(1) HABIB MUHSIN bin ALI HINDUAN:
·
Aku bermimpi,
melihat Rasulullah tengah berbaring dengan beralas punggung (terlentang) di
Mesjid Jami’ Sumenep. Sementara beliau dikelilingi oleh sekelompok sahabatnya.
Kemudian seorang dari mereka memerintahkan agar aku mencium Beliau Shallallahu
‘alaihi wasalam. Maka gemetarlah seluruh persendianku karena takut atas
kehebatan yang terpancar dari beliau, sehingga aku terbangun dari tidur.
Peristiwa ini terjadi disaat usiaku kira-kira 9 tahun, dan dikala itu aku masih
sebagai siswa di Madrasah “Makarimal akhlaq”.
·
Aku
telah mendapatkan berbagai pengalaman rohaniyah yang mana tidak aku dapatkan
diluar penjara, hingga terlintas keinginan bagiku untuk tidak keluar dari
penjara.
________________
(2) SAYYID MUHAMMAD
AMIN al-IDRISI al-HASANI:
·
Jika tidak mampu memandang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasalam, maka pandanglah orang yang telah memandang Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasalam, maka dia seperti memandang Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasalam.
__________________
(3) HABIB MUHAMMAD RASYAD bin ACHMAD al-BAITI
:
·
Aku bukanlah
siapa-siapa melainkan hanya seorang daripada Hijr.
___________________
(4) HABIB MUHAMMAD bin YAHYA
BARAKBAH :
·
Selalulah minta ampun karena ini amal
yang menguntungkan dunia dan akherat.
Kemuliaan akhlak dan ketinggian derajat seseorang tidak akan
terlihat kecuali dengan banyaknya orang yang membenci dan mencaci maki dir
Kebhinekaan harus kita jaga, baik dengan sesame muslim
maupun non muslim, Islam telah mengajarkan kita untuk selalu menebarkan
kebaikan dan tidak saling menyakiti.
__________________
(5) HABIB MUHAMMAD
SYAHAB :
·
Berdakwah itu memang perlu memahami kondisi di lapangan,
agar nanti apa yang disampaikan efektif. Kita ikut apa kata mereka, masuk ke
dalam lingkup mereka, lalu ditanamkan perasaan kecintaan kepada ilmu dan guru.
Baru nanti kita bisa menyampaikan dakwah.
·
Ummat Islam sekarang sudah tinggal enaknya,
karena hampir semua ilmu sudah disarikan oleh ulama-ulama terdahulu. Sudah
dikupas, dan tinggal melahapnya, tapi sayang, kemauan belajar agama rendah
sekali di kalangan kaum muslimin. Padahal, menuntut ilmu itu jauh lebih
berharga dibanding shalat sunnah 1000 rakaat. Namun yang lebih utama adalah
rajin menuntut ilmu dan juga rajin shalat sunnah.
·
Kelebihan seorang berilmu dibandingkan dengan yang lain
adalah, ketika dicela atau disakiti, dia malah akan membalas dengan kebaikan,
mendo’akan orang yang menyakitinya itu
dengan do’a yang baik.
·
Bagaimana mungkin kita bisa memahami Islam
kalau tidak mengenal Rasulullah ? Dan bagaimana mungkin kita bisa yakin dengan
kebesaran Allah swt kalau tidak mencintai Rasulullah.
__________________
(6) HABIB MUSTAFA
bin ABDULLAH bin
ABUBAKAR SYAKRAN AL AYDRUS :
·
Rezeki yang berkah adalah rezeki yang diikhtiari sekuat
tenaga, seraya memasrahkan sepenuhnya hasil ikhtiar kita kepada Allah Swt.
Insya Allah barakah.
·
Saya ini cuma khaddam, pelayan, yang ingin
selalu bisa membantu para pecinta Rasulullah dan Sahibur ratib, tidak lebih
dari itu,
_____________________
(7) HABIB MUHAMMAD bin ACHMAD ALATAS:
·
Rajinlah beribadah
dibulan puasa, mintalah redha pada Allah dan redha pada orang tua.
_________________________________
(8) HABIB MUHDHOR
bin MUHDHOR :
·
Ummat Islam di Indonesia merupakan cermin bagi
ummat lainnya. Jadi kalau ummat islam di Indonesia bisa menunjukkan akhlaq yang
mulia, dan sekaligus menunjukkan hasil
karya yang gemilang, bangsa lain akan menghargai kita.
·
Ummat sekarang ini di adu domba. Lihat saja, urusan tahlil
ribut, urusan ziarah kubur ribut, gara-gara membacashalawat ribut. Padahal
mereka sama-sama orang Islam. Makanya, tidak mengherankan jika ummat Islam,
dimanapun berada sulit bersatu.
·
Bagi saya, ibu adalah lokomotif. Jika ibu mengatakan waladdhallin, saya akan
mengatakan amin.
·
Insya Allah, perjuangan yang berlandaskan karena Allah akan
membawa Islam pada kemenangan.
__________________
(9) Prof.Dr. HABIB MUHAMMAD
bin HASAN BAHARUN,SH,MA:
·
Sejak dulu peran para habib sebagai penyejuk ummat sudah diakui, dakwah
mereka selalu memberikan pencerahan. Ummat memberi kepercayaan kepada mereka, bukan saja karena secara genealogis mereka punya silsilah yang
bersambung ke “rumah kenabian”, tapi juga karena mereka menjadi teladan
kebaikan yang turun temurun di dapat dari kakek mereka, yaitu para aslaf shalihin.
·
Yang akan mendoakan kita kelak adalah anak-anak kita. Jika
tidak dididik dengan pendidikan agama, lantas kita mengharapkando’a dari siapa.
______________
(10)
HABIB
MUHAMMAD ACHMAD ASSEGAF
:
·
Musuh-musuh Islam akan selalu merusak citra Islam dengan
berbagai cara. Tetapi sejahat apapun makar yang dilakukan oleh mereka yang
benci terhadap Islam, tidak akan pernah berhasil, karena Allah memberikan
perlindungan dan pertolongan-Nya. Dengan syarat, ummat Islam benar-benar
bersunguh-sungguh membela agama Allah.
·
Bukankah kehidupan ini merupakan ujian demi
ujian ? Dari ujian yang menurut manusia menurunkan derajat mereka, seperti
kemiskinan, kesulitan nafkah, tidak tercukupinya kebutuhan, dst, sampai ujian
yang menurut manusia mengangkat derajat mereka, seperti kekayaan, berlimpahnya
harta benda, tingginya kedudukan dst. Semuanya itu ujian hidup dari Allah swt.
___________________
(11)
HABIB
MUHAMMAD bin IDRUS
bin MUHAMMAD bin AHMAD bin
JA’FAR bin AHMAD
bin ZAIN AL HABSYI :
·
Aku wasiatkan kalian agar menegakkan agama terhadap istri,
anak dan pembantu rumah tangga. Hati-hatilah, jangan menganggap remeh masalah
ini, karena seseorang terkadang mendapat musibah disebabkan orang-orang yang
dibawah tanggungannya, yaitu istri, anak dan pembantu. Sebab, dia adalah
pemegang kendali rumah tangga.
________________
(12)
HABIB
MOHSEN bin HASAN
AL HINDUAN :
·
Shalat berjemaah dapat menjaga kedisiplinan
dan ukhuwah Islamiyah. Tapi yang paling penting, shalat berjamaah akan
menstabilkan emosi.
Orang yang istiqamah menjalankan shalat berjemaah, derajatnya akan diangkat oleh Allah. Dengan
shalat berjamaah, pendekatan diri kita kepada Allah lebih intensif.
Demikian pula do’a yang dipanjatkan dalam shalat berjamaah,
lebih mustajab. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw, yang maknanya, “
kekuasaan Allah bersama para jamaah”.
___________________
(13)
HABIB MUSA ASSEGAF
(Barabai):
·
Generasi muda yang
cerdas, santun dan berakhlak al-karimah dalam berbagai kegiatan positif akan
sangat bermanfaat dimasyarakat.
________________
(14)
HABIB
MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS
(Muhammad Naquib bin Ali
bin Abdullah bin Muhsin
alattas ) :
·
Ilmu bukanlah sesuatu yang turun dengan
sendirinya. Ilmu adalah sesuatu yang turun dari al-Aziz al Fathir akibat
adab yang baik terhadap-Nya. Oleh karena itulah, ulama-ulama terdahulu sangat
mementingkan adab yang baik dan benar dalam menuntut ilmu, sehingga itu
tertanam dalam diri mereka.
·
Pendidikan dalam pengertian ta’dib adalah meembentuk
manusia dalam menempatkan posisinya yang sesuai dengan susunan masyarakat, bersikap
secaara professional sesuai dengan ilmu yang dikuasainya. Berdasarkan
pengertian ini, pendidikan Islam lebih tepat berorientasi pada ta’dib.
Sebab, tarbiyah mencakup objek yang lebih luas, bukan saja terbatas pada
penddikan manusia, tetapi juga meliputi dunia hewan, sedangkan ta’dib hanya
mencakup pengertian pendidikan untuk manusia.
·
Pengalaman inilah (intuitif) yang menyebabkan
seseorang dapat melihat segala sesuatu secara hakiki, karena terbukanya hijab
atau selubung spiritual. Keadaan seperti itu sangat sulit dicapai. Namun,
sekali dicapai, seseorang mudah memahami segala sesuatu.
·
Jika indera internal (yang tidak menggunakan organ) itu
selalu terpaku pada wujud materi, maka tidak akan dapat menangkap hal-hal
ghaib.
·
Jadzab atau majdzub
adalah suatu keadaan yang terjadi pada orang-orang yang belum siap mengalami
pengalaman spiritual tingkat tinggi, namun sudah merasakannya, sehingga jiwanya
agak terguncang.
·
Mereka menyalahkan tasawuf dengan cara yang
sama setelah mereka melihat penyimpangan dan eksis-eksis orang-orang yang tidak
tahuyang dengan penuh kepalsuan mengaku-aku sebagai tokoh utama. Tampaknya
mereka itu jatuh kedalam kebiasaan melihat kebenaran melalui mata yang tidak
benar, sehingga dengan demikian mereka tidak melihat yang benar sesuai dengan
kenyataannya. Dengan cara melihat yang demikian itu mereka menganggap bahwa
tugas mereka adalah memurnikan Islam dari apa yang mereka lihat secara salah
sebagai noda-noda ketidakmurnian
Tasawuf dalam pandangan mereka
bagaikan suatu noda. Didalam metodenya, mereka seperti orang yang melihat
noda-noda pada suatu dinding putih dan ingin membersihkannya, namun menggunakan
terlalu banyak detergen dan dari jenis yang salahpula, sehingga bukannya
noda-noda saja yang dihapuskannya, melainkan mereka menghilangkan bagian dari
keputihan dinding itu, juga memburukkan rupakeseluruhan dinding.
Tiada obat untuk menyembuhkan penyakit yang
sunyi daripada iman melainkan iman jua, oleh karena manusia itu pelupa, maka
menghindarkan kealpaan itu adalah dengan senantiasa mengingati Allah.
___________________
(15)
HABIB
MUHAMMAD QURAISH SHIHAB
(Menag RI):
·
Perjalanan isra berawal dari masjidil haram dan
berakhir di masjidil aqsha. Agaknya ini mengissyaratkan bahwa perjalanan hidup manusia menuju Allah
Swt hendaknya bermula dari masjid dan berakhir pula di masjid – sebagai
kepatuhan manusia kepada Sang Pencipta.
·
Saya selalu menggunakan waktu luang untuk membaca dan
menulis. Menyampaaikan agama kan tidak hanya melalui lisan, tapi juga tulisan.
Saya menulis sesudah shalat subuh sampai meenjelang sarapan. Tapi yang
terpenting ialah, kita berniat memberikan dan mengajarkan ilmu kepada orang
lain.
·
Tokoh yang pernah punya kekuatan besar kemudian
jatuh, apalagi kemudian dihujat masyarakat, justru dialah yang saangat
memerlukan bantuan pembelaan. Begitu pula orang kaya yang jatuh miskin, pejabat
yang kehilangan jabatan, mereka inilah yang seharusnya lebih dikasihani.
·
Kita harus melihat bagaimana bentuk hiburanya, sebab ada
yang sesuai dengan misi dakwah, ada yang tidak. Pementasan teater, sandiwara,
sinetron yang menyentuh hati bisa dijadikan sarana dakwah. Jadi, tidak mesti
dengan ceramah agama, dengan menyampaikan ayat atau hadits, misalnya saja,
saudara mengajak orang kepada kebaikan, atau mengajak orang untuk memperhatikan indahnya alam raya dan
serasinya ciptaan tersebut. Hal itu bisa menjadi ceramah agama. Jadi, setiap
orang bisa saja dikatakan sebagai penganjur kebaikan, apakah dia itu mengerti
bahasa arab, hafal ayat al-qur’an, atau tidak.
·
Seseorang yang memberi fatwa seharusnya orang
yang berkompeten. Seandainya fatwa yang diberikan itu keliru, hal itu
menjadikan batang lehernya sebagai jembatan menuju neraka. Itu sebabnya, sejak
dahulupun sebagian ulama ada yang lari jika harus memberikan fatwa – seandainya
sudah ada yang mengeluarkannya.
·
Orang yang mempercayai hanya Allah sebagai Tuhannya dan
Muhammad sebagai Rasul-Nya tapi selama hayatnya tidak pernah beramal shaleh,
kerjanya maksiat melulu, benar bisa masuk sorga, tapi setelah menebus
dosa-dosanya dulu dineraka. Artinya, mungkin yang bersangkutan masuk sorga
kloter terakhir. Begitu juga orang beriman yang tidak pernah beramal shaleh
lalu saat akan meninggal bisa membaca kalimat tahlil, dia masuk sorga, tapi
karena dalam hidupnya tidak pernah beramal, mampir dulu ke neraka.
·
Kehati-hatian seorang mukmin dalam berprilaku
ibarat kehati-hatian menjaga kesucian al-Qur’an. Satu huruf saja atau satu
titik saja tidak boleh dilanggar. Begitu juga kalau ada yang menulis salah,
yang lain mengingatkan. Jadi, perilakunya harus selalu sesuai dengan
aturan-aturan Allah. Bersungguh-sungguh melakukan kebaikan dan mencegah
kemunkaran. Itulah nanti yang akan mewarisi sorga firdaus.
·
Manusia yang berhasil mewarnai gerak, rasa dan
pengetahuannya dengan nilai-nilai Ilahi, yang menjadikannya mencapai
kesempurnaan dan melaksanakan fungsi yang dibebankan atasnya, dialah manusia
yang hidup didunia ini diakhirat kelak.
·
Manusia tanpa nilai-nilai agama, tidak hidup. Dia
mati karena ketika itu tidak dapat melaksanakan fungsi yang dituntut darinya.
·
Berulang kali al-Qur’an, bahkan semua ajaran agama,
menekankan bahwa kehidupan ukhrawi yang lebih bahagia dan sempurna daripada
kehidupan duniawi. Dan tak ada jalan menuju kebahagiaan itu kecuali melalui
kematian. Kematian, walau kelihatannya seperti kepunahan, pada hakikatnya
adalah kelahiran kedua. Ia dapat diibaratkan dengan menetasnya telur. Anak-anak
ayam yang terkurung dalam telur tidak dapat mencapai kesempurnaan evolusinya,
kecuali jika kulit telur –tempat tinggalnya – menetas dan ia berhasil
meninggalkannya.
·
Kehidupan manusia, suka atau tidak, rela atau
menolak, pasti mengandung penderitaan, kesedihan dan kegagalan, disamping
kegembiraan, prestasi dan keberhasilan. Memang boleh jadi, banyak kepedihan
yang dapat dicegah melalui usaha sungguh-sungguh serta ketabahan dalam
menanggulanginya. Walau demikian, beberapa kejadian tidak dapat dicegah atau
dihapus dengan upaya apapun kecuali dengan bantuan Allah semata. Nah, disinilah
manusia mengandalkan do’a, dan disanalah dia akan merasa betapa do’a sangat bermanfaat
baginya. Kaaupun apa yang dimohonkan tidak segera tercapai, dengan do’a
tersebut seseorang telah hidup dalam optimisme, harapan, dan hal ini tidak syak
lagi mempunyai tempat sangat baik dalam kehidupannya.
·
Seorang nabi, menurut akal sehat setelah memepelajari
kepribadiannya serta bukti-bukti yang dipaparkannya, tidak mungkin berbohong,
karena itu apa yang disampaikannya dari Allah Swt. Al-Khaliq yang Maha
Mengetahui, pastilah benar adanya. Analogikan seorang nabi dengan seorang
dokter.Bukankah kita menerima dan patuh kepada tuntunan dokter yang
memerintahkan kita meminum obat dalam kadar tertentu walau kita tidak
mengetahui komposisi obat dan kadar-kadarnya ? Ini karena kita percaya kepada
dokter berdasarkan pengalaman atau bukti-bukti yang dibutuhkan oleh akal
sebagaimana kita mempercayai nabi dengan bukti-bukti yang dipaparkannya atau
menyertai kehadirannya.
·
Bertafakurlah agar kalian mengetahui bahwa hal
itu adalah haq/ benar. Lihatlah agar kalaian mengetahui bahwa hal itu adalah
kebaikan.
·
Ujian dan cobaan Allah swt itu tercermin dalam keimanan
terhadap aqidah Islam serta pengamalan terhadap hukum-hukum-Nya.
·
Anakku, setiap objek ada cara pendekatannya yang
sesuai. Jangan membawa timbangan untuk mengetahui panajang ruangan, jangan juga
meteran untuk mengetahui berat sesuatu. Jangan menuntut dari telinga untuk
melihat atau dari mata untuk mendengar. Masing-masing ada wilayah operasinya
dan ada fungsi yang diembannya.
·
Bila manusia berusaha menyisihkan kesibukannya dan merenung
maka tak pelak lagi ia akan mendengarkan bisikan dari lubuk hatinya yang
terdalam, mendorongnya berusaha untuk berkenalan dengan kebenaran mutlak yang
dirindukan oleh rohani itu. Dorongan itulah yang mengantar manusia mengabdi dan
mencintai-Nya, dan melahirkan akhlakq terpuji terhadap Allah, sesama manusia,
lingkungan dan dirinya sendiri. Mereka yang berhasil menapak jalan ini, akan
berhasil “melihat” Tuhan dalam kesehariannya, sehingga seluruh aktivitasnya,
tidak lain hanya apa yang dikehendaki oleh Yang Maha Mulia itu.
·
Iradat (tekad) yang kuat itulah yang menghasilkan
aktivitas bila disettai dengan kemampuan. Kemamopuan ini perlu diusahakan dan
ditingkatkan dari waktu ke waktu dengan jalan latihan-latihan kejiwaan atau apa
yang dinamai riyadhah. Apabila iradah telah wujud, dan kemampuan juga telah
sempurna, sedang apa yang diharapkan tidak terpenuhi, maka yakinlah bahwa
ketika itu iradah belum memadai.
·
Satu hal yang diperigatkan oleh pakar-pakar dalam konteks hubungan
mursyid dengan murid adalah bahwa penghormatan seorang murid itu tidak
menjadikannya harus menelan mentah-mentah apa yang diperintahkan sang mursyid.
Segala yang bertentangan dengan ketentuan agama atau akal yang sehat, haruslah
diabaikan karena itu pertanda bahwa yang mengajarkan itu bukaanlah seorag
mursyid yang benar.
·
Anggota badan yang menjadi tempat menarik dan
menghembuskan nafas adalah “dada”. Seorang yang bingung, kesal, sedih atau
marah akan menarik dan menghembuskan nafasnya dengan sulit, karena itu
kesempitan dada djadikan istilah bagi kebingungan dan kesedihan, kebalikannya
adalah kelapaangan dada. Dada yang lapang dapat menampung aneka pengetahuan,
disamping mampu menerima banyak dan aneka cobaan tanpa merasa sempit. Pemilik
dada yang sempit tidak mampu menampung pengetahuan yang banyak, dan akan segera
terpengaruh dengan haal-hal yang dirasakannya negatif. Tentu saja yang dimaksud
dengan “dada” disini adalah kalbu.
·
Memang kitaharus percaya bukan karena kita tahu, tetapi
justru karena tidak tahu. Jikabukti-bukti kebenaran seseorang atau sesuatu
telah anda peroleh, maka apapun yang disampaikannya,walau belum dimengerti oleh
akal anda, maka ketika itu anda dapat menerima danmembenarkan informasinya.
Tidak ubahnya dengan keadaan pasien yang percaya pada informasi dokter yang
merawatnya.
·
Kalau ganajaran dan sanksi diterima secara
sempurna oleh pelakunya sekarang dan disini, maka ujian Ilahi terhadap manusia
tidaklagi terlaksana. Bayangkanlah, jika semua yang melakukan kebajikan
langsung memperoleh ganjarannya, niscayadia akan terus melakukannya. Tetapi
amal berikutnya bukan karena ketaatan kepada Allah, melainkan sekadar ingin
memperoleh ganjaran-Nya seketika. Ketika itu, ia tidak teruji lagi.
·
Manusia yang berhasil mewarnai rasa, gerak, dan
pengetahuannya dengan nilai-nilai Ilahi, yang menjadikannya mencapai
kesempurnaan dan melaksanakan fungsi yang dibebankan atasnya, dialah manusia yang
hidup didunia ini dan di akhirat kelak. Karena itu pula, tuntunan-tuntunanagama
yang disampaikan Rasul saw dinamai ajakan kepadakehidupan (baca Qs. al-Anfal(8)
: 24). Orang-orang yang menyambutnya dinamai al-Qur’an dengan orang-orang
hidup,sedangkan yang menolaknya dinamai orang-orang mati.
___________________
(16)
HABIB
MUHAMMAD LUTHFI bin
ALI bin HASYIM bin
YAHYA :
·
Untuk mempelajari tasawuf, harus mempelajari
ilmu syari’at dulu. Syari’at sudah mengatur dan menjadi fundamen. Kalau
dipelihara dengan baik akan berbuah tarekat. Pakaian diantara tarekat tersebut adalah tasawuf. Ia mengatur
bagaiamana menjaga perbuatan, iman, amal dan Islam. Yaitu untuk mengantisipasi
datangnya penyakit penyebab rusaknya amal, itulah yang disebut tasawuf. Dan
inti tasawuf adalah akhlaq dan adab atau sopan santun.
·
Orang yang menjalankan ilmu hikmah diberikan karamah karena karamatul
ayatillah, yaitu kekeramatan karena ayat-ayat Allah yang memiliki kandungan
asrar (rahasia) yang luar biasa. Tapi hakikatnya bukan karamah si pelaku ilmu
hikmah, melainkan karena pribadinya bertawasul kemudian mendapat karamah karena
ayat-ayat tersebut. Sedangkan para auliya tidak. Karamah itu langsung dari
Allah ta’ala, karena ubudiahnya.
·
Tiada kecintaan
terkecuali kepada Sang pencipta dan rasul-Nya. Karena itu hanya keabadian yang
dicintainya. Berbeda dengan dunia yang tiada berkekalan. Setiap wali, setinggi
apapun ketinggian derajat yang diperolehnya, tetap merasa fakir disisi-Nya.
Karamah yang luar biasa bagi mereka justru makin membuat malu kepada al-khaliq.
Apa artinya dunia ini dibandingkan dengan derajat serta karamah dan kedekatan
kepada Allah Swt, sehingga dia diangkat sebagai para kekasih-Nya.
·
Prasangka baik bisa menghilangkan dosa-dosa kita yang
menutupi atau yang menjadi hijab hati kita dalam berhubungan dengan Allah Swt.
Hijab itu akan terbuka dengan kecerahan, keceriaaan dan kelurusan hati. Itulah
diantaranya, yang mendukung mudahnya datang rezeki.
·
Kita harus memahami apa yang dilakukan para
auliya dahulu, karena budaya pada waktu itu mengalami masa peralihan zaman.
Memerlukan adaptasi dari Hindu atau Budha ke Islam. Mereka berikhtiar untuk
memudahkan ajaran kepada murid-muridnya. Dengan sangat bijak, mereka mengganti
do’a-do’a dan bacaan-bacaan wirid itu dari bahasa arab ke dalam bahasa setempat
(jawa). Bahasa itu dibalut dengan kalaimat-kalimat sastra yang sangat tinggi,
dan ditutup dengan kalimat La illaha
illallah Muhammadar rasulullah atau La haaula wala quwwata illa billahil
‘aliyyil ‘adzhim. Selagi bacaan-bacaan tersebut tidak bertentangan dengan
kaalimat tauhid, masih bisa digunakan.
·
Kalau kita ingin dicintai, sebaiknya mencintai terlebih
dahulu. Jangan berharap mendapat balasan cinta Allah Swt sebelum kita
menunjukkan kecintaaan kita yang sungguh-sungguh kepada-Nya.
·
Misalnya, kita rajin membaca do’a-do’a
tersebut, tetapi ternyata hari-hari berikutnya malah justru rezeki kita
berkurang. Sedang ketika malas membaca do’a tersebut, rezekinya justru banyak.
Orang yang kita lihat akan menjadi contoh baik ketika mengamalkan do’a-do’a
tersebut, ternyata malah menjadi tidak baik. Ini adalah cobaan-cobaan yang
menunjukkan tingginya bacaan do’a-do’a itu untuk mengangkat martabat seseorang.
Maka, orang yang akan membacanya, perlu dibersihkan dulu jiwanya
oleh Allah dengan berbagai ujian dan cobaan tersebut. Maksudnya, apakah cukup
layak bagi orang yang akan mendapat martabat tinggi itu kalau tidak diuji dulu.
Bisa jadi mereka yang lolos dari ujian akan semakin dekat kepada Allah. Namun
ada juga yang mendapatkan kelimpahan rezeki dari Allah tetapi malah berlaku
sombong dan ingkar kepada Allah.
·
Kalau kita menginginkan anak-anak kita shaleh, jangan
menjauhkan mereka dari para ulama.
·
Tarekat adalah jalan menuju kepada Allah swt
dan nabi saw. Tidak ada satu tarekatpun yang diciptakan atau dikarang oleh para
ulama. Semua tarekat ada dasarnya. Dan tidak sembarangan membaca sebuah bacaan,
tapi harus melalui beberapa syarat yang ditentukan, sebagaimana para sahabat
dahulu menerima dari Baginda Nabi Saw.
·
Tawassul itu menunjukkan kerendahan hati seseorang. Ini
dilakukan orang yang banyak amalnya tapi menganggap amalnya disisi Allah masih
kurang dan masih banyak dosanya. Tawassul itu mendidik kita menghilangkan sifat
egois. Meski kita banyak amalnya, kita tetap menggandeng orang yang saleh di
sisi Allah. Bukan kita minta kepada orang tersebut, tetapi kita tetap minta kepada
Allah dengan ditemani orang shaleh itu.
·
Perasaan husnuzhan (baik sangka) terhadap guru
mursyid mutlak diperlukan, sebab seorang syaikh dalam melakukan tarbiyah
(pendidikan) terkadang bertindak seperti montir bengkel listrik, yang saat
mereparasi peralatan seringkali kedua tangannya berlumuran kotoran, seperti oli
dsb. Kalau melihat kotoran ditangannya saja, tentu kita akan mengingkarinya
(menganggapnya nyeleneh). Tapi kalau kita melihatnmya sebagai upaya menyalakan
lampu, tentu kita akan menganggapnya naik, bahkan suatu keharusan.
·
Sedangkan obat itu merupakan sarana kesembuhan, tapi bukan
penentu kesembuhan. Selain Allah, hanyalah sarana bukan penentu. Yang
menyembuhkan hanya Allah Swt.
Terkadang
kita merasa berat mengeluarkan biaya untuk berobat, karena kita merasa susah
mencarinya. Dan ketika mendapatkan suatu obat, belum tentu obat itu bisa
menjadi sarana kesembuhan. Dan ketika kita tahu bahwa obat bukanlah penentu
kesembuhan, hanya sarana, tauhid kitapun menjadi lebih mantap.
·
Jangan sampai kita beribadah seperti orang
yang menagih hutang. Setelah kita menjalankan tahajjud, kita menuntut, kenapa
do’a kita tidak dikabulkan Allah Swt. Do’a adalah do’a, menjalaankan sunnah
adalah sunnah. Sedang sunnah itu untuk mendorong supaya do’a kita cepat
diterima. Andai toh belum diterima, apakah kita harus meninggalkan shalat
sunnah, ataukah kita harus menuntut karena telah menjalankan shalat sunnah ?
Tentu tidak.
·
Bekal utama untuk menggapai sakinah, mawaddah, wa rahmah
yang berarti tenteram, cinta dan kasih sayang adalah ilmu dan keshalehan
seluruh anggota keluarga. Sementara itu, aktivitas seksual, makan minum,
pakaian dan tempat tinggal, yang belakangan sering dianggap sebagai komponen
inti rumah tangga, sebenarnya hanya sarana pendukung semata.
·
Kita tidak mendidik anak membaca al-Qur’an
supaya pintar, tetapi supaya benar. Sebab, kalau benar pasti pintar, tetapi
kalau pintar belum tentu benar.
·
Dan harus diingat, yang menjadikan hijab itu adalah diri
kita sendiri, sehingga menjadi penghalang antara kita dan Allah Swt. Yang
membuat kita merasa jauh. Sementara Allah Swt tidak terbentur sedikitpun oleh
hijab tersebut, sebab Allah swt Maha melihat dan mendengar.
·
Janganlah Cuma meminta ridha Allah swt, akan
tetapi carilah jalan untuk mendapatkan
keredhaaan tersebut. Begitu pula jika ingin dicintai Allah, janganlah kita Cuma
meminta cinta Allah Swt. Tapi, dan ini cara yang benar bagaimana menumbuhkan
cinta kita kepada Allah Swt dengan tulus. Jika dalam hati sudah tumbuh rasa
cinta itu, Insya Allah, Allah Swt pun akan mencintai kita.
·
Mengenai susuk, ada perbedaan pendapat ulama. Ada yang
melarang, namun ada juga membolehkan dalam keadaan dharuri, seperti misalnya
pasang susuk kekebalan saat masyarakat dalam keadaan tidak aman. Atau karena
aktifitasnya sehari-hari menuntut keamanan yang lebih, misalnya para pengantar
uang bank atau barang-barang berharga lain. Ketika kekuatan fisik dirasa sudah
mentok, sebagian ulama membolehkan menggunakan susuk. Para ahli hikmah pernah
mengupayakan dengan selain susuk ,ternyata hasilnya kurang maksimal.
…………..
(untuk mengluarkannya)……………… cobalah anda langgar pantangannya, asal masih
halal, seperti makan pisang emas atau sayur daun kelor, bukan yang
pantanagannya maksiat. Jalan terakhir, setiap habis berwudhu, dalam keadaan
anggota wudhu masih basah, bacalah surah An-Naas 15 kali sambil mengusap-usap bagian yang
dipasangi susuk dan berdo’a kepada Allah agar susuknya dikeluarkan. Bila surah
An-Naas terlalu panjang, masih dengan cara yang sama bacalah shalawat nabi
khidir ( shalallahu ‘ala sayyidina
Muhammad ) 33 kali lalu ditutup dengan ayat kursiy 1 kali. Insya Allah, dengan pertolongan
Allah, susuk itu akan keluar.
·
Tanda cinta seseorang kepada Allah Ta’ala dan
Rasul-Nya, diantaranya dengan mencintai para pewaris Nabi, dari mulai
parasahabat Nabi SAW sampai ulama-ul;ama dan awliya pada masa sekarang ini.
Kewajiban menghormati mereka bukansekedar berdasarkan sadah ataupun bukan.
Sebab, Allah Ta’ala dalam memberikan fadhal-Nya, keutamaan-Nya, kepada
hamba-Nya, adalah dengan mengangkat hamba-Nya sebagai wali-Nya. Siapapun yang
dikehendaki Allah sebagai wali-Nya, jadilah. Sekali lagi, tidak terikat dari
keturunan mana, atau siapa. Dan kewajiban kita adalah menghormati para
waliyullah, yang nota bene orang yang dekat dengan Allah dan Rasul-Nya.
·
Sementara mengenai Sadah,baik menjadi wali Allah maupun
tidak, kita tetap berkewajiban menghormati mereka. Sebabdalam tubuh mereka,
yang disebut dzuriyah Rasulullah, terdapat darahdaging Baginda Nabi SAW. Mereka
menjadi ulama ataupun tidak, kita tetap berkewajiban mencintai dan menghormati
mereka.
·
Kebanyakkan orang yang merasa stress dalam
hidup adalah karena kurangnyarasa ta’alluq (bergantung) kepada Allah. Efeknya,
muncul rasa takut miskin bila kerja tidak maksimal, atau tidak bisa menerima
ketentuan takdir yang berupa keadaan social ekonomi kita saat ini. Bahkan tak
jarang, karena rasa stress ini, kita sampai melupakan nikmat-nikmat Allah yang
agung yang kita peroleh. Diantaranya nikmat iman dan Islam, serta kemampuan
mengerjakan amal shalehserta menjauhi larangan Allah. Kenikmatan lain dari
Allah yang melekat di diri kita tapi sering terlupakan adalah nikmat sehat
jasmani dan rohani kita.
·
Janganlah kita melihat thariqah dari banyak atau sedikitnya
wirid yang diamalkan.Banyak atau sedikitnya wirid atau dzikir sebuah thariqah
tidak terkait dengan keutamaan sebuah thariqah. Kita tidak bisa berbicara
tentang fadhail atau ketamaan antara satu thariqah dan thariqah yang lain lewat
bacaan atau dzikir yang diamalkan. Sebab, tidak ada satu pun manusia yang bisa
mengukur bobot kalimat dzikir, terutama kalimah Laa ilaha Illallah. Pilihlah
thariqah yang ketika menjalaninya, kita ikhlas.
·
Ketika kita belajar tepat waktu dalam
menjalankan shalat lima waktu, itu artinya kitamengikuti suluk/ Suluk artinya
jalan spiritual. Dan jalan yang kita tempuh tadi berada dalam tingkatan
mubtadiin, atau pemula. Suluk adalah cara untuk menyadarkan diri kita bahwa
kita ini adalah hamba. Sehingga kitabenar-benar mengetahui kewajiban-kewajiban
kita selaku hamba kepada Yang Maha kuasa, dan kitamendekatkan diri kepada-Nya
untuk mendapatkan ridha-Nya. Inilah tujuan utama suluk. Adapun kelak ia menjadi
waliyullah atau tidak, itu mutlak hak Allah ta’ala.
·
Apabila kita bersilaturrahim dengan orang lain, lihatlah
bahwa kita bersaura karena seagama. Mamun kalau kita tidak seagama, kita
bersaudara karena satu bangsa. Selanjutnya. Kalaupun kita tidak satu agama dan
tidak satu bangsa, kita juga sesama ciptaan Allah.
__________________
(17)
HABIB
MUHSIN bin UMAR
BARAKWAN AL HASANI (Amuntai)
:
·
Tugas saya sekedar menyampaikan risalah Allah,
saya nggak gila maqam maupun kekeramatan. Yang penting dapat ridha Allah
dan syafaat rasul, lain-lainnya tidak perlu lagi, cukup itu saja.
·
Dimanapun berdakwah, tidak jadi masalah. Yang penting kalau
bisa menjaga akhlak dan adab dibelahan bumi manapun pasti akan diterima. Dan
ini merupakan jaminan Allah. Apalagi terhadap sesama musim, dianjurkan untuk
berendah diri (tawadhu’).
·
Sedikit saja kita kemasukan sifat riya maka
gugurlah amaliah yang dikerjakan. Contohnya iblis, dia itu terkenal sebagai
ahli ibadah. Bahkan diceritakan 80 ribu tahun lamanya ia selalu sujud terus
menerus pada Allah. Tapi sedikit saja terselip keangkuhan, tidak mau sujud
sekedar memberi penghormatan pada Adam sebagai makhluk ciptaan Allah, maka
dilaknatlah ia oleh Allah Swt.
·
Dalam pandangan agama fiqih dan tasawuf itu sebagaimana
jasad dan roh, keduanya tidak bisa dipisahkan. Biasanya kalau menerima wahyu
berkenaan masalah fiqih rasul melalui perantara jibril. Sedangkan tasawuf
Rasulullah menerima langsung dari Allah melalui maqam ihsan, yakni suatu
keyakinan bahwa dimanapun berada seakan-akan kita memandang Allah, jika tidak
Allah-lah yang memandang kita. Jadi, intinya tergantung pada hati.
____________________
(18)
MUCHSIN ALATAS
(Muchsin
bin Umar bin Muchsin bin Muhammad Alatas):
·
Kalau nyanyi qasidah harus lengkap, jangan
sepotong-sepotong, sebab, bait-bait qasidah itu bahasa sufi yang kandungan
maknanya sangat luas.
___________________
(19)
HABIB
MUSTHOFA bin HAMID
AL ATAS
·
Akal dan logika makhluk tidak akan bisa sampai
kepada pemahaman tentang kemahaan Allah.
Karena akal makhluk sangat terbatas. Maka sang pencipta, Allah memberikan
tuntunan dan pedoman kepada makhuk yang diciptakan-Nya, berupa wahyu, yang
diturunkan oleh malaaikat jibril, kepada para rasul. Tuntunan bagi ummat
manusia saat ini adalah al-Qur’an, sebagai wahyu terakhir dan untuk seluruh
zaman. Jadi, yang membutuhkan Tuhan itu adalah makhluk, bukan sebaliknya.
·
Karena hidup ini ada yang mengatur dan ada pedomannya, hal
pertama yang harus kita lakukan adalah mempertanyakan secara kritis apakah kita
sebagai makhluk ciptaaan Allah Swt sudah secara sungguh-sungguh dan kaffah
mengikuti juklak-Nya, atau masih banayak yang melenceng. Yang kedua, kalau kita
sudah merasa taat dan serius menjalankan semua aturan Allah Swt, kita harus
selalu berbaik sangka dalam meneropong realitas kehidupan yang kita terima.
·
Setan punya perjanjian dengan Allah swt. Begitu juga
para Rasul punya perjanjian dengan Allah terhadap ummatnya. Perjanjian itu
sampai hari kiamat dan tidak ada yang bisa mencegahnya, sedangkan perjanjian
Rasulullah Muhammad saw dengan Allah Swt adalah, tidak ada ummat Muhammad yang
masuk neraka jahannam. Itu menurut hakikat. Sedang menurut syari’at, kalau
berdosa, dia akan mampir dulu di neraka, untuk dicuci dosa-dosanya. Mereka yang
tidak masuk neraka ini dengan syarat mengetahui dan mencontoh kemuliaaan
nabinya. Masalahnya, tidak semua ummat Muhammad mengetahui dan meneladani
kemuliaan Rasulullah saw.
·
Waktu dari maghrib sampai isya adalah waktu terpendek
diantara jarak waktu shalat. Kalau seseorang punya hajat, minta kesembuhan,
atau mempunyai keinginan, waktu ini sangat ampuh. Do’a akan diijabahi oleh
Allah, dengan syarat kita menyebut nama-Nya, memuji Rasul-Nya, serta terus
menerus berdzikir sepanjang waktu itu.
·
Kalau dalam setiap langkah kita ingat akan
kemuliaan yang dicontohkan Rasulullah saw. hidup kita akan terhindar dari
gangguan, seperti penyakit. Rasulullah tidak pernah sakit dalam hidupnya,
karena beliau memakai prinsip jalan tengah, tidak berlebih-lebihan. Sesuatu
yang berlebih-lebihan itu berakibat tidak baik.
___________________
(20)
HABIB
MOHAMMAD ASSEGAF,SH :
·
Sejahat apapun seseorang, kalau harus dihukum ya harus
mendapat proses hukum yang adil.
·
Jika jiwa dan bathin kita tenang, tidak ada
kekhawatiran dalam hidup.
·
Saya juga mengingatkan teman-teman, terutama mereka yang
punya kekuasaan seperti hakim, jaksa, polisi untuk tidak membawa sesuatu yang
batil kedalam rumah kita. Rezeki yang kita bawa untuk keluarga haruslah rezeki
yang halal. Kalau kita bawa pulang rezeki haram, sama saja kita menghidangkan
sepotong api neraka kepada keluarga kita. Kalau pesan moral ini selalu kita
ingat, kita tidak perlu khawatir korupsi akan merajalela.
__________________
(21)
HABIB
MUHAMMAD bin SYEIKH
bin ABUBAKAR bin
YAHYA :
·
Kita siapkan mereka agar siap mendengarkan dan
menerima perbedaan pendapat.Sebab mau tidak mau mereka akan berhadapan dengan
berbagai pendapat yang berbeda. Misalnya, kepada mereka kita berikan berbagai
pandangan dan dsar alasan masing-masing. Dengan mengetahui dasar dari berbagai
pendapat itu, mereka kan bersikap toleran. Jadi wawasan mereka cukupl luas.
·
Masyarakat muslim tingkat menengah ke atas banyak yang tidak puas dengan
Islam—lalu mereka mengkambing hitamkan Islam, menganggap Islam tidak lengkap,
tidak dapat menjawab tatangan zaman. Padahal, mereka sendiri yang tidak mengerti ajaran islam yang
sebenarnya.
___________________
(22)
HABIB
MUNZIR bin FUAD
AL-MUSAWA
·
Saya hanya menyediakan diri sebagai figur
seorang ayah bagi mereka yang membutuhkan. Paling tidak, ayah yang menjadi
penerang sanubari mereka. Disaat mereka bermasalah. Saya menerima siapa saja
yang bermasalah, seperti korban narkotika, preman, penjahat, dsb. Saya ingin
mereka tahu, mereka tidak sendirian, karena saya tidak pernah menolak mereka.
·
Saya berharap kaum muslimin tidak gentar menghadapi segala
macam fitnah. Bahakan kita rela mati syahid untuk membela junjungan kita,
Rasulullah saw. Namun ,kita harus membatasi diri, jaangan membuang-buang waktu,
energi, harta baahkan nyawa, hanya untuk upaya pembelaan dengan cara yang
anarkis. Ingatlah, kita wajib mendakwahkan dan mensosialisasikan, sifat-sifat
Rasulullah saw, antara lain dengan senatiasa menghidupkan sunnah sang nabi.
Bukan dengan demontrasi dan kekerasan yang anarkis, tetapi dengan meneladani
kepribadian Muhammad yang bijak dan lebih santun. Mari kita buktikan bahwa
islam memang benar-benar merupakan rahmatan lil ‘alamiin.
·
Sungguh telah merugi mereka yang melewati
perjalanan ini dipenuhi dengan beban yang akan membuat mereka terbelokkan dari
sorga menuju tempat yang dimurkai Allah Swt. Merugilah setiap langkahnya, siang
malamnya, dan rugi semua yang didapatkan dalam hidupnya.
·
Memang tidak ada perintah wajib bermadzhab secara syari’ah.
Namun karena kita tidak mengetahui samudera syari’ah seluruh madzhab, dan kita
hidup 14 abad setelah nabi wafat, kita tidak mengenal hukum ibadah kecuali
menelusuri fatwa yang ada dari para imam muhadits terdahulu. Dan karena kita
tidak bisa beribadah hal-hal yang fardhu atau wajib kecuali dengan mengikuti
salah satu madzhab itu, maka bermadzhab menjadi wajib hukumnya.
·
Para pemuda harus diarahkan kepada hal yang
positif. Kekuatan untuk membangkitkan semangat untuk mencintai Rasul saw. kalau
mereka saja (para mahasiswa) dengan emosinya bisa meruntuhkan kekuatan orba
yang demikian dahsyatnya yang tidak bisa diruntuhkan dengan kekuatan tentara
atau militer, atau dengan kekuatan apapun tidak pernah bisa runtuh, namun
akhirnya jatuh dengan kekuatan para pemuda. Maka ini isyarat dari Allah untuk
mengarahkan para pemuda Islam yang condong kepada idola yang dipilihkan Allah,
yaitu nabi Muhammad saw. Dengan itulah pembaharuan ke arah yang lebih baik bisa
terealisasi.
·
Dengan mengikuti pujaan hati Rasul Saw yang meliputi
pengamalan sunnah beliau saw. Dari sanalah kita akan menanamkan jiwa hijrah
pada diri kita untuk selalu merubah diri
kita untuk selalu lebih baik. Itulah reformasi yang diakui oleh islam yaitu
hijrah yang tidak terbatas pada perpindahan dari Makkah ke madinah semata
tetapi hijrah dalam hari-hati kita.
·
Lihatlah bagaimana planet, alam semesta,
galaksi, dan bimasakti terus menerus berdzikir kepada Allah. Bagaimana
bimasakti, yang terdiri dari jutaaan planet, terus mengagungkan Pencipta-Nya.
Wahai saudaraku, satu detik saja berapa jutaaan hajat yang dikabulkan-Nya.
Lihatlah jantung, mata,telinga, danorgan-organ lainnya yang terus dijaga dan
dipelihara oleh-Nya. Betapa Dia begitu dermawan kepada makhluk-Nya.
·
Kitasudah banyak melihat kawulamuda mengidolakan orang-orang
yang tidak pernah sujud kepada Allah Swt. mereka rela menahan sakit dengan
memakai anting-anting dilidahnya, menusukkan anting di hidungnya, dimana saat
mereka makan dan minum mereka menemui
kesusahan dan kesakitan, mereka rela melakukan hal itu demi cintanya
kepada idola yang dikagumi. Demikian pula cinta kita kepada Rasul Swa. Harus
mempunyai nilai lebih.
·
Mengenai 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari, atau
bahkan tiap hari, tak ada dalil yang melarangnya, itu adalah Bid’ah hasanah
yang sudah diperbolehkan oleh Rasulullah saw, justru kita perlu bertanya,
ajaran muslimkah mereka yang melarang orang mengucapkan Laa ilaaha illallah?,
siapa yang alergi dengan suara Laa ilaaha illallah kalau bukan syaitan dan
pengikutnya ?, siapa yang membatasi orang mengucapkan Laa ilaaha illallah?,
muslimkah?, semoga Allah memberi hidayah pada muslimin, tak ada larangan untuk
menyebut Laa ilaaha illallah, tak pula ada larangan untuk melarang yang
berdzikir pada hari ke 40, hari ke 100 atau kapanpun, pelarangan atas hal ini
adalah kemungkaran yang nyata.
Bila hal ini
dikatakan merupakan adat orang hindu, maka bagaimana dengan computer,
handphone, mikrofon, dan lainnya yang merupakan adat orang kafir, bahkan mimbar
yang ada di masjid masjid pun adalah adat istiadat gereja, namun selama hal itu
bermanfaat dan tak melanggar syariah maka boleh boleh saja mengikutinya,
sebagaimana Rasul saw meniru adat yahudi yang berpuasa pada hari 10 muharram,
bahwa Rasul saw menemukan orang yahudi puasa dihari 10 muharram karena mereka
tasyakkur atas selamatnya Musa as, dan Rasul saw bersabda : Kami lebih berhak
dari kalian atas Musa as, lalu beliau saw memerintahkan muslimin agar berpuasa
pula”
· Orang yang mencintai shalawat tidak ada yang wafat su’ul khatimah, karena
tidak bisa ia mencintai shalawat kecuali ia telah diizinkan oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala.
____________________
(23)
HABIB
MUHAMMAD bin ALI
ASSEGAF (Amuntai) :
·
Tidak ada sama sekali pelajaran yang
menghalalkan kekerasan atas nama jihad. Pesantren umumnya menanamkan pendidikan
dan ilmu agama yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana
beribadah dengan baik, mendekatkan diri kepada Allah, mencapai tingkatan
tertentu dalam ilmu tarekat, menjadi manusia yang sempurna di mata Allah.
·
Orang
yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya, orang-orang Islam yang
menjalankan agamanya dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan keselamatan.”
·
Beramal shaleh itu
artinya beradab yang sebaik-baiknya, menjalankan perintah agama dengan
sebaik-baiknya, beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya, bergaul dengan
sesama dan memuliakan manusia dengan sebaik-baiknya”.
·
Ilmu apa saja ada
pada Rasulullah, ilmu yang bisa dipelajari, ilmju yang tidak bisa dipelajari,
ilmu yang zahir, ilmu yang bathin, ilmu apa saja ada pada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam”,
·
Ilmu lebih hebat
daripada ibadah sebab orang yang duduk didalam maqam mencari ilmu, itu lebih
baik daripada orang yang sembahyang 1000 raka’at, (asalkan) kalau niatnya
bujur”.
·
Adapun kita ini,
kalau menuntut ilmunya ilmu umum, maka kita niati untuk mencari redha Allah”
·
Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar dan Maha Melihat atas segala ucapan-ucapan, atas segala
perbuatan-perbuatan, itu didengar oleh Allah, dilihat oleh Allah dan akan
ditanyai oleh Allah. Bahkan, perbuatan kita yang tersembunyi dilihat oleh
Allah, didengar oleh Allah dan dinilai oleh Allah”.
·
Berkah itu apa?
Berkah itu artinya : cukup. Pilih mana sugih atau cukup ? karena sugih belum
tentu cukup, tetapi kalau cukup pasti sugih”.
·
Kuncinya seseorang
supaya berkah, cukup dalam kehidupannya, dan tidak pernah merasa kurang, itu
nomor satu al-Qur’an menyatakan beriman kepada Allah, yakin kepada Allah,
jangan ragu-ragu kepada Allah. Yang kedua adalah jalankan perintah. Cukup! “.
·
Dengan bertaqwa,
Allah akan memberikan kesuksesan, akan memberikan jalan penyelesaian dari
berbagai permasalahan kehidupan yang kita alami, sebagaiman firman-Nya dalam
Qs. Ath-Thalaq (65) : 2-3), ”wa yarzuqhu min haitsu la yahtasib” (dan
memberinya rezki dari arah yang tidak
disangka-sangka)”
·
Ada 5 malam-malam
istimewa yang penuh berkah, yaitu lailatun nisfu sya’ban, lailatul ‘idil fitri,
lailatul ‘idul adha, lailatul jum’ah dan lailatul qadr”.
·
Bulan ramadhan itu
tidak ada bandingannya, tidak ada bandingannya sehebat bulan ramadhan,
sampai-sampai ada orang mati di bulan Ramadhan, (maka) sorga tempatnya. Kada
mamandang orang kaya (seperti) apa asalkan muslim asalkan dia orang beriman,
pasti, dipastikan karena pintu sorga sudah dibuka, (dan) neraka ditutup di
bulan Ramadhan”.
·
Dalam masalah
kehidupan manusia ini, inginnya kita itu “Rokhah”. Rokhah itu senang. Tapi
mencari senang itu sepertinya sulit. Semua orang ingin senang. Sehingga
dikatakan sebagian ulama : rakhatun fiddunya muhallun. Orang yang
menjadi Rokhah, senang, santai, jinak dalam kehidupan ini (maka) itu kada
mungkin, muhal. Tidak bisa orang mau rokhah dalam kehidupan dunia ini, (karena)
rokhah yang sebujur-bujurnya hidup ini apa? Misal, orang yang sugih, menurut
pian apakah orang sugih itu senang, punya mobil dsb. Senang, tapi itu kata
pian, hakikatnya orang sugih itu bingung. Kenapa orang sugih bingung ? Banyak
orang sugih ternyata kehidupannya membingungkan. Ada orang sudah kaya raya tapi
matinya bunuh diri, bingung kan. Orang sugih kada sempat dia itu beribadah. Kerja
24 jam. Tambah orang sugih tambah bingung karena urusannya nyantol pada .... Orang
sugih ja bingung apalagi orang miskin. (jadi) tidak bisa orang itu mau rokhah
(senang) dalam kehidupan didunia ini, (karena) rokhah yang sebujur-bujurnya
hidup ini apa? Cuma ada dikatakan : rokhatun fiddunya ma’a ahlul kamal. Sebenarnya
senang sejahtera enak dalam kehidupan didunia ini hanya untuk orang-orang yang
ahlul kamal (orang yang sempurna), artinya, akalnya waras. Orang waras itu,
orang yang berkompetisi tapi tidak terpengaruh dengan kekayaannya, orang yang
beribadah tetapi tidak ujub dengan ibadahnya, tidak sombong, tidak hasud, tidak
ada dengki, ini sifat ahlul kamal, seperti (menyerupai) orang-orang ahlul
jannah. Maka dikatakan (bahwa) para alim ulama, para auliya, sebelum masuk
sorga (mereka) sudah punya sorga. Para auliya itu “ahlul kamal”, makanya
dikatakan (dalam al-Qur’an) : “alaa inna auliyaa Allahi laa khaufun
‘alaihim wa laahum yahzanuun” (Qs. Yunus : 62). Tidak ada rasa takut,
tidak ada rasa susah karena mereka itu tidak khawatir atas apa yang luput dari
mereka, dan mereka juga tidak bersedih hati”.
·
Orang itu kalau
dunianya selamat, Insya Allah akhiratnya juga selamat”.
·
Ada dunia itu
namanya “mahmudah” yaitu dunia yang terpuji. Bagaimana dunia yang
terpuji yang dimiliki oleh ahlul kamal ini? Yaitu dunia yang bisa menyampaikan
kepada pekerjaan yang baik, atau yang bisa menjadikan orang yang memiliki dunia
itu bisa melakukan perbuatan baik, seperti shalat, bersedekah daripada ibadah
yang langsung kepada Allah dan ibadah yang lewat manusia itu baik dunianya”.
·
Ada disebutkan,
barangsiapa membaca shalawat 300 kali, sehari semalam, asal istiqamah
dilakukan, maka tidak akan terkena pada orang itu kefaqiran seumur hidupnya.
Ini (salah satu faedah, pen) shalawat. Tetapi kadang-kadang kita ini malas,
(maunya) membaca shalawat yang paling pendek. Nabi ditanya (oleh para sahabat)
bagaimana kami ini membaca shalawat kepada engkau. Katakanlah (ucapkanlah) : “Allahumma
shalli ‘ala Muhammad, wa ali Muhammad”. Teks haditsnya begitu. Tetapi ulama-ulama
Ahlussunnah wal jama’ah, para wali-wali Ahlussunnah wal jama’ah, (kemudian)
menambah karena “ta’aduban”, karena mereka itu sangat menghormati
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam., sehingga ditambah “saidina”
(menjadi) : “Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina
Muhammad’. Jadi ditambahnya itu untuk penghormatan kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Arti sayyidina itu junjungan kita. Itu paling
minimnya dibaca 1000 kali”.
·
Orang yang membaca
shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam itu rezekinya
datang, sama dengan orang yang sembahyang, kalau bagus sembahyangnya, maka
orang itu akan didatangi rezeki, bukan rezekinya yang kita cari, tetapi
rezekinya yang datang kepada kita, (tetapi) kalau sembahyangnya itu bagus,
memenuhi syarat”.
_________________
(24)
SAYYID
MUHAMMAD bin ALWI
AL MALIKI
(Muhammad
bin Alwi bin Abbas bin
Abdul Aziz al-Maliki al-Makki al-Hasani) :
·
Ketika seseorang pasrah kepada Allah,
Allah-lah yang akan menata jalan hidup kita.
·
Hari maulid Nabi saw bukanlah ‘id, dan kita tidak memandangnya
sebagai ‘id, karena ia lebih besar,
lebih agung, dan lebih mulia daripada ‘id. Idul fitri dan idul adha hanya
berlangsung sekali dalam setahun, sedangkan peringatan maulid Nabi saw,
mengigat beliau dan sirahnya, harus berlangsung terus tidak terkait dengan
waktu dan tempat.
Hari
kelahiran beliau lebih agung daripada ‘id, meskipun kita tidak menamainya ‘id.
Mengapa? Karena beliaaulah yang
membawa ‘id dan berbagai kegembiraan
yang ada didalamnya. Karena beliau pula, kita memiliki hari-hari lain yang
agung dalam Islam. Jika tidak ada kelahiran beliau, tidak ada bi’tsah
(dibangkitkannya beliau sebagai rasul), nuzulul qur’an (turunnya al-Qur’an),
isra’ mi’raj, hijrah, kemenangan dalam perang badar, dan fathu mekkah
(penaklukan kota mekkah), karena semua itu berhubungan dengan beliau dan dengan
kelahiran beliau, yang merupakan sumber dari kebaikan-kebaikan yang besar.
·
Jalanlah di jalan salaf, niscaya keberkahan
akan kau dapatkan. Jangan pernah takut akan dunia. Semua akan datang. Jangan
meminta harta kepada siapapun juga, maka kamu akan mulia.
·
Jangan pergi kemana saja kecuali kecuali membawa kitab.
Waktu kodong jangan dibuang begitu saja, tapi gunakanlah untuk menelaah kitab.
Manfaatkan waktu untuk belajar dan beribadah.
·
Diriwayatkan dari sebagian salaf bahwasanya
Allah SWT menyembunyikan 4 hal pada 4 hal,yaitu:
Pertama, Allah menyembunyikan Lailatul Qadar pada bulan ramadhan, agar
manusia berusaha mencarinya dengan menghidupkan seluruh malam-malam Ramadhan.
Demikian pula tersembunyinya saat mustajab pada hari jum’at.
Kedua, Allah menyembunyikan ash-shalat al-wustha (shalat pertengahan
yang nilai atau kedudukannya sangat tinggi) dari shalat lima waktu,agar manusia
senantiasa menjaga waktu-waktu shalat.
Ketiga, Allah menyembunyikan ismul A’zham (nama yang teragung) dari
Asmau lHusna, agar manusia mengagungkan semua nama Allah dan menggunakan semua
nama-Nya disetiap do’a yang mereka panjatkan.
Keempat, Allah SWT menyembunyikan redha-Nya dari ketaatan manusia
kepada-Nya, agat manusia selalu berusaha menggapainya dalam ketaatan dantak
sedikitpun beranjak dari ketaatan kepada-Nya.
·
Bahwa nash (dalil) ada yang bersifat qath’I
(pasti/normative) dan ajaran dari teks tersebut tidak boleh ditentang atau
diragukan, jadi bebas dari dimensi ruang dan waktu, biasanya nash qah’I bisa
disebut nash yang muhkamat, sedangkan nash yang terikat/bergantung kepada waktu
yaitu nash (dalil) yang bersifat dzanni.Maka nash dzanni inilah sebenarnya
berlaku dan terbuka kepada konsep ijtihad.
·
(Mengapa Indonesia yang kaya, tidak sepenuhnya
dapat menikmati kemakmuran itu? Karena Indonesia penduduknya mayoritas Islam,
namun kemaksiatan semakin merajalela. Kita boleh becermin kepada Negara-negara
kafir seperti Negara-negara barat. Mengapa disana kemakmuran dapat dinikmati
bangsanya. Mengapa kemajuan teknologi dan ekonomi maju pesat ? Mengapa Allah
tidak menimpakan azab kepada mereka? Jangan terlena. Sesungguhnya Allah memberi
tangguh kepada mereka. Kemakmuran dan kenikmatan yang mereka rasakan hanyalah
istidraj.Lihat saja dalam al-Qur’an tentang perumpamaan dan pemberitaan Allah
kepada orang-orang kafir didunia ini. Bahkan pemberitaan itu bukanlah suatu
penghormatan, namun merupakan penghinaan dan istidraj kepada kaum kafir. Mereka
tidaksegera disiksa tetapi ditangguhkan.
__________________
(25)
HABIB
MURTADHO bin ABDULLAH
ALKAFF
·
Calom ulama itu harus bersih dari masalah pribadi, beramal
baik, ikhlas dan tekun untuk mencari ilmu.
·
Tanya kepada yang bersangkutan tentang faham
yang dikemukakan, maka kita baru tahu sesungguhnya apa maunya. Kalau kita
terburu-buru mengklaim seseorang begini begitu, ternyata setelah di cek
anggapan kita salah, kan jadi masalah.
____________________
(26)
Prof.DR. SAYYID MUHAMMAD
TANTAWI (Grand Syaikh Al-Azhar):
·
Setiap manusia—baik ia laki-laki maupun perempuan—yang
bersaksi tiada Tuhan selain Allah, Muhaammad Rasulullah, kemudian mengamalkan
rukun-rukun ini dan tidak mengingkari perkara-perkara yang terkait dengan
kemutlakan agama, maka ia disebut Muslim.
·
Tidak dapat dibenarkan menganggap para
pengikut madzhab ini sebagai bukan muslim, dan syariat Islam memerintahkan
parapengikutnya untuk menghukumi orang lain berdasarkan lahiriah mereka
(al-hukmu bi al zhawahir). Adapun bathin mereka, hanya Allah-lahyang Maha
Mengetahui tentangnya. Sebagaimana hadit : “Umirtu an ahkuma ‘ala al-naasi
bi al zhahir, wallahu yatawalla bissarair” (Aku diperintahkab untuk
mengatur hukum ditengah-tengahmanusia berdasarkan sesuatu yang tampak dari
mereka.Dan Allah yang akan menghukumi apa yang tidak tampak dari mereka).
·
Takfir, dengan arti menisbahkan seorang manusia dengan
kekufuran tidaklah dibolehkan, kecuali jika orang itu mengingkari apa yang
diketahuinya dari syari’at Islam : dari wajibnya ikhlas dalam menyembah Tuhan,
dari iman pada malaikat, pada kitab, pada para rasul, dan keyakinan pada hari
akhir. Sebagaimana firman Allah swt dalam Qs al-Baqarah (2) : 285 dan juga qs.
Al-Baqarah ayat 150-151.
·
Ummat Islam yang baik adalah ummat yang tidak
meninggalkan tradisi keberagamaannya yang telah dilakukan sejak dulu tapi juga
tidak menafikan modernisasi kehidupan diberbagai bidang. Dia bukan hanya mampu
menguasai ilmu agama dan mengamalkannya tapi juga tahu bagaimana iptek. Dengan
itulah ummat Islam kuat dan mampu membela agamanya.
·
Dunia membutuhkan keikhlasan dan kejujuran seorang pemimpin
dalam memperjuangkan perdamaian dan kedamaian umat manusia.
_____________________
(27)
HABIB MUHAMMAD
bin HUSIN SHAHAB
·
Jika pada masa Rasulullah saw berjihad dengan
mengangkat senjata, jihad yang paling tepat dimasa sekarang disamping memerangi
hawa nafsu juga meninggalkan atribut-atribut kekafiran, akhlak-akhlak yang
buruk, dan gaya hidup orang musyrik yang tanpa disadari telah masuk dalam
kehidupan keluarga kita.
___________________
(28)
DR. SYEIKH MAHMUD
SAID MAMDUH al-HUSAINI
(mahmud sa’id bin Muhammad Mamduh bin Abdul Hamid bin
Muhammad bin Sulaiman al-Husaini)
·
Kalaulah kaum
muslimin pergi ke arafah untuk melaksanakan syi’ar Allah, maka orang Indonesia
keluar ke lapangan ibu kota mereka (Monas, pen) untuk meninggikan kalimat
Allah. Indonesia dihatiku sampai aku mati.
·
Ketika kamu telah
selesai pengajian di al-Azhar dan pulang ke negara kalian, maka wajib ke atas
kalian membawa ilmu itu dengan penuh amanah, sehingga kalian dapat memulangkan
“amanah” itu kepada ahlinya (masyarakat).
__________________
(29)
HABIB
MUHAMMAD bin ABDULLAH
bin ALWI ASSEGAF
(Lampung) :
·
Saya
sebagai dzurriyah rasul sangat senang sekali sama warga nahdliyyin, lha wong
yang eksis pada perjuangan Rasulullah itu warga Nahdliyyin, dan yang mendo’akan
dzurriyah Rasul juga warga nahdliyyin..
__________________
(30)
HABIB MUANNAS AL
AIDID, SH
·
Kedzaliman itu
menghakimi sesuatu yang tidak anda ketahui.
__________________
(31)
HABIB MUHSIN
al-HAMID :
·
Malu
rasanya jika kita membandingkan kecintaan kita kepada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam dengan kecintaan beliau kepada kita ummatnya.
·
Dunia
ini setiap saat dilingkupu oleh cahaya. Cahaya itu rahmat-Nya Allah. Setan
selalu berusaha menutupi cahaya itu. Itulah kejahatan makhluk yang selalu
mengajak manusia kepada kegelapan. Gelap gulita malam itu tidak seperti gelapny
hati. Manusia terikat tali-tali setan yang ditiupkan oleh kejahatan wanita
penyihir. Manusia yang dikuasai hawa nafsu , hawa kedengkian yang menggelapkan
hati. (karena itu) berlindunglah kepada pemilik cahaya (yaitu) Allah”..
____________________
(32)
SAYYID
MUJTABA MUSAWI LARI :
·
Dari sudut pandang orang beriman, dunia didesain berdasarkan
hukum-hukum, rencana yang tersusun dengan tepat dan bijak. Keyakinan tentang
keteraturan, Tuhan yang bijak mendorong perasaan ingin tahu untuk mencari dan
menemukan hukum-hukum dan misteri alam yang berjalan berdasarkan mata rantai
sebab akibat.
·
Manusia seringkali meremehkan kelemahannya, ia
sangat membanggakan kekuatannya. Para penyembah ilmu pengetahuan kontemporer
sangat bangga dengan pengetahuannya sebagai dampak dari kemajuan yang dicapai
ilmu pengetahuan eksperimental sehingga mereka berimajinasi telah menundukkan
dan dengan kemenangan gemilang telah menguasai dunia kebenaran. Namun tidak
seorang pun yang pernah mampu mengklaim bahwa ia telah meraih pengetahuan semua
misteri alam semesta dan menyingkap seluruh tabir dunia alam.
·
Tak ada sesuatu ditempat manapun dan waktu kapanpun yang
terbuat tanpa pembuat yang tidak terlihat. Tak ada perbuatan tanpa pelakunya.
Mencari hubungan aantara sebab dan akibat adalah kecenderungan yang bersumber
dari nsting batin dalam diri manusia. Kesadaran akan hukum kausalitas tidak
akan pernah bisa dilenyapkan dari jiwa siapapun. Perasaan beragama pun
demikian, mencari seorang pencipta tidak bisa dihapus dari siapapun. Bahkan
seorang anak kecil yang tidak memiliki pengalaman tentang dunia, kapanpun ia
mendengar suara atau memperhatikan gerakan instingnya akan menarik perhatiannya
terhadap pusat suara atau gerakan itu.
·
Jika Allah ingin mengangkat seorang hamba ke
maqam yang tinggi, maka Allah tugaskan untuk mengurus dirinya terlebih dahulu,
jika ia istiqamah dengan dirinya, baru kemudian Allah tugaskan untuk mengurus
keluarganya, jika ia mampu mengurus keluarganya dan baik hubungan dengan
keluarganya, maka Allah tugaskan mengurus tetangganya, jika ia mampu berbaik
hubungan dengan tetangganya, maka Allah tugaskan mengurus negerinya, jika ia
dapat mengurus negerinya dan berbaik hubungan dengan mereka, Allah tugaskan
mengurus seluruh makhluk yang ada diantara langit dan bumi, karena sesungguhnya
diantara langit dan bumi ada makhluk yang hanaya Allah saja yang maha Tahu.
·
Jika perasaan takut memotivasi manusia untuk mencari tempat
perlindungan dan jika di jalan pencarian itu ia menemukan realitas tertentu
(Tuhan), apakah masih ada suatu keberatan ? Jika rasa takut adalah sebab untuk
menemukan suatu hal, bisakah kita mengatakan bahwa hal itu adalahbayangan
dantidak riil karena rasa takut yang mendorong manusia untuk mencarinya?
·
Selama perhatian diarahkan kepada
realitas-realitas ilmiah, maka umumnya tak seorangpun menganggap ketidakmampuan
untuk melihat atau memahami satu hal
dalam kehidupan sehari-harinya sebagai alas an yang cukup untuk menolaknya. Ia
tidak akan menetapkan sebagai sesuatu yang tidak ada terhadap apa pun yang
tidak bisa dicerna oleh kecakapan indera persepsinya. Ini sama halnya dengan
kebenaran hukum (a fortiori) yang terjadi pada realitas-realitas immaterial
(tak berbenda).
Ketika kita tidak mampu untuk menegakkan sebab dari sesuatu
dalam ekspiriment ilmiah, maka hal ini tidak boleh membawakita untuk menolak
hukum kausalitas. Kita hanya berkata bahwa sebab tidak kita ketahui karena
hukum itu independen dari ekspiriment tertentu; tak ada eksperiment yang bisa
membawa kita untuk menghasilkan kausalitas.
_________________
(33)
HABIB
MUSTAFA bin SOLEH
bin ALWI bin
ABUBAKAR AL HADDAD :
·
Inilah jalan yang dibawa Rasulullah Saw. Ikutilah agama ini
(Islam), jangan kalian mencari jalan selain Islam, dan jangan terpecah belah.
·
Kita didunia ini sementara, maka jangan
sia-siakan hidup kita dengan menumpuk-numpuk harta dunia.
Perbanyaklah amal shaleh.
·
Kami menganggap seluruh santri yang ada di pesantren ini seperti
anak sendiri. Santri dan aak-anak kami tidak ada perbedaan. Mereka sama seperti
anak kami. Kami selalu berdo’a kepada Allah, semoga santri ini bisa diberikan
ilmu yang bermnafaat, bisa menjadi ulama waratsatul anbiya’ (pewaris para
nabi), supaya kalau kamu mati, merekalah yang bisa meneruskan pondok pesantren
ini. Hanya itu niat kami.
___________________
(34)
HABIB
MUHAMMAD RAFIQ bin
LUKMAN biN ABDULLAH
ALKAFF GATHMYR :
·
Islam tidak mengajarkan terorisme. Apa yang
dinginkan dalam Islam adalah kedamaian dan ketentraman. Cuma, persoalannya,
dikalangan ummat Islam sendiri, karena tidak ada pengetahuan, (sehinga) ada
kontradiksi.
·
Kaum muslimin kini mesti hati-hati mengamati dengan seksama
pertumbuhan aliran-aliran atau pemikiran yang timbul di kalangan kaum mislimin.
Ini mengkhawatirkan. Belum lagi didaerah-daerah , banyak tumbuh aliran-aliran
sesat. Karena itulah, kita harus kembali ke sunnah Rasulullah Saw. dengan
mendekat pada apa yang disampaaikan oleh para ulama.
·
Yang terpenting (dalam mengelola majelis
ta’lim), kepada jama’ah selalu ditumbuhkan prinsip kekeluargaaan. Mereka
dididik untuk menjalin rasa ukhuwah dan semangat gotong royong. Kuncinya,
kebersamaan, toleransi, dan saling menghormati.
_________________
(35)
HABIB
MUHAMMAD bin ALWI SYAHAB
·
Alam semesta jagad
raya beserta isi dan kejadian didalamnya, dunia akhirat, diadakan oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala hanya atas 1 dasar yaitu rasa cinta Allah kepada Baginda
Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. (dengan suatu ungkapan) :
“kalau bukan karena engkau Muhammad, kalau bukan karena cintaKu wahai kekasihku
Muhammad, maka tidak akan Aku ciptakan segala sesuatu apapun”..
__________________
(36)
SYAIKH
MUHAMMAD HISYAM AL-KABBANI
AL-HASANI :
·
Dunia ini dapat diibaratkan seperti kamar WC,
suatu tempat dimana manusia singgah tapi tidak tahan untuk berlama-lama
didalamnya. Sungguh kalau seorang mencintai dunia berarti dia ingin berlama-lama di WC dengan segala resikonya.
·
Ya Allah, kami tidak menerima ajaran-ajaran setan dan
perwakilannya. Jangan catat nama kami bersama mereka. Kami bersama nabi-nabiMu
dengan hamba-hambaMu yang baik. Walau kami bukan hamaba yang baik, kami ingin
bersama mereka. Jagalah kami dari akhir dan tujuan yang buruk, agar kami tetap
ke arah sorga.
·
Tidak ada bahasa yang lebih tepat untuk
mengungkapkan ekspresi rasa cinta kepada Rasulullah SAW selain katacinta itu
sendiri.
·
Barang siapa memahami bahasa arab, akan mengetahui betapa
mendalam rasa cinta para awliya kepada Nabi Muhammad SAW.
·
Kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW
adadalam konteks cinta kepada Allah SWT. Allah SWT berkenan menciptakan alam semesta dan
menunjukkan kebesaran-Nya dengan menciptakan nabi Muhammad SAW, kecintaan-Nya.
Pada setiap wujud yang ada di alam ini, sudah pasti terpancar darinya serpihan
dari cahaya Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, barangsiapa mencintaiNabi
Muhammad SAW, terbukalah peluang baginya untuk memahami kebesaran Allah SWT.
·
Kami tak percaya umat dikatakan terbagi-bagi menjadi
madzhab. Madzhab diikuti oleh ummat Islam seluruh dunia pada abad ke-3 – 4 ?
Yang disepakati ada 4 madzhab dalam islam: Hanafi, Syafi’I, Maliki, dan
Hanbali. Saya pikir ini bukanlah ilusi, melainkan pengetahuan, sistem
pendidikan. Jadi jika anda mengikuti salah satunya, sama halnya jika anda
kuliah diperguruan tinggi yang berbeda namun tetap memberikan subjek yang sama.
Perbedaan pemikiran dalam Islam bukanlah merupakan perpecahan.
·
Konflik dan kebencian tak akan pernah berakhir
tanpa perjuangan spiritual.
·
Jika seseorang menggunakan kekuatan spiritual yang telah
Allah Swt karuniakan ke dalam hatinya, maka ia akan memahaminya. Anda
akanmendapatkan pengetahuan dan prophecies (kemampuan melihat apa yang bakal
terjadi). Anda akan mendapatkan kebijaksanaan. Tapi bagi yang berbicara dengan
menggunakan ego tak akan pernah mendapati kemampuan itu.
·
Ego membuat setiap orang menyakini
bahwadirinyalah satu-satunya orang penting, satu-satunya yang patut dikenal,
satu-satunya yang menyampaikan kebenaran, yang harus menjadi kaya, yang harus
memiliki rumah,yang memiliki kendaraan, dan satu-satunya orang yang harus
didengar dan ini semua salah.
__________________
(37)
HABIB MUSTHAFA
ABDUL QADIR ALAYDRUS
· Tantangan terbesar dalam berdakwah adalah adanya rasa
segan dan malas yang ada dalam diri sendiri.
· Memcintai Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan cara meneladani akhlaq yang ada pada
Rasulullah.
___________________
(38)
HABIB MUSTHOFA bin
MUHAMMAD bin THOHIR BA’ABUD :
·
Ketika kita
mencari ilmu, kita bisa mendapatkannya dalam kitab-kitab ataupun buku, namun,
ketika kita mencari barokah, tidaklah kita mendapatkannya kecuali dengan
mendekatnya kita kepada orang-orang yang shaleh..
___________________
(39)
HABIB
MAHDI bin MUHAMMAD
bin AHMAD bin
ZEN SYAHAB :
·
Alhamdulillah, habbah idza barakal maula talaaqi
hubuub; satu butir, jikalau diberkahi oleh Allah, akan menghasilkan yang
banyak.
_________________
(40)
HABIB MUHAMMAD bin
FARID al-MUTHAHAR :
·
Hijrah itu bukan
merasa diri kita paling baik dan menganggap yang lain buruk. Justru hijrah itu
merasa bahwa dirinya kotor, sehingga fokus untuk memperbaiki diri , bukan
menilai orang lain.
·
(kiai dan habaib)
mereka adalah kapal bagaikan bahtera. Maka masuklah selamatkan diri (dengan)
masuk ke kapal itu supaya selamat dari malapetaka dan sambil tetap berpegang
teguhlah minta tolong kepada Allah. Jika tidak mungkin seperti mereka, maka
kita ikuti mereka. Apabila tidak bisa seperti mereka, menyerupai saja
orang-orang yang shaleh adalah suatu keberuntungan.
_________________
(41)
HABIB MUHAMMAD bin
ABDULLAH al-HADDAR :
(Habib Muhammad bin Abdullh al-Haddar bin Syekh bin Muhsin
bin Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Sholeh bin Ahmad bin Syekh Abu Bakar bin
Salim)
La ilaha illallah afnii biha ‘umri (la ilaha illallah
– dengan itu aku mengakhiri hidupku.
La ilaha illallah udkhuli biha qabri (La ilaha illallah
– dengan itu saya masuk ke kuburku).
La ilaha illallah akhluu biha ‘wahdii (la ilaha illallah
– dengan itu saya memisahkab diri)
La ilaha illallah alqaa biha rabbi (La ilaha illallah
– dengan itu aku bertemu Tuhanku).
_______________
(42)
SYARIF MUHAMMAD BASYIR bin ALLAL
at-TIJANI :
·
Kalau ibu telah melahirkan jasad kita dio
dunia, maka gurulah yang melahirkan hati kita, sehingga mengenal agama dan ilmu
pengetahuan. Jadi penyelenggaraan haul itu untuk mengenang kembali orang yang
telah melahirkan atau menghidupkan hati kita didunia.
·
Tarekat adalah merupakan suatu solusi bagi ummat Islam yang
sedang menghadapi hujan dosa.
__________________
(43)
HABIB MUHAMMAD
AHMAD al-HABSYI :
·
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah suka dengan orang yang sedang
bersin dan benci dengan orang yang sedang menguap. Jika bersin maka memujilah
kepada Allah (ucapkan alhamdulillah). Maka dianjurkan bagi yang mendengarkan
pujian Allah itu untuk mendo’akan (ucapkanlah Yarhamuka(i)llah. Adapun yang
menguap itu dari syaithan, jika menguap (maka) tahanlah semampunya. Jika sampai
terdengan suara “haah” maka tertawalah syaithan karenanya” (lihat Hadits
Riwayat Bukhari).
Kenapa begitu?
Sebab bersin menandakan dia lagi segar
bugar dan ringannya tubuh. Didapati orang yang sedang bersih dia lagi fresh.
Sebab itu, Allah suka dengan orang yang lagi segar bugar.
Menguap menandakan tubuh yang lagi lemas,
beratnya tubuh, persiapan mau tidur yang mengarahkan pada kemalasan. Oleh
karena itu, bersin terpuji disukai Allah karena membantunya dalam ketaatan dan
menguap buruk tidak disukai Allah karena membuat malas dalam menjalankan
kewajiban dan kebaikan.
__________________
(44)
HABIB MUHAMMAD bin
UMAR bin MUHAMMAD bin SALIM :
·
Islam ini sempurna
jika kita menjalankan segalanya sesuai ketentuan yang Allah Subhanahu wa ta’ala
perintahkan untuk ummat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Disini
pentingnya kita mengenal Islam dengan betul, mana yang ajaran Islam dan mana
yang bukan islam. Kalau ummat akhir zaman ini bukan ummat Islam melainkan hanya
mengaku islam, haanya di KTP saja mengaku Islam tapi menjalankan belum tentu.
Betul kata nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa diakhir zaman kita akan
melohat betapa banyak ummat islam tapi tidak punya bobot, seperti kerupuk yang
kalau terusan kena air, maka akan habis dan lebih parah dari itu seperti busa
ataupun kapas ketika dihempaskan kekanan dia akan ikut kekanan, kekiri dia akan
kekiri.
·
Nikmat itu tidak
ada bentuknya. Tergantung bagaimana caranya atas mensyukuri nikmat-nikmat yang
diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
amat menikmati ibadahnya, karena ibadah itu merupakan suatu kebutuhan. Ibadah
jangan dijadikan beban akan tetapi dijadikan sebagai suatu hal untuk kedekatan
kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
__________________
__________________
(45)
SAYYID
MUHAMMAD SHIDDIQ KHAN :
·
Siapa yang diberi pemahaman tentang al-Kitab oleh Allah dan
dianugerahi sisi-sisi penunjangnya, berarti dia telah beruntung berada
ditataran tertinggi dalam majelis orang-orang yang berilmu dan berakal.
·
Orang yang berbahagia ialah jika ada orang
lain yang memberinya nasehat dan menghiasi diri dengan ilmu.
·
Ada sisi kelebihan wanita atas laki-laki dan sisi kelemahan
laki-laki atas wanita. Wanita memiliki hak yang sama dengan laki-laki dan
wanita dibebani kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam sejumlah syari’at
dan hukum. Ini merupakan masalah yang banyak dan terlalu luas untuk disebutkan disini.
Tidak ada satu masalahpun yang baik yang disinggung al-Qur’an dan as-sunnah
melainkan para wanita juga dituntut untuk melaksanakannya. Tidak ada satu
masalahpun yang buruk yang disinggung al-Qur’an dan as-sunnah melainkan para
wanita juga dituntut untuk meninggalkan nya.
__________________
(46)
KH. MUNAWWIR
MUSTHOFA al-MURSYID al-HUSAINI :
·
Anak
putu kabeh kudu ngelakoni sholat
·
Anak kudu kudu
tansah ngelakoni perentahe Allah lan Rasulullah
·
Anak
putu kudu rukun karo dulur-dulur kabeh
·
Anak putu sak
biso-biso kudu ngelakoni tharoqah Naqshabandiyah Khalidiyah
·
Anak
putu kudu nyebarne agamane Allah/ Islam sukkong ange
·
Anak putu senajan
senang ilmu umum ora keno ngalahne ilmu agamone Islam
·
Anak
putu ojo sampek lali karo leluhur-leluhur seng wes mati (do’ae lan fatehah-e)
·
Anak putu
ojotukaran kerono dunyo
·
Anak
putu ojo sampek metu soko aliran ahlussunnah waljama’ah.
_________________
(47)
HABIB
MUHAMMAD bin ABDURRAHMAN
bin AHMAD ASSEGAF
:
·
Kalau kita mencari ilmu dan kemudian menjadi alim, tapi
kalau tidak berbakti kepada orang tua, semua ilmu itu bisa hilang, Bahkan ada
tulisan di satu kitab bahwa orang yang meninggalkan do’a untuk orang tuanya
menyebabkan sempitnya kehidupan untuk anak itu sendiri.
__________________
(48)
SYAIKH
MUHAMMAD AL HABIB AL JAKKANI
AT TIJANI :
·
Pertemuan badan setelah berpisah tidak akan
berbuah apa-apa, sedangkan pertemuan hati akan membuahkan mahabbah
(saling mencintai karena Allah).
Pengangkatan muqaddam melalui media sosial atau
internet tidak sah, mengaku sebagai
muqaddam Tijani padahal bukan, menjadi sebab su’ul khatimah.
___________________
(49)
HABIB MUSTOFA bin
THOHIR al-MAHDALI
·
Setiap manusia
pasti punya keinginan untuk bertemu dengan Allah, setiap pertemuan manusia
dengan Allah hendaknyalah dia melakukan ibadah, dan setiap ibadah itu tidak
akan diterima oleh Allah kecuali dengan cara, dan cara tersebu tidak akan
didapat kecuali dengan ilmu, dan ilmu tidak akan didapat kecuali dengan
kemauan, dan kemauan tidak akan datang dihati-hati manusia yang ingin menuntut
ilmu.
·
Disaat manusia
sadar akan dirinya bahwasanya manusia harus cerdas dan pintar untuk mencari
Allah dengan ilmunya, dia harus memiliki kemauan untuk menuntut ilmu karena
ilmu adalah cara yang terbaik untuk bertemu dengan Allah.
·
Bagi seseorang
yang beribadah tanpa memiliki ilmu maka ibadah tadi percuma dan sia-sia. Maka
Baginda rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diutus menyebarkan
tentang keilmuan dan keilmuan yang diberkahi atau dibumbui dengan akhlak yang
mulia, dari keilmuan tersebut atau dengan akhlak tersebut maka manusia akan
sempurna disaat memiliki kehidupan ilmu dan akhlaq.
___________________
(50)
HABIB MAHDI bin
YAHYA al-MAHDALI :
·
Kebanyakkan
manusia yang menyebabkan ia bingung dalam kehidupan nya disebabkan karena ia
cenderung kepada dunia. Didalam hatinya ia lebih sangat/ berambisi untuk
memuaskan hawa nafsunya pada dunia dan sampai kapanpun orang-orang seperti ini
tidak mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
·
Ketenangan
pada jiwa hanya didapat bagi orang yang senantiasa ingat kepada Allah.
·
Kita
usahakan, dalam jiwa ini , agar hati dan jiwa ini cenderung kepada Akhirt,
lebih merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dalam sebuah hadits
ada dikatakan : kecintaan kepada Allah , serta kecintaan kepada dunia tidak
akan berkumpul dalam hati yang sama. Jika seseorang mncintai Allah, maka
mustahil dia akan mencintai dunia, dan sebaliknya jika seseorang lebih cinta
duniawi, mustahil bagi dia mencintai Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah sifat-nya
suci dan tidak memuliakan hamba-hambanya yang cinta dunia.
__________________
(51)
HABIB
MUHAMMAD bin HAMID
bin MUHAMMAD bin
SYAIKH ABU BAKAR :
·
Jika engkau sedang
shalat, janganlah banyak bergerak. Utamakan shalat berjamaah. Dan berziarahlah
kepada orang yang sudah wafat.
·
Tawarlah barang yang akan kau beli, karena
hukumnya sunnah.
·
Cara saya mengajar adalah dengan membuka kitab. Terutama
dalam ilmu fiqih, yang banyak orang melalaikannya.
__________________
(52) SAYYID MUHAMMAD HUSSEIN FADLULLAH
(SAYYID FADLULLAH) :
·
Semua Palestina adalah zona perang dan
orang yahudi yang melawan hukum menempati rumah atau tanah milik orang
Palestina adalah sasaran yang sah. Tidak ada orang yahudi tidak bersalah di
palestina. Mereka banyak membunuh perempuan, anak-anak dan orang tua, mereka
menghancurkan rumah kami, mereka menyita tanah air dan kebebasan kita.
·
Saya belum menemukan
dalam sejarah panjang seluruh konflik Arab-israil satu posisi netral
Amerikapun. Amereka sekarang memiliki kebijakan yang lebih buruk dari colonial
inggris dan prancis.
__________________
(53)
HABIB
MAHDI bin HASAN
AL HADDAD :
·
Hidup didunia ini adalah ladang ibadah yang
harus selalu kita semai dengan perbuatan
baik yang diredhai Allah.
·
Kehidupan seorang ulama panutan ummat selalu menjadi
inspirasi dan teladan yang tiada akan habis kalau digali. Mereka yang tulus
ikhlas berjuang mengharumkan agama Allah akan diangkat derajatnya oleh-Nya.
Tapi mereka juga banyak menerima ujian. Karena memang keimanan itu perlu diuji,
agar diketahui kualitas dan komitmennya.
·
Agama Islam itu fitrah, maka tidak ada yang
bertentangan dengan nalar. Semuanya juga sesuai dengan fitrah kemanusiaan.
Sedangkan sesuatu yang dilarang oleh Allah, jalan yang bertentangan dengan
firman dan ajaran-Nya, biasanya akan mengakibatkan tercederainya akal sehat.
Jangankan harta yang haram, karena jelas-jelas akan merusak akal budi dan watak
manusia, harta yang syubhatpun akan menimbulkan dampak tertentu dalam kalbu
manusia.
·
Tidak ada manusia yang tidak diuji oleh Allah SWT. Karena,
untuk meningkatkan kualitas keimanan, diperlukan ujian. Sayangnya, banyak
manusia tidak berbaik sangka terhadap kehidupan yang dialaminya sehingga tidak
mempunyai semangat yang membara untuk mengubah nasib. Mereka menyalahkan
nasib,dan yang lebih berat lagi berburuk sangka kepada AllahSWT. Itu semua
tidak akan menyelesaikan masalah.
_________________
(54)
HABIB
MUHAMMAD bin MUCHTAR
AL HABSYI :
·
Keinsyafan pada sebagian orang terkadang datangnya
tidak terduga. Ada yang insyaf saat usia mereka masih muda, namun tidak sedikit
pula yang insyaf saat mereka sudah tua. Semuanya rahasia Ilahi.
·
Kita yang (lahir) dari lingkungan keluarga muslim dalam
mengarungi kehidupan dunia ini hendaknya tetapberpegang teguh pada tali Allah,
sehingga bila kelak di panggil menghadap kehadhirat-Nya tetap sebagai muslim.
Insya Allah.
·
Ummat Islam didaerah itu, disamping keadaan
ekonominya sangat lemah, pendalaman agamanya juga sangat minim. Kita harus
benar-benar terjun kesana, memberikan bimbingan agama Islam. Dan dengan dakwah
keliling, kitapun bisa bersilaturrahmi dengan ummat Islam disana.
·
Perkuat akidah, bentengi diri dengan ilmu agama, dan
selalulah memohon kepada Allah agar terhindar dari jalan yang sesat.
·
Dakwah adalah solusi untuk menyelesaikan
masalah bangsa, asal tetap berkiblat pada dakwah yang telah dilakukan
Rasulullah saw.
·
Pemahaman agama itu perlu kita lakukan setiap waktu,
sepanjang hidup, sehingga kita selalu ingat kepada Allah, Sang pencipta alam
semesta ini.
___________________
(55)
HABIB
MUHAMMAD bin HUSEIN
bin ALI BA’BUD :
·
Bersemangatlah dan janganlah malas dalam
mengkaji kitab-kitab tafsir, hadits, tasawuf, dll. Bergaul dan belajarlah
dengan para ulama al arifin billah, yaitu mereka yang mengenal Allah dan
menunjukkan kitakepada pengenalan kepada Allah melalui ucapan dan perbuatan
mereka.
·
Maka hendaknya kita bertaqwa dalam segala hal, baik kepada
diri sendiri maupun kepada orang lain. Hingga segala sesuatu yang mengarahkan
kita menuju kepada ketaqwaan harus diamalkan. Misalnya cinta dan bergaul dengan
para shalihin, yaitu para prang-orang shaleh yang perhatian dan perbuatannya
menujukkan dan mendekatkan kita kepada Allah Swt.
·
Pertama-tama aku pesankan kepada diriku
sendiri dan kepadanya untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah. Pesan taqwa
kepada Allah inilah yang dipesankan Allah kepada seluruh manusia yang awal dan
akhir. Kemudian, hendaknyalah kita membagi waktu dengan sebaik-baiknya didalam
menjalanakan pelbagai ibadah serta rajin menghadiri perkumpulan dan
majelis-majelis yang baik.
·
Bersemangatlah dan janganlah malas dalam mengkaji
kitab-kitabtafsir, hadits, tashawwuf, dan lain-lain. Bergaul danbelajarlah
dengan para ulama al arifin billah, yaitu mereka yang mengenal Allah dan
menunjukkan kita kepada pengenalan kepada Allah melalui ucapan dan perbuatan
mereka
·
Hadirilah majelis-majelis ilmu dan dzikir.
Kunjungilah orang-orang shaleh yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Hiasilah dirimu dengan akhlak dan perilaku yang mulia. Bersihkan dirimu dari
sifat-sifat yang tercela. Cintailah kebaiakan dan orang-orang baik. Cintailah
orang-orang miskin dan rendah hatilah kepada mereka. Jadilah orang yang berguna
bagi sekalian hamba Allah zdidalam hal yang diredhai Allah dan Rasul-Nya.
__________________
(56) KH. Habib Mifthaul Huda Sulaiman Basyaiban (Gus Huda)
· Kesuksesan adalah ketika kita mampu memanfaatkan amanah usia
kepada sesuatu yang memberi kemanfaatan seluas-luasnya.
·
Kita itukan tidak tahu pada akhirnya
nanti kita akan jadi orang yang baik atau buruk menurut Allah. Mereka juga
makhluk ciptaaan Allah.
(57) SAYYID MUHAMMAD IDRIS bin MUHAMMAD MAHDI bin
MUHAMMAD as-SANUSI
·
Jikalau aku kesana untuk merampas tahtaku
kembali, (maka itu) hanya akan menumbuhkan lagi kematian kaum muslimin. Aku tak
mau itu terjadi.
(58)
HABIB MUHAMMAD IQBAL ASSEGAF
(Habib Muhammad Iqbal bin Husein bin
Ahmad Assegaf)
·
PMII dengan rendah hati siap menerima
pendapat, gagasan, dan saran, bahkan kritik dari siapapun, tetapi keputusan
tetap berada ditangan PMII.
·
Kita harus mempersiapkan diri, (karena) akan datang pada saatnya
nanti, orang akan merindukan dan kemudian mencari sosok pemimpin yang jujur,
punya integritas, kapabel, dapat diterima oleh semua golongan, memiliki
kecerdasan, arif dan bijaksana.
__________________
(59)
HABIB MUHSIN bin ALWI ASSEGAF
:
·
Sesungguhnya salah satu asas agama ini adalah
zuhud, mengakui kenikmatan dunia yang bersifat sementara. Kenikmatan yang pada
akhirnya di sesali oleh mereka yang terlarut didalamnya. Dunia pada hakekatnya
tidak ada nilainya. Bahkan Allah Swt sendiri tidak pernah memandang dunia
semenjak menciptakan-Nya. Allah juga mewanti-wanti hamba-hamba pilihannya agar
tidak tertipu dan senantiasa menjauhi dunia. Maka tidak dapat diragukan lagi
bahwa zuhud adalah sumber dari keberuntungan dan kebahagiaan. Oleh karena itu
perilaku zuhud merupakan identitas diri orang-orang yang mulia dan para
pemimpin ummat terdahulu.
·
Yang Maha Pemberi masih senantiasa bermurah hati.
Sesungguhnya Allah memiliki anugerah-anugerah yang berlimpah. Maka,
perbanyaklah ketaatan dan amalan-amalan yang baik. Mendekatlah diri kepada
Allah dengan ibadah-ibadah sunnah disertai dengan anggapan bahwa
ibadah-ibadahmu tersebut masih jauh dari sempurna. Jangan pernah beranggapan
bahwa ibadah-ibadahmu sudah banyak. Sebab amalan sedikit yang disertai tawadhu’
nilainya jauh melimpah, sedangkan amalan yang banyak akan menjadi sia-sia
apabila disertai ‘ujub (bangga diri).
·
Dan faktor terpenting yang akan menjadikanmu
seorang hamba yang pandai bersyukur adalah kesediaanmu menyisihkan sebagian umurmu
untuk menuntut ilmu. Sebab hanya dengan ilmu seseorang akan menyadari dari mana
datangnya nikmat itu untuk kemudian mensyukurinya.
·
Dan ilmu yang paling bermanfaat menurut syari’at adalah ilmu
yang nantinya akan menyertaimu di alam kubur, seperti yang dikemukakan
“Hujjatul Islam” Imam Ghazali. Dalam kitab Ihya nya, ia mengungkapkan:
“Ketahuilah bahwasanya ilmu yang bermanfaat di akherat yang akan membersihkan
dirimu dari dosa-dosa kelak bukanlah ilmu tentang perdagangan, memandikan
mayyit, atau thalaq. Bukan pula ilmu
tentang lafadz ataupun mantiq, namun ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang
bakal menyertaimu di dalam kubur, yaitu ilmu tauhid, ma’rifah. Mahabbah, juga
ilmu akhlaq, tahu diri serta zuhud di dunia”. Maka tuntutlah ilmu itu beserta
dalil-dalilnya, baik yang naqli maupun yang aqli dengan sungguh-sungguh.
Apabila berhasil, maka kamu akan meemperoleh kebaiakan-kebaaikan yang melimpah,
kamu akan dengan mudah membersihkan dirimu dari kotoran-kotoran maknawi
sehingga kemesraanmu bersama Allah menjadi lebih sempurna. Sesungguhnya tidak
ada yang dapat membersihkan diri kita melebihi ilmu. Semakin kokoh dasar ilmu
yang kita peroleh, semakin terang cahaya (nur ilahi) yang kita dapatkan. Tidak
ada kemuliaan yang dapat diraih kecuali dengan ilmu.
__________________
(60) HABIB MUHAMMAD RAFIQ AL-KAFF
·
Santri yang hebat itu bukanlah santri
yang bangga atas nama Pesantren dan gurunya, namun santri yang hebat itu adalah
santri yang bisa membanggakan guru-gurunya. Jika ada santri yang bangga atas
nama pesantren dan nama gurunya, tetapi akhlaknya rusak karena kesombongan ilmu
yang dimiliki, sesungguhnya dia bukanlah santri, statusnya saja yang santri
tapi jiwanya bukanlah santri.
(61) RAMA AIPHAMA (Sayyid Muhammad
bin Syagaf al-Idrus)
·
TORANG SAMUA
BASUDARA
Lagu ciptaan : RAMA AIPHAMA
Suda so dari dulu
Kitorang memang baku sayang
Opa deng oma so kase contoh
Sampe tua, baku sayang
Reff. :
Uti so kaweng deng, keke
No u so kaweng deng ungke
Kitorang jadi basudara
Satu rasa rica-rica, deng dabu-dabu
Manado deng Gorontalo
Kitorang baku sayang
Sangir deng Bolangmangondow
Kitorang samua basudara
Cinta torang baku cinta
Sayang torang baku sayang
Karna torang memang satu
Sulawesi Utara
(Ya Tuhan kami
Tuntunlah pemimpin dan bangsa kami
Ke jalan yang benar
Wahai saudaraku
Dari sabang sampai merauke
Hentikan pertikaian
Dan permusuhan
Alangkah indahnya
Hidup berdampingan
Dalam kedamaian
Karna torang samua basudara)
Kembali ke Reff.
Torang samua baku sayang
Torang samua basudara
Torang samua baku sayang
Torang samua basudara.
_____________________
(62)
H.M.H. Al-HAMID AL-HUSAINI
·
Perbedaan pendapat dalam kehidupan merupakan kenyataan yang
tak terhindarkan, karena peranannya sebagai salah satu factor yang menggerakkan
proses kemajuan. Akan tetapi jika perbedaan pendapat itu timbul dari prasangka
buruk dan dikumandangkan dengan berbagai tuduhan yang menusuk perasaan, soalnya
menjadi lain. Itulah yang paling tidak dapat dibenarkan, dan harus diusahakan
pencegahannya.
________________
(63)
HABIB MUHAMMAD SYUKRI bin ALI bin
SHAHAB
·
Jangan membandingkan satu majelis dengan
majelis lainnya, karena tidak diketahui dimajelis yang mana Allah SWT akan
memberikan nazhrah (pandangan) dan membukakan pintu taubat kepada kita.
____________________
(64)
HABIB MUHAMMAD bin HUSEIN ALAYDRUS (Habib neon)
·
Sudah wajar jika seorang ayah yang alim mempunyai keturunan
yang alim pula. Tapi, bagaimana caranya agar seorang ayah yang tidak alim, anak
dan keturunannya nanti pandai dan shaleh ? Usut punya usut, ternyata diantara
kakek buyutnya terdapat seorang yang shaleh, yang senantiasa bangun malam,
bermunajat kepada Allah agar keturunananya selamat dunia dan akhirat, terhindar
dari kefakiran harta dan ilmu, maka salah seorang keturunannya dijamin rizkinya
oleh Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita”asuransikan” anak-anakkita dengan
taqwa kepada Allah, supaya anak kita selamat dunia dan akhirat. Yaitu dengan
cara, sebelum tidur, shalat witir terlebih dahulu, kemudian membaca surah
at-Taubah ayat 128 sebanyak 7 kali. Lalu, pada pertigamalam, shalat Tahajjud
dan mendoakan anak keturunan kita agar mereka menjadi orang-orang shalih dan
berilmu. Insya Allah, apa yang kita harapkan dikabulkan Allah SWT.
·
Dimasa permulaan aku gemar menelaah
kitab-kitab tasawuf. Aku juga senantiasa menguji nafsuku ini dengan meniru
perjuangan mereka (kaum salaf) yang tersurat dalam kitab-kitab itu.
__________________
(65)
SAYYID MUHAMMAD RASYID RIDHA
(Sayyid
Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsuddin bin baharuddin al-Qalmuni
al-Husaini)
·
Aku telah mengarungi lautan tasawuf dan telah meneropong
intan-intan di dalamnya yang masih kokoh dan buih-buihnya yang terhempas ombak.
Namun akhirnya petualangan itu berakhir ketepian damai, “pemahaman salaf
ash-shalih” dan tahulah aku bahwa setiap yang bertentangan dengannya adalah
kesesatan yang nyata.
·
Tidak mungkin seorang hamba menjadi tuan.
Meski ia tampak dengan sifat ketuanannya.
·
Adapun orang-orang beriman maka apa yang dibukakan untuk
mereka adalah berupa berkah dan kenikmatan. Dan untuk hal itu, mereka
senantiasa bersyukur kepada Allah, ridha terhadap-Nya dan mengharapkan
karunia-Nya. Lalu mereka menggunakannya
dijalan kebaikan, bukan jalan keburukan, untuk perbaikan bukan untuk merusak,
sehingga balasan bagi mereka dari Allah adalah ditambahnya berbagai kenikmatan
di dunia dan pahala yang baik diakherat.
___________________
(66) HABIB MUHAMMAD SYIFA bin LUTHFI
bin YAHYA
·
Guru yang pintar itu
mahal tetapi guru yang lebih peduli itu lebih mahal.
·
Keberkahan seorang murid ada ditangan
guru, tanpa ridho guru ilmu akan sia-sia maka jangan engkau sakiti mereka.
· Kecintaan yang abadi adalah mencintai Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasalam dan keluarganya.
·
Sesulit apapun masalah yang kamu hadapi
cobalah untuk selalu sabar menghadapinya, karena dengan kesabaran masalah
apapun akan mudah diselesaikan.
________________
(67)
SAYYID MUHAMMAD AL-HASYIMI
·
Adab kami adalah keindahan kami
__________________
(68)
SAYYID MUSTHAFA LUTHFI
al-MANFALUTHI
·
Maka barangsiapa yang ingin mengetahui dimana
letak bahagia, janganlah ia diminta pada banyaknya harta ataupun pada kemegahan
keturunan.jangandi perak dan pada emas permata. Jangan diistana dan pada taman
yang indah. Jangan pada kembang mekar ataupun kuncup dengan baunya narwastu.
Tetapi carilah ia di dalam diri sendiri. Diri sendirilah telaga tempat tumbuh
entah bahagia entah celaka. Dari batang tubuh sendirilah datang sembuh atau penyakit.
Terserah kepada yang mempunyai diri.
·
Memang amat tinggi letak bahagia
itu. tetapi kita harus menuju ke sana. Ada orang yang putus asa berjalan
menujunya lantaran disangkanya susahjalan ke sana, padahal mudah, sebab dimulai
dari diri sendiri.
__________________
(69)
MUHAMMAD SHULFI bin
ABUNAWAR al-AYDRUS:
·
Jika urusan dunia menghimpitmu, ketakutan
menghantuimu, hutang mencekikmu, penyakit menyiksamu, orang-orang yang dicintai
mengkhianatimu, kejahatan orang hasud atau tukang sihir menggebukmu, masa depan
dan karir membuat gelisah dirimu, gagal dalam asmara atau jodoh yang belum
kunjung datang, belum punya keturunan, ujian hidup bertubi-tubi menyerangmu,
maka perbanyaklah membaca Hauqalah, yaitu La haula wa laa quwwata illa billaah.
Bacalah sebanyak-banyaknya dalam setiap harinya atau tidak kurang dari 100 x
dalam setiap hari, sebab kalimat itu sebagai Kanzun min Kunuzil Jannah
(perbendaharaan dari sorga), memiliki keutamaan yang agung dan menjadi amalan
utara para wali qutub dan para pengamal thariqah shufiyyah.
___________________
(70)
H. SAYYID MUHAMMAD HADI
·
Seharusnya yang menjadi pengurus
masjid adalah orang yang benar-benar mencintai dakwah dan berusaha tulus untuk
memajukan aktivitas masjid dan mereka minimal mempunyai ilmu agama dan
kepedulian terhadap perkembangan dakwah.
___________________
(71)
M. FACHIR ASSEGAF (wamenlu)
·
Ulama itu orang-orang terpilih, bukan hanya
pandai omong dan berdalih, tingkah lakunya mesti sholeh, punya pedoman ojo
dumeh.
·
Ulama buat kita adalah panutan,
bukan orang-orang manutan, sirah hidupnya harus ditiru, karena mereka adalah
guru.
_________________
(72) syekh MUHAMMAD ABDUSSHOMAD MUHANNA al-HUSAINI
al-AZHARI
·
Jika kamu
menginginkan kebahagiaan, maka kebahagiaaan yang hakiki itu terdapat didalam
diri kamu sendiri, bukan pada orang lain.
·
Kesyukuran
Ahlullah dan kesabarannya itu berbeda dengan kesyukuran dan kesabaran dari yang
lainnya. Maka seseorang bersyukur atas nikmat. Sedangkan Ahlullah bersyukur
kepada yang memberi nikmat. Dan orang-orang bersabar terhadap hilangnya nikmat,
sedangkan Ahlullah bersabar terhadap hilangnya taufiq.
____________________
(73)
HABIB MUHAMMAD bin AHMAD bin MUHAMMAD
bin ALWI al-MUHDAR
·
Maha suci Engkau wahai Allah Dzat Yang Maha
Agung, (ini dalahkalimat yang selalu diucapkan oleh beliau pada setiap kali akan
memulai pembicaraan/faslu al-khitob) berapa lamakah waktu yang harus
dihabiskan oleh seseorang yang mengucapkan dalam tasyahud awalnya “semoga shalawat
ditetapkan atas keluarga Muhammad?? (wa alaa ‘aali Muhammad) Bukankah seluruh
tasyahud awal itu hukumnya sunnah??? Dan bukankah bagi setiap orang yang
mengucapkannya ia sama dengan mendo’akan dirinya sendiri dan seluruh umat
Muhammad sebagai keluarga besar nabi Saw.
_________________
(74) HABIB MUHAMMAD TAUFANI al-KAFF, S.KOM
·
Modal saya hanya 2 M, yakni mengabdi
dan melayani.
________________
(75)
MUHAMMAD BAQIR al-HABSYI
·
Dalam perspektif Islam, peminangan itu lebih
mengacu untuk melihat kepribadian calon mempelai wanita eperti ketakwaan,
keluhuran budi pekerti, kelembutan dan ketulusannya. Kendati demikian bukan
berarti masalah fisik tidak penting. Ajaran Islam ternyata juga menganjurkan
untuk memperhatikan hal-hal yang bersifat lahiriah seperti, kecantikan wajah,
keserasian, kesuburan dan kesehatan tubuh. Bahkan ada hadits Rasul yang
memerintahkan untuk menikahi wanitayang subur (al-walud).
·
(hikmah ‘iddah):
1.
Memberi cukup kesempatan bagi kedua suami istri untuk
memikirkan kembali dengan tenang dan bijaksana—setelah mereda amarahnya—tentang
hubungan antara mereka berdua, lalu melakukan rujuk (tanpa akad nikah dan mahar
baru) sekiranya mereka menyadari bahwa yang demikian itu lebih baik bagi mereka
maupun anak-anak mereka.
2.
Demi menghargai urusan pernikahan sebagai sesuatu yang agung
dan sacral, yang tidak berlangsung kecuali dengan berkumpulnya parasaksi dan
tidak terputus sepenuhnya kecuali setelah masa penantian cukup lama. Dan
sekiranya tidak seperti itu, niscataia bagaikan permainan anak-anak kecil yang
berlangsung seat, kemudian bubar tidaklama setelahitu.
3.
Untuk mengetahui secara pasti bahwa perempuan itu tidak
sedang hamil dari mantan suaminya, sehingga nasab anaknya kelak menjadi jelas
dan tidak bercampur aduk dengan suaminya yang baru seandainya segera iamenikah
kembali sebelum diketahui kehamilannya.
__________________
(76)
HABIB MUHAMMAD bin ABDURRAHMAN ASSEGAF:
·
Maka tidak sah kecintaan kalian kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala, meskipun seseorang diantara kalian berkata :”Saya mencintai Allah”,
kecuali kau juga mencintaio Nabi Muhamamad Shallallahu ‘alaihi wasalam beserta
dzuriyahnya makhluk Allah yang paling dicintai-Nya.
·
Jika hendak berbicara mengenai keindahan
cinta, renungilah kehidupan Sayyiduna Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam,
semakin banyak kita mengamalkan sunnah nabi, semakin dekat Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam kehidupan kita.
_______________
(77)
MUHAMMAD ABDULLAH al-KHATIB
·
Sesungguhnya, hijrah adalah langkah yang baik untuk
memperoleh pertolongan, kemuliaan, dan keutamaan. Untuk memper tahankan
keimanan dan dasar-dasar agama, Muhammad saw. rela berhijrah. Dengan demikian,
beliau lebih leluasa menyebarkan Islam, memberikan penerangan dalam
kegelapan,dan mengukuhkan keimanan sehingga menjadi sempurna dan kuat.
·
Hijrah adalah sunanatullah yang berlaku bagi
para Nabi dan Rasul-Nya sejakAdam as. termasuk Nabi Nuh as. Dengan menggunakan
kapal, Nabi Nuh hijrah bersama umatnya yang beriman. (Lihat al-Qamar : 10-14),
sementara itu, ketika didesak oleh penyembah berhala, keluarga Kahfi pun hijrah
ke kahfi. Allah-lah yang memelihara dan memberikan pertolongan kepada mereka.
(Lihat Qs. al-Kahfi : 16). Hijrah nabi Musa as dilaksanakan pada tempat dan
waktu yang ditetapkan oleh Allah. (Lihat ad-Dukhan : 23-24). Demikian pula
dengan hijrah Nabi Luth as (Lihat al-Qamar : 33-34).
Demikian pula dengan para nabi yang lain. Barangsiapa membaca
kisah mereka, pasti akan mengetahui bahwa hijrah adalah sunnatullah. Setiap
orang yang ingin memperjuangkan agamanya tidak akan terlepas dari hijrah dan
tidak merasa terpaksa melakukannya. Hijrah itu dapat menempatkan orang-orang
mukmin di bawah naungan Allah Swt. (Lihat Qs. al-Anfal : 26).
·
Sekiranya Islam tidak memiliki pemerintahan, niscaya aspek
manusia tidak akan terjaga sehingga kaum muslimin dapat terpengaruh oleh
unsurnegatif yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan jasmani maupun rohani.
Tanpa kehadiran pemerintahan Islam, manusia—baik perkelompok ataupun
perseorangan—tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan demikian, umat islam harus
membentuk pemerintahan Islam, yaitu pemerintah yang dipimpin oleh orang-orang
islam berdasarkan syari’at islam.
·
Dapat disimpulkan bahwa hijrah Nabi saw dari
Mekkah ke Madinah tidaklah seperti yang digambarkan kalangan orientalis.
Berbeda dengan pandangan mereka, tujuan hakiki hijrah adalah membentuk
pemerintahan, menjalin ikatan yang kuat, menghimpun kekuatan, dan memperoleh daerah
yang strategis.
__________________
(78)
SAYYID MUHAMMAD SAAD ALAWY al-AIDRUS
·
Bahwa seseorang mengangkat kedua tangannya ketika bangun
dari ruku’ dengan bentuk posisi yang lalu seperti melakukan takbiratul ihram.
Seseorang yang melakukan I’tidal jangan menempelkan keduatangannya di atas
kedua lambung setelah melepaskan kedua tangannya.
__________________
(79) SAYYID MUHAMMAD USTAGLO EFENDI BABA al-KADIRI
·
Telanlah kepahitan
sehingga kepahitan dari buah yang pahit itu hilang. Dan siapapun yang sabar
dengan kesulitan dan cemoohan akan dapat menyingkirkan kesedihan yang telah
menular kepadanya.
·
Allah mengundang orang ketingkat
keselamatan, pengampunan dan kedekatan. Orang yang beriman harus melihat segala
sesuatu dengan bijaksana dan selalu memperhitungkan dirinya sendiri untuk
menghindari mengabdi kepada iblis.
_________________
(80)
MUHAMMAD AJJAJ al-KHATIB
·
Sunnah adalah segala sesuatu yang berasal dari nabi Saw
berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, karakteristik etik danfisik atau
sejarah, baik sebelum kenabian seperti menyendiri di gua Hira maupun
sesudahnya.
__________________
(81) SAYYID MUHAMMAD YUSUF AIDID
·
Ketika manusia
hanya memanfaatkan waktu untuk kepentingan dunia, untuk apa Allah menciptakan sorga
dan neraka.
·
Ketika manusia
berharap penuh kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar hajat-hajat diqabulkan
maka disitulah letak optimisme.
·
Berkumpul dengan
orang-orang shaleh akan berimplikasi (memberi dampak) pada etika keseharian.
·
Kebahagiaan ada ketika
hidup selalu berucap syukur dan berhati sabar.
·
Proses tazkiah
nafs dimulai dari refleksi diri dan muhasabah.
·
Perkataan yang
baik tercipta dari amal baik.
·
Ekspresi cinta
manusia kepada Tuhan adalah dengan memperbanyak zikir, dan ekspresi cinta kepada
Nabi adalah dengan bershalawat tanpa batas.
·
Seorang muslim
yang membaca surat tersebut (Surah al-Ikhlas) maka dijauhkan dari kemiskinan
zahir dan bathin. Kemiskinan zahir yaitu berupa kesempitan harta. Sedangkan
kemiskinan bathin yaitu berupa selalu kurang puas dan mengeluh terhadap rezeki
yang telah diterimanya. Dengan kata lain, dengan menjaga surah tersebut
seseorang akan menjadi lapang didalam rezekinya dan qana’ah didalam hidupnya.
__________________
(82)
SAYYID MUHAMMAD AMIN KUTBI
·
Sesungguhnya selamatnya
ayah bunda Nabi adalah hal yang benar menurut penelitian dan penetapan para
ulama.
Perhatikanlah risalah-risalah mereka,
jika kamu mau, niscaya kamu dapati cahaya keyakinan atas risalah-risalah itu.
Dan itulah sebenarnya keyakinan dan
prinsipku, seraya bertopang dengan hadits-hadits dan ayat-ayat.
Wahai suami Aminah. Dialah yang
melihat cahaya negeri Syam dari jarak perjalanan yang amat jauh.
Barangsiapa mempersembahkan kemuliaan
pada agama, maka engkaulah yang telah mempersembahkan kepada mereka hadiah yang
terluhur.
Bergembiralah, karena anugerah Allah
tidak memiliki batas. Anugerah-Nya hadir membawa berbagai kegembiraan.
Engkau lebih utama terhadap anugerah
Allah itu daripada para manusia yang tidak dapat mencapai sebagian dari
kelebihan-kelebihan itu.
Demikian pula ibunda dari sebaik-baik
makhluk. Baginya hak untuk dikedepankan di setiap keutamaan.
Wahai puteri Wahab. Engkau miliki
seluruh kebaikan dikarenakan melahirkan sosok manusia yang mengemban 7 qiraah.
_______________
(83)
HABIB MUHAMMAD bin ALWI bin SYIHABUDDIN
·
Barangsiapa
keluar untuk berdakwah ke jalan Allah, maka sesungguhnya dia akan mimpi
bertemu Nabi Saw.
_________________
(84) GUS MUHAMMAD
YUSUF al-BAQIR
(Muhammad Yusuf al-Baqir bin KH. Uzairon Thoifur Abdillah
al-Husaini)
·
Balasan terhadap
amal shaleh yang dilakukan tidak ada yang kecil, karena Allah Maha Besar.
·
Jika kita
mensyukuri nikmat-Nya, maka akan datang nikmat selanjutnya dan nikmat-nikma
sangatlah jarang.t lain yang belum ada sebelumnya. Disamping itu, syukur
merupakan satu kunci bahagia di dunia dan di akhirat.
·
Menjadi pemuda
dengan banyak pengikut di media sosial adalah hal yang lumrah, tetapi pemuda
yang dicintai oleh penduduk langit dan orang-orang beriman.
(85)
Prof. DR. MUHAMMAD ZAKARIA MARZUQ al-HUSAINI al-AZHARI
·
Seorang da’i,
haruslah meneladani manhaj dakwah Rasulullah dengan mendalami Sirah Nabawiyyah.
Tidak ada satu momen dalam sejarah kehidupan Rasulullah yang tidak mengandung
pelajaran mengenai dakwah.
·
Tidak mungkin
seseorang bisa efektif berdakwah jika kondisi keluarga didalam rumah tangganya
sendiri kacau.
(86) HABIB MUHAMMAD SHOLAHUDDIN bin AHMAD BARAQBAH
* Jika seorang
hamba selalu dekat kepada Allh, maka tidak ada ketakutan dan kekhawatiran
baginya, sebab rahmat Allah selalu tercurah untuknya, maka keselatanlah yang
didpatnya.
(87) HABIB MAHDI bin HAMZAH ASSEGAF
·
Jangan sampai
hanya dengan sebab satu kesedihan dan ujian yang kita hadapi , akhirnya
kitasanggup melupakan ribuan nikmat nikmat Allah yang telah diberi.
____________________
(88) Prof. Dr. MUNIR
MUHAMMAD al-QHUTHBAN
·
Sesungguhnya memproklamasikan berdirinya
Daulah islamiyah itu bergantung pada kondisi yang mendukungnya, yaitu
berdasarkan kualitas kepemimpinan, bukan berdasarkan kadar kualitas individu.
Rasulullah Saw. memilih strategi menangguhkan proklamasi karena beliau melihat
kesempatan belum mendukungnya di tengah lautan yang penuh karang dan posisi
yang bukan sentral kekuatan kaum Anshor (madinah), meskipun terjadi penindasan
besar-besaran terhadap kaum muslimin ketika kaum Quraisy mendesak mengklarifikasi
berita berdirinya Daulah Islamiyah. Jika Daulah Islamiyah diproklamasikan, kaum
Quraisy dan para pelancong dari kaum musyrikin dapat menjagal mereka yang
berjumlah tujuh puluh orang itu, dan berakhirlah sejarah Islam di muka bumi.
_________________
(89) Gus HABIB MUKTI ASROR
·
Ciri-ciri orang yang ridha kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala antara lain tidak pernah menyesali nasibnya sekalipun
sangat buruk dan tidak pernah berkeluh kesah ketika ditimpa musibah dan
masalah.
·
Jihad terhadap
diri sendiri, sebelum mengumandangkan jihad dengan menyeru kepada kebaikan dan
mencegah kepada kemungkaran, maka tugas pertama dan paling utama adalah jihad
terhadap diri sendiri. Agar mempunyai pribadi muslim sejati ada 4 (empat)
tingkatan dalam jihad, yaitu:
a) berjihad dalam rangka menuntut ilmu
b) berjihad dalam rangka menyebarkan Ilmu yang telah
dimiliki
c) berjihad dalam dakwah dengan argumentasi yang kuat
d) berjihad dengan sabar dalam menghadapi tantangan
berdakwah.
(90) KH. MUHAMMAD BASHORI ALWI bin
MURTADLO
·
Tidak ada istilah “mantan
guru” atau “bekas murid” demi kemanfaatan dan keberkahan itu.
·
Dibeberapa mesjid,
biasanya (dalam) memilih imam, yatu imam yang khutbahnya bagus luar biasa,
tetapi bacaannya salah, tetap berdosa, yang tidak mengingatkan berdosa, mesti
ada yang mengingatkan.
·
Ada 2 macam
kesalahan dalam membaca ayat al-Qur’an. Ada kesalahan yang merusak makna, ada
juga salah ringan. Salah yang merusak makna seperti “alhamdulillah” dibaca “Alkamduliullah”
itu merusak nama, baik sendiri ataupun jadi imam atau jadi makmum batal
shalatnya. Salah ringan tidak merusak makna, tidak membatalkan shalat.
(91) dr. MUHAMMAD SIDIK SAHIL, M.Kes
·
Diantara tanda
orang ikhlas itu tetap berbuat bak meski disangka tidak baik,diomongin tidak
baik, atau diperlakukan tidak baik
___________________
(92) Prof. DR. SAYYID
MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYA’RAWI
·
Jangan anda berkeyakinan bahwa penolakan doa merupakan
kemarahan AllahSwt kepada anda. Justru itu adalah tanda kebesaran-Nya. Karena
Diatidak hanya ingin memenuhi harapan anda saja, tetapi Dia juga ingin memenuhi
harapan yang akan membawa kebaikan kepada Anda. Seandainya Allah mengabulkan
semua do’a yang baik ataupun yang buruk, niscaya banyak sekali manusia yang
sengsara.
·
Do’a itu dianjurkan dimana saja dan
kapan saja. Karena doa adalah penyambung antara seorang hamba dan Tuhannya.
Bila seseorang berdo’a kepada Allah Swt dan meminta pertolongannya kapan saja,
maka Dia selalu berada di dalam hatinya. Siapa saja yang Allah selalu berada
dalam hatinya, maka orang tersebut tidak akan tersesat dan menderita. Ketika
seseorang merasa didalam hatinya bahwa alam semesta ini lemah, danhanya Allah
Yang Mahakuat lagi Mahakuasa, maka perasaan ini akan mendekatkan dirinya kepada
keimanan yang benar dan murni.
·
Menyandarkan diri kepada Allah dalam segala hal
merupakan cara yang terbaik untuk meraih ketenangan hidup.
·
Do’a adalah inti ibadah. Karena dalam
berdo’a seseorang mengadu kepada Allah Swt dalamsegala hal, dan berdo’a
merupakan ekspresi bagi lemahnya kemampuan seseorang di depan
kekuasaan-Nya.Berdo’a juga menjadi peluang untuk selalu mengingat-Nya. Ingat !
Semua orang sesat, kafir dan pendurhaka, ketika berada dalam kesusahan juga
memohon dan berdo’a kepada Allah Swt. halite terjadi karena setiap orang bila
berada dalam kesusahan selalu jujur terhadap dirinya. Juga karena setiap orang
dengan insting keimanannya tahu bahwa hanya Allah sajalah yang Mahakuasa.
·
Sesungguhnya do’a al-Qur’an adalah petunjuk dan
perlindungan. Do’a itu menunjukkan kita kepada jalan yang lurus dan melindungi
kita dari terjerumus ke jalan yang sesat, serta menerangi usaha kita dalam
segala hal. Karena itu, siapa yang berpegang teguh dengan do’a-do’a al-Qur’an,
maka ia tidak akan tersesat selamanya. Tidak ada yang disukai oleh Allah Swt,
kecuali anda berdo’a dengan firman-firman-Nya.
·
Jangan anda kira bahwa kenikmatan dunia
yang dimiliki oleh seseorang adalah tanda keridhaan AllahSwt terhadap orang
yang diberikan kenikmatan tersebut.Hal itu bukanlah ukuran keridhaan-Nya. Tidak
semua yang diberi nikmat di dunia diberi pula nikmat di akhirat. Karena
biasanya, orang pertama yang menolak ajaran Allah Swy adalah orang-orang yang
hidup mewah di dunia, yaitu orang-orang yang diberi harta, kenikmatan, dan
kekuasaan-Nya.
·
Diantara tanda-tanda diterimanya do’a seseorang adalah
ketenangan dan keridhaan dirinya terhadapkondisi yang dihadapinya. Karena itu,
ketika Allah Swt menurunkan ketentraman di hatinya, maka berarti do’anya telah
diterima. Karena pada saat itu berarti Dia telah meletakkan dalam sanubarinya rasa
puas yang menyebabkan ia tidaklagi membutuhkan apayang ia pinta, bahkan tidak
pernah tersirat dihatinya lagi permintaan itu.
·
Kita harus memahami bahwa perbuatan
Allah Swt dikehendaki-Nya, dan kejadian di alam ini semua di bawah
pengetahuan-Nya. Oleh Karena itu, bila takdir-Nya menentukan bahwa anda akan
bebas dari suatu kecelakaan atau jauhdari bahaya, maka akan tertulis juga
dalamtakdir itu bahwa anda akan berdo’adan do’a anda itu akan dikabulkan,
sehingga anda bebas dari bahaya itu. Tidak benar bahwa takdir yang
telahtertulis itu menunggu do’a sehingga terjadi atau tidak terjadi. Segala
sesuatu itu ada dalam pengetahuan Allah, takdirnya telah tertulis dan di dalam
ilmu-Nya segala sesuatu itu berada.
·
Andaikata kemukjizatan al-Qur’an telah dimunculkan semua
ketika diturunkannya, niscaya kemukjizatannya terhenti sampai masa itu
saja.Maka dari itu, Allah tidak memunculkannya sekaligus supaya mukjizat
al-Qur’an senantiasa terpancar sepanjang masa.Karena itu, mukjizat al-Qur’an
tidak pernah dapat tersingkap, meskipun yang terjadi pada masa lalu.
·
Bahwa persoalan kemasyarakatan
dimana-mana sama, sehingga memerlukan pengobatan yang sama pula. Karena itulah
kemukjizatan al-Qur’an itu ditujukan untuk ummat diseluruh alam ini. Maka siapa
yang mengikutinya, penyakitnya akan sembuh dan bahagia dalam hidupnya. Maka
kalau krisis berkepanjangan menerpa suatu negeri, barangkali obatnya hanya ada
di apotik “Al-Qur’an al-Kariim”.
·
Jika manusia ingin mendapatkan apayang membahagiakan,
hendaklah ia menambahkan kebaikan kepada sesuatu yang baik.
·
Jihad adalah alternatif terakhir dari
manhaj “metode” Islam dalam menciptakan perdamaian dan keamanan yang menuntut
setiap muslim untuk mengaplikasikannya. Karena jihad tidak mengenal istilah
rugi atau kalah terlepas apakah seorang mujahid tersebut mati terbunuh atau
tetap hidup. Kalaupun diamati terbunuh oleh musuh, berarti dia telah mempercepat
tujuannya dalam mencapai keuntungan akhirat, yaitu sorga. Maka, suatu kesalahan
apabila seseorang meratapi sahabatnya yang gugur dalam medan perang di jalan
Allah. Bukankah sang syahid tadi sedang menuju kebahagiaan surga. Kita, cepat
atau lambat, akan menyusulnya.
·
Hewan adalah salah satu unsur alam yang diciptakan
untuk manusia. Diantara hukum Allah yang diperuntukkan untuk manusia antara
lain : Islam mengatur tatacara berinteraksi antara manusia dengan binatang.
Allah tidak menjadikan binatang secara mutlak untuk tunduk kepada manusia—yang
kadang-kadang berperilaku jahat—akan tetapi Allah membuat suatu undang-undang
yang mengatur hubungan tersebut.
·
Kisah (yang ada dalam al-Qur’an) dan
aqidah merupakan satu kesatuan, dimana ada cerita, disitu pulalah diajarkan
tentang aqidah. Kalau keduanya terpisah, maka kisah akan menjadi cerita-cerita
seperti yang terdapat di dalam Taurat dan Injil. Jadi kalau cerita dalam
al-Qur’an merupakan cerita yang terpisah dari manhaj, maka cerita hanya
merupakan sejarah kejadian masa lampau.
·
JIka setiap taklim datri Allah diterima dengan
menanyakan sebabnya terlebih dahulu, maka ia telah melakukan perintah tersebut
dikarenakan sebabnya. Jika iamelakukannya karena sebab, maka nilai keimanan itu
boleh hilang atau rusak (mereka melaksanakan perintah tanpa ada imbalan pahala
dari Allah) baik hamba tetrsebut mukmin atau tidak. Sesungguhnya iman akan
menjadikan seorang mukmin lebih taat dalam menjalankan perintah Allah baik ada
sebab atau tidak.
·
Perintah Allah Innallaha ya’murukum diatas
menunjukkan bahwa perintah menuntut adanya perbuatan. Jika orang yang
memerintahkan lebih tinggi derajatya dari yang diperintah, maka itu disebut
dengan amr. Akan tetapi kalau perintah tersebut datangnya dari orang
yang sederajat, maka disebut dengan iltimas. Sedangkan kalau perintah
datangnya dari orang yang lebih rendah derajatnya disebut dengan : do’a
atau harapan.
·
Kalimat nakaalan (peringatan) adalah hukuman
yang pedih, dan hukuman tidak aka nada kecuali adanya pelanggaran. Ini
merupakan dasar hukum Islam dan dasar segala hukum. Mereka yang duduk dalam lembaga
kehakiman yang menangani hukum pidana dan perdata mengatakan bahwa tidak ada
hukuman kecuali dengan adanya perbuatan criminal. Dan tidak ada perbuatan yang
dianggap sebagai criminal kecuali adanyaundang-undang yang menjelaskannya. Jadi
sebelum menjatuhkan hukuman, tentu akan diucapkan : “Karena perkara ini
termasuk perbuatan criminal, maka hukuman nya adalah eperti ini dan seperti
ini. Begitu juga ketika ada seseorang yang berbuat maksiat (melanggar ajaran
Allah), maka dia berhak mendapatkan hukuman dengan hukum syariat.
Syariaat bukan berarti Allah mensyariatkan adanya
hukuman akan tetapi artinya adanyausaha agar seseorang tidakmelakukan tindakan
criminal.Dan jika tindakan criminal tersebut tetapdilakukan, maka baginya
hukuman yang setimpal, karena ia akan menjadi contoh dan menjadi pelajaran
untuk orang lain agar tidakmeniru dan melakukan pelanggaran. Inilah yang
disebut dengan nakaalan (peringatan) seperti tindakan peringatan dan pencegahan
agar tidak terjadi pelanggaran.
·
Apabila penemu listrik telah berusaha
agar seluruh dunia mengenal dirinya, nma, riwayat hidup, dan kisah penemuannya,
apakah pencipta matahari lalai sehingga tidak memberitahukan kepada kita bahwa
Dialah penciptanya? Dan apakah ada kekuatan lain (diluar manusia) yang
menciptakannya, tidak logiskah apabila Dia mengumumkan tentang jati dirinya?
Kenyataannya sampai sekarang tidak ada seorangpun (makhluk) yang mengaku
sebagai pencipa langit, bumi dan manusia, dsb. Kecuali Allah Swt. Sampai-sampai
orang kafir pun tidak dapat membantah tentang hakikat ini.
·
Manusia sebagai ciptaan Allah, dan Allah adalah
insinyurnya, segla macam ciptaan pasti dapat terpelihara dengan baik apabila
petunjuk insinyurnya itu dipakai. Kalau seorang insinyur memperbaiki
barang-barang bikinannya yang bersifat kebendaanitu dengan peralatan bersifat
kebendaan juga, maka Allah Yang Maha Ghaib ini juga menservis (memperbaiki)
ciptaan-Nya itu dengan cara-cara yang ghaib pula, bukan dengan peralatan
bendawi.
·
Kalau saya mengatakan bahwa saya telah
membawa anak saya yang masih menyusu naik kepuncak gunung Himalaya, maka apakah
wajar kalauada orang bertanya,”Bagaimana anakmu yang masih sarat menyusu itu
naik kepuncak Himalaya? Tidak, tidak akan ada orang yang bertanya begitu. Kalau
ada orang yang bertanya begitu berarti akalnya telah rusak (tidak normal) dan
orang Cuma akan bertanya, “Bagaimana anda bisa naik ke sana?”
Kalau orang bertanya, “Bagaimana Muhammad bisa melakukan perjalanan sejauh itu
dalam waktu satu malam?” Maka pertanyaan ini sama dengan pertanyaan orang kepada
saya: “Bagaimana anakmu yang masih sarat menyusu itu dapat naik kepuncak
Himalaya?
Ini berarti orang tersebut mengembalikan
perbuatan itu kepada Nabi Muhammad, bukan kepada Allah, padahal yang mengisra
kan itu adalah Allah, perbuatan itu adalah dari Allah dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku bagi Allah sendiri tanpa disertai Qanunul Basyari
(Kreterium yang berlaku untuk manusia) sama sekali. Mengapa? Karena semua
aktifitas itu berbeda-beda menurut kemampuan pelakunya.
__________________
(93) HABIB MUHAMMAD
AMIN bin ABDURRAHMAN ALATAS
·
Kalau ngantuk mendengarkan keterangan
saya, harus disediakan kopi. Kopi itu berkah menarik malaikat datang. Tapi
kalau habis minum kopi lalu merokok setan datang juga. Makanya, rokok dulu baru
kopi.
·
Perjalanan Nabi diwaktu malam bukan kebetulan. Malam
adalah waktu special. Ada ketenangan di sana. Sehingga para wali Allah lebih
memilih mati saja daripada tidak ada malam.
________________
(94) M ASAD SHAHAB
·
Kita dengan ikhlas
tidak mengharapkan apa-apa, meskipun hanya menaruh satu bata, untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia. Dengan tidak mengharap, tidak ada niat yang lain,
kecuali niat yang ikhlas untuk ikut bersama-sama mencapai satu Indonesia
makmur, Indonesia bersatu, Indonesia yang jaya. (Petikan Pidato beliau saat
temu tokoh pers Indonesia, 29 November 1985)
(95) KH. HABIB MASDUKI ALAWY
·
Ojo rumongso
nanging ngrumongsanono
____________________
(96) DR. MUHAMMAD
HASYIM MAHMUD
·
Pada zaman salafush sholeh dahulu,
masjid=-masjid penuh sesak dengan orang-orang yang menunaikan sholat subuh,
seperti tidak ada bedanya dengan saat mereka menunaikan sholat Jum’at.
Sepeninggal mereka, lahir
generasi-generasi yang tak mampu mengalahkan kemalasannya, bertekuk lutut
dengan rasa kantuk, dandigelincirkan oleh setan. Lalu, masjid-masjid menjadi
sepi—khususnya pada waktu sholat subuh--, yang ada hanya beberapa gelitir orang
saja.
__________________
(97) HABIB MUHAMMAD bin THOLIB al-ATTHOS
(Ponpes
at-Tholibiyah)
·
Apakah dengan
tahlilan kita itu bermaksiat atau menggunjing orang yang ada. Kita berdzikir
kepada Allah membaca ayat-ayat suci al-Qur’an, begitu juga dengan ziarah kubur
apakah dengan berziarah kubur dimakam kemudian berbuat hal-hal yang melanggar
perintah agama, justru dengan berziarah kubur kita akan ingat dengan kematian,
maka ajaran ulama dahulu adalah ajaran yang sangat berharga untuk kita
lestarikan.
·
Sekarang banyak
aliran yang mengatasnamakan Islam tetapi sebenarnya ingin menghancurkan Islam,
ingin menggembosi orang Islam sehingga tidak lagi memegang perintah ulama dulu,
mudah membid’ahkan, mensyirikan ummat Islam yang lainnya, seolah dirinya yang
paling benar. Ini adalah musuh kita bersama orang-orang yang ingin
menghancurkan Islam dan NU pada khususnya.
(98) HABIB MUMU BIN SYAIKH ABUBAKAR
(BSA)
·
Ada seorang wali
Allah jika beliau kedatangan tamu maka beliau langsung bersih-bersih diri dan
berdandan rapi, walaupun yang datang adalah seorang pemabuk sekalipun. Maka
sang anakpun bertanya : “Kenapa abah berbuat seperti itu?” sang ayah menjawab :
“Saya bukan menghormati jasad orang itu, tetapi saya menghormati cahaya iman
yang diletakkan Allah didalam hati orang tersebut”.
Jadi iman ummat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam sangat agung walaupun dia seorang pelaku maksiat, lalu bagaimana orang
shalehnya?
(99) H. MUTAHAR
(Sayyid Muhammad Husein Mutahar)
·
Dari Yakin kuteguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Ke hadhirat-Mu Tuhan
Dari yakin kuteguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Kehadapanmu tuan.
___________________
(100) SAYYID MAHMUDIN ASSEGAF
·
Kedatangan para
tokoh Hadrami ke Aceh merupakan upaya mengikuti jejak para datuknya untuk
mensyi’arkan Islam dan membangun hubungan silaturrahim dengan masyarakat Aceh.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila banyak para peneliti sejarah yang menyakini bahwa proses Islamisasi di
Nusantara ini tidak terlepas daripada peranan kaum hadrami yang telah
berlangsung sejak ratusan tahun silam.
(101) HABIB
MUHAMMAD WALIYULLAH bin SYEKH HABIB SAGGAF BIN SYAIKH ABUBAKAR
·
Jangan
mengandalkan untung-untungan, tapi latihlah skill dan kecerdasan, karena itulah
yang akan membawa keberuntungan.
_________________
(102) Syeikh MUHAMMAD
BAHAUDIN an-NAQSYABANDI
(Muhammad bin Muhammad bin Muhammad asy-Syarif
al-Husaini al-Hasani)
·
Jalan tasawuf dimulai dengan menjaga kesopanan tindak
tanduk dan perasaan hati agar tidak lancing kepada Allah, Rasulullah dan Guru.
·
Hakikat sebuah tarekat adalah penerapan
ajaran syariat dalam wujud yang paling sempurna. Sedang hakikat adalah
terealisasikannya “maqam kehambaan”
seorang anak manusia dihadapan Allah.
·
Orang yang berakal pasti tidak suka berkawan dengan
seorang yang sukame unda-nunda pekerjaaan jika mampu dikerjakannya hari ini.
·
Tasawuf adalah syari’at, dan barangsiapa
yang mengaku sebagai pengikut tasawuf, tetapi tidak menerapkan syari’at berarti
dia telah tersesat.
·
Jika kita (hanya) melihat kesalahan sahabat, kita akan
ditinggalkan tanpa teman, karena tidak seporangpun yang sempurna.
·
Tariqat kita adalah persahabatan,
kebersamaan, dan kebaikan dalam kebersamaan (Tariqatuna as-Suhbat wal khairu
fil jam’iyyat).
________________
(103) Prof. DR. M. ALI HAIDAR, MA
·
Dalam istinbath hukum Islam, terdapat 4 ilmu
penting yang saling berkaitan : dua pertama merupakan ilmu “pokok”, dan dua
terakhir merupakan ilmu “bantu”. Dua ilmu yang pertama adalahilmu fikih dan
ilmu ushul fikih. Objek ilmu fikih adalah tindakan orang dewasa (mukallaf)
dilihat dari berbagai segi yang kemudian hukumnya dikategorikan menjadi wajib,
sunnah, haram, makruh, dan mubah. Sebagai suatu metode, ushul fikih berperan
dalam menentukan prosedur instinbath hukum.Dengan metode ini, kemudian fikih
disusun dan dikembangkan. Dua ilmu yang terakhir adalah kaidah ushul dan kaidah
fikih. Kaidah ushul fikih berfungsi sebagaio media untuk memepermudah hakim
(qadhi) dan ulama dalam melakukan istinbath hukum.
___________________
(104) KH. SHOLEH DARAT
(Muhammad Sholeh bin Umar as-Samarani. Mempunya pertalian nasab sampai
Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) putra Raden Rahmat (Sunan Ampel).
·
Orang yang tidak mempunyai ilmu
pengetahuan sama sekali dalam keimanan, akan jatuh pada faham dan pemahaman yang
sesat.
·
Tidak boleh pasrah atau bergantung pada takdir karena
imannya orang awam adalah dengan harta (mal). Meninggalkan pekerjaan (kasab)
dapat menggoncangkan iman dan menghilangkan tauhid.Maka orang harus
instrospeksi, apakah telah berbuat ta’at sehingga harus bersyukur, atau telah
berbuat maksiat sehingga harus bertaubat sebab taat harus dengan kasab.
·
Intisari al-Qur’an adalah dorongan
kepada ummat manusia untuk menggunakan seluruh potensi akal budi dan hatinya
guna memenuhi tuntutan kehidupan dunia dan akhirat.
·
Bahwa awal Muharram itu adalah tahun barunya eluruh
ummat Islam. Adapun tanggal 10 Muharram adalah “Hari Raya” yang digunakan untuk
bergembira dengan shadaqah. Hari raya ini adalah untuk mensyukuri nikmat Allah,
bukan hari raya dengan shalat. Tetapi hari raya dengan pakaian rapid an
memberikan makanan kepada para faqir.
·
Buku ini dipersembahkan kepada orang
awam dan orang-orang bodoh seperti saya.
__________________
(105) SAYYID MUHAMMAD
QUTHB
·
Jika kita koreksi berbagai jenjang keadaan kita
sebagai ummat Islam, maka akan kita dapatkan jurang perbedaan yang demikian
dalam.Kita berada dalam dasarnya, sementara Islam berada dipuncak sebagai
akidah, syariat dan perilaku. Untuk mengembalikan posisi kita, maka kita harus
berupaya menggapai puncak tersebut.
·
Sudah seharusnya sebuah masyarakat
berdiri dan saling berwasiat dengan Islam, menjalankan gagasannya, akhlak, adab
dan berbagai bentuknya. Hingga masyarakat Islampun hidup bagi semua itu,
menjaga dan melindunginya serta menyeru kepadanya dalam bentuk yang realistis
dan terlihat oleh masyarakat jahiliyah yang sesat, agar mereka keluar dari
kegelapan kufur menuju cahaya iman dengan izin Allah. Hingga Allah mengizinkan
kepemimpinan Islam agar generasi-generasi dibesarkan dalam naungan dan
terlindung dari meluasnya ajaran jahiliyah.
·
Sesungguhnya Islam adalah agama keluarga. Dengan
demikian ia menetapkan tanggung jawab dan kewajiban orang mukmin dalam
keluarganya. Rumah tangga muslim merupakan inti masyarakat Islam dan ia
merupakan sel yang bersama-sama sel-0sel lain membentuk tubuh yang hidup
tersebut, yaitu masyarakat Islam.
·
Rumah merupakan benteng dari aqidah ini
(Islam), dimana keadaan dalam benteng tersebut harus kokoh, dan masing-masing
didalamnya berdiri pada posisi yang strategis, yang tidakdapat diterobos.
·
Kewajiban yang utama bagi orang-orang mukmin adalah
mengarahkan dakwahnya ke rumah dan keluarga. Ia wajib mengamankan benteng ini
dari dalam dan menutupsetiap lobang strategis ini sebelumia pergi jauh dari
situ berserta dakwahnya.
·
Sebenarnya, dalam setiap gerakan manusia
baik terhadap dirinya maupun orang lain terdapat sesuatu yang membenarkan
prinsip pahala dan hukuman. Begitupula banyak tradisi manusia yang kadangkala
tunduk pada batas-batas tertentu, kecuali kebaikandan kejahatan, keadilan dan kebenaran,
iman dan kufur. Maka semua itu bukanlah istilah atau tradisi manusia, tetapi
realita azali dimana seluruh hukum alam (termasuk manusia) tunduk padanya.
·
Metodologi Islam dalam melakukan pen- didikan adalah
dengan melakukan pendekatan yang menyeluruh terhadap wujud manusia, sehingga
tidak ada yang tertinggal dan terabaikan sedikitpun, baik segi jasmani maupun
segi rohani, baik kehidupan secara fisik maupun secara mental dansegala
kegiatannya di bumi ini. Islam memandang manusia secara totalitas, mendekatinya
atas dasar apa yang terdapat dalam dirinya, atas dasar fitrah yang diberikan
Allah kepadanya, tidak ada sedikitpun yang diabaikan dan tidak memaksakan
apapun selain apayang dijadibaruikan sesuai dengan fitrahnya.
·
Islam sangat memeperhatikan sekali
terhadap pembinaan rohani. Metodologi Islam dalam pembinaan rohani adalah
dengan menciptakan hubungan yang terusmenerus antararoh itu dengan Allah dalam
saat apapun dan pada seluruh kegiatan berfikir dan merasa.
·
Sesungguhnya salah satu keistemewaan agama yang agung
ini adalah bahwa ia memberi kebebasan kepada akal manusia untuk bekerja
seluas-luasnya berdasarkan kemungkinan yang adadiduniaini, dan tidak menutup
pintu atau mengurungnya didalam kurungan-kurungan besi yang kuat sekali.
Diantara ciri-ciri Islam yang paling utama ialah bahwa
ia dalam memanggil manusia untuk beriman kepada Allah tidak menterori
akalmanusia dengan hal-hal yang luar biasa yang tidak bisa diterima akal. Islam
telah memberi kebebasan kepada akal untuk menerangkan tanda-tanda kebesaran
Tuhan yang terdapat didalam alamini, agar ia memeperoleh jalan buat menemukan
benarnya penciptaan langit dan bumi dan kehidupan dan manusia ini, serta
berbuat dan berjalan sesuai dan berdasarkan kebenaran terebut.
·
Dalam pendidikan Islam, Allah telah
memberikan model yang sempurna yaitu yang terdapat padadiri Rasulullah (QQs.
Al-Ahzab (33) : 21). Teladan tersebut terdiri dari segala norma-norma,
nilai-nilai dan ajaranIslam. Anak memperoleh teladan dari orang tuanya, manusia
memperoleh teladan dari masyarakat, masyarakat memeperoleh teladan dari
pemimpin danpejabat.
·
Hidup ini perjuangan dan merupakan
pengalaman-pengalaman dengan berbagai peristiwa, baik yang timbul karena
tindakannya sendiri maupun karena sebab-sebab diluar kemauannya. Guru yang baik
tidak akan membiarkan peristiwa itu berlalu begitu saja tanpa diambil menjadi
pengalaman yang berharga.
·
Manusia yang hidup untuk dirinya
sendiri, maka usianya teramat pendek, bermula dari hari dia dilahirkan dan
berakhir ketika sakaratul maut menjemputnya. Akan tetapi bagi mereka yang
hidupnya untuk perjuangan Islam, usianya teramat panjang, bermula semenjak
Allah Ta’ala menciptakan Adam dan berakhir ketika Allah Ta’ala memusnahkan
jagad raya.
_______________
(106) SAYYID MIQDAD JAMALULLAIL an-NAURANI
·
Perbanyaklah kita berdo’a dan bermunajat
kepada Allah, khususnya disaat-saat akhir malam atau disepertiga malam diwaktu
sahur (dengan) memeperbanyak kita berdo’a kepada Allah, dan do’a orang yang
telah melaksanakan puasa oleh Allah Subhanahu wa ta’ala ternyata akan
dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala tanpa ada hijab lagi, tanpa ada
penghalang lagi.
·
Para ulama dan shalihin terdahulu, mereka,
bila tiba bulan suci ramadhan, mereka akan mengkhususkan waktu mereka untuk
memperbanyak tilawatil qur’an.
·
Diantara keutamaan bulan Ramadhan adalah
dimana Allah Subhanahu wata’ala mengkhususkan bagi orang yang berpuasa dibulan
ramadhan dengan sorga dengan pintu sorga yang dinamakan “ar-Rayyan”, sebagaimana
telah diriwayatkan bahwasanya nanti ketika tiba hari kiamat, dimana Allah
Subhanahu wa ta’ala memanggil orang-orang yang berpuasa dengan panggilan “ Ya
ayyuhal sha-imin”, mana orang-orang yang berpuasa didunia dibulan ramadhan,
maka mereka berdiri dan kemudian diperintahkan untuk memasuki pintu sorga
melalui pintu “ar-Rayyan”. Karena pintu sorga itu banyak, orang-orang yang
gemar shalat akan masuk sorga melalui pintu shalat, orang yang banyak
bersedekah masuk sorga melalui pintu sedekah, ada pula orang yang berjiohad
akan dipanggil untuk masuk sorga melalui pintu jihad.
________________
(107) SAYYID MURTADHA
MUTHAHHARI
·
Malaikat adalah wujud yang diciptakan
dari akal murni. Artinya, pada diri
malaikat sama sekali tidak terdapat unsur tanah, materi, hawa nafsu,
syahwat, amarah dan lain sebagainya. Demikian pula dengan hewan yang seluruh
substansinya bersifat materi. Lain halnya dengan manusia, insan adalah maujud
yang terdiri dari apa yang ada pada malaikat dan apayang ada pada hewan, suatu
makhluk mulki malakut.
·
Manusia dapat dianggap sempurnaapabila ia mampu
menyeimbangkan dan menstabilkan serangkaian potensi kemanusiaannya.
·
Dalam Islam, mengetahui konsep manusia
sempurna (insan kamil) merupakan hal yang sangat penting, karena konsep itulah
yang akan menjadi model dan contoh yang kalau kita berusaha meneladaninya
kitapun dapat mencapai kesempurnaan manusia sesuai ajaran Islam.
___________________
(108) HABIB MAD BULUH
(Habib Muhammad bin Alwi al-Hamid)
·
Siapa saja orang yang banyak mrngunjungi
ka’bah, maqam Ibrahim, sujud dan ruku’ tetapi diam-diam ada bibit benci sama
saya punhya keluarga (ahlul bait, pen), dia busuk hatinya sama saya punya
keluarga, pasti masuk neraka”.
_________________
(109) IMAM NAWAWI
al-BANTANI
(Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi bin Ali bin Jamad
bin Janta bin Kiai Masbugil bin Kiai Masqun bin Maswi bin Kiai Tajul Arusy Tanara
bin Maulana Hasanudin Banten bin Maulana Syarif Hidayatullah Cirebon bin Raja
Amatuddin Abdullah bin Ali Nurul Alam bin Maulana Jamaluddin Akbar Husain bin
Imam Sayyid Ahmad Syah Jalal bin Abdullah Adzmatkhan bin Amir Abdul Malik
Adzmatkhan bin Alwi bin Muhammad bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’
Qashim bin Alwi Ubaidillah bin Imam Ahmad Muhajir bin Isa an-Naqib bin Muhammad
Naqib bin Ali Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Baqir bin Ali Zainal
Abidin bin Husain bin Ali dan Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Saw).
·
Pakaianku yang jelek dan kepribadianku tidak cocok dan
tak pantas dengan keilmuan sang professor berbangsa arab.
·
Barangsiapa yang menginginkan terhindar
dari segala marabahaya maka jika dirinya hendak mengucapkan sesuatu dan atau
melakukan sesuatu maka mestilah ia menyadari bahwa Allah Ta’ala pasti akan
menanyainya kelak tentang semua itu. Sebelum engkau melakukan sesuatu,
hendaklah engkau mempersiapkan jawaban nya sekarang juga sebelum Allah Ta’ala
menanyakannya kelak pada saatnya. Jika jawabanmu nantinya tidak akan diterima
maka jangan lakukan perbuatan atau ucapan tersebut.
·
Kasih sayang Allah Swt itu bisa dari hal yang kecil.
·
Apabila suami dapat mengajarkan
istrinya, maka istri tidak boleh keluar rumah untuk bertanya kepada ulama.
Jikasuami tidak dapat mengajar istri karena ketidaktahuan yang disebabkan
sedikitnya ilmu yang dimiliki, maka sebagai gantinya dialah yang harus bertanya
kepada ulama, lalu menerangkan jawaban orang yang memberi fatwa itu kepada
istrinya, dan istri tidak boleh keluar rumah. Jika suami tidak sanggup bertanya
kepada ulama maka istri boleh keluar rumah untuk bertanya bahkan hukumnya
wajib, dan suami berdosa kalau melarangnya. Jika istri telah mengetahui tentang
kewajiban-kewajiban, maka ia tidak boleh keluar mendatangi majelis taklim
kecuali dengan izin dan ridha suaminya.
__________________
(110) KIAI KHALIL
BANGKALAN
(kh. Muhammad Khalil Bangkalan bin KH Abdul Lathif bin
Kyai Hamim bin Kyai Abdul Karim bin Kyai Muharram bin Kyai Asrar Karamah bin
Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman).
·
Dulu, saya memang mengajar tuan. Tapi, hari ini, saya
nyatakan bahwa saya adalah murid tuan.
_________________
·
Langkah monumental pertama Nabi ditempat
tujuan hijrah adalah mengubah nama Yatsrib menjadi Madinatur Rasul atau
al-Madinah al-Munawwarah. Selanjutnya mendirikan majid sebagai kebutuhan
mendesak tempat beribadah dan berkumpul. Nabi memper- saudarakan kaum muslimin
Makkah yang berhijrah dengan tuan rumah dan memberikan gelar Muhajirin dan
Anshar.
·
Nabi kemudian, terus melangkah membina ummat. Beliau
mengajarkan juga kegiatan kemasyarakatan, bahkan merupakan ajaran yang pertama
kali sepanjang sejarah manusia. Nabi mencanangkan kepada masyarakat agar
menyumbangkan harta untuk dana umum yang dimanfaatkan bagi kesejahteraan
masyarakat. Pengumpulan harta itu diistilahkan secara umum sebagai baitul maal
atau perbendaharaan umum. Orang-orang muslim yang miskin dan para penghuni
shuffah atau suatu bangunan di sudut masjid Nabi juga mendapat santunan dari
perbendaharaan umum ini.
_________________
(112)
HABIB MUHAMMAD bin MUNDZIR bin FUAD
al-MUSAWWA
·
Pemberian rahmat Allah selalu tercurah kepada semua makhluk
yang dikasihi-Nya. Dimana Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengumpulkan kita
disaat kita berkumpul saat ini . Rahmat Allah selalu diberikan kepada ummat
nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Berapa banyak hamba Allah yang
tidak diberikan rahmat seperti ini. Mereka yang berada ditempat maksiat justru
melupakan Allah. Namun kita disini diberi kemuliaan karena disitu ada Sayyidina
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam.
·
Apabila kita mencintai kekasih-Nya, Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasalam, maka pandangan rahmat dan kasih sayang akan selalu
ditimpakan kepada para pencinta-Nya
__________________
( (113) HABIB MIQDAD
bin QASIM BAHARUN
·
Sebelum seorang murid memutuskan untuk berguru
kepada si A, saya mau mengaji, saya mau berguru, (maka) kau lihat dulu, kau
telusuri dulu bagaimana dia, siapa dia, bagaimana pemikirannya, bagaimana
pemahamannya, dari mana dia belajar, siapa gurunya, apa kitab-kitabnya,
bagaimana aqidahnya, bagaimana pemahamannya terhadap al-Qir’an, terhadap
hadits, bagaimana (hubungan) dia dengan Allah, bagaimana dis dengan Nabi,
bagaimana dia sengan sahabat, bagaimana dia dengan ulama, itu semua harus
ditelusuri, dikasih waktu 2 bulan. Sebelum kau putuskan untuk mengaji kepada
seseorang, engkau punya waktu 2 bulan untuk menelusuri, mencari informasi
sedetail mungkin tentang pribadi dia, setelah mantap baru kau berguru
dengannya. Bila sudah mantap, merapatlah dan jangan tinggalkan dia, karena dia
yang akan mengantarkan kita nyambung dengan Allah Subhanahu wa ta’ala, yang
jelas pasti lewat Rasulullah karena satu-satunya pintu untuk sampai kepada
Allah adalah melalui (mengikuti, pen) Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
·
Barakahnya nyambung dengan Nabi, itu sandal
jadi mulia, lebih mulia dari makhluk-makhluk yang lain. Kita alhamdulillah,
ketika anda dinisbahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dengan gelar “Ummat
Muhammad” berarti anda dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka syukuri
nikmat kemuliaan ini dan jangan hinakan diri kita yang sudah dimuliakan oleh
Allah Subhanahu wa ta’ala dengan bersambung kepada Nabi yang agung.
_________________
(114)
HABIB MIR ASADULLAH QADIRI
·
Bagaimana mungkin seorang murid
menyebut gurunya sendiri secara tidak langsung sebagai orang yang syirik dan
kafir.
·
Sungguh aneh bin
ajaib, cukup berbekal belajar dari buku-buku pelajaran agama Islam tiba-tiba keluar sebagai “ulama” bahkan
berani menyalahkan para ulama imam ahlussunnah wal jama’ah.
·
I
have lived abiding by a philosophy all my life, wihich as to “preach Islam
selflessly”.
_______________
(115) HABIB MUSA
BARKAH
·
Jangan kita mau dibodohi, dengan slogan bahwa
“masjid adalah harus dipisahkan dari politik”. Orang-orang munafik
seringkali yang mengaku muslim bahwa mesjid bukan tempat untuk berpolitik.
Padahal sejak awal Rasulullah mau membina ummat baik urusan pribadi,
kekeluargaan, urusan ekonomi ummat dan urusan berbangsa, bernegara adalah di
mesjid. Beliau membina sahabat-sahabat dan ummatnya di mesjid. Jadi mesjidlah
tempat pembinaan kepribadian, akhlak, tempat pembinaan keluarga, tempat
pembinaan ekonomi ummat. Karenanya,
mesjidpun harus peduli dengan lingkungan dan nasib ummat, mesjid harus lebih
banyak meemberikan manfaat untuk ummat disekitarnya.
(116) HABIB MUSA
bin UTSMAN ASSEGAF
·
Jangan berhenti, jangan bosan untuk selalu
mencintai Rasulullah. Jangan pandang waktu lawas kada lawas, satumat kada
satumat, tapi kalau ada manfaatnya untuk Nabi Muhammad maka terus kejar itu
Nabi Muhammad.
·
Kita harus bergembira, janagan ada lagi kita
mencari hiburan di luar sana, hiburan kita adalah maulid Rasulullah ibn
Abdullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kada perlu kita menghilangkan rasa lelah
kita, tidak perlu penghilangkan rasa capek kita dengan banyaknya
tamasya-tamasya di luar sana,cukup kita mencintai, mengagungkan, memupuk rasa
rindu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan cara bershalawat
kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
·
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : Katakan
wahai Muhammad, dengan karunia dan Rahmat-Nya Allah. Kata Allah Subhanahu wa
ta’ala kepada Nabi Muhammad : Katakan kepada ummat, dengan karunia dan
rahmat-Nya Allah Subhanahu wa ta’ala hendaknya mereka semua bergembira. Apa raahmat Allah, apa karunia Allah
Subhanahu wa ta’ala tersebut? Yaitu rahmat yang harus kita senangi disitu
adalah nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah adalah raahmatan
lil ‘alamin, kasih sayangnya terhadap makhluk di alam semesta ini terlebih
kepada ummatnya.
(11 (117) USTADZ MUSA
KADZIM al-HABSYI
·
Manusia adalah
makhluk yang senantiasa berada dipersimpangan jalan, antara terserap dalam
tarikan kuat dari dimensi jasmaninya atau memberikan peluang bagi aktualisasi
dimensi rohani. Oleh karena itu, makhluk yang memiliki karakter seperti ini
membutuhkan kepada suatu aturan yang berbeda dengan semua makhluk yang lain,
seperti binatang yang hanya terdiri dari unsur jasmani semata, atau unsur
emosional, tetai tidak ada unsur rohani yang harus dipenuhi seperti manusia.
Sebaliknya manusia, karena kompleksitas unsur yang ada didalam diri, maka ia
membutuhkan kepada aturan, serangkaian tuntunan yang berbeda dengan yang
dibutuhkan makhluk lain. Dari segi inilah kemudian kita memahami betapa manusia
ini perlu membutuhkan tuntunan dari Penciptanya yang mengetahui dengan sempurna
makhluk yang diciptakannya yang bernama manusia. Kebutuhan manusia (akan
tuntunan) bukanlah kebutuhan yang
bersifat sementara atau sewaktu-waktu tetapi kebutuhan yang bersifat permanen
dan disetiap saat. Juga bukan kebutuhan yang ada pada individu tertentu tapi
tidak pada individu yang lain, melainkan suatu kebutuhan yang sifatnya
universal mencakup seluruh species yang bernama manusia. Dari hal itulah
kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan tuntunan dan petunjuk dengan
mengutus para nabi dan rasul.
(118) HABIB MUHSIN
bin ABDULLAH al-ATTOS
·
Semua para wali diangkat karena hatinya yang bersih,
tidak sombong, dengki dan selalu rendah diri.
·
Terangi rumahmu dengan lampu, dan
terangi hatimu dengan al-Qur’an.
·
Jadikan akalmu, hatimu, rohmu, jasadmu, karena bisa
semua terisi dengan nama-Nya berbahagialah kamu.
_________________
(119)
IMAM
SYAFI’I
(Muhammad
bin Idris bin Abbas bin Usman bin
Syafi’i bin Saib bin Ubaid bin Abu Yazid bin Hasyim bin Abdul Murthalib bin
Abdul Manaf bin Qusyai bin Qilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin
Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin ‘Ud bin Udad.
Ibu :
Fatimah binti Abdullah bin Husain
bin Ali bin Abi Thalib) :
·
Apa yang telah aku katakana padahal Nabi Saw
sungguh telah menyatakan dengan menyalahi perkataanku, maka apa yang telah sah
dari hadits Nabi Saw lebih utama dan janganlah kamu bertaklid kepadaku.
·
Tiap-tiap masalah yang sah padanya khabar (hadits) dari
Rasulullah saw dengan menyalahi apa yang telah aku katakana, maka aku akan ruju’
(kembali mengikut) kepadanya diwaktu aku hidup dan sesudah aku mati.
·
Tiap-tiap yang menyalahi perintah Rasulullah
saw jatuhlah ia dan tidak akan tegak besertanya pendapat dan tidak pula
perbandingan.
·
Orang yang dibuat marah, lalu tidak marah maka dia itu
keledai. Dan orang yang dibuat rela, lalu tidak rela, maka dia itu syeitan.
·
Air kalau tetap disuatu tempat, ia akan busuk.
Kalau ia mengalir barulah ia bersih dana kalau tidak mengalir akan menjadi
kotor.
·
Pergilah merantau untuk mencari kemuliaan, karena dalam
perantauan itu ada lima kegunaan,yaitu menghilangkan kesedihan, mendapat
penghidupan, mendapatkan ilmu, mengagungkan jiwa, dan dapat bergaul dengan
orang banyak.
·
Tidak seorangpun dipandang yatim hanya karena
kematian ayah budanya, tetapi yang benar-benar yatim ialah mereka yang tidak
berilmu dan beradab.
·
Aku tidak pernah kenyang sejak berusia 16 tahun, karena
kenyang itu memberatkan badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan,
mendatangkan tidur, dan melemahkan dari ibadah.
·
Tidak akan berbahagia seseorang yang
mempelajari ilmu dengan kekuasaan dan tinggi hati, melainkan yang
mempelajarinya dengan rendah hati, kehidupan yang sulit, dan mengabdi kepada
ulama, dialah yang akan bahagia.
·
Sudah menjadi suratan bahwa orang yang akan dinaikkan
derajatnya, pastilah diuji dengan kemelaratan/ kemiskinan.
·
Orang yang diberi rizki dengan mudah,
pahalanya sedikit, tidak terpuji,dan tidak mendapatkan taufik.
·
Goresan penaku di tengah lembaran kertas, terasa lebih indah
ketimbang khayalan.
·
Apabila engkau menginginkan kemuliaan
orang-orang yang mulia, maka dekatilah orang yang sedang membangun rumah untuk
Allah. Hanya orang yang berjiwa mulia yang dapat menjaga nama baik dirinya, dan
selalu menghormati tamunya, baik ketika hidup maupun setelah mati.
·
Jika cinta suci tak datang dari tabiatnya, maka tak ada
gunanya cinta yang dibuat-buat.
·
Kupasrahkan penerimaan rezekiku hanya kepada
Allah Penciptaku, karena aku yakin Dia-lah sebaik-baik pemberi rezki. Pabila
sesuatu telah ditakdirkan menjadi rezekiku, tak mungkinlah ia terlepas dariku
meskipun ia berada di kedalaman lautan.Kemanapun aku pergi, rezeki Allah pasti
selalu mengunjungiku walaupun aku tidak memintanya. Tak mungkin ada kehidupan
tanpa rezeki, sebab Dia telah membagi-bagikan rezeki.
·
Betapa banyak orang tertawa padahal kematian berada diatas
ubun-ubunnya. Dan jika ia mengetahui kematian itu, pasti ia akan mati karena
bersedih hati. Barang siapa tidak diberitahu tentang saat kematiannya pada esok
hari, pastilah pikirannya akan melayang kepada rezeki yang akan diraihnya
setelah hari esok.
·
Sering sekali cobaan itu datang, mengimpit
hati seorang pemuda. Namun, ketika mereka bertakwa, Allah berikan jalan
keluarnya.
·
Jadikanlah dirimu sebagai orang yang merasa memiliki banyak
dosa terhadap sesama. Hapuskanlah dosa-dosamu itu dengan senantiasa memberikan
setetes kebahagiaan kepada hati mereka, yaitu dengan bermurah hati kepada
mereka, karena setiap kesalahan hanya dapat ditebus dengan kemurahan hati.
·
Apa yang Kau kehendaki pasti terjadi, meskipun
itu tak seiring dengan keinginanku. Tetapi apa yang kuinginkan tak mungkin
menjelma, jika tak sejalan dengan kehendak-Mu.
·
Terimalah permintaan maaf sahabatmu yang melakukan
kesalahan, baik ia jujur mengtakannya kepadamu ataupun tidak. Dengan begitu
berarti telah taat kepadamu orang yang engkau terima dari segi lahiriahnya
saja. Dan telah membuatmu mulia orang yang bermaksiat kepadamu secara
sembunyiu-sembunyi.
·
Aku menganggap diam sebagai perniagaan.
Meskipun taka da untungnya, paling tidak aku tak merugi. Diam ibarat niaga yang
membawa segudang keberuntungan bagi pemiliknya.
·
Seseorang yang memiliki sifat wara’, takkan memperdulikan
kejelekan orang lain, karena disibukkan oleh aibnya sendiri. Ibarat orang
sakit, ia tak mungkin menghiraukan penyakit orang lain, karena sibuk
memperhatikan penyakitnya sendiri.
·
Jika hidupmu ingin selamat dari nista,agamamu
mulia, dan hartamu terjaga, jangan sekali-sekali kau buka rahasia pribadi
seseorang. Karena semua orang mempunyai rahasia pribadi, dan mereka juga
mempunyai lidah.
·
Tak ada baiknya banyak bicara jika engkau telah mengetahui
inti pembicaraannya. Bagi seorang pemuda lebih baik diam ketimbang berbicara
yang tidak pada tempatnya. Sebab, seorang pemuda memiliki watak yang dapat
dilihat dari raut mukanya.
·
Betapa pedih hatiku, ketika aku berpisah
dengan hartaku tiba-tiba aku didatangi oleh orang-orang yang shaleh. Adalah
suatu musibah bagi diriku, pabila ada orang yang meminta bantuan kepadaku
sementara aku tidak memiliki apa-apa.
·
Aku selalu mengadu kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, karena
Dia-lah yang Maha tahu keadaanku yang sebenarnya.
·
Engkau durhaka kepada Allah dan sekaligus
menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau
mencinta-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang
menaruh cinta tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya. Dia
telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu setiap saat. Dan tak ada rasa syukur yang
engkau panjatkan kepada-Nya.
·
Aku mencintai orang-orang shaleh, merskipun aku belum
termasuk golongan mereka. Aku berharap semoga aku mendapatkan syafaat dari
mereka.
Aku
membenci orang-orang durhaka, meskipun sebenarnya, mungkin akupun termasuk
golongan mereka.
·
Jika kita menghormati Ali, maka kita dianggap rafidhah
oleh orang-orang bodoh. Dan jika kusebut kelebihan Abu bakar, maka aku disebut
sebagai nashibi. Aku ingin selalu menyandang gelar Rafidhi dan Nashibi
karenaaku mencintai mereka sepanjang nyawaku bersatu dengan raga.
·
Adakah engkau menganggap rendah nilai sebuah doa ? Padahal
engkau tak mengetahui dampak sebuah doa. Tidak ada salahnya engkau berdoa
ditengah malam. Tetapi, camkanlah bahwa malam memiliki batas yang pasti
akanberakhir.
·
Apabila pagimu telah penuh dengan dosa, dan
engkau takut akan siksa-Nya di hari kemudian, percayalah bahwa telah datang
ampunan Allah Yang Maha Pengampun kepadamu, berikut nikmat-Nya yang berlipat
ganda. Janganlah sekali-sekali berputus asa dari kasih sayang Tuhan, pada saat
apapun. Bukanlah dalam perut ibumu ada segumpal darah dansejuta kasih sayang ?
Apabila Dia menginginkan engkau untuk menjadi penghuni Jahannam selama-lamanya,
pastilah Dia mengosongkan hatimu dari ketauhidan.
·
Di saat hatiku membeku dan pikiranku kacau, kujadikan
harapanku sebagai tangga menuju ampunan-Mu.
·
Apabila seseorang bersedekah dengan niat
diberikan kepada qurra’ (orang yang ahli membaca al-Qur’an), maka
sedekah itu diberikan kepada orang-orang yang hafal al-Qur’an. Dan apabila ada
seseorang bersedekah dengan niat diberikan kepada orang yang paling berakal,
maka sedekah itu diberikan kepada orang-orang yang berzuhud dari dunia.
________________
(120) SAYYID MUHAMMAD bin MUHSIN al-BARAKWAN (Amuntai)
·
Bisnis sama Allah dapat 2 (dua): dunia
bahagia akherat bahagia. Bisnis dengan dunia, rugi dunia rugi akherat, nggak
dapat apa-apa. Karena itu, ayo ! kita perbanyak ibadah-ibadah, walaupun sekecil
apapun, asalkan baik sekecil apapun, perbanyak”.
·
Jangan remehkan pahala
yang kecil ataupun dosa kecil. Pahala kecil, sekecil apapun gunakan, amalkan.
Tapi dosa kecil, sekecil apapun, hindarkan. Kita nggak tahu, Allah Ta’ala balas
apa dengan kita. Kita nggak tahu. Mungkin amalan yang besar (tapi) di sisi
Allah kecil, akan tetapi, amalan yang kecil di sisi Allah, bisa besar”
(121) HABIB
MUHAMMAD bin ABDULLAH al-JUNAID
·
Pandai-pandailah
bersyukur apabila mendapatkan kebahagiaan dan jika mendapatkan kesedihan
beristighfar dan bertobatlah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
·
Dari dahulu ulama
ahlussunnah dengan syi’ah atau dengan aliran manapun dan dimanapun hidup rukun
berdampingan, namun karena kepentingan politik, agama dibuat tameng dan dibikin
pemicu penghalalan hasrat nafsu politik kelompok-kelompok tertentu, kalau agam
sudah dicampur adukkan dengan kepentingan, (maka akan) hancur.
(122) KH. R. MUHAMMAD HAMBALI SUMARDI
(KH. R, Muhammad Hamabali Sumardi bin Raden Sumardi bin
Raden Muhammad Sujak bin Raden Abdul Hadu bin Raden Tirto Diwonggo bin Raden
Tirto Wijoyo bin Pangeran Penyangkringan bin Sayyid Muhammad al-Hadi (Pangeran
Sedo Krapyak/ Wongso Kusumo) bin Sayyid Badrul Budur (Panembahan Kalico) bin
Sayyid Sholeh (Panembahan Mekaos Honggo Kusumo) bin Sayyid Ja’far Shadiq bin
Sayyid Utsman Haji bin Raja Pendita bin Syekh Maulana Malik Ibrahim bin Sayyid
Husain Jamaluddin (Syekh Jumadil Kubro) bin Sayyid Abdullah Khan bin Sayyid
Abdul Malik bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid
ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Sayyid Isa ar-Rumi bin Sayyid Muhammad
an-Naqib bin sayyid Ali aluraidhi bin ja’far shadiq bin Muhammad al-Baqir bin
Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahrabinti
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam)
· Ora usah coba cobaan seng penting slamet
(tidak perlu coba-coba, yang penting selamat)
· Moco kitab ojo nganggo kitab seng ono
maknane
(Membaca kitab jaangan memakai kitab yang ada maknanya)
·
Selagine iseh
urip, kethoknoho ngajimu
(selama masih hidup, tampakkanlah (ilmumu) ketika Ngaji).
(123) HABIB MUSTHOFA KAMAL al-HABSYI
·
Ka’bah itu adalah
tempat paling mulia. Sehingga Nabi Ibrahim
tafaul dengan itu tempat (dengan) membangun mesjid (tempat ibadah, pen),
shalat ribuan rakaat, tetapi satu suapan makanan yang diberikan kepada orang
yang sedang kelaparan lebih bangun daripada segala sesuatu, lebih bagus
daripada bangun dan shalat beribu-ribu rakaat. Tetapi syaratnya adalah yang
kitra berikan itu adalah benar-benar kepada orang yang membutuhkan.
(124) SYAIKH HABIB
MUHAMMAD bin HADI ASSEGAF
·
Tidak ada yang
lebih manfaat bagi kita daripada mengikuti para salafusshaleh dalam segala
perkara syari’at, pemikiran, ibadah maupun adat/ kebiasaan, karena mereka para
salafusshaleh tidak melakukan suatu perkara kecuali perkara tersebut sudah
pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
(125) SAYYID
MUHAMMAD AMIN as-SINQITHY al-HASANI
·
Sebaik-baik thariqah adalah thariqah ilmu.
(126) KH. SYEKH MAS’UD HUSAIN al-HASANI
· Shalawat itu sangat
penting bagi kita ummat Islam. Salah satu bentuk dari kecintaan seorang muslim
kepada Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah membaca
shalawat untuknya. Sebagaimana
dianjurkan dalam al-Qur’an Surah al-Ahzab (33) : 56 , (Sesungguhnya Allah
dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya).
Bershalawat itu artinya, jika datang dari Allah berarti pemberian rahmat, dari
malaikat berarti memintakan am;punan, dan jika dari orang-orang mukmin berarti
berdo’a supaya diberi rahmat.
· Membaca shalawat,
selain sebagai perintah secara langsung dari Allah Subhanahu wa ta’ala – (yang
Dia dan para malaikat mencontohkannya) – juga memiliki banyak keutamaan yang
akan didapat oleh orang-orang yang mengamalkannya. Diantaranya:
1) , dikabulkan do’anya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Apabila salah seorang diantara kamu membaca shalawat,
hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya.
Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdo’a
dengan do’a yang dikehendaki” (HR. Ahmad, Abu Dawwud dan Tirmidzi)
2) dijanjikan pahala berlipat. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka
Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi
dan Nasa’i)
3) Diangkat derajatnya. Pada suatu pagi Rasulullah tampak
bahagia seperti terlihat dari kecerahan wajahnya. Para sahabat bertanya : Ya
Rasulullah, pagi ini engkau tampak bahagia seperti terlihat pada kecerahan
wajahmu”. Beliau bersabda: “Memang benar, semalam aku ditemui oleh seorang
utusan Tuhanku Yang Maha Agung. Dia berkata : “Barangsiapa diantara ummatmu yang
bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan,
menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh
derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula. (HR. Ahmad)
4) dikumpulkan disorga bersama Nabi. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Manusia yang paling berhak bersamaku
pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku’ (HR.
Tirmidzi)
5) Mendapatkan syafaat Nabi. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku
sekali, maka Allah akan bershalawat un tuknya sepuuh kali. Lalu mintalah kepada
Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuah tempat disurga yang tidak
akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap
bahwa akulah hamba tersebut. Barangsiapa memohon untukku wasilah, maka ia akan
meraih syafa’at” (HR. Muslim)
· Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memikirkan ummatnya,
amanah, jujur, dapat dipercaya dan yang paling utama adalah yang bertaqwa
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Islam mewajibkan seorang imam adalah yang
paling taqwa, paling baik imannya diantara mereka seperti halnya ketika kita
shalat berjamaah, krena pemimpin tidak boleh sembrono, dia akan merasa sakit
dan takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala ketika melihat kaummnya menerita,
pemimpin yang taqwa akan selalu memakmurkan kaumnya, karena seorang pemimpin
akan dimintai pertanggungjawabannya nanti diakhirat kelak, sangat berat sekali
balasannya dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala, maka pilihlah selalu pemimpin
yang paling bertakwa diantara kalian, insya Allah selamat.
(127) SAYYID
MUHAMMAD bin YAHYA al-NINOWY al-HUSAINI
· Don’t worship the
creation, worship the creator. Two, akhlaq, be honest, be good, love : have
mercy. I know we memorise all that stuff. But it was never about memorisation-
it was about internalisation (Jangan menyembah
ciptaan, sembahlah Sang Pencipta. Dua, akhlaq, jujur, jadilah baik, cinta,
mengasihi)
·
The awliya do not stand between you and Allah
Subhanahu wa ta’ala, awliya stand behind you to push you towards Allah
Subhanahu wa ta’ala (Para auliya tidak berdiri
diantara anda dan Allah Subhanahu wa ta’ala (tetapi) auliya berdiri dibelakang
anda untuk mendorong anda menuju Allah Subhanahu wa ta’ala)
·
The
biggest maqam for the murid is the adab and khidma. Those are key to pave his
nafs to be able to recieve the “Nur” from the syaikh little by little, without
them (if the murids has a nafs) the murid will progress nowhere (Maqam terbesar bagi murid adalah adab dan khidmah. Itu
adalah kunci untuk membuka nafs agar bisa menerima Nur dari syekh sedikit demi
sedikit. Tanpa mereka (jika murid memiliki nafs) murid tersebut tidak akan maju
kemana-mana)
·
God
already knows what we want. He gave us du’aa so that we can taste te sweetness
of speaking to him (Tuhan sudah tahu apa yang kita
inginkan. Dia memberi kami do’a agar kami bisa merasakan manisnya berbicara
kepada-Nya).
·
Sufi
berkata : “Niat adalah sebuah kendaraan. Jika kamu ingin pergi kesuatu tempat,
kamu membutuhkan suatu kendaraan. Maka niat adalah kendaraannya. Kecepatan
mengemudi tergantung pada kemurnian niatmu. Semakin murni niatmu, semakin
banyak anda akan pergi dengan kecepatan tinggi dan murni. Anda ingin melaju
lebih cepat ? Cobalah niyyah (niat) cinta. (karena) kecepatannya akan jauh
lebih cepat daripada niyyah (niat) cahaya.
(128) SYAIKH SYED
MUHAMMAD HUSSAINI ASHRAF
·
Tassawuf is not about the clothes you wear,
tassawuf is about the state of your heart (Tasawuf
bukan tentang pakaian yang anda kenakan, (tetapi) tasawuf adalah tentang
keadaan hati anda)
(129) SYAIKH
SAYYID MAHDI SHAH GILAANI SAHIB
· When a pious
person is in hardship he takes it as a gift, even if Allah ties him up with a
rope, to him the rope is like priceless jewellery (ketika
orang shaleh dalam kesusahan, dia menganggap (hal tersebut) sebagai hadiah,
bahkan jika Allah mengikatnya dengan tali, baginya tali itu seperti perhiasan
yang tidak ternilai harganya).
(130) SYAIKH
al-MUJAHID MUHAMMAD AMIN al-HUSAINI (Mufti Palestina)
·
Palestina adalah tanggungjawab bersama ummat
Islam, tidak hanya bagi bangsa aran saja.
(131) HABIB MUHDOR bin IDRUS ALKAFF
·
Pemuda hari ini adalah pemimpin yang akan
datang, baik buruknya suatu kampung, baik buruknya suatu negeri, baik buruknya
suatu kota tergantung kalian anak-anak muda. Apabila anak-anak mudanya baik,
taat, patuh, tunduk kepada Allah, maka besok kampung, negeri kalian akan baik,
maka besok agama akan dipegang oleh orang-orang baik. Akan tetapi, apabila
anak-anak mudanya sudah rusak, mabuk-mabukkan, narkoba, anak-anak mudanya
bertasyabbuh menyerupai daripada musuh-musuh Allah, menyerupai cara berpakaian
daripada musuh-musuh Allah, ataupun memakai pakaian yang tidak diredhai oleh
Allah Subhanahu wa ta’ala, maka besok kampung kalian akan rusak, maka besoknya
negeri kalian akan rusak. Maka daripada itu, salah satunya, bahwasanya
dikatakan, bahwasanya Rasulullah ada menyatakan, bahwa tidaklah orang-orang
yang membantu perjuanganku , tidaklah orang-orang yang membantu syi’arku adalah
para pemuda. Sebagaimana sebagian besar sahabat yang membantu perjuangan
Rasulullah adalah para pemuda. Maka bukanlah sesuatu yang mustahil , bukanlah
sesuatu yang mustahil, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Pada saat ini,
Rasulullah pun mengatakan kepada kalian bahwa yang membantu perjuanganku adalah
kalian-kalian anak-anak muda.
(132) SAYYID MUHAMMAD MUQADDAM BSA
·
Yang paling penting dalam lomba debat adalah
menjaga hati agar jangan sampai menjatuhkan harga diri lawan. Selain itu dalam
mengutarakan pendapat (argumen) haruslah tertata rapi, pelan-pelan dan, jelas.
Kemudian fokus dan peka terhadap argumen yang disampaikan lawan.
(133) SYAIKH SIDI
MUHAMMAD al-MADANI
·
Anda tidak akan pernah bisa mengenali Muslim
dari Kristen karena mereka (sudah) sama dalam pakaian dan bahasanya.
·
Sekarang, orang-orang mengetahui, bahwa
kelompok-kelompok Islam saling menyerang satu sama lain, bukannya bersatu
melawan penakluk.
(134) SYED MUKHTAR AHSRAAF al-HASSANI
·
Sejak kecil saya tidak meninggalkan puasa, mengapa
saya harus meninggalkannya diusia tua.
·
Tidak dapat disangkal bahwa dalam dakwah
Islam dan menunjukkan jalan yang benar dari syari’at (Hukum Revealed) dan
Tariquat (jalan), layanan luar biasa para aulia yang mulia, tidak akan pernah
bisa dilupakan.
·
Sesuatu pesan enting dari ayahku agar selalu
memperhatikan tentang, pertama, ketepatan waktu dalam mengucapkan do’a, kedua,
selalu mengatakan kebenaran, dan ketiga, memenuhi hak-hak budak.
·
Ketika hati berzikir, itu adalah jalan
(petunjuk) Tuhan menuju cahaya terang.
(135) SYARIF MUHAMMAD THOHIR bin SYARIF
MUHAMMAD bin SYARIF AMMAR
·
Saat kita berdzikir kepada Allah (maka)
minimal 70.000 malaikat ikut dzikir kita yang pahalanya untuk kita. Meskipun
yang tampak bagi kita hanya 2 atau 3 atau 100, 200 orang tapi dibaliknya ada
70.000 malaikat yang ikut berdzikir yang pahalanya untuk kita. Oleh karenanya,
minimal kalau kita tidak bisa memahami dan memaknai arti dzikir itu (yang
dbaca), maka hormatilah 70.000 malaikat yang ikut berdzikir bersama kita yaitu
dengan menjaga adab.
·
Didalam berdzikir, selain mendapatkan
ganjaran yang tidak dapat dihtung dengan matematika kita, apabila kita dapat
menghadirkan hati, maka akan mendapatkan ketenangan. Sebab ketenangan hati itu
adalah sesuatu yang sangat mahal sekarang ini, bukan karena banyak harta,
tingginya jabatan dan lain-lain.
·
Termasuk dzikir adalah bershalawat kepada
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sabda nabi “ “Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku sekali maka Allah akan membalasnya”. Allah akan membalas dengan
bershalawat, bukan Allah memberi pahala (saja). Tolong dibedakan antara
membalas ucapan shalawat dengan balasan shalawat dari Allah. Jadi bukan
ganjaran shalawat tapi Allah bershalawat untuk kita. Apa kira-kira kalau Allah
sudah bershalawat, sedangkan 1 kali saja Allah bershalawat, apakah ia akan sama
dengan ibadah kita seumur hidup, siapa kita ini.
(136) SYED MANZOOR HUSAIN
·
Mengikuti thariqat bukaanlah sesuatu yang
fardhu atau wajib melainkan itu diperlukan untuk kesempurnaaan, yaitu mengikuti
syari’at.
·
Jangan pernah menganggap siapapun sebagai
orang yang suci bahkan sekalipun engksu melihatnya bisa terbang menembus langit
dan berjalan-jalan di atasnya, perairan dan laut, kecuali anda melihat yang
berbuat ini syariat mubarak dalam dirinya. Kesucian dan keajaiban nyata adalah
kepatuhan didalam mengikuti syariat.
·
Didalam tasawuf, Tuhan memberimu apa saja dan
segalanya. Tapi semakin banyak yang didapat, semakin kamu berfikir bahwa kamu
bukan apa-apa. Itu (hanya) dari-Nya. Apakah diri kamu yang harus kamu
banggakan? Apakah dari dirimu sendiri bahwa kamu mengambil barang itu? Itu
semua dari Allah. (maka) ketika Dia memberi, Dia bisa mengambil kembali kapan
saja.
(137) HABIB MUHAMMAD SYAKIR bin UMAR
ALBAAR
·
Bulan Rabiul Awwal punya kaitan yang erat
dengan kaum muslim, dengan ummat Islam, kenapa?
Karena di bulan Rabiul Awaal ini dilahirkan seorang manusia termulia,
yaitu baginda Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu sebagai
rasa gembira kita akan kelahiran tersebut, kita memperingati kelahiran beliau.
Ini sesuatu yang luar biasa. Karena termasuk mensyukuri nikmat. Kenapa seperti
itu? Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang maksudnya “Katakanlah wahai
Rasulullah, kepada kaum mukminin, dengan sebagai anugerah karunia Allah dan
dengan sebab rahmat Allah, maka hendaklah mereka bergembira”. Apa kaitan ayat
ini dengan peringatan maulid? Karena kelahiran Baginda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam adalah nikmat yang paling mulia bagi ummatnya Rasulullah.
Makanya banyak para ulama yang berpendapat bahwa hari kelahiran Rasulullah
adalah lebih mulia daripada lailatul qadr. Kenapa? Karena lailatul qadr itu
hanya diperuntukkan kepada ummat Rasulullah bukan untuk ummat yang lain, tetapi
kelahiran Rasulullah adalah diturunkan diperuntukkan untuk semua orang, semua
ummat dari awal sampai akhir. Kaitannya? Karena dalam ayat yang lain Allah
berfirman yang artinya, “kalau bukan
karena karunia Allah dan rahmat Allah, maka kalian termasuk golongan
orang yang merugi”.
(138) Ustadz
SYARIF MUHAMMAD al-HASANI bin KH. MUHYIDDIN ABDUL QADIR al-MANAFI
·
Kita harus menyenangi sesuatu yang disenangi
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, kita harus menyenangi apa yang disenangi oleh
Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
(139) ASY-SYARIF
MOHAMMAD SIDDIQ al-HASANI al-MAGHRIBI
·
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“ada dua perkara, tidak ada yang lebih baik daripadanya, yaitu kita bersangka
baik kepada Allah dan kita berangka baik kepada sesama makhluk Allah Subhanahu
wa ta’ala”. Maka siapa-siapa yang hatinya penuh dengan rasa sangka baik maka
ketahuilah bahwa ia merupakan ahli kebaikan, ia orang berilmu, ia membawa
keberkahan. Ketahuilah bahwa, sorga itu tidak akan dapat dicapai dengan
semata-mata ibadah, tidak juga dengan semata-mata ilmu. Lalu dengan apa kita
mencapai sorga itu? Allah Subhanahu wa
ta’ala mengatakan yaitu, “ orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati
yang sejahtera (qalbin salim)”. Karena, sesungguhnya, Allah itu tidak melihat
kepada rupa engkau, tidak melihat kepada bentuk tubuh engkau, tetapi apa yang
Allah pandang? Sesungguhnya Dia melihat kepada hati dan amal perbuatan kamu.
·
Bersihkanlah hati kita, bersangka baiklah
kepada Allah. Tiliklah bagaimana keadaan kita sekarang? Kita bertadzkirah, kita
baca qur’an, puasa, shalat tetapi kita tidak merasakan khusyuk, tidak merasa
lezat dalam beribadah. Tahukah kenapa? Karena dihati kita ada karat (noda, bintik
hitam, pen). Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman di atas lidah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Sesusungguhnya hati itu ada karat, dan yang dapat memebersihkannya adalah
dzikrullah”.
·
Tetapi apakah itu dzikir yang dapat
memebersihkan karat dihati. Apakah dengan membaca tasbih : Subhanallah atau
ucapan astaghfirullah dan lain-lain, apakah itu? Tidak, dzikrullah yang dapat
membersihkan karat dihati adalah dzikir yang disertai dengan hadirnya hati,
jadi tidak sekedar ucapan dengan lisan.
(140) SIDI MOHAMMAD al-HABIB FAQIH
at-TIJANI
·
Istilah Tajdid dalam Thariqah Tijaniyah ada
2, yaitu : 1) Tajdid Tabarruk dan 2) Tajdid Ta’alluq. Tajdid Ta’alluq hukumnya
adalah wajib bagi siapapun yang ingin masuk dalam thariqah Tijaniyyah. Definisi
Tajdid Ta’alluq yaitu talkin tajdid (memperbaharui) sanad thariqah yang
bersifat (baru/ dari awal) bagi siapapun yang melanggar aturn yang memutuskan
izin talkinnya (batal) dari thariqah tijaniyyah. Tajdid (memperbaharui) sanad
talkin bagi yang melanggar 3 aturan (syarat-syarat) yang memutuskan izinnya
secara langsung dari thariqah atau disebabkan terus menerus melakukan
pelanggaran yang berkonsekuensi bisa memutuskan nya dari thariqah dikemudian
hari. Ini adalah Tajdid ta’alluq yaitu setelah dia bertaubat kepada Allah dari
pelanggaran yang dia perbuat, lalu ingin menganalkan thariqah tijaniyyah, maka
dalam kondisi ini dia harus mengambil langkah meminta talkin tajdid ta’alluq
(memperbaharui sanad Tijaniyyah dari awal atau diulang dari nol). Adapun Tajdid
dalam rangka mengambil barokah sanad muqaddm lain, maka ini hukumnyaboleh-boleh
saja, hanya saja yang ini kami ingatkan
disini dan ini sering menimbulkan masalah dikalangan ikhwan Tijani yaitu
bahwa disaat anda menemui maqaddam dan minta ke beliau untuk memperbaharui
sanad talkin kami untuk ngalap berkah. Permintaan Tajdid Tabarruk ini bukan
maksudnya lalu anda melupakan muqaddam yang pertama kali mentalkin anda, anda
tetap terikat sanad dengan beliau. Jangan sampai anda terbujuk oleh siapapun,
karena ada sebagian muqaddam (yantasibu ila taqdim) dia memeperbaharui sanad
ikhwan Tijani, lalu memutuskan ikatan mereka dari muqaddam yang mentalkin
mereka pertama kali ini adalah salah,
dan kami tidak setuju dengan yang
demikian ini. Jadi, Tajdid Tabarruk ini tidak lantas membuat anda memutuskan
hubungan dengan muqaddam yang pertama ini jelas adalah kesalahan, anda tetap
memiliki ikatan hubungan dengan muqaddam anda sebagaimana keadaan anda kemarin,
lalu silakan anda bertabarruk tajdid sanad dengan muqaddam yang anda inginkan.
·
Apabila ada seorang murid mengambil sanad
talkin dari muqaddam kemudian berhijrah ketempat lain, dan dia melanggar aturan
syarat yang membuat dia keluar dari thariqah, kemudian ingin mengambil (memperbaharui) sanad thariqahnya (Tajdid
Ta’alluq) dengan muqaddam setempat, maka dia harus mengetahii sanad guru yang
mentajdidnya Tajdid Ta’alluq.
(141) HABIB
MUSTHAFA KAMAL bin SUFYAN al-QUDSI al-HASANI
·
Allah bershalawat kepada Rasulullah, malaikat
bershalawat kepada Rasulullah, dan orang-orang mukmin juga bershalawat kepada
Rasulullah. Shalawat dan salam memberikan rahmat kepada semesta alam. Kata Nabi
: orang yang bakhil, orang yang pelit, orang yang pamalar, adalah orang yang
apabila namaku disebut dan dia tidak mau bershalawat kepadaku”. Itulah yang
bakhil, pamalar. Oleh karena itu, kita jangan terpengaruh aliran sesat yang
mengatakan maulid bid’ah, haram, masuk neraka. Dimananya yang haram. Tadi kita
baca qur’an, kemudian bershalawat, dimana Allah juga bershalawat kepada Nabi.
Jadi dimana bid’ahnya, dimana haramnya, kafir dan masuk neraka. (kemudian) kita
memakami orang itu adalah sunnah, kita bersedekah adalah sunnah, dimana datang
haramnya. Jadi jangan kita ikuti aliran yang sesat.
·
Kita
senang mengadakan maulid. Contohnya nih, sampiyan kan mempunyai mama, lalu mama
sampiyan dipuji orang. Orang memuji,
senang apa tidak? Senang. Masa sampiyan yang punya mama tidak memuji
mama sendiri. Demikian pula kita ini punya rasul, dimana Rasul ini dipuji oleh
orang lain, masa kitanya tidak mau memuji. Maka orang yang tidak senang adalah
orang yang sesat, orang yang tidak akan masuk sorga adalah orang yang yang
tidak senang dengan bershalawat kepada Nabi.
(142) DR. SYED MUHAMMAD NAEEM AGHA
·
Saat orang yang kita cintai menjadi kenangan,
maka kenangan itu menjadi harta karun yang tidak ternilai harganya.
(143) HABIB MUSTHAFA bin IDRUS al-KHIRED
·
Didalam
setiap perjalanan ke langit, Nabi selalu ditemani oleh malaikat Jibril, hingga
sampai pada batas tertentu, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seorang
diri melanjutkan perjalanan dan menemukan sosok yang bercahaya. Masya Allah.
Sosok tersebut tergambarkan sebagai sosok yang bercahaya di Arsy dikarenakan. Pertama, ummat yang terjaga lisannya dan istiqamah
untuk mengucapkan dzikir terus menerus. Kedua,
yang hatinya selalu memuliakan masjid serta memakmurkannya. Ketiga, orang yang tidak pernah sama sekali berani
mencaci kepada kedua orang tuanya.
(144) HABIB
MUHAMMAD ABDUL LATHIF al-FARFOUR
(Habib Muhammad
Abdul Lathif bin Muhammad Shaleh al-Farfour al-Hassani al-Dimasyqiy)
·
Kalau
saya membaca surah al-Fatihah, maka saya hanya akan mendapatkan ganjaran surah
tersebut. Namun, kalau saya datang kepada anak kecil dan saya ajarkan kepadanya
surah al-Fatihah, maka saya akan mendapatkan pahala ganjaran al-Fatihah yang
saya ajarkan kepada anak tersebut sampai saya meninggal duniapun, kalau orang
itu masih membaca saya tetap akan mendapatkan pahala tersebut, kemudian kalau
anak tersebut mengajarkannya lagi kepada orang lain, maka saya tetap
mendapatkan ganjaran pahala selagi bacaan al-Fatihah yang saya ajarkan dibaca
(diamalkan) oleh orang lain.
·
Kejahilan adalah perkara yang dicela oleh
agama.
·
Banyak daripada laki-laki dewasa, orang tua
yang bersama dengan al-Qur’an, sementara anak-anak muda asyik bersama dengan
handphonenya. Banyak daripada wanita-wanota tua yang memakai hijab dengan
sempurna, sementara banyak anak-anak mudi tidak memakai hijab, berpakaian
tetapi seperti orang yang tidak berpakaian. Dimajelis banyak orang-orang tua
yang hadir, sedangkan anak-anak mudanya banyak yang nongkrong di cafe-cafe atau
ditempat-tempat hiburan. Demikianalah yang tampak dinegeri kami, dan mungkin
juga dinegeri-negeri lainnya.
·
Kita mendengar daripada hadits Nabi
bahwasanya sebaik-baik hasil kerja seseorang adalah bilamana melahirkan
anak-anak yang shaleh. Ketahuilah, setiap orangtua, banyak mengharapkan agar
supaya anak-anaknya bersamanya dalam bekerja dalam bersyarikat, tapi adakah
orang tua yang berfikir bahwa kehidupan didunia ini yang hanya sementara dan
tidak kekal, dimana suatu hari pasti akan berpisah dengannya, tidakkah kita
perlu untuk berfikir agar anak-anak kita dapat bersama dengan kita nantinya
diakhirat. Inilah yang perlu kita fikirkan agar supaya anak-anak kita juga
dapat bersama dengan kita, atau kita bersama dengan mereka di sorga, seperti
yang dididikan oleh orang-orang shaleh terdahulu.
(145) HABIB MUHAMMAD bin AQIL al-ATHTHOS
·
Islam mengajarkan kita untuk membuktikan
keislaman kita kepada Allah dengan menjalankan ibadah yang diperintahkannya.
Dengan shalat 5 waktu, apakah dengan shalat 5 waktu sudah cukup kita untuk
menjadi muslim dan membuktikan keimanan dan keislaman kita kepada Allah? Belum.
Ada tambahan ibadah zakat. Ketika kita bisa mengorbankan harta untuk Allah dan
Rasul-Nya, maka masuklah kita pada tingkatan yang kedua. Apaka yang sedemikian
sudah cukup. Belum. Ada tingkatan berikutnya yaitu berpuasa ramadhan. Berpuasa
menahan hawa nafsu untuk Allah, mengorbankan tenaga dengan shalat, mengorbankan
hawa nafsu dengan puasa, mengorbankan harta dengan zakat untuk Allah Subhanahu
wa ta’ala. Itu susunan dalam rukun Islam. Selanjutnya adalah haji, dengan
meninggalkan keluarga, niaga, tanah air dan bertalbiyyah lalu siap kembali
walaupun hanya nama (karena meninggal, pen), itu semua susunan dari rukun Islam
yang harus kita tanamkan dalam diri kita dan harus kita periksa satu persatu
apakah semua ibadah kita itu sudah baik atau belum.
(146) HABIB MAHDI
bin AHMAD al-MUHDHOR
·
Hati yang sudah suci tidak akan pernah
kenyang daripada berdzikir.
·
Rata-rata orang-orang mengira bahwa hakikat
daripada musibah adalah musibah batiniah, seperti sakit yang menimpa diri, atau
hancurnya ekonomi, atau masalah yang tak kunjung selesai. Maka dikatakan oleh
ulama, bahwa hakikat daripada musibah/ malapetaka yaitu adalah rusaknya hati.
(Karena) ketika hati sudah rusak itulah hakikat daripada malapetaka. Kenapa?
Karena rusaknya hati, kotornya hati, busuknya hati itu dapat menghilangkan
keberkahan kehidupan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
(147) HABIB
MUSTHAFA bin ALWI al-JUFRI
·
Lagguk nabi bekal memantau bekal manggil ummat
ta
Jek kobeter kor kita bejeng maco shalawat ka kanjeng nabi
Insya Allah payaqin kita bekal ollea pantauan ben
paggilanna Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. (bhs. Madura)
(148) HABIB
MUSTHAFA bin HAMID al-JUFRI
·
Sampaikan pujian itu untuk Allah, sampaikan
pujian itu untuk Rasul, karena pujian kepada Allah dan kepada Rasul maka kalian
akan mendapatkan ganjaran dari Allah.
(149) HABIB
MUHAMMAD bin AHMAD al-HABSYI
·
Pokoknya kita harus bergerak, berusaha, karena
berkah itu tidak akan turun kecuali kita mau bergerak.
(150) HABIB
MUHAMMAD bin MUSTHAFA bin ALWI al-JUFRI
·
Habib Ali al-Habsyi pernah berkata : Jika
seseorang menjadikan maulidku (simthuddurar) ini sebagai salah satu wiridnya,
atau menghafalnya, maka sirr (rahasia) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam akan tamapak pada dirinya>
(151) MUHAMMAD
ASHRAF SEHRAIE
·
Merely holding a position without practical
contribution is injustice not only with the post but the conscience as well
(Hanya memegang posisi (jabatan) tanpa kontribusi praktis adalah ketidakadilan
tidak hanya (dalam) dengan jabatan tetapi juga hati nurani.
(152) HABIB MALIK
bin YAHYA ASSEGAF
·
Taubat adalah asas atau fondasi bagi setiap
amal.
· Sahabat itu digelari radhiyallahu ‘anhum (semoga Allah
meredhai mereka). Kenapa para sahabat mendapatkan gelar tersebut? Karena kalau
kita lihat kehiduoan mereka, kita tahu mereka ini mendapatkan ridho-Nya Allah,
(dimana) mereka qiyamullail, mereka berjihad, mereka bersedekah, mereka
mengeluarkan harta yang sangat besar, tapi mereka tidak menggantungkan kepada
semuanya itu. Sahabat dengan sekian banyak amalnya, sedikitpun tidak bergantung
dengan amal tersebut. Sahabat hanya menganganggap amal yang benar-benar amal
itu hanya satu. Apa amalnya? Yaitu mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam. Sahabat menganggap : saya ini (para sahabat, pen) bisa selamat, bisa
sukses apabila mencintai Rasulullah, bukan Cuma didunia tetapi nanti juga
dihari kiamat, beliau (sahabat) hanya menganggap bahwa amalnya yang paling
agung adalah mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
·
Sebelum datang ramadhan sebaiknya kita
memperbaiki taubat kita kepada Allah, memperbaiki hubungan kita kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala, sehingga kita
ketika memasuki bulan Ramadhan nanti kita siap menerima ujian yang luar
biasa dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
(153) HABIB MUHSIN
bin IDRUS al-HAMID
·
Tidak ada satu makhlukpun dimuka bumi ini,
setelah Allah meniupkan rohnya, tidak mengenal Allah. Semua makhluk pasti
mengenal Allah. Karena Allah telah meniupkan rohnya. Kemudian didalam diri
manusia ini, Allah melengkapinya dengan hawa nafsu. Hawa nafsu ini adalah cara
Allah memeberikan perlindungan kepada manusia. Ada hawa nafsu marah, ada nafsu
syahwat. Nafsu syahwat inilah yang akan menjaga kelangsungan kehidupan manusia,
sehingga manusia, laki-laki/ perempuan, sesuai dengan fitrahnya, sesuai dengan
cara Allah mereka akan bertemu dan mereka akan melakukan perkawinan, dan
nantinya akan lahir manusia-manusia baru. Ini caranya Allah melangsungkan
kehidupan manusia.
·
Kemudian, hawa nafsu ini memiliki kelemahan-kelemahan.
Untuk itulah Allah menempatkan aqal didalam bathin, qalbu manusia. Setelah
jasad ini disempurnakan dengan otak, yang memiliki kemampuan yang luar biasa,
lalu otak tersebut diberikan aqal, supaya qalbunya manusia ini bisa menyembah
Allah dengan cara Allah. Aqal inilah yang diberikan cara-cara membaca oleh
Allah. Membaca bathin, yang bacaannya tanpa batas.
·
Paling sempurnanya makhluk, paling mulianya
makhluk yang ditempatkan pada diri manusia adalah aqal. Karena Allah memberikan
beban kehidupan kepada orang-orang yang berakal, yang cukup yang bisa
membedakan yang haq dan yang bathil. Aqal inilah yang secara fitrahnya yang
dapat mengendalikan hawa nafsu.
(154) SAYYID
MAHMUD al-AHDAL
(Sayyid Mahmud bin Muhammad bin Ibrahim al-Ahdal)
·
Tantangan NU hari ini tidak sama dengan
tantangan NU zaman dahulu, karenanya cara menghadapinya juga berbeda. Kalau NU
nya masih sama seperti dahulu”.
·
Kepengurusan inti NU harus diisi alumn-alumni pesantren.
Masuknya orang-orang yang tidak berlatar belakang agama ke kepengurusaninti NU,
(dapat) merusak NU dan mematikan NU itu sendiri. Kedepannya pengurus NU harus
diisi orang-orang yang mumpuni dalam ilmu agama”.
(155) SAYYID MUSA
al-KADZIM bin MUSTHAFA bin HAMID al-JUFRI
·
Setiap manusia berasal dari tanah dan akan
kembali ke tanah. Setiap yang bernafas akan kembali kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala.
(156) HABIB
MUHAMMAD bin HAIDAR bin SHAHAB
·
Bagi kami, bahagia
itu sederhana, melihat senyuman guru kami, sudah membuat kami bahagia.
·
Kalau ada orang
melarang pakai cadar berarti dia melarang orang untuk beragama. Karena cadar
itu merupakan bagian dari ajaran agama. Ketahuilah, bahwa orang arab dahulunya
tidak pakai cadar. Justru mereka (bangsa arab) banyak yang membuka dan
mengumbar auratnya. (kemudian) ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam hadir,
lalu Nabi mengajarkan cara menutup aurat dan menutup anggota tubuh dan juga
termasuk wajah.
(157) SYED MANSHOR SYED MAHMOOD
·
Setiap usahawan
tidak boleh melupakan aspek promosi, bagaimana berkualiti (berkualitas) sekalipun
produk kita, ia harus dihebahkan secara meluas kepada masyarakat.
(158) HABIB dr.
MUSTHAFA bin ALWI SYAHAB
·
Kencing (buang air
kecil, pen) yang benar adalah jongkok, karena kencing dengan cara jongkok ini
mengandung hikmah. Cara jongkoknya yaitu bukan dengan cara jongkok dengan kaki
yang rata dan sejajar, melainkan kaki kiri berada dibelakang dan kaki kanan
berada di depan. Posisi tumit kaki kiri diangkat dan mengenai bokong dan
jari-jari kaki kiri tetap berpijak dilantai. Sedangkan lutut jangan sampai
menyentuh lantai karena akan terkena najis. Karena hal ini berhubungan langsung
dengan wudhu. Sebab kalau kencingnya tidak beres sudah pasti wudhunya juga
tidak beres. Dan kalau wudhunya tidak beres sudah pasti shalatnya tidak sah.
(159) HABIB
MUCHSIN bin ABDULLAH BILFAQIH
·
Yang
penting difahami adalah bagaimana para leluhur Nabi, demi keutamaan dan
keagungan Nabi, mereka selalu terjaga dari perbuatan maksiat dan kemesuman.
Kepada bapak-bapaknya yang mulia-mulia tak sedikitpun pernah terperangkap pada
perbuatan tercela, hal ini cukup beralasan mengingat akan terjaganya nama baik
manusia utama yang kelak terlahir dimuka bumi. Turunan suci ini benar-benar
terjaga dari sifat tercela, sejak dari nabi Syits bin Nabi Adam hingga pada
ayah bundanya. Hal ini pratanda kemulyaan yang tertitis dari Nur kenabian yang
berpindah-pindah pada garis leluhurnya yang indah cemerlang.
·
Sembilan bulan
sembilan hari, itulah kepastian kesempurnaan usia rahim bunda Aminatuzzuhriyah.
Angka sembilan adalah hitungan spektakuler yang mengandung makna yang paling
dalam bagi semua orang. Kita akan kenang dan merenung kembali betapa angka
sembilan memiliki spirit dan filosofis yang tinggi. Contoh saja, salah satu
dari ajaran Nabi adalah ucapan Syahadah pada setiap akan shalat sehari semalam
yakni kesemuanya 9 kali dalam shalat wajib. Antara lain : satu ali disaat
subuh, dua kali disaat dhuhur, dua kali disaaat ashar, dua kali disaat maghrib,
dua kali disaat Isya.
·
Syahadat
itu merupakan alat back up bagi muslim agar terhindar dari sfat syirik.
Syahadat adalah fondasi peneguh kekuatan yang paling mendasar dalam menjaga
kedigdayaan jiwa setiap orang. Syahadat merupakan pernyataan sikap makhluk
kepada khaliq akan kesetiaaan dan konsistensinya dalam rangka menyakini akan
kemanunggalan khaliq. Lebih jauh dari
ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bagaimana setiap kita tidak
hanya bisa mengucapkan syahadat, akan tetapi bagaimana setiap hamba merasakan
dan menikmati manisnya syahadat itu, sehingga dampak yang terjadi adalah
lahirnya kedekatan dan keakraban hamba dengan Ilahi.
(160) SAYYID
MUHAMMAD ALWI bin MUHAMMAD bin ILYAS ASSEGAF
·
Apabila kalian
tahu bagaimana capeknya ibu kalian, orang tua kalian dalam mendidik kalian,
maka wajib atas kalian memuliakan orang tua kalian dengan semulia-mulianya.
Ketahuilah, seandainya kalian punya semua yang diinginkan didunia ini untuk
membalas budi atas orang tua, maka ini tidak akan sanggup untuk membalas budi
kalian kepada orang tua.
(161) HABIB
MASHOLEH bin MUHAMMAD bin SYEKH bin YAHYA
·
Dalam persaudaraan
ada persatuan, namun dalam persatuan belum tentu ada persaudaraaan, karena
persaudaraan itu mencari persamaan dalam perbedaan.
·
Kalau sudah
berkumpul antara niat baik dan buruk maka keburukan pasti akan menang.
(162) MUHAMMAD
BAGIR ASSEGAF
·
Perbanyaklah
komunikasi. (yaitu) Come (datang), muni ( speak up), kasi (pemberian). Maka
kamu akan dapat pemberian.
(163) MUHAMMAD
HUMDY al-KHIRID
· Jangan pikirkan seberapa pintar kita untuk
orang lain, tetapi pikirkanlah seberapa berguna dan ikhlas kita membantu untuk
orang lain.
(164) MUHAMMAD
IQBAL bin YAHYA
·
Temanilah orang
yang apabila engkau melihatnya, akan membuatmu mengingat Allah Subhanahu wa
ta’ala.
(165) MUHAMMAD RIZIEQ al-HADDAD
· Allah Subhanahu wa ta’ala knows what the
best for us.
(166) MUHAMMAD IDRUS al-HADDAD
·
Melangkahlah ke
depan dan jangan lupakan masa lalu, karena masa lalu adalah penopang kita untuk
melangkah ke depan yang lebih baik lagi.
(167) MUHAMMAD al-BAGIR ALATTAS
· Apabila kita hanya bisa satu bahasa, maka kita seperti
hanya memiliki korek api, tetapi apabila kita bisa banyak bahasa, maka kita
seperti memiliki matahari.
(168) M AZMI HUSAINI ALAYDRUS
·
Kita tidak perlu menjadi yang terbaik dalam
segala hal, cukup jadi diri kita sendiri, namun dalam versi terbaik dari diri
kita.
(169) MUHAMMAD ALWI al-JUFRI
Kesuksesan itu bukan diri kita mendapatkan
jabatan yang tinggi diperusahaan atau pemerintahan. Akan tetapi kesuksesan itu
adalah bagaimana kita bisa membahagiakan orang tua kita dan berguna untuk
seluruh ummat muslim.
__________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar