hujan” melalui Rasulullah selama hidupnya. Dan setelah wafatnya, khalifah umar meminta hujan melalui Saidina Abbas, paman Rasulullah, karena ada hubungan kekeluargaan yang dekat. Ini karena melekat pada cabang seperti menempel pada akar dalam kaitannya dengan tujuan dan konsekuensi. Menggunanakan “seseorang/ sesuatu” sebagai sarana tawasul, baik selama hidupnya maupun setelah kematiannya adalah halal menurut Jumhur (mayoritas) ulama. Tidak ada yang menyatakan haram kecuali Ibnu Taimiyyah dan mereka yang mengikuti pendapatnya.

 

 

(196) SAYYID AHMED SAEED KAZMI

 


 

·       Kemenangan hanya bisa dilakukan jika ada pengakuan. Dengan kata lain, ummat manusia dan jin diciptakan untuk menyembah-Nya. Dengan demikian, apa hasil dari pengakuan ini? Yaitu bahwa semakin kita mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala, semakin kita menyembah-Nya. Jadi ummat manusia diciptakan untuk mengakui Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai Tuhan, dan dengan demikian kita menjadi lebih dekat, sekaligus itu merupakan puncak kemuliaan.

 

 
 

(197) HABIB AIMAN bin HASYIM al-HABSYI al-YAMANI

 

 


 

·       Hanya menghafalkan al-Qur’an saja tidak cukup, tapi kita dituntut untuk bagaimanapun kita jiuga bisa memahami isi kandungan al-Qur’an, dalam hal ini yaitu mempelajari tafsirnya. Adapun metodenya, adalah : 1) menghafalkan dan mengetahui tafsirannya. Ketika tafsir itu adalah memepelajari isi kandungan al-Qur’an, maka kaidah yang tepat adalah seseorang harus konsentrasi terhadap hafalannya dulu, dalam artian porsi atau waktu yang dikhususkan untuk menghafal al-Qur’an harus lebih banyak, daripada porsi untuk mempelajari tafsirnya. 2) setelah al-Qur’an dihafal, maka al-Qur’an itu telah ada didalam dada dan pikiran nya, maka langkah selanjutnya adalah mempelajari tafsiran-tafsirannya, dan kaitannya dengan ilmu-ilmu syari’ah, misal ada ulum al-Qur’an (seperti al-burhan, al-itqan, dan lain-lain) dan tafsiran-tafsirannya (semisal al-Qurthubi, al-Kasysyaf, mafatihul Ghaib, al-Alusi, dan sebagainya). Semua itu kitab-kitab itu bagi orang yang ingin mendalami tafsiran-tafsiran al-Qur’an wajib baginya membaca, mempelajari kita-kitab tersebut.

 

(198) HABIB ALI ALATAS, SH (Ketua Umum PP Front Mahasiswa Islam)

 


 

 

·       Mereka yang terjangkit virus liberalisme, umumnya hanya berkeinginan menghargai pemikiran bebas, bebas dari kepercayaan yang dianggap membelenggu kebebasan manusia. Demi agenda tersebut mereka tidak segan-segan menggugat ajaran syariat suatu agama bahkan tidak pula segan menolak keyakinan teologis (baca: Aqidah) yang menurut mereka bertentangan dengan kebebasan manusia. Manusia dijadikan ukuran semata (man is measure of everything) tidak perduli nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, yang terpenting baik menurut kepentingan dirinya.

 

·       Allah Subhanahu wata’ala dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa suatu bangsa yang besar, hebat, kuat dsb. Yang Allah Subhanahu wa ta’ala bahasakan sebagai “khairu ummah” atau ummat yang terbaik itu dibangun atas dasar komponen bangsanya yang selalu menyerukan kepada kebenaran, dan mencegah segala bentuk kemunkaran dan yang paling penting adalah adanya kesadaran ideologis yang selalu mengusahaka dirinya untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Inilah konsep ketahanan nasional yang Allah Subhanahu wa ta’ala terangkan secara singkat jelas dan padat. Inilah syarat suatu bangsa yang dapat menjadi bangsa yang kuat. Sehingga tidak mungkin ummat Islam menjadi ancaman bagi bangsa, justru sebaliknya memperkuat Ketahanan Nasional bangsa Indonesia.

 

(199)  USTADZ ALI RIDHO MULACHELA, Lc

 


 

·       Manusia sehebat apapun, setinggi apapun jabatannya, sekaya apapun dia, sebanyak apapun ilmunya maka tetap dia dikeluarkan dari 2 (dua) tempat keluar najis 2 (dua) kali. Pertama dari sperma (air mani) ayah kita. Sperma itu keluar dari tempat najis, setiap orang jijik melihat segala sesuatu yang keluar dari tempat najis, kemudian sperma itu masuk ke tempat keluarnya najis pula, yaitu alat kelaminnya perempuan, lalu terjadi pembuahan dan bila sudah waktunya, maka kita akan keluar dari tempat yang sama, yaitu dari tempat keluarnya najis.

 

(200) RAJA ABDULLAH  II bin al-HUSEIN al-HASHIMI

(Abdullah bin Husein bin Talal bin Abdullah bin Husein bin Ali)

 


 

 

·       Saya percaya bahwa dialog adalah cara terbaik untuk memecahkan masalah.

 

·       Saya tidak ingin membuat ancaman dan menciptakan suasana kontroversi, tetapi kami sedang mempertimbangkan semua opsi. Apa yang akan terjadi jika otoritas Palestina runtuh. Akan ada lebih banyak kekacauan dan ekstremisme diwilayah ini. Jika Israel benar-benar mencaplok lembah tepi barat, itu akan menyebabkan konflik besar dengan kerajaan Hashemite di Jordania.

 

(201) Ustadz AHMAD bin MUHAMMAD ADZHMATKHAN

 


 

 

·       Berkat jalinan yang kuat, kecintaan yang tulus sebenarnya cinta, serta mengikuti secara sempurna seorang murid dengan guru, dapat membuka pintu untuk mengenal Allah lebih dekat dalam beribadah.

 

·       Mencintai itu menjaga. Menjaga agar tidak ada luka. Menjaga agar tak ada kecewa. Karena hakikat cinta adalah damai. Mendamaikan setiap hati yang bermusuhan. Hakikat cinta adalah kedekatan. Mendekatkan setiap hati yang berjauhan. Mencintai seseorang karena kelebihannya itu biasa, yang  luar biasa adalah mencintai seseorang juga dalam kekurangannya.

 

 

(202) HABIB ALWI bin HASAN al-JUFRI

 


 

 

·       Sesungguhnya kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah suatu nikmat yang besar bagi kita ummat Islam. Kenapa? Karena dengan lahirnya Nabi Muhammad, Allah jadikan kita sebagai ummat yang paling mulia dimuka bumi. Kenapa dikatakan paling besar? Karena Allah juga menurunkan rahmatnya yang paling besar, sebagaimana ada dijelaskan dalam al-Qur’an, dimana Allah menurunkan rahmat kepada ummat manusia, terutama kepada ummat Islam, itu dengan pemberian karunia, karena Allah akan memuliakan sesuatu yang berkaitan dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

    Dan wafatnya Nabi adalah merupakan musibah yang paling besar. Kenapa? Karena Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana ketika nabi masih hidup, Allah pantangan untuk menurunkan bala, tetapi Nabi sekarang sudah tidak ada, maka tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak menurunkan bala dan bencana. Sebagaimana disebutkan  dalam al-Qur’an, dimana Allah sekali-kali tidak menurunkan bala dan bencana, kenapa? Karena Nabi Muhammad masih ada diantara ummatnya. Sekarang Nabi sudah tidak ada, (maka) yang diselamatkan oleh Allah adalah mereka yang sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an : Dan Allah akan selamatkan mereka yang mana mereka itu sholeh, mereka itu baik, mereka itu menjalankan perintah Allah, menjauhi apa yang dilarang Allah. Ini saja yang diselamatkan oleh Allah Su hanahu wa ta’ala.

 

(203) HABIB AHMAD bin ABUBAKAR al-BAHR al-JUFRI

 


 

 

·       Al-Qur’an (itu) 1/3 nya menceritakan tentang kisah-kisah para nabi, para rasul dan juga menceritakan para shalihin. Bukan Cuma menceritakan para nabi-nabi saja tetapi juga menceritakan yang bukan nabi dari orang-orang shalehin, seperti Maryam, Luqman, Ashabul kahfi padahal mereka bukan nabi dan rasul. Kenapa? Adalah untuk mengabadikan cerita-cerita mereka, untuk memberitahukan kepada ummat bahwa Allah itu tidak menyia-nyiakan amal baik orang yang melakukannya.

 

(204) HABIB ABDULLAH bin JA’FAR al-HABSYI

 


·       Seluruh alam semesta dengan riuh gembira menyambut hadirnya baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tanah thaif bergetar mendengar berita lahirnya baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan Arasy bergetar dan para malaikat membaca tasbih, tahlil, tahmid memuji Allah Subhanahu wa ta’ala dengan lahirnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika benda-benda mati yang telah diciptakan Allah Subhanahu wa ta’ala saja bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bagaimana dengan kita sebagai ummatnya Nabi Muhammad? Yang mana Nabi Muhammad ini, Allah nisbahkan, Allah jadikan orang yang termasuk golongan kita. Dimana dalam al-Qur’an Allah memberitahukan bahwasanya Nabi Muhammad diutus diantara kalian. Apa hikmahnya? Dapat dilihat dari sambungan ayatnya, yaitu dimana Allah memberitahukan tentang pentingnya ana dan ente dimata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Apa yang menimpa kita pasti menjadi beban bagi baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena beliau selalu memikirkan ummatnya.

 

(205) DR. ABDURRAHMAN bin JA’FAR al-HABSYI

 


·       Jika suatu tempat/ perusahaan atau tempat usaha , jika rodanya berjalan dengan penuh kemaksiatan, maka dia akan runtuh. Bahkan, mohon maaf, perjuangan Islam sekalipun, atau mengatasnamakan Islam, tapi dalam perjuangan tersebut ada keinginan maksiat, dalam perjuangan tersebut tidak tulus karena Allah, maka ditengah jalan dia akan diruntuhkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, atau mustahil dia akan mencapai titik kemenangan.

 

(206) Ustadz ABDUL MALIK al-HADDAD

 


·       Manusia hidup didunia ini tidak gratis, setiap anggota badan atau nikmat yang diberikan suatu saat nanti akan dimintai pertanggungjawabannya.

 

·       Setelah Allah memberikan nikmat yang sanagat istimewa berupa akal dan pikiran (maka) manusia diberi kewajiban untuk melakukan perintah-perintah Allah, yaitu untuk menyembah-Nya.

 

·       Kecerdasan intelektual diperoleh dengan banyak membaca, sementara kecerdasan emosional dengan menjaga hubungan silaturrahmi perorangan, sedangkan kecerdasan spiritual diperoleh dengan zikrullah dan zikrul maut.

 

(207) HABIB ALI AKBAR bin MUHAMMAD bin AQIL

 


·       Tanda niat yang benar, salah satu tandanya berbanding lurus dengan perbuatan dilapangan kehidupan. Niat saja belum cukup jika tidak diiringi dengan kemauan dan kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan niatnya tersebut.

 

·       Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa adanya. Tidak berbasa-basi. Tidak membuat-buat. Tak menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia akan jalan dengan keyakinan kuat bahwa Allah bersama orang yang bener-bener benar.

 

(208) HABIB ALI MURTADLO bin IDRUS BARAKWAN

 


·       Semakin dekat dengan Nabi maka semakin baik dan berbahagia. Maka tunjukkanlah kesetiaan kita kepada Nabi dengan bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam maka seperti itulah yang harus kita ikuti. Karena Nabi itu sangat luar biasa, Setidak-tidaknya kita bisa mengikuti Nabi Muhammad dengan melaksanakan shalawat, karena orang yang banyak bershalawat akan dimudahkan rejekinya, dijauhkan dari segala penyakit dan masalah duniawi, karena dengan bershalawat terhindar dari kegalauan, dosa kita terampuni, dijauhkan kita dari mengeluarkan kata-kata kotor. Dan semakin kita dekat dengan Nabi (maka) do’a kita pasti diterima oleh Allah.


 
 

(209) SYED AHMAD SAEED RIZVI WARSI

 


 

·       Hari ini anda melarikan diri (dari tanggungjawab, pen) untuk hidup anda dan tuhanlah yang telah mengurung anda tanpa senjata.

 

(210) Drs. KH. HABIB ALI ALWI bin THOHIR al-HUSAYNI

 


·       Rasulullah ini, kelasnya adalah kelas alam semesta. Wa ma arsalnaka ila rahmatan lil’alamiin. Dan Allah tidak ciptakan langit, Allah tidak ciptakan bumi, Allah tidak ciptakan alam semesta ini, kecuali gara-gara Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalau Allah tidak ciptakan Nabi Muhammad, maka tidak akan pernah ada ini alam semesta. Kalau bukan karena Nabi Muhammad, tidak akan bakkalan ada ini langit, tidak bakalan ada bumi, dan tidak bakalan ada kita semua ini. Kelas Rasulullah adalah kelas alam semesta. Alama semesta ini kecil buat seorang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

·       Da’i yang profesional adalah da’i yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas dalam bidang da’wah, serta tahu tugas hingga fungsi sebagai seorang pendakwah.

 

·       Retorika dalam dakwah bil lisan adalah suatu keterampilan berbahasa atau seni berbicara dihadapan orang lain dengan lisan secara sistematis dan logis untuk memberikan pemahaman dan menyakinkan orang lain.

 

(211) HABIB ABDULLAH bin ALWI ALATAS

 



Nasehat beliau dalam mendidik anak:

 

-       Apabila kalian ingin agar anak-anak kalian menjadi anak yang cerdas dalam berfikir (tingkah) maka lazimkanlah agar banyak bergerak

-       Apabila kalian ingin mereka menjadi anak yang sehat maka lazimkanlah agar bangun akhir malam

-       Apabila kalian ingin agar mereka bercahaya hatinya dan pemahamannya terbuka, maka lazimkanlah agar sedikit makan dan rasa lapar

-       Apabila kalaian ingin agar mereka berakhlak bagus maka lazimkanlah untuk berteman dengan teman yang bagus serta kalian jaga dari teman-teman yang jahat

-       Apabila kalian ingin agar mereka memiliki rasa kasih sayang, maka lazimkanlah mereka mencari ilmu diselain kampungnya, dan carikanlah guru selain kalian

-       Apabila kalian ingin agar mereka menjadi naka yang shaleh, maka jangan kalaian agungkan urusan dunia dihadapan mereka

-       Apabila kalian ingin agar mereka menjadi waliyullah dan selalu dalam hidayah, maka lazimkanlah mereka untuk makan makanan yang halal, serta kalian jaga dengan sungguh-sungguh dari perkara syubhat.

-       Apabila kalian ingin agar mereka mempunyai sifat dari sifat-sifatnya orang mulia, maka pilihlah baginya ibu dari keluarga yang mulia

-       Apabila kalian ingin agar mereka menghormati dan memuliakan kalian, maka jangan berkata kasar yang memberatkan mereka dan jangan banyak berkata lembut yang membuat mereka meremehkannya, akan tetapi berkatalah kepada mereka seperlunya saja.

-       Apabila kalian ingin agar urusan mereka selalu dipegang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, maka jangan memperbanyak lemah lembut/ kasihan kepada mereka

-       Apabila kalian ingin agar mereka selalu beruntung dalam urusan agama dan dunianya, maka wajib untuk kalian selalu ikhlas dalam segala amal dan jauhilah perkara haram dan syubhat

-       Apabila kalaian ingin agar mereka menjadi pemberani, maka lazimkanlah kepada mereka untuk dermawan.

-       Apabila kalian ingin agar mereka bebas dari sifat-sifat munafik, maka lazimkanlah mereka untuk shalat berjamaah dimesjid pada awal waktu

-       Apabila kalian ingin agar mereka selalu khusyuk dan takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka lazimkanlah kepada mereka al-Qur’an diwaktu sahur

-       Apabila kalian ingin agar mereka dijaga dari setiap bencana, maka lazimkan mereka untuk beristighfar diwaktu sahur (sebelum subuh)

-       Apabila kalian ingin agar mereka kaya (kaya hati), tercapai segala cita-cita dan dijaga dari segala bencana, maka lazimkanlah mereka agar selalu membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan cara dibaca waktu malam 92 x dan siang 92 kali, yakni membaca hslawat Thibbil Qulub :

(Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Thibbil quluubi wa dawaa ihaa, wanuuril abshari wadhiyaa ihaa, wa’aafiyatil abdaani wasyifaa ihaa, wa ‘alaa aalihi washahbihi wassallim)

-       Apabila kalian ingin agar mereka mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal, maka lazimkanlah mereka membaca 41 x  (Ya hayyu yaa qayyuumu la ilaaha illa anta) dibaca antara shalat qabliyah subuh dan shalat subuh)

-       Apabila kalian ingin agar mereka panjang umur, maka bersedekahlah untuk mereka, dan ajarkan kepada mereka hal tersebut agar mereka mengerjakannya setelah kalian.

-       Apabila kalian ingin agar mereka menjadi kuat dan penyabar maka jauhkanlah mereka dari kampung halaman untuk menziarahi orang-orang shaleh yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal untuk mendapatkan kekerbahan dari mereka.

-       Apabila kalian ingin agar mereka selalu berprasangka baik kepada orang-orang pilihan Allah Subhanahu wa ta’ala, dan jauh dari prsangka buruk, maka larang mereka untuk duduk dengan orang-prang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.

-       Apabila kalian ingin agar mereka menjadi seorang pemimpin kaum (orang terpandang), maka jauhkan mereka dari orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.

 

(212) H. ASPIHANI IDERIS, S.A.P, SH, MH

(H. Aspihani Ideris bin H. Muhammad Ideris (Tuan Guru Ideris) bin Syekh H. Abdurrasyid bin Kumau bin Habib Tukus bin Sayyid Abdullah bin Alwi bin Ali Assegaf, sampai ke nasab Abdurrahman Assegaf bin Muhammad mauladawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa an-Naqib bin Muhammad Jamaluddin bin Ali al-Uraidhi bin Ja’far ash-shadiq bin Muhammad al-Baqir bin al-Awsat (Imam Ali Zainal Abidin) bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan fatimah az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam)

 

 


 

·       Jika ingin mendapatkan ridha, pilihlah pemimpin itu karena Allah, dan jika ingin mendapatkan laknat dari Allah, pilihlah pemimpinmu karena duit.

 

·       Keseriusan dalam memilih pemimpin, merupakan bentuk kewajiban sebagai hamba yang beragama, bahkan tidak tegak urusan agama dan dunia kecuali dengan adanya pemimpin.

 

·       Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tegas, jujur, amanah dan cerdas melaksanakan tugas yang dipimpinnya. Dari itu pilihlah pemimpin yang benar-benar baik dari yang terbaik menurut hati nurani anda.

 

·       Sehebat apapun diri kita ini, janganlah pernah merendahkan orang lain. Siapa tahu orang yang kau anggap rendah itu lebih mulia dan hebat hatinya dari kita sendiri.

 

·       Allah Subhanahu wa ta’ala hanya memandang seorang hamba dari kualitas iman dan ketaqwaannya. Jadi dalam hidup ini kita perbanyak amal ibadah, karena amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan serta sebaliknya. Kemuliaan seseorang di pandangan Allah bukan hanya dilihat dari sisi lahirnya saja seperti bentuk rupa yang cantik atau tampan, harta yang berlimpah, keturunan yang baik dan seterusnya, akan tetapi Allah hanya melihat amal hati seperti keikhlasan, rasa khauf, ketundukan dan juga amal anggota badan seperti diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala untuk mengerjakannya.


 

(213) DR. ANIS MALIK THOHA, Lc., MA, Ph.D

 


·       Mengaitkan Nahdlatul Ulama dengan Syi’ah itu jelas uthak athik gathuk (memaksakan menghubung-hubungkan tanpa dasar). Sikap NU jelas (terhadap aliran sesat syi’ah) Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari sendiri tegas-tegas menolak syi’ah.


 

 

(214) HABIB ABDUSSALAM bin ALI bin ZEIN al-KAFF

 

 


 

·       Setiap manusia yang ada rasa benci kepada saudaranya, hal sedemikian sudah dianggap kotornya hati, menandakan ada penyakit didalam hatinya.

 

·       Kenapa seseorang harus menuntut ilmu ikhlas ? Apa faedahnya ikhlas ? Ikhlas itu asal maknanya adalah tidak mengharapkan apa-apa, murni. Tujuan dalam beribadah tidak ada yang lain kecuali Allah Subhanahu wa ta’ala. Bila seseorang beribadah, tujuannya adalah karena melaksanakan perintah karena Allah, itulah orang-orang yang ikhlas.

 

 

(215) HABIB ALI bin ABDURRAHMAN al-BAITY, S.Pd

 


·       Tidak salah kalau para aulia Allah itu ketika megaji al-Qur’an dalam sehari semalam bisa beberapa kali khatam, karena saking asyik dan lezatnya dengan Tuhannya, (sehingga) tidak ada lagi perasaan capek. Demikian pula, ketika ente kerja ke toko, capek, tetapi pelanggan banyak, asyik tidak. Asyik. Tetapi ketika anda datang ke toko dan pembelinya nggak ada, tambah capek apa nggak. Ya lebih capek. Kenapa? Karena yang ada didalam otak ente adalah uag. Tetapi kalau yang ada dohati ente itu Allah, maka semua gerak-gerik ente, semua tingkah laku ente, pasti Allah yang Maha Rahman dan yang Maha Rahiim akan mengaturnya.

 

(216) HABIB ABDUL WAHID bin SULAIMAN al-AIDID

 


·       Pada dasarnya semua penyakit itu berasal dari hati dan pikiran, oleh karena itu kuncinya adalah zikir. Dengan berdzikir kita bersihkan hati, pikiran dan luruskan niat.

 

(217) HABIB ABDURRAHMAN bin MUSTHAFA al-BAHAR (Wan Endung (kakak Wan Sehan), Penyair Maut)

 


 

 

·       La ilaha illallah  3 x . Muhammadur Rasulullah

Bismillah itu mula bacaan

Rahman dan Rahiim sifatnya Tuhan

Alhamdulillah satu pujian

Berserta shalawat kita amalkan.

Was shallallahu kita berkata

Atas junjungan yang kita cinta

Sayyidina Muhammad penghulu kita

Yang bela kita semata-mata

Wa ala alihi keluarganya

Wa sahbihi juga sohbatnya

Alim ulama asal warisnya

Pembela agama yang sebenarnya

Tuhan Allah sudah memanggil

Pada ummatnya Nabi yang adil

Carilah ilmu menjadi hasil

Supaya hilang hasud dan jahil

Wahai ummat yang aku sayang

Amanat hati jangan dibuang

Jangan menjadi ummat kepalang

Akhirat nanti kebuang-buang

Junjunglah tinggi wasiat nabimu

Sungguh-sungguh mencari ilmu

Allah nanti rahmatkan kamu

Hari kemudian kita bertemu

Marilah ingat sekalian ikhwan

Hidup didunia ya sebentaran

Akhirnya nanti masuk kuburan

Tidak sanak atawa kawan

Ini nasehat saya mulakan

Perihal kubur saya nyatakan

Tua dan muda harap dengarkan

Supaya dikubur diselamatkan

Selagi hidup puas-puasin

Nasehat alim tak dipikirin

Selalu dunia yang diriasin

Nanti dikubur baru tangisin

Selagi hidup tak ingat mati

Tidak sekali berbuat bakti

Harta bendanya ribuan keti

Yang ikut kuburan ya kain puti

Si jahil itu kerja maksiat

Salah di sara’ salah di adat

Berbuat dosa amalnya jahat

Di Mahsyar nanti dapat melarat.

