Ustadz Syarifuddin adalah salah seorang da’i ilallah dari Desa Palimbangan, Kecamatan Haur Gading, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Diantara kalam beliau:
“3 (tiga) nang kita kada boleh putus seumur hidup, yaitu menuntut ilmu. Kita boleh haja tamat baca kitab, tapi jangan pernah tamat dalam menuntut ilmu. Kedua, kada boleh kita itu putus hubungan dengan guru. Kita boleh lulus sekolah, tapi kita kada boleh putus hubungan lawan guru. Ketiga, kita kada boleh putus dari keberkahan guru. Kita kada papa jauh dari guru tetapi kita jangan sampai putus dari keberkahan guru. Maka selalulah kirimkan bacaan Fatihah kepada guru-guru nyambung roh kita dengan roh guru”.
“Sungguh manusia itu semuanya menjadi orang-orang shaleh, atau menjadi orang-orang baik, tetapi ada 5 perkara yang mengaur-aur (mengganggu) sehingga seseorang gagal menjadi orang baik, yaitu : Qana’ah bil jahli (merasa cukup dengan kebodohan), kada tahu kada belajar, kada faham kada batakun (bertanya) yang seperti ini sulit, ini yang membuat kita gagal menjadi orang shaleh, gagal menjadi orang baik”.
“Allah menyimpan keredhaan-Nya didalam tha’at atau didalam kebaikan. Kenapa Allah menyembunyikan itu ? Itu adalah suatu pelajaran bagi kita agar kita jangan pernah menghinakan atau menganggap remeh sekecil apapun kebaikan, karena kita tidak tahu dimana letak keredhaan Allah itu”
“Allah menyimpan kemurkaan-Nya didalam ma’syiat. Makanya kita jangan sampai mengenteng-entengkan sesuatu maksiat, sekalipun maksiat itu halus, karena kita tidak tahu dimanakah letak kemurkaan Allah itu.”
“Allah merahasiakan para wali-wali-Nya didalam hamba-hamba-Nya. Kenapa? Supaya kita jangan menghina seseorangpun, karena kita kada tahu barangkali sidin (orang tersebut) wali Allah, dan sidin kada tahu kalau sidin itu wali. Makanya kita jangan sampai merendahkan orang lain, siapa tahu yang kita rendahkan itu lebih tinggi derajatnya disisi Allah daripada diri kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar