(1) SAYYID AHMAD bin SAYYID MUHAMMAD ALAWI
al-MALIKI :
·
Ketika kalian duduk termenung sendiri,
tutuplah mata kalian dan bayangkan Sayyiduna Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasalam berada disamping kalian, maka kebahagiaan akan menyelimuti kalian.
·
Konsep nasehat yang dibawa oleh nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mengajak orang laib memperkokoh
keimanannya kepada Allah, mengajak orang lain berpegang kepada kitab Allah
subhanahu wa ta’ala, menyeru orang lain untuk mengasihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, menyeru orang lain untuk taat kepada auliya Allah dan juga menasehati
antara satu sama lain untuk meraih kebaikan.
(2)
HABIB ALI bin HASAN
ALATHAS SHAHIB AL MASYHAD:
·
Barangsiapa
menulis sejarah waliyullah maka dia bersamanya di hari kiamat, barangsiapa
mempelajari sejarahnya karena cinta, maka seakan-akan ia mengunjunginya.
·
Janganlah kalian menuntut ilmu kepada sembarangan orang. Akan
tetapi carilah seorang guru (syaikh) yang memenuhi 7 (tujuh) perkara.
Pertama, ilmu pengetahuannya luas.
Kedua, sikapnya arif dan rendah hati.
Ketiga, memiliki pemahaman yang dalam.
Keempat, akhlaq dan nasabnya mulia.
Kelima, memiliki matahati yang tajam.
Keenam, berhati baik dan riwayat hidupnya baik.
Ketujuh, memeiliki mata rantai keilmuan yang
bersambung kepada rasulullah Saw dan apabila ada seorang sayyid (cucu Nabi Saw)
memenuhi 7 kreteria tersebut, maka ia adalah seorang guru yang sempurna.
·
Jikakalian
mendapatkan seorang guru yang memenuhi kriteria di atas, maka serahkanlah diri
kalian kepadanya, sandarkan semua urusan-urusanmu yang penting pada keputusannya,
bersikaplah tawadhu kepada nya, jadikanlah ia sebagai perantara kalian untuk
sampai kepada Allah, ambillah ijazah riwayat ilmu secara menyeluruh darinya,
dapatkanlah ilbas khirqah dantalqin kalimat la ilaaha illallah
darinya.
·
Dan sudah sepantasnya apabila kalian menghormati guru kalian
melebihi ulama-ulama yang lain. Dan janganlah kalian sesekali menentang
keputusan gurumu dalam setiap persoalan baik yang dhahir maupun yang bathin,
agar kalian sampai ketujuan.
·
Riddah
atau murtad ada 3 jenis, yaitu :
Riddah I’tiqadiyah
ialah melakukan kemurtadan dengan keyakinan, seperti meyakini sesuatu yang
bertentangan dengan Islam. Umpamanya orang yang meyakini Allah Ta’ala
bersemayam di arasy-Nya seperti bersemayamnya makhluk, padahal Allah itu
berbeda dengan makhluk dalam af’al, sifat dan dzat-Nya. Atau meyakini adanya
nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Riddah Fi’liyah,
yakni murtad dengan perbuatan seperti menghempaskan mushaf al qur’an ke tempat
yang tidak pantas, melakukan inhiraf (penistaan) terhadap kitab suci, dan
sebagainya.
Riddah Qauliyyah,
ialah murtad dengan perkataan. Inilah murtad yang sering dilakukan manusia,
baik ia sadari maupun tidak, lantaran tidak mau mengaji agama. Untuk kembali
kepada Islam, ia mesti mengucapkan kembali syahadat dengan lisannya setelah
beristighfar dan bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat.
·
Sesungguhnya yang diperoleh dari ilmu, pemahaman dan cahaya,
yakni terungkapnya hijab, adalah menurut ukuranadab terhadap guru. Sebagaimana
ukurannya yang ada pada dirimu, demikian pula ukuran itu disisi Allah tanpa
diragukan lagi.
·
Ketahuilah
sesungguhnya ilmu pengetahuan ibarat samudera yang tiada bertepi.
Luqmanal-Hakim pernah ditanyaoleh putranya, “Siapakah yang mampu menampung
semua ilmu itu?” “Seluruh manusia” jawab al-Hakim. “Akan tetapi itu sebatas
ilmu yang diberikan kepada manusia. Sedangkan Allah menurunkan ilmu di dunia
ini dalam bagian yang sedikit saja.
·
Barangsiapa menghafalkan Al-Qur’an maka maqam nubuwwah
diturunkan ke dalam dirinya, hanya saja ia takkan pernah mendapatkan wahyu
_______________
(3) HABIB DR. A. ANIES SHAHAB :
·
Struktur
anatomi lidah kita tidak jauh berbeda dengan lidah hewan mamalia seperti
kambing dan anjing. Tetapi, anjing dan kambing tidak mampu berkomunikaso serta
menghasilkan artikulasi seperti kita, padahal ia mampu menggerakkan lidahnya
dengan baik. Hewan mamalia tidak pernah mampu membuat suatu kalimat dengan
intonasi, fluktuasi dan resonansi
seperti yang kita lakukan. Hal ini bisa terjadi hanya karena Allah
menyempurnakan penciptaan kita. Allah menghendaki kita menjadi makhluk-Nya yang
sempurna. Dengan kemampuan itu anda bisa memberikan pelajaran kecil kepada
putra-putri anda. Dengan komunikasi, sekolah-sekolah, bangku perkuliahan dan
ceramah agama disampaikan. Dengan memiliki lidah yang sempurna, anda unggul
sekian juta persen dibanding hewan mamalia.
·
Kita layaknya sekelompok kafilah. Berjalan seharian, berkejaran
dengan gelap yang tak pernah sanggup untuk dikejar. Gelap tetap datang. Cahaya
siang pun muncul kembali dari belakang.Dalam keadaan yang relatif sama, ia
justru yang mengejar kita. Dan tentu saja, kita mudah untuk dikejar.
·
Begitu
juga dengan nikmat Allah, kita seperti mengejar mereka, berburu dengan waktu
memanfaatkannya, hingga ke jalan yang tidak benar. Namun, suatu kali ia akan
berubah mengejar kita dari belakang. Membelalak mata kita dengan segala
kejelekan yang pernah kita perbuat atasnya. Mudah-mudahan Allah membantu kita
dalam menetapkan batas-batas kenikmatan yang Ia berikan.
·
Saya seringkali harus menjelaskan kepada pasien-pasien saya
bahwa ia menderita penyakit kanker ganas. Saya mengerti bagaimana terpukulnya
pasien-pasien itu mendengar penjelasan itu. Sepertinya saya telah memvonis dia
dengan kematian. Kanker memang pencuri kebahagiaan seseorang. Tetapi sebagai
ummat muslim kita harus menyakini bahwa cobaan yang diberikan Allah kepada kita
memiliki unsur magis. Unsur magis ini adalah hikmah yang hanya Allah Swt yang
tahu.
·
Bagi
kita ummat Islam, penyakit merupakan suatu cobaan dari Allah. Ia mencoba
makhluknya untuk mengetahui sebatas apa kesabaran, sejauh apa kecintaan dan
setinggi apa rasa syukur yang ia miliki. Karenanya, Allah menjanjikan bahwa
setiap penyakit memiliki obat, sebagaimana yang tersebut dalam suatu hadits
yang artinya “Semua penyakit memiliki obat masing-masing”.
·
Jiwa kita harus selalu diberi penena
ng, penyembuh dan peredam atas nafsu bengis di
dalamnya. Kepadanya harus selalu didengarkan ayat-ayat Allah, kepadanya harus
disiramkan nasihat-nasihat yang menyelamat kan dan kepadanya pula harus selalu
dilantunkan kalimat-kalimat dzikir.
·
Tak
ada satu pekerjaan yang lebih melegakan hati dan lebih agung pahalanya selain
ingat kepada Allah.
·
Berdzikir kepada-Nya adalah surge Allah dibumi-Nya. Berdzikir
kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari pelbagai kerisauan, kegundahan,
kekesalan dan kegoncangan. Dzikir merupakanjalan pintas paling mudah untuk
meraih kemenangan dan kebahagiaaan hakiki.
__________________
(4)
HABIB ALWI bin
ABDULLAH bin SYAHAB :
·
Bagaimana
aku stress sedangkan aku mempunyai al-Qur’an yang aku baca tiap hari. Aku juga
punya kitab Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Juga aku pelajari diwan dan
kalam salafusholeh.
·
Dahulu para salaf mendidik anak-anak mereka dalam berniat dengan
telaten sebagaimana mengajarkan surah al-Fatihah.
·
Sesungguhnya
saat aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan hingga ke pintu, aku membawa
70 niat baik.
·
Ketahuilah, bahwa tidakada keselamatan melainkan dengan kembali
ke jalan Allah, jalan para salaf kita. Kembali pada al-Qur’an, hadits dan
thariqah Rasul Saw. Carilah kemuliaan dari Allah, Rasul dan para ulama.Tidak
ada kemuliaan yang dapat dicari dari orang kafir dan orang fajir atau
siapapun yang terbukti menentang Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada kemuliaan pada
diri mereka. Mengapa kita meniru mereka?
__________________
(5)
HABIB ABDURRAHMAN bin
AHMAD ASSEGAF :
·
Manfaatkanlah
waktu yang sedikit dengan sebaik-baiknya. Beribadahlah dalam keadaan apapun,
namun dilakukan dengan ikhlas dan gembira, agar kita selalu mendapat limpahan
keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt.
·
Banyak orang yang salah kaprah mengartikan sunnah nabi. Menurut
mereka, qiyamul lail, shalat dhuha, dan bersiwak saja yang dianggap ibadah
sunnah Nabi. Padahal yang dimaksud sunnah beliau adalah semua gerak-gerik
beliau, baik ibadahnya, cara beliau berjalan, cara beliau makan, cara beliau
dalam setiap keadaan, itulah yang dimaksud sunnah. Kita jangan mempersempit
makna sunnah sekedar ibadah beliau.
·
Ilmu
itu bagai lautan dan tak aka nada yang mengenalnya kecuali merasakannya.
__________________
(6)
Ustadz H. ABDURRAHMAN bin AHMAD As-SEGAF, Lc
·
Munkar itu (adalah) sesuatu yang telah
disepakati ketidakbolehannya didalam syari’at. Seperti zina, judi ,khamar ini
munkar
·
Kalau tidak mempunyai
ilmu jangan berdakwah, karena hal seperti ini berbahaya. Banayak yang kita
lihat sekarang : bagaimana kemunkaran yang nyata kaga (tidak) diurusin, tetapi
perbedaan diantara ulama diurusin/ diributi, seperti tahlil, yasinan, maulidan,
qunut, zikir berjamaah, ini saja yang dibahas, karena mereka merasa bahwa hal
tersebut suatu kemungkaran.
·
Dalam menjalankan ibadah puasa hendaknya kita tidak hanya
menahanmakan dan minum. Untuk mencapai maqam sah dan sempurna, ibadah puasa
tidak cukup hanya dengan menggugurkan kewajiban. Agar puasa menjadi lebih
berkualitas, harus dibarengi dengan menjaga mata, lisan, telinga, dan anggota
tubuh lainnya.
_________________
(7)
HABIB AHMAD bin ALI
bin ABDUR RAHMAN ASSEGAF :
·
Banyak
orang yang bisa berlaku sabar dalam menghadapi musibah, penderitaan, dan
kesempitan hidup. Tapi ketika dihadapkan dengan kelapangan, kejayaan dan
nikmat, mereka menjadi tidak sabar, lupa diri, dan beranggapan bahwa itu bukan
sesuatu yang harus disikapi dengan sabar,sehingga akhirnya terjatuh. Anak,
istri (suami), harta,dan kedudukan adalahujian, yang juga harus disikapi
dengansabar. Bagi seorang muslim, kecintaan kepadaAllah harus melebihi
apapun.janagan sampai cintakepada anak, istri (suami),atau harta membuat kita lupa
diri.
·
Sabar memang mudah untuk diucapkan, tapi tidaklah mudah kala dipraktekkan, apalagi harus menjadi
sikap yang menyatu dalam diri seseorang. Kalau sudah menyatu, tentu pribadi
yang bersangkutan akan bercahaya, Allahpun amat sayang kepadanya karena
kesabarannya itu. Disinilah kita lihat, derajat seorang yang sabar begitu
tinggi di sisi Allah. Dan atas izin Allah, apapun yang istemewa bisa terjadi
pada orang yang sabar.
·
Bagi
Allah, tidak ada yang sulit, karena Dia yang menjadikan apapun. Semesta dan
seisinya adalah ciptaan Allah dan Dia dengan keadilan-Nya memelihara semuanya
itu. Sebenarnya banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Allah dimuka bumi
ini, karena Allah Maha Pendidik, tapi manusia sering alpa dan banayak yang
mengingkari ibrah yang diberikan-Nya.
·
Cacat yang dialami seseorang, baik bawaan atau bukan,
bagaimanapun merupakan pemberian Allah Swt. Yang tetap harus disyukuri. Dengan
cacat itu Allah Swt bermaksud memberikan kelebihan lain yang tidak kita
ketahui. Kalau kita tidak menerima kenyataan, dan berburuk sangka atas kondisi
itu, berbagai kesulitan akan muncul.
·
Memandang
wajah para ulama dan habaib itu akan mendapat berkah, karena mereka orang yang
ikhlas, taqwa, yang hidupnya dipasrahkan kepada Allah.
·
Para aulia itu hidup disisi Allah. Meninggalnya mereka saja
memberi manfaat kepada yang hidup. Makam mereka diziarahi, pusat ekonomi tumbuh
disana. Itu berkahnya. Mungkin banyak orang yang tidak percaya dengan karamah
dan keutamaan wali Allah, tapi tidak ada yang berani berbuat kurang ajar
terhadap kuburan mereka.
·
Jangan
sampai dakwah menjadi mata pencaharian. Kalau diberi sedikit, malas dan patah
semangat. Jangan sekali-sekali jual mahal, dan jangan pula pakai target-target.
Penuhi undangan siapa saja, tanpa melihat kaya dan miskin.
(8)
SAYYID ABU AL-ABBAS
AL-MURSI
( Syihabuddin Abul Abbas Ahmad bin Umar bin Ali al-Khazraji
al-Anshari al-Mursi)
·
Nabi Ibrahim al-Khalil disebut pemuda (idaman) tiada lain karena
ia berani menghancurkan patung-patung yang dijumpainya, dan engkau wahai anakku
! Engkau mempunyai 5 patung abstrak, jika engkau mampu menghancurkannya maka
engkau betul-betul seorang pemuda (idaman), kelima patung itu ialah : nafsu,
keinginan, syetan, syahwat dan dunia.
·
Manusia
itu ada 2 kelompok, yaitu : orang yang mampu memperoleh karomah Allah karena
ketaatannya, dan orang yang mampu mencapai ketaatan kepada Allah karena
karomahnya.
·
Manusia terbagi 3 (tiga) :
Pertama, ialah golongan yang selalu
memperhatikan apa-apa yang dari padanya kepada Allah; kedua, golongan yang
selalu hanya ingat pemberian-pemberian kurnia Allah pada dirinya. Dan ketiga,
golongan yang hanya memandang bahwa semua dari Allah kembali kepada Allah.
Golongan pertama : selalu memikirkan
kekurangan diri dalam menunaikan kewajiban, sehingga selalu berdukacita.
Golongan kedua : selalu melihat semua itu
adalah kurnia Allah, maka ia selalu gembira.
Dan Golongan ketiga : telahlupa pada dirinya
sendiri, hanya teringat bahwa asal dari Allah akan kembali kepada Allah, maka
terserah kepada Allah.
·
Barangsiapa
mampu melanggengkan dzikir, yakinlah, Allah akan memberinya sesuatu yang tiada
ia sangka.
·
Bukanlah dinamakan karomah orang yang dapat
melakukan perjalanan jauh dalam sekejap mata kemanapun yang dia kehendaki,
tetapi karomah yang sebenarnya ialah orang yang dapat menundukkan hawa nafsunya
sendiri kemudian dia dapat sampai kepada Tuhannya.
·
Mengenali seorang Wali itu lebih sulit daripada mengenal
Allah, karena Allah itu bisa dikenali dengan sifat-sifatnya yang sempurna dan indah.
Sedangkan para wali bisa engkau jumpai kapan saja atau dimana saja, berupa
makhluk yang sama seperti keadaanmu. Ia makan dan minum seperti halnya dirimu.
·
Bekerjalah. Jadikan alat tenunmu sebagai tasbih.
Jadikan kapakmu sebagai tasbih. Jadikan jahitmu sebagai tasbih dan jadikan pula
perjalananmu sebagai tasbih.
·
Tuhanku, maksiat itu mengajak aku berbuat taat, dan taat itu
mengajak aku berbuat maksiat maka pada bagian yang mana aku harus takut, dan
dibagian yang mana saya harus berharap. Jika aku berkata: Dalam maksiat,
tiba-tiba engkau hadapi dengan kurnia rahmat-Mu sehingga hilang rasa takutku.
Jika aku kira : dalam ta’at, maka Engkau hadapi dengan keadilan-Mu, sehingga
tidak ada harapan untuk selamat. Wahai bagaimana aku akan dapat melihat
kebaikanku disamping kebaikan-Mu, atau bagaimana aku akan dapat melupakan
kurnia-Mu disamping maksiat dosa-dosaku.
__________________
(9) HABIB ALI BIN HUSEIN ASSEGAF :
·
Ada 3 (tiga) hal yang menjadi inti pengajaran
di Pondok Pesantren “Darul Musthafa” yaitu menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan
berdakwah.
_________________________________
(10)
HABIB ALI bin
MUHAMMAD bin HUSEIN AL-HABSYI (Simthut Duror) :
·
Yang
selalu memperlambat terkabulnya do’a seorang hamba adalah karena harapan yang
rendah : mengharapkan sesuatu dari makhluk. Angkatlah pandanganmu secara
keseluruhan kepada zat yang dibutuhkan semua makhluk. Maka akan tampak
tanda-tanda terkabulnya do’a. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Syaikh bin
Abdullah Musawwa)
·
Wahai saudaraku, berprasangka baiklah kepada Tuhan, wujudkanlah
kebenaran janji-Nya, dan rasakanlah kebesaran nikmat-Nya. Cukuplah bagi kita
firman Allah, seeperti disabdakan Rasulullah saw : “Aku bersama prasangka
hamba-Ku terhadap-Ku, maka berprasangkalah kepada-Ku sesukamu”. (Wasiat untuk
Ahmad bin Ali bin Abdillah Makarim)
·
Jika
seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya mereka
akan mendapatkan tabib dihadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang membahas
masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal. (Wasiat untuk Sayyid
Muhammad bin Syaikh bin Abdullah Musawwa)
·
Jika tidak ada ketamakan dan tak ada satu makhlukpun keluar dari
lingkaran jejak Nabi Saw, tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini
atau berpaling dari kebahagiaan negeri akhirat yang kekal. (Wasiat untuk Sayyid
Muhammad bin Ahmad bin Ja’far bin Ahmad bin Ali bin Abdullah as-saggaf)
·
Tidak
ada derajat yang lebih tinggi daripada prasangka baik, karena didalam prasangka
baik terdapat keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan rahmat Allah
sirnalah amalmu seperti amal setiap makhluk. Di dalam rahasia Allah, yang
dititipkan pada makhluk-Nya, terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk
berkeyakinan bahwa semua makhluk adalah
mulia (Wasiat untuk Sayyid Abdullah bin Abdurrahman bin Muthahhar)
·
Keteguhan yang sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan
berbeda dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan perbuatan berbeda dengan
keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalam beramal berbeda dengan keteguhan dalam
mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa yang
dicari. Sedangkan hakekatnya secara utuh dan merupakan kedudukan yang terakhir,
adalah tidak memalingkan pandangan dari Allah sekedip matapun bahkan yang lebih
cepat dari itu. (Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Hamid bin Umar bin Muhammad
bin Saggaf al-Shafi al-Saggaf)
·
Janganlah
kamu putuskan kehadiranmu ditempat-tempat yang baik karena alasan kesibukan
dunia. Hati-hatilah, karena itu merupakan tipudaya syetan. Hadirkanlah Allah
ketika sendirian, sembahlah Dia, seakan melihat-Nya, dan jika tidak melihat-Nya,
sesungguhnya Dia melihatmu. (Wasiat untuk Muhammad bin Abdullah bin Zain bin
hadi Ba Salamah)
·
Tutuplah mata dari perhiasan dunia dan segala kenikmatan fana
yang dimiliki budak-budaknya serta kenikmatan yang akan terputus. Sesungguhnya
semuanya seperti kau saksikan bahwa dunia ini cepat berpindah dan dekat kefanaannya
(Wasiat untuk Sayyid Muhammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Muthahhar)
·
Jadikanlah
al-Qur’an dan dzikir kepada Allah bacaan
sehari-harimu. Bertafakur lah terhadap rahmat Allah. Jika mungkin setiap
waktu hanya ada antara dirimu dan Tuhan, dan pada saat itu telitilah diri
sendiri. Rasulullah Saw bersabda : “Telitilah dirimu, sebelum kalian diteliti”.
Seseorang yang meneliti dirinya didunia, perhitungan baginya akan lebih ringan
diakherat kelak. (Wasiat untuk Sayyid Hasan bin Ali bin Toha al-Habsyi)
·
Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia
tanpa mengetahui bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan
kepahitannya. Sedangkan kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling dari
dunia, kemudian masuk ke hadhirat Yang Maha Kaya dengan sifat faqir, miskin,
lalu memetik sesuatu yang indah dari tempat itu (Wasiat untuk keluarga al-Kaff)
·
Kerjakan
segala perintah Allah dan tinggalkan larangan-Nya. Jangan sampai Allah
melihatmu melakukan apa yang dilarang-Nya, atau kehilanganmu pada perintah-Nya.
Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah. Bersemangatlah melakukan sesuatu yang
membuat para salaf (pendahulu yang saleh) mulia. (Wasiat untuk putrinya, al
arifah billah Khadijah)
·
Cabutlah ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah
akar cinta dari asalnya. Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan,
hingga menghasilkan qurb (kedekatan) kepada Allah, air telaga dari celah wishal
(persatuan dengan Allah), dan pengetahuan pada puncak tujuan. (Wasiat untuk
pencintanya, Ahmad bin Ali bin Abdillah Makarim)
·
Motivasi
taubat sangat banayak, tetapi yang paling kuat adalah renungan (fikr). Renungkanlah berbagai nikmat dari Allah
kepadamu sejak engkau berupa mani menjadi manusia yang lahir ke alam ini dan
berbagai nikmat lainnya yang kau peroleh hingga saat ini. Renungkanlah nikmat
Allah yang engkau terima dalam setiap pertumbuhanmu. Sebab dalam setiap nafas
terdapat nikmat yang banyak sekali. Andai kata tidak ada nikmat itu, maka
engkau tidak akan pernah terwujud. Jika
engkau renungkan nikmat ini, maka dalam dirimu akan muncul rasa cinta kepada
Allah. Karena, sudah menjadi watak hati untuk mencintai siapa saja yang berbuat
baik kepadanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. : “Dan pada hakikatnya yang
berbuat baik kepadamu adalah Allah Swt.”
·
Merenung juga akan membuahkan rasa malu. Jika engkau renungkan
berbagai nikmat yang diberikan Allah maka engkau akan malu menggunakan berbagai
nikmat itu untuk bermaksiat kepada-Nya. Apakah pantas kebaikan engkau balas
dengan keburukan ? Ini tanda yang paling membuktikan bahwa manusia sangat zalim
dan bodoh. Jika engkau perhatikan pelbagai nikmat yang didberikan Allah
kepadamu dan engkau merasa malu untuk membalasnya dengan keburukan, maka engkau
akan menyesali semua keburukan yang pernah engkau lakukan setelah itu dalam
dirimu akan timbul tekad untuk berbuat baik dimasa mendatang.
·
Barangsiapa
menghafal maulidku (Simthud Durar) atau menulisnya dari awal hingga akhir,
Allah Swt akan membukakan pintu rahmat-Nya sehingga ia menjadi pandai.
·
Mustahil kalian menginginkan sorga dan selamat dari siksa neraka
jika kalian tidak mengetahui jalan yang dapat menghantarkan kalian ke sorga dan
tidak memperoleh penuntun yang menunjukkan jalan tersebut kepada kalian.
Carilah penunjuk jalan dan perkuatlah keyakinan kalian.
·
Wahai
manusia, jika kau lihat dirimu senang pada kebaikan dan bersemangat untuk
beramal, maka itu merupakan tanda bahwa kau adalah seorang ahlil khair.
·
Sesungguhnya didunia ini Allah memiliki sorga, barangsiapa masuk
kedalamnya, ia tidak akan merindukan sorga akherat. Sorga itu adalah ma’rifat
kepada Allah.
·
Gunakan
kesempatan ketika masih muda. Belajar, belajar dan belajar. Dan saat sudah tua,
perbanyaklah amal ibadah.
·
Tidak ada yang menyebabkan kerugian, kecuali keengganan kita
dalam mengkaji kisah kaum shalihin.
·
Siapa
tidak menempuh jalan leluhurnya pasti
akan bingung dan tersesat. Wahai para keturunan Nabi, ikutilah jejak mereka
(salaf) tempuhlah jalan yang lurus dan jauhilah segala bid’ah. Pergilah bersama
mereka yang mencintai dan mentaati Allah dalam beramal dan menjauhi segala
larangan-Nya. Ikutilah jejak mereka (salaf) selangkah demi selangkah. Berkat
mereka, engkau akan mendapatkan banyak manfaat, luas, agung dan mulia budi
pekerti mereka. Tak akan pernah kau
dapati perselisihan dan pertentangan dalam ajaran mereka. Mereka
bersunguh-sungguh dalam beramal, hingga dapat meraih kedudukan tinggi dan
mulia.
·
Kenali kebenaran dari ahlinya. Berjalanlah bersama mereka,
hendaknya kalaian berjalan dibelakang mereka. Kebahagiaan seluruhnya terletak
didalam mengikuti mereka. Beruntung orang yang memuliakan mereka atau melihat
orang yang melihat mereka. Beruntung orang yang hatinya menggantungkan dengan
mereka dan melazimi jalan mereka. Karena tidak ada kaum yang sebaik mereka
(salafus shaleh).
·
Tidak
ada yang merintangi manusia dari Allah seperti nafs dandunia. Bahkan yang
keluar paling akhir dari kepala kaum shiddiqin adalah nafs mereka. Jika dunia
telah menguasai hati manusia, maka hati akan rusak sehingga tidak tahu jalan
kebenaran. Sebab, teman dunia adalah setan. Jika dunia telah memasuki hati,
temannya pasti akan mengikutinya dari belakang. Dan jika setan telah berada di
dalam hati, maka ia akan merusaknya.
·
Jika mendengar sifat-sifat yang mulia ruh, kita merindukannya.
Namun ruh terikat dalam kurungan.Jasad adalah tempat ruh dan kurungan ruh, tapi
jugapembantu ruh. Makanan ruh adalah dzikir. Jika kamu sidq dalam berdzikir kepada
Allah, niscaya kamuakan mencukupi diri dengan dzikir itu, kamu tidak akan
membutuhkan makanan dan minuman. Kamu akan menjadi dseperti malaikat yang tidak
makan dan minum, karena makanan malaikat adalah dzikir dan tasbih. Ruh sesungguhnya selalu ingin kembali ke
asalnya.
·
Dzikir
adalah makanan yang sebenarnya. Kekuatan itu bukan berasal dari makanan dan
minuman, namun kekuatan itu timbul karena kosongnya hati dari segala kesibukan
duniawi. Jikahati telah kosong dari segala kesibukan, seorang hamba akan
menjadi kuat. Bahkan dalam pandangan
ahli suluk makanan itu melemahkan. Jika ruh telah kuat, jasad pun akan menjadi
kuat. Sesungguhnya makanan tidak akan mengenyangkan, minuman tidak akan
menghilangkan dahaga, tapi Allah-lah yang menjadikan seseorang menjadi kenyang
dan puas setelah makan dan minum. Dan jika rohani seseorang telah kuat, dzikir
menjadi makanannya.
·
Tidak tampaknya para wali bermanfaat bagi masyarakat dan juga
bagi wali itu sendiri. Sebab, seorang wali dapat beristirahat dari manusia dan
manusia tidak beradab buruk kepadanya.
·
Mungkin
kau menyakini kewalian seseorang, tetapi setelah melihatnya kau lalu
berprasangkaburuk. Seorang yang shaleh bukanlah orang yang mengetahui kebenaran
melalui kaum shalihin. Akan tetapi orang shaleh adalah orang yang mengenal kaum
shalihin melalui kebenaran.
·
Ketaatan dari orang yang makanannya haram, seperti bangunan yang didirikan di
atas gelombang.
·
Wahai manusia jika kau lihat dirimu senang pada kebaikan dan bersemangat
untuk beramal, maka itu merupakan tanda bahwa kau adalah seorang ahli khoir.
_________________________________
(11)
HABIB ALWI bin ALI
bin ALWI AL-HABSYI :
·
Wahai orang yang hendak beribadah, wajib atasmu nmemelihara
perut dan menjadikannya baik, karena perut itu salah satu anggota tubuh yang
paling payah diperbaiki dan paling banyak bimbangnya dan paling besar mudharat
dan pengaruhnya, sebab perut itu seolah-olah sumber/mata air dan tambang, dan
dari sanalah bergolak-golaknya segala tenaga yang timbul pada anggota tubuh
seperti kekuatan dan kelemahan, ketelitian dan kecerobohan dan sebagainya. Oleh
karena itu, wajib bagimu sejak permulaannya memelihara perut dari barang yang
haram, kedua harus dijaga dari barang halal yang berlebih-lebihan.
·
Selain
makanan jasad, tubuh juga membutuhklan makanan rohani. Cinta (mahabbah) kepada
Rasulullah Saw merupakan salah satu makanan rohani yang penting bagi kehidupan
kita sehari-hari.
·
Bagi orang-orang yang ingin sukses, paling tidak ada 2 jalan
yakni dengan bertaqwa kepada Allah Swt dan memilih tema-teman yang baik.
·
Setiap
dakwah itu ada tantangan, karena do’anya tidak makbul kalau tidak ada
tantangan.
·
Seorang santri yang berbaur dengan kiainya akan melihat perilaku
sehari-hari kiainya. Saat guru makan, santri ini melihatcara makannya. Itulah
juga kenapa saat manaqib sering dibacakan talaqi. Jadi pelajaran itu tidak hanya
formal, tapi juga yang dilihat lalu diteladani. Ini kekurangan pendidikan zaman
sekarang, disamping tokoh yang akan diteladani itu juga semakin langka.
_________________________________
(12)
USTADZ ALWI bin ALI al-HABSYI (Surakarta):
·
Tasawuf
adalah kajian mengenai akhlak hati. Kita mengenal olahraga sebagai metode
pelatihan jasmani. Dengan berolahraga semisal senam, jogging, dan lainnya, kita
bisa meningkatkan kesehatan fisik kita. Sedang tasawuf adalah pelatihan nurani.
Caranya bisa dengan dzikir, baca al-Qur’an, berkumpul ulama, dan mengamalkan
ilmu-ilmu. Itu semua demi menggapai ghayatul quswa (tujuan utama) yang
berpuncak pada surge firdaus yang memendam ridha Allah Swt. Tasawuf adalah penggemblengan
hati: menetralkan hati dari kotoran-kotoran dan penyakit.
·
Tingkatan tasawuf ada tiga: takhalli, tahalli dan tajalli.
Takhalli adalah mengosongkan diri dari akhlak-akhlak tercelaseperti takabur,
kesumat, prasangka buruk. Tahalli adalah memperelok diri dengan
perangai-perangai yang bagus, sedang Tajalli adalah memperoleh ridha Allah Swt
yang merupakan tujuan paling final.
·
Tasawuf
sejatinya adalah fakultas ilmu. Sebagaimana fakultas-fakultas ilmu lainnya
semisal fikih, nahwu dan tafsir. Kaitan murid dengan syekh dalam tasawuf sama
halnya hubungan santri dengan guru. Murid harus menghormati guru. Itu ketentuan
jelas.
Suatu kaliRasulullahSaw bersabda: “Bapakmu ada 3 orang:
lelaki yang berperan dalam kelahiranmu, lelaki yang mengajarimu, dan lelaki
yang menikahkan putrinya denganmu. “Siapakah yang paling utama?” Tanya seorang
sahabat.”Orang yang mengajarimu.”tegas sang nabi.
·
Seorang mukmin hakikatnya mulia disisi Allah Swt. Kemuliaaan itu
hanya bisa digali dengan tasawuf. Maka itu pelajarilah tasawuf. Agar permata
yang terpendam dalam diri kita bisa menyala benderang.
__________________
(13)
HABIB ABDULLAH bin
ALWI AL-HADDAD :
·
Syuhrah
(mencari popularitas) bukan adat kebiasaan kami, kaum alawiyyin. Kedudukan kami
para sayyid Alawiy tidak dikenal orang.jadi tidak seperti yang ada pada
beberapa wali selain mereka (alawiyyin), yang umumnya mempunyai sifat-sifat
berlainan dengan sifat-sifat tersebut. Sifat tersebut merupakan soal besar
dalam bertaqarrub kepada Allah dan dalam memelihara keselamatan agama (kejernihan
iman).
·
Dalam setiap zaman selalu ada wali-wali dari kaum alawiyyin, ada
yang dzahir (dikenal) dan ada yang khamil (tidak dikenal). Yang
dikenal tidak perlu banyak cukup hanya seorang saja dari mereka. Sedangkan yang
lainnya biarlah tidak dikenal. Dari satu keluarga dandari satu negeri tidak
perlu ada 2 atau 3 orang waliyang dikenal.
·
Soal
al-Sitru (menutup diri) berdasarkan 2 hal : Pertama, seorang wali
menutup dirinya sendiri hingga iasendiri tidak tahu bahwa dirinya adalah wali.
Kedua, wali yang menutup dirinya dari orang lain, yakin hanya dirinya
sendiri yang mengetahui kalau dirinya
wali, tetapi ia menutup (merahasiakan) hal itu kepada orang lain.
·
Dalam zaman sekarang ini orang harus dengan lemah lembut
mengajak orang kembali kepada kebenaran Allah. Agar dapat berbuat seperti itu,
dia harus membiasakan diri dengan perilaku yang baik,lebih baik daripada orang
lain. Bila ada yang mau mengikutinya, dia adalah bagian dari dirinya. Orang
yang menentang atau melawannya, serahkan sajalah persoalan orang itu kepada
Allah. Zaman sekarang ini adalah zaman yang disebut dalam hadits sebagai zaman
akhir, dimana tiap orang harus menjaga dan memperhatikan diri sendiri, tidak
berkewajiban menyelamatkan orang lain (dari murka Allah), karena ikatan
kemanusiaan didalam zaman ini sudah melemah.
·
Barangsiapa
belum mengenalnya, hendaklah ia mempelajarinya. Jika ia tidak mau belajar, tetapi
ingin mengamalkannya, dia tidak akan mengerti bagaimana cara mengamalkannya.
·
Orang yang beriman lebih suka jika yang menjadi haknya berkurang
sedikit. Itu merupakan sikap hati-hati yang dapat menyelamatkannya dari
perbuatan mengurangi haknya sendiri secara berlebih-lebihan, yang semestinya harus
dihindari. Mengurangi haknya sendiri secara wajar juga merupakan sedekah yang
kelak akan diperhitungkan bersama amal-amal kebajikannya.
·
Janganlah
mengira semua ini aku dapatkan dengan mudah tanpa bekerja keras. Tahukah
kalian, dulu aku berkeliling ke sejumlah shalihin di seluruh Hadramaut untuk menuntut
ilmu, sekaligus melakukan tabarukan, mengambil berkah mereka ?
·
Janganlah kamu tinggalkan ketaqwaan dan hanya bersandar pada
nasab. Karena telah diangkat oleh Islam derajat salman al-Farisi (yang dulunya
penyembah api kemudian menjadi muslim) dan sebaliknya telah dijatuhkan derajat
Abu Lahab (yang dulunya seorang bangsawan kemudian menjadi musyrik).
·
Hakikat
shalat itu, kita menghadap kepada Allah Swt, sedangkan Allah Swt menghadap
kita. Pada suatu saat kita menoleh kebelakang , Allah Swt memberikan maaf sekali. Kedua kali Allah masih
memberikan maaf. Setelah ketiga kali, Allah akan meninggalkan kita.
·
Seorang arif billah. Maqamnya adalah kewibawaan, hal ihwalnya
adalah penyadaran diri kepada Allah, sifatnya adalah senantiasa kembali kepada
Allahj, selalu bermohon kepada-Nya, bersungguh-sungguh dalam berdo’a seolah
mendesak, menundukkan diri, khusyu’ dan melihat kekurangan pada dirinya.
·
Ilmu
itu seperti harta benda dirumah yang tidak dapat diambil, kecuali dengan kunci.
Begitulah ilmu para ulama dan arifin, tidak akan dapat dopelajari dan diambil
manfaatnya, kecuali dengan mengajukan pertanyaan secara jujur dan dengan
keinginan yang kuat serta adab yang baik.
·
Ketahuilah bahwasanya shalat malam adalah ibadah yang cukup
berat bagi tubuh manusia, terutama apabila dikerjakan setelah tidur. Akan
tetapi ibadah itu dapat menjadi ringan apabila dikerjakan terus menerus dan
disiplin. Kita juga harus bersikap sabar terhadap godaan, serta ketika
menunaikannya hendaklah punya kekuatan melawan hawa nafsu, sebab lama kelamaan
Allah akan menurunkan rahmat-Nya sehingga terbiasa dan menjadi ringan. Akan
ditemukan juga kelezatan berjumpa dengan Allah pada malam yang hening dan sepi.
Jiwa manusiapun akan menjadi tenang, hening dan tenteram.
·
Semestinya
seseorang tidak menetap ditempatnya saja, melainkan berjalan di muka bumi,
barangkali saja ia melihat orang yang lebih sempurna dibandingkan dirinya
sehingga ia dapat mengikutinya jika ia mampu melakukannya dan juga terbantu
oleh keadaan dan waktu. Atau ia melihat sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran
sehingga ia dapat mengambil pelajaran , memberikan manfaat, atau mengambil
manfaat.
·
Seandainya engkau datang membawa bejana kotor kepada seseorang
untuk mendapatkan minyak, madu atau semacamnya, ia akan berkata kepadamu ,
“Pergilah, cucilah dulu!” Bagaimana rahasia ilmu akan ditempatkan dalam hati
yang kotor ?
·
Ridha
dengan ketentuan Allah adalah menghilangkan segala bentuk penentangan akan
takdir-Nya. Namun tetap berusaha mencari sesuatu yang mesti dicari dan
menghindari perkara yang harus dihindari.
·
Termasuk menentang takdir adalah manakala seseorang menjelekkan
saudaranya dengan perkara (cacat) yang diluar kehendaknya.
·
Dunia
itu ada 3 : yang terpuji, yang boleh, dan yang tercela.
Dunia yang terpuji yaitu dunia yang dengannya seseorang bisa
sampai kepada perbuatan baik atau bisa selamat dari perbuatan tak baik.
Yang kedua, dunia yang mubah; tidak terpuji dan tercela
yaitu dunia yang tidak menyebabkan seseorang meninggalkan perintah atau
melakukan perbuatan yang dicela agama.
Yang ketiga, dunia tercela adalah dunia yang dengannya
seseroang meninggalkan ketaatan dan melakukan kenikmatan.
·
Menyimpan perasaan benci terhadap sesama muslim adalah suatu
kesalahan besar, kecuali jika itu terjadi tidak atas kemauannya sendiri.
Misalnya, orang yang dibencinya itu memperkosa haknya. Dalam hal seperti itu,
menyimpan perasaan benci tidak dilarang (tidak diharamkan), tetapi dia harus
segera menebus kesalahannya (kebenciannya itu) dengan tidak menyukai orang
muslim yang dibencinya itu, dengan beristighfar. Selanjutnya, dia harus dapat
menahan diri agar ketidaksukaannya jangan sampai mendorong dirinya bertindak
melampaui batas yang dibolehkan hukum syari’at (mubah). Itulah kaffarahnya.
·
Patuh
pada ayah ibu mendatangkan berkah. Hubungan silaturrahmi diberkahi Allah,
memperpanjang umur, melonggarkan rezeki dan mencegah kejahatan musuh. Orang
yang memperoleh taufiq Allah, dia beruntung. Orang yang disesatkan Allah dan
dikehendaki kebinasaannya, tidak ada apapun yang berguna baginya. Apabila Allah
menghendaki keburukan menimpa seseorang, Dia menggiringnya kepada tindakan
memutuskan hubungan kekerabatan (silaturrahmi). Dengan tindakannya itu Allah
akan mempercepat kepergiannya, kebinasaannya dan kehancuran nya.
·
Apabila anda terkena cobaan yang masih memungkinkan untuk
bersabar menghadapi nya, janganlah anda meninggalkan kesabaran dan menggantinya
dengan keluh kesah dan lain sebagainya. Bahakan anda hendaknya berusaha
mengubah kesabaran menjadi bersyukur jika penderitaan berat masih terus menimpa
anda. Orang-orang zaman dahulu bila Allah Swt menurunkan cobaan atas mereka,
dengan lapang dada mereka menerimanya disertai keyakinan bahwa Allah akan
melimpahkan ketenangan kedalam hati mereka. Dengan demikian mereka dapat tetap
bersabar dan mengalah.
·
Adapun
segala kesalahan yang berkaitan dengan hak aku, aku telah memaafkannya. Tetapi
hak Allah, sesungguhnya tidak akan dimaafkan.
·
Seorang hamba tidak dituntut untuk menjalankannya didalam bathin
hingga dia dapat memperbaiki bentuk shalat secara lahir. Bila dia telah
menjalankan secara lahir dengan baik, akan kembali pula shalatnya secara
bathin. Ingat, tidak mungkin melakukan shalat secara bathin kecuali dengan
melakukan latihan olah hati sebagai pendahuluan, dan meninggalkan pendalaman
dalam berbagai hal sebelum melakukannya. Seandainya bukan karena keutamaan
shalat jamaah, kami tidak akan melakukannya, dan lebih baik menjalankan shalat
sendiri.
·
Barangsiapa
mengerti suatu ilmu dan benar-benar menguasainya, apabila mendengar ada orang
lain yang berbicara tentang ilmu itu dengan baik, hendaklah iadiam dan tidak
lagi berbicara untuk menonjolkan dirinya. Dan jika ia berbicara juga, hal itu
tergolong kebodohan. Banyak orang yang baru memiliki satu baba tau sepuluh
masalah saja sudah berbicara dengan setiap orang yang didengarnya berbicara
tentang sesuatu itu.
·
Sesungguhya kami tidak suka membuat bingung murid, melainkan
kami berikan kepadanya sesuai dengan kemampuan berfikirnya. Engkau lihat
orang-orang banyak yang berpanjang lebar memberikan pelajaran kepada pelajar
pemula dan membuat bingung mereka sehingga mereka menjadi bosan. Ada dua ilmu
yang kami tidak merasa aman untuk dipegang oleh orang-orang yang belajar di
masa sekarang: ilmu hakikat dan ilmu tentang khilafiyah para imam. Kami
memiliki banyak kitab tentang itu tetapi kami tidak mau menunjukkannya.
·
Dimasa
sekarang semestinya yang dituntut adalah membahas untuk para pelajar meskipun
bertentangan dengan apa yang dipegang oleh salaf, agar dapat mengingatkannya,
karena seandainya tidak ada mudzakarah ia akan lupa dan juga untuk mendapatkan
pahala.
·
Seandainya engkau datang membawa bejana yang kotor kepada
seseorang yang engkau ingin mendapatkan minyak dan madu atau semacamnya dari
orang itu, ia akan berkata kepadamu, “Pergilah,cucilah dulu.” Ini dalam
urusandunia, lalu bagaimana rahasia-rahasia ilmu akan ditempatkan dalam hati
yang kotor.
·
Tidak
dibukakan bagi seseorang mengenai suatu ilmu sampai ia mencarinya dan menyakini
bahwa ia belum memilikinya.
·
Jika engkau memiliki ilmu tersebut sekedarnya, dalam ilmu-ilmu
yang berkaitan dengannya juga cukup menguasai sekedarnya, dan lebih baik bagimu
menguasai sepuluh masalah dengansebaik-baiknya daripada membaca sebuah kitab
dengan sempurna tetapi tidak menguasainya.
·
Barangsiapa
tidak bersungguh-sungguh berpegang dengan al-Qur’an dan sunnah, juga tidak
mengerahkan kemampuan untuk mengetahui jejak rasul kemudian ia mengaku
mempunyai derajat tinggi dihadapan Allah, maka jangan sampai engkau berpaling
kepadanya dan mengikutinya meskipun dia bisa terbang, berjalan di atas air,
bisa meringkas jarak perjalanan atau mempunyai keanehan-keanehan lain. Karena
peristiwa-peristiwa semacam ini bisa dilakukan setan, tukang sihir, juru ramal,
orang-orang yang mengetahui keadaan yang samar/tersembunyi dan para ahli
perbintangan. Mereka semua ini termasuk orang-orang yang sesat.
·
Seorang hamba tidakakan mencapai keimanan hakiki sampai ia
memperoleh kemanisan dan kelezatan dalam berhubungan dengan Allah seperti yang
diperoleh oleh para ahli syahwat dalam
“menikmati” kelalaian dan kemaksiatannya.
·
Siapa
yang tidak memiliki tiga hal ini, ia tidak dapat digolongkan sebagai pecinta
Allah: mengutamakan firman Allah atas kalam makhluk, memprioritaskan bertemu
dengan Allah ketimbang bertemu dengan makhluk, dan menomorsatukan ibadah
kepada-Nya daripada berkhidmat kepada makhluk.
·
Pada umumnya, kebaikan itu terasa sulit dipermukaan, tetapi
terasa ringan di akhir. Seperti seorang yang mendaki sebuah bukit yang tinggi,
ia tak memperoleh kebahagiaan kecuali setelah berhasil sampai dipuncaknya.
Adapun keburukan, pada dasarnya nikmat di awal, namun akibat yang ditimbulkan
terasa setelahnya, bak orang yang jauh dari puncak gunung, ia tak merasasakit
kecuali kala tubuhnya telahmenggelapar di tanah.
·
Ciri
ulama akhirat adalah gemarnya mereka membaca kitab-kitab al-Ghazali.Dan ciri
ulama dunia adalah ketidaksukaan mereka pada kitab beliau. Beliau menyingkap
tabir antara ulama dunia dan ulama akhirat.Terbongkarlah aib ulama dunia hingga
mereka tidak suka membacanya. Namun bagi mereka yang bersungguh-sungguh kembali
ke jalan Allah. Dan dengan kitab Ihya hiduplahhati kita, tersingkap duka
nestapa kami dengan kitab tersebut.
___________________
(14)
HABIB ABDUL QADIR bin AHMAD bin
ABDURRAHMAN ASSEGGAF
·
Yang banyak menimpa manusia pada zaman yang
akhir ini adalah satu hal yang disebut dengan futurul himmah (vakumnya
kesungguhan hasrat) dalam mencapai kemuliaan disisi Allah.
Para ulama berkata sesungguhnya al-Himmah (kesungguhan hasrat)
merupakan penuntun lahirnya sebuah taufiq ilahi (pertolongan Allah bagi
hambanya agar mampu melaksanakan ketaatan) dan sebagai pos bisyarah (kabar
gembira). Jika seseorang memiliki keinginan atas sesuatu lalu ia
bersungguh-sungguh didalam mencapainya, maka segala kesukaran akan menjadi
mudah dan ringan baginya, Allahpun akan membantunya dengan ma’unah dan
taufiq-Nya, serta dengan pengukuhan dan pemeliharaan menuju kebenaran, hingga
segala kesulitan akan tunduk baginya dan Allah akan menjadikan segala
keinginannya menjadi realita (kenyataan).
Hal inilah yang banyak hilang dari manusia dizaman ini, sebab
musababnya tiada lain yaitu para manusia dimasa sekarang ini dirinya telah
mencair dan hatinya telah meleleh, hingga ia tidak mampu lagi melihat hakikat
insaniyahnya. Bukankah sesungguhnya Allah Swt telah memuliakan manusia dan
menjadikan dalam dirinya keistemewaan yang tidak dimiliki oleh makhluk yang
lain. Dalam diri seorang manusia Allah memberinya kemampuan menalar yang juga
ditunjang oleh kekuatan fisik, dan kecerdasan berfikir yang dengan itu semua
seorang manusia mampu menundukkan gunung dan menggoyahkan batu karang. Semua
kekuatan itu kini telah melemah.
·
Jika saja seseorang bersungguh-sungguh menggunakan daya
upayanya untuk mencari keredhaan Allah. Ia pasti akan menolongnya dengan
taufiq, hingga ketika ia melakukan apa yang diinginkan segala kesulitan akan
menjadi jinak disisinya, tiada lagi sesuatu yang mustahil baginya. Dan
sesungguhnya tidak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini. Maka seyogianya
setiap orang bersungguh-sungguh dan berijtihad serta berlaku jujur dalam
niatnya. Apabila ia menghadap kepada Allah diiringi dengan kesungguhan maka
Allah pasti akan membantunya, terlebih dalam urusan ibadah dan kebaikan.
Bukankah kalian telah banyak mendengar ahwal (amaliah) para guru pembesar dan
kaum arifin dari salaf kita ? Diantara mereka ada yang menghidupkan seluruh
amalannya dengan ibadah, diantara mereka ada juga yang menghidupkan sepertiga,
separuh malam ada pula yang lebih dan kurang.
Adapun
kebanyakkan orang sekarang merasa berat untuk bangun malam karena ia tidak
pernah puas beristirahat (bermalas-malasan), hingga ia baru mau bangun ketika
menjelang fajar atau justru bersamaan masuknya waktu subuh, itupun dengan
kepala yang enggan untuk bangun seakan ia tidak mampu bergerak karena merasa
kurang tidurnya, ini semua adalah akibat gangguan dan rayuan syetan. Lihatlah
perbedaan ini dengan mereka yang menghidupkan waktu malamnya, baik sepertiga
maupun separuh malam, sebagaimana yang telah digambarkan Allah dalam
firman-Nya. Orang-orang tersebut tidak pernah berat untuk bangun karena merasa
kurang tidurnya, mereka justru bangkit dengan tubuh yang ringan dan giat serta
tuma’ninah dalam beribadah, mereka bisa lakukan itu karena didorong oleh
kekuatan himmah yang menjadi sebab adanya taufiq ilahi. Disinilah letak
pentingnya kesungguhan hasrat dalam urusan akherat tidak terkecuali urusan
duniawiyah.
·
Ketahuilah, dengan sebenar-benar pengetahuan
bahwa Rasul yang terpercaya itu tidak pernah terputus dari alam ini, lebih
utamadari segala apa yang ada, tuannya setiap orang tua dan yang dilahirkan
erta pemilik mata air yang segar kelak pada haria kiamat, pemberi syafaat di
hari yang dijanjikan, dan orang yang berkata: Barangsiapa mimpi bertemu aku,
maka telah melihatku dengan benar, karena setan tidak bisa menyerupaiku.
Maka, bagaimana seorang pecinta bisa hidup di dalam kehidupannya
tanpa bercita-cita untuk melihat cahaya ini, yang karrenanya kesenangannya
menjadi sempurna, berbahagia di dunia dan di alambarzakh serta di hari
kebangkitan, dan menjadi pecinta yang benar bagi beliau saw.
_____________________
(15)
HABIB AHMAD bin ABDURRAHMAN ASSEGAF
·
Orang yang bahagia adalah orang yang menjaga diri dan
hatinya untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu didiklah jiwa kita
dan keluarga untuk senantiasa duduk dan menghadapkan wajah kita kepada Allah
Swt. Maka pasti Allah akan meemberikan segala-galanya dan tidak akan membiarkan
kita begitu saja. Jadikan hari-hari kita tanpa maksiat sehingga kita akan
merasakan Hari raya setiap harinya. Setiap orang hendaknya memanfaatkan
waktunya dan tidak menyia-nyiakan baik untuk urusan dunia maupun akherat,
karena orang yang menyia-nyiakan waktunya mirip dengan penganggur. Kunjungilah
orang-orang yang shaleh agar mata kita menatap wajah mereka hingga terekam apa
yang mereka lakukan pada diri kita.
·
Lihatlah para salaf kita yang sudah sampai
pada puncak ilmu dan amal. Mereka masih menangisi akan langkah dan mujahadah
mereka jika dibandingkan dengan para pendahulunya.
·
Shalat kita pada masa sekarang ini tidaklah seperti shalat
para salaf terdahulu yang penuh khusyu’ dan khidmad. Shalat kita merupakan
shalat yang selalu dipenuhi kelalaian dan kealpaan, sehingga sangatlah kecil
persentase diterimanya. Orang-orang sufi terdahulu yang tidak diragukan lagi
kedalaman ilmu pengetahuannya, menambahkan
3 (tiga) rukun pada rukun-rukun shalat. Yaitu : khusyuk’ atau tadabbur
(hadirnya hati), khudu’ (merendahkan diri kepada Allah) dan ikhlas.
·
Orang yang memikirkan urusan dunia dalam
shalat sama halnya dengan orang yang melumuri al-Qur’an yang suci dengan
khamar. Shalat yang seharusnya menjadi wadah yang suci, telah mereka penuhi
dengan kotoran-kotoran yang menjijikan.
·
Jadilah engkau magnet sedangkan orang-orang menjadi besinya,
sehingga setiap orang yang melihatmu akan tertarik dan mengikutimu.
·
Orang yang shaleh itu senang dengan musibah
ataupun penderitaan yang dihadapinya, sebagaimana orang-orang yang condong pada
duniawi sangat senang dengan segala macam kemewahan hidup.
___________________
(16)
HABIB ABDULLAH bin HUSIN bin THOHIR BA’ALAWY al-HUSAINI:
·
Setiap musl;im yang mukallaf, hukumnya wajibuntuk menjaga keislamannya
dari segala hal yang dapat menghancurkan, membatalkan, dan memutuskannya dari
tali Islam, yakni murtad.
·
Ketika kalian hendak memasuki dunia kerja
persiapkanlah niat-niat yang baik terlebih dahulu. Mencari rezeki yang halal
adalah wajib bagi setiap insan muslim. Untuk itu, niatkanlah didalam hati bahwa
tujuan kalian bekerja adalah untuk mendapatkan rezeki yang halal yang dapat
menunjang kehidupan agama kalian, menjaga martabat kalian serta keluarga kalian
agar tidak meminta-minta kepada orang lain juga untuk menghindari diri kalian
dari sikap ingin mem iliki hak-hak orang lain. Akan tetapi, ditengah-tengah
kesibukan kerja, janganlah kalian melalaikan urusan akherat. Luangkan waktu
untuk memepelajari ilmu syari’at yang diwajibkan kepada kalian, laksanakan
shalat 5 waktu dengan berjamaah, jagalah keistiqamahan kalian dalam membaca
wirid-wirid.
·
Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang
memakan barang haram atau memakai baju yang haram takkan diterima oleh Allah
Swt.
·
Apabila kalian telah mendapatkan rezeki yang
sekiranya mencukupi kebutuhan kalian diwaktu itu, maka qana’ah (merasa
cukup)-lah dengannya lalu bersyukur kepada Allah serta jangan mengharapkan yang
berlebihan untuk masa yang akan datang. Janganlah kalian bersikap tamak dan selalu
mengharap lebih, sehingga tubuh dan hatimu akan kecapaian karenanya. Asal tahu
saja, sesungguhnya takkan sampai kepada kalian kecuali rezeki yang telah
ditakdirkan untuk kalian.
·
Hati-hatilah, jangan pernah menipu, berkhianat ataupun
berbohong dalam setiap pekerjaan kalian. Karena semua tindakan itu memancing
amarah Allah Swt. Dan menghapus keberkahan dan jerih payah kalian. Dasarilah
segala urusan pekerjaan kalian dengan sikap jujur dan nasehah. Keluarkan semua
hak yang diwajibkan dalam harta kalian seperti zakat, pelunasan hutang, serta
nafkah-nafkah yang wajib dengan senang hati dan lapang dada.
·
Memotong keberlangsungan Islam baik dengan
perkataan, perbuatan maupun keyakinan yang tidak mengharuskan ketiganya bersama
untuk dikatakan sebagai perbuatan murtad.
·
Kerjakanlah semua perbuatan baik, dan apabila engkau tidak
mampu mengerjakan semuanya, maka janganlah engkau tinggalkan semuanya. Jauhilah
semua perbuatan buruk, dan jika engkau tidak mampu meninggalkan semuanya, maka
janganlah engkau mengerjakan semuanya.
·
Berusahalah agar tidak berlalu sedikitpun
waktu dari hidupmu kecuali engkau gunakan untuk beribadah. Dan jika engkau
tidak mampu melakukan itu, maka berhati-hatilah jangan sampai engkau
membuang-buang waktu dikala orang-orang disekitarmu sedang sibuk beribadah.
·
Dan suatu perbuatan yang akan membuatmu senang apabila ajal
datang sedangkan engkau dalam perbuatan itu, maka lazimilah perbuatan itu. Dan
suatu perbuatan yang dikerjakan oleh ahli kubur seandainya mereka masih hidup,
maka kerjakanlah dan insya Allah engkau menjadi beruntung. Dan suatu perbuatan
yang disesali oleh para ahli kubur karena mereka telah mengerjakannya, maka
tinggalkanlah, sebelum engkau nantinya
menyesal dihari dimana penyesalan tiada bermanfaat.
·
Sesungguhnya perasaan was-was, bisikan-bisikan
buruk dan maksiat-maksiat merasuki diri manusia kebanyakkan liwat mata, lisan
dan telinga. Sekalipun terkadang lewat selain ketiganya, namun dari ketiga
media tersebut sangatlah dominan. Dan obat paling mujarab dan ampuh untuk
membentengi ketiganya adalah dengan wahdah (menyendiri) dan khalwah atau uzlah
(mengasingkan diri).
·
Teruslah mencari rahmat Allah dan jangan pernah patah arang.
Paksakan dirimu untuk senantiasa khusyuk dalam setiap ibadah. Dan jika muncul
perasaan was-was mengganggumu, maka buanglah perasaan itu dan katakan pada
dirimu ; “Mudah-mudahan aku bisa khusyuk nantinya”. Dan bertaubatlah dari
segala dosa. Dan apabila nafsu telah menguasaimu dan akhirnya engkau berbuat
dosa, maka segeralah bertaubat dan katakan pada dirimu : “Mudah-mudahan ini
adalah perbuatan dosaku yang terakhir”. Dan janganlah engkau tinggalkan
mujahadah (memerangi hawa nafsu) dan menyerah pada syetan karena seringnya
engkau kembali berbuat dosa dan merusak taubatmu. Karena justru itulah tujuan
dan kemenangan syetan.
·
Jika kalian berniat melaksanakan haji,
mula-mula persiapkan bekal cukup dari harta yang halal. Lalu, jika kalian
mampu, bantulah terlebih dahulu orang-orang kurang mampu disekitarmu. Sebab
esensi haji adalah perkataan bagus dan semangat untuk berbagi.
·
Bekali pula diri kalian dengan pengetahuan fiqih haji, agar
kalian bisa melaksanakan prosesi secara sempurna dan terhindar dari kerusakan
ibadah. Lazimilah wirid-wirid serta dzikir-dzikir yang disunahkan kala
bepergian atau berhaji, seperti do’a turun dari kendaraan, naik kendaraan,
memandang kota dan lain-lain sebagainya. Bacalah wirid-wirid yang sekiranya
tidak membebani diri kalian. Jika kalian
tidak menghafal satu wiridpun, kalian cukup berujar :
“Ya
Allah, aku minta kepada-Mu segala kebaikan yang pernah diminta oleh hamba,
sekaligus nabiMu, Muhammad Saw dan aku berlindung kepada-Mu dari segala yang
pernah dimintakan perlindungan kepada-Mu oleh nabi-Mu, Muhammad Saw.
·
Jika seseorang ditakdirkan oleh Allah Swt
untuk sampai ketempat-tempat yang mulia dan penuh berkah, maka seyogianya ia
memuji kebesaran-Nya dan mensyukuri karunia itu. Janganlah sampai ia lupa diri
dan melanggar etika kepantasan ditempat-tempat tersebut. Jangan suka pula ia
bermalas-malasan dan membuang waktu, akan tetapi, hendaklah ia sebisa mungkin
melaksanakan adab yang baik dalam tindak tanduknya, dhahir dan bathin, dan
menjalankan ibadah dengan cara yang paling sempurna. Terpenting lagi, hendaklah
ia berprasangka baik kepada semua orang, dan tidak meremehkan siapapun. Sebab,
di Haramain dosa kecil nilainya amat besar, sebagaimana pula nilai pahala
dilipatgandakan disitu.
·
Tak jarang, seseorang yang hidup dalam kemiskinan, cacat
fisik dan kepelikan lain yang menyusahkan, nyatanya bisa menghirup perasaan
legawa, sejahtera, serta bahagia. Rasa hati yang positif itu bisa menjalar ke
kawan-kawan dekatnya, bahkan kepada orang yang memandang wajahnya atau menyebut
dirinya.
·
Di akhirat kelak, sang manusia tak berpunya
akan memperoleh harapan selamat dan sukses lebih besar dari si kaya raya. Dari
sini kita bisa menyerap kearifan: neraka dunia sebenarnya adalah surga.
·
Ketahuilah, sesuatu yang paling mujarab untuk mempercantik hati,
memancing ampunan atas dosa-dosa, menepis kegundahan hati, dan mengundang segala kesenangan rohani, adalah menghadiri
majelis para wali, shalihin, alim ulama yang berhati khusyuk yang mengamalkan
pengetahuannya, serta para ahli ibadah yang memikliki sifat zuhud.
Merekalah
manusia-manusia yang bila kita pandang akan mampu mengingatkan siapa saja
kepada Allah Swt. Gerak gerik mereka senantiasa membangkitkan gairah kita untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt. Ucapan-ucapan mereka mampu menggiring kita
kepadarahmat-Nya. Cahaya mereka menaungi siapa saja yang ada di dekat mereka.
Akhlak mereka yang indah akan menulari akhlak-akhlak kita. Amal-amal mereka
yang hebat membuat nafsu kita merasa kerdil, dan yang terutama,b erkah mereka
akan dapat kita raih baik dikehidupan ini maupun dialam yang akan datang.
·
Demi Allah, sungguh suatu musibah dan bencana
yang besar tertuju pada kedangkalan agama dan akal orang yang mengaku-ngaku
bahwa dia sudah bisa membalas kebaikan dari orang yang sholeh dan kebaikan
orang tua atau datuknya. Sungguh demi Allah tidaklah orang tersebut berakhlak
kecuali dia adalah manusia yang rendah semangat dan harga dirinya, cenderung
bertabi’at seperti manusia murahan dan rendahan bahkan paling rendah.
·
Bekerja bisa bernilai ibadah dan bahkan pahalanya melebihi
ibadah-ibadah sunnah apabila didasari dengan niat baik serta dilakukan sesuai
syari’at.
·
Ditengah-tengah kesibukan kerja, janganlah
kalian melalaikan urusan akhirat. Luangkan waktu untuk mempelajari ilmu
syari’at yang diwajibkan kepadakalian, laksanakan shalat lima waktu dengan
berjama’ah, jagalah keistiqamahan kalian dalam membaca wirid-wirid.
·
Manakala kalian dikaruniai harta yang halal, pergunakanlah
dengan tata cara danniat yang baik. Makanlah secukupnya danjangan sampaiterlalu
kenyang. Sebab perut yang dipenuhi dengan makanan sekalipun halal akan menjadi
pemicu perbuatan-perbuatan nista. Bisa dibayangkan, bagaimana jika dipenuhi
dengan makanan yang haram.
·
Di antara maksiat hati adalah: riya' dalam beramal
kebaikan, artinya berbuat kebaikan karena manusia; agar dapat pujian dari
manusia. Perbuatan riya ini dapat menghilangkan pahala kebaikan yang dilakukannya.
'Ujub dalam berbuat ketaatan; artinya menganggap bahwa ibadah yang ia
kerjakan adalah murni hasil dari
usahanya melupakan bahwa itu adalah karunia dari Allah. Ragu akan adanya Allah.
Merasa aman dari siksaan dan ancaman Allah dan atau putus asa dari rahmat
Allah. Sombong kepada manusia; artinya menolak kebenaran dari orang lain dan
memandang rendah manusia. Dengki (al-Hiqd), yaitu; menyimpan rasa
permusuhan yang disertai dengan usaha untuk mewujudkannya serta ia sendiri
tidak membenci perasaan hatinya tersebut. Iri hati (al-Hasad), artinya;
membenci kenikmatan yang diraih oleh seorang muslim dan merasa keberatan
dengannya yang disertai dengan usaha untuk melenyapkan kenikmatan tersebut
darinya.
·
Di
antara maksiat lidah adalah: Ghibah, yaitu;
apabila
engkau menyebut–nyebut sesama saudara muslim dengan sesuatu yang ia membencinya
(untuk dibicarakan terhadap orang) di antara apa yang ada pada diri orang
tersebut di belakangnya artinya tidak di hadapannya. Namimah, yaitu;
menyebarkan isu atau propaganda permusuhan (provokasi). Tahrisy, yaitu;
provokasi dengan tanpa ucapan, sekalipun antara binatang. Berbohong (perkataan
yang tidak sesuai dengan kenyataan). Sumpah palsu. Mengucapkan kalimat-kalimat
yang mengandung qadzaf; kalimat qadzaf
ini sangat banyak sekali, intinya tuduhan
kepada seseorang atau salah seorang kerabatnya dengan perbuatan zina, baik
dengan kata-kata yang sharih (jelas) secara mutlak (dengan atau tanpa niat) atau dengan
kata-kata kinayah (sindiran) yang disertai dengan niat tuduhan.
________________
(17)
HABIB AHMAD bin
ALQAF ALAYDRUS (Amuntai)
·
“Ada beberapa hal
yang ringan, enteng, kadang dilupakan karena dianggap enteng, karena tidak ada
yang mengajari, tidak ada yang memberi tahu. Beruntung tampulu (mumpung)
ada guru. Yang pertama, menyilangkan jari-jari tangan atau panca
tangan (tasybik, pen). Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para
sahabat pernah duduk-duduk, tiba-tiba datang Jibril alaihi salam. Imbah itu
bapaling Jibril, Jibril langsung untuk bulik (pulang). Kada jadi batamu
Nabi. Setelah sahabat bubar, tinggal Nabi saurang, lalu datang pulang Jibril.
Kemudian nabi manakuni (bertanya) : Ya Jibril, mengapa kamu tadi nggak suka
lagi ketemu ulun (Nabi)? Tidak Ya Rasulullah, kata malaikat Jibril. Tapi kenapa
kamu tadi sudah parak, dekat bangat, langsung bulik. (lalu kata malaikat
Jibril) : Ya Rasulullah, sampaikan kepada ummatmu sabarataan, waktu itu bahwa
dimana ada mejelis kumpulan manusia lebih dari satu, 2, 3, 4 dan seterusnya.
Majelis dimana saja, yang penting duduk lebih dari satu bisa saja di warung
kopi, ini majelis juga, sambil minum kopi ngobrol-ngobrol tentang agama itu
majelis. Sampaikan kepada sahabatmu, dimana ada majelis kemudian salah seorang
ada menyilangkan tangan begini (seperti orang main ponco/panca, pen)
panca tangan, (maka) berkah dan rahmat Allah yang mau Allah turunkan ke majelis
itu Allah batalkan. Jadi (masalah menyilangkan jari tangan ini, pen)
jangan dianggap enteng. Kalau kami dulu di Pare, disitu waktu masih halus.
Kalau tangan begini (menyilangkan jemari tangan, pen), maka kai, nenek
atau orang tua, maka tangan cucunya atau tangan kita dipukul. Ajari anak-anak
jangan begitu (menyilangkan jemari, pen). Kami, waktu di Kudus itu
diistilahkan tasybik nya syetan dan bawa sial. Jadi jangan
dianggap enteng”.
“Yang kedua,
yang paling parah ini. Semua ada di majelis, baik di majelis ini maupun di
pondok pesantren, tidak ada kecualinya. Banyak kejadian apa (yaitu) cara
mengaminkan do’a. Cara tangan untuk mengaminkan do’a, baik do’anya saurang
maupun do’a orang lain. Ulun + 15 tahun yang lalu (2019), waktu itu umur
ulun sekitar 40 tahun. Salah seorang guru ulun, mursyid ulun dalam thariqah,
syekh murabbi, pembimbing roh ulun, almarhum almaghfurlah wa yarham, as syekh
Ahmad Asrori bin Muhammad Usman al-Ishaqy Rahimahullah ‘anhu, mengijazahkan
cara tangan waktu mengaminkan do’a. Itu umur 40 tahun baru tahu. Apa kata sidin
: “Orang yang berdo’a maupun yang mengaminkan do’a orang lain, tangan minimal
terangkat sejajar dengan, maaf, buah dada. Dengan kata-kata “minimal” sejajar
buah dada, berarti kadada orang yang berdo’a itu tangannya di paha. Atau
mengaminkan do’a orang lain, mengaminkan do’a guru, kedua tangan dipaha lalu
berkata : Amin. Dahulu dikatakan orang seperti ini seorang yang kurang ajar.
Lebih kurang ajar lagi, kenapa? Karena datang (meminta, pen) kepada
Allah, Tuhannya sendiri, dia begitu. Kemudian, (bisa juga) naik sejajar bahu,
atau sejajar muka. Dari yang sejajar bahu, muka naik ke atas melewati kepala,
dan yang demikian itu kebanyakkan habib-habib kita dari hadramaut, Yaman.”
“Yang ketiga,
cara menyapu muka setelah berdo’a. Setelah waladhaalliin, amiin. Kedua tangan
ini masuk ke muha, jari-jari tangan itu antara rambut dengan dahi, ujung dahi
dengan ujung rambut dimuka jari-jarinya itu disitu. Kemudian tangan kanan dan
tangan kiri turun melewati pipi kanan dan pipi kiri melewati dagu, setelah
melewati dagu turunkan sedikit baru naik kembali seperti semula. Setelah
kembali ke semula baru turun melewati tengah hidung, baru turun.selesai.”
·
“Hal ini banyak
juga yang salah faham tentang masalah syekh murabbi, dianggapnya semua guru
penting, baik yang ketemu atau yang kada ketemu langsung (dianggap) syekh
murabbi, padahal tidak. Syekh murabbi itu adalah mursyid. Karena itu menyangkut
.... roh. Nggak pernah ketemu gurunya katanya syekh murabbi. Dusta. Kalau
seorang guru belum tentu kalau kada di baiat. Itu salah faham ummat yang banyak
(yaitu) tidak tahu membedakan antara Mubad. Mubad itu ada sejak jaman Nabi,
makanya turun temurun oleh orang sufi, ahlu thariqah, ulama-ulama sufi, ulama
thariqat kita terus membaiat, dari guru ke murid-murid, dari guru sampai kepada
kita, kalau ada gurunya. Kalau kadada guru mursyid (maka) memadai guru dalam
ilmu syari’at. Makanya sering ulun mengatakan di facebook, bahwa hati-hati
jangan sampai jadi kecewa nanti di akherat, karena mengakui seorang guru
padahal bukan gurunya”.
____________________
(18)
HABIB AHMAD MAHDI bin MUHAMMAD AL-HIYED :
·
Sebetulnya pemuda sekarang memiliki gairah yang tinggi untuk
belajar agama, tetapi dalam membina akhlak mereka, tetap seorang ustadz harus
memberikan pendampingan secara khusus.
·
Mencari orang khusyuk dizaman sekarang ini
sangat sulit. Majelis ini adalah majelis pengakuan dosa, kita tawadhu kepada
Allah SWT. Namun rahamat Allah SWT itu turun bagaikan air yang mengalir.
Artinya, hati kita ini sesungguhnya adalah tempat curahan rahmat Allah SWT.
·
Ikatan cinta akan membawa kita mencapai derajat yang tinggi
kalau orang-orang yang kita cintai derajatnya juga tinggi. Seperti rantai, kita
terhubung dengan para shalihin, awliya, ulama, dan wali… ibadah kita mungkin
pas-pasan, tapi kita punya hubungan yang kuat dengan orang-orang yang shalih,
maka insya Allah kita akan selamat.
______________________
(19)
HABIB ABUBAKAR bin ABDULLAH bin THALIB bin HUSAIN
bin UMAR bin ABDURRAHMAN AL-ATTAS :
·
Anakku, rahasia adalah amanat, tidak ditaruh
dikertas-kertas, tapi dari hati ke hati, Aku wasiatkan padamu 3 (tiga) hal :
Pertama, pasanglah niat yang baik dalam setiap perbuatanmu
Kedua, jagalah hatimu agar selalu bersama Allah
Ketiga, lakukan shalat witir 11 rakaat dengan kaifiyat seperti yang aku dapat dari Habib Hasan bin
Soleh al-Bahr.
·
Hadapkanlah jiwa dan ragamu kepada Allah Swt sepenuhnya.
Kerahkan segenap upaya dan niat. Niscaya, Ia akan menggamitmu untuk menjadi
salah seorang wali-Nya. Lalu, Ia akan mengucurkan karuia demi karunia yang
bakal mendamaikan kedua pelupuk mata dan kepundan hatimu (Surat untuk Habib
Aqil bin Idrus bin Aqil).
·
Curahkan perhatian kepada anak-anakmu.
Awasilah segala tindak tanduk mereka, agar kelak mereka bisa membahagiakan
hatimu.
·
Berprasangka baiklah terhadap hamba-hamba Allah. Sebab
rahasia-rahasia-Nya senantiasa terpendam dalam diri mereka. Sudut-sudut bumi
takkan pernah kosong dari hamba-hamba pilihan yang memanggung rahasia itu. Sepotong syair mengalun syahdu :
Andai bukan karena mereka ditengah-tengah manusia, niscaya bumi dan
gunung-gunung itu akan luluh lantak oleh terpaaan dosa-dosa.
·
Ketahuilah wahai kekasihku, umur kita telah
dekat. Saat ini kita telah menapaki usia 70-an.
Hati ini telah terkunci rapat untuk dunia. Dunia, bagi diri kita,
hanyalah untuk mengenyangkan perut yang kelaparan, mencukupkan orang-orang yang
kekurangan, meringankan beban faqir miskin, dan berbagai amal kebaikan. Adapun
untuk selain itu, tak terbetik sedikitpun pada dunia.
·
Syukurilah curahan nikmat-nikmat-Nya padamu berupa rasa
cinta kepada orang-orang baik dan fi’il-fi’il baik. Manakala kau bersyukur, Ia
akan menambah kenikmatan padamu. Tambahan nikmat itu bisa berupa nikmat bathin
dan dhahir. Pemberian-Nya tidak lah sama dengan pemberian kita. Pemberian kita
terbatas dalam angka-angka, sedang pemberian-Nya tidak terbatas.
·
Sebenarnya, cukup dengan isyarat, orang-orang
berhati bijak pasti memahaminya.
__________________
(20)
HABIB ALI bin ABDURRAHMAN ASSEGAF :
·
Nabi selalu hadir dalam setiap maulid dimana saja, sepanjang
kita mengucapkan marhaban ya nurul aini, marhaban ya jaddal husaini.
Sebab kalimat itu merupakan ucapan selamat datang kepada rasul.
___________________
(21) HABIB ALI bin ABDUL QADIR bin MUHAMMAD bin ALI
AL-HABSYI :
·
Ketika saya melihat negeri Indonesia dengan
mata kepala sendiri, sebelumnya tidak terlintas dihati saya bahwa ternyata
ummatnya menganut ajaran Islam sebagaimana di Hadramaut. Apa yang saya lihat di
pondok-pondok dan majelis taklim di Indonesia suasana Islami yang betul-betul
menyejukkan hati. Saya belum melihat hal seperti ini dinegeri lainnya, meski di
arab sendiri. Orang mengira bahwa bangsa Indonesia kurang dalam pengertian
agamanya, tetapi setelah saya membuktikan sendiri disini pandangan itu berbalik
100 %, ini memberikan perasaan gembira luar biasa pada diri saya, dan saya
berterima kasih kepada ummat Islam di Indonesia. Saya juga berharap, ummat
islam di Indonesia bertambah kokoh dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam,
sebagaimana yang dijalankan Rasulullah Saw.
__________________
(22) HABIB ABDULLAH bin ABUBAKAR SYAKRAN ALAYDRUS :
·
Peraslah jasadmu dengan mujahadah (memerangi hawa nafsu
dunia), sehingga keluar minyak kemurnian.
·
Siapapun yang dengan penuh kesungguhan hati
mendekatkan diri kepada Allah, terbukalah khazanah Allah.
·
Meninggalkan dan menjauhi menggunjing orang lain adalah raja
diatas dirinya, menjauhi mengadu domba adalah ratu dirinya, baik sangka kepada
orang lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis dzikir adalah
keterbukaan hatinya.
___________________
(23)
HABIB ATTOS bin MUHAMMAD bin HAFIZH :
·
Segala kebaikan akan didapat dengan
mengikuti jejak para salafuna shaleh terdahulu. Dan segala keburukan akan
menimpa seseorang ketika menyimpang dari jalan para salafuna shaleh terdahulu.
·
Apabila kamu mau
mengerjakan sesuatu yang baik maka bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”,
mau duduk bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim” , mau berdiri bacalah
: “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau menyentuh sesuatu benda yang baik
dan bagus, bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau berkendaraan,
bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, mau memakai pakaian, bacalah :
“Bismillahir rahmaanir rahiim”, dan semua yang berhubungan dengan
kebaikan, maka bacalah : “Bismillahir rahmaanir rahiim”. Fadhilahnya, insya Allah, pekerjaan apapun
yang baik yang didahulu membaca : “Bismillahir rahmaanir rahiim”, maka
selalu membawa rahmat, membawa berkat dan malaikat membentangkan sayapnya,
artinya malaikat memintakan ampun dan ditata oleh malaikat 400 kebaikan.
_______________
(24) HABIB AHMAD bin ABDULLAH AL-KAFF
·
Diwaktu dhuha, kebanyakkan orang lupa akan Allah. Mereka
terlena dengan kesibukan masing-masing. Sementara diwaktu malam, kebanyakkan
orang didunia inipun sedang lupa, mereka larut dalam nyenyak tidurnya. Padahal,
diwaktu itulah Allah menurunkan berkahnya bagi orang yang beriman, yang
menyempatkan diri untuk mengingat Allah.
·
Menjalankan ssunah rasul secara konsekuen
merupakan cara yang ampuh untuk menghadapi orang-orang kafir yang akan merusak
ummat islam. Kita perangi mereka bukan dengan cara kekerasan, tetapi dengan
meninggalkan kebudayaan mereka.
________________
(25) HABIB AHMAD bin
TOHA bin SYEKH AL-MUNAWWAR :
·
Di zaman sekarang, ketidakpercayaan sebagian ummat terhadap
isra’ mi’raj bukan berupa tantaangan atau bantahan, tetapi keengganan untuk
melaksanakan hasil utama perjalanan isra mi’raj, yakni shalat 5 waktu, dan
keengganan mengambil hikmah nabi diberi izin melihat sorga serta neraka.
·
Katakan saja al-Qur’an dan terjemahannya itu
ada 488 halaman, kemudian setiap hari seseorang mau menyempatkan membaca 1
½ halaman saja, setiap tahun mereka
sudah khatam al-Qur’an dan mengerti artinya. Jelas, kalau hal ini dilakukan
banyak orang. Insya Allah akan mengurangi kejahatan, stress, dan perbuatan dosa
lainnya. Sebaliknya, akhlak-akhlak qur’ani, bisnis qur’ani, tingkah laku
qur’ani lainnya, akan terwujud pada setiap muslim Indonesia.
__________________
(26)
HABIB ALI BAHARUN :
·
Jadikan khidmah kepada gurumu, kepada
pondok pesantren sebagai kenikmatan, keberuntungan bagi kalian. Jangan kau
jadikan khidmah itu sebagai beban dan kewajiban.
__________________
(27)
HABIB AHMAD bin HUSEIN AIDID :
·
Berlomba-lombalah dalam
hal kebaikan, zaman terus bergerak, matahari terus berlari, bulan terus
berjalan dan angina terus berhembus. Jangan pernah berhenti sebab kafilah
kehidupan tidak menunggu.
__________________
(28) SAYYID ABUL HASAN ALI AL-HASANI AN-NADAWI
(Sayyid
Abu Hasan bin Abdul hayy bin Fakhruddin bin ‘Aliy al-Hasani) :
·
Penyakit terparah yang sedang diderita dunia Islam dewasa
ini ialah merasa tenang, tenteram dan puas dengan kehidupan duniawi. Tidak
peduli terhadap keadaan yang serba rusak, tenang tenteram, terlampau
berlebih-lebihan, sehingga hatinya tidak cemas melihat kerusakan, tidak
terkejut melihat penyelenwengan, tidak gelisah menyaksikan kemungkaran, dan
seolah-olah tidak ada lagi yang perlu diperhatikan selain sandang pangan.
·
Apabila dunia Islam hendak berdiri diatas kaki
sendiri dan hendak berfikir dengan alam
sendiri, ia harus sanggup melawan perasaan tunduk kepada barat. Ia harus
mempunyai cendekiawan-cendekiawan besar sendiri dan harus memiliki
penulis-penulis ulung sendiri. Mereka harus mampu melihat kelemahan peradaban
barat dan mengungkap serta melancarkan kritik. Mereka harus dapat meneliti dan
memeriksa pendapat-pendapat kaum orientalis barat, menolak tulisan-tulisan
mereka yang salah dan memperbaiki kekeliruan-kekeliruannya. Tidak bisa tidak
mereka harus mendalami berbagai cabang ilmu agama islam agar hasil-hasil
pemikirannya dapat dijadikan bahan oleh kaum orientalis di eropa dan Amerika untuk
membetulkan pendapat-pendapat mereka yang keliru.
·
Orang-orang yang berani menghadapkan jiwa raga dan nasib
hidupnya kepada bahaya maut, orang-orang yang berani mempertaruhkan pekerjaan
dan mata pencahariannya dan rela menderita kerugian betapapun besarnya adalah
pahlawan-pahlawan sejati.
·
Suatu kebahagiaan apabila harta benda atau usaha beberapa prang mengalami kerugian
demi keselamatan manusia dari siksa Allah dan azab neraka.
·
Jika dunia Islam ingin melanjutkan kehidupan dan ingin bebas
dari perbudakan orang lain, atau bila ia ingin memainkan peranan sebagai
pemimpin bangsa-bangsa di dunia, pertama-tama ia harus merdeka di bidang
pendidikan dan pengajaran. Bahkan ia harus dapat memegang pimpinan atas ilmu
pengetahuan.
·
Sesungguhnya sistem pendidikan modern sekarang
ini tidak mampu mengajarkan mata murid untuk menangis dan tidak mampu pula
menanamkan sifat khusyu’ ke dalam hatinya.
·
Satu hal yang paling dikhawatirkan akan merusak kehidupan
ummat, yang akan menjerumuskannya kedalam bencana dan malapetaka, dan yang akan
membuatnya sebagai mangsa bagi orang-orang munafik dan permainan kaum
petualang; ialah hilangnya kesadaran dikalangan ummat Islam. Dengan hilangnya
kesadaran mereka mudah terpikat oleh segala macam ajakan, mudah hanyut dalam
gelombang, mudah tunduk kepada orang yang berkuasa, bersikap masa bodoh
terhadap kemungkaran, dan sabar menerima kezaliman. Apabila ummat sudah
kejangkitan penyakit-penyakit seperti itu, ia tidak akan mau memikirkan banyak
urusan, tidak mau menempatkan sesuatu pada tempatnya, tidak dapat
membedakan kawan dan lawan, tidak dapat
membedakan yang baik dari tipu muslihat yang jahat, tidak mampu menarik
pengertian dari berbagai kejadian dan peristiwa, tidak mau belajar dari
pengalaman, dan tidak dapat menarik manfaat dari terjadinya pelbagai macam
bencana.
·
Sesungguhnya setiap pekerjaan yang dilakukan
seseorang dengan motif mengharap ridla Allah Swt, atas dasar ikhlas, mematuhi
perintah-Nya dank arena taat kepada-Nya adalah merupakan sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt dan merupakan sarana derajat keyakinan dan
keimaman yang paling tinggi, yang mana hal itu adalah merupakan ajaran pokok
dari agama, selama tidak dibumbui oleh tujuan-tujuan yang menyimpang.
·
Taubat merupakan sarana ibadah yang sangat utama dan
sebagaisarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bahkan taubat ini akan menjadi
cara yang paling mudah untuk memperoleh –dalam waktu yang relative singkat –
derajat yang paling tinggi, kedudukan yang selalu menjadi harapan para ahli
ibadah, orang-orang zahid dan orang-orang suci di antara hamba-hamba Allah Yang
Maha Mulia.
___________________
(29) HABIB ABDURRAHMAN bin SMITH :
·
Biasanya, hanya orang yang memendam rindu yang
luar biasa yang bisa mimpi bertemu
beliau (Rasulullah Saw)
·
Adapun kiat agar bisa mimpi bertemu Rasulullah Saw yaitu
kita harus terus memupuk kecintaan kepada Rasulullah, karena orang yang cinta
berat bisa bertemu didalam mimpi. Sedang kalau mau tidur diharapkan sebelumnya
berwudhu, kalau sempat shalat 2 rakaat dan selalu membaca do’a tidur serta
membaca shalawat kepada nabi Muhammad saw hingga tertidur.
·
Kaum muslimin harus meningkatkan kualitas
diri, karena akan berpindah dari satu tempat ketempat yang lain.
Pertama, dari keraguan menuju kepada keyakinan kepada Allah Swt.
Kedua, berpindah dari riya’ kepada ikhlas,
Ketiga, dari kibr (kesombongan) kepada
tawadhu’ (rendah hati)
Keempat, kita berpindah dari kehidupan duniawi yang serba menggoda tapi
bersifat sementara kepada hidup selama-lamanya, kita berpindah kealam zuhud
menuju alam akherat. Maut akan datang secara tiba-tiba, dan kita berada dalam
majelis ini dalam rangka mencari bekal ketika berada dialam barzakh serta alam
akherat.
Kelima, kita harus bisa meninggalkan kehidupan yang penuh permusuhan,
menuju kehidupan yang penuh persahabatan dan kedamaian.
_________________
(30) HABIB ABDUL KADIR bin HADI AL-HADDAR :
·
Saya melihat, setiap orang mempunyai kelebihan dalam dakwah,
yang kalau dimanfaatkan secara maksimal akan membuat dakwah itu berhasil. Ada
orang yang dengan istiqamah mengambil peran dibelakang layar, dengan ikhlas dan
tawadhu’ melancarkan perjuangan mengharumkan agama Allah.
·
Saya tidak mengajar, lebih tepat belajar
bersama dengan ustadz-ustadz yang lain. Kalau kebetulan saya duduk dengan
teman-teman, saya menerangkan apa yang dapat saya sampaikan. Kalau untuk
pidato, saya bukan ahlinya.
__________________
(31) HABIB ALWI bin HUSEIN AIDID :
·
Sewaktu antum naik mimbar, baik berceramah maupun menjadi
khatib jum’at, antum sama juga mewakili Rasulullah. Dan di kanan kiri antum,
malaikat menyaksikan. Maka, jaga ucapan antum.
___________________
(32) HABIB ABDURRAHMAN
bin ABDULLAH BILFAQIH
·
Kalau kita ingin belajar maupun bertanya,
segeralah membaca al-Qur’an atau hadits, atau bertanya kepada para ulama yang
mengetahui kedua sumber Islam tersebut.
·
Ketahuilah, sesungguhnya thariqah anak cucu nabi (sadah,
jamak untuk Sayyid) dari keluarga Abi Alawi (Bani Alawi) merupakan salah satu
thariqah kaum sufi yang dasarnya adalah ittiba’ (mengikuti) al-Qur’an dan
sunnah, sedangkan bagian utamanya (ra’suha) adalah Sidqul iftiqar ( benar-benar merasa butuh
kepada Allahj) dan Syuhudul minnah (kesaksian bahwa semuanya adalah karunia
Allah semata).
__________________
(33) HABIB AHMAD bin ABUBAKAR bin SMITH :
·
Ilmu agama yang dimaksud adalah semua ilmu
yang dianjurkan oleh syari’at untuk dipelajari, seperti ilmu tafsir, hadits,fiqih
dan semua ilmu yang mendukung ilmu-ilmu diatas, serta ilmu tauhid yang
melindungi seseorang dari aqidah-aqidah yang sesat, dan ilmu tasawuf, yang
membersihkan hati dan melindungi amal dari segala hal yang dapat merusaknya.
Sedangkan amal yang dimaksud adalah semua amal yang dianjurkan oleh islam untuk
diamalkan, dan pengamalannyapun dilandasi ilmu.
__________________
(34) HABIB ALI ZAINAL ABIDIN bin ABDULLAH bin AHMAD
AL-KAFF :
·
Orang yang bertakwa itu adalah orang yang mendapat jalan
keluar dari permasalahan yang dihadapi. Dalam menghadapi urusan dunia, tidak
cukup haanya dengan kekuatan fisik dan pikiran, tapi juga dengan kekuatan iman.
Kunci kesuksesan hidup di dunia ini adalah ketergantungan seseorang kepada
Allah.
·
Dekatkan diri kepada Allah dengan ssungguh-sungguh,
perbaiki ibadah dan lakukan usaha dengan sempurna. Baru mohon dan berdo’a
kepada Allah. Dahulukan Allah sebagai yang memiliki. Lihatlah ketika bangun
tidur, kita disuruh shalat dulu, beribadah dulu, baru sehabis itu kita berusaha
mencari rezeki.
·
Rezeki yang paling baik adalah yang dicari hari ini dan
digunakan hari ini, besok dicari lagi, seperti burung.
·
Dunia ini adalah fasilitas untuk kepentingan
kita didunia dan akherat. Jangan jadikan dunia sebagai tujuan hidup yang
sebenarnya. Hidup yang sebenarnya adalah diakherat. Dunia bukanlah tujuan
hidup, tapi alat untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan hidup yang sebenarnya,
baik didunia maupun akherat, adalah ridha Allah. Harta, kekayaan dan berbagai
fasilitas duniawi hanyalah alat. Jangan jadikan itu sebagai tujuan. Tanpa
pernik-pernik itupun seorang muslim bisa menggapai redha Allah.
·
Harusnya ulama memikirkan ummat secara terus menerus, ummat
jangan dijadikan objek. Ketika belum terkenal, giat melayani ummat, menyayangi
orang yang lemah, dan bergaul dengan siapa saja.Tapi kalau sudah terkenal,
mereka menjadi sulit ditemui, menghindari orang miskin, dan dhuafa. Kalau akan
ditemui, alasannya selalu tidak ada waktu. Tapi ironisnya, kalau yang datang
orang kaya, mempunyai pengaruh, akan disambut dengan terbuka dan senang hati.
Karena ada keinginan untuk juga menjadi orang kaya dan berpengaruh. Ummat yang
melihatnya akan bingung. Bisa saja orientasi hidup mereka juga akan mencari
harta dan kekayaan sebanyak-banyaknya dengan cara apapun.
_________________
(35) HABIB ABDULLAH ZAKIY bin SYECH AL-KAFF
·
Saya selalu lapar tabaruk.
·
Saya sebetulnya bukan santri, tetapi hanya sebagai pendengar ceramah-ceramahnya.
·
Jika Allah menghendaki kebaikan pada
hamba-Nya, Dia akan menghilangkan penghalang (hijab) antara diri-Nya dan jiwa
yang merupakan lauh (lembaran). Di dalamnya terukir arti yang terselubung, lalu
jiwa itu mengibaratkan rahasia-rahasia tersebut menurut kehendaknya kepada
hamba Allah yang dikehendaki. Hakikat hikmah dapat diperoleh melalui ilmu
laduni. Selama manusia belum sampai pada derajat itu, dia tidak bisa disebut
al-Hakim, orang yang arif dan bijaksana. Karena itulah, ilmu hikmah merupakan
anugerah dari Allah.
__________________
(36) HABIB ALI ZAINAL ABIDIN AL-HABSYI
:
·
Kita harus pandai mengambil hati manusia, mengajaknya agar
mau bertaubat agar dijauhkan dari musibah.
·
Janganlah kita melihat sisi kehidupan
seseorang pada masa lalunya yang kelam saja, siapa tahu sekarang hatinya
terbuka dan mau bertaubat.
__________________
(37) SAYYID ABUL
A’LA AL MAUDUDI
(Abul a’la bin Sayyid
Hasan al-Maududi) :
·
Manusia ingin belajar terbang seperti burung, berenang
seperti buaya, lari secepat kuda bahkan mengadakan huru hara dan merusak
seperti serigala, tetapi belajar untuk hidup seperti orang mulia, tidak pernah
mereka lakukan.
·
Apabila watak suatu bangsa telah lebur dalam
kepribadian bentuk lain, berarti kehancuran bagi bangsa itu sendiri.
·
Kalau ummat Islam ingin supaya peradaban dan kebudayaan
Islam tetap utuh, maka sikap dan akhlak hidup setiap muslim harus tetap abadi.
Oleh karena itu, sejak dari sekarang dengan rasa penuh tanggungjawab dari
pemimpin-pemimpin ummat islam dewasa ini, harus mewariskan kepemimpinan yang
baik kepada calon-calon generasi penerus, sebagaimana yang telah diwariskan
dari mujahid-mujahid Islam terdahulu.
·
Bagi seorang muslim tidak ada rasa cinta yang
mendasar, kecuali rasa cinta kepada Allah Swt dan Rasul-Nya dan agama Islam.
Apabila rasa cinta yang demikian terdapat didalam setiap jiwa manusia, kemudian
dapat dilemahkan, sehingga lebih lemah dari sarang laba-laba, maka dapat
dipastikan bahwa rasa egoisme dan individualisme akan tumbuh didalam jiwa
mereka. Sehingga dengan demikian mereka itu tidak enggan lagi untuk
mengorbankan sesuatu yang paling berharga, mahal lagi suci demi kepentingan
diri mereka sendiri. Inilah sumber dari segala pengkhianatan.
·
Kaum wanita hendaklah dididik mengerti, bahwa kebudayaan
barat adalah kebudayaan yang merusak, memperbudak dan mematikan insaniyah
kewanitaan sehingga secara berangsur-angsur turun kepada derajat hewani yang
hanya mementingkan materi belaka.
·
Berlanjut dan utuhnya seluruh aspek kehidupan
generasi muda Islam, tergantung kepada usaha yang dilakukan oleh ummat Islam
dewasa ini dalam mewariskan kebudayaan Islam kepada mereka, menurut metode
petunjuk Ilahi. Kebudayaan tersebut telah diwarisi dari ummat Islam terdahulu,
yaitu kebudayaan yang membedakan ummat Islam dengan bangsa yang bukan Islam.
·
Siapakah yang kamu lihat telah merusak generasi muslim pada
nilai agama dan akhlak mereka? Tidak lain adalah ibu-ibu yang melahirkan
anak-anak kaum muslimin dengan unsur-unsur kesyirikan dan kejahiliyan di
hati-hati mereka. Siapakah yang kamu lihat telah mendorong pemerintahan
Negara-negara Islam menuju kehancuran ? Tidak lain karena kecintaan kepada
wanita-wanita kafir sehingga menguasai hati-hati para pemimpin di Negara kaum
muslimin.
·
Untuk berdiri dan tegaknya Negara Islam tidak
bisa dilepaskan dari landasan undang-undang ini. Kitab Allah dan sunnah
rasul-Nya akan kekal di dunia.Oleh karena itu materinya tidak akan dirubah dari
tempat perundang-undangannya. Orang yang ingin hidup sesuai dengan aturan
Islam, maka ia harus mengikuti dan mempertahankannya.
·
Allah Ta’ala telah memberikan batasan-batasan (hukum) kepada
manusia berupa aturan-aturan tetap dan undang-undang yang mutlak (absolut) dan
luas artinya. Dengan adanya hudud ini, manusia tidak lagi merampas hak-hak
kebebasan orang lain, tapi ia juga tidak maumenyia-nyiakan kekuatan
dayanalarnya. Bahkan, Allah memberikan kepada manusia suatu penyuluh dan jalan
yang luas agar manusia tidak jatuh ke dalam jurang kehinaan, kebodohan dan
kelemahannya. Dengan adanya batasan-batasan-Nya ini, harta benda, keahlian, dan
profesi yang dimiliki manusia tidak disia-siakan untuk jalan yang batil.
Dengan
“Hududullah”, manusia berjalan di atas keberuntungan hakiki, yakni jalan lurus
yang tidakmenyesatkan dan tidak pula menggelincirkan. Sebagai contoh,misalnya
anda mendaki sebuah jalan di atas gunung yang penuh dengan bahaya. Anda melihat
ada sebuah tepian jurang yang dalam,dan ditepian lain tampak sebuah bentangan
cadas-cadas, batu-batuan yang tinggi dan amat besar. Tampak pula kawat berlapis
besi disekeliling jalanan itu untuk menjaga agar musafir tidakjatuh ke dalam
jurang.
Kini
timbul pertanyaan, apakah kawat-kawat yang berlapis besi itu dapat menghalangi
manusia dari perjalanannya?
Jawabannya:
“Tidak! Namun kawat-kawat itu digunakan untuk menyelamatkan manusia dari
marabahaya. Juga untuk memperingatkan manusia dari lokasi yang dapat
menggelincir kan mereka ke tempat-tempat berbahaya agar mereka sampai pada
tujuan yang dicita-citakan.
·
Kalau anda menerima surat dalam bahasa yang
tidak dimengerti, tentu anda mencari orang yang mengerti bahasa tersebut untuk
mengetahui isinya. Anda tidak merasa tenang sebelum anda mengetahui isi surat
tersebut. Begitulah yang anda lakukan terhadap surat-surat dagang yang mungkin
akan memberikan keuntungan yang sedikit bagi anda. Akan tetapi surat yang
dikirimkan oleh Penguasa Dunia kepada anda yang menerangkan semua keuntungan
anda di lapangan din, yang menyangkut kehidupan duniawi, anda kesamp;ingkan
begitu saja tanpa mencoba untuk memahami isinya. Anda tidak meemperlihatkan
keinginan untuk mengetahui isinya. Tidakkah ini suatu hal yang mengherankan ?
·
Al-Qur’an adalah sumber kebahagiaan dan nasib baik, bukannya
sumber kejahatan dan kesengsaraan. Tidak mungkin suatu ummat yang memiliki
wahyu Allah hidup dalam penderitaan di dunia ini, diperbudak, diinjak-injak dan
ditendang oleh orang lain, dicengkam tengkuknya dan dicokok hidun gnya dan
dituntun kea rah mana saja yang disukai orang lain tersebut.
Karena
itu bila suatu ummat memiliki Kitab Allah, namun mereka hidup dalam kehinaan
dandiperbudak oleh orang-orang lain, maka anda boleh memastikan bahwa hal itu
adalah karenamereka memperlakukan Kitab Allah dengan cara yang zalim, dan apa
yang mereka alami itu adalah hukuman atas perbuatan merea itu. Tidak ada ja;an
lain untuk menyelamatkan diri dari murka Allah, selain menghentikan kezaliman
tersebut dan memperlakukan Kitab Allah dengan semestinya.
·
Ada 3 (tiga) sebab orang menjadi sesat:
Pertama, menghamba diri kepada diri sendiri;
Kedua, menghamba kepada adat kebiasaan nenek moyang, keluarga dan
suku bangsa
Ketiga, menghamba kepada manusia pada umumnya, termasuk
orang-orang kaya, pemerintah yang berkuasa, ulama-ulama dan kyai-kyai palsu, bangsa-bangsa yang sesat,
dan unsur-unsur lainyang semacam itu.
Itulah berhala-berhala besar yang selalu menjadi
sembahan-sembahan manusia. Maka barangsiapa yang mau menjadi seorang muslim
yang benar-benar, mestilah ia menghancurkan ketiga macam berhala itu terlebih
dahulu. Setelah itu barulah ia boleh menyebut dirinya seorang muslim sejati.
·
Anda harus ingat bahwa anda adalajh budak Allah sejak lahir.
Allah menciptakan anda dengan tujuan agar anda menjadi hamba-Nya saja. Karena
itu, seluruh hidup anda haruslah anda
habiskan dalam melayani Allah dan tidak bol;eh ada satu saatpun dimana anda
lengah dalam beribadat kepada-Nya. Saya juga telah menjelaskan bahwa ibadat tidaklah
berarti melepaskan diri dari pekerjaan sehari-hari dan duduk disudut masjid
sambil menyebut-nyebut nama Allah.Sebaliknya, arti ibadat yang sebenarnya ialah
bahwa apapun yang anda kerjakan di dunia ini haruslah sesuai dengan hukum dan
aturan Allah.
·
Dzikir atau mengingat Allah tidaklah berarti
anda harus menyebut “Allah, Allah” terus menerus, tapi mengingat Allah yang
sebebnar ya adalah ingat kepada Allah dalam pikiran walaupun kita sedang
terlibat dalamurusan-urusan yang sangat penting dan mudah melalaikan kita dari
ingat kepada Allah.
·
Bila anda pikirkan baik-baik, maka anda akan melihat bahwa
kesejahteraan tiap-tiap orang adalah terikat dan berhubungan dengan
kesejahteraan masyarakat lingkungannya. Apabila anda menolong saudara-saudara
semasyarakat anda dengan kekayaan yang anda miliki, maka keuntungannya akan
berputar di antara masyarakat dan kembali kepada anda tapi bila karena
kikir,anda menyimpan saja kekayaan anda atau membelanjakannya untuk keuntungan
andasendiri saja, maka kekayaan andaitu akan semakin berkurang.
·
Bahwa yang akan menghasilkan buah hanyalah
dakwah yang hak dan benar. Dan islam tidak memberikan konsep kosong dalam
bentuk dakwah kata-kata belaka, melainkan dakwah yang berinteraksi
secaralangsung dalam kehidupan manusia,sehingga mampu memberikan hasil dan buah
yang manis.
·
Keadaan ummat islam sekarang ini, ringkasnya adalah,
pemerintah enggan mengikuti jalanyang dikehendaki ummat Islam, dan sebaliknya,
ummat islam menolak mengikuti penguasa mereka. Maka, terjadilah pertentangan
terselubung ataupun terbuka, yang berlangsung terus menerus diantara keduanya.
Inilah gambaran Islam kontemporer yang menyelimuti negeri-negeri Islam.
____________________
(38) HABIB ALI bin ALWI bin ALI AL-HABSYI :
·
Syarat orang bisa membaca kitab adalah belajar
ilmu nahwu. Kalau tidak mempelajari nahwu, ia tidak bisa membaca kitab. Nahwu
adalah grammar (tata bahasa) untuk membuka khazanah kitab kuning karya para
ulama.
·
Berdakwah itu ada pengaruh ke jiwa. Sekalipun sakit, kalau
untuk berdakwah jadi tidak sakit. Saya sering kena penyakit pusing dan badan
cepat lelah. Kalau sudah untuk berdakwah, penyakit itu hilang, semacam jadi
obat, dan tidak terasa.
·
Dalam hal membaca maulid simthud durar (maulid
al-habsyi) ada kaidah yang semestinya diikuti : bagusnya dibaca secara
keseluruhan. Jika akan dipersingkat, baca semua dari awal sampai mahalul qiyam.
Lepas itu, fase (pasal) pertama mahalul qiyam dibaca sampai habis. Baru
diakhiri dengan pasal paling akhir dan ditutup do’a. Jadi tidak asal potong.
·
Bagaimana cara meraih mahabbah itu ? Mari banyak-banyak membaca
shalawat. Dengan membaca baanyak kisah maulid, kita juga berdzikir, sehingga
do’a do’a kita pun membuka pintu mahabbah-Nya.
___________________
(39) HABIB ALWI bin
SALIM ALAYDRUS :
·
Kalau kamu
takhaluq (berpegangan pada guru, biasanya seorang syaikh), Insya
Allah kamu akan dibimbing, meskipun sang guru telah meninggal. Jadi seorang
murid tetap punya hubungan bathin.
________________
(40) HABIB ALI
bin HASAN bin ABDURRAHMAN AL-KAFF
·
Dalam dakwah jangan pernah membicarakan hal duniawi, apa
yang disampaikan Rasulullah itulah yang kita tiru.
·
Banyak cara kita untuk menghidupkan syiar
Islam, salah satunya, misalnya iklan-iklan yang ada dijalan dimodifikasi,
berupa baliho yang bertuliskan asmaul husna beserta artinya, sedangkan nama
pengiklannya cukup ditulis dibawahnya.
_________________
(41) HABIB
ABDURRAHMAN bin SYEKH ALATAS :
·
Yang paling utama kami tekankan disini adalah adab dan
akhlak santri. Kami menggugah kesadaran mereka agar setiap perbuatan yang
dilakukan mereka, semua berdasar pada kesadaran mereka sendiri. Tidak ada
fungsinya orang yang memiliki ilmu tapi dia tidak beradab dan berakhlak. Bisa
jadi ilmunya akan merusak bumi dan isinya.
_________________
(42) HABIB AHMAD bin
HASAN AL-ATTAS :
·
Menjadi imam adalah suatu perbuatan beramal
kepada Allah. Azan adalah sifat berdakwah atau seruan. Amalan kepada Allah
tentu lebih utama daripada seruannya. Untuk itulah kita tidak pernah mendapati
Rasulullah menjadi muazin – beliau selalu menjadi imam. Sekiranya Nabi
mengumandangkan azan, wajiblah bagi sekalian yang mendengarnya untuk datang dan
menjawab panggilannya.
·
Seseorang yang menziarahi aulia, apakah masih hidup atau
sudah meninggal Allah Swt akan
memberinya pahala seperti beribadah sampai putus-putus anggota badannya.
·
Dahulukan amal daripada ilmu.
·
Seandainya pergi dari satu tempat ketempat lain tidak
mengandung manfaat, niscaya Tuhan tidak
memerintah kannya.
·
Sessungguhnya yang diperoleh karena
mempelajari ilmu, pemahaman dan cahaya, yakni terungkapnya hijab, ialah menurut
ukuran adab terhadap guru. Sebagaimana ukurannya ada pada dirimu, demikian pula
ukuran itu disisi Allah tanpa diragukan lagi.
·
Alawiyin adalah pengikut dan yang menjalankan dengan
benar-benar aqidah ahlussunnah wal jamaah. Apabila di Indonesia sekarang ada
beberapa orang dari Alawiyin yang terjerumus masuk syi’ah, mereka itu,
berdasarkan keyakinan dalam aqidahnya yang menganggap golongan ahlussunnah kafir dan menganggap pernikahan yang
dilakukan secara ahlussunnah itu tidak sah, berarti telah menolak nikmat yang
tidak ternilai sebagai seorang Alawi Zhurriyaturrasul, Alawi keturunan Nabi Saw
dan berarti telah mengeluarkan dirinya dari Alawiyin.
Untuk
menjaga kesucian nasab Alawiyin, apabila ada dari kaum alawiyin yang masuk
syi’ah dan akan meminang putri seorang Alawi, selalu ditolak. Sehingga
sekarang, dikalangan Alawiyin, bila ada seorang Alawi meminang putri seorang
Alawi, yang menjadi syarat pertama adalah pelamar bukan syi’ah, dan jika dia
syi,ah, langsung ditolak. Itulah sebabnya, mereka sering menyamar sebagai
seorang sunni bila sedang melamar.
·
Aku selalu menghormati dan mengagungkan para
ulama salaf yang datang ke kotaku.
·
Ilmu adalah alat. Meskipun ilmu itu baik, ia hanya alat,
bukan tujuan. Oleh karenanya, ilmu harus diiringi adab,akhlaq, dan niat-niat
yang shaleh. Ilmu demikianlah yang dapat mengantarkan seseorang kepada
ketinggian maqam ruhaniah.
·
Wahai anakku (Salim), janganlah berselisih
dengan anakmu dan janganlah pula bersikap keras kepadanya. Ajak dan
perintahkanlah ia untuk berbuat suatu kebaikan. Jika ia tidak patuh tegurlah,
jika masih juga belum patuh, jauhilah ia dengan rasa santun dan penuh
perhatian.
·
Lihatlah! Mereka kaum shalihin karena mereka duduk ditempat
yang suci, mengingat Allah bersama dengan kaum shalihin lain yang memiliki
derajat yang sangat muliadan agung, maka jiwa mereka terbentuk menjadi jiwa
yang berbudi luhur dan tawadhu’
_________________
(43) HABIB ABDUL
RAHMAN bin MUHAMMAD bin ALI bin ABDURRAHMAN bin ABDULLAH AL-HABSYI :
·
Kadang kita tidak bijak menyikapi Asmaul
Husna, jika kita mendengar orang bershalawat, umumnya kita langsung
menjawabnya. Tapi, jarang sekali menjawab jika ada orang yang menyebut asma
Allah. Jika bershalawat kepada nabi Saw memiliki keutamaan tinggi, yakni Allah
janjikan pahala 10 fadilah (keutamaan(, menjawab orang yang menyebut asma Allah
tentulah keutamaannya lebih tinggi lagi.
Karena itu setiap kali kita mendengar asma Allah disebut,
hendaklah lafalkan Jalla Jalaluh (Raja diraja yang agung), atau Allahu Akbar
(Allah Maha Besar). Jawaban itu adalah respon bathin, mengakui bahwa memang
itulah yang hakiki, itulah pertanda bahwa kita terhubung dengan Allah, sebagai
hablun minallah, terjalinnya hubungan makhluk dengan sang penciptanya.
·
Kita ini hamba Allah, milik Allah. Jadi,semua harus kita
serahkan kepada-Nya. Apakah kita akan diberi kebaikan atau tidak, semua
terserah kepada Allah. Kalau Allah sayang sama kita, tak mungkin Dia mencelakai
kita. Namun, diluar itu kita wajib berusaha. Allah berfirman dalam surah
Ar-Ra’d ayat 11 : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah diri mereka sendiri”.
·
Habib yang berkharisma ialah seorang ulama
yang mewarisi kepemimpinan Rasulullah Saw. “al ulama u waratsatul anbiya”
(ulama itu ialah pewaris para nabi). Itu artinya, akhlaknya seperti nabi,
kepemimpinannya seperti nabi dan seterusnya. Rasulullah Saw juga bersabda :
“Engkau tidak akan mampu mempengaruhi manusia dengan hartamu, tetapi dengan
akhlakmu mereka justru akan luluh”.
__________________
(44) HABIB ABDURRAHMAN
ABDULKADIR BASURRAH :
·
Sebetulnya istilah untuk keturunan Rasulullah saw tidak
hanya habib. Adapula Syarif bagi laki-laki dan Syarifah bagi perempuan. Dan
banyak lagi istilah lainnya. Yang jelas, para habib, meskipun memang keturunan
Rasulullah saw, sama saja dengan manusia yang lain, tidak eksklusif. Yang
menandai ketidaksamaannya adalah keturunan Rasulullah Saw saja.
·
Sekecil apapun peringatan dari Allah Swt,
harus segera diambil hikmahnya. Lalu kita perbaiki diri, banyak berdo’a, minta
ampunan, dan tentu saja tidak lupa untuk selalu berusaha dekat dengan-Nya.
Dengan begitu, kita akan selalu peka atas setiap peringatan dari-Nya, dan
senantiasa bersujud syukur kepada Allah Swt.
·
Mengagungkan Rasulullah SAW merupakan kewajiban yang
diperintahkan syari’at, bukanlah menuhankan beliau. Mengagungkan dan menyanjung
Nabi SAW berarti menaati perintah Allah SWT. Sanjungan kepada Rasulullah,
bagaimanapun bentuk dan tingginya, tidak akan pernah menyamai ketinggian dan
keagungan derajat beliau, karena keagungan yang beliau miliki datangnya dari
Allah SWT, Yang Maha Qadim. Maka tidak mungkin dan tidak akan pernah pujian dan
sanjungan makhluk menyamai pujian dansanjungan –Nya, yang kekal dan abadi.
____________________
(45) HABIB ANIS bin
ALWI bin ALI AL-HABSYI :
·
Kalau engkau ingin mengetahui keadaan diriku,
maka :
Pertama, lihatlah rumahku dan masjidku. Itulah diriku. Masjid ini
tempat aku beribadah mengabdi kepada Allah.
Kedua, Zawiyah, disitulah tempat aku menggembleng akhlak jamaah sesuai
dengan akhlak nabi Muhammad Saw.
Ketiga, kusediakan buku-buku lengkap diperpustakaan, tempat untuk
menuntut ilmu,dan
Keempat, kemudian aku bangun bangunan megah. Disitu ada pertokoan,
karena setiap muslim hendaknya bekerja. Hendaknya dia berusaha untuk
mengembangkan dakwah nabi Muhaammad Saw.
·
Kasih mereka sarung, meski saat ini belum masuk Islam, Insya
Allah suatu saat nanti dia akan teringat dan masuk Islam.
·
Jangan tegang, hidup ini santai saja. Sesekali
kita isi acara ini dengan qashidah berisi syair-syair yang penuh nasehat. Sebab
dakwah tidak hanya dengan media tabligh, atau melalui kitab tetapi bisa juga
dengan nyanyian yang berisi nasehat, sehingga diterima dengan gembira.
·
Kita memang diperintahkan untuk melihat dan merenungi apa
yang ada didalam semesta ini. Tapi, jaangan sampai apa yang tercipta ini
melekat dalam hati kita, tanpa menyertakan Penciptanya.
Bagi
orang yang telah mencapai ma’rifat Allah, apa yang ada dialam semesta ini
adalah cermin dari keagungan-Nya. Dari jejak ciptaan-Nya ini, kita akan melihat
kemuliaan-kemuliaan-Nya, yang akan memunculkan keinginan untuk mendekatkan diri
dan kerinduan kepada Allah. Sehingga, walaupun menjadi penghalang pandangan
mata, alam ini tidak mampu menghalangi pandangan mata hati untuk melihat-Nya.
Setelah itu, muncul sebuah keyakinan bahwa apa pun yang tidak tampak didunia
ini oleh mata dzahir, akan dapat terlihat oleh mata hati. Inilah peemberian
Allah yang mulia bagi manusia.
·
Saya tidak mempunyai amal apa-apa kecuali
mencintai ilmu dan orang shaleh.
·
Usahakan isi ceramah tidak dikonsep sebelumnya. Usahakan
juga agar apa yang disampaikan mengalir apa adanya, sehingga yang mengonsep
ceramah kita adalah Allah Swt. Kalau yang mengonsep itu Allah, ucapan kita
masuk ke hati pendengar, walaupun dengan bahasa yang sederhana.
·
Orang alim adalah orang yang mampu menjawab
sesuatu permasalahan dengan menukil pendapat para ulama salaf lengkap dengan
kitab rujukannya.
·
Kita harus membersihkan terlebih dahulu hati kita dari
keinginan dan ketergantungan kita kepada yang fana. Kita harus tahu bahwa semua
yang ada didunia ini akan binasa. Akan kita tinggalkan. Karena itu, keinginan
dunia janagan ditaruh di hati. Sebab jika hilang, hati kita akan kecewa. Jadi,
simpanlah dihati itu yang tidak fana, yaitu Allah. Sebab, kecintaan kepada
Allah tidak akan hilang sampai kapanpun juga. Selama ini hati kita tertutup
dari nur iman dan keyakinan karena kita bersandar pada yang menjadikan hati kita
gelap, yaitu hawa nafsu. Kita lebih mengutamakan syahwat, keduniaan, maksiat
dan sebagainya, sehingga kita sering berbuat salah. Itu semua menutupi hati
kita, sehingga jika ada kejadian mulia, kita tidak bisa melihat bahwa
didalamnya itu ada ma’rifah Allah. Nah setelah hati kita bersih, Allah lah yang
akan menanam keyakinan dan nur iman tersebut.
·
Dalam mendidik anak, seorang ayah harus sabar,
jangan selalu keras apalagi menjauhi. Sebab kalaudijauhi, anakpun semakin
menjauhi kita. Kita harus tetap dekat dan bicara yang halus, Insya Allah, anak
akan sadar akan kenakalannya.
·
Jika seseorang membaca mauled, maka menangislah, jika dia
tidak bisamenangis, makabelajarlah untuk menangis.
___________________
(46) HABIB
ABDURRAHMAN bin ZEIN bin ALI AL-JUFRI :
·
Anak-anakku, hendaklah kalian senatiasa
bersabar, karena sabar itu tidak ada batasnya. Hendaklah kaalian senantiasa
bermusyawarah dalam semua hal. Kalau ada sesuatu yang perlu dibicarakan,
mintalah nasehat kepada yang lebih tua dan berpengalaman dengan ilmunya.
Datangilah majelis-majelis ta’lim, belajarlah kepada banyak ulama.
__________________
(47)
HABIB AHMAD bin ALI BAFAGIH :
·
Bahwa aku hanya mencari teman (yaitu)
orang yang bersyukur, dan tidak mau berteman dengan orang yang pusang gelisah
kecewa dalam hal duniawi, karena orang yang pusang itu bukan hamba Allah, tapi
hamba iblis.
_________________
(48) HABIB ABUBAKAR
ADNI bin ALI bin ALWI AL-HABSYI :
·
Majelis-majelis ilmu
seperti ini lebih baik dari menegakkan shalat 1000 rakaat, shalat 1000 jum’ah
dan mengunjungi 1000 orang sakit. Karena itu majelis-majelis rauhah seperti ini
harus dimunculkan dirumah-rumah kaum muslimin, sehingga akan banyak tercurah
rahmat Allah Swt.
·
Ketahuilah
bahwa orang yang berprasangka baik tidak akan mendapat kerugian walaupun ia
salah dalam persangkaannya.
·
Orang
yang tunduk kepada dunia, kedudukannya disisi Allah Subhanahu wa ta’ala seperti
sayap nyamuk, dia menjadi kecil, hina dan tak berguna karena tunduk kepada
dunia.
·
Mengapa
kebaikan dan keberkahan saat ini sangat sedikit? Ada 2 hal yang menyebabkannya:
Pertama, kalangan remaja dan pemuda sudah
tidak lagi mempedulikan para ulama salafnya, mereka lebih sibuk dengan hal-hal
duniawi.
Yang kedua, menjamurnya sekolah-sekolah
modern yang menjauhkan ajaran-ajaran salafunas shaleh, sehingga mereka lalai
dan tidak menyukai majelis taklim.
·
Kami
tidak pernah dengki kepada sesama orang islam yang melakukan shalat, kami hanya
merasa sangat sedih melihat orang islam yang tidak shalat.
·
Setan
sudah tidak bersemangat lagi dalam menjerumuskan ummat muslim agar menyembah
dirinya, tetapi mereka tidak pernah berhenti untuk mengadu domba sesama muslim
agar saling bertikai dan kemudian hancur dengan sendirinya.
·
Jika
kalian sensitif dan mampu memahami apa yang dibicarakan para u;ama salafunash
shaleh maka sesungguhnya tidak ada satupun dari mereka yang mengajak kepada
pertikaian dan perpecahan. Kami tidak mau kalian merasa dengki walau sebesar
biji dzarrah dengan siapapun yang beragama Islam meskipun berbeda pemahaman.
·
(Prediksi beliau
tentang akan adanya Virus Corona terdapat dalam kitab beliau yang berjudul : al-Usus
wa al-Munthaliqat, hal. 318, tahun 2015), menyebutkan bahwa virus
corona adalah bagian dari tanda akan segera datangnya hari kiamat, sebagai
berikut) :
“Dan diantara tanda-tanda kiamat kecil yang disebutkan
dalam beberapa hadits, makhluk yang tidak pernah berkata sesuatu berdasarkan
hawa nafsunya (yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaiohi wasallam) adalah
tersebarnya beberapa wabah penyakit yang tidak pernah terjadi dikalangan ummat
dan masyarakat terdahulu.
Sungguh telah muncul dan tersebar berita dalam waktu
dekat akan kemunculan wabah penyakit yang membahayakan seperti AIDs, Flu
Burung, Flu babi, Corona dan sebagainya.
Yang termasuk dari beberapa penyakit yang sulit untuk diobati, dimana para
ilmuan masih mencari cara pengobatan dan sebab tersebarnya penyakit-penyakit
ini dikalangan masyarakat sampai sekarang. Bukanlah hal yang mustahil bahwa
beberapa penyakit ini sengaja dibuat oleh oknum-oknum jahat dibelahan dunia,
dengan tujuan politik, perekonomian, atau hanya sekedar ekspieriment yang tidak
bertanggungjawab.”
__________________
(49) HABIB AHMAD bin
HAMID AL-KAFF
(Ahmad
bin Hamid bin Alwi bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad
bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al-Kaff ) :
·
Aku belum hendak bersenang-senang sebelum tahu apakah aku
akan mengucapkan kaalimat tauhid diakhir hayatku, apakah aku akan selamat dari
siksa kubur, apakah timbangan amalku akan lebih berat dari dosaku, dan apakah
aku akan selamat dari jembatan shiratal mustaqim.
____________________
(50)
A A al-HAMID :
·
Suatu kebaikan tidak akan
berjalan mulus bila disertai keterpaksaan, seberat apapun pekerjaan jika
ditunaikan secara sadar tanpa ada perasaan terpaksa, akan langgeng.
·
Tidak usah memberatkan dan tidak pula
mengawali sesuatu dengan berat hati. Laksanakanlah segalanya dengan kelapangan
hati disertai kesadaran diri.
·
Carilah istiqamah, bukan
karamah. Kebaikan yang terus menerus dilakukan melahirkan keistiqamahan. Amalan
yang konsisten dilaksanakan, mempunyai paha yang signifikan.
·
Siapa saja yang sukses menjadikan
dirinya sebagai orang yang istiqamah, tidak akan pernah terbersit rasa takut
dibenaknya kala menghadapi sakaratul maut, menghadapi munkar nakir, tidak
gentar berdiri dipandang mahsyar, bahkan adzab neraka sekalipun, sebab mereka
telah mendapat garansi keselamatan dan kebahagiaan langsung dari Allah berkat
konsentrasinya dalam berbuat kebaikan.
·
Jangan memandang ibadah
sebagai kebiasaan sehingga nihil dari perasaan mengagungkan dan membesarkan
Allah.
·
Ibadah tidak boleh dipandang sebagai
suatu kebiasaan tapi kebiasaan itulah yang dijadikan ibadah, seperti mandi yang
diniati untuk meembersihkan diri sebelum menghadap Allah, atau makan yang
diniati supaya kuat dan sigap dalam beribadah serta berdakwah.
____________________
(51)
HABIB AHMAD bin ZEIN AL-HABSYI :
·
Dalam satu shalawat,
terpendam 40 faedah. Diantaranya; menghapus dosa-dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan
cita-cita, memercik kabar gembira akan sorga sebelum ajal tiba, membersihkan
diri, menanggung keselamatan dan kecamuk hari kiamat, mengharumkan
majelis-majelis, menafikan kefakiran dan sifat kikir, mengokohkan langkah kala
di atas shirath, mengenyahkan kekeringan, menabur berkah pada raga, umur dan
amal, memantik rahmat Allah dan rasa cinta dari nabi Saw, menghidupkan nurani,
dan memancing hidayah Ilahi.
Wal hasil faedah shalawat tersebut tak terbilang, duniawi maupun
ukhrawi. Tidak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu hajat,
melonggarkan keruwetan, dan melipatgandakan anugerah dengan shalawat. Shalawat
adalah amalan istemewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari
murka Allah dan neraka-Nya. Ia adalah pelontar kesucian amal dan ketinggian
derajat. Ia adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.
·
Shalawat adalah dzikir. Karena itu
disyaratkan khusyuk dan hudlur, serta takzim kepada Nabi Saw. Saat bershalawat
dianjurkan pula menghadirkan zat nabi Saw. kala berdo’a dalam shalawat, dengan harapan agar curahan
anugerah kepada beliau senantiasa lestari. Dengan adab itulah, segala faedah
shalawat niscaya tercapai. Bahkan bisa lebih dari itu. Shalawat tak hanya
dzikir, shalawat juga bermakna do’a, baahkan ia adalah essensi do’a itu
sendiri.
·
Larangan memasuki tempat
para penguasa dan mendatangi mereka bukanlah larangan mutlak, melainkan bagi
orang yang mencari dunia. Adapun bagi orang yang tujuannya memberikan nasehat
kepada mereka, ia terlepas dari celaan. Jadi, memutlakan celaan atas hal itu
adalah salah, karena banyak orang shaleh yang masuk ke tempat mereka (penguasa)
tetapi tujuannya untuk memeberikan nasehat kepada mereka dank arena kasihsayang
kepada mereka dankepada kaum muslimin. Ada keterangan yang mengatakan bahwa
al-alaydrus pernah mencium kakiseorang penguasa untuk menolak kejahatan yang
ingin ia (penguasa itu) timpakan kepada kaum muslimin.
·
Ilmu itu adalah amanah yang mesti
dijaga dan tidak boleh diberikan kecuali kepada orang yang dapat dipercaya,
dapat menjaganya, memiliki sifat wara’, dan bertaqwa. Kalau tidak, ia akan
menyia-nyiakannya dan akan meletakkannya pada bukan tempatnya.
·
Bagi orang yang ingin
mendapatkan manfaat dengan ilmu untuk dirinyasendiri saja tanpa memperhatikan
apakah ilmu itu bermanfaat untuk orang lain atau tidak, hendaklahia
mengutamakan ilmu yang lebih berpengaruh terhadap hatinya danlebih dapat melembutkannya.
Dan hendaklah ia mengikatnya dengan menulis, mengulang-ulangi, dan semacamnya,
yang dapat membuatnya bertambah kukuh. Karena, hal itu lebih bermanfaat bagi
dirinya dibandingkan banyak ilmu yang tidak membuatnya mendapatkan pengaruh,
kelembutan dan kekhusyu’an.
·
Hendaknya seorang penuntut jalan
akhirat senantiasa mencari-cari manfaat dimanapun berada, baik kepada orang
yang ahli maupun bukan ahli, mau mengambil dari setiap orang bagaimanapun ia,
baikia orang alim maupun orang awam. Karena, terkadang akhlaq yang bagus ia
dapati pada sebagian orang awam dan tidak ia dapati pada yang lainnya dan juga
tidak pada dirinya.
·
Pemahaman itu bagi yang
memilikinya merupakan nikmat yang sangat besar, tetapi mereka terkadang tidak
merasakannya sebagai nikmat, karena mereka memandang hal itu bisa diperoleh
dari membaca kitab, misalnya. Dan orang yang melakukan muthala’ah kitab-kitab
hendaknya memohon pertolongan kepada Allah agar memudahkan pemahaman baginya
dan dapat membayangkannya sehingga ia dapat memperoleh apa yang dituntut dan
Allah membukakan baginya pemahaman dalam agama.
·
Taubat adalah pangkal cinta kepada
Allah Swt. Taubat adalah jendela untuk mengintip keelokan ihwal-Nya, dalam arti
sebatas kemampuan seseorang dalam makrifat. Sejatinya, tiada yang mengenal
Allah Swt lebih dari diri-Nya. Tak
seorangpun kuasa menjelajahi bentangan jalan-Nya kecuali mereka yang dibelenggu
rasa cinta pada-Nya. Karena itulah, Dia Allah Swt mencintai manusia-manusia yang bertaubat.
·
Taubat takkan mungkin
wujud tanpa melewati proses ilmu, iman danyakin. Perbuatan dosa adalah laku
yang menghempaskan manusia dari dekapan-Nya. Hakikatnya, dosa itu sungguh
berbahaya bagi seorang mukmin didunia maupun akhirat.
·
Mengertilah, taubat adalah langkah awal
bagi mereka yang hendak mengarungi keredhaan-Nya. Kebanyakkan maqam-maqam mulia
terkategorikan ke dalam taubat yang absah. Seperti maqam sabar dan mujahadah.
Barangsiapa bertaubat, berarti ia bersyukur, takut, berharap dan cinta. Taubat
adalah inti takwa. Namun ada satu hal yang mesti dicamkan baik-baik. Taubat
takkan wujud tanpa keikhlasan dan kesungguhan.
·
Sabar adalah puncak Islam
dan iman, sekaligus hakikat agama yang semestinya. Sabar berarti menahan dan
menabahkan diri agar senantiasa berteguh pada tuntunan syari’at. Dari satu
sisi, sabar dan syukur masihsatu makna. Akan tetapi, di sisi lain, sabar
merupakan esensi syukur. Syukur tak bakal sempurna tanpa dibarengi kesabaran.
Seorang yang bersabar, berarti ia telah mensyukuri nikmat-nikmat yang
dianugerah kan kepadanya.
·
Insan mukmin, tatkala harus memilih
antara kepentingan individu dan agama, lalu ia mengedepankan agama dari egonya,
maka ia telah melintasi maqam sabar dalam sikapnya itu.
·
Pangkal dari rasa syukur
adalah kesenangan, adapun pangkal dari kesabaran adalah kesedihan. Namun,
terkadang, keduanya bermuara dari satu hal yang sama: musibah, salah satunya.
Untuk sebagian orang, musibah tak ubahnya suatu kenikmatan,
dankarena itu, ia mensyukurinya. Betapa tidak.Musibah adalah azab yang
ditimpakan lebih cepat didunia. Dan itu berarti anugerah. Sebab kelak iaakan
terbebas dari siksaakhirat – yang sejatinya lebih pedih dan lebih abadi.
Musibah juga merupakan wujud tarbiyah Allah Swt kepada hamba-Nyayang beriman.
Seakan-akan, dengan musibah itu, Allah Swt mengingatkan manusia: untuk apakau
mencintai manusia: untuk apakau mencintai dunia? Apa yang bisa diharapkan dari
kesenangan dunia? Kenapa hatimu merasa nyaman dengan dunia ? Inilah perhatian
dari-Nya. Tiada bimbingan yang lebih indah dari bimbingan-Nya. Karena, tiap
insan patut mensyukuri. Di balik bencana yang tampak oleh mata, tersimpan
serpihan-serpihan hikmah yang luhur
dari-Nya.
·
Dalam shalat kita harus
khusyuk, hudlur dan ikhlas. Jangan memecah fokus shalat kepada hal lain.
Tuangkan seluruh pikiran, gerakan, dan konsentrasi pada satu titik, yakni Allah
Swt semata. Jadi essensi shalat adalah hudlur, tafahum (penghayatan),
pengagungan, pengharapan dan ketulus ikhlasan kepada Allah Swt.
·
Shalat yang sempurna bisa diwujudkan
dengan menyegerakan pelaksanaannya. Awal waktu adalah ridha Allah. Sedang akhir
waktu adalah ampunan-Nya.
·
Laksanakanlah shalat
malam, sebab shalat malam adalah tradisi kaum shalihin, sarana pendekatan diri
kepada Tuhan kalian, penebus dosa-dosa, penangkal maksiat dan pengusir penyakit dari jasmani kita.
·
Duduk satu saat bersama orang-orang
shaleh, lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada 100 atau 100 kali ‘uzlah
(mengasingkan diri dari kehidupan duniawi demi penyucian diri).
·
Shalawat Allah Swt kepada
Nabi Saw adalah curahan kebaikan-kebaaikan sifat-sifat luhur, karakter yang
elok, nikmat-nikmat penghargaan, penghormatan, dan anugerah-anugerah yang
meruah. Sedang salam-Nya adalah penjagaan-Nya dari pelbagai aib dan mala,
karunia yang berupa ketentraman, kesempurnaan dan kemegahan. Sebentuk
peghormatan yang indah dan penuh berkah dari-Nya.
·
Thariqah mereka adalah ilmu dan amal,
wara dan khauf serta ikhlas hanya untuk-Nya. Tetapi tetap berdasarkan bimbingan
seorang syaikh, sebagaimana yang ada pada tradisi-tradisi tarekat-tarekat yang termasyhur.
·
Kefahaman adalah cahaya
yang menyala di dalam hati. Karuniaitu hanya akan diperoleh oleh mereka yang
kerap duduk bersama orang-orang saleh dan tekun menelaah kitab-kitab.
Tidaklah
penolakan (dari rahmat) itu kamu dapatkan bila kamu tidak ditakdirkan dekat
dengan kaum shalihin. Tapi penolakan itu niacaya kamu dapatkan bila kamu
ditakdirkan dekat dengan mereka namun kamu tidak bertatakrama kepada mereka.
__________________
(52) HABIB AHYAD bin
ABDULLAH bin UMAR bin USMAN BANAHSAN :
·
Kalau kita mengajarkan sesuatu yang kita nggak laksanakan
ilmu kita tidak bermanfaat, dan jauh dari hidayah. Kalau kita memberikan ilmu
yang biasa kita amalkan, Insya Allah murid bisa menerimanya. Tapi kalau ceramah
tidak disertai amal shaleh, tentu tidak berwibawa.]
·
Semua guru sama berjasa dan berpengaruhnya
bagi perkembanagan diri saya. Tetapi yang paling banyak membantu saya tentu saja Aba saya.
·
Pendidikan halaqah di masjid punya beberapa kelebihan. Kalau
diadakan kelas, kita kan harus membangun ruang kelas dulu. Kedua, murid-murid
dengan bebas mengenakan kain sarung dan kopiah, sehingga bisa langsung shalat
berjamaah, bisa langsung mengikuti maulid atau berdzikir. Jadi ilmu dan amal
bisa berlangsung sekaligus. Sebab masjidlah laboratorium yang sebenarnya. Kalau
mereka sudah disitu, kan bisa langsung praktek.
·
Politik itu bagian dari perjuanagan Islam, sebab
nabi dulu juga menjadi kepala negara. Kalau orang Islam nggak ngerti politik,
berarti ada salah satu sisi ilmu Islam yang tidak ia ketahui. Islam kan lengkap
didalamnya termasuk ilmu politik dan ilmu perang.
·
Semua amal itu harus muhtasiban,
mengharapkan pahala Allah, jaangan taat kepada suami hanya karena cinta kepada
suami saja, tapi harus lebih dari itu, semata-mata karena Allah.
·
Dakwah kita adalah perjuangan melawan
infiltrasi barat dan itu akan berlangsung terus sampai akhir zaan. Itu lawan
abadi kita mulai dari kakek kita sampai nanti anak cucu kita, karena begitulah
adat dunia, ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang haq dan ada yang bathil.
Tugas sebagai pendakwah adalah menegakkan yang haq dan melawan kemungkaran.
·
Agama ini adalah agama universal sampai akhir zaman. Islam
untuk semua kondisi dan lingkungan. Ditengah orang kafirpun, ummat islam bisa
hidup. Bukankah hukum Islam itu sangat fleksibel / Tidak bisa shalat berdiri,
bisa duduk. Tidak bisa duduk, ya berbaring. Yang terpenting adalah kerjakan
kewajiban saat itu, dimana kita berada, dan berserah diri kepada Allah.
·
Kalau kita sudah kerjakan, hasilnya adalah
urusan Allah. Janagan kita melihat hasil, tapi harus mempersiapkan
sungguh-sungguh agar dapat hasil yang bagus. Tapi, janagan menjamin dan mematok
hasil, karena itu semua hak Allah. Kalau kita menjamin dan memastikan hasil,
itu berarti kita sudah mengambil alih hak Allah, yang diharga oleh Allah adalah
usaha dan kerja keras kita. Pahala itu sesuai dengan capek kita.
·
Sejak masa sahabat, bid’ah hasanah itu telahada. Karenanya,
jangan sembarangan menilai segala sesuatu yang taka da pada zaman Nabi sebagai
sesuatu yang sesat.
___________________
(53) HABIB ALI bin ABDUL QADIR bin SAHIL :
·
Periode para imam mazhab tersebut jauh lebih
dekat dengan masa Rasulullah dibanding kita sekarang. Maka kualitas ilmu dan
keberagamaan mereka juga otomatis jauh lebih baik daripada kita sekarang,
·
Pertama mereka meragukan kitab salaf, lalu para ulamanya,
lambat laun mereka juga akan menggugat hadits Rasulullah, dan bahakan
Al-Qur’an.
________________
(54)
HABIB ANIS SHOLEH BA’ASYIN :
·
Wong pinter kalah karo
wong bejo. Wong bejo kalah karo wong nekad, dan wong nekad kalau karo wong
edan.
·
Jalan beliau (Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasalam) adalah jalan cinta. Mengikuti beliau adalah berjalan dijalan cinta.
________________
(55) HABIB ABDULLAH
bin AHMAD bin HAMID AL-KAFF
·
Jika seseorang sangat mencintai ulama, Insya Allah anaknya
akan menjadi ulama. Jika tidak anaknya, cucunya yang akan menjadi ulama.
_________________
(56) HABIB ALI bin
SOLEH ALATAS :
·
Orang berilmu belum tentu berakhlak, tetapi
orang yang berakhlak sudah tentu berilmu. Biar ilmunya banayak kalau akhlaknya
rendah, rendah derajatnya. Dan sebaliknya, biarpun sedikit ilmunya tetapi
tinggi akhlaknya, tinggi pula derajatnya.
·
Orang yang belajar tetapi tanpa akhlak dan ikhtiram,
penghormatan terhadap ilmu, tidak akan memdapat berkah.
·
Biar anak yang memilih jalannya sendiri, orang
tua tinggal mendukung. Yang penting mereka tetap berada dijalan Allah.
·
Faktor terbesar yang menunjang proses demoralisasi adalah
keteledoran orang tua yang seharusnya menjadi murabbi, pendidik, bagi
anak-anaknya. Kesalahan itu biasanya dimulai dari penyerahan pengasuhan anak
kepada baby sister atau orang lain, yang tentu tidak akan sebaik ibu
kandungnya. Lalu ditambah dengan dirampasnya rezeki anak yang paling mendasar,
yang telah dimanatkan Allah melalui orang tua, yaitu pemberian ASI.
__________________
(57)
ALI RIDHO ALKAFF :
·
Tidak semua kewalian,
karomah dan keberkahan berasal dari ilmu, malah sebagian besar hal-hal tersebut
di dapat dari khidmahnya seseorang kepada gurunya.
_________________
(58) HABIB
ABDURRAHMAN bin MUHAMMAD AL-JUFRI (maula arsyeh)
·
Jangan heran pada orang yang bisa berjalan
sangat cepat dibumi atau bisa terbang diudara, atau berjalan diatas air. Karena
sesungguhnya setan juga bisa melakukannya.
_________________
(59) HABIB ALWI
ABDURRAHMAN AL-HABSYI :
·
Remaja kita saat ini bukannya tidak punya pemimpin, tetapi
kekurangan suri teladan yang bisa mereka terima.
·
Kunci kesuksesan segala hal terletak pada
keikhlasan niatnya. Ketika ikhlas, otomatis Allah akan mengangkat derajat
seseorang.
____________________
(60)
HABIB ALI ZAINAL ABIDIN bin ALWI ALKAFF :
·
Dakwah itu mengajak.
Mengajak walaupun orang yang sejahat-jahatnya dia kalau kamu bawa dan
menjadikan dia orang yang baik maka kamu adalah seorang “da’i”.
·
Jika kamu mencintai seseorang sebelum
menikah, tidaklah ada yang halal untuknya kecuali dengan do’a. Cinta itu adalah
do’a, maka do’akanlah orang yang kau cinta.
_________________
(61) HABIB AHMAD bin
ZEIN ALKAFF :
·
Kalau mereka meneladani Siti Khadijah atau
Siti Aisyah, tidak akan ada wanita yang memakai pakaian setengah telanjang,
atau melakukan perbuatan yang melanggar agama.
·
Perbedaan antara sunni dan syi’ah itu dalam ushul atau pokok
ajaran Islam, atau aqidah. Rukun iman kaum ahlussunnah berbeda dengan rukun
iman kaum syi’ah, begitu pula rukun islam kita berbeda dengan rukun islam kaum
syi’ah. Jadi, tidak mungkin minyak dicampur dengan air.
_______________
(62) HABIB ABDUL
QADIR bin HADUN ALATTAS :
·
Masyarakat sekarang tidak ada bedanya dengan
masyarakat arab pra Islam, yakni sama-sama jahil. Sebagaimana masa jahiliyah
dulu, saat inipun banayak ummat Islam yang tidak mempedulikan ajaran agamanya
sendiri.
·
Umumnya, awal penderitaan yang kita alami adalah akibat dosa
yang telah kita lakukan. Maka dengan berdzikir dan berdo’a memohon ampun kepada
Allah, Insya Allah kita akan hidup bahagia. Inilah unsur utama ketenangan dan
kesehatan lahir dan bathin kita.
___________________
(63)
HABIB ABDURRAHMAN bin MUHSIN ALATTAS:
·
Pengajaran ulama-ulama
baik di al-Azhar, maupun di majelis-majelis taklim, mereka tidak menggambarkan
ta’assub, memperuncing masalah dalam madzhab, tapi memaparkan dalil-dalil yang
lebih kuat dari jumhur ulama, hingga tembus dalam diri mereka kesatuan prinsip
dalam agama Islam.
_________________
(64) HABIB A
RACHMAN ASSAD AL-HABSYI :
·
Orang yang memaafkan berarti menghapus bekas-bekas luka
dihatinya. Oleh sebab itu belum dapat disebut memaafkan jika masih tersisa
bekas luka didalam hati dan masih ada dendam yang membara. Bila demikian, orang
tersebut baru sampai pada tingkatan menaham amarah, belum sampai pada tingkat
memaafkan.
·
Secara umum kesalahan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan.
Pertama, kesalahan yang kita tutupi
Kedua, kesalahan yang kita haous, dan
Ketiga, membuka lembaran baru.
Kesalahan, jika ditutupi, bagaimanapun pasti tetap ada. Begitu
juga halnya jika dihapus, akan meninggalkan bekas. Namun lain halnya jika kita
melupakan semua kesalahan dan kita meninggalkannya serta bertekad membuka
lembaran baru yang masih bersih. Inilah peringkat tertinggi pemaafan.
Sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur’an surah an nuur ayat 22 : “Dan hendaklah
mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu
?
________________
(65) HABIB ABDULLAH
AL-IDERUS (martapura) :
·
Seorang wali itu adaah orang yang selalu beriman dan
bertaqwa kepada Allah dan dalam kehidupannya selalu berhubungan dengan Allah.
·
Masalah wali bukanlah masalah khilafiah dikalangan
ummat Islam. Bagi orang yang tidak percaya kepada adanya wali-wali termasuk
orang yang kufur kepada Allah dan Nabi Muhamamad karena jelas adanya dalil
dalam al-Qur’an maupun hadits rasulullah. Wali-wali yang telah meninggal
tersebut sebenarnya bukanlah mati melainkan hanyalah pindah alam saja. Orang yang
tidak mengenal adanya wali artinya orang yang tidak tahu rahasia ilmu
al-qur’an.
·
Wartawan sekarang sudah sangat jarang yang menyajikan berita
menyejukkan. Sebaliknya didominasi
berita-berita yang bisa membuat pembacanya jadi “mati”. Jadilah seorang wartawan
yang punya semangat berjihad.
________________
(66)
HABIB ALI MASYHUR bin
HAFIDZ
(Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim
bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim) :
·
Sesungguhnya
Allah mempunyai hamba-hamba yang bijak, mereka menthalaq (berpisah) diri mereka
daripada dunia dan mereka takut kan fitnah. Mereka melihat akan duia dan
apabila mereka tahu,bahwasanya ianya bukanlah tempat tinggal untuk kehidupan
abadi, maka mereka menganggapnya sebagai lautan dan mejadikan amalan-malan
shaleh sebagai kapal untuk menyeberanginya.
·
Barang
siapa yang dirinya terkalahkan oleh kuatnya syahwat dunia, maka ia akan
senantiasa menjadi budak ahli dunia dan barangsiapa yang qana’ah (menerima
karunia-Nya dengan lapang dada) maka akan hilang ketundukkannya pada dunia.
·
Wanita
yang paling dekat dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahra nanti di akhirat adalah
wanita yang paling sempurna menjaga auratnya, bukan wanita yang dekat nasabnya.
·
Selalulah
merasa kurang dalam membantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan
ummatnya, sehingga kamu sampai ke
derajat yang tinggi. Jika kau selalu merasa sudah cukup banyak membantu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan ummatnya, maka kau tidak akan
menemui derajat yang tinggi.
·
Jadikan
amalmu untuk mendapatkan pengakuan dari Allah, bukan untuk mendapatkan
pengakuan manusia.
·
Daripada
alamat marahnya Allah kepada kita, adalah dengan cara Allah mengambil
hamba-hamba-Nya yang terbaik diantara kota, diambilnya orang-orang shaleh dari ummat
ini. Dan jika kita bertaubat kepada Allah maka perbaiki amal kita sehingga itu
menjadi pertolongan bagi kita, dan jika kita bermaksiat dan tidak bertaubat
kepada Allah maka musibah akan datang kepada kita.
·
Sadarilah
HP adalah sesuatu yang sangatvringan dibawa oleh sebagian orang di dunia, namun
diakhirat akan menjadi berat hisabnya maka gunakanlah HP untuk agamamu demi
kebahagiaan di akhirat.
(67)
HABIB ABDULLAH bin
MUHSIN al-BARAKWAN
·
Kita harus
memuliakan ulama, orang alim. Yang mana dengan merekalah kita menimba ilmu-ilmu
yang diajarkan oleh nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Kita diajarkan
ilmunya Nabi Muhammad, kita menimba dari ilmunya nabi Muhammad, yang mana
itulah warisan daripada Nabi dan Rasul. Yang mana hakikatnya, yang diwariskan
Nabi dan Rasul bukanlah harta bukan pula tahta, akan tetapi yang mereka
wariskan adalah daripada ilmu yang mereka turunkan sampai kepada kita. Dan juga, ketika kita memandang wajah mereka
(orang alim) sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, “barangsiapa yang memandang daripada wajah orang alim, kemudian
dengan pandangan tersebut dia bangga, dengan pandangan tersebut dia senang,
maka pada saat itulah Allah menciptakan satu malaikat yang mana malaikat
tersebut beristighfar memintakan ampunan untuk orang yang memandang wajah orang
alim tersebut”. Cukup dengan satu pandangan, kemudian dengan pandangan tersebut
kita bangga (senang), maka pada waktu itulah Allah ciptakan satu malaikat yang
memintakan ampunan untuk kita. Berkaitan dengan hal tersebut, ketika kita
beristighfar, adakalanya istighfar kita tersebut tidak diterima oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala, karena kita ini banyak dosa, kita masih sering bermaksiat
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Akan tetapi, ketika seorang malaikat
memintakan ampunan kepada Allah untuk kita, maka apa kiranya Allah Subhanahu wa
ta’ala tidak menmgabulkannya? Seorang malaikat yang tidak pernah bermaksiat
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, seorang malaikat yang tidak memiliki hawa
nafsu, tentunya ketika mendo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala supaya Allah
mengampuni kita, maka Insya Allah pasti Allah akan mengampuni”.
·
Barangsiapa yang
duduk bersama dengan orang alim, maka pada hakikatnya duduk bersama dengan
Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasala,m, dan sebagaimana janji Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, adalah barangsiapa yang menjadikan Nabi
Muhammad sebagai teman duduknya di dunia, maka ketika diakherat nanti, kita
akan dijadikan teman duduknya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam.
·
Berkat orang
alim kita bisa mengetahui siapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kita tidak bisa mencintai Nabi Muhammad, kita tidak bisa mengenal Nabi
Muhammad, kalau tanpa ulama, karena sesungguhnya ilmu mereka (orang alim)
selalu sambung menyambung dari guru sampai guru sampai guru sampai kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dari merekalah kita bisa mengenal
syari’at Allah subhanahu wa ta’ala, apa-apa yang diajarkan oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala dan apa-apa yang dilarang oleh Allah subahanhu wa ta’ala.”
·
Hakikat dari
keindahan adalah kebeningan hati”
·
Sebagaimana
kedekatan mahabbah kita dengan baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
maka seperti itulah kedekatan kita dan derajat kita dididi Allah Subhanahu wa
ta’ala”.
·
Dan diantara
tanda cinta seseorang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ketika
disebut nama Nabi Muhammad maka pastilah orang-orang yang merindukan beliau
pastilah akan berlinang meneteskan air mata”.
_________________
(68) HABIB ALI bin
MUCHSIN ALBAAR
·
Milik orang lain
bukan milikmu, milikmu bukan milik orang lain, maka hindari milik orang lain dan pertahankan hak milikmu sendiri sekalipun kepala harus bercerai dari badan.
________________
(69)
HABIB ABDULLAH al-MUHDLOR:
·
Waktu luangmu jika tidak engkau
sibukkan dengan ketaatan maka nafsumu yang akan menyibukkanmu dengan
kemaksiatan.
________________
(70) HABIB ABUBAKAR
bin HASAN ASSEGAF :
·
Islam merekomendasikan ummatnya agar memiliki ilmu sebelum
mengamalkan sesuatu, agar amalnya terlaksana dengan baik dan diterima sesuai
harapan syari’at.
·
Tidak ada yang kita andalkan. Ilmu, amal
maupun akhlak kita tidak sebanding dengan generasi salaf. Namun demikian, apa
yang bisa kita lakukan, kita lakauakan, apa yang kita miliki, kita berikan. Dan
yang terpenting, kita berusaha semaksimal mungkin ikhlas, tanpa pamrih,
sehingga tidak sia-sia apa yang kita upayakan.
·
Pada dasarnya, seorang ulama atau kiai misalnya, adalah
seorang guru, seorang muallim yang lebih mengutamakan aspek pendidikan daripada
sekedar pengajaran kepada para santri. Dalam konteks ini, pendidikan yang
diberikan mengarah kepada pengamalan dan keteladanan, uswatun hasanah. Jadi,
ulama itu tidak sekedar melakukan transfer knowledge (ilmu pengetahuan),
tetapi mendidik seebelum mengajar, sekaligus memeragakan akhlaqul karimah dalam
kehidupannya sehari-hari.
Itu
sebabnya, tidak semua orang Islam mampu mendapat gelar ulama. Karena, untuk
mendapat gelar tersebut paling tidak selain sebagai pengemban ilmu, juga
dituntut menjadi pengamal ilmu yang diemban. Jadi, ulama itu alim sekaligus
amil.
·
Dan, sementara ini masyarakat kita, ummat ini
terutama kalangan menengah ke bawah belum bisa membedakan antara kiai politik
dan politik kiai. Kalau kiai politik kan sudah jelas, saya kira anda tahu
artinya apa, arahnya kemana. Tapi, politik kiai itu beda. Bisa saja kiai
berpolitik, tapi tidak harus politik praktis, artinya ikut terlibat dalam
kancah perpolitikan dengan tujuan mewarnai politik dengan pesan-pesan moralitas
agama yang disampaikan.
·
Tugas pokok ulama itu sebenarnya ada 4 (empat), yaitu :
Tugas
Pertama,
tabligh, sesuai dengan tugas rasul, karena mereka memang adalah pewaris rasul.
Tabligh artinya menyampaaikan, seperti tersurat dalam firman Allah : Ya ayyuhar
rasul baligh maa unzila ilaika min rabbika wa inlam taf’al fama balaghta.
Disamping
itu Nabi Muhaammad saw juga menyatakan dalam hadits-haditsnya : Balighu ‘anni walau ayaat (sampaikan daripadaku walaupun satu ayat).
Tidak
cukup dengan tabligh, tapi disertai dengan tugas kedua yaitu Tabyin.
Tugas
Kedua ,Tabyin,
menjelaskan. Jadi ulama itu tidak sekedar menyampaikan tetapi bertanggungjawab
menejelaskan apa yang telah disampaikannya. Allah juga telah menyatakan dalam
firman-Nya : wa anzalnaa ilaika dzikra litubayyina linnaasi ma unzila wa
laallahum yatafakkaruun.
Tugas
Ketiga
ulama adalah menjadi Hakam, untuk memutuskan perkara/permasalahan yang terjadi
ditengah masyarakat. Itulah yang dinyatakan Allah dalam al-Qur’an : wa
anzala ma’ahumul kitaaba bil haqqi liya’kuma bainan naasi fi makhtalafu fiihi.
Dan
tugas keempat,
ulama harus menjadi uswatun hasanah. Jadi mereka dituntut mampu memeberikan
tauladan dan menjadi contoh masyarakatnya sesuai dengan yang ada pada diri
rasulullah saw. yang menjadi kiblat bagi seluruh ulama. Laqad kaana lakum fi
rasulillahi uswatun hasanah.
_________________
(71)
SAYYID ABDURRAHMAN
BAKBUD
·
Hal yang
membahagiakan adalah adanya istri yang selalu mendampingi kita.
_________________
(72)
KH. AHMAD
HAFIFUDDIN bin USMAN BASYAIBAN
·
Saya mengetahui
jumlah para wali-wali-Nya Allah di dunia ini, lokasi atau tempat dimana mereka
tinggal, saya mengakui mereka semua tetapi mereka tidak mengetahui saya.
__________________
(73) HABIB ABDUL
QADIR bin AHMAD BILFAQIH :
·
Wahai guruku, andaikan engkau memukulku, dan
saya ada dipihak yang benar, maka aku rela dan tak ada rasa dendam sedikitpun
dalam diri ini.
·
Thariqat yang kita tempuh
menuju Allah adalah upaya meraih ilmu dan mengamalkannya, disertai
dengan wara’ dan rendah hati, serta rasa takut kepada Allah yang melahirkan
keikhlasan kepada-Nya.
·
Belajarlah kamu dengan hati-hati. Dan sebagai
seorang berilmu harus bersikap tawadhu, jangan sombong dan takabur. Gunakanlah
ilmu untuk menegakkan kalaimat tauhid, dan samapaaikan ilmumu untuk mendidik
ummat nabi Muhamamad saw, supaya menjadi ummat yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah swt.
·
Bila engkau duduk di antara para wali, kalau tidak dapat
hujanrahmat, niscaya engkau mendapat percikan rahmat.
_________________
(74)
SYAIKH HABIB AUN
MUIN al-QADDUMI
·
Jika kalian memiliki kesempatan untuk
bershalawat kepada sayyidina Muhammad, maka ketahuilah (itu tanda bahwa) kalian
telah Allah berikan kesempatan untuk memiliki hubungan langsung dengan
sayyidina Muhammad.
·
Perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah
shallallhu ‘alaihi wasallam, jadikan (sebagai) wirid harianmu dengan
bershalawat kepada Rasulullah. Duduklah ditempat yang bersih dan dalam keadaan
suci, pejamkan matamu dan rasakan bahwa seakan Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam ada dihadapanmu.
`
(75) USTADZ SYED ABDUL KADIR al-JOOFRE
·
Islam ajarkan kita agar bersama mencari solusi
dan bukan hanya menunding jari dengan emosi.
·
Memang mudah mencampakkan segala kesalahan
kepada orang tertentu atau kelompok tertentu tapi adakah ia menyelesaikan?
Bahkan mungkin kita akan bertindak tidak adil bila memborongkan segala
kesalahan kepada suatu fihak saja.
·
Kita nampak jerebu dilangit, tapi lupa jerebu
dalam hati, langit yang luaspun boleh berjerebu dengan panas, apatah lagi hati
kita yang sangat lemah.
(76) HABIB ALI bin
HARUN AL-JUNEID :
·
Ilmu Allah itu maha luas. Apa yang didapat manusia begitu
kecil; sehingga semakin orang bertambah ilmunya, seharusnya semakin merasa
begitu bodoh.
_________________
(77)
SAYYID AMIN QUTHBI
bin HAIDARAH bin MUHSIN al-HINDUAN
·
Setiap manusia
butuh bimbingan dan sang pembimbing haruslah orang yang paling dekat dengan
sang khaliq (pencipta)
________________
(78) HABIB AHMAD bin
NOVEL bin SALIM bin JINDAN :
·
Sampaikan kepada mereka nasehat dengan lemah
lembut dan dalil yang bisa diterima dengan akal mereka. Mereka kebanyakkan
tidak tahu dalilnya, karena mereka hanya mengikuti pendapat orang lain dan itu
mayoritas. Jadi berikan dalilnya, Insya Allah mereka terima pendapat kita.
·
Sebaiknya kita tidak hanya mendengarkan hadits-hadits yang
dibaca, tetapi juga mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika itu kita
lakukan dengan istiqamah, Allah Swt akan melimpahkan rahmat kepada kita semua.
_______________
(79) HABIB
ABDURRAHMAN bin HASAN AL-HABSYI
·
Jalani aja apa yang ada, lalu diikuti dengan
bersyukur dan qana’ah menerima apa adanya.
_________________
(80) HABIB ALI bin
HASAN bin UMAR AL-BAHR :
·
Allah sudah memberikan jalan kepada mereka yang ingin
sukses, yaitu dengan cara wajar : bekerja keras dan berusaha. Karena inilah
proses yang dituntunkan oleh agama kita. Kembali ke jalan Allah adalah prilaku
yang paling baik.
·
Selama ini kita selalu terpengaruh dengan
zaman yang serba cepat dan instan. Kita ingin orang tertarik pada Islam hanya
dalam tempo sehari dua hari. Kita tidak pernah menampilkan Islam dengan citra
yang baik. Saya tidak pernah menyalahkan pihak lain saat citra rahmatan lil ‘alamin
hilang dan akhirnya image ini diambil orang lain. Karena itu kita berharap para
ulama tidak meninggalkan porosnya. Kalau mau berpolitik, silakan, tapi tetaplah
sebagai ulama. Jangan ketika masuk ke dunia politik menjadi politikus sehingga
keulamaannya lenyap.
·
Semua kewajiban agama adalah instrument untuk si hamba agar
mendapatkan kebahagiaaan. Orang yang tidak shalat tidak pernah bahagia. Orang
yang tidak pernah puasa tidak pernah bahagia.
_________________
(81) HABIB ALI AL-HABSYI
(Martapura) :
·
Didalam al-Qur’an telah dijelaskan Allah,
barangsiapa mengesakan Allah, mempercayai nabi Muhammad Saw dan hari akhir,
maka ia termasuk beriman dalam arti tidak sesat.
·
Kapaitalisme akan semakin kuat mencengkeram suatu negeri,
jika dinegeri itu ummatnya berpecah belah.
________________
(82) HABIB ABDULLAH
bin MUHAMMAD bin ALWI AL-HADDAD :
·
Berdo’a secara langsung tidak apa-apa. Tapi
alangkah baiknya pakai tawassul. Ada pengakuan dari Allah bahwa tidak ada
ketakutan bagi wali Allah dan mereka diberi keistemewaan. Yang syirik adalah
kalau kita minta kepada orang, bukan kepada Allah.
·
Maqam wali Allah berbeda dengan manusia awam. Makin tinggi
maqam seseorang, makin tinggi pula tingkat diijabahnya do’a. Bukankah
Rasulullah Saw sering kita libatkan dalam setiap do’a dan permohonan kita ?
______________
(83) SAYYID ABBAS bin
ABDUL AZIZ AL-MALIKI :
·
Ijazah seseorang adalah ilmunya dan manfaat
yang diberikannya kepada orang lain.
________________
(84) HABIB ALI ZAENAL
ABIDIN AL-ATTAS
·
Islam adalah agama yang penuh rahmat, agama yang sangat
toleran dan mencintai kedamaian, Jadi citra yang dicoba kembangkan oleh
berbagai pihak yang tidak menyenangi Islam, yakni bahwa islam identik dengan
kekerasan merupakan kebohongan dan pembodohan. Islam tidak akan bisa dirusak
oleh segelintir orang yang tidak faham dengan Islam, karena Islam dipelihara
oleh Allah.
·
Para jamaah saya anjurkan untuk berziarah
kepada orang tua masing-masing, baik yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal. Bagaimanapun, keberhasilan kita didunia sangat ditentukan oleh
keredhaan kedua orang tua.
·
Tidak ada janji Allah yang palsu. Janji yang akan memberikan
keberkahan bagi setiap anak yang berbakti kepada orang tuanya, kuyakini itu
pasti. Janji yang akan memberikan kecukupan bagi rumah tangga yang dibangun
diatas pondasi syari’at-Nya, kuyakini itu mesti.
________________
(85) HABIB
ABDURRAHMAN bin HUSIN ASSEGAF BAHLEGA :
·
Setiap amal akan dapat dilakukan dengan baik
jika dengan ilmu. Jika seseorang berharap ibadahnya sempurna dia harus memiliki
ilmu tentang ibadah itu.
·
Jangan pernah berhenti melakukan dakwah dan amar ma’ruf nahi
munkar hanaya karena permintaan kita diabaikan pemerintah. Kalau bersatu tidak
ada yang tidak bisa dilakukan di Indonesia. Apalagi negeri ini menganut sistem
demokrasi, kita bisa memanfaatkan sistem ini. Artinya, kalau sesuatu sudah
menjadi kehendak masyarakat umum apalagi dipelopori tokoh-tokoh ulama, dan kita
konsisten dengan sistem demokrasi itu maka Insya Allah kita akan berhasil.
·
Pertama saya menjelaskan Yughoyyir (mengubah)
bukan Yuzil (menghilangkan), kalau menghilangkan itu Allah ta’ala yang
berkehendak. Adanya kemaksiatan dan kemungkaran itu hakikatnya ujian dari Allah
Swt untuk kita, bagaimana kita menghadapi dan menyikapinya. Kita terbawa atau
justru kita pada kelompok yang tegak pada kebenaran dan tetap melakukan amar
ma’ruf nahi munkar, selama kemaksiatan dan kemunkaran itu ada.
·
Sayangnya, yang berlangsung sekarang belum demikian, tidak
jarang antar pihak atau organisasi saling menyalahkan. Yang berdakwah
menyalahkan pelaku amar ma’ruf nahi munkar katanya keras, bisanya Cuma
marah-marah. Sebaliknya, yang nahi munkar menilai yang berdakwah, katanya
bisanya Cuma ngomong, ada kemunkaran dan kemaksiatan diam, ndak berani ambil
resiko. Mestinya tidak demikian, kita sinergikan saja, Insya Allah hasilnya
bagus.
__________________
(86)
HABIB AMIN bin MUHSIN al-HINDUAN:
·
Perkenalan dengan Allah
hanya bisa ditempuh dengan pendekatan, dan pendekatan yang paling baik hanya
dengan dzikrullah.
·
Adab dan kesopanan lebih berharga
daripada simpanan emas yang dimiliki karena kita tidak malu bila tidak punya
emas, tapi kita seharusnya malu bila tidak punya adab kesopanan.
·
Kita janagan hanya
memiliki cita-cita dunia, sehingga kita rajin bekerja. Tapi kita juga harus
punya cita-cita akherat, agar kita selalu semangat beribadah.
·
Jangan menyalakan tungku didalam dada
berupa permusuhan, kedengkian dan kebencian kepada orang lain. Sebab itu,
adalah azab yang abadi pada dirimu, untuk itu berdamailah dengan
saudara-saudaramu.
·
Sesungguhnya kemenangan
sejati adalah milik mereka yang mampu membalas kejahatan dengan kebaikan serta
modal mereka adalah sabar.
·
Sabar dan tawakkal adalah minyak
pelumas bagi roda kehidupan, bila keduanya menghiasi kita, pasti kita tegar
dalam menjalani hidup.
·
Apabila kalian
tetap bertahan dalam kebaikan walau tidak dihargai orang lain, sesungguhnya
kalian makin mencapai keikhlasan yang sempurna.·
Ujian yang
terberat itu, jika kita merasa lebih baik dan kita tidak sadari perkataan dan
sikap kita mulai terarah pada kesombongan. Maka sering-seringlah beristighfar
dan bershalawat lalu berkata maaf sesama manusia dengan ketulusan. Bukankah
iblis itu sebenarnya paling bagus, makhluk yang taat, akan tetapi tergelincir
dalam kesombomgan lalu mendapat laknat Allah.
_______________
(87) SAYYID ABU BAKAR
SYATHA Ad-DIMYATHI (BAKRI SYATHA)
(Abu
bakar bin Muhammad Zainal Abidin Syatha ad-Dimyathi)
·
Ketika berbuka puasa, perhatikanlah makanan
apa yang kamu santap untuk berbuka. Ketahuilah bahwa makanan yang haram itu
racun yang membakar hati .
·
Waktu ini (antara maghrib dan isya) termasuk semulia-mulia
dan seutama-utama waktu. Maka sangat dianjurkan untuk menghidup-hidupkannya
dengan amal-amal taat dan menjauhi hal-hal tak berguna serta hal-hal yang dapat
menyebabkan kita terlupa akan Allah.
·
Maka mengetahui tentang Allah dan segala
sifatnya adalah lebih mulia daripada mengetahui dengan tiap-tiap suatu daripada
furu’ dan ushul, karena tempat bergantungnya adalah semulia-mulia yang
diketahui, dan sesempurna-sesempurnanya. Dan karena buah-buahnya, seutama-utama
segala buah. Karena mengenal tiaptiap sifat dari sifat-sifatnya itu menyebabkan
hal yang tinggi, dan terbitlah daripada hal itu berlakunya segala akhlaq
tinggi, dan menjauhnya segala akhlaq yang buruk.
·
Membaca shalawat, kepada Nabi mengandung faedah-faedah yang
tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tidak dibutuhkan
lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kepada
Allah, melimpahkan rizqi dan orang yang memperbanyak bacaan shalawat jasadnya
diharamkan Allah dari api neraka. Sebaiknya orang yang membaca shalawat kepada
nabi, dalam haliyah paling sempurna, suci badanya, punyawudhu, menghadap
kiblat, menghayati keagungan baginda nabi dengan maksud tercapainya keinginan dan cita-cita, membaca
dengan tartil dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya.
______________
(88)
HABIB ALI ZAINAL
ABIDIN al-MADIHIJ
·
Teman, jika kalian menemukan seseorang yang
bisa menuntunmu sampai ke pintu sorga, maka jangan kamu sia-siakan dia. Karena
mendapatkan itu semua sangatlah sulit.
·
Seseorang yang mencintai rasulullah, lalu dia
diberi petunjuk oleh Allah, mustahil dia diazab di neraka.
Abu Lahab gembira dengan kelahiran Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam. Pada ketika itu, Abu Lahab tidak mengetahui bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam akan menjadi utusan Allah, oleh karenanya Abu
Lahab diringankan siksaannya di neraka setiap hari senin.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang mengagungkan
kelahiranku, maka wajib keatasnya syafaat daripadaku”.
_____________
(89) HABIB ALWI bin
SHOLEH ALATAS :
·
Iman setiap orang itu bisa naik turun. Kita
usahakan agar tidak sampai terjadi pendangkalan iman, yang sering berujung pada
penyimpangan dan perbuatan tercela. Oleh karena itu, berjamaah itu penting,
agar bisa saling mengingatkan dalam taqwa dan kesabaran.
·
Pada dasarnya, setiap muslim itu ada pendakwah, karena harus
saling mengoreksi. Sebab tidak ada manusia yang sempurna. Sifat rendah hati,
sabar, dan selalu ingin belajar harus terus dipelihara, agar tidak mengalami
kejumudan. Begitu juga, sesama muslim harus saling berbaik sangka.
_________________
(90)
SYAIKH ARSHAD
al-QADIRI
·
Segala puji bagi Tuhan sekalian alam, dan
selawat dan salam keatas rasul-Nya, penghulu bagi sekalian Rasul. Adapun
setelah itu, sesungguhnya ummat Islam berada dizaman yang penuh denga fitnah,
kerusakan dan bahaya, mereka sangat memerlukan ulama yang beramal dengan ilmunya
dan pendakwah yang ikhlas. (Surat kepada Syaikh Abdullah al-Harari).
(91)
HABIB ALI bin UMAR
bin ALI ASSEGAF
·
Setinggi apapun ilmu yang kita miliki, jika
sikap kita menyakiti orang lain, tidak ada gunanya. Karena kecintaan seseorang
bermula dengan sikap, adab, akhlaq yang mulia, bukan ilmu kesombongan.
__________________
(92)
HABIB ABDURRAHMAN bin ALI MASYHUR bin
SYEKH ABU BAKAR :
·
Daripada alamat marahnya Allah
Subhanahu wa ta’ala kepada kita, yaitu dengan cara mengambil hamba-hamba-Nya
yang terbaik diantara kita, diambilnya orang-orang shaleh dari ummat ini.
____________________
(93)
HABIB ALI BIDIN BAHASYIM (Kai Pemelihara kambing):
·
Sering-sering bersyukur
(atas apa) yang dipandang mata atau yang dihadapan kita. Kalau sudah terbiasa
bersyukur maka hidup akan tenang, insya Allah diakherat nyaman.
·
Kambing-kambingku ini kupelihara
didalam rumah karena aku tidak ingin kambingku memakan hak orang. Jadi apa yang
aku makan didalam rumah mesti kambingku
ikut memakannya juga makan apa yang kumakan.
___________________
(94)
KH. MAS ALWI bin
ABDUL AZIZ
(Sayyid Alwi Bin Abdul Aziz al-Azmadkhan)
·
Kyai Hasyim
Asy’ari bertanya, “kenapa mesti pakai “Nahdlatul (untuk NU) kok tidak Jam’iyah
Ulama saja? Lalu Sayyid Alwi pun menjawab : “Karena tidak semua kiai memiliki
Nahdlah (bangkit). Ada kiai yang sekedar mengurusi pondoknya saja, tidak mau
peduli terhadap jam’iyah”.
(95)
HABIB AGUS
ABUBAKAR ARSAL al-HABSYI
·
Gabungan ambiisi dan fanatisme bisa membutakan
mata, menulikan telinga menumpulkan akal dan mematikan nurani untuk menerima
kenyataan.
·
Kesabaran pemimpin menghadapi rakyat adalah
keniscayaan. Kesabaran rakyat atas pemimpinnya adalah keutamaan.
(96)
HABIB AHMAD bin
ABDURRAHMAN al-MAQDI
·
Tidak ada yang
salah dari terkenalnya seorang syaikh yang alim, bagaimanapun itu adalah
penempatan dari Allah. Namun yang menjadi masalah adalah perasaan dari pelajar
tersebut sehingga ia disebut “muridnya syaikh fulan”. Padahal belajar agama
bukanlah semata menamatkan bacaan sebuah buku. Ada penjagaan keaslian pemahaman
yang hanya dapat diwarisi apabila berguru dari seorang syaikh yang fattah.
_____________________
(97)
HABIB ABUBAKAR ATTOS AZ-ZABIDI:
·
Siapa yang ingin memandang (mengetahui)
selembut-lembutnya hati, maka pandanglah perilaku Sayyidina Abu Bakar
as-Shiddiq ra.
_________________
(98) HABIB ABDULLAH
BAGIR bin AHMAD ALATTAS :
·
Kalau lepas akhlaq dari tubuh ummat, tidak
akan ada lagi ciri khas mereka sebagai ummat terbaik.
·
Mencintai Rasulullah diperintahkan oleh Al-Qur’an, dzikir
ada dalam al-Qur’an, silaturrahmi dianjurkan oleh al-Qur’an, bakti kepada orang
tua diperintahkan oleh al-Qur’an. Sehingga, apa yang dilakukan ahlussunnah wal
jamaah tidak ada yang melenceng dari perintah Allah Swt.
___________________
(99)
HABIB ALI ZAINAL ABIDIN al-HAMID :
·
Doktor yang dapat
mengobati hati, bukan di hospital, bukan ada diklinik, tetapi ada pada Baginda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Doktor hati yang paling terbaik, adalah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Doktor yang dapat mengobati hati yang
dipenuhi dengan benci untuk menjadi cinta, doctor yang dapat mengobati hati
yang dipenuhi kesyirikan untuk menjadi mukmin yaitu Sayyiduna Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam.
·
Ini agama (Islam) merupakan agama yang
mengamalkan konsep wasatiyyah, yakni kesederhanaan. Islam juga menghargai
bentuk hiburan yang tidak bercanggah (bertentangan) dengan syari’at-Nya.
·
Jika kamu tahu apa yang
Allah beri disebalik masalah yang dihadapi. Niscaya kamu akan berharap supaya
hidup ini bermasalah sahaja (terus). Kerana yang disimpan oleh Allah adalah
lebih baik dari apa yang diberi.
·
Ummat Islam yang baik adalah yang
meninggalkan yang tidak ada manfaatnya. Jaga tangan kita dan jari kita ketika
menulis di facebook dan media sosial lainnya. Fitnah seseorang bisa datang dari
ujung jari. Jika dulu fitnah menyebar dari lisan, kini fitnah lebih cepat
menyebar dari media sosial.
_____________________
(100)
SAYYID ABDULLAH bin IBRAHIM
MIRGHANI :
·
Segala mumkin yang maujud pada kharij (tampak)
dilihat dari segi “adanya” maka itulah ‘ain wujudul haqqi subhanahu wa ta’ala
(kenyataan/pembuktian adanya Allah Swt ).
·
Kunhi zat Allah Swt tidak dapat digambarkan oleh akal dan
indera (hissi) yang lima, tidak terbatas (had) dengan ukuran akal dan panca
indera maka usaha yang demikian termasuk usaha yang mustahil. Hal itu hanya
mungkin dicapai dengan jalan kasyaf.
___________________
(101) HABIB ABDULLAH
SOFI bin ABDURRAHMAN AL-HADDAD :
·
Penyelenggaraan majelis ta’lim hari sabtu
(malam minggu) dimaksudkan untuk mencegah anak-anak muda berbuat maksiat.
Karena biasanya dimalam paanjang itulah anak-anak muda berbondong-bondonmg
memadati tempat-tempat hiburan, mall, atyau jalan-jalan cuci mata. Tentu hal
ini lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.
·
Dakwah itu, selain mencegah, juga harus memberikan jalan
keluar yang baik. Selain dengan omongan, juga dengan perilaku yang nyata.
__________________
(102)
HABIB ABDURRAHMAN QADHI
(Abdurrahman
bin Seggaf bin Husin bin Abubakar bin Umar bin Seggaf assegaf ) :
·
Wasiat yang melanggar hukum tidak boleh
dilaksanakan.
·
Wahai para habib, apa yang kalian lakukan ini (yakni membawa
jenazah untuk dimakamkan ditempat lain) haram. Pekerjaan ini tidak dilakukan
oleh salafusshaleh (para pendahulu kita yang baik). Siapa saja yang meninggal
di Hadhramaut di kota anu, ia dikuburkan di situ. Jadi dikuburkan dimana saja
ia meninggal. Ini tabdzir (pemborosan), hukumnya haram, wal afuwu minkum (mohon
maaf)
________________
(103) HABIB ALI AKBAR bin AGIL :
·
Siapa saja yang sukses menjadikan dirinya
sebagai orang yang istiqamah, tak akan pernah terbersit rasa takut dibenaknya
kala menghadapi sakaratul maut, menghadapi munkar nakir, tidak gentar berdiri
di padang mahsyar, bahkan azab neraka sekalipun, atau merasa kuatir atas nasib
anak istrinya sebab mereka telah mendapat garansi keselamatan dan kebahagiaan
langsung dari Allah. Merekalah penghuni sorga berkat konsistensinya dalam
kebaikan sehingga Allah timpali mereka dengan balasan yang banyak.
·
Sejatinya, seorang yang istiqamah adalah dia yang selalu
menjaga komunikasi dengan Allah. Komunikasi yang aktif dengan Allah, walau
sedikit, lebih baik ketimbang mempunyai hubungan yang akrab dan intens tetapi
setelah itu terputus total.
·
Ibadah tidak boleh dipandang suatu kebiasaan
tapi kebiasaan itulah yang dijadikan ibadah seperti, mandi yang diniati untuk
memebersihkan diri sebelum menghadap Allah, atau makan yang diniati supaya kuat
dan sigap dalam beribadah serta berdakwah.
·
Hidup bukanlah sekedar berjalan, makan dan tidur, Demikian
pula mati bukan hanya dikuburkan dalam tanah. Itu bukanlah hidup dan bukan pula
kematian. Namun, hidup adalah mati yang menaklukkan sedang mati ialah hidup
yang ditaklukkan.
·
Kematian bukannya lawan kehidupan. Ia adalah
mitra makna kehidupan. Haanya dengan mengalami kematian, manusia bisa hidup
dengan indah sekaligus mati dengan indah.
·
Mencari apa yang mestinya dicari dan menghindari segala hal
yang harus dihindari merupakan wujud dari sikap ridha dengan ketentuan Allah,
sehingga dalam aktifitas kita ada 2 upaya, yaitu mencari dan menghindari. Kapan
kita harus mencari dan kapan kita harus menghindari sesuatu. Seperti haalnya
orang yang hendak mencebur kedalam sumur dengan alasan bahwa kalau sudah
waktunya mati, ia akan mati kalau tidak, berarti ia akan hidup. Ini adalah
pemahaman yang keliru tentang ridha dengan takdir Allah. Atau seorang jahil
yang ridha dengan kejahilannya, seraya berkilah hal itu sebagai takdir Allah,
tentu hal ini keliru dalam mendalami pengertian takdir Allah.
·
Hijrah mempunyai beberapa pengertian, pertama,
hijrah berarti kaum muslimin meninggalkan negeri yang dikuasai orang-orang
kafir. Kedua, menjauhkan diri dari dosa. Ketiga, permulaaan
sejarah islam.
·
Membangun masyarakat Islami tidak berarti pemaksaan
keyakinan kitakepada umat beragama lain. Tapi bagaimana hijrah ini memberi
andil lahirnya masyarakat madani, sebuah tatanan rasional dalam menghadapi
problematika yang kian kompleks.
·
Memandang hal-hal positif tentunya berpengaruh
positif padahati, sikap dan ucapan. Selain itu, pandangan menimbulkan rasa
cinta. Dan cinta yang dimaksud adalah cinta akhirat yang berarti cinta ibadah,
cinta shalat berjama’ah, cinta baca al-Qur’an, cinta dzikir, cinta mempelajari
ilmu agama.
Jika yang kita lihat adalah kaum sholeh, orang-orang yang ahli
ibadah, hati kita tergerak untuk menirunya. Lambat laun hati kita tertarik
beribadah bersama mereka. Tapi ketika kita menyaksikan orang-orang yang tidak
baik, orang-orang yang lebih mementingkan urusan dunia, kita sudah terkena
racun dunia, kepedulian kepada akhirat menjadi pupus sudah.
·
Mencari ilmu, memahami, mengamalkan dan mengajarkannya
adalah ciri insan ‘alim dan aqil. Kebaikan Allah, cinta dan
kasih-Nya selalu mengiringi orang yang berilmu.Sebagaimana disabdakan
olehRasulullah Saw: “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan atasnya, Allah
berikan pemahamanilmu agama kepadanya (HR Thabrani).
Ilmu
agamayang dimaksud disini semestinya menjadi usaha utama kita sebelum mencari
ilmu-ilmu lainnya. Dengan begitu, keutamaan ilmu dan amalnya bisa terlaksana
sekaligus. Orang yang berilmutanpaamal sudahbarang tentu tidak memberi manfaat.
Adapun orang yang beramal tanpailmu, boleh jadi tindakannya samasekali tidak
terarah. Ilmuyang disertai amalitulah yang menjadi sebuah kebenaranyang hakiki.
_________________
(104) HABIB ALI AL-JUFRI :
·
Kita bisa berdakwah di seluruh dunia. Bila
tidak bisa diseluruh dunia karena udzur, kita berdakwah disebagian negara
didunia. Jika kita udzur untuk berdakwah disebagian negara, kita bisa berdakwah
dinegara kita sendiri. Jika kita udzur untuk berdakwah diseluruh negara kita,
kita bisa berdakwah dikota-kota negara kita. Jika kita udzur untuk berdakwah
dikota-kota negara kita, kita bisa berdakwah disatu kota saja. Jika kita udzur
untuk berdakwah disatu kota, kita bisa berdakwah dikecamatan dan kelurahan saja.
Jika kita udzur berdakwah dilingkungan kecamatan dan kelurahan, kita bisa
berdakwah dilingkungan keluarga kita. Bila kita udzur untuk berdakwah
dilingkungan keluarga, berserah dirilah kepada Allah, karena Allah-lah yang
memberi petunjuk.
·
Jangan pernah menunggu-nunggu datangnya kesempatan untuk
kita dapat menghadap Allah. Kapanpun di dalam hati kita muncul keinginan dan
dorongan untuk datang kepada Allah, segeralah datang kepada-Nya.
____________________
(105)
HABIB AZMI SALLEH
al-BAHRI
·
Hendaklah ada sebagian orang/ golongan untuk
keluar (lihat al-Qur’an) untuk memperdalam agama dan memberi tahu mereka. Hal
ini ada kaitannya dengan hadits nabi : dimana siapa yang Allah ingin kehendaki
akan dia akan kebaikan, maka akan dijadikan orang yang faham, dan faqih dalam
masalah agama. Demikian juga, jika Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang itu, maka Allah akan
menempatkan dia dikalangan prang-orang yang faham dengan agama, artinya Allah
Subhanahu wa ta’ala akan memandu hati-hati mereka yang dikehendaki oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala berupaya untuk hadir didalam majelis-majelis, karena dengan
berhadir didalam majelis-majelis kita akan dapat mendalamkan pengetahuan kita
atau kita dapat memahami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan masalah agama.
(106)
SYAIKH ABDUL HALIM
MAHMUD al-HUSAINI
·
Setiap reformasi
dimulai dengan ilmu pengetahuan dan agama. Apakah kita mulai jalan reformasi
dari sudut pandang ilmu pengetahuan teoritis, baik pada tingkat pribadi atau
pada tingkat masyarakat atau dari bahan atau ilmu empiris, upaya kita harus
dijiwai dengan tujuan. Tujuan ini merupakan kewajiban Islam, sehingga ilmu
harus menjadi dasar untuk jalan menuju
Tuhan dan pengetahauan adalah suatu bentuk ibadah dan bentuk jihad.
(107)
HABIB ALI bin
MUHAMMAD al-JUFRI (ketua MUI Sulteng)
·
Ini (gempa dan
tsunami) merupakan peringatan dari Allah Subhanahu wa ta’ala, yang sebelumnya
berbagai peringatan-peringatan telah diberikan. Dan, hari Jum’at, kalau dalam
riwayat (hadits) adalah jatuhnya hari kiamat. Jadi musibah ini yang terjadi
pada hari Jum’at adalah gambaran yang dijanjikan Allah itu pasti datang.
·
Musibah atau
kiamat itu pasti datang. Akan tetapi karena ulah maksiat ummat manusia, maka musibah
itu Allah datangkan lebih cepat. Artinya, ini adalah percepatan dari idiri kita
sendiri, sehingga teguran (peringatan) ini ada. Seharusnya kita sebagai umat
Islam, sudah seharusnya sadar, bahwa apa-apa yang Allah perintahkan dan Allah
larang yang ada didalam al-Qur’an itu
kita laksanakan. Karena tidak ada keraguan sedikitpun dari al-Qur’an.
Cuma (sayangnya) masih banyak ummat Islam yang ragu dengan kitab sucinya
sendiri.
________________
(108)
HABIB AHMAD KAZIM bin LUQMAN AL-KAFF
:
·
Kita ini ibarat bengkel, memperbaiki
sesuatu yang rusak menjadi lebih baik. Kalau orang sudah baik, buat apa didakwahi.
Justru orang-orang yang rusak itulah yang perlu bimbingan dan tuntunan.
·
Sebagaimana
disebutksn didalam kitab Tuhfatul Ikhwan, Imam Wahab bin Munabbih, berkata:
“Aku pernah membaca dikitab yang ditrunkan sebelum al-Qur’an, bahwa barangsiapa
yang mengangkat tangannya, dan membaca istighfar : “Rabbighfirli warhamni wa
tub alayya” sebanyak 70 x dipagi dan sore hari selama bulan rajab, maka
Allah akan mengharamkan kulitrnya disentuh api neraka.
___________________
(109) HABIB ABUBAKAR
bin SALIM bin UMAR bin MUHAMMAD bin HUD ALATTAS
:
·
Cukuplah akhlaq kita yang menjadi undangan buat mereka.
·
Kalau yang hadir hanya bapaknya ketika sang
bapak menyampaikan pelajaran yang didapatkannya di majelis ta’lim ini kepala
keluarganya, belum tentu bisa diterima semuanya, dikarenakan baanyak hal. Akan
lebih efektif jika seluruh anggota keluarga hadir, jadi majelis ta’lim bisa
disebut majelis ta’lim keluarga.
·
Tamu yang datang kekediaman saya, harus datang dengan hati
yang senang, kembali dengan hati yang senang juga.
·
Mereka, para sufi, telah menemukan kenikmatan
yang luar biasa dalam shalat malam. Mereka
menyendiri dengan Allah Swt dalam kegelapan malam, saat manusia lelap
dalam tidurnya, mereka bermunajah kepada Allah dalam sujud, air mata mereka
berderai, nur menyelubungi mereka hingga tersingkap lah hijab antara mereka dan
penciptanya. Merekalah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka mendapatkan
ampunan dan rizqi yang murah.
·
Ya Rabb, akumemilih untuk anak-anakku, hati mereka yang
bersih sebabbanyaknya ilmu tidak membawamanfaat apabila hatinya kotor. Penuh
dengan dengki dan hasud. Penuh dengan kesombongan. Banyaknya ilmu tidak akan
membawa manfaat jika diiringi dengan kecintaan pada dunia, kecintaan pada
hal-hal yang dibenci dandimurkai oleh Allah Swt.
___________________
(110) HABIB ALWI bin
ANIS AL-HABSYI :
·
Kita jangan sekali-sekali memaksakan sesuatu
kepada anak-anak, nantinya jadi kurang baik. Orang tua harus membantu
anak-anaknya untuk birrul walidain. Yang tua mengasihi yang muda, dan yang muda
menghormati yang tua.
_____________________
(111)
HABIB AMRI
ADZMATKHAN
·
Sesungguhnya Aku
(Allah) akan menjadikan khalifah dimuka bumi. Tapi pertanyaan kita akan muncul
saat kita tahu, ternyata Nabi Adam tidak langsung Allah ciptkan di bumi. Nabi
Adam justru ketika diciptakan disingggahkan terlebih dahulu didalam sorga.
(112)
HABIB ALWI bin
HAMID BARAQBAH
·
Dalam berdzikir
dan bermaulid dituntut untuk ikhlas, maka ketika tidak dibarengi dengan
keikhlasan maka ditolak oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, amalnnya akan sia-sia.
Tapi ketika pembacaan shalawat, meskipun tanpa keikhlasan yakin pasti diterima
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala itu ada tuntunannya. Tatkala seorang shalat, ada
nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam maka Insya Allah diterima
shalatnya, sebaliknya ketika shalatnya tidak ada disebut Nabi Muhammad
Shallallaju ‘alaihi wasallam maka ditolak shalatnya meskipun sudah tertib dan
khusyuk.
·
Bagi seseorang
yang mengaku habib padahal dia bukan seorang keturunan Rasulullah, maka menurut
imam Malik, terhadap orang tersebut :
1) dipecut hingga ia tidak mengulanginya, 2) dipenjara
dalam waktu yang lama, 3) diarak dalam keadaan hina dijala-jalan raya.
___________________
(113) SAYYID
ABDULLAH AL-HABSYI (Banjarmasin)
·
Didunia ini pemeluk Islam ada sekitar 1 miliar
orang, andai saja ummat Islam bersama-sama melakukan demonstrasi menentang
israil, Insya Allah israil akan ketakutan kepada ummat Islam.
___________________
(114) SYAIKH ABUBAKAR
bin SALIM bin ABDULLAH ALAIDRUS :
·
Sungguh maqamku adalah untuk anakku. Dan kalau sekiranya aku
tidak mendapati salah satu anak-anakku yang akan mewarisi maqamku, akan aku
tanam maqam kewalianku ini di padang pasir ‘Inat. Ketahuilah olehmu, maqamku
tidak akan ada yang sanggup memikulnya walaupun gunung yang paling kokoh
sekalipun.
·
Siapa yang tidak bersungguh-sungguh dipermulaannya,
tidak akan sampai dipenghabisannya.
·
Dunia ini bagiku bagaikan sebuah piring dan onta orang Arab
dusun ini berada di dunia.
________________
(115) HABIB ALI ZAINAL
ABIDIN bin HASAN bin AHMAD BAHARUN :
·
Sesungguhnya orang yang memutus silaturrahmi
antara kerabatnya, maka ia akan dilaknat oleh Allah, sekalipun ia meninggal
dalam ka’bah.
·
Malaikat akan datang memberi kabar gembira dari Allah, bahwa
kata Allah, kamu tidak usah takut, tidak usah sedih. Karena semuaanya akan Aku
tanggung, anak-anakmu akan Aku jamin, asal kamu istiqamah. Untuk itu marilah
kita senantiasa beristiqamah dalam menjalankan setiap ibadah.
__________________
(116)
ALI ASSEGAF (Ketua
Lembaga Pemikiran Islam Jakarta)
:
·
Hanya
dengan leburnya ego individual akan menyatukan tekad bersama dalam menghadapi
hegomoni kapitalisme.
____________________
(117) HABIB ALI bin HUSEIN AL-ATTAS (Habib Ali Bungur)
(Ali
bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husein
bin Umar bin Abdurrahman al-Attas ) :
·
Penjajah adalah penindas, kafir dan wajib
diperangi.
_________________
(118)
ACHMAD EDRUS
ALHABSYI
·
Kita harus selalu
mencintai agama, ulama dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta
keturunannya (ahlul bait). Kecintaan kita tersebut perlu diwujudkan melalui
amalan shalawat, amal shaleh dan mengasihi sesama bahkan terhadap mereka yang
membenci kita sekalipun.
___________________
(119) HABIB ALI
bin HUSIN bin ALI ASSEGAF :
·
Ada 3 hal yang menjadi inti pengajaran, yaitu
menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan berdakwah.
___________________
(120) HABIB ALI
ALATAS (Menlu RI)
(Ali
bin Abdullah bin Salim al-attas ) :
·
Diplomasi itu seperti bermain kartu. Jangan tunjukkan semua
kartu kepada orang lain. Dan jatuhkan kartu itu satu persatu.
________________
(121)
HABIB ABDUL QADIR bin AHMAD MAULADAWILAH
·
Bisa kita bayangkan jika umur kita diberi
keberkahan oleh Allah Ta’ala maka kehidupan kita sehari-hari akan dipenuhi
dengan amalan-amalan shaleh yang mempunyai nilai pahala besar, tidak berlalu
satu waktu terkecuali terisi dengan proses pendekatan kepada Allah. Mata,
telinga, mulut dan semua anggota tubuh kita berjalan dalam jalur ridha Allah.
Semua hal tersebut karena keberkahan umur dan masih banyak lagi cerita-cerita
tentang salaf kita yang mana mereka telah mendapatkan karunia yang sangat besar
yaitu barakah pada umurnya.
___________________
(122)
HABIB AZMI bin SYEHAN ALAYDRUS:
·
Sungguh ketika Allah mencintai
hamba-hamba-Nya, maka hambanya tersebut akan dijatuhkan dalam ke (makisiat) an
berkali-kali, bukan Allah cinta kepada maksiat, atau Allah kejam terhadap
ummatnya, tetapi Allah rindu dengan penyesalan dia. Allah sayang kepada dia,
maka diberikan maksiat agar dia menyesal atas perbuatan kemaksiatannya
·
Walaupun kecil tapi bermanfaat
(maka) itu jauh lebih besar maknanya. Namun ketika kemaksiatan dilakukan, tapi
mewariskan ketaatan dan penyesalan yang mendalam, (yang sedemikian itu) Allah
lebih bangga dibandingkan dengan melakukan ketaatan yang mewariskan
kesombongan.
___________________
(123)
HABIB ABDURRAHMAN bin MOHAMMAD al-BAGIR al-ATAS:
·
Setiap muslim wajib hanya berserah diri kepad Allah
Swt. Degala bentuk permohonan, permintaan, aduan, hanya kepada Allah, seperti
yang selalu diperintahkan Allah dalam surah al-Ikhlas. Urusan mengenai umur,
rezeki, maut dan jodoh manusia, semua ada dalam kekuasaan Allah, dan sudah
diatur oleh-Nya. Jadi, tidak perlulah kita minta kepada dukun di gunung atau
dimanapun berada ketika rezeki kita merosot. Yang penting, manusia harus selalu
berusaha, berdo’a, dan bertawakkal kepada Allah.
__________________
(124)
ABDULLAH SEGAF ASSEGAF
(Abdullah bin segaf bin Abubakar assegaf)
·
Gambus modern itu mudah, yang sulit justru gambus yang
klasik. Gambus salafi atauklasik, kebanyakkan nasyidnya adalah puji-pujian dan
shalawat kepada Rasulullah. Karena
itulah, group music gambus bercorak klasik lebih banyak diundang untuk acara
maulid, haul, dan sesekali perkawinan.
___________________
(125)
SAYYID ALWI bin MUHAMMAD BILFAQIH
·
Menurut keterangan dalam karyasastra
Imam Syafi’I yang menyatakan bahwabeliau sangat cinta kepada ahlu bait,
meskipun pernyataan itu tidak mengeluarkan beliau dari aqidah ahlus sunnahnya.
Kami berkesimpulan bahwa madzhab Syafi’I yang dianut oleh Sayyid Ahmad
al-Muhajir tidak berbeda dengan madzhab para sesepuh beliau.
_______________
(126)
UST. H. AHMAD ASSEGAF
·
Takdir Tuhan taka da yang buruk. Dengan mata
batin, kita akan dapat membaca adanya kebaikan yang tersimpan di balik takdir.
Akhirnya kita menjadi manusia kuat dan tangguh dalam menghadapi apapun bentuk
kehidupan.
___________________
(127)
SAYYID ANDI MUHAMMAD FITRAH
·
Siksaan Allah terhadap manusia bisa terjadi di
dunia, alam kubur, dan nanti di akhirat.
__________________
(128)
ABDUL WAHID KHAN
·
Kekuatan Umat Islam sesungguhnya terletak pada agama. Di masa
lalu, keberhasilan dan kehormatan dimiliki oleh ummat Islam karena mereka
mengikuti ajaran-ajaran al-Qur’an. Islam menciptakan sebuah peradaban sendiri
yang gemilang. Islam meletakkan standar yang tertinggi pada nilai-nilai
kemanusiaaan, perilaku manusia dan martabat manusia. Kebesaran islam adalah
ketinggian pada semua bidang aspirasi manusia. Islam merupakan satu-satunya
jalan untuk meraih kesuksesan dan kehormatan. Ia merupakan satu-satunya harapan
bagi mereka.
·
Islam adalah agama yang dilimpahkan oleh Allah
dandiperuntukkan bagi seluruh manusia.Islam adalah agama universal. Ia adalah
agama bagi semesta alamdan agama kedamaian. Islam adalah satu-satunya agama
rasional dan agama praktis di dunia. Islam adalah satu-satunya agama yang
sejati di dunia.
·
Kualita Islam yang pertama dan utama adalah simplisitasnya.
Islam mempunyai daya tarik universal. Islam adalah agama yang komprehensif. Ia
memeberikan bimbingan dalam hubungan spiritual manusia dengan Penciptanya.Ia
juga memeberikan bimbingan kepada manusia berkenaan dengan poilitik, bentuk
pemerintahan, sistem ekonomi dan hubungan social seseorang dengan orang lain.
Islam memberikan konsep masyarakat yang menggabungkan dimensi material dengan
spiritual. Prinsip-prinsip progresif Islam sesuai dengan pikiran rasional
manusia. Ia memberikan kepuasan kepada orang-orang yang berfikir mendalam, para
filosof, para saintis dan para sarjana sebagaimana ia memuaskan orang-orang
awam. Ia mereguk hati para intelektual danorang-orang terpelajar sebagaimana ia
juga mereguk hati orang-orang biasa.
·
Umat Islamyang besar dibagnun berdasarkan pondasi
religious. Umat islam pernah mengalami era keemasan ketika kaum muslim
mengikuti al-Qur’an dan Rasulullah. Pondasi-pondasi ini melemah
dansuperstrukturnya runtuh. Hal ini terutama disebabkan kecintaannya kepada
harta, kehidupan dan tidakadanya pengorbanandiri. Kelambanan, kesombongan,
kebodohan, perpecahan danstagnasi adalah bagian dari penyakit yang nyata dalam
tubuh kaum muslim masa kini. Ada ketidakseimbangan dalam kehidupan kita. Kita
telah menjadi kaya secara material tetapi miskin secara spiritual.
·
Eorang mulim eharusnya menunjukkan karakter yang bisa menjadi
teladan, yang seharusnya merefleksikan semangat Islam yang sejati. Seharusnya
kita mempraktikkan hal-halyang baik daripada membicarakannya saja.
____________________
(129)
HABIB AHMAD bin ISMAIL al-AYDRUS
·
Aku dilahirkan untuk menggembirkan
hati semua manusia, jika orang bergembira dengan cara menfitnahku, maka aku
menyuruh mereka terus menerus menfitnahku supaya hati mereka mendapat
kegembiraan atas cara menfitnahku.
_________________
(130)
ABBAS MAHMUD al-AQQAD
·
Muhammad dilengkapi dengan
perangkat-perangkat yang sangat diperlukan dalam mewujudkan keberhasilan sebuah
risalah agung dari sekian risalahyang mampu menghunjam ke dalam sejarah.
Keterampilan berbahasa yang lancar dan jelas, dapat merekatkan hati, sangat
yakin dengan dakwahnya, dan bersikap optimis akan keberhasilannya.
(131)
Prof.
ABDUL BASITH MUHAMMAD as-SAYYID
·
Semua
kenyataan yang terdapat dalam al-Qur’an, dan semua yang terdapat dalam sunnah
Nabi Saw, merupakan standar yang mengharuskan ilmu pengetahuan untuk merujuk
kepada kedua sumber tersebut. Dengan kedua sumber ini setiap muslim dapat maju
dan bergerak untuk mengoreksi semua sepak terjang ilmu pengetahuan. Dan ini
menjadi sarana untuk menumbuhkan iman kepada Allah Swt.
·
Shalat merupakan olahraga jiwa dan olahraga fisik. Shalat
dikatakan olahraga karena gerakan dalam shalat terdiri atas berdiri, rukuk,
sujud, ketundukan, ikhlas, kerendahan hati (dihadapan Allah Swt), dan lain-lain
yang membuat setiap persendian bergerak. Shalat dapat melemaskan otot-otot organ tubuh, terutama
lambung dan usus. Shalat saangat membantu proses pengeluaran sisa-sisa makanan
dalambentuk feses (kotoran) dan air seni, dan proses pencernaan makanan
dilambung.
·
Dengan
shalat sering ditemukan ide, tindakan yang tepat, jawaban yang baik, dapat
mengingatkan sesuatu yang terlupa, dan ia dapat berpikir inti permasalahan
danurusan ekonominya, serta urusan dunia dan akhirat, shalatpun sebagai sarana
instrospeksi diri. Terlebih lagi jika memperlama berdiri, dan ketika hening
dimalam hari.Dan ketikakesibukan manusia terhadap dunianya mulai terhenti,
ketika urusan akhirat mulai terpikirkan, dan pada saat itu energy spiritual
dipancarkan secara merata.
·
Sakit merupakan jalan yang paling ampuh agar seorang hamba
melakukan taubat yang sebenarnya, sakit dapat menghapuskan dosa, dapat
meningkatkan derajat ketakwaan seorang hamba.
·
Tidak
boleh bagi orang yang sakit menampakkan kesedihan dan kemarahan, tetapi
hendaknya ia berkata : Alhamdulillah,, sebelum ia mengeluhkan penyakitnya.
Karena berkata seperti itu tidak dianggap sebagai keluhan.
(132)
HABIB ABOE BAKAR AL-HABSYI :
·
Lantunkanlah terus shalawat, cintai ulama dan
mesjid.
________________
(133)
HABIB
AHMAD AL-HABSYI :
·
Islam merupakan nikmat dan rahmat bagi ummat manusia karena
bertujuan mengantar manusia pada kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan lahir
bathin, dunia dan akherat. Islam agama yang mengajarkan pentingya revolusi
konseptual sebelum revolusi fisik.
·
Pemeluk agama Islam pada hari ini memikul
beban tugas dan tanggungjawab yaitu dakwah Islamiyyah dengan pemahaman Islam
yang sebaik-baiknya serta bisa menjawab tantangan dunia modern yang pastinya
harus ditopang oleh ilmu pengetahuan karena ajaran Islam bukanalah ajaran
dogmatik yang mati, tetapi dapat didukung dan dianalisis dengan ilmu
pengetahuan.
·
Risalah Islam bukan gerbong yang ditarik tapi ia lokomotif yang bertenaga besar, yang
menarik berpuluh-puluh gerbong yang meluncur diatas rel yang pasti. Ummat Islam
dalam kancah kehidupan bukanlah makmum tetapi imam, ummat pilihan dan pemimpin
manusia.
___________________
(134)
HABIB
AHMAD FAHMI bin ABU BAKAR AL-AYDRUS
·
Apa penyakit (masalah) mereka, itu yang harus
dideteksi lebih dahulu. Dan harus diingat, jangan menanamkan kebencian pada
mereka. Walaupun berbeda pendapat, tetap harus menghargai, asal tidak keluar
dari al-Qur’an dan hadits.
·
Suksesnya dakwah apabila ucapan demi ucapan menembus lubuk
hati seseorang. Biasanya pendakwah akan merasakan hal itu. Kalau pembicaraan
sudah ngambang dan hanaya lisan yang berbicara, apa yang disampaikan tidak akan
bisa diserap.
·
Evaluasi bukan berarti kita harus menilai
orang per orang, tapi apakah semua yang dilakukan telah sesuai dengan aturan
Allah. Kita juga harus sabar dan yakin bahwa apa yang disampaikan akan
mempengaruhi hati seseorang. Tapi kapan berubah atau kapan menjadi baik, itu
semua bergantung kepada hidayah Allah. Soal hidayah, ini adalah hak mutlak
Allah.
·
Allah tidak akan mengangkat kita ke derajat yang tertinggi
selama kita belum memenuhi 4 perkara.
Pertama, jangan menempatkan dunia dalam
hati.jangan jadi budak dunia.
Kedua, jangan merasa diri lebih tiggi
dibanding manusia yang lain
Ketiga, jangan suka pamer, menonjolkan
ketinggian diri
Keempat, jangan menonjolkan amal dan kebaikan
diri, biarlah Allah yang menilai.
·
Maulid adalah salah satu amalan yang diredhai
Allah Swt. Peringatan maulid adalah kesempatan baik untuk menyatukan ummat nabi
Muhammad Saw dan menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar.
·
Kenapa ummat Islam tidak berusaha untuk mendirikan sekolah
Islam yang berkualitas. Padahal, kalau kita dalami al-Qur’an dan juga ajaran
agama kita, betapa banyaknya ayat yang menganjurkan agar kita membina sumber
daya insani dengan seriyus. Bertebaran ayat agar kita belajar, menggunakan
pikiran, menggunakan akal, tapi kenapa nihil ditingkat operasional ?
·
Kalau kita ingin menjadikan Islam sebagai
pedoman, pemandu, manhaj untuk semua hal, seharusnya setiap pelajaran diwarnai
oleh nilai-nilai Islam. Ketika anak-anak kita belajar fisika, ilmu hayat,
kimia, matematika, tidak dikaitkan dengan nilai-nilai Islam, yang terjadi
hanyalah ilmu untuk ilmu.
·
Bagi mereka yang mempunyai kompetensi dibidang pendidikan,
mari kita berdakwah dengan basis pendidikan. Pokoknya semua yang punya
kompetensi pada bidangnya, agar bergerak sesuai keahliannya untuk kejayaan dan
keharuman Islam.
·
Untuk bisa mencapai kondisi khusnul khatimah
ketika meninggal dunia, ada 3 cara yang bisa kita lakukan.
Pertama, mencintai orang-orang yang dicintai Allah.
Kedua, memperbanyak shalawat kepada Allah. Allah menjanjikan bahwa
setiap shalawat dibalas dengan 10 hasanah atau derajat. Memperbanyak membaca
shalawat ini bisa dilakukan antara shalat maghrib dan shalat Isya.
Ketiga, menjaga hati agar selalu bersih, tidak benci kepada saudara dan
orang lain.
Dari ketiga cara itu, cara yang ketiga inilah yang paling sulit.
·
Untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, harus rajin
menuntut ilmu, rajin menghadiri majelis ta’lim, tapi jangan sampai menjadi eksklusif.
Karena sering terjadi, seseorang sudah rajin mengikuti ta’lim, lalu dia digoda
setan dengan perasaan angkuh dan takabbur. Merasa hanya dirinyalah yang benar
dan paling alim. Nah itu harus dihindari. Karena hanya Allah-lah yang maha
benar. Manusia tetap makhluk-Nya yang dhaif dan punya keterbatasan serta
kekurangan.
·
Hanya pendakwah yang berhati bersih dan ikhlas
yang bisa memberikan pengaruh dan bisa diterima oleh pendengarnya.
·
Jangan hanya menjadikan ulama, habaib dan pendakwah sebagai
sarang walet yang dikerumuni ketika butuh suaranya, tapi habis itu
ditinggalkan, karena sudah tidak diperlukan.
·
Kalau masyarakat mau mengaji dan duduk dengan
ulama, bencana yang akan muncul akan tertolak. Iman itu tumbuh berawal dari
ilmu, lalu nanti praktek shalat, puasa, dan seterusnya.
__________________
(135)
HABIB
ABDURRAHMAN AL-KAF
·
Perhatikan benar masalah shalat, jangan sampai lepas. Ini
harus benar-benar kita perhatikan bersama. Sebab shalat adalah tiang agama.
Ketika shalat ditinggalkan, kesemua amalan kita gugur.
________________
(136)
Prof.Dr. HABIB ABDULLAH bin ABDUL QADIR
BILFAQIH
·
Seandainya aku dapat bersujud di bawah bumi,
sungguh itu akan kulakukan.
__________________
(137)
HABIB ABDUL QADIR bin ABDURRAHMAN
ASSEGAF
·
Istri pertama saya adalah masjid.
·
Aku tetap harus ke masjid. Aku ingin meninggal
di masjid.
_________________
(138)
SAYYID
AMIR ALI
·
Hingga permulaan terbentuknya pemerintahan Kristen, wanita tidak
pernah mengalami kemajuan dan tak memiliki kedudukan di dalam hukum. Wanita
sebagai istri tidak pernah mendapatkan kebebasan dari suaminya, dan hal itupun
hingga sekarang masih didapatkan seperti yang berlaku di Negara Inggris.
_____________________
(139)
ALI
SYARI’ATI
(Ali Syariati bin Sayyid Taqi Syari’ati)
·
Setiap manusia adalah guru, setiap tempat adalah madrasah, dan
setiap peristiwa adalah pembelajaran.
·
Orang
bijak lebih suka menciptakan ketimbang menemukan kesempatan
·
Bahaya terbesar yang dihadapi ummat islam sekarang bukanlah
ledakan bom atom, melainkan perubahan fitrah.
·
Bahwa
orang-orang besar dalam sejarah ummat manusia, yang membangun peradaban,
agama-agama dan masyarakat, pada tahap awal perjuangannya meninggalkan
kehidupan di negerinya dan keluar dari lingkungan masyarakat tanah kelahirannya.
·
Piagam Madinah merupakan landasan kehidupan masyarakat yang
bersumber dari risalah Islam, dengan tujuan menetapkan hak-hak individual dan
masyarakat, hak-hak berbagai kelompok dan kaum minorita, dan menentukan garis
politik dalam dan luar sistem pemerintahan yang baru itu.
·
Meskipun
bukan nabi, pemikir yang tercerahkan harus memainkan peranan sebagai Nabi bagi
masyarakatnya. Diaharus menywrukan kesadaran, kebebasan dan keselamatan bagi
telinga rakyat yang tuli dan tersumbat, menggelorakan suatu keyakinan baru
didalam hati mereka, dan menunjukkan kepada mereka arah social dalam masyarakat
mereka yang mandek.Ini bukanlah fungsi ilmuan, sebab mereka mempunya tanggung
jawab yang pasti.
Orang-orang tercerahkan, sebaiknya
mengajarkan kepada masyarakat mereka bagaimana caranya “berubah” dan akan
mengarah kemana perubahan itu. Mereka menjalankan misi “menjadi” dan merintis
jalan dengan memberi jawaban kepada pertanyaaan “akan menjadi apakita ini?
Orang-orang yang tercerahkan mempunyai
tanggungjawab yang besar yaitu mencari sebab-sebab yang sesungguhnya dari
keterbelakangan masyarakatnya dan menemukan penyebab sebenarnya dari kemandegan
dan kebobrokan rakyat dalam lingkungannya.
_________________
(140)
HABIB ALI bin JA’FAR bin AHMAD ALAYDRUS (Batu Pahat)
·
Allah SWT adalah Sang Khaliq. Manusia hanyalah makhluk.
Maka, manusia harus mematuhi apapun perintah Sang Maha Pencipta. Bukan Sang
Maha Pencipta yang mematuhi perintah manusia.
_________________
(141)
KH.
ABDUL HAMID PASURUAN
(Abdul Mu’thi/Abdul Hamid bin Abdullah
bin Umar Basyaiban Ba’alawy)
·
Bunga kelapa (manggar) kalau jadi kelapa semua ya tak kuat
pohonnya atau buahnya jadi kecil-kecil. Sudah menjadi sunnatullah, bahwa pohon
kelapa berbunga, kena angina rontok, tetapi tetap ada yang berbuah jadi
cengkir. Kemudian rontok lagi, yang tidak rontok jadi degan. Kemudian jadi
kelapa. Kadang-kadang sudah jadi kelapa masih dimakan tupai.
________________
(142)
HABIB AHMAD bin MUHAMMAD al-HADDAD
·
Rasulullah selalu ingin melihat orang yang melakukan maksit
menjadi bertaubat, begitu pula orang yang berbuat salah dapat kembali menjadi
baik. Pada prinsipnya Allah selalu memberikan kemudahan kepada kita, tetapi
kesulitan itu justru berasal dari kita sendiri. Karena kebodohan kita dalam
memahami aturan Allah.
·
Walisanga berhasil membumikan dakwah
diNusantara berkat kepandaian mereka mengikuti cara-cara yang dilaksanakan
orang-orang pribumi, sehingga dakwah mereka dapat diterima. Dan akhirnya
Nusantara bisa diislamkan.
__________________
(143)
HABIB
ALI bin ABDUL AZIZ bin JINDAN
·
Letakkan
dunia ditangan kita dan ilmu dihati kita. Jangan terbalik sehingga membuat hati
kita gelap.
____________________
(144)
HABIB ALWI bin UTSMAN bin YAHYA
·
Menganjurkan orang lain untuk menghormati kita
yang berpuasa, insya Allah tidak termasuk bagian dari riya’ dan ujub. Karena
hal itu bukan untuk pribadi kita, melainkan bertujuan untuk memberikan
pelajaran dan peringatan kepada masyarakat untuk saling menghormati dan
menghrgai sesamanya yang sedang dalam menjalankan ibadah.
_________________
(145)
HABIB ALI ZAINAL ABIDIN AL-KAF
·
Manusia dijadikan oleh Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk
kejadian. Itu merupakan rahmat Allah SWT. Begitu pula nantinya kalau manusia
masuk sorga, itu juga semata-mata karena rahmat Allah SWT.
·
Beribadahnya seseorang hamba tanpa henti
selama lima ratus tahun belumlah dapat menukar sebuah mata yang diberikan Allah
SWT.
_________________
(146) HABIB AULIA bin SYAHIEL bin YAHYA
·
Marilah kita
berkumpul bersama, tanpa menbedakan tua ataupun muda, demi tujuan bersama,
melantunkan puji-pujian dan bershalawat bersama kepada Baginda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam.
(147) KH, ABDUL
‘ALIM bin ABDUL DJALIL
(Cucu dari Sayyid Abu Bakar Syatha’
ad-Dimyathi, pengarang kitab I’anatuth Thalibin)
·
Yo istikamah ae,
istikamah iku kan luzumut tha’ah (Istiqamah saja, kan istiqamah itu artinya
memegang teguh ketaatan)
·
Lebih baik aku
mendo’akan (anak-anakku, pen) dari dalam kamar, semga jadi anak shaleh.
_________________
(148)
HABIB ABDUL MUTHALIB bin HASYIM
ash-SHALAIBIYAH ALAYDRUS
·
Berdakwah adalah sebuah amanah. Masyarakat
harus diajak kejalan kebaikan sesuai dengan kemampuan nalar mereka. Bahasa yang
digunakan juga harus sesuai dengan tingkat pendidikan mereka, dan disampaikan
dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
-
Miris hati ane melihat kegiatan dakwah belakangan ini yang
diperlakukan seperti hiburan. Dakwah jadi seperti konser dangdutan atau
pentashumor yang mengandung gelak tawa penonton. Ane khawatir, dakwah menjadi
goyunan dan pada akhirnya menghilangkan kemurnian misi dakwah itu.
_______________
(149)
HABIB AHMAD bin MUHSIN al-HADAR
·
Wahai abdullaj, orang-orang mulia, yaitu
kalangan awliyaillah (para kekasih Allah), yang telah wafat terbagi dalam tiga
kelompok. Pertama, mereka yang memilih tidur di dalam kuburnya. Ketika
dibangkitkan di hari kiamat, mereka akan diarak layaknya seorang pengantin.
Kedua, golongan yang dapat berjalan pada tempat-tempat tertentu, baik dialam
arwah maupun tempat lainnya, tapi masih terbatas, tidak semua tempat. Terakhir,
yang ketiga, mereka yang tidak dibatasi untuk berjalan kemana saja sesuka
mereka.
__________________
(150) ALADIN S.
MENGGA ALATTAS
·
Jika kita bekerja
sesuai dengan petunjuk kitab suci al-Qur’an, maka yakinlah kemuliaan itu akan
datang.
(151) HABIB ALWI al-NAFIS al-HABSYI
(Habib Alwi al-Nafis bin Taufiq bin Hamid bin Syarif
Abdurrahman bin Syarif alwi al-Habsyi)
·
Rumah shalawat dan
group maulid yang ada diharapkan bisa melengkapi rumah tahfidz yang sudah ada
disejulah daerah (agar) dibuat semenarik dan senyaman mungkin serta terbuka dan
ramah bagi generasi milineal.
(152) Prof. As-sayyid ABDULLAH bin MUHAMMAD BAHARUN,MA
·
Dulu, yang memberikan
pemahaman-pemahaman mengenai agama adalah alim ulama yang telah dikenal
keshalehannya, saat ini siapapun bisa melakukannya. Telah masuk upaya-upaya
yang datang dari Barat dengan tujuan menyimpangkan aqidah para santri. Dengan
berbekal gelar maupun ijazah yang terlihat memukau, mereka diterima oleh
masyarakat. Padahal jika kita memahaminya, ajaran yang disampaikan merupakan
suatu upaya untuk meruntuhkan aqidah yang telah lama dibina oleh paraalim
ulama. Mereka menginginkan Islam menjadi pedang terhunus untuk memerangi
saudaranya sendiri. Padahal, sebagaimana fitrahnya, dalam Islam kekerasan itu
tidak dibenarkan.
·
Madad atau pertolongan Nabi Muhammad
tidak akan terputus.Nabi harus lebih penting bagi kaum mukminin dari pada diri
mereka sendiri. Kenapa ? Karena Rasulullah lebih mengasihi kita lebih daripada
kita mengasihi diri sendiri, bahkan kasih sayang Rasulullah melebihi kasih
sayang orang tua terhadap kita. Jadi, diri kita sendirilah yang menjerumuskan
kita dalam kubangan maksiat dan kobaran siksa api neraka. Nabi Muhammad tidak
suka bila kita berbuat maksiat. Nabi Muhammad tidak rela kita dilemparkan ke
neraka.
·
Allah mengaskan,
seandainya al-Qur’an diturunkan kepada gunung, niscaya gunung-gunung itu akan
bergetar karena takut kepada Allah. Namun dilain pihak, kita diperintahkan
untuk ber-tafaqquh fiddin dengan menggali dari al-qur’an. Lalu bagaimana,
bila gunung saja tidak mampu memikul al-Qur’an, sedang kita harus mampu? Kita
mampu melakukannya berkat wasilah lisanNabi Muhammad, dimana Allah telah
mempermudah al-Qur’an yang agung itu melalui lisan Nabi yang mulia. Dengan
demikian, al-Qur’an dipermudah bagi kitaoleh Allah Swt berkat kasih sayang Nabi
Muhammad Saw.
·
Rasulullah menegaskan, bahwa beliau
telah mewariskan 2 (dua) hal yang berat (tsaqalain). Pertama,
kitabullah atau al-Qur’an, yang satu ujung talinya berada di langit, dan ujung
yang lain berada di bumi. Kedua, Itrati, yakni ahlulbait. Keluarga Nabi
itu mendapatkan fahm makhsus (pemahaman khusus), dan madad makhsus
(pertolongan khusus). Karena itu, kita lihat disetiap tempat adaketurunan Nabi.
Al-Asrar atau rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh Allah telah menggerakkan
para keturunan Nabi itu keberbagai tempat.
·
Selain dari kalangan
(keturunan) Rasulullah ada orang dari kalangan lain (bukan ahlul bait) yang
sampai pada Martabah Salmaniyyah. Ini berangkat dari statement nabi
bahwa Salman (al-Farisi) termasuk bagian dari kami, ahlul bait. Karena itu, wilayah
atau predikat kewalian ada dua, ada yang umum bagi semua kalangan, ada yang khusus
untuk kalangan ahlul bait.
Salafus shalih juga demikian, ada yang
berasal dari kalangan ahlul bait, ada pula yang berasal dari kalangan di luar
ahlul bait. Dengan demikian, kita harus mencintai ahlul bait. Bila kita
membenci mereka, makakita akan terputus dari al-Qur’an, kita akan terputus dari
Rasulullah dan madad-nya.
·
Aqidah Ahlussunnah wal jama’ah sekarang
ini dalam keadaan terancam oleh pemahaman-pemahaman yang keluar dari batas
seperti liberalism, pluralime, dan sekularisme. Ahlussunnah wal jama’ah juga
terancam oleh faha, yang mudah mengkafirkan, baik dari kalangan wahabi atau
syi’ah. Umat Islam harus mewaspadai semua itu.
___________________
(153) DR. HABIB ABDULQADIR al-HABSYI
·
Ummat Muhammad terbagi
dalam 3 (tiga) golongan, Ada yang menganiaya diri sendiri, tidak menghargai
warisan berupa al-Qur’an dan sunnah, ada yang setengah hati dalam menjalankan
perintah Allah, tetapi juga ada yang ikhlas penuh minat, dan semangat tinggi
menerima warisan tersebut.
___________________
(154) HABIB ABDUL QADIR bin HASAN bin QUTHBAN
·
Kalau berdakwah, terus enak-enakan,
tidak ada ujiannya, dikhawatirkan itu adalah idtidraj (keistemewaan
semu) dari Allah SWT.
__________________
(155) SAYYID AHMAD
ZAINI DAHLAN :
·
Kita kaum ahlussunnah wal jama’ah mengi’tikadkan
bahwa tiada seorangpun yang mengadakan bekas, mengadakan, menjadikan,
meniadakan, memberi manfaat, memeberi mudharat, kecuali hanya Allah Yang Maha
Esa saja, tidak bersekutu bagi-Nya. Kita tidak mempercayai Nabi mengadakan
ta’tsit, Nabi memberi manfaat pada hakekat, memeberi mudharat dengan jalan
mengadakan memberi bekas dan juga tidak bagi yang lain. Nabi baik orang yang
telah mati maupun masih hidup. Maka tidak ada perbedaan dalam soal ini dan
dalam soal tawassul ini antara nabi dan nabi-nabi yang lain, rasul-rasul,
wali-wali dan orang-orang shaleh, tidak ada perbedaannya hidup atau mati;
karena mereka tidak menciptakan suatupun juga, mereka tidak berkuasa sama
sekali, hanya berkat mereka diambil karena mereka kekasih Allah, mencipta dan
mengadakan hanya milik Allah, tunggal dan tidak bersekutu. Orang-orang yang
memperbedakan antara orang yang hidup dengan orang yang mati, maka orang itu
mengi’tikadkan bahwa orang yang hidup bisa mencipta apa-apa dan orang yang mati
tidak bisa lagi. Kita berkeyakinan dan beri’tikad bahwa yang menjadikan
tiap-tiap suatu adalah Allah dan Allah itu menjadikan kita dan menjadikan
pekerjaan kita. Orang-orang yang membolehkan tawassul dengan orang yang masih
hidup tetapi melarang tawassul dengan orang yang telah wafat maka orang itu
pada hakekatnya telah masuk syirik dalam I’tikad dan tauhid mereka, karena
mereka mengi’tikadkan bahwa yang hidup bisa mencipta, sedang yang telah wafat
tidak bisa. Bagi orang yang beri’tikad macam itu bagaimana pula mereka
memelihara tauhid dan orang yang dikatakannya telah masuk pada syirik, sedang
pada hakekatnya merekalah yang kemasukan syirik. Amat suci Engkau Ya Tuhan,
itulah bohong mereka yang besar.
·
Madzhab Ahlussunnah wal jama’ah
membolehkan tawassul dan permohonan pertolongan kepada orang-orang yang masih
hidup dan yang sudah mati. Karena kita
meyakini, tidak ada pengaruh, manfaat dan bahaya kecuali dalam kewenangan
mutlak Allah semata tanpa ada sekutu bagi-Nya. Para Nabi tidak memiliki
pengaruh sama sekali, tetapi mereka hanya sebagai perantara dalam hal
bertabarruk dan dalam hal permohonan pertolongan lantara kedudukan mereka,
karena mereka adalah kekasih-kekasih Allah SWT.
·
Sesungguhnya salah satu
bacaan utama yang banyak diucapkan oleh orang-orang bijak adalah bacaan
(dibawah) yang barangsiapa membacanya terus menerus pada malam jum’at sekalipun
sekali,niscaya akan tersingkap baginya ruh yang menyerupai ruh Nabi SAW ketika
dia akan meninggal dan masuk ke dalam kubur, sehingga dia melihat bahwa Nabi
saw menguburkannya.
(Bacaan itu adalah: Allahumma shalli ‘ala sayyidina
Muhammadin nabiyyil ummiyyi al-habibil ‘aali al-qadri al-adziim al-jahi Wa ‘ala
alihi wa shahbihi wasalim).
___________________
(156) HABIB ABUBAKAR bin MUHAMMAD bin UMAR ASSEGAF
·
Keberkahan majelis bisa diharapkan bila
yang hadir beradab dan duduk ditempat yang mudah mereka capai. Jadi keberkahan
majelis itu pada intinya adalah adab, sedangkan adab dan pengagungan itu
letaknya di hati.
·
Apayang kalian lihat
menimpa diriku sebenarnya bukanlah bala’, itu adalah di atas kenikmatan, aku
merasakan kesenangan dan kelezatan denganya. Sedangkan rintihan, keluhan yang
kalian dengar dariku hanyalah sesuatu yang manusiawi, pengakuan atas
kelemahanku dan kebutuhanku kepada Allah Swt. Sekarang aku menikmati dua
kesenangan. Nikmat sabar dan syukur.
·
Sepatutnya bagiseseorang yang ingin
mendatangi seorang waliyullah tidakmembawa hal-hal yang bisa mengganggu wali
tersebut seperti lintasan-lintasan hati yang jelek, pengingkaran dan
sebagainya. Karena hal tersebut dirasakan oleh wali dan membuatnya tidak senang,
hal itu juga berpengaruh kepada semua hadir disisinya.
·
Pemberian itu tergantung masyhad
(keyakinan). Sebagian orang datang kepadaku tanpa masyhad atau dengan
masyhad dunia, sedangkan kami tidak ingin seorangpun keluar dari lingkup kami.
Kami ingin semua masuk dalam lingkup kami terutama ahlul bait.
__________________
(157) DR. Syed
ADAM al-HABSHI
·
The shariah is the
immutable laws of Allah. Fiqh on the other hand, is result of an attempt by a
qualified scholar to understand, interpret and apply the shariah.
·
Ramadhan is the
month of qur’an, so read qur’an as mauch as you can this ramadhan.
·
The best adab is
to read if wists wudhu, with prefer attire, sitting down and facing the qiblah.
There is also no issue reciting it without wudhu or prefer attire or not facing
the qiblah, standing lying down or sitting.
·
The idea is to
recite it as much as you can (infinote) and not to focus to finish it (finite),
set your perspective righ. Manage your time to enable you N recite quran also
use it as a filler in between tasks. Reduce you social media if you have to
this mouse. Same scholar twice a day during ramadhan so finishing one should
not be the goal.
___________________
(158) SAYYID ALWI bin ABBAS al-MALIKI
al-HASANI
·
Berkata para arifin:
“Bahwa ilham dan firasat dari orang yang amal-amalnya dijaga oleh Allah baik dzahir
maupun bathinnya (para wali) bisa dibuat pegangan (hujjah). Sedangkan para
ushuliyyin (ahli ushul fiqh) mengatakan: “Ilham atau firasat tidak bisa dibuat
pegangan”. Pendapat kaum ushuliyyin ini diarahkan untuk ilham atau firasat dari
selain orang yang telah disebutkan di atas, (orang yang terjaga amalnya) dan
keluar dari kaidah-kaidah firasat yang dibenarkan menurut syari'at, ’alitu bisa
diketahui dengan tanda-tanda dan pembuktian.
___________________
(159) ABDULLAH
RIDHO bin YAHYA
·
“Wahai orang-orang
yang beriman, ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu. Ingatlah Aku
sebanyak-banyaknya dari pagi gingga petang, maka malaikat akan mendo’akanmu
agar engkau dikeluarkan dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang”.
Lalu dimanakah letak cahaya yang akan diberikan Allah
kepada hamba-Nya yang senantiasa mengingat Allah?
Cahaya itu Allah berikan dihati hamba-Nya dan dengan
cahaya itu maka jika dia berbicara akan berbicara yang baik, jika dia beramal
maka akan beramal kebaikan dan hatinya dipenuhi kebaikan-kebaikan.
·
Terimalah kritikan
yang ditujukan padamu jangan engkau musuhi orang-orang yang mengkritik dan
jangan kau anggap bahwa itu akan menjatuhkan harga dirimu. Yang mengangkat
derajatmu adalah Allah, jadi jangan engkau susah dengan orang-orang yang
mengkritikmu.
(160) MR. ALI BA AGIL
·
Saya tidak mau
dipanggil habib
Karena sya tahu diri
Habib itu bukan hanya yang bermodal keturunan Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
Tapi... habib itu juga harus sholeh dnn istiqamah,
berjuang bela agama datuknya yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
(161)
KH. ALWI MURTADLO
*
Aku luwe seneng koen nggawe rok cekak timbangane nggawe celono dowo
koyok wong lanang (Saya lebih suka kamu pakai rok pendek daripada kamu pakai
celana panjang karena seperti laki-laki).
_________________
(162) HABIB ABDILLAH bin ABUBAKAR bin IBRAHIM bin ABUBAKAR bin
HASAN al-HABSYI (Amuntai)
·
Beramal tanpa ilmu
tidak akan memberikan manfaat apa-apa, Allah SWT tidak akan menerima amalan
yang dilakukan tanpa ilmu, untuk itu hadist nabi menyuruh kita menuntut ilmu
sejak lahir hingga mati.
·
“Ibaratnya, amun kita baisi
(mempunyai) sepeda motor buruk lalu kita isi dengan bensin murni, (maka) bawa
ka banjar, tambus (sampai), ke Puruk Cahu, tambus, karena bensinnya
murni. (Tapi) coba kita bawa, meskipun motornya hanyar tapi kita isi dengan
bensin campuran, paling sampai Pantai Hambawang, mesinnya dadarudut.
Demikian pula, bila tubuh kita tamakan atau taminum nang haram,
maka orang yang dulunya rajin sembahyang, bakoler (malas), ada ceramah
agama, koler, ada undangan maulid, koler. Tapi mun ada acara bamusik, orkes
capat, (padahal) nang panyanyinya, pemain musiknya, nang umpat bahadir,
bajoget-joget haram”.
·
“Mengapa kita harus
bergembira ketika dibacakan marhaban, adalah karena yang datang adalah
Rasulullah. Sama seperti seorang cucu bergembira ketika melihat kakeknya
datang, dan kakekpun senang melihat cucunya. Demikian pula kita, hendaknya
mengungkapkan kegembiraan bertemu Rasulullah”.
·
“Maulid Rasulullah itulah yang akan
mendinginkan. Mengambil I’tibar dari peristiwa Isra Mi’raj, sewaktu Nabi
kita dibawa berkunjung ke dalam neraka, tiba-tiba neraka menjadi dingin, ada
apa gerangan ? ternyata Rasulullah masuk (melihat) ke dalam neraka Jahannam.
Itu sebagai contoh, bila dirumah kita tu rancak bakalahian (sering
berkelahi), atau panasan, baik kita bacakan shalawat, dingin tu rumah
sampiyan”
·
“Aku melihat sendiri
wudhu banyak salah, shalat banyak luput
karena kada belajar. Kalau kita kada belajar, beribadah apapun di dunia apabila
kita kada berguru, kada belajar dengan tuan guru dikampung, maka ibadah kita
ditolak Allah Subhanahu wa ta’ala, apabila ditolak berarti neraka menunggu”.
·
“Ujar Nabi, apabila kita telah salam
(membaca) Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, letakkan
tangan kamu diubun-ubun, lalu ucapkan “Bismillahil ladzi huwarrahmanurrahiim”, jangan tuturutan langsung menyapuakan
kamuha (mengusap wajah) . Kada tahu karena kada balajar”
(163) HABIB ALWI bin ABDILLAH al-HABSYI
* Di Majelis taklim
inilah tempat untuk menuntut ilmu dan memperhatikan daripada ajaran Nabi. Di
Majelis Taklim inilah turun daripada rahmatnya Allah sebagaimana airt hujan
turun ke dunia ini yang menumbuhkan segala tanaman. Amun (jika) kita
diperlihatkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala “jimus” (basah kuyup) kita
ini semuanya”
* Kalau orang “garing”
(sakit) kada (tidak) diobati, kada diminumi, kada dimakani, 3 hari,
insya Allah, mati. Demikian pula dengan hati manusia, bila kada diisi dengan
ilmu, dengan hikmah-hikmah, dengan kisah-kisah dalam al-Qur’an, maka mati akan
mati”.
* Kita ini kadang,
hadits sudah banyak, qur’an sudah banyak disampaikan, perkataan ulama dan
mubaligh sudah tapi kada manfaat. Ada apa dengan diri kita. Bisa-bisa sudah
ditutup oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka Majelis Taklim inilah yang dapat
membukanya”.
* Makanan orang
dermawan itu menjadi obat. Di Majelis itu bila makan gancang (makan yang
lahap) malah dianjurakan, apalagi makan di wadah habaib atau kyai, karena apa ?
karenan makanannya orang yang dermawan itu menjadi obat, apalagi makanannya
orang alim lagi dermawan”,
* Carilah ilmu
dimana-mana saja. Jangan sampai dalam 3 hari kada manuntut ilmu. Sungguh
beruntung orang yang duduk bersama wali atau melihat wajah orang yang pernah
melihat wali”.
(164) HABIB ALI MAYONG (Habib Ali Shihab)
· Wis sampeyan asal nggenjot ora usah mikir, mengko nek ora
kuat mandeg kemawon. (Sudah kamu asal kayuh
saja, nggak usah dipikir, ntar kalau capek berhenti)
(165) KH. HABIB AHMAD (Ponpoes Tebuireng)
·
Anak-anakku sekalian yang kami cintai, ketika kita mengaji kitab hadits, tentu
hati kita terbayang seakan Rasulullah itu ada dihadapan kita, atau sebaliknya,
kita hidup disaat Rasulullah berada. Sebab apa saja yang beliau katakan dan
beliau amalkan telah kita dengar dan kita ketahui bersama. Maka dengan demikian
kita berharap, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menambah rasa kecintaan kita
kepada beliau. Lihatlah betapa cerdasnya dan bijaksananya Rasulullah menata
kehidupan manusia dalam segala aspek dan bidang yang menjadikannya pendidik
rahmat dan kesejukan bagi ummat manusia hingga sekarang.
·
Marilah kita pelajari ilmu-ilmu
hadits sehingga kita bisa faham dan mengerti maknanya, harapan kita bisa
sekaligus memahami maksud tujuan, sekaligus mengamalkannya, apalagi bisa
menyampaikan kepada orang lain. Dan hal tersebut mendekati sebuah keharusan
mengingat kita telah menjadi tumpuan harapan para ulama, khususnya usia uzur
yang memerlukan penggantinya. Pelanjut tingkat estafet perjuangan dan dakwah.
Perlu diketahui para ulama dimasa mendatang akan lebih berat tantangannya,
karena persoalan baru yang dulu tidak ada sekarang bermunculan.
Maka dengan
demikian, marilah kita kejar ilmu yang banyak dan sedalam-dalamnya. Gar islam
tetap menjadi jawaban dan solusi di ummat manusia, wabil khusus ummat islam
sendiri. Amin. Dan kiranya cukup sekian, mohon maaf jika terjadi banyak
kekurangan maupun kesalahan (Tebu Ireng, 19 Ramadhan 1432 H)
(166) HABIB AQIL bin FARUQ bin HASAN bin YAHYA
· Apabila engkau sudah
merasakan nikmatnya menuntut ilmu, maka ajaklah orang lain, temanmu, saudaramu
kumpul di majelis ta’lim, majelis ilmu, majelis dzikir shalawat agar iapun
merasakan nikmatnya menuntut ilmu.
(167) HABIB ABU DZAR bin HASYIM al-HABSYI
· (virus corona, pen)
ini sebenarnya permainan orang-orang yang ingin merusak Islam, orang yang ingin
menghancurkan Islam, digoyang ia punya iman dengan virus corona. Tapi kita
tidak usah takut, kita ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘ alaihi wasalllam
dijaga oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kalau iman kita kuat, bagus, maka
terjauh dari hal-hal yang seperti itu. Perlu kita ketahui, harus kita pikirkan,
ini virus datang disaat Allah memeritahkan kita shalat 5 waktu. Virus ini
datangnya di bulan Allah Subhanahu wa ta’ala yaitu di bulan Rajab, yaitu disaat
kita disuruh untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Para
ulama, orang-orang terdahulu memerintahkan kita agar di bulan ini banyak-banyak
berdzikir, banyak beribadah, karena apa ? karena dibulan ini Allah lipat gandakan
kita punya pahala. Jika berbuat kebaikan Allah lipat gandakan menjadi 20,
sebaliknya, kita berbuat dosa, sama, menjadi 2 kali lipat dosanya. Jadi apabila
tiba bulan rajab, usahakan jangan sampai berbuat dosa, banyak-banyak berbuat
baik karena apa? Karena pahalanya dilipat gandakan oeh Allah Subhanahu wa
ta’ala.
(168) SAYYID AMIN bin LUQMAN ALKAFF
· Ada suatu dosa
yang disepelekan dan tidak kita sadari, yaitu perempuan tidak memakai kerudung.
Siapapun perempuan itu ketika dia berjalan didepan laki-laki lain, atau
ditempat umum dimanapun dengan tidak berkerudung, maka ia sudah melakukan dosa
dalam keadaan sombong kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena ia menentang
Allah pada saat itu membuka aurat bagi seorang perempuan adalah dosa, dan
apalagi membuka aurat di depan orang lain ditempat umum. Para pezina, pembunuh,
atau pencuri dia benar melakukan dosa tapi tidak dilakukan secara
terang-terangan, dia lakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi wanita yang tidak
berkerudung yang berjalan ditempat umum adalah telah melakukan dosa dalam
keadaan sombong.
· Imam Sufyan
ats-Tsauri ada mengatakan, bahwa setiap maksiat yang dilakukan dan timbul dari
syahwat yang ada pada diri maka bisa diharapkan mendapat pengampunan daripada
Allat Subhanahu wa ta’ala, tetapi ketika kita melakukan sebuah kemaksiatan tapi
hal itu timbul daripada kesombomgan, maka tidak bisa diharapkan pengampunannya
dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
(169) AHMAD HIDAYAT al-AIDID
·
Segala sesuatu yang Allah ciptakan dimuka
bumi ini Allah peruntukkan bagi manusia. Karena prinsip dasar penciptaan alam
semesta ini Allah kehendaki agar selamat, dan supaya keselamatan alam semesta
ini Allah menunjuk wakilnya (khalifah, pen) kita manusia sebagai penyelenggara
kehendak Allah agar segala sesuatu yang Allah ciptakan dialam semesta ini, yang
diamanahkan kepada manusia, yang diserahakan kepada manusia agar manusia kelola
dengan sebaik-baiknya, kenapa? Karena itu milik manusia yang diberikan oleh
Allah Subhanahu wa ta’ala kepadanya.
·
Dalam potongan ayat 77 surah al-Qashash,
Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa Allah hanya menghendaki bahwa apa
yang ada dimuka bumi ini, manusia berkarya didalamnya, berbuat dan bekerja
didalamnya, memanfaatkannya. Jadi kalau alam semesta ini diberikan oleh Allah
kepada manusia, artinya Allah menghendaki agar manusia tidak melakukan
eksploitasi tetapi yang boleh dilakukan adalah eksplorasi, yaitu pengembangan,
menggali sumber-sumber daya alam yang ada dialam semesta ini untuk kepentingan
membangun peradaban manusia, membangun perdamaian dan sebagainya.
(170) ABDILLAH TOHA
·
Jangan bawa agama Allah yang mulia kedalam
sumur politik, (karena) ketika politik ternoda agama terseret kelumpurnya.
·
Habib adalah manusia biasa. Ada yang baik dan
ada yang buruk perilakunya. Tetapi ketika gelar itu disandang oleh sembarang
orang, maka resiko terbesar adalah generalisasi masyarakat awam atas tindak
tanduk mereka yang menyimpang. Nasab habib yang sampai kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak membebaskannya dari dosa dan hukuman
setempat. Hubungan darah tidak selalu menjamin hubungan sifat dan ilmu. Lagi
Nabi sendiri pernah mengatakan bahwa andai putriku Fatimah mencuri, maka aku
akan potong tangannya. (demikian juga) Allah menolak do’a Nabi Nuh yang memohon
agar puteranya diselamatkan dari kesesatan. “Sesungguhnya ia (anakmu yang
durhaka} bukanlah keluargamu, karena sesungguhnya perilakunya yang buruk” (Qs.
Hud : 46).
(171) HABIB ABDUL QADIR MAULACHELA
· Tidak ada orang yang sampai, dengan tiba-tiba
pada suatu tempat, semuanya melalui proses dalam perjalanannya, kadang melewati
jalur naik terjal, kadang turunan curam, kadang lurus halus tan pa rintangan.
(172) HABIB ALI bin HASAN BILFAQIH
· Segala kezaliman yang dilakukan satu sama
lain berpangkal dari hubbud dunya, dan kezaliman itu akan menjadi kegelapan
diakhirat. Oleh karena itu, orang-orang shaleh dahulu berkata : “Jadikan
dunia ditangan kami, jangan jadikan dunia itu ada didalam hati kami”.
Karena kalau seandainya hati itu sudah disarangi oleh cinta kepada dunia, maka
hati tersebut tidak akan merasakan lezatnya ilmu dan ibadah, karena didalam
hati tersebut sudah anak anak perempuannya syetan. Dan syetan pasti akan
menziarahi atau mengujungi anak perempuannya dari waktu ke waktu. Jika syetan
sudah berziarah (berjalan) didalam hati manusia maka pasti syetan akan
menimbulkan was-was sehingga seseorang tidak dapat merasakan lezatnya ibadah.
· Menuntut ilmu itu tidak hanya menyelesaikan 1
atau 2 buah kitab, (lalu) sudah merasa alim, sudah merasa besar, ulama besar.
Nabi sendiri mengatakan, menuntut ilmu itu dari kecil sampai meninggal. Artinya
masa menuntut ilmu itu lama. Imam Syafi’i mengatakan : “setiap kali bertambah
ilmuku, maka bertambah keyakinanku bahwa aku ini jahil/ bodoh”. Karenanya kita
harus terus menuntut ilmu, karena ilmu tu sampai kapanpun kita tuntut pasti
tidak akan pernah habis.
(173) HABIB ALI bin SYEKH ABU BAKAR bin SALIM
· I’tikaf adalah
sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan ajang untuik ngobrol ngalur
ngidul. Jangan sampai warung kopi pindah ke dalam mesjid dengan dalih i’tikaf.
· Kurangi ngobrol
dengan makhluk, banyaki porsi untuk membaca perkataan Rabbmu (al-Qur’an, pen).
Kebanyakkan ngobrol dengan makhluk akan mengeraskan hati, adapun membaca firman
al-Khaliq akan melembutkan dan membahagiakan hati. Jangan sampai anda menutup
al-Qur’an karema bosan dengan firman Allah demi mendengar perkataan dan ngobrol
dengan makhluk.
(174) HABIB BRIPKA AGIL bin FADHIL ASSEGAF
· Membaca shalawat
kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sarana silaturrahmi kita kepada
nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi sudah mendapatkan banyak rahmat dari
Allah Subhanahu wa ta’ala. Dengan rahmat itu, Allah bisa mengampuni dosa semua
ummat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kecuali dosa syirik dan menyekutukan
Allah. Itu menunjukkan bahwa betapa besarnya rahmat Allah kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam.
(175) KH. ARIFIN ASSAGAF
· Manusia terkadang memandang remeh terhadap
sesuatu yang dianggap “ tidak ada”,
sehingga begitu terlena mengejar sesuatu yang “ ada “. Keterlenaan itulah, yang
mengakibatkan manusia memandang rendah kelompok-kelompok yang berbeda
dengannya, dan itu adalah malapetaka kemanusiaan yang terbesar yang pernah
dialami ummat manusia.
(176) KH. ASRORI al-ISHAQI
(Ahmad Asrori al-Ishaqi bin Muhammad Usman bin Surati bin Abdullah bin
Mbah Deso bin Mbah Jarangan bin Ki Ageng Mas bin Ki Panembahan Bagus bin Ki
Ageng Pangeran bin Sedeng Rana bin Panembahan Agung Sido Mergi bin Pangeran
Kawis Guo bin Fadlullah Sido Sunan Prapen bin Ali Sumodiro bin Muhammad Ainul
Yaqin Sunan Giri bin Maulana Ishaq bin Ibrahim al-Akbar bin Ali Nurul Alam bin
Barokat Zainul Alam bin Jamaluddin Akbar al-Husaini bin Ahmad Syah Jalalul Amri
bin Abdullah Khan bin Abdul Malik bin Alawi bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali
Khali Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad
al-Muhajir bin Isa an-Naqib ar Runi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidi bin
Ja’far shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali
bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasalllam)
·
Dalam
keadaan bagaimanapun seseorang harus selalu mengabdi, berkhidmah dalam
menghamba ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, baik ketika dipuji atau dicela,
baik ketika hina atau mulia, baik masuk sorga ataupun tidak,
·
Dalam pergaulan
dengan sesama marilah kita gunakan akhlaqul karimah yang didasari dengan selalu
merasa ; orang lain lebih mulia ketimbang diri kita, dan diri kita lebih hina
ketimbang orang lain.
·
Jangan
menjadi seorang hamba yang ingin dekat kepada Allah, tetapi ketika Allah sudah
mendekati hamba tersebut dengan membawa berbagai ujian, musibah, cobaan dan
fitnah, (tetapi) hamba tersebut dalam hatinya malah ingkar dan tidak menerima
dengan pemberian Allah tersebut.
·
(Ada disebutkan)
dalam kitab Kasyful Bayan, Imam as-Samarqandhi dan juga disebutkan dalam Tafsir
ash-Showi, kurang lebih, ada sebuah faedah : Berkata Ka’ab al-Akhbar : “Sungguh
iblis yang terlakna telah menjadi penjaga sorga selama 40.000 tahun ,menjadi
guru dan penasehat malaikat selama 20.000 tahun, pemimpin malaikat Karubiyyun
selama 30.000 tahun, pemimpin malaikat Ruhaniyyun selama 1000 tahun, dan (bukan
Cuma thawaf di ka’bah, bahkan mereka) thawaf di Arasy selama 14.000 tahun.
Titelnya? Coba lihat titel iblis di kitab Mukasyafat al-Qulub, Imam Ghazali,
ada diriwayatkan bahwa Iblis dilangit dunia mendapatkan titel/ gelar ahli
ibadah, pada langit ke-2 disebut hli zuhud, pada langit ke-3 al arif (ma’rifat
billah), pada langit ke-4 disebut waliyullah, pada langit ke-5 disebut ahli
taqwa kepada Allah, pada langit ke-6 disebut penjaga sorga, pada langit ke-7
Azazil (mengetahui roh yang buruk dihadapan Allah), tapi coba lihat pada
putusan akhir, dilauh mahfudz Iblis dilihat Iblis. Artinya, suka mengaburkan
sesuatu antara yang haq dan bathil (lihat Mukasyafah al-Qulub, hal. 61).
Lalu apa hubungannya dengan ibadah? Imam Ghazali dalam
maqalah diatas, beliau menutup maqalahnya dengan menyatakan bahwa Ibis itu
lalai akan akhir dari perkaranya, iblis merasa sudah mulia disisi Allah, sudah
agung derajatnya, sehingga tidak mau sujud/ menghormati Adam. Jadi kalau orang
membanggakan ibadahnya, membanggakan ilmunya, membanggakan nasabnya,
membanggakan kelebihannya, itu sama saja dengan iblis.
Jadi ummat Islam yang terus istiqamah dalam beribadah,
intinya adalah tidak mengetahui akhir dari hayatnya. Boleh jadi saya atau anda
sekarang iman dan Islam, tapi apakah kita tahu akhir dari hayat kita masih
membawa iman?
(177) HABIB AHMAD bin ABDURRAHMAN BA’ALI
·
Kunci kebahagiaan,
kunci kesuksesandi dunia ini terus ke akhirat ada 3, yaitu shalat, shalawat dan
shadaqah.
(178) HABIB AHMAD MUSTHAFA al-HADDAR
·
Jangan marah kalo
ada yang menghina, nggak usah seneng berlebihan kalo banyak yang memuji, sebab
tidak penting kita dianggap baik orang lain, yang penting kita jadi orang yang
baik.
(179) SYAIKH ABDULLAH SIRAJUDDIN al-HUSSAINI
·
Diceritakan, bahwa
pada suatu kali Syeikh Abdullah Sirajuddin melihat nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam memerintahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu
wajhahu, untuk memakaikan jubahnya kepada syekh, dan pada satu waktu yang lain
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri yang memakaikannya dengan
tangannya yang mulia, dan suatu kali Nabi Muhaammad shallallahu ‘alaihi
wasallam mengatakan kepada syekh : “Engkau adalah ummat kami yang mengabdi”,
setelah itu syekh mengatakan : “Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
senang memiliki saya sebagai ummatnya”.
(180) SAYYID ABDURRAHMAN
al-SHUGHURI al-HUSAYNI
·
An individual is
with whom he loves; and the messenger of Allah shall never abandon those who
love him
(seseorang itu dengan siapa dia mencintai
dan Rasulullah tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang mencintainya)
(181) AHMAD bin MUHAMMAD bin SHIDDIQ al-GHUMARI al-IDRISI
al-HASANI
·
The people who are
not connected to a sanad (chain) they move alone (Orang-orang
yang tidak terhubung ke sanad (rantai keilmuan) (artinya, pen) mereka bergerak
sendiri).
(182) DR. ABDULQADIR As-SUFI
· In reviving this madinan ‘amal, it was only
fitting that we should begin the matter by extracting from the qur’an it self
the clear explications of Allah, glory be to Him, about himself, that is, the
knowledge of Tawhed (dalam menghidupkan kembali amalan
Nabawi/ madinah ini, sudah sepantasnya kita memulai masalah dengan mengambil
dari al-Qur’an itu sendiri, penjelasan yang jelas dari Allah, Maha Suci Dia;
tentang diri-Nya yaitu ilmu Tauhid)
(183) SYED ALI QADR MUFADDAL SAIFUDDIN
· Do you understand what I am saying? Let people say what they want ..but Rosulullah
(Prophet Muhammad) has said it... Rosulullah will never say anything gaints
humanity. He has only spoken (of) what is beneficial – from the perspective
(“Haisiyat”) of the body and the soul. (Apakah anda
mengerti apa yang saya katakan? Biarkan orang mengatakan apa yang mereka
inginkan. Tetapi Rasulullah telah menyatakannya. (bahwa) Rasulullah tidak akan
pernah mengatakan apapun yang menentang kemanusiaan. Dia hanya berbicara
(tentang) apa yang bermanfaat – dari perspektif “haisiyah” bagi tubuh dan jiwa.)
(184) SYAIKH ADNAN at-TAHIR KABBANI
· Allah almighty
basing Islam love, on love, he built up religion on love, Rasool Allah
Shallallahu ‘alaihi wasallam built up sahaba on love, built his nation on love
and Islam is built on love. If people loving each other as they love Allah
almighty, as they love Rasool Allah shallallhu ‘alaihi wasallam, and the people
will be awliya Allah. (Allah Subhanahu wa ta’ala
mendasarkan Islam pada cinta, Dia membangun agama di atas cinta, Rasulullah
membina sahabat diatas cinta, membangun bangsanya diatas cinta dan klan
dibangun di atas cinta. Jika orang mencintai satu sama lain karena mereka
mencintai Allah Subhanahu wa ta’ala, karena mencintai Rasulullah, (maka) seseorang
akan menjadi auliya Allah)
· If you want to be
in the way of Allah almaighty and get the keys to open all devinely godly
waorld inside your heart, inside your soul in your heavenly spiritual body of
you realisties, you must always remember yourself that Allah is looking at you,
praising you, whatever you are doing Allah is with you, you must notice him,
then you will be keeping yourself in the right way (Jika
anda ingin berada dijalan Allah Subhanahu wa ta’ala dan mendapatkan kunci yang
dapat membuka semua perbendaharaan dunia Ilahi, didalam hati didalam jiwa anda,
maka anda harus selalu ingat bahwasanya Allah melihat anda, memuji anda, apapun
yang kamu kalukan maka Allah bersamamu, (karenanya) anda harus memperhatikan
dan anda harus menjaga diri anda agar tetap dijalan yang benar)
· Every morning when
we go out, say : “ O, Allah make is need one of your auliya, to meet Imam of
the time”. Allah will send him to meet you on that day if you make this
intention. Never will Allah almighty make your intention, it is good, to not be
accepted by Him. For this, one who asks willfind. (setiap
pagi, saat kamu pergi keluar, katakan : “Ya Allah, buatlah kamu dapat bertemu
dengan salah satu auliya-Mu, untuk bertemu imam waktu” (maka) Allah akan
mengirimnya untuk menemuimu pada hari itu jika kamu membuat niat ini. (karena)
Allah tidak akan pernah membuat niat anda- jika itu baik – untuk tidak diterima
oleh-Nya. Untuk ini, orang yang meminta akan mendapatkannya (apa yang
dipintanya).
(185) HABIB AMAL
bin FADIL bin TAHIR
· Dan dilahirkannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam di atas bumi ini, hakikatnya adalah Allah menitipkan atau Allah
memberikan nikmat sorga di atas bumi ini, itulah yang dikatakan oleh Syaikh
Yusuf an-Nabhani. Dan para sahabat ketika ditanya, apakah kalian ingin tinggal
di sorga tanpa Nabi Muhammad ataukah tinggal di dunia bersama dengan Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaih‘ wasallam. (Maka) sudah mereka akan menjawab dan memilih bahwa mereka akan tinggal di
dunia bersama-sama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Artinya apa ?
Artinya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kenikmatan yang
sungguh luar biasa. Walaupun didalam sorga dengan kenikmatan, dengan
bidadari-bidadari jelita, dan pangeran-pangeran tampan, ada makanan dan minuman
yang begitu nikmat, tetapi bukan itu yang mereka cari. Bahkan disampaikan oleh
Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, bahwa bukan kenikmatan sorga yang luar biasa
yang kita inginkan sehingga membuat kita ingin masuk ke dalam sorga, tetapi
kita ingin masuk ke dalam sorga dengan meminta kepada Allah untuk dimasukkan ke
dalam sorga karena adanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka
menyampaikan bahwa ketika kita dimasukkan ke dalam sorga tanpa Nabi Muhammad ibaratnya seperti kita tinggal dalam neraka.
Jadi kenikmatan itu adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah salah satu sebab Allah
ciptakan dunia, Allah ciptakan neraka, Allah ciptakan sorga, (jadi) semua yang
Allah ciptakan ini sebabnya adalah karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
(186) HABIB AHMAD ANIS bin HUSEIN al-ATTHOS
· Suatu kali seorang
ibu ditanya oleh anaknya : Mengapa ibu selalu rajin berdo’a padahal keadaan
ekonomi kita tetap miskin? Apa yang ibu dapatkan dengan seringnya ibu berdo’a
secara teratur kepada Allah ?
Sang ibu menjawab : “Tidak ada yang ibu dapat, malah ibu
banyak kehilangan; tetapi .. ibu akan beritahu kepadamu Nak, apa-apa saja yang
hilang itu. Ternyata yang hilang adalah kekuatiran, kemarahan, depresi, kecewa,
sakit hati, kerakusan, ketamakan,
kebencian, kesombongan. Setiap kali, setelah ibu berdo’a selalu kembali menjadi
tenang”.
(Bayangkan) kadangkala jawaban atas doa kita tidak selalu
tentang “apa yang kita dapat” tetai justru “apa yang hilang” dari kehidupan kita. Janganlah selalu
mengukur kebaikan Tuhan dari “apa yang kita dapat” karena terkadang Allah
bekerja lewat “apa yang hilang” darikehidupan kita. Semoga Allah selalu memberi
taufiq-Nya kepada kita agar kita rajin berdo’a kapan, dimana dan dalam keadaan
apa saja.
· Tidak ada satu
orangpun yang menjadi hina dan dia taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak
ada satu orangpun mulia dan dia durhaka kepada kedua orang tuanya.
· Dengan engkau
mengikuti mereka (salafus sholihin) dan mencintai mereka, sehingga didalam
hatimu banyak nasehat-nasehat mereka dan selalu terlintas siapa mereka hingga
engkau mengetahui banyak tentang mereka, maka Allah akan merealisasikan semua
do’a, hajat-hajat mereka bahkan angan-anganmu sekalian akan dikabulkan Allah
dengan cara yang lebih indah dari harapanmu.
· Semakin kita takut
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, semakin kita tidak takut kepada semua makhluk
Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka dari itu Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Dan janganlah engkau takut kepada siapapun dan takutlah kepada-Ku”
· Orang-orang yang
baik disisi Allah Subhanahu wa ta’ala adalah mereka yang gemar mendengarkan
nasihat-nasehat agama dan mengikuti atau menjalankannya sebisa mungkin.
(187) SYED ADNAN KAKAKHAIL
· Negara ibarat ibu yang tidak membeda-bedakan
anak-anaknya.
· Boikot total
produk tidak boleh dianggap enteng. Jika ummat muslim secara kolektif
memboikot, bersama dengan tindakan lainnya yang diperlukan, maka hasilnya akan
segera diketahui. Dunia arab dapat memainkan peran yang sangat penting dalam
hal ini. Biarlah semua muslim membuat niat.
(188) SAYYID ALFI AULIA al-MUHDOR
· Budayakan ta’dim
kepada seorang guru, karena disitulah akan terdapat restu yang akan menemanimu
wahai kaum santri.
(189)
HABIB ABDULLAH ALBAAR
· Kematian adalah
obat bagi si “sakit” untuk menuju ke kehidupan yang sebenarnya.
· Makanan (halal)
inilah makanan bagi tubuh, sedangkan ibadah (shalat) ialah makanan roh.
(190) HABIB ABDULLAH bin ALI al-AYDRUS
· Apabila kamu tahu
haqiqah para habaib, maka kau akan berlari mencarinya.
(191) SYAIKH ALA MUSTHAFA NAIMAH
al-HASANI
· Di dunia ini ada 3
macam kegelapan yang menyelimuti jiwa manusia :
1) kegelapan karena dosa, obatnya adalah denga
beristighfar atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat, baik secara sengaja
ataupun tidak, baik ucapan ataupun perbuatan, dan juga dosa-dosa yang dilakukan
hari ini ataupun masa lalu.
2) kegelapan karena lalai, penawarnya yaitu dengan cara
berdzikir.
3) kegelapan fitnah, maksudnya adalah kita melakukan
perbuatan yang menurut kita perbuatan terse but bagus dan terpuji tetapi
menurut Allah Subhanahu wa ta’ala perbuatan tersebut tidak baik. Maka kegelapan
yang sedemikian bisa diobati dengan memperbanyak shalawat kepada sayyidina
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
· Ya ahbab Nahdhatul
wathan, ta’alluq kepada syaikh itu adalah ta’alluq kepada Rasulullah.
· Sessungguhnya
kecintaan kepada ahlul bayt (keturunan Rasulullah ) adalah inti dari ajaran
ahlussunnah wal jama’ah, baik di universsitas al-Azhar di Mesir maupun
Nahdhatul Ulama di Indonesia, dua-duanya punya keyakinan dan cara pandang yang
sama.
(192) AS-SAYYID ASY-SYARIF AHMAD MAHMUD al-HASANI
· Semua yang terjadi
adalah karena kehendak Allah (oleh karena itu) kita supaya selalu memohon
kepada Allah supaya dikehendaki oleh Allah menjadi makhluk-makhluk Allah yang
dicintai oleh Allah, yang dikehendaki dengan kehendak yang baik.
· Tingkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah, tingkatkan mahabbah kita kepada Rasulullah, sebab
cinta itu mempunyai arti yang saangat luar biasa, cinta yang nantinya akan
mengum;pulkan kita dihari kiamat dengan orang-orang yang kita cintai dialam
dunia.
· Islam adalah agama
cinta, agama yang menebarkan cinta. Coba lihat, sejak datangnya Islam,
seseorang itu tidak langsung diperintah untuk shalat, puasa dan haji. Shalat
baru ada setelah 13 tahun, puasa baru 15
tahun setelah kerasulan. Lalu apa isinya tenggang waktu selama 13 atau 15 tahun
tersebut, isinya adalah memupuk kecintaan, cinta dengan agama.
(193) SAYYID AHMAD al-HADI bin AHMAD al-MALIKI al-MAGHRIBI al-HASANI
· Orang yang membaca
al=fatih lima ugliq (shalawat al-Fatih,pen) dengan catatan orang tersebut suci
badannya, suci pakaiannya, suci tempatnya termasuk bersih dari sap rokok, maka
keluar dari lisan orang yang membaca al-Fatih lima ugliq sebuah makhluk yang
diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala persis pribadi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam yang mana dia ini berdzikir membaca shalawat sampai hari
kiamat.
(194) YB DATUK HAJI SYED ABAS SYED ALI
· “Tidak mungkin”
adalah ungkapan yang hanya ada dikamus orang-orang bodoh. Artinya, hanya orang
bodoh saja yang selalu berkata tidak mungkin. Semua perkara tidak ada yang
mustahil, asalkan kita berusaha kita bisa mencapainya. Dengan kehendak Allah,
asalkan kita berusaha, kita akan dapat mencapai apa yang kita usahakan. Kalau
kita mau, kita berusahalah. Selain itu, kita berpanda (berpedoman) kepada rukun
iman. Kita hendaknya selalu berpedoman kepada rukun iman, supaya kita tidak
sksn kecewa. Kita jangan harap kepada orang, kita mengharap kepada Allah. Kita
serahkan diri kita kepada-Nya. Semuanya datang dari Dia. Kalau kita percaya
kepada rukun iman, kita tidak akan kecewa. (karena) semuanya datang dari Allah.
(195) SYARIF ADNAN ATTALIDI al-HASANI
· Lebih baik hindari
terlibat dalam sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan kita, karena
melakukannya berbahaya, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah hadits nabi : “Barangsiapa
berkata kepada saudaranya “hai kafir” maka salah satu dari mereka menjadi
seperti itu.
· Istilah
“syirik” seperti yang didefinisikan oleh
ulama terkemuka kita, yaitu : “percaya kepada tuhan selan Allah Ta’ala dan
menyembahnya”. Jika uraian ini, yang berkaitan dengan hati dan tingkah laku
eksternal, cocok untuk seseorang, maka orang itu tidak diragukan lagi adalah musyrik. Namun, apakah anda
pernah melihat seseorang yang berdo’a menghadap kiblat (ahlu qiblah), yaitu
seorang muslim, dan mengatakan hal seperti itu (bertawassul dengan membaca
shalawat nariyyah, pen) dapat dikatakan condng ke arah itu (syirik). Tentu
tidak.
Ketika terjadi
kekeringan, para sahabat “meminta hujan” melalui Rasulullah selama hidupnya.
Dan setelah wafatnya, khalifah umar meminta hujan melalui Saidina Abbas, paman
Rasulullah, karena ada hubungan kekeluargaan yang dekat. Ini karena melekat
pada cabang seperti menempel pada akar dalam kaitannya dengan tujuan dan
konsekuensi. Menggunanakan “seseorang/ sesuatu” sebagai sarana tawasul, baik
selama hidupnya maupun setelah kematiannya adalah halal menurut Jumhur
(mayoritas) ulama. Tidak ada yang menyatakan haram kecuali Ibnu Taimiyyah dan
mereka yang mengikuti pendapatnya.
(196) SAYYID AHMED SAEED KAZMI
· Kemenangan hanya
bisa dilakukan jika ada pengakuan. Dengan kata lain, ummat manusia dan jin diciptakan
untuk menyembah-Nya. Dengan demikian, apa hasil dari pengakuan ini? Yaitu bahwa
semakin kita mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala, semakin kita menyembah-Nya. Jadi
ummat manusia diciptakan untuk mengakui Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai Tuhan,
dan dengan demikian kita menjadi lebih dekat, sekaligus itu merupakan puncak
kemuliaan.
(197) HABIB AIMAN bin HASYIM al-HABSYI al-YAMANI
· Hanya menghafalkan
al-Qur’an saja tidak cukup, tapi kita dituntut untuk bagaimanapun kita jiuga
bisa memahami isi kandungan al-Qur’an, dalam hal ini yaitu mempelajari
tafsirnya. Adapun metodenya, adalah : 1) menghafalkan dan mengetahui
tafsirannya. Ketika tafsir itu adalah memepelajari isi kandungan al-Qur’an,
maka kaidah yang tepat adalah seseorang harus konsentrasi terhadap hafalannya
dulu, dalam artian porsi atau waktu yang dikhususkan untuk menghafal al-Qur’an
harus lebih banyak, daripada porsi untuk mempelajari tafsirnya. 2) setelah
al-Qur’an dihafal, maka al-Qur’an itu telah ada didalam dada dan pikiran nya,
maka langkah selanjutnya adalah mempelajari tafsiran-tafsirannya, dan kaitannya
dengan ilmu-ilmu syari’ah, misal ada ulum al-Qur’an (seperti al-burhan,
al-itqan, dan lain-lain) dan tafsiran-tafsirannya (semisal al-Qurthubi,
al-Kasysyaf, mafatihul Ghaib, al-Alusi, dan sebagainya). Semua itu kitab-kitab
itu bagi orang yang ingin mendalami tafsiran-tafsiran al-Qur’an wajib baginya
membaca, mempelajari kita-kitab tersebut.
(198) HABIB ALI ALATAS, SH (Ketua Umum PP Front Mahasiswa Islam)
·
Mereka yang
terjangkit virus liberalisme, umumnya hanya berkeinginan menghargai pemikiran
bebas, bebas dari kepercayaan yang dianggap membelenggu kebebasan manusia. Demi
agenda tersebut mereka tidak segan-segan menggugat ajaran syariat suatu agama
bahkan tidak pula segan menolak keyakinan teologis (baca: Aqidah) yang menurut
mereka bertentangan dengan kebebasan manusia. Manusia dijadikan ukuran semata
(man is measure of everything) tidak perduli nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, yang terpenting baik menurut kepentingan dirinya.
·
Allah Subhanahu
wata’ala dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa suatu bangsa yang besar, hebat, kuat
dsb. Yang Allah Subhanahu wa ta’ala bahasakan sebagai “khairu ummah” atau ummat
yang terbaik itu dibangun atas dasar komponen bangsanya yang selalu menyerukan
kepada kebenaran, dan mencegah segala bentuk kemunkaran dan yang paling penting
adalah adanya kesadaran ideologis yang selalu mengusahaka dirinya untuk selalu
beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Inilah konsep ketahanan
nasional yang Allah Subhanahu wa ta’ala terangkan secara singkat jelas dan
padat. Inilah syarat suatu bangsa yang dapat menjadi bangsa yang kuat. Sehingga
tidak mungkin ummat Islam menjadi ancaman bagi bangsa, justru sebaliknya
memperkuat Ketahanan Nasional bangsa Indonesia.
(199)
USTADZ ALI RIDHO MULACHELA, Lc
·
Manusia sehebat
apapun, setinggi apapun jabatannya, sekaya apapun dia, sebanyak apapun ilmunya
maka tetap dia dikeluarkan dari 2 (dua) tempat keluar najis 2 (dua) kali.
Pertama dari sperma (air mani) ayah kita. Sperma itu keluar dari tempat najis,
setiap orang jijik melihat segala sesuatu yang keluar dari tempat najis,
kemudian sperma itu masuk ke tempat keluarnya najis pula, yaitu alat kelaminnya
perempuan, lalu terjadi pembuahan dan bila sudah waktunya, maka kita akan
keluar dari tempat yang sama, yaitu dari tempat keluarnya najis.
(200) RAJA ABDULLAH
II bin al-HUSEIN al-HASHIMI
(Abdullah bin Husein bin Talal bin Abdullah bin Husein bin Ali)
·
Saya percaya bahwa
dialog adalah cara terbaik untuk memecahkan masalah.
·
Saya tidak ingin
membuat ancaman dan menciptakan suasana kontroversi, tetapi kami sedang
mempertimbangkan semua opsi. Apa yang akan
terjadi jika otoritas Palestina runtuh. Akan ada lebih banyak kekacauan dan
ekstremisme diwilayah ini. Jika Israel benar-benar mencaplok lembah tepi barat,
itu akan menyebabkan konflik besar dengan kerajaan Hashemite di Jordania.
(201) Ustadz AHMAD bin MUHAMMAD ADZHMATKHAN
· Berkat jalinan
yang kuat, kecintaan yang tulus sebenarnya cinta, serta mengikuti secara
sempurna seorang murid dengan guru, dapat membuka pintu untuk mengenal Allah
lebih dekat dalam beribadah.
· Mencintai itu
menjaga. Menjaga agar tidak ada luka. Menjaga agar tak ada kecewa. Karena
hakikat cinta adalah damai. Mendamaikan setiap hati yang bermusuhan. Hakikat
cinta adalah kedekatan. Mendekatkan setiap hati yang berjauhan. Mencintai
seseorang karena kelebihannya itu biasa, yang
luar biasa adalah mencintai seseorang juga dalam kekurangannya.
(202) HABIB ALWI bin HASAN al-JUFRI
· Sesungguhnya
kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah suatu nikmat yang
besar bagi kita ummat Islam. Kenapa? Karena dengan lahirnya Nabi Muhammad,
Allah jadikan kita sebagai ummat yang paling mulia dimuka bumi. Kenapa
dikatakan paling besar? Karena Allah juga menurunkan rahmatnya yang paling
besar, sebagaimana ada dijelaskan dalam al-Qur’an, dimana Allah menurunkan
rahmat kepada ummat manusia, terutama kepada ummat Islam, itu dengan pemberian
karunia, karena Allah akan memuliakan sesuatu yang berkaitan dengan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan wafatnya Nabi adalah merupakan musibah yang paling
besar. Kenapa? Karena Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana ketika nabi masih
hidup, Allah pantangan untuk menurunkan bala, tetapi Nabi sekarang sudah tidak
ada, maka tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak menurunkan bala dan bencana.
Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an,
dimana Allah sekali-kali tidak menurunkan bala dan bencana, kenapa? Karena Nabi
Muhammad masih ada diantara ummatnya. Sekarang Nabi sudah tidak ada, (maka)
yang diselamatkan oleh Allah adalah mereka yang sebagaimana disebutkan dalam
al-Qur’an : Dan Allah akan selamatkan mereka yang mana mereka itu sholeh,
mereka itu baik, mereka itu menjalankan perintah Allah, menjauhi apa yang
dilarang Allah. Ini saja yang diselamatkan oleh Allah Su hanahu wa ta’ala.
(203) HABIB AHMAD bin ABUBAKAR al-BAHR al-JUFRI
· Al-Qur’an (itu)
1/3 nya menceritakan tentang kisah-kisah para nabi, para rasul dan juga
menceritakan para shalihin. Bukan Cuma menceritakan para nabi-nabi saja tetapi
juga menceritakan yang bukan nabi dari orang-orang shalehin, seperti Maryam,
Luqman, Ashabul kahfi padahal mereka bukan nabi dan rasul. Kenapa? Adalah untuk
mengabadikan cerita-cerita mereka, untuk memberitahukan kepada ummat bahwa
Allah itu tidak menyia-nyiakan amal baik orang yang melakukannya.
(204) HABIB ABDULLAH bin JA’FAR al-HABSYI
·
Seluruh alam
semesta dengan riuh gembira menyambut hadirnya baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam. Tanah thaif bergetar mendengar berita lahirnya baginda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan Arasy bergetar dan para malaikat membaca
tasbih, tahlil, tahmid memuji Allah Subhanahu wa ta’ala dengan lahirnya Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika benda-benda mati yang telah
diciptakan Allah Subhanahu wa ta’ala saja bergembira dengan lahirnya Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bagaimana dengan kita sebagai
ummatnya Nabi Muhammad? Yang mana Nabi Muhammad ini, Allah nisbahkan, Allah
jadikan orang yang termasuk golongan kita. Dimana dalam al-Qur’an Allah
memberitahukan bahwasanya Nabi Muhammad diutus diantara kalian. Apa hikmahnya?
Dapat dilihat dari sambungan ayatnya, yaitu dimana Allah memberitahukan tentang
pentingnya ana dan ente dimata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Apa
yang menimpa kita pasti menjadi beban bagi baginda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, karena beliau selalu memikirkan ummatnya.
(205) DR. ABDURRAHMAN bin JA’FAR al-HABSYI
·
Jika suatu tempat/
perusahaan atau tempat usaha , jika rodanya berjalan dengan penuh kemaksiatan,
maka dia akan runtuh. Bahkan, mohon maaf, perjuangan Islam sekalipun, atau
mengatasnamakan Islam, tapi dalam perjuangan tersebut ada keinginan maksiat,
dalam perjuangan tersebut tidak tulus karena Allah, maka ditengah jalan dia
akan diruntuhkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, atau mustahil dia akan
mencapai titik kemenangan.
(206) Ustadz ABDUL MALIK al-HADDAD
· Manusia
hidup didunia ini tidak gratis, setiap anggota badan atau nikmat yang diberikan
suatu saat nanti akan dimintai pertanggungjawabannya.
· Setelah Allah
memberikan nikmat yang sanagat istimewa berupa akal dan pikiran (maka) manusia
diberi kewajiban untuk melakukan perintah-perintah Allah, yaitu untuk
menyembah-Nya.
· Kecerdasan
intelektual diperoleh dengan banyak membaca, sementara kecerdasan emosional
dengan menjaga hubungan silaturrahmi perorangan, sedangkan kecerdasan spiritual
diperoleh dengan zikrullah dan zikrul maut.
(207) HABIB ALI AKBAR bin MUHAMMAD bin
AQIL
· Tanda niat yang
benar, salah satu tandanya berbanding lurus dengan perbuatan dilapangan
kehidupan. Niat saja belum cukup jika tidak diiringi dengan kemauan dan
kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan niatnya
tersebut.
· Jujur
dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa adanya. Tidak berbasa-basi.
Tidak membuat-buat. Tak menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai
kejujuran dan kebenaran, ia akan jalan dengan keyakinan kuat bahwa Allah
bersama orang yang bener-bener benar.
(208) HABIB ALI MURTADLO bin IDRUS
BARAKWAN
· Semakin dekat
dengan Nabi maka semakin baik dan berbahagia. Maka tunjukkanlah kesetiaan kita
kepada Nabi dengan bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam maka
seperti itulah yang harus kita ikuti. Karena Nabi itu sangat luar biasa,
Setidak-tidaknya kita bisa mengikuti Nabi Muhammad dengan melaksanakan
shalawat, karena orang yang banyak bershalawat akan dimudahkan rejekinya,
dijauhkan dari segala penyakit dan masalah duniawi, karena dengan bershalawat terhindar
dari kegalauan, dosa kita terampuni, dijauhkan kita dari mengeluarkan kata-kata
kotor. Dan semakin kita dekat dengan Nabi (maka) do’a kita pasti diterima oleh
Allah.
(209) SYED AHMAD SAEED RIZVI WARSI
· Hari ini anda
melarikan diri (dari tanggungjawab, pen) untuk hidup anda dan tuhanlah yang telah mengurung anda
tanpa senjata.
(210) Drs. KH. HABIB ALI ALWI bin THOHIR al-HUSAYNI
· Rasulullah ini,
kelasnya adalah kelas alam semesta. Wa ma arsalnaka ila rahmatan lil’alamiin.
Dan Allah tidak ciptakan langit, Allah tidak ciptakan bumi, Allah tidak
ciptakan alam semesta ini, kecuali gara-gara Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Kalau Allah tidak ciptakan Nabi Muhammad, maka tidak akan pernah ada
ini alam semesta. Kalau bukan karena Nabi Muhammad, tidak akan bakkalan ada ini
langit, tidak bakalan ada bumi, dan tidak bakalan ada kita semua ini. Kelas
Rasulullah adalah kelas alam semesta. Alama semesta ini kecil buat seorang Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
· Da’i
yang profesional adalah da’i yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas dalam
bidang da’wah, serta tahu tugas hingga fungsi sebagai seorang pendakwah.
· Retorika dalam
dakwah bil lisan adalah suatu keterampilan berbahasa atau seni berbicara
dihadapan orang lain dengan lisan secara sistematis dan logis untuk memberikan
pemahaman dan menyakinkan orang lain.
(211) HABIB ABDULLAH bin ALWI ALATAS
Nasehat beliau dalam mendidik anak:
-
Apabila kalian
ingin agar anak-anak kalian menjadi anak yang cerdas dalam berfikir (tingkah)
maka lazimkanlah agar banyak bergerak
- Apabila
kalian ingin mereka menjadi anak yang sehat maka lazimkanlah agar bangun akhir
malam
-
Apabila kalian
ingin agar mereka bercahaya hatinya dan pemahamannya terbuka, maka lazimkanlah
agar sedikit makan dan rasa lapar
- Apabila
kalaian ingin agar mereka berakhlak bagus maka lazimkanlah untuk berteman
dengan teman yang bagus serta kalian jaga dari teman-teman yang jahat
-
Apabila kalian
ingin agar mereka memiliki rasa kasih sayang, maka lazimkanlah mereka mencari
ilmu diselain kampungnya, dan carikanlah guru selain kalian
- Apabila
kalian ingin agar mereka menjadi naka yang shaleh, maka jangan kalaian agungkan
urusan dunia dihadapan mereka
-
Apabila kalian
ingin agar mereka menjadi waliyullah dan selalu dalam hidayah, maka lazimkanlah
mereka untuk makan makanan yang halal, serta kalian jaga dengan sungguh-sungguh
dari perkara syubhat.
- Apabila
kalian ingin agar mereka mempunyai sifat dari sifat-sifatnya orang mulia, maka
pilihlah baginya ibu dari keluarga yang mulia
-
Apabila kalian
ingin agar mereka menghormati dan memuliakan kalian, maka jangan berkata kasar
yang memberatkan mereka dan jangan banyak berkata lembut yang membuat mereka
meremehkannya, akan tetapi berkatalah kepada mereka seperlunya saja.
- Apabila
kalian ingin agar urusan mereka selalu dipegang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
maka jangan memperbanyak lemah lembut/ kasihan kepada mereka
-
Apabila kalian
ingin agar mereka selalu beruntung dalam urusan agama dan dunianya, maka wajib
untuk kalian selalu ikhlas dalam segala amal dan jauhilah perkara haram dan
syubhat
- Apabila
kalaian ingin agar mereka menjadi pemberani, maka lazimkanlah kepada mereka
untuk dermawan.
-
Apabila kalian
ingin agar mereka bebas dari sifat-sifat munafik, maka lazimkanlah mereka untuk
shalat berjamaah dimesjid pada awal waktu
- Apabila
kalian ingin agar mereka selalu khusyuk dan takut kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala, maka lazimkanlah kepada mereka al-Qur’an diwaktu sahur
-
Apabila kalian
ingin agar mereka dijaga dari setiap bencana, maka lazimkan mereka untuk
beristighfar diwaktu sahur (sebelum subuh)
- Apabila
kalian ingin agar mereka kaya (kaya hati), tercapai segala cita-cita dan dijaga
dari segala bencana, maka lazimkanlah mereka agar selalu membaca shalawat
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan cara dibaca waktu malam 92 x
dan siang 92 kali, yakni membaca hslawat Thibbil Qulub :
(Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin
Thibbil quluubi wa dawaa ihaa, wanuuril abshari wadhiyaa ihaa, wa’aafiyatil
abdaani wasyifaa ihaa, wa ‘alaa aalihi washahbihi wassallim)
-
Apabila kalian
ingin agar mereka mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal, maka
lazimkanlah mereka membaca 41 x (Ya
hayyu yaa qayyuumu la ilaaha illa anta) dibaca antara shalat qabliyah subuh dan
shalat subuh)
- Apabila
kalian ingin agar mereka panjang umur, maka bersedekahlah untuk mereka, dan
ajarkan kepada mereka hal tersebut agar mereka mengerjakannya setelah kalian.
-
Apabila kalian
ingin agar mereka menjadi kuat dan penyabar maka jauhkanlah mereka dari kampung
halaman untuk menziarahi orang-orang shaleh yang masih hidup ataupun yang sudah
meninggal untuk mendapatkan kekerbahan dari mereka.
- Apabila
kalian ingin agar mereka selalu berprasangka baik kepada orang-orang pilihan
Allah Subhanahu wa ta’ala, dan jauh dari prsangka buruk, maka larang mereka
untuk duduk dengan orang-prang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama
mereka.
-
Apabila kalian
ingin agar mereka menjadi seorang pemimpin kaum (orang terpandang), maka
jauhkan mereka dari orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama
mereka.
(212) H. ASPIHANI IDERIS, S.A.P, SH, MH
(H. Aspihani Ideris bin H. Muhammad Ideris (Tuan Guru Ideris) bin Syekh
H. Abdurrasyid bin Kumau bin Habib Tukus bin Sayyid Abdullah bin Alwi bin Ali
Assegaf, sampai ke nasab Abdurrahman Assegaf bin Muhammad mauladawilah bin Ali
bin Alwi bin Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad
Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah
bin Ahmad al-Muhajir bin Isa an-Naqib bin Muhammad Jamaluddin bin Ali
al-Uraidhi bin Ja’far ash-shadiq bin Muhammad al-Baqir bin al-Awsat (Imam Ali
Zainal Abidin) bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan fatimah az-Zahra binti
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam)
·
Jika ingin
mendapatkan ridha, pilihlah pemimpin itu karena Allah, dan jika ingin mendapatkan
laknat dari Allah, pilihlah pemimpinmu karena duit.
·
Keseriusan dalam
memilih pemimpin, merupakan bentuk kewajiban sebagai hamba yang beragama,
bahkan tidak tegak urusan agama dan dunia kecuali dengan adanya pemimpin.
·
Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang tegas, jujur, amanah dan cerdas melaksanakan tugas yang
dipimpinnya. Dari itu pilihlah pemimpin yang benar-benar baik dari yang terbaik
menurut hati nurani anda.
·
Sehebat apapun
diri kita ini, janganlah pernah merendahkan orang lain. Siapa tahu orang yang
kau anggap rendah itu lebih mulia dan hebat hatinya dari kita sendiri.
·
Allah Subhanahu wa
ta’ala hanya memandang seorang hamba dari kualitas iman dan ketaqwaannya. Jadi
dalam hidup ini kita perbanyak amal ibadah, karena amal hamba yang pertama kali
akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, dia akan
mendapatkan keberuntungan dan keselamatan serta sebaliknya. Kemuliaan seseorang
di pandangan Allah bukan hanya dilihat dari sisi lahirnya saja seperti bentuk
rupa yang cantik atau tampan, harta yang berlimpah, keturunan yang baik dan
seterusnya, akan tetapi Allah hanya melihat amal hati seperti keikhlasan, rasa
khauf, ketundukan dan juga amal anggota badan seperti diwajibkan oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala untuk mengerjakannya.
(213) DR. ANIS MALIK THOHA, Lc., MA,
Ph.D
· Mengaitkan
Nahdlatul Ulama dengan Syi’ah itu jelas uthak athik gathuk (memaksakan
menghubung-hubungkan tanpa dasar). Sikap NU jelas (terhadap aliran sesat
syi’ah) Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari sendiri tegas-tegas menolak syi’ah.
(214) HABIB ABDUSSALAM bin ALI bin ZEIN
al-KAFF
· Setiap
manusia yang ada rasa benci kepada saudaranya, hal sedemikian sudah dianggap
kotornya hati, menandakan ada penyakit didalam hatinya.
· Kenapa seseorang
harus menuntut ilmu ikhlas ? Apa faedahnya ikhlas ? Ikhlas itu asal maknanya
adalah tidak mengharapkan apa-apa, murni. Tujuan dalam beribadah tidak ada yang
lain kecuali Allah Subhanahu wa ta’ala. Bila seseorang beribadah, tujuannya
adalah karena melaksanakan perintah karena Allah, itulah orang-orang yang
ikhlas.
(215) HABIB ALI bin ABDURRAHMAN
al-BAITY, S.Pd
· Tidak salah kalau
para aulia Allah itu ketika megaji al-Qur’an dalam sehari semalam bisa beberapa
kali khatam, karena saking asyik dan lezatnya dengan Tuhannya, (sehingga) tidak
ada lagi perasaan capek. Demikian pula, ketika ente kerja ke toko, capek,
tetapi pelanggan banyak, asyik tidak. Asyik. Tetapi ketika anda datang ke toko
dan pembelinya nggak ada, tambah capek apa nggak. Ya lebih capek. Kenapa?
Karena yang ada didalam otak ente adalah uag. Tetapi kalau yang ada dohati ente
itu Allah, maka semua gerak-gerik ente, semua tingkah laku ente, pasti Allah
yang Maha Rahman dan yang Maha Rahiim akan mengaturnya.
(216) HABIB ABDUL WAHID bin SULAIMAN
al-AIDID
· Pada dasarnya
semua penyakit itu berasal dari hati dan pikiran, oleh karena itu kuncinya
adalah zikir. Dengan berdzikir kita bersihkan hati, pikiran dan luruskan niat.
(217) HABIB ABDURRAHMAN bin MUSTHAFA al-BAHAR (Wan Endung (kakak Wan Sehan), Penyair Maut)
· La ilaha
illallah 3 x . Muhammadur Rasulullah
Bismillah itu mula bacaan
Rahman dan Rahiim sifatnya Tuhan
Alhamdulillah satu pujian
Berserta shalawat kita amalkan.
Was shallallahu kita berkata
Atas junjungan yang kita cinta
Sayyidina Muhammad penghulu kita
Yang bela kita semata-mata
Wa ala alihi keluarganya
Wa sahbihi juga sohbatnya
Alim ulama asal warisnya
Pembela agama yang sebenarnya
Tuhan Allah sudah memanggil
Pada ummatnya Nabi yang adil
Carilah ilmu menjadi hasil
Supaya hilang hasud dan jahil
Wahai ummat yang aku sayang
Amanat hati jangan dibuang
Jangan menjadi ummat kepalang
Akhirat nanti kebuang-buang
Junjunglah tinggi wasiat nabimu
Sungguh-sungguh mencari ilmu
Allah nanti rahmatkan kamu
Hari kemudian kita bertemu
Marilah ingat sekalian ikhwan
Hidup didunia ya sebentaran
Akhirnya nanti masuk kuburan
Tidak sanak atawa kawan
Ini nasehat saya mulakan
Perihal kubur saya nyatakan
Tua dan muda harap dengarkan
Supaya dikubur diselamatkan
Selagi hidup puas-puasin
Nasehat alim tak dipikirin
Selalu dunia yang diriasin
Nanti dikubur baru tangisin
Selagi hidup tak ingat mati
Tidak sekali berbuat bakti
Harta bendanya ribuan keti
Yang ikut kuburan ya kain puti
Si jahil itu kerja maksiat
Salah di sara’ salah di adat
Berbuat dosa amalnya jahat
Di Mahsyar nanti dapat melarat.
Si jahil itu tidak memandang
Ibu bapaknya dia berani tendang
Berbuat dosa tahan begadang
Junjung najis seperti udang
Kerjanya males makannya gembul
Ade emponye kuat sebakul
Jikalo dengar Gambelan kempul
Di tengah malam masih disusul
Banyakan duda gak mau kawin
Dasaran murah datang nyamperin
Suma seringgit syetan nikahin
siksaan kubur baru rasain.
Anak lelaki memanglah rakus
Tidak bedanya cecurut dan tikus
Dasaran ba;as gak pakai fulus
Didalam kubur dibakar hangus
Si jahil itu kawannya syetan
Tidak thaat kepada Tuhan
Kepada Nabi dia bantahan
Hari kemudian putus harapan
Si jahil itu bekerja jelek
Bangun tengari
matanya rebek
Tidak sekali berbuat baek
Memang matanya gak mau melek
Si jahil itu tak tahu diri
Dandan plesir sana kemari
Makan minum sehari-hari
Tidur kesiangan sampe ytengari
Malaikat maut deket padanya
Sangat galak serta marahnya
Rohnya ditarik amat kerasnya
Karna maksiat banyak dosanya
Rohnya ditarik terlalu keras
Minta dikebut minta dikipas
Kerja maksiat yang tidak pantas
Balasnya api yang sangat panas
Matanya nangis nafasnya berat
Sakit dibadan sekujur urat
Tidak pernah tahik syahadat
Diluar iman mati terlaknat
Datanglah santri amil tengokin
Lailahaillallah yang diajarin
Matenye mendelik lidah ngikuti
Harta benadanya yang dipikirin
Rohnya selesai sudah ditarik
Sakit seperti ikan disisik
Tulang seperti dikerik-kerik
Lidahnya keluar matanya mendelik
Mayit memujur sudah melintang
Amil mandiin serta sembahyang
Kain putih kapas dan benang
Dandanan berhias kemana pulang
Dikurung batang mayit digotong
Prabot rumahnya amat mencorong
Alangkah bagusnya taman dan gedong
Ganti dikubur bara yang marong
Seperti udang didalam tanggok
Didalam kubur ya pada mogok
Kaya barang dalam gerobok
Mukanya bengkak kenyang ditabok
Alhamdulillah Rabbil ‘alamin
Allah ridhakan sekalian muslimin
Mohon syafaat sayyidal mursalin
Muhammad wa alihi wa shahbihi ajmain
Assalamu’alaikum sudahlah tamat
Warahmatullah mohon selamat
Wa barakatuh mendapat nikmat
Dari dunia sampai akhirat.
(218) HABIB AHMAD MUHAJIR ASSEGAF
· Bulan Rajab adalah
salah satu bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta’ala. Sehingga bulan
Rajab itu dinisbahkan langsung kepada Allah, yaitu Rajab sebagai syahrullah
(bulannya Allah). Kanjeng Nabi dalam menyambut bulan Ramadhan adalah dimulainya
pada bulan Rajab, dimana begitu masuk bulan Rajab, Kanjeng Nabi langsung
mengangkat tangan berdo’a : “Allahumma
bariklana fi rajaba wa sya’ban, wa balighna ramadhan”. Para ulama juga demikian, mengikuti kanjeng
nabi, dalam menyambut ramadhan dimulai sejak dibulan Rajab. Oleh para ulama
disebut sebagai syahru zarra, yaitu bulan menanam bibit ibadah, seperti bibit
puasa, bibit zikir, baca al-Qur’an dan sebagainya. Dan ketika masuk bulan
sya’ban dinamakan oleh para ulama sebagai bulan untuk menyiram atau mengairi.
Jadi kalau dibulan rajab tidak menanam bibit apapun lalu apa yang harus disiram
dibulan sya’ban ? Sedangkan bulan ramadhan adalah bulan memanen. Jadi, agar
panenan kita di bulan ramadhan itu banyak maka harus dimulai penanaman bibit
yang unggul di bulan rajab yang diteruskan dengan memeliharanya dibulan
sya’ban. Dan oleh para ulama, amalan yang perlu pembibitan di bulan Rajab, yang
pertama adalah puasa, kemudian shalat, kemudian memperbanyak istighfar serta
bersedekah.
(219) HABIB ABDULLAH bin AHMAD ALKAFF
(Tegal)
· Setiap
manusia ada rizkinya, dan itu tidak akan pernah tertular. Tidak mungkin kita
memakan rizki orang karena sudah diatur oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
(220) HABIB ABDURRAHMAN bin AHMAD bin ABDUL QADIR ASSEGAF
· Barangkali dari
seluruh anak yatim, yang termiskin adalah saya. Waktu lebaran, anak-anak
menggunakan sandal atau sepatu, tapi saya tidak punya sandal apalagi sepatu.
(221) SYED ABDURRAHMAN al-QADRI
al-GILANI
· I am a
Darwesh, concern is not with the things of this world. It would be contrary to
the deepest principles of my cread to become the political head of the state.
In the time of my ancestor, Syed Abdul Qadir al-Gilani, the Abbasid Caliphs
were accustomes to consult him as you and your colleagues consult me, but he
would never have consented to take an active part in public affairs. Neither
would I, nor any of his descendants consent to do so. This is my answer on the
ground of religion. (saya seorang
Darwis (ulama, pen) perhatian bukan pada hal-hal dunia ini. Ini akan bertentangan
dengan prinsip-prinsip terdalam dari keyakinan saya untuk menjadi kepala
politik negara (emir). Dimasa leluhur saya, Syaikh Syed Abdul Qadir al-Gilani
(al-Jailani, pen), khalifah Abbasiyah biasa berkonsultasi dengannya, seperti
anda dan kolega anda berkonsultasi dengan saya, tetapi dia tidak akan pernah
setuju untuk mengambil bagian aktif dalam urusan publik. Baik saya maupun
keturunannya tidak akan setuju untuk melakukannya. Ini adalah jawaban saya atas
dasar agama.
(222) SAYYID AHMAD MUJTABA bin SHAHAB
· Ketahuilah
bahwa orang yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dia akan hidup
dengan kekuatan yang hakikat, dengan ketenangan dunia dan akhirat, dan
barangsiapa yang melalaikan taqwa, sungguh ia hidup dalam penyesalan abadi
dunia dan akhirat. Dan ketahuilah bahwasanya, hendaklah kalian mengambil bekal
kalian didalam dunia ini untuk akhirat kalian dan ketahulah bahwa
sebagus-bagusnya bekal adalah taqwa.
· Tidaklah seseorang
itu diizinkan untuk masuk kedalam rumah seseorang kecuali bila sudah diijinkan,
bila tidak (maka) dia maling, (tetapi) hanyalah mereka orang-orang yang telah
dipilih untuk datang kerumah-Nya. Tempat-tempat dimana tampak oleh penghuni
langit bagaikan indahnya penampakan bintang-bintang, dan ada keberkahan
ditempat tersebut. Apabila keberkahan sudah turun pada suatu tempat, walaupun
tempat itu kecil, walaupun jauh terpencil, tapi terasa nikmat kita duduk
disitu. Seakan-akan luas, ada apa gerangan? Karena ada keberkahan ditempat itu.
Juga sebaliknya, manakala Allah cabut keberkahan dari suatu tempat, walaupun
dihias-hias dengan megah, tapi seseorang yang masuk disitu akan merasakan
kegundahan karena nggak ada keberkahan pada tempat tersebut. Ini dinamakan
keberkaha fil makan (tempat). Kemudian ada keberkahan fi zaaman (keberkahan waktu),
bilamana Allah sudah menurunkan keberkahan pada waktu, walaupun waktu itu
sedikit tapi hakikatnya panjang, nikmat kita melaluinya, seakan-akan tidak mau
berpisah dengan waktu itu, ini keberkahan waktu.
(223) HABIB AHMAD bin ABDULLAH bin UMAR al-HINDUAN
· Allah
menyediakan sorga khusus bagi kita yang bisa menghormati anak-anak kecil.
Mereka tidak punya dosa, yang dilakukan mereka adalah Iradah Allah. Mereka
wali-wali Allah.
(224) SAYYID ABDUSSYAKUR bin JAMAL
ALAYDRUS
· Cara kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala yaitu kita gunakan tubuh ini, jasad kita ini, apapun yang kita terima
dari Allah Subhanahu wa ta’ala kita jadikan kepada kethaatan. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa ta’ala “ “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah (mengabdi) kepada-Ku”.
(225) HABIB AGIL bin SALIM al-ATTAS
(Jember)
· Saya
memohon kepada kalian, para bapak para ibu, ayo putra-putri kita, laki maupun
wanita, terutama kaum wanitanya, ayo kita pelihara, dijaga, isya Allah kalau
itu dilakukan, kalian akan mendapat barokah fiddunya wal akhirah.
(226) DR. HABIB ABDURRAHMAN bin AQIL
Lc, MHI
·
Untuk mencapai
kemenangan (itu) salah satunya ditempuh melalui peperangan. Termasuk Nabi besar
kita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menempuhnya dengan peperangan.
Tetapi dakwah para nabi dan rasul yang tidak ditempuh melalui peperangan,
mereka kemudian, sebagaimana tersebut dalam sejarah, bahwa diantara para nabi
yang dibunuh oleh ummatnya adalah Nabi Shaleh, Nabi Syu’aib. Mereka adalah
nabi-nabi yang dibunuh, dan tidak dimenangkan oleh Allah karena Allah sudah
menjanjikan dalam firman-Nya, (dimana) jika engkau ingin untuk menegakkan agama
Allah dengan melalui peperangan, maka engkau akan dimenangkan. Dan itu janji
Allah Subhanahu wa ta’ala dalam al-Qur’an : jika engkau menolong agama Allah,
menegakkan tuntunan syariat Allah, maka Allah akan menolong kalian semua, akan
memantapkan akan mengokohkan kaki-kaki kalian, keimanan kalian,
keyakinan-keyakinan kalian untuk sampai dakwah kalian kepada hamba-hamba Allah
yang lainnya.
·
Ketika
kita mengucapkan kalimat tahlil (La ilaha illallah) hendaklah dipanjangkan
pengucapannya. Sebab hal itu juga untuk menunjukkan keimanan dan menghilangkan
keragu-raguan. Allah Subhanahu wa ta’ala juga menegaskan : Sesungguhnya hamba-hamba
Allah yang menyatakan dirinya beriman dengan penciptanya (Allah), dan tidak ada
keraguan dalam pernyataannya (pengucapannya) tersebut, maka dinyatakan oleh
Allah (bahwa) mereka itulah hamba-hamba Allah yang betu-betul shiddiq, benar
dengan ucapannya bukan kebohongan, dan ini merupakan syarat bagi orang yang
bersyahadat.
·
Allah akan
menyelamatkan para walinya (kekasih-Nya), Allah akan menyelamatkan
hamba-hambanya yang dicintai-Nya, yaitu setelah hamba itu saangat mencintai
hanya kepada penciptanya yaitu Allah dan juga Nabinya Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
(227)
ALWI BASUROH
· Ada 2 pilihan
hidup dipagi hari, (yaitu) kembali tidur untuk melanjutkan mimpi atau bangun
tidur untuk mewujudkan mimpi.
· Hidup
ini seperti irama lagu, diciptakan dengan nada tinggi dan rendah, disusun
dengan paduan harmoni sehingga menghasilkan irama yang indah didengarkan.
Nikmati saja.
(228)
ABDURRAHMAN ALATTAS
· A comport zone is
a beautiful place, but nothing ever grows there. Yuk explore and find great
thing to do.
(229)
AHMAD RIFKI al-ATTHAS
· Berhati-hatilah
dalam memilih kawan dan teman, mengingat pergaulan itu amat besar pengaruhnya
dalam kehidupan dan membentuk kepribadian seseorang.
(230)
ALI SYARIF al-HADDAD
· Jika Allah
Subhanahu wa ta’ala meninggikanmu (maka) tidak satupun yang mampu menjatuhkan,
jika Allah Subhanahu wa ta’ala menjatuhkanmu maka tidak satupun yang mampu
membuatmu kembali berdiri. Dan tidak ada nama yang paling tinggi kecuali datuk
kita yaitu Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Dan Kami
tinggikan sebutan namamu” (lihat Qur’an).
(231)
ADNAN ALAYDRUS
· Sabar,
ikhlas dan tawakkal adalah kunci meraih hidup bahagia.
(232)
AHMAD MAULANA al-HADDAD
· Allah Subhanahu wa
ta’ala knows you’re tired. Allah Subhanahu wa ta’ala knows it’s difficult
(233)
ABDULLAH RAYHAN ALATTAS
· Everyday
brings a choice, to practice stress or to practice peace.
(234)
AMMAR ZEIN al-HABSYI
· In this world
nothing is hard, but your mindset makes it hard.
(235)
ALI HASAN ALATTAS
· Manusia
yang luar biasa itu ialah yang sederhana dalam ucapannya namun hebat dalam
tindakannya. Ibarat tanaman padi semakin merunduk semakin berisi.
(236)
ABIZAR BARAQBAH
· Rezeki yang datang
akan menyesuaikan seberapa besar usaha kita, dan semakin kita menyia-nyiakan
waktu kita akan tertinggal, (maka) konsistenlah kuncinya.
(237)
AKMAL FAROUQ SHAHAB
· Seperti
halnya setiap helai benang emas itu berharga, demikian pula setiap menit dari
kehidupan kita.
(238)
ABDULLAH bin THOHIR
· Tugas kita bukan
mengkhawatirkan rezeki yang sudah dijamin oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,
tetapi menyiapkan jawaban darimana rezeki itu didapat dan digunakan untuk apa.
(239)
AHMAD BAIHAQY al-HADDAD
· Tidak
setiap orang yang tersenyum itu berarti bahagia, dan tidak setiap orang yang
menangis itu berarti sedang bersedih. Terkadang senyuman itu untuk
menyembunyikan kesulitan dan tangisan untuk menyembunyikan kebahagiaan.
Izin save foto²nya mas
BalasHapus