Si jahil itu tidak memandang

Ibu bapaknya dia berani tendang

Berbuat dosa tahan begadang

Junjung najis seperti udang

Kerjanya males makannya gembul

Ade emponye kuat sebakul

Jikalo dengar Gambelan kempul

Di tengah malam masih disusul

Banyakan duda gak mau kawin

Dasaran murah datang nyamperin

Suma seringgit syetan nikahin

siksaan kubur baru rasain.

Anak lelaki memanglah rakus

Tidak bedanya cecurut dan tikus

Dasaran ba;as gak pakai fulus

Didalam kubur dibakar hangus

Si jahil itu kawannya syetan

Tidak thaat kepada Tuhan

Kepada Nabi dia bantahan

Hari kemudian putus harapan

Si jahil itu bekerja jelek

Bangun tengari  matanya rebek

Tidak sekali berbuat baek

Memang matanya gak mau melek

Si jahil itu tak tahu diri

Dandan plesir sana kemari

Makan minum sehari-hari

Tidur kesiangan sampe ytengari

Malaikat maut deket padanya

Sangat galak serta marahnya

Rohnya ditarik amat kerasnya

Karna maksiat banyak dosanya

Rohnya ditarik terlalu keras

Minta dikebut minta dikipas

Kerja maksiat yang tidak pantas

Balasnya api yang sangat panas

Matanya nangis nafasnya berat

Sakit dibadan sekujur urat

Tidak pernah tahik syahadat

Diluar iman mati terlaknat

Datanglah santri amil tengokin

Lailahaillallah yang diajarin

Matenye mendelik lidah ngikuti

Harta benadanya yang dipikirin

Rohnya selesai sudah ditarik

Sakit seperti ikan disisik

Tulang seperti dikerik-kerik

Lidahnya keluar matanya mendelik

Mayit memujur sudah melintang

Amil mandiin serta sembahyang

Kain putih kapas dan benang

Dandanan berhias kemana pulang

Dikurung batang mayit digotong

Prabot rumahnya amat mencorong

Alangkah bagusnya taman dan gedong

Ganti dikubur bara yang marong

Seperti udang didalam tanggok

Didalam kubur ya pada mogok

Kaya barang dalam gerobok

Mukanya bengkak kenyang ditabok

Alhamdulillah Rabbil ‘alamin

Allah ridhakan sekalian muslimin

Mohon syafaat sayyidal mursalin

Muhammad wa alihi wa shahbihi ajmain

Assalamu’alaikum sudahlah tamat

Warahmatullah mohon selamat

Wa barakatuh mendapat nikmat

Dari dunia sampai akhirat.

 

 

(218) HABIB AHMAD MUHAJIR ASSEGAF

 


·       Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta’ala. Sehingga bulan Rajab itu dinisbahkan langsung kepada Allah, yaitu Rajab sebagai syahrullah (bulannya Allah). Kanjeng Nabi dalam menyambut bulan Ramadhan adalah dimulainya pada bulan Rajab, dimana begitu masuk bulan Rajab, Kanjeng Nabi langsung mengangkat tangan berdo’a : “Allahumma bariklana fi rajaba wa sya’ban, wa balighna ramadhan”.  Para ulama juga demikian, mengikuti kanjeng nabi, dalam menyambut ramadhan dimulai sejak dibulan Rajab. Oleh para ulama disebut sebagai syahru zarra, yaitu bulan menanam bibit ibadah, seperti bibit puasa, bibit zikir, baca al-Qur’an dan sebagainya. Dan ketika masuk bulan sya’ban dinamakan oleh para ulama sebagai bulan untuk menyiram atau mengairi. Jadi kalau dibulan rajab tidak menanam bibit apapun lalu apa yang harus disiram dibulan sya’ban ? Sedangkan bulan ramadhan adalah bulan memanen. Jadi, agar panenan kita di bulan ramadhan itu banyak maka harus dimulai penanaman bibit yang unggul di bulan rajab yang diteruskan dengan memeliharanya dibulan sya’ban. Dan oleh para ulama, amalan yang perlu pembibitan di bulan Rajab, yang pertama adalah puasa, kemudian shalat, kemudian memperbanyak istighfar serta bersedekah.

 
 

(219) HABIB ABDULLAH bin AHMAD ALKAFF (Tegal)

 


·       Setiap manusia ada rizkinya, dan itu tidak akan pernah tertular. Tidak mungkin kita memakan rizki orang karena sudah diatur oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

 

(220) HABIB ABDURRAHMAN bin AHMAD bin ABDUL QADIR ASSEGAF

 


 

·       Barangkali dari seluruh anak yatim, yang termiskin adalah saya. Waktu lebaran, anak-anak menggunakan sandal atau sepatu, tapi saya tidak punya sandal apalagi sepatu.

 

(221) SYED ABDURRAHMAN al-QADRI al-GILANI

 


·       I am a Darwesh, concern is not with the things of this world. It would be contrary to the deepest principles of my cread to become the political head of the state. In the time of my ancestor, Syed Abdul Qadir al-Gilani, the Abbasid Caliphs were accustomes to consult him as you and your colleagues consult me, but he would never have consented to take an active part in public affairs. Neither would I, nor any of his descendants consent to do so. This is my answer on the ground of religion. (saya seorang Darwis (ulama, pen) perhatian bukan pada hal-hal dunia ini. Ini akan bertentangan dengan prinsip-prinsip terdalam dari keyakinan saya untuk menjadi kepala politik negara (emir). Dimasa leluhur saya, Syaikh Syed Abdul Qadir al-Gilani (al-Jailani, pen), khalifah Abbasiyah biasa berkonsultasi dengannya, seperti anda dan kolega anda berkonsultasi dengan saya, tetapi dia tidak akan pernah setuju untuk mengambil bagian aktif dalam urusan publik. Baik saya maupun keturunannya tidak akan setuju untuk melakukannya. Ini adalah jawaban saya atas dasar agama.

 

(222) SAYYID AHMAD MUJTABA bin SHAHAB

 


·       Ketahuilah bahwa orang yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dia akan hidup dengan kekuatan yang hakikat, dengan ketenangan dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang melalaikan taqwa, sungguh ia hidup dalam penyesalan abadi dunia dan akhirat. Dan ketahuilah bahwasanya, hendaklah kalian mengambil bekal kalian didalam dunia ini untuk akhirat kalian dan ketahulah bahwa sebagus-bagusnya bekal adalah taqwa.

 

·       Tidaklah seseorang itu diizinkan untuk masuk kedalam rumah seseorang kecuali bila sudah diijinkan, bila tidak (maka) dia maling, (tetapi) hanyalah mereka orang-orang yang telah dipilih untuk datang kerumah-Nya. Tempat-tempat dimana tampak oleh penghuni langit bagaikan indahnya penampakan bintang-bintang, dan ada keberkahan ditempat tersebut. Apabila keberkahan sudah turun pada suatu tempat, walaupun tempat itu kecil, walaupun jauh terpencil, tapi terasa nikmat kita duduk disitu. Seakan-akan luas, ada apa gerangan? Karena ada keberkahan ditempat itu. Juga sebaliknya, manakala Allah cabut keberkahan dari suatu tempat, walaupun dihias-hias dengan megah, tapi seseorang yang masuk disitu akan merasakan kegundahan karena nggak ada keberkahan pada tempat tersebut. Ini dinamakan keberkaha fil makan (tempat). Kemudian ada keberkahan fi zaaman (keberkahan waktu), bilamana Allah sudah menurunkan keberkahan pada waktu, walaupun waktu itu sedikit tapi hakikatnya panjang, nikmat kita melaluinya, seakan-akan tidak mau berpisah dengan waktu itu, ini keberkahan waktu.

 

 

(223) HABIB AHMAD bin ABDULLAH bin UMAR al-HINDUAN

 


 

·       Allah menyediakan sorga khusus bagi kita yang bisa menghormati anak-anak kecil. Mereka tidak punya dosa, yang dilakukan mereka adalah Iradah Allah. Mereka wali-wali Allah.

 

(224) SAYYID ABDUSSYAKUR bin JAMAL ALAYDRUS

 


·        Cara kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yaitu kita gunakan tubuh ini, jasad kita ini, apapun yang kita terima dari Allah Subhanahu wa ta’ala kita jadikan kepada kethaatan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala “ “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah (mengabdi) kepada-Ku”.

 

(225) HABIB AGIL bin SALIM al-ATTAS (Jember)

 


·       Saya memohon kepada kalian, para bapak para ibu, ayo putra-putri kita, laki maupun wanita, terutama kaum wanitanya, ayo kita pelihara, dijaga, isya Allah kalau itu dilakukan, kalian akan mendapat barokah fiddunya wal akhirah.

 

(226) DR. HABIB ABDURRAHMAN bin AQIL Lc, MHI

 


·       Untuk mencapai kemenangan (itu) salah satunya ditempuh melalui peperangan. Termasuk Nabi besar kita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menempuhnya dengan peperangan. Tetapi dakwah para nabi dan rasul yang tidak ditempuh melalui peperangan, mereka kemudian, sebagaimana tersebut dalam sejarah, bahwa diantara para nabi yang dibunuh oleh ummatnya adalah Nabi Shaleh, Nabi Syu’aib. Mereka adalah nabi-nabi yang dibunuh, dan tidak dimenangkan oleh Allah karena Allah sudah menjanjikan dalam firman-Nya, (dimana) jika engkau ingin untuk menegakkan agama Allah dengan melalui peperangan, maka engkau akan dimenangkan. Dan itu janji Allah Subhanahu wa ta’ala dalam al-Qur’an : jika engkau menolong agama Allah, menegakkan tuntunan syariat Allah, maka Allah akan menolong kalian semua, akan memantapkan akan mengokohkan kaki-kaki kalian, keimanan kalian, keyakinan-keyakinan kalian untuk sampai dakwah kalian kepada hamba-hamba Allah yang lainnya.

 

·       Ketika kita mengucapkan kalimat tahlil (La ilaha illallah) hendaklah dipanjangkan pengucapannya. Sebab hal itu juga untuk menunjukkan keimanan dan menghilangkan keragu-raguan. Allah Subhanahu wa ta’ala juga menegaskan : Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang menyatakan dirinya beriman dengan penciptanya (Allah), dan tidak ada keraguan dalam pernyataannya (pengucapannya) tersebut, maka dinyatakan oleh Allah (bahwa) mereka itulah hamba-hamba Allah yang betu-betul shiddiq, benar dengan ucapannya bukan kebohongan, dan ini merupakan syarat bagi orang yang bersyahadat.

 

·       Allah akan menyelamatkan para walinya (kekasih-Nya), Allah akan menyelamatkan hamba-hambanya yang dicintai-Nya, yaitu setelah hamba itu saangat mencintai hanya kepada penciptanya yaitu Allah dan juga Nabinya Shallallahu ‘alaihi wasallam.


 
 

(227)  ALWI BASUROH

 


·       Ada 2 pilihan hidup dipagi hari, (yaitu) kembali tidur untuk melanjutkan mimpi atau bangun tidur untuk mewujudkan mimpi.

 

·       Hidup ini seperti irama lagu, diciptakan dengan nada tinggi dan rendah, disusun dengan paduan harmoni sehingga menghasilkan irama yang indah didengarkan. Nikmati saja.

 

(228)  ABDURRAHMAN ALATTAS

 


·       A comport zone is a beautiful place, but nothing ever grows there. Yuk explore and find great thing to do.

 

(229)  AHMAD RIFKI al-ATTHAS

 


·       Berhati-hatilah dalam memilih kawan dan teman, mengingat pergaulan itu amat besar pengaruhnya dalam kehidupan dan membentuk kepribadian seseorang.

 

(230)  ALI SYARIF al-HADDAD

 


·       Jika Allah Subhanahu wa ta’ala meninggikanmu (maka) tidak satupun yang mampu menjatuhkan, jika Allah Subhanahu wa ta’ala menjatuhkanmu maka tidak satupun yang mampu membuatmu kembali berdiri. Dan tidak ada nama yang paling tinggi kecuali datuk kita yaitu Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Dan Kami tinggikan sebutan namamu” (lihat Qur’an).

 

(231)  ADNAN ALAYDRUS

 


·       Sabar, ikhlas dan tawakkal adalah kunci meraih hidup bahagia.

 

(232)  AHMAD MAULANA al-HADDAD

 


·       Allah Subhanahu wa ta’ala knows you’re tired. Allah Subhanahu wa ta’ala knows it’s difficult

 

(233)  ABDULLAH RAYHAN ALATTAS

 


·       Everyday brings a choice, to practice stress or to practice peace.

 

(234)  AMMAR ZEIN al-HABSYI

 


·       In this world nothing is hard, but your mindset makes it hard.

 

(235)  ALI HASAN ALATTAS

 


·       Manusia yang luar biasa itu ialah yang sederhana dalam ucapannya namun hebat dalam tindakannya. Ibarat tanaman padi semakin merunduk semakin berisi.

 

(236)  ABIZAR BARAQBAH

 



·       Rezeki yang datang akan menyesuaikan seberapa besar usaha kita, dan semakin kita menyia-nyiakan waktu kita akan tertinggal, (maka) konsistenlah kuncinya.

 

(237)  AKMAL FAROUQ SHAHAB

 


·       Seperti halnya setiap helai benang emas itu berharga, demikian pula setiap menit dari kehidupan kita.

 

(238)  ABDULLAH bin THOHIR

 


·       Tugas kita bukan mengkhawatirkan rezeki yang sudah dijamin oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi menyiapkan jawaban darimana rezeki itu didapat dan digunakan untuk apa.

 

(239)  AHMAD BAIHAQY al-HADDAD

 


·       Tidak setiap orang yang tersenyum itu berarti bahagia, dan tidak setiap orang yang menangis itu berarti sedang bersedih. Terkadang senyuman itu untuk menyembunyikan kesulitan dan tangisan untuk menyembunyikan kebahagiaan.

 

 

__________

 

1 komentar: