Jumat, 02 November 2018

Kalam Habib Q


(1  

Q

(1) SAYYID QUTB  bin IBRAHIM HUSAIN SHADHILI

·            Jika suatu metode (syari’at) dibuat oleh Allah Yang Maha Kuasa atas kehidupan ummat manusia, pastilah akan bersifat adil seadil-adilnya yang tidak mungkin bisa dipunyai sifat itu oleh suatu metode buatan manusia yang mengandung kelemahan manusia, berwatak cenderung kepada kepentingan dirinya sendiri.

·            Manakala iman akan agama islam itu  ada, disana pula bertemu sekuat-kuat jaminannya. Dan ummat Islam belajar dari agamanya bahwa faktor-faktor yang mejamin eksistensinya (kehadirannya) dan kemenangannya serta kemantapannya diatas bumi, terletak seluruhnya dalam kesetiaannya pada petunjuk-petunjuk.

·            Fitrah manusia pada hakekatnya selaras dengan hukum-hukum alam. Maka manakala manusia menyimpang dari hukum itu, ia bukan saja bentrok dengan alam yang hebat itu, tetapi juga dengan fitrahnya sendiri yang diapitnya, sehingga mengalami kesengsaraan dan kebingungan, dan akhirnya menghayati kehidupan sebagaimana yang kini dialami manusia dalam siksaan, walaupun ia telah menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan kebudayaan materiil.
·            Kewajiban yang utama bagi orang-orang mukmin yang mengarahkan dakwahnya ke rumah dan keluarga. Ia wajib mengamankan benteng ini dari dalam dan menutup setiap lobang strategis ini sebelum ia pergi jauh dari situ beserta dakwahnya.

·            Sebenarnya dalam setiap gerakan manusia baik terhadap dirinya maupun orang lain terhadap sesuatu yang membenarkan prinsip pahala dan hukuman. Begitu pula banyak tradisi-tradisi manusia yang kadang kala tunduk pada batas-batas tertentu, kecuali kebaikan dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, iman dan kufur. Maka semua itu bukanlah istilah atau tradisi manusia, tetapi realita azali dimana seluruh hukum alam (termasuk manusia) tunduk padanya, hingga telah jelas bagi manusia tentang kebenaran adanya sorga dan neraka.

·            Hanyalah seorang insinyur yang telah mencipta mesin itu yang paling mengetahui tentang cara bekerjanya mesin tersebut, dan yang mengetahui tentang manusia, baik mengenai kehidupannya atau cara mengatur kehidupannya tidak ada yang lain kecuali Allah Dzat yang Maha Agung.

·            Ummat ialah kelompok orang yang dipertalikan dengan tali aqidah, dan itulah dia kebangsaannya. Apabila tidak demikian, maka tidak ada ummat, karena tidak ada taliyang menghimpunnya. Geografi, kebangsaan, bahasa, keturunan dan kepentingan-kepentingan pribadi yang duniawi, baik satu persatunya maupun keseluruhannya tidak cukup untuk membentuk ummat, kecuali kalau dipertalikan dengan tali akidah.

·            Sesungguhnya perkawinan seorang laki-laki ahli kitab dengan seorang wanita muslimah, hukumnya haram, karena anak-anak keturunan dari keduanya akan dipanggil dengan nama-nama bapak mereka,sesuai dengan hukum syari’at Islam. Istrilah yang pindah kekeluarga suami dan kaumnya, dan tanah tempat tinggalnya, menurut hukum realitas yang ada. Ia akan hidup jauh dari kaumnya sehingga kemungkinan besar kelemahannya dan kesendiriannya di sana akan menjadikan fitnah terhadap keislamannya. Sebagaimana anak-anaknya akan dipanggil dengan nama suaminya sehingga mungkin saja mereka (anak-anak) akan memeluk agama yang bukan agama ibunya, sesuai dengan hukum lingkungan, sedangkan Islam wajib untuk selalu mengayomi dan menjaga umatnya.

·            Al-qur’an merupakan kitab dakwah. Yang memiliki ruh pembangkit. Yang berfungsi sebagai penguat. Yang berperan sebagai penjaga, penerang dan penjelas. Yang merupakan suatu undang-undang dan konsep-konsep global. Dan yang merupakan tempat kembali satu-satunya bagi para penyeru dakwah dalam mengambil rujukan – dalam melakukan kegiatan dakwah, dan dalam menyusun suatu konsep gerakan dakwah selanjutnya.

·            Dakwah dengan metode hikmah akan terwujud apabila memperhatikan tiga factor.
Pertama, keadaan dan situasi orang-orang yang didakwahi.
Kedua, kadar atau ukuran materi dakwah yang disampaikan agar mereka merasa tidak keberatan dengan beban materi tersebut. Ketiga, metode penyampaian materi dakwah dengan membuat variasi sedemikian rupa yang sesuai dengan kondisi pada saat itu.
___________________

(2) HABIB  QURAISY  bin  ALI  bin  HASYIM  AIDID  :

·            Sebenarnya dzikir-dzikir, ayat-ayat serta doa-do’a yang digunakan sebagai obat penyembuh pada dasarnya dapat meemberikan kesembuhan. Namun semua itu berpulang kepada Allah. Do’a adalah  penyembuh yang dapat menghilangkan penyakit, tetapi do’a itu tidak ada kekuatan apabila manusia yang bersangkutan lalai hatinya terhadap Allah. Do’a juga tidak ada kekuatan apa-apa jika manusia itu makan makanan yang haram.
______________

(3) HABIB QURAISY BAHARUN


·            Tidak sedikit orang yang suka menghabiskan banyak biaya berkeliling dunia, pergi ketempat wisata hanya untuk mencari ketenangan dan kebahagiaaan, padahal keduanya  itu  tempatnya di hati.
_______________

(4) HABIB QADRI bin UTSMAN ALAYDRUS 



   Sorga dibawah telapak kaki ibu. Bagi seorang wanita, memasuki sorga dengan 4 perkara, yaitu mendirikan shalat 5 waktu, berpuasa di bulan ramadhan, taat kepada suami dan menjaga kehormatannya. Seorang wanita, dijaga oleh 4 orang laki-laki, yaitu ayahnya, kakak laki-lakinya, suaminya dan anak laki-lakinya. Artinya, seorang laki-laki wajib bertanggungjawab atas 4 orang perempuan, yaitu ibu kandungnya, saudara perempuannya, istrinya dan anak perempuannya. 

(5) HABIB QARI AFRIZAN bin AYDRUS bin MUHSIN al-KHERED:



    Memanah merupakan sebaik-baik permainan disamping bisa menajamkan focus penglihatan, memanah juga memberikan kebaikan berupa pahala yang banyak. Karena ada sebuah hadits yang indah tentang belajar memanah, yaitu: sessungguhnya Allah akan memasukkan tiga orang kedalam jannah karena satu anak panah, orang yang membuatnya dengan tujuan baik, orang yang melemparkannya dan orang yang menyiapkannya. Hendaklah kalian memanah dan berkuda, sedangkan memanah lebih aku sukai daripada berkuda (HR. at-Tirmidzi).
______________   

(6)     HABIB QASIM bin AHMAD BAHARUN:
 

Kamu tahu, saya setiap kali melihat anak saya dari mulai bayi sampai dia sekolah. Tiap saya lihat, saya do’akan anak saya. Ketika lihat dia sedang main, ya Allah baguskan nasibnya. Ketika lihat dia sedang nonton film kartun, ya Allah bahagiakan hidupnya dunia akherat. Ketika saya lihat anak saya lagi makan, Ya Allah karuniakan rizqi yang melimpah baginya yang berkah, yang bawa kebaikan. Ketika saya lihat anak saya sedang tidur, ya Allah pandanglah ia dengan pandangan kasih sayang-Mu. Tiap kali saya lihat anak saya, saya do'aka’ dia. Do’a apa saja yang terlintas dipikiran ketika itu, karena saya yakin entah sekarang, entah lusa, pasti ada diantara do’a-do’a tersebut yang diijabah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. 
 _______________

(7)     HABIB QURAISH bin HAIDAR SHAHAB:

 

Allah menjadikan agama untuk kita adalah bukan untuk mempersulit kehidupan kita, justru orang yang mau mengikuti semua perintah Allah itu akan diberikan jalan untuk bisa bahagia didunia maupun kebahagiaan di akherat.

·Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam adalah orang yang mempunytai sifat amanah, artinya memuaskan, tidak pernah sekalipun melakukan sebuah kesalahan, tidak pernah sekalipun melakukan pelanggaran, makanya Nabi kita adalah bukan manusia biasa, maka dia di atas rata-rata manusia.

(8)     HABIB QODIR BA’ABUD
(Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud) :



·         Orang yang telah mendapatkan ridho orang tua dan guru akan kebal dari api neraka.

·         Apa itu rindu? Rindu adalah condongnya hati yang membuat nikmat dan merasa senang jika kita merasakannya. Jika sangat kuat condong tersebut maka dijadikanlah sebuah rindu.

·         Yang bisa menentukan manusia bermaksiat atau tidak kepada Allah adalah jika kurangnya keimanan dalam hati. Karena iman dalam hati setiap manusia itu berubah-ubah, maka rajinlah beribadah.

·         Jangan meremehkan ketaatan sekecil apapun, karena disetiap ketaatan ada ridhonya Allah.

·      Jangan meremehkan kemaksiatan sekecil apapun, karena disetiap maksiat ada murkanya Allah.

·         Jangan meremehkan do’a, karena disetiap do’a ada qabul dari Allah. 
·         Jangan meremehkan manusia, karena diantara manusia ada wali Allah.




(9)     HABIB QAIS bin ABDURRAHMAN ASSEGAF

(Qais bin Abdurrahman bin Ja’far bin alwi bin Abdullah bin Abdurrahman assegaf) :




·         Happiness is when we are able to walk on the will of Allah Subhanahu wa ta’ala and accept all it’s verdicts. Happiness is when we are able to rise from the slump by believieng that the love od Allah Subhanahu wa ta’ala does not end. Happiness is when we can name the lovers of Allah Subhanahu wa ta’ala by loving them with sincerity for Allah Subhanahu wa ta’ala/
(Kebahagiaaan adalah ketika kita dapat berjalan diatas kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala dan menerima semua ketentuan-Nya. Kebahagiaaan adalah ketika kita dapat bangkit dari keterpurukan dengan menyakini bahwa cinta adalah Cintanya Allah Subhanahu wa ta’ala yang tiada berakhir. Kebahagiaan adalah ketika kita dapat menyebut para pecinta Allah Subhanahu wa ta’ala dengan mencintai mereka dengan tulus karena Allah Subhanahu wa ta’ala).
 
 

(10)     KH. ABDUL QOHAR NZ al-QUDSI, Lc

 


·       Ketika dakwah dijadikan komersialisasi kerjaan, (maka) hilanglah dampak/ atsar dari dakwah tersebut, dakwah adalah kewajiban bukan profesi.

 

·       Dakwah adalah ujung tombak gerakan Islam, dakwah adalah misinya para Nabi dan Rasul, dalam arti strata posisi para da’i sangatlah tinggi di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala, maka jangan mencederai dakwah dengan etika dan estetika dakwah yang dilanggar.

 
 

(11) KH. AHMAD QUSYAIRI

(KH. Ahmad Qusyairi bin Shiddiq bin Abdullah bin Saleh bin Asy’ari bin Muhammad Adzro’i bin Yusuf bin Sayyid Abdurrahman (Mbah Sambu) bin Sayyid Muhammad Hasyim bin Sayyid Abdurrahman Basyaiban bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Umar bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ahmad bin Sayyid Abu Bakar basyaban bin Sayyid Muhammad Asadullah bin Sayyid Hasan at-Turabi bin Sayyid Ali bin al-Faqih al-Muqaddam Muhammad Ba’alawi al-Husaini).

 


 

 

·       Shalawat Maal (Harta) dibawah ini berasal dari KH. Ahmad Qusyairi, kemudian diteruskan oleh menantu beliau yaitu KH. Abdul Hamid Pasuruan.

 

“Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin shalaatan yaktsuru biha maalii, wa yas taqiimu bihaa haalii. Wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallim”

(Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, shalawat yang menjadi sebab banyaknya harta kami, dan menjadi sebab istiqamahnya keadaan kami dalam ibadah kepada Allah dan sampaikan juga atas keluarga beliau serta shabatnya disertai dengan salam)

 

 

 

(12) HABIB QUSHAI bin ABDULLAH ASSEGAF

 


 

 

·   Jum’at itu hari mulia, bahkan dalam hadits Nabi ada dinyatakan, bahwa barangsiapa yang meninggal di malam Jum’at, siapapun saja orangnya, baik itu orang kita kenal orang ahli ibadah, atau orang yang kita kenal itu ahli maksiat sekalipun, ketika dia meninggal malam ju’at maka bebas dari siksa kubur. Koq bisa ? Kita nggak faham akan rahasia Allah. Siapa tahu sebelum meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala kasih taubatan nashuha, hingga ia bebas dari dosa.

 

·       Ada 4 (empat) bulan yang dimuliakan Allah, saking mulianya, nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dilarang untuk berperang, adalah untuk memuliakan bulan tersebut. Saking mulianya ke 4 bulan tersebut (Zulqa’dah, zulhijjah, ajab dan Muharram, pen) dimana amalan ibadah pahalanya dilipatgandakan hingga 700. Misalnya kalau kita sedekah 1000 dibulan lain maka akan ditulis 1000, tetapi jika bersedekah dibulan yang 4 ini, maka bersedekah 1000, maka malaikat akan menulisnya menjadi 700.000 karena mulianya keempat bulan ini.

 

·       Siapapun saya, siapapun jenengen (saudara), apapun status sosialnya, ataupun pekerjaannya, apapun warna darahnya kalau nggak nyender pada Nabi Muhammad tidak akan mulia.

 

·       Walaupun bukan keturunan kiai, bukan keturunan habib, bukan ningrat, bukan darah biru tetapi dia nyender kepada nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan mencontoh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia jadi mulia.

 

 

(13) SULTAN QABOOS bin SA’ID

(Sultan Qaboos bin Sa’id bin Taimur al-Mu’azzam)

 


 

 

·       The more thought becomes diverse open and free of fanaticism, the more it becomes a correct and sound basis for building genersstions, the progress of nation and the advancement (Semakin banyak pemikiran menjadi beragam, terbuka dan bebas dari fanatisme, semakin dasar dan benar dan kuat untuk membangun generasi , kemajuan bangsa dan kemajuan masyarakat).

 

·       Everyone in this nation is equal there isn’t any difference between big and small, rich and poor, for equality mandater eberyone to be siblings under the umbrella of social justice (Setiap orang dinegeri ini sama, tidak ada perbedaan antara besar dan kecil, kaya dan miskin, karena kesetaraan mengamanatkan setiap orang untuk bersaudara dibawah payung keadilan sosial)

 

 

 

 

(14) SAYYID al-QEMANY

        (Sayyid Mahmoud al-Qemany)

 


·       Kita berada dalam dasar laut terdalam, karena kita mengajarkan anak-anak kita di sekolah tentang agama Islam dan bahasa arab saja” (Mahmoud al-Qemany dalam “Middle East Times”, hal. 15)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar