Ustadz H.
Muhammad Sibawaihi, Lc., M.Pd bin KH. Sutera Ali, lahir di Amuntai, Sabtu, 1
Agustus 1981 M (bertepatan dengan 30 Ramadhan 1401H). Berlatar belakang
pendidikan dunia pesantren. Pendidikan dasar di mulai di Pondok Pesantren “Darul
Ulum” Desa Kembang Kuning Amuntai. Kemudian ke Rumah Tahfizh Antasari
Barabai, lalu ke Pondok Pesantren “Darul Hijrah” Banjarbaru.
Setelah itu
kembali ke Amuntai untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren “Rasyidiyah
Khalidiyah” hingga kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar al-Syarif,
Cairo, Mesir.
Sewaktu studi
di Mesir pernah menjadi Ketua Kerukunan Keluarga Mahasiswa Kalimantan Mesir
(KMKM) Periode tahun 2003 – 2004. Aktifitas sekarang adalah di samping menjadi
dosen Sekolah Tinggi Agama Islam “Al-Ma’arif” Buntok, beliau juga
mengisi pengajian pada beberapa majelis taklim.
Diantara
kalam beliau:
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Perbaharuilah iman kalian!” Lalu sahabat bertanya kepada Rasulullah
: “Bagaimana caranya kami memperbaharui iman kami?” Rasulullah bersabda:
“Perbanyaklah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah”. (Dan)
hari ini, banyak sekali orang yang meng-update statusnya, mungkin anda salah
satu orang yang sedang meng update status hari ini. Apa status anda hari ini?
Apakah status anda menginformasikan kegiatan-kegiatan harian (seperti)
makan-makan, jalan-jalan, shopping, dan seterusnya. (tapi) tentu update status
terbaik adalah apa yang kita kerjakan adalah yang mendekatkan diri kepada
Allah. Sudahkah anda shalat stelah update status, sudahkah anda baca al-Qur’an
(sebagai) update terbaik hari ini. Mari kita update status kita dengan
mengucapkan Laa ilaaha illallah. Laa ilaaha illallah merupakan
kalimat tauhid, Maha Suci Allah yang menciptakan kalimat tauhid Laa ilaaha
illallah, sungguh luar biasa. Tatkala kita ucapkan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah dengan sepenuh
hati, bahkan tatkala kita tidak dapat bergerak lagi, Allah masih memberi
kesempatan kepada kita untuk mengucapkan Laa ilaaha illallah. Bibir kita
tidak bisa bergerak, kita tahan, tetap kita bisa mengucapkan kalimat Laa
ilaaha illallah, karenanya ucapkanlah terus Laa ilaaha illallah, maka
kita sudah kembali kepada Allah”.
“Ketika
penyesalan atas maksiat, perbuatan buruk dan kejahatan yang kita perbuat datang
saat kita masih bernafas di dunia, maka itu tanda
bahwa Allah masih sayang dengan kita”
“Kalau kita
biasakan pandangan kita kepada sesuatu yang haram maka yang haram ini akan
menarik, lalu yang datang yang haram …
yang haram. Jangankan yang haram yang halalpun kalau salah-salah lagi
bisa mengundang yang haram”.
“Nafsu itu
kalau memang dibiarkan maka dia akan terus menerus, bagaikan seorang bayi yang
apabila dibiarkan menyusu maka dia akan menyusu terus sampai lewat waktu 22
tahun ? (bulan) untuk menyusu itu. Maka harus diputuskan, jangan lagi dikasih
untuk menyusu maka dia akan berhenti menyusu. (demikian
pula dengan nafsu, pen) Kalau kita
biarkan maka dia akan lebih kuat mengusai kita, maka kita usahakan potong agat
kita dapat mengusai nafsu kita”.
“Diantara kunci
kebahagiaan adalah belajar dari orang lain dan bukan mencoba mengajari mereka,
semakin kita menunjukkan seberapa banyak kita tahu semakin orang lain akan
mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan kita. Mengapa bebek disebut
“bodoh” karena terlalu banyak cuap-cuap”.
“Sesungguhnya orang
yang dermawan termasuk orang yang yakin terhadap nikmat Allah, dan orang yang
bakhil termasuk orang yang ragu terhadap nikmat Allah”.
“Janganlah
bosan bertaubat karena berbuat dosa, teruslah bertaubat hingga bosan berbuat
dosa”.
“Sebodoh apapun
orang tua kita, sejelek apapun orang tua kita, segaptek apapun orang tua kita,
wajiblah kita berbakti kepada medreka, karena redha mereka jualah kebahagiaan
dunia dan akherat dapat diraih serta jalan menuju sorganya Allah Subhanahu wa
ta’ala”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar