Minggu, 03 Maret 2024

Ustadz Rifky Azhari, Lc

 


Ustadz Rifky Azhari, Lc adalah salah seorang da’i ilallah dari Desa Pakacaangan, Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau:

“Bila kita menganggap dalam diri kita itu ada sesuatu yang orang lain kadada ba-isi, tapi kita merasa ba-isi, itu ngarannya ujub”

“Ada sesuatu pada seseorang yang beribadah itu sesuatu yang lebih jahat, lebih buruk daripada ujub. Kalau seseorang yang berbuat maksiat itu jelas-jelas maksiat, jelas-jelas perbuatan negatif. Tetapi karena itu keburukan maka kemungkinan seseorang itu bertaubat itu ada, tetapi kalau ujub ini, ia itu perbuatan baik, karena beramal ibadah nang baik, tetapi karena kesombongan, karena keangkuhan, karena merasa paling alim, merasa paling sugih, merasa paling bungas (misalnya), ini akan menutup hatinya sehingga susah diberi nasehat untuk bertaubat. Makanya, ujub ini dianggap sesuatu dosa besar, bahkan dianggap sebagai syirik karena menganggap diri kita mempunyai kemampuan, yang hakikatnya “La haula wa la quwwata illa billah” bahwa kita ini kadada ba-isi upaya, kada kawa ba-apa-apa, kadada ba-isi ilmu bahkan untuk menggerakkan satu jari saja tanpa qudrat dan iradat Allah, kita kada mampu”.

“Ketika orang ujub itu merasa inya (dia) merasa ada “aku”, ada rasa keakuan, (hal tersebut) membuat amal ibadah menjadi sia-sia”

“Selalu mengingat, bahwa kita ini masih banyak baisi kekurangan, aib kita sangat banyak, kita ini masih jauh dari sempurna. Hal seperti ini diingati terus ketika rasa ujub mulai tumbuh(maka) perasaaan masih belum sempurna, masih banyak kekurangan, diulang-ulang didalam hati dan pikiran kita, maka ini bisa meredam, bisa mengangkat )menghilangkan) rasa ujub”.

“Kita tancapkan, kita tanamkan yang kuat didalam diri bahwa semua amal kita itu adalah murni karena pertolomngan Allah. Jadi semua amal ibadah kita itu karena ada taufik dan hidayah dari Allah. Kita kawa ba-amal karena Allah lah yang memang menolongi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar