(1
(1) SAYYID QUTB bin IBRAHIM
HUSAIN SHADHILI
·
Jika suatu
metode (syari’at) dibuat oleh Allah Yang Maha Kuasa atas kehidupan ummat
manusia, pastilah akan bersifat adil seadil-adilnya yang tidak mungkin bisa
dipunyai sifat itu oleh suatu metode buatan manusia yang mengandung kelemahan
manusia, berwatak cenderung kepada kepentingan dirinya sendiri.
·
Manakala iman akan agama
islam itu ada, disana pula bertemu
sekuat-kuat jaminannya. Dan ummat Islam belajar dari agamanya bahwa
faktor-faktor yang mejamin eksistensinya (kehadirannya) dan kemenangannya serta
kemantapannya diatas bumi, terletak seluruhnya dalam kesetiaannya pada
petunjuk-petunjuk.
·
Fitrah manusia
pada hakekatnya selaras dengan hukum-hukum alam. Maka manakala manusia
menyimpang dari hukum itu, ia bukan saja bentrok dengan alam yang hebat itu,
tetapi juga dengan fitrahnya sendiri yang diapitnya, sehingga mengalami
kesengsaraan dan kebingungan, dan akhirnya menghayati kehidupan sebagaimana
yang kini dialami manusia dalam siksaan, walaupun ia telah menguasai berbagai
ilmu pengetahuan dan kebudayaan materiil.
·
Kewajiban yang utama bagi
orang-orang mukmin yang mengarahkan dakwahnya ke rumah dan keluarga. Ia wajib
mengamankan benteng ini dari dalam dan menutup setiap lobang strategis ini
sebelum ia pergi jauh dari situ beserta dakwahnya.
·
Sebenarnya
dalam setiap gerakan manusia baik terhadap dirinya maupun orang lain terhadap
sesuatu yang membenarkan prinsip pahala dan hukuman. Begitu pula banyak
tradisi-tradisi manusia yang kadang kala tunduk pada batas-batas tertentu,
kecuali kebaikan dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, iman dan kufur. Maka
semua itu bukanlah istilah atau tradisi manusia, tetapi realita azali dimana
seluruh hukum alam (termasuk manusia) tunduk padanya, hingga telah jelas bagi
manusia tentang kebenaran adanya sorga dan neraka.
·
Hanyalah seorang insinyur
yang telah mencipta mesin itu yang paling mengetahui tentang cara bekerjanya
mesin tersebut, dan yang mengetahui tentang manusia, baik mengenai kehidupannya
atau cara mengatur kehidupannya tidak ada yang lain kecuali Allah Dzat yang
Maha Agung.
·
Ummat ialah
kelompok orang yang dipertalikan dengan tali aqidah, dan itulah dia
kebangsaannya. Apabila tidak demikian, maka tidak ada ummat, karena tidak ada
taliyang menghimpunnya. Geografi, kebangsaan, bahasa, keturunan dan
kepentingan-kepentingan pribadi yang duniawi, baik satu persatunya maupun
keseluruhannya tidak cukup untuk membentuk ummat, kecuali kalau dipertalikan
dengan tali akidah.
·
Sesungguhnya perkawinan
seorang laki-laki ahli kitab dengan seorang wanita muslimah, hukumnya haram,
karena anak-anak keturunan dari keduanya akan dipanggil dengan nama-nama bapak
mereka,sesuai dengan hukum syari’at Islam. Istrilah yang pindah kekeluarga
suami dan kaumnya, dan tanah tempat tinggalnya, menurut hukum realitas yang
ada. Ia akan hidup jauh dari kaumnya sehingga kemungkinan besar kelemahannya
dan kesendiriannya di sana akan menjadikan fitnah terhadap keislamannya.
Sebagaimana anak-anaknya akan dipanggil dengan nama suaminya sehingga mungkin saja
mereka (anak-anak) akan memeluk agama yang bukan agama ibunya, sesuai dengan
hukum lingkungan, sedangkan Islam wajib untuk selalu mengayomi dan menjaga
umatnya.
·
Al-qur’an
merupakan kitab dakwah. Yang memiliki ruh pembangkit. Yang berfungsi sebagai penguat.
Yang berperan sebagai penjaga, penerang dan penjelas. Yang merupakan suatu
undang-undang dan konsep-konsep global. Dan yang merupakan tempat kembali
satu-satunya bagi para penyeru dakwah dalam mengambil rujukan – dalam melakukan
kegiatan dakwah, dan dalam menyusun suatu konsep gerakan dakwah selanjutnya.
·
Dakwah dengan metode hikmah
akan terwujud apabila memperhatikan tiga factor.
Pertama,
keadaan dan situasi orang-orang yang didakwahi.
Kedua, kadar
atau ukuran materi dakwah yang disampaikan agar mereka merasa tidak keberatan
dengan beban materi tersebut. Ketiga, metode penyampaian materi dakwah
dengan membuat variasi sedemikian rupa yang sesuai dengan kondisi pada saat
itu.
___________________
(2) HABIB QURAISY bin
ALI bin HASYIM
AIDID :
·
Sebenarnya
dzikir-dzikir, ayat-ayat serta doa-do’a yang digunakan sebagai obat penyembuh
pada dasarnya dapat meemberikan kesembuhan. Namun semua itu berpulang kepada
Allah. Do’a adalah penyembuh yang dapat
menghilangkan penyakit, tetapi do’a itu tidak ada kekuatan apabila manusia yang
bersangkutan lalai hatinya terhadap Allah. Do’a juga tidak ada kekuatan apa-apa
jika manusia itu makan makanan yang haram.
______________
(3) HABIB QURAISY BAHARUN
·
Tidak sedikit orang yang suka
menghabiskan banyak biaya berkeliling dunia, pergi ketempat wisata hanya untuk
mencari ketenangan dan kebahagiaaan, padahal keduanya itu
tempatnya di hati.
_______________
(4) HABIB QADRI bin UTSMAN ALAYDRUS
Sorga dibawah telapak kaki ibu. Bagi seorang
wanita, memasuki sorga dengan 4 perkara, yaitu mendirikan shalat 5 waktu,
berpuasa di bulan ramadhan, taat kepada suami dan menjaga kehormatannya.
Seorang wanita, dijaga oleh 4 orang laki-laki, yaitu ayahnya, kakak
laki-lakinya, suaminya dan anak laki-lakinya. Artinya, seorang laki-laki wajib
bertanggungjawab atas 4 orang perempuan, yaitu ibu kandungnya, saudara
perempuannya, istrinya dan anak perempuannya.
(5) HABIB QARI AFRIZAN bin AYDRUS bin MUHSIN al-KHERED:
Memanah
merupakan sebaik-baik permainan disamping bisa menajamkan focus penglihatan,
memanah juga memberikan kebaikan berupa pahala yang banyak. Karena ada sebuah
hadits yang indah tentang belajar memanah, yaitu: sessungguhnya Allah akan
memasukkan tiga orang kedalam jannah karena satu anak panah, orang yang
membuatnya dengan tujuan baik, orang yang melemparkannya dan orang yang
menyiapkannya. Hendaklah kalian memanah dan berkuda, sedangkan memanah lebih
aku sukai daripada berkuda (HR. at-Tirmidzi).
______________
(6) HABIB QASIM bin AHMAD BAHARUN:
Kamu tahu, saya setiap kali
melihat anak saya dari mulai bayi sampai dia sekolah. Tiap saya lihat, saya
do’akan anak saya. Ketika lihat dia sedang main, ya Allah baguskan nasibnya.
Ketika lihat dia sedang nonton film kartun, ya Allah bahagiakan hidupnya dunia
akherat. Ketika saya lihat anak saya lagi makan, Ya Allah karuniakan rizqi yang
melimpah baginya yang berkah, yang bawa kebaikan. Ketika saya lihat anak saya
sedang tidur, ya Allah pandanglah ia dengan pandangan kasih sayang-Mu. Tiap
kali saya lihat anak saya, saya do'aka’ dia. Do’a apa saja yang terlintas
dipikiran ketika itu, karena saya yakin entah sekarang, entah lusa, pasti ada
diantara do’a-do’a tersebut yang diijabah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
_______________
(7) HABIB QURAISH bin HAIDAR SHAHAB:
Allah
menjadikan agama untuk kita adalah bukan untuk mempersulit kehidupan kita,
justru orang yang mau mengikuti semua perintah Allah itu akan diberikan jalan untuk
bisa bahagia didunia maupun kebahagiaan di akherat.
·Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasalam adalah orang yang mempunytai sifat amanah, artinya memuaskan,
tidak pernah sekalipun melakukan sebuah kesalahan, tidak pernah sekalipun
melakukan pelanggaran, makanya Nabi kita adalah bukan manusia biasa, maka dia
di atas rata-rata manusia.
(8)
HABIB
QODIR BA’ABUD
(Abdul
Qodir bin Zaid Ba’abud) :
·
Orang yang
telah mendapatkan ridho orang tua dan guru akan kebal dari api neraka.
·
Apa itu rindu? Rindu adalah
condongnya hati yang membuat nikmat dan merasa senang jika kita merasakannya.
Jika sangat kuat condong tersebut maka dijadikanlah sebuah rindu.
·
Yang bisa
menentukan manusia bermaksiat atau tidak kepada Allah adalah jika kurangnya
keimanan dalam hati. Karena iman dalam hati setiap manusia itu berubah-ubah,
maka rajinlah beribadah.
·
Jangan meremehkan ketaatan
sekecil apapun, karena disetiap ketaatan ada ridhonya Allah.
· Jangan
meremehkan kemaksiatan sekecil apapun, karena disetiap maksiat ada murkanya
Allah.
·
Jangan meremehkan do’a, karena
disetiap do’a ada qabul dari Allah.
·
Jangan
meremehkan manusia, karena diantara manusia ada wali Allah.
(9)
HABIB
QAIS bin ABDURRAHMAN ASSEGAF
(Qais
bin Abdurrahman bin Ja’far bin alwi bin Abdullah bin Abdurrahman assegaf) :
·
Happiness is when we are able
to walk on the will of Allah Subhanahu wa ta’ala and accept all it’s verdicts.
Happiness is when we are able to rise from the slump by believieng that the
love od Allah Subhanahu wa ta’ala does not end. Happiness is when we can name
the lovers of Allah Subhanahu wa ta’ala by loving them with sincerity for Allah
Subhanahu wa ta’ala/
(Kebahagiaaan
adalah ketika kita dapat berjalan diatas kehendak Allah Subhanahu wa ta’ala dan
menerima semua ketentuan-Nya. Kebahagiaaan adalah ketika kita dapat bangkit
dari keterpurukan dengan menyakini bahwa cinta adalah Cintanya Allah Subhanahu
wa ta’ala yang tiada berakhir. Kebahagiaan adalah ketika kita dapat menyebut
para pecinta Allah Subhanahu wa ta’ala dengan mencintai mereka dengan tulus
karena Allah Subhanahu wa ta’ala).
(10) KH. ABDUL QOHAR NZ
al-QUDSI, Lc
·
Ketika dakwah dijadikan komersialisasi kerjaan, (maka)
hilanglah dampak/ atsar dari dakwah tersebut, dakwah adalah kewajiban bukan
profesi.
·
Dakwah adalah ujung tombak gerakan Islam, dakwah adalah
misinya para Nabi dan Rasul, dalam arti strata posisi para da’i sangatlah
tinggi di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala, maka jangan mencederai dakwah dengan
etika dan estetika dakwah yang dilanggar.
(11) KH. AHMAD QUSYAIRI
(KH. Ahmad Qusyairi bin Shiddiq bin Abdullah bin Saleh
bin Asy’ari bin Muhammad Adzro’i bin Yusuf bin Sayyid Abdurrahman (Mbah Sambu)
bin Sayyid Muhammad Hasyim bin Sayyid Abdurrahman Basyaiban bin Sayyid Abdullah
bin Sayyid Umar bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ahmad bin Sayyid Abu Bakar
basyaban bin Sayyid Muhammad Asadullah bin Sayyid Hasan at-Turabi bin Sayyid
Ali bin al-Faqih al-Muqaddam Muhammad Ba’alawi al-Husaini).
· Shalawat Maal (Harta)
dibawah ini berasal dari KH. Ahmad Qusyairi, kemudian diteruskan oleh menantu
beliau yaitu KH. Abdul Hamid Pasuruan.
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin
shalaatan yaktsuru biha maalii, wa yas taqiimu bihaa haalii. Wa ‘ala alihi wa
shahbihi wa sallim”
(Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, shalawat yang menjadi sebab
banyaknya harta kami, dan menjadi sebab istiqamahnya keadaan kami dalam ibadah
kepada Allah dan sampaikan juga atas keluarga beliau serta shabatnya disertai
dengan salam)
(12) HABIB QUSHAI bin ABDULLAH ASSEGAF
· Jum’at itu hari mulia, bahkan dalam hadits
Nabi ada dinyatakan, bahwa barangsiapa yang meninggal di malam Jum’at, siapapun
saja orangnya, baik itu orang kita kenal orang ahli ibadah, atau orang yang
kita kenal itu ahli maksiat sekalipun, ketika dia meninggal malam ju’at maka
bebas dari siksa kubur. Koq bisa ? Kita nggak faham akan rahasia Allah. Siapa
tahu sebelum meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala kasih taubatan nashuha,
hingga ia bebas dari dosa.
·
Ada 4 (empat) bulan yang dimuliakan Allah, saking
mulianya, nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dilarang untuk berperang, adalah
untuk memuliakan bulan tersebut. Saking mulianya ke 4 bulan tersebut (Zulqa’dah,
zulhijjah, ajab dan Muharram, pen) dimana amalan ibadah pahalanya dilipatgandakan
hingga 700. Misalnya kalau kita sedekah 1000 dibulan lain maka akan ditulis
1000, tetapi jika bersedekah dibulan yang 4 ini, maka bersedekah 1000, maka
malaikat akan menulisnya menjadi 700.000 karena mulianya keempat bulan ini.
·
Siapapun saya, siapapun jenengen (saudara), apapun status
sosialnya, ataupun pekerjaannya, apapun warna darahnya kalau nggak nyender
pada Nabi Muhammad tidak akan mulia.
·
Walaupun bukan keturunan kiai, bukan keturunan habib,
bukan ningrat, bukan darah biru tetapi dia nyender kepada nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan mencontoh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, maka dia jadi mulia.
(13) SULTAN QABOOS bin SA’ID
(Sultan Qaboos bin Sa’id bin Taimur al-Mu’azzam)
·
The more thought becomes diverse open and free of
fanaticism, the more it becomes a correct and sound basis for building
genersstions, the progress of nation and the advancement (Semakin banyak pemikiran menjadi beragam, terbuka dan
bebas dari fanatisme, semakin dasar dan benar dan kuat untuk membangun generasi
, kemajuan bangsa dan kemajuan masyarakat).
·
Everyone in this nation is equal there isn’t any
difference between big and small, rich and poor, for equality mandater eberyone
to be siblings under the umbrella of social justice (Setiap
orang dinegeri ini sama, tidak ada perbedaan antara besar dan kecil, kaya dan
miskin, karena kesetaraan mengamanatkan setiap orang untuk bersaudara dibawah
payung keadilan sosial)
(14) SAYYID al-QEMANY
(Sayyid Mahmoud al-Qemany)
·
Kita berada dalam dasar laut terdalam, karena kita
mengajarkan anak-anak kita di sekolah tentang agama Islam dan bahasa arab saja”
(Mahmoud al-Qemany dalam “Middle East Times”,
hal. 15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar