Senin, 01 Juli 2019

Ustadz NORKANSYAH, S.Ag, M.Pd.I




Ustadz Norkansyah, S.Ag, M.Pd.I, lahir di Hulu Sungai Utara, Rabu, 2 Juni 1971 M (bertepatan dengan 7 Rabiul Akhir 1391 H). Jabatan yang dipegang sekarang adalah dosen sekaligus Wakil Ketua III Bidang Pengabdian Masyarakat, Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rakha Amuntai. Beliau juga seorang guru negeri di Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Amuntai dengan jabatan Wakamad Kesiswaan serta pembinaan keagamaan.

Diantara kalam beliau:

 “Tafakkur itu adalah memikirkan akhirat, kalau memikirkan dunia itu banyak mahayal-hayal haja. Namun, tafakkur itu banyak memikirkan perkara-perkara yang akan kita hadapi diakherat. Apa itu? Mulai sejak kita menghadapi sakaratul maut, memikirkan supaya bagaimana kita diberikan kemudahan, yang terpenting itu adalah yang kita pikirkan kita usahakan itu bagaimana paling tidak akhir kalam kita itu dapat mengucapkan kalimat La ilaha illallah”.

“Kita ini kaena (mun mati) akan dimasukkan ke dalam kubur, dimana lagi maandak mun kada dalam kubur, di dalam rumah kada harapan hakun orang rumah. Jadi, barangsiapa yang senantiasa menunaikan sembahyang fardlu 5 waktu, niscaya akan dilapangkan , diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Kubur yang sempit itu nantinya dengan Qudrat dan Iradat-Nya Allah akan diluaskan bagi orang yang sembahyang. Barangsiapa yang kuburnya kaena handak diberikan cahaya supaya tarang kubur, kada kadap, amaliahnya adalah perbanyaklah membaca al-Qur’an”.

“Pahala di akherat tidak akan hilang selama kita dapat menjaga hati, mun kada kawa menjaga hati bisa hangus, karena riya’, karena ujub, karena ghibah dan sebagainya karena semua itu dapat menggugurkan, menghilangkan pahala amal-amal kita menjadi rusak, menjadi hangus”.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah postingannya, semoga bermanfaat buat menambah imtaq kepada Allah.

    BalasHapus