Selasa, 10 Desember 2019

Ustadz MUHAMMAD ANSHARI




Ustadz Muhammad Anshari bin KH. Suriani Rais, Lc., lahir di Amuntai, hari Kamis, 6 Agustus 1981M bertepatan dengan 5 Syawal 1401 H. Berlatar belakang pendidikan Pondok Pesantren “Darussalam” Martapura. Sekarang menjadi pendidik di Pondok Pesantren “Ar-Raudhah” Desa Kembang Kuning, Pasar Senin, Amuntai.

Diantara kalam beliau:

“Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam : siapa orang yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa ta’ala akan kebaikan, maka orang itu akan difahamkan Allah dalam hal urusan agama”. Jadi diantara usaha kita untuk memahami agama yaitu kita mau hadir di majelis taklim, majelis ilmu. Ujar para ulama, maksudnya daripada “kebaikan” (didalam hadits diatas) adalah “dakhalal jannah”. Bila Allah subahanhu wa ta’ala menghendaki seseorang itu pacangan atau calon penghuni sorga, (maka) orang itu pasti difahamkan Tuhan tentang masalah agama. Faham masalah kewajiban, faham masalah-masalah yang dilarang Allah, nang wajib digawinya, nang haram ditinggalakannya, (mengenai hal tersebut) dapatnya ilmu itu di majelis taklim, dipengajian-pengajian.”

“Rasulullah sangat senang apabila ummatnya ini menuntut ilmu agama. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke mesjid, dan didapati beliau ada halaqah orang yang duduk belajaran bahasa kitanya. Ada disebelahnya halaqah orang yang “ba amalan”. Kemudian Rasulullah duduk di halaqah orang yang belajaran tadi. Lalu ujar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “innama buitstu mu’alliman”, (Aku ini diutus Allah menjadi mu’allim). Jadi pian, jadi mu’allim ini luar biasa, merupakan pangkat tertinggi”.

“Orang yang belajar di pesantren tu pian kaena jadi penghuni sorganya Allah. Itulah tempat yang paling mulia. Kenapa? Karena orang yang menuntut ilmu agama itu kaena pacangan mewaris gawian Rasulullah. Napa gawian Rasulullah? Jar Habib Umar : “Jalannya khairil wara’, sebaik-baik makhluk adalah dakwah ilallah secara dawam, (yaitu) mengajak orang supaya ingat kepada Allah, mengajak orang supaya mempelajari ilmunya Allah, mengajak orang supaya mengabdi kepada Allah, (karena) kita diciptakan Allah adalah : “wa maa khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduni” (dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku) (QS. Adz-Dzariyaat (51) : 56)”

“Dengan cintanya kita kepada Rasulullah maka kita akan dimudahkan didalam melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita”.

“Apabila kita cinta kepada zurriyat Rasulullah, maka Rasulullah akan cinta kepada kita. Dan bila kita cinta kepada Rasulullah, maka diakherat nanti kita akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”.

1 komentar: