Kamis, 01 November 2018

Kalam Habib F


F


(1) HABIB FARUQ bin HARUN BAHASYIM  :



·           Tidak ada satupun yang mampu mencegah kematian. Di sisi Allah Subhanahu wata’ala adalah hanya siapa yang terbaik amalnya. Jadi pilihlah untuk menjadi ulama yang baik, pejabat yang baik, pengusaha yang baik ataupun rakyat yang baik, supaya kita menjadi hamba yang terbaik di sisi Allah Subhanahu wata’ala.
_________________

(2) HABIB  FAQIH  MUHAMMAD  bin MUHAMMAD bin ABDULLAH BASYAIBAN  :
 

 
·           
           Dengan mengingat kematian, berarti kita termasuk kaum yang cerdas.

·      Anta turid, ana urid, wallahu ta’alul lima yurid. Engkau menghendaki, aku menghendaki, dan Allah-lah yang Maha Melakukan apapun yang dikehendaki-Nya.

·            Sakaratul maut itu sakitnyatak terperikan.nabi Ibrahimsaja sangat kesakitan,begitu pula Nabi Muhammad.Maka ketika nabi Muhaammad tengahmerasakan sakitnya sakaratul maut, beliauberdo’a dan memohon kepada Allah agar sakit yang tak terperikan itu tidak dirasakan umatnya, cukup dirasakan oleh beliau. Namun Allat Swt menolak, tapi dengan pengecualian, umat yang bertaqwa tidak akan mengalamisakit pada saat sakratulmaut. Artinya,nabi saja kesakitan, apalagi kita, yang manusia biasa, dan beragamanyapun asal-asalan, pasti akan sangat tersiksa dengan sakratul maut, yang datangnya tidak kita ketahui kapan dan dimana.

·            Perbanyaklah ibadah untuk menghadap Sang Khaliq.
_____________________

(3) HABIB  FIKRI bin ABDULLAH BAFARAJ :


·            Kita mengaji agama, tetapi entah mengapa kebanyakkan kita tidak menjadikan ulama sebagai figure utama kita. Sisi-sisi kehidupan kita lainnya masih amat mewarnai pola piker kita sehingga kita lebih menempatkan, misalnya, arti, penyanyi, atau pemain sepak bola, sebagai figure dalam kehidupan kita.Cara pandang semacam ini bahkan juga banyak menjangkiti para santri pondok pesantren.
_____________________

(4) Drs. FAHMY ALAYDRUS, M.M, M.Ed :

·            
           Kalau kita ingin menjadikan islam sebagai pedoman, pemandu, manhaj untuk semua hal, seharusnya setiap pelajaran diwarnai oleh nilai-nilai Islam. Ketika anak-anak kita belajar Fisika, matematika, tidak dikaitkan dengan nilai-nilai Islam, yang terjadi hanyalah ilmu untuk ilmu.

·            Bagi mereka yang mempunyai kompetensi di bidang pendidikan,mari kita berdakwah dengan basis pendidikan. Pokoknya semua yang punya kompetensi pada bidangnya, ayo bergerak sesuai keahliannya untuk kejayaan dan keharuman Islam.
_________________

(5) SAYYID FAHMI bin HAMID ASSEGAF, SE


·            Iman ibarat air dingin nan sejuk yang tiba-tiba dihadiahkan pada kita setelah kita putus asa terhadap pencarian mata air yang melelahkan, sedangkan kita tengah merasakan dahsyatnya dahaga kala itu. Tentulah kita tidak akan melewatkan kesempatan tersebut untuk segera meminumnya lantas menjaga dengan baik agar air tersebut agar tidak hilang atau tumpah di tengah perjalanan kita yang panjang. Dan konsekuensinya, kita akan selalu menghormati orang yang suka rela memberikan sebagian air miliknya kepada kita. Begitulah seharusnya sikap kita terhadap iman sekaligus pemberinya, yakni dengan menjaga keimanan tersebut sebagai bentuk penghormatan kita kepada Allah SWT, karena tentu Allah Swt akan ridha jika pemberian-Nya yang mahal tersebut dihargai dengan penjagaan yang setinggi-tingginya.

·            Adapun yang tersirat pada Qs. Al-Baqarah (2) : 177, adalah suatu ibadah ragawi yang menyebabkan rasa letih tidak memiliki arti dihadapan Allah Swt bila tanpa didahului keimanan, meskipun kita lakukan berkali-kali dengan diiringi tangisandan darah. Iman adalah pondasisegala amal. Ketika AllahSwt menyerukan perintah, seringkali di dahului dengan kalimat “Ya ayyuhalladzinaamanuu” ini pertanda bahwaAllah Swt memerintahkan manusia agar beriman terlebih dahulu sebelum melangkah kea mal-amal yang lain.

·            Andai hati adalah sebuah rumah tentu iman  adalah penghuni pertamanya. Karena itu, agar nyaman penghuni berada dalam rumah tersebut, tentu kitaharus menciptakan suasana kondusif dan mendukung. Agar iman dapat aman dan betah berada dalam hati, perlu disediakan fasilitas-fasilitas yang memadai seperti sholat, puasa, dzikir,do’a, menghadiri majelis ilmu, mencari keberkahan pada tempat-tempat yang baik dan banyak lagi lainnya.

         Rumah sakitnya zaman fitnah adalah majelis ilmu, dokternya adalah kyai, ustadz atau ulama dan obatnya adalah ilmu agama.

      Kita melihat benda mati harus bersyukur kita merupakan makhluk hidup. Kita melihat binatang, harus bersyukur bahwa kita manusia. Kita melihat manusia tapi non muslim, kita wajib bersyukur bahwa kita muslim. Karena bagaimanapun, innaddina ‘indallahil Islam. 

      Semua Nabi itu mulia dan memiliki kemukjizatan masing-masing. Para nabi selain Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam bagaikan emas, namun kemuliaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam bagaikan intan berlian. Kita memulyakan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam bukan karena kita yang tau-tau memuji beliau, tapi karena Allah-lah yang memuji.

_________________ 



(6) HABIB FATHURRAHMAN BAHASYIM:


·           Pemahaman radikal, jika masuk kekaum intelektual, termasuk pada mahasiswa, maka akan sangat berbahaya, karena kelompok yang telah teracuni akan berfikir bagaimana menegakkan pemahaman yang salah ini dengan menghalalkan segala cara.

·           Jangan mudah “dibeli”. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming duniawi. Sebagaimana Rasulullah memberi contoh: Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, maka akan kupotong tangannya.
____________________ 

(7) HABIB FIRMAN bin TAUFIK ALAYDRUS:


·        Sempurnakan akhlak karena akhlak adalah nilai dasar manusia hidup yang beriman dan bertaqwa, karena manusia yang tidak berakhlak bagaikan iblis yang terkutuk.
______________________

(8) HABIB FUAD bin MUHAMMAD FAUZI bin YAHYA:


·           Orang yang paling bahagia adalah orang yang selalu membahagiakan orang lain. Tidaklah kau merasa lelah untuk membantu orang lain, kecuali Allah akan ciptakan orang untuk membahagiakanmu tanpa kau minta.
_________________  


(9) HABIB FIRDAUS bin MASYHUR al-MUNAWAR



  Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam jangan dicuekin, mari kita sapa beliau dengan bershalawat nabi.

Jangan ikut-ikutan ingin mati syahid yang tidak jelas.
____________________ 


(10) HABIB FATHAN RIZAL IBRAHIM al-ISTIRHAMI al-Bantani:






·       Satu kemaksiatan yang seseorang lakukan, tapi ia bertaubat terhadap kemaksiatan yang telah ia lakukan, mataanya tidak berhenti menangis, beribadah, memohon ampun kepada Allah Subhanahu wata’ala, sebab ia menyakini bilamana Allah tidak menghadirkan ampunan atas dirinya manalah mungkin Allah akan membukakan pintu ketaatan atas dirinya untuk menyembah Allah Subhanahu wata’ala.

Satu kesalahan yang ia tidak mau menyesalinya, kesalahan ia tumpuk-tumpuk, dosa-dosa kecil ia tumpuk, ia merasa itu hanya kelalaian-kelaian kecil, namun itu merupakan suatu kemaksiatan yang saangat besar, maka tertutup pulalah intu untuk menghadirkan cintanya Allah Subhanahu wata’ala.



·       Kita punya keperluan, kita punya kebutuhan kepada Allah atas segala macam permasalahan yang kita hadapi, tapi mintalah dengan adab yang baik, mintalah dengan cara sabar yang baik. Bagaimana berbuat sabar yang baik itu? Yaitu dengan berbuatlah ta’at, perbanyak baca al-Qur’an, puasa ramadhan. Indahkan bermesraanlah dengan zikirmu, bermesraanlah kamu dengan perkataan yang baik, dan bermesraanlah dengan prasangka yang baik kepada Allah.

____________________



(11) SYEKH FADHIL al-JAILANI

(Prof. DR. Syekh Muhammad Fadhil al-jailani al-Hasani al-Husaini):





·           Kebodohan identik dengan kegelapan dan cara mengatasinya adalah dengan menghadirkan ilmu sebagai lentera dunia.



·           Bacalah shalawat (Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad) 313 x sebagaimana yang diperintahkan oleh syaikh Abdul Qadir al-Jailani yang dihadiahkan kepada baginda Rasul Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Barangsiapa yang membacanya setelah tahajjud maka akan mendapat rezeki yang banyak dab mendapat anak yang shaleh.



·           Shalawat “Basyail Khairat” itu insya Allah banyak sekali manfaat dan faedahnya. Salah satu diantaranya akan menjadi orang yang alim dengan ilmunya dan Insya Allah akan bermanfaat ilmunya sampai diakherat.



__________



(12) HABIB FAISHOL JAMALULLAIL

(Ahmad Faishol bin Yunus bin Umar bin Yusuf bin Abdullah bin Alwi bin Surur Jamalullail):





      Ketika kita tertimpa masalah, lalu dengan musibah itu bertambah ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala. Maka segeralah bersyukur atas musibah itu agar menjadi berkat bukan laknat dari Allah Subhanahu wa ta’ala.



·       Di dalam berwudhu ada pahala derajat yang Allah tuangkan didalamnya apabila seseorang mengamalkannya. Bukan hanya shalat kita nebghadap Allah tetapi dalam berwudhu kita juga diminta seperti kalian akan menghadap Allah. Sampai-sampai para ahli fiqih berkata: “Man lam yakhsya bi wudhu ihi lam yakhsa’ fii shalatih” (barangsiapa yang tidak khusyuk dalam berwudhunya maka jangan harap khusyuk dalam shalatnya).



____________________ 


(13) FADEL MUHAMMAD:
(Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad al-Haddar)


·            Kesuksesan seseorang tergantung pada kemauannya yang kuat, rasa percaya diri yang tinggi, dan kemampuannya menghitung resiko. Kemauan akan mendorong kegigihan untuk berusaha. Hal ini mempengaruhi dan dipengaruhi oleh 4 hal, yaitu, pertama, orang tua, terutama ibu sebagai pendidik masa awal. Kedua, pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan agama. Ketiga, lingkungan, dan keempat, keberuntungan atas kemampuan membaca kesempatan.

·            Man jadda wa jadda. Siapa yang berusaha akan berhasil juga akhirnya. Tetapi semua itu ada batasnya. Kalau semua cara sudah dicoba, masih kepentok juga, apa boleh buat, tidak perlu kecewa, tawakkal kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
       __________



(14) HABIB FAHLEVI bin HOOD ABDULQADIR al-HABSYI:






·      Dari Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam, dimana dikatakan, tidak ada satu ummat manusiapun yang mendzalimin saudaranya melainkan dia adalah daripada bagian keraknya neraka. Dan disini, saya menegaskan tidak ada satu orang muslimpun yang mendzalimi muslim lainnya maupun saudara-saudara non muslim tanpa sebab, maka perbuatan ini adalah perbuatan yang biadab.

_________________



(15) SAYED FUAD ZAKARIA:









·            Masalah pasangan sejenis, tidak dikenal dalam kultur bangsa kita. Oleh karena itu Rancangan Undang Undang Kesetaraan dan Keadilan Genjer (RUU KKG) tidak akan mengatur masalah pasangan sejenis dan kalangan kelainan seks. Kita harus bersumber pada kultur bangsa sendiri dan tidak pro barat.


___________________



(16)       HABIB FADLI bin MUSTHAFA al-AYDRUS:



·            Pandangan mata banyak menipu, namun pandangan hati adalah kejujuran yang sejati.

·            Dalam dakwah semua harus siap atas segala kemungkinan yang terjadi.
________________

(17) HABIB FAHMI  bin HAMID al-HADDAD:



·            Orang-orang yang nggak redha dengan kemiskinannya, orang yang tidak redha dengan ketentuan Allah, adalah orang yang mengeluhkan keadaannya, maka kemiskinannya itu justru akan menghantarkannya ke jahannam.

·            Hari-hari yang anda lalui dalam kemiskinan dan anda redha dengan kemiskinan tersebut, maka hari-hari yang anda lalui tersebut akan diganjar dengan kebaikan, setiap detik dan menit mengarungi penderitaan yang  diiringi dengan kesabaran, maka sikap seperti itu akan diganjar oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan pahala yang besar.
_________________

(18) HABIB FAHMI al-HABSYI:



·            Sebuah cara yang paling manjur untuk mendapatkan ketenangan adalah mengabaikan omongan orang dan memperhatikan ucapan Sang Pencipta alam.

·            Seribu jalan menuju roma, tapi hanya ada satu jalan menuju sorga yaitu dengan kendaraan takwa melalui rute al-Qur’an dan sunnah.

·            Tidurlah dengan pikiran yang positif, dan bangunlah dengan memikirkan hal-hal yang positif, maka esok harimu pasti akan lebih bersemangat.
______________
 


(19)      HABIB FAISHOL al-HADDAD:



·            Iblis itu lebih pintar daripada kalian (kita). Dia tahu hadits nabi, tahu tentang alqur’an, karena dia dizaman-zaman nabi sebelum nabi Muhammad sudah ada, sudah tahu, menag dia pintar. Bahkan dalam al-Qur’an disebutkan dia minta dipanjangkan umurnya. Makanya jangan bingung. Tapi iblis kalah dengan orang-orang yang ikhlas disisi Allah. Ketahuilah, iblis itu pintar karena dulunya malaikat

·            Jadi mohon dosa diampunkan tidak mesti baca “astaghfirullah” bukan ini saja. Tapi jika sewaktu baca “astaghfirullah” hatinya keluar, hatinya masih menggosipin orang, astaghfirullah, masih memikirkan dunia. Pokoknya otak-otak kotor masioh ada. Percuma lisan basah (dengan dzikir dan istighfar) tapi otak dan hati masih kotor.

·            Apabila hati bersih, otaknya bersih, niatnya bersih, tanpa ngomong “astaghfirullah” pun Allah ampun kan dosa-dosa kita.
__________________

(20)     HABIB FUAD al-HADI:



·         Pemberian Pencipta untuk kita sebagai makhluk yang bernama manusia itu luas tak terhitung. Manusia memiliki 2 potensi, baik potensi berbuat kebajikan, ataupun sebaliknya yaitu potensi melakukan keburukan. Sebagian ada yang mengembangkan potensi kebaikan sehingga dia melesat jauh terbang melebihi malaikat. Dan ironisnya, ada pula yang menumbuh kembangkan potensi keburukan , akhirnya levelnya atau derajatnya sama dengan hewan. Al-Qur’an menggunakan istilah : ula ika kal an’am = mereka seperti hewan ternak, bal hum adhal = bahkan lebih buruk.

·         Potensi keburukan ketika dirawat kembangkan akan mengerikan dampak yang dihasilkannya, dimana level yang agung sebagai insan akhirnya terperosok rendah sederajat dengan hewan atau yang lebih buruk lagi.

·         Salah satu keburukan yang tidak dimiliki hewan dan hanya dimiliki manusia adalah potensi keburukan yaitu menyebar fitnah. Fitnah adalah meletakkan sifat buruk. Cerita buruk, narasi buruk kepada orang lain yang tidak mereka lakukan. Fitnah dampaknya lebih buruk dari apa yang dibayangkan. Hewan hanya membunuh 1 mangsa tetapi fitnah bisa membunuh ummat manusia bahkan 1 generasi. Al-Qur’an menggunakan istilah “al fitnatu asaddu minal qatl = fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Karena bisa saja sipembunuh meninggal dunia tanpa bekas, tetapi fitnah akan tetap hidup dan membunuh ummat berikutnya.
_______________

(21)    HABIB FUAD bin IDRUS al-KAFF:
 

·            Seseorang yang menaroh rasa cinta kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam tidaklah akan pernah merugi di dunia dan akherat.

·            Saat orang berkata buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu pertanda bahwa kehidupan kita lebih indah dari mereka.
__________________

(22)       HABIB FUAD bin MUHAMMAD al-KAFF:
 

·            Seorang pecinta maulid, maka dia tidak akan mengeluh dengan tantangan kehidupan yang didapatnya. Kita cinta maulid karena kita cinta dengan habibuna Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam. Kita nggak punya uang, yang kita cintai juga pernah merasakan kesulitan. Kita kelaparan, ternyata orang yang kita cintai, bahkan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala juga pernah mengalami kelaparan. Kita tidak memiliki apa-apa dirumah kita, ternyata Nabi kita juga pernah mengalami, bahkan sahabat pernah menangis ketika melihat suasana kamar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam yang tidak ada apa-apanya didalamnya.
______________ 


(23)     HABIB FARID bin MUHAMMAD bin IDRUS al-MUTHOHAR:





·         Dunia itu isinya tidak lain hanyalah susah dan payah.



(24)     HABIB FAUZI al-KAFF

(Ahmad Fauzi bin Abdullah al-Kaff):








·            Penyakit itu pada dasarnya ada 2, yaitu penyakit zahir dan penyakit bathin. Penyakit zahir contohnya seperti encok, pegal linu, kencing manis, ginjal, kanker dan lain-lain. Kalau penyakit zahir ini kadang-kadang setiap hari bahkan setiap waktu kita perhatikan, padahal penyakit zahir itu kalau kita mati apa masih dirasa nggak? Urusan penyakit lahir berhenti ketika kita mati. Tetapi ketika penyakit bathin menggerogoti, apa yang terjadi, ini urusan tidak mandeg (berhenti_ dengan kematian, tetapi urusannya sampai keakhierat. Tidak bermanfaat lagi harta kalian dan anak-anak kalian. Tetapi siapa yang memberi manfaat ketika anda datang berhadapan dengan Allah, artinya ini mati urusannya diakherat. Siapa yang akan bermanfaat, yaitu orang-orang yang hatinya selamat, yaitu yang tidak ada penyakit bathin dihatinya.



(25)     HABIB FAUZI bin FUAD bin AHMAD al-ATTAS:








·            Sesungguhnya seseorang yang tidak mulia, seseorang yang tidak menggetarkan lidahnya, membasahi lidahnya, menggetarkan bibirnya untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam, mereka akan menyesal yaitu suatu ketika mukanya diciumkan ketembok (liang lahad), lalu ditanya oleh malaikat maka dia tidak akan pernah menjawab apa-apa. Tetapi seandainya saudara selalu mendawamkan menngucap shalawat, menggerakaan, membasahi bibir kalian untuk bershalawat, maka ketika muka kalian diciumkan ketembok (lubang kubur), lalu ketika kalian ditinggal kerabat-kerabat, lalu datang malaikat yang menanya bertanya kepada kalian, niscaya apapun yang ditanyakan para malaikat tersebut akan mudah dijawab karena lisan kita yang selalu basah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam.



(26)          HABIB FAISHAL al-KAFF:




·            Jika anda tidak memiliki syaikh (guru) maka buat (ucapkan) shalawat dan insya Allah anda akan menemukan syekh/guru yang akan membimbing dunia anda.

·            Jika anda tidak memiliki shalawat secara teratur maka jangan katakana bahwa anda telah mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Dibutuhkan setidaknya waktu 2 menit untuk mengirim 100 shalawat, jadi minimal 100 shalawat.

·            Ketika anda mengirim shalawat, maka Allah memberikan banyak hasanat (kebaikan). Ketika anda mengirim shalawat, anda tidak perlu tahu berapa balasannya, karena itu akan menjadi pahala yang besar di sorga, anda akan merasakannya.

(27)           HABIB FAHRI al-HABSYI:



·               Semuanya kita tahu bahwasanya Nabi Muhammad adalah pemimpin daripada anbiya. Oleh karena itu kita harus bergembira dengan mengikuti akhlak, adab dan semuanya. Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Katakanlah dengan anugerah dan rahmat-Nya Allah, maska hendaklah kalian bergembira/ berbahagia”. Dijelaskan dalam kitaf tafsir Jalaluddin as-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli bahwasanya anugerah dan rahmat-Nya Allah itu ada 3, yaitu pertama adanya Isl;am, kedua adanya ilmu dan ketiga adalah adab.

·               Kalau kau tidak tahu tentang sesuatu permasalahan, kalau kau tidak tahu tentang habaib itu siapa, maka engkau harus banyak-banyak belajar, agar engkau jauh dari kebodohan.

(28)           HABIB FARHAN HUSEIN BSA, ST



·            Tidak usah berusaha agar diri kalian berada dihati guru, tetapi beruasahalah agar guru berada di hati kalaian. Seberapa tinggi posisi guru dihati kalian maka sebegitu juga posisi kalaian dihati mereka.

·            Buat apa kita ada kalau keberadaan kita tidak bermanfaar bagi orang lain dan manfaatnya tidak dirasakan oleh mereka. Hidupmu dikatakan hebat kalau kau bisa menghebatkan orang-orang yang lemah. Jika ingin bahagia maka bahagiakanlah orang lain.
 



(29)         HABIB FAHMI ASSEGAF :



·            Belajar mendidikasikan diri untuk ummat, belajar menjadi sesuatu yang bermanfaat. Apalah arti hidup seorang muslim tanpa rasa peduli terlebih dengan keadaan lingkungannya sendiri. Jangan berbicara tentang menata Negara untuk lebih baik bila disekitar kita masih saling acuh dengan keadaan yang begitu nyata, yang jauh dari nilai-nilai Islami.


(30)         HABIB al-FILALI
(Sayyid Muhammad bin al-Habib bin as-Shiddiq al-Amghari al-Idrisi al-Husaini) :



·         Kam lakamin ni’matin alayya, walam tajalmuhsinan ilayya (berapa banyak nikmat telah Engkau karuniakan kepadaku, dan Engkau masih mencurahkan ihsan kepadaku).

·         Ala ya latifu latifu lakalutfu,
Fa antal latifu minka yashmaluna lutfu,
Latifu latifu innani mutawassilun
Bi lutfika fa-ituf bi wa qad nazala l-lutfu.


(31)         SAYYID FADHAL al-HAMID :



·         Kemiskinan bertbeda jika dilihat oleh orang-orang ideologis dan non ideologis. Bagi mereka yang non ideologis, mereka memandang  kemiskinan terjadi karena orang malas, juga karena itu adalah takdir dari Tuhan sehingga orang miskin. Tetapi untuk orang-orang yang ideologis, mereka percaya bahwa ada struktur yang membuat orang hidup dalam kemiskinan, ada struktur yang membuat kita bodoh. Itu membuat kita miskin, itu yang membuat kita tidak berdaya, itu yang membuat kita tidak percaya diri. Setiap hari kita menonton TV yang iklannya selalu memberi tahu kita soal itu. Gadis-gadis cantik itu adalah yang memiliki kulit putih dan rambut lurus. Hal ini membuat gadis-gadis papua yang kulitnya coklat dan rambutnya keriting mulai merasa rendah diri.

·         Saya ingin mengatakan bahwa suatu gerakan sangaty terkait dengan praktik.  Revolusi akan berlangsung dalam satu nafas. Aksi, refleksi, aksi, refleksi. Aksi, refleksi ini berlangsung seperti ini terus. Hari ini kita renungkan, besok kita bertindak. Setelah itu kita renungkan lagi lalu bertindak. Karena kita hanya akan mengerti apa itu gerakan sampai kita ada dalam gerakan itu. Jika kita memobilisasi, kita melakukan praktik, kita akan menemukan kelemahan dan kekuatan kita, apa yang harus kita tingkatkan, apa yang harus kita capai. Jika kita hanya berbicara, suka bicara dan bicara tanpa latihan…. Kita harus memobilisasi (bergerak) walaupun itu kecil, ini lebih baik daripada tidak (mengambil tindakan) sama sekali.

(32)         SAYYID FAHMI HUSEIN al-HADDAD

(Fahmi Husein bin Umar bin Muchdar al-Haddad) :

 


·         Jadikanlah shalawat sebagai wasilah agar do’a-do’a kita bisa cepat terkabulkan.

 

·         Orang yang diterima bacaan shalawatnya, sejak berjalan ditempat (ber) shalawat, dari awal dia berjalan dari rumahnya, dia berniat untuk membaca shalawat dan sampai ditempat shalawat, dia basahi lidahnya, (maka) ciri orang yang diterima membaca shalawatnya adalah melihat manusia hatinya senang.

 

·         Anak santri yang meninggalkan shalat tahajjud dan meninggalkan shalat dhuha, (maka) ilmunya tidak akan pernah lengket dan barokah, dan apalagi jika memeninggalkan shalawat, (maka ilmunya dinyatakan tidak mamfaat, maka dari itu, selalulah perbanyak baca shalawat disetiap tempat.


(33)         HABIB AHMAD FAUZI bin ABDALLAH bin ALI al-HABSYI :



·         Janganlah bangga jadi orang hebat tetapi banggalah jadi orang berguna, karena orang hebat belum tentu berguna tetapi orang yang berguna sudah pasti hebat.

·         Sesungguhnya  kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia.

·         Mengalah untuk kemenangan lebih mulia daripada mengalahkan orang tetapi hina.

·         Jangan jadikan Negara ini pecah belah hanya dengan (karena) satu persoalan, tetapi jadikanlah satu kebaikan untuk kesatuan dan keutuhan Negara.


(34)         HABIB FA’IQ al-HADDAD
(Muhammad Fa’iq bin Alwi al-Haddad) :



·         Sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam yang sudah sangat familiar bagi kita adalah : “Innamal  a’maluu binniyat, yang artinya bahwa sesungguhnya setiap amal manusia tergantung pada niatnya.”  Jika niat diawal melakukan suatu amal atau pekerjaan dengan niat yang baik, maka Allah Subhanahu wa ta’ala menilai amalan tersebut baik dan memudahkan pengamalnya untuk melakukan amalan tersebut dengan baik. Di dalam sabdanya yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam juga menyampaikan bahwa, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya”. Imam Zarqani dalam syarh al-Muwaththa menyatakan bahwa amaln akhir manusialah yang jadi penentu dan atas amalan akhir tersebutlah ia akan dibalas.

·         Majelis yang berisi kebaikan dikelilingi oleh 70.000 malaikat yang kesemuanya memintakan ampunan bagi orang yang turut hadir didalam majelis tersebut.


(35)         HABIB FAUZAN BA’ABUD
(Ahmad Fauzan bin Hasan Ba’abud) :


·         Ketika Allah menaikkan level rezekimu jangan kau naikkan level gaya hidupmu tetapi naikkanlah level sedekahmu.

·         Do’a itu bukan untuk Allah tetapi hakikatnya buat kita. Allah tidak membutuhkan kita tetapi kitalah yang butuh terhadap Allah.



             (36)         SAYYID FAISAL bin ABUBAKAR bin ALI al-JUFRI :




·         Kesempurnaan Hidup itu ketika kita merasakan kehadiran Allah dalam hati kita, ketika kita berjalan dalam kehidupan yang telah ditentukan oleh-Nya, maka belajarlah untuk bisa memperbaiki keburukan kita, janganlah mengedepankan penampilan tetapi perbaikilah hati kita yang runyam karena keangkuhan.





           (37)         HABIB FAHMI bin ABDURRAHMAN al-JUFRI :








·         Janganlah KITa termasuk kedalam orang-orang yang hanya taat beribadah tatkala ada maunya saja. Ketika kenikmatan menyapa kita bertubi-tubi, kemudian kita menjadi lupa akan apa yang kita minta kepada Allah. Kita melupakan Allah diwaktu lapang. Kita lupa akan tangisan-tangisan kita selama kita dirundung musibah. Karena itu, kenalilah Allah diwaktu lapang, niscaya Allah akan mengenalimu ketika susah.



·         Ketika seseorang menyakiti kita, tulislah peristiwa itu diatas pasir, sehingga angin (dan air) bisa menghapusnya. Namun, saat seseorang melakukan suatu kebaikan untuk kita, maka ukirlah itu diatas batu, sehingga tidak mudah dihapus oleh apapun.



·         Memaafkan adalah bentuk cinta terbaik, dibutuhkan orang yang kuat untuk mau meminta maaf, dan orang yang lebih kuat lagi untuk memberikan maaf.


(38) USTADZ SYED AHMAD FA'IZ :   




·         Aqidah yang didalamnya terdapat Tajsim atau Tasybih adalah aqidah yang tidak benar, Cuma khilaf pendapat pada kafir atau tidak kafir orang yang beraqidah dengan aqidah tersebut. Sepakat ulama madzhab Hanafi bahwa tidak sah shalat dibelakang imam yang berkeyakinan Tajsim dan Tasybih. Hukum Tajsim dan Tasybih tidak hanya terkait dengan Tauhid saja, tetapi juga terkait dengan fiqih, karena berhubungan dengan sahnya jadi imam atau tidak, diterima kesaksiannya atau tidak dan masalah fiqih lainnya. 
 
   Ahlussunnah wal jama’ah bersepakat haramnya memberontak kepada pemerintah selama dia muslim dan beriman walaupun dia melakukan maksiat dan berlaku zalim. Analognya mudah, apabila ibu bapak kita melakukan maksiat atau menyuruh kita melakukan maksiat maka kita wajib mengingkari maksiat tersebut tetapi kita tidak boleh memutuskan nasab kita dengan mereka.


(39)     HABIB FATIH al-FAIZ bin MUHAMMAD bin YAHYA
(Fatih al-Faiz bin Muhammad bin Hasyim bin Umar bin Toha bin Hasan bin Toha bin Yahya)


·       Jadilah pribadi dan akhlaq yang baiok, karena akhlaq yang baik akan diterima di semua lingkiungan dan lapisan masyarakat.




(40)        HABIB FIKRI al-MUSAWWA
(Habib Fikri bin Hisyam al-Musawwa)



·       Aku tidak takut do’aku gak dikabulkan yang aku takutkan aku tidak berdo’a lagi.
 


(41)        FERDINAND SYECH ALBAR (ADI BING SLAMET)
(Ferdinand Syech Albar bin Ahmad Syech Albar):



·           Sekarang saya juga pesan sama anak, harus bisa mendo’akan orang yang sudah tidak ada, karena itu ibadah. Hanya do’a yang sampai.

·           Biarkan saja bergulir, terus berdo’a, berharap yang baik-baik. Insya Allah akan diberikan siapa yang emas, siaa yang perak, dan siapa yang perunggu.

·           Jangan sampai negara kita menjadi tidak original. Pokoknya jangan ada pemaksaan. Kalau dipaksakan biasanya nggak baik.



(42)     HABIB FADHIL bin HAMID MUSYAYYACH






·       Kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki diri kita, pikiran kita, terutama hati kita dari segala jenis penyakit hati : hasad, hasud, iri, dengki, pendendam, fitnah, ghibah, riya’, ujib, benci, amarah perpendam, sombong, pelit, su’udzon, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lain-lain.

·       Lembutkan hati dan ikhlaskan apa yang sudah terjadi

·       Serap ilmu dari arah mana saja baik dari kawan maupun lawan

·       Yakini pasti ada hikmah tersembunyi dari kejadian yang menimpa kita atau orang disekitar kita.

  

(43)     HABIB FAIZAL ASSEGAF



·     Wajar saja dalam berdemokrasi, ummat manapun bebas memilih pemimpin atas dasar kesamaan agama dan sebagainya.

·      Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya maka saya yang akan melakukannya sendiri.




(44)     HABIB ABDULLAH FARID BSA bin SALIM






·       Apa kata Allah di dalam al-Qur’an surah al-Baqarah, ketika Allah berkata kepada para malaikat : Aku akan menciptakan dibumi ini seorang khalifah. Pertanyaannya adalah Nabi Adam dicipta atau lahir. Tapi Allah sudah tentukan di bumi, dan itulah kuasa Allah Subhanahu wa ta’ala.
 


(45)     HABIB SYAIKH UMAR FATHULLAH




·       Seseorang, kalau ia gemar bersedekah tidak mungkin dia itu tidak kaya, karena ia menjadi tempat lewatnya rrzeki orang lain, ibarat kran air, ia menjadi tempat lewatnya ait tidak mungkin dia tidak basah. 

 (46)     SYAIKH SAED FODEH
(Said Abdul Lathif Faudah)


·       Seseorang yang belajar, sangatlah harus belajar kepada seorang masyayikh (para guru) mengenai dasar-dasar ilmu, baik tentang aqidah, fiqih, hadits, tasawuf dan sebagainya. Setelah itu, hendaknya mereka juga menulai untuk meningkatkan kadar intelektual mereka dengan membaca sendiri kitab-kitab yang ada. Dan sesekali bertemu dengan ulama dan para masyayikh untuk mendiskusikan masalah-masalah keilmuan tersebut dengan mereka. Model seperti ini insya Allah lebih bermanfaat dari sekedar mengaji di depan guru saja, tanpa ada kajian mendalam selanjutnya.

·       Ketika ditulis tidak lain adalah untuk diambil manfaatnya dengan dibaca. Andaikata para ulama itu tidak memperbolehkan orang-orang yang sudah mampu untuk membaca kitab sendiri, niscaya mereka tidak akan pernah menulis kitab. Dan tentunya mereka mencukupkan transmisi ilmu cukup dengan syafahi alias dari mulut ke mulut saja, tetapi kenyataannya berbentuk lain, dan kitab juga banyak ditulis.

·       Mari kita evaluasi bagian keilmuan aqidah dalam diri kita. Seseorang wajib memepelajari ilmu aqidah, tetapi tidak boleh mencukupkan, dimana bila mempunyai persoalan umum dalam masalah keyakinan, maka ia wajib membereskannya dengan cara belajar sampai keyakinannya benar-benar terbangun atas dasar ilmu.


(47)     KH. FUAD bin HABIB DIMYATHI





·       Jangan sekali-kali beranggapan bahwa dirasah, tadris, ta’lim ini selesai. Kalau kalian menganggap ta’lim, tadris selesai, itu merupakan sebuah kebodohan bagi kalian, sebab keilmuan itu tidak ada habisnya.

·       Banyak sekali hikmah dan manfaat ziarah kubur itu. Saya haqqul yakin, orang-orang yang sering ziarah kubur itu jauh berbeda wajahnya, peraupanya, ahwaliyahnya (tingkahlakunya) dengan orng-orang yang tidak terbiasa melakukan ziarah kubur.

·       Selagi kesadaran itu masih ada pada pribadi manusia, maka dia wajib untuk shalat.

·       Subhanallah, tiada peringatan diatas muka bumi ini, tiada majelis diatas muka bumi ini yang saya senangi, yang saya cintai. Demikian banyak hari-hari istimewa di alam dunia ini, tapi tidak ada hari yang istimewa bagi saya selain hari kelahiran kanjeng Rasul.

·       Menjadi ummat