Senin, 17 Juni 2019

SYEKH KH. MUHAMMAD IMRAN



Syekh H Muhammad Imran lahir di desa Rantawan, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Beliau seorang ulama yang melakukan hidup kesufian dengan hidup bertani dan berkebun. Dalam menjalankan laku hidup zuhud, pada sekitar awal tahun 1960-an beliau hijrah ke Desa Mawar Sari (waktu itu bagian dari Desa Kandang Halang) untuk membuka kawasan hutan belantara yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar seperti belangiran, meranti dan mahang.
Melihat keberhasilan beliau di dalam membuka kawasan hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang subur, banyaklah penduduk sekitar dan juga dari kabupaten tetangga untuk berpindah ke desa Mawar Sari. Berawal dari sinilah kemudian beliau mengembangkan dakwah dengan menggunakan alat-alat kesenian, terutama yang beliau gunakan adalah “Mandolin” yaitu sejenis alat music yang dipetik. Dengan diiringi Mandolin inilah beliau menggubah sendiri sya’ir-sya’ir yang berisi ajaran-ajaran kebaikan.
Materi dakwah yang beliau ajarkan adalah adalah masalah tasawuf dan ilmu fiqih. Adapun warga yang berguru kepada beliau tidak saja dari penduduk sekitar tetapi juga datang dari Paringin, Kelua dan sebagainya.
Pada tahun 1994 beliau berpulang ke rahmatullah, dan dimakamkan di Desa Mawar Sari.

5 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Mau bertanya, pernah bertemu dengan syehk tersebut

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum, umpat betakun, syekh Imran bersanad sampai ke datu kalampayan jua kh, siapa kira2 nasab dan perguruan Sidin, 🙏 minta rela lh..

    BalasHapus
  3. Assalumalaikum Wr WB....perkenalkan saya juga salah satu murid beliau di Balikpapan (Kalimantan Timur) salam kenal

    BalasHapus