Rabu, 11 Juli 2018

KH. MAHYUDDIN



KH. Mahyuddin, lahir di Desa Kandang Halang, Amuntai pada tahun 1947 M (1362 H), adalah pengasuh pertama Pondok Pesantren “Darussalam” Muara Tapus.
Pendidikan dasar beliau tempuh di kampung halaman kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren “Darussalam” Martapura. Di Ponpes Darussalam beliau mondok di Asrama Tunggal Martapura, dan berguru dengan beberapa ulama disana, diantaranya dengan KH. Anang Sya’rani Arief dan KH. Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul).
Bersama dengan penuntut ilmu dari Amuntai lainnya, seperti KH. Syukeri Unus (Desa Harus), KH. Ahmad Riduan (Desa Lok Bangkai) beliau sangat akrab dengan sang guru KH. Zaini Abdul Ghani. Waktu itu, Guru Sekumpul hampir tiap hari mampir atau berkunjung ke Pondokan Tunggal. Hingga pertemanan mereka dikenal pula dengan sebutan orang “Empat Sekawan”.
Dituturkan oleh KH. Mahlani Hamdan, pimpinan Ponpes “Darussalam” Kandang Halang, berdasarkan penuturan kerabat KH. Mahyuddin, bahwa ketika Guru Sekumpul berkunjung ke Amuntai dan bermalam di rumah KH. Mahyuddin.
Diceritakan, bahwa urutan tempat tidur pada waktu itu, disusun berurutan pertama tempat tidur KH. Mahyuddin disebelahnya tempat tidur KH. Ahmad Riduan disebelahnya lagi tempat tidur Guru Sekumpul dan terakhir tempat tidur KH. Syukeri Unus.
Maka demikianlah takdirnya, faktanya, KH. Mahyuddin meninggal lebh dahulu tahun 1974 M (1394 H), disusul KH. Ahmad Riduan Lok Bangkai tahun 1999 M  (1420 H), kemudian Guru Sekumpul berpulang tahun 2005 M (1426 H) dan terakhir KH. Syukri Unus masih aktif mengajarkan ilmu agama.
Pada tahun 1967, beliau pulang ke kampung halaman dan kemudian memimpin madrasah yang diberi nama “Darussalam”. Dalam perkembangan selanjutnya, kini berubah menjadi Pondok Pesantren “Darussalam” Muara Tapus yang semakin maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar