Syekh KH Muhammad Thahir bin H.
Syahbuddin (Syihabuddin) lahir di Alabio, Amuntai. Sebuah riwayat menyebutkan
beliau termasuk keturunan syekh Arsyad al-Banjari. Keturunan Syekh Muhammad
Thahir atau Datu Daha yang menjadi ulama terkenal diantaranya adalah KH.
Ismail, putra beliau sendiri, lahir di Alabio dan meninggal di Desa Pasungkan,
Kecamatan Daha Negara. Kemudian cucu beliau KH. Ahmad Mughni bin KH. Ismail,
yang terkenal dengan sebutan ayah Negara. Seterusnya KH Ahmad Mughni ini mempunyai anak yang bernama KH.Muhammad
Bakhiet, yang ekarang cukup terkenal dengan sebutan Guru Bakhiet, pimpinan Ponpes dan Majelis Taklim “Nurul Muhibbin”
Barabai dan thariqat Alawiyyin.
Beliau melakukan dakwah hingga ke wilayah
Negara dengan membawa putra beliau yang kelak juga menjadi tuan guru yang
disegani, yaitu KH. Ismail. Pada masa-masa akhir, beliau kembali ke tanah kelahiran,
karena putra beliau telah dapat menggantikan posisi beliau.
Makam beliau berada di desa Pandulangan Kecamatan Sungai Pandan Alabio, di samping Mesjid Tua (Masigit Basar).
Makam beliau berada di desa Pandulangan Kecamatan Sungai Pandan Alabio, di samping Mesjid Tua (Masigit Basar).
Makam beliau ada di Nagara Daha,, bukan di Alabio
BalasHapusSewaktu beliau menjalankan dakwah di Nagara, pada masa itu ada pula seorang ulama besar asli Nagara, yang kebetulan mempunyai nama yang sama, yaitu Syekh Muhammad Thahir (bergelar Surgia Tuan). Untuk lebih jelasnya, dapat saudara lihat di https://jaringansantri.com/datu-syekh-h-ismail-nagara/ atau di https://sasru.blogspot.com/2019/02/kisah-kh-muhammad-bakhit.html?m=1
HapusMohon maa.f . Adalah yangg tahu nama nama anak ank sidin selain datu ismail
BalasHapusAcil armas,(nininya anang syarani)
Hapusulun mcari di google, ada yg mnjawab bahwa di area pemakaman sidin ada jua yg bernama ali badrun bin m.taher.
Hapusmbah itu ada jua yg bengaran Abdurassyid. (masih mcari bukti valid)