Ustadz
Hairullah, S.Ag. M.Pd aktif dalam organisasi ke Muhammadiyahan.
Diantara kalam
beliau:
“Wali Allah itu
benar-benar ada, dan benar pula ada karomah. Karena kalau sudah Allah yang
membimbing, mata kita misalnya, maka mata kita (selalu tertuju) untuk keta’atan
kepada Allah, untuk mencari keredhaan-Nya. Jadi anggota tubuh kita semisal kaki
dan tangan kita tidak mungkin menuju maksiat. Nah jadi orang yang menjadi
waliyullah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Itulah yang disebut wali
Allah yang Haqqa tuqatihi, taqwa yang sebenar-benarnya bukan taqwa yang
setengah-setengah”.
“Kewajiban-kewajiban
yang dioberikan Allah kepada hamba-Nya cara mendekatkan diri itu, Allah itu
cukup yang wajibnya saja (dikerjakan) suka sudah, tetapi apabila kita hanya
melaksanakan yang wajib-wajib ini, seperti puasa wajib, shalat wajib, zakat dan
lain-lain sebagainya, kita kada sampai kepada tingkat wali Allah, maka kata
Allah Subhanahu wa ta’ala, : ‘hamba Ku mendekatkan diri dengan
amalan-amalan, ibadah-ibadah nafilah, ibadah-ibadah tathawu atau ibadah
tambahan, maka Aku lebih cinta kepadanya’ Jadi kalau kita ingin mendapatkan
maqamah atau kedudukan wali maka kita harus melaksanakan yang sunnah-sunnah
yang sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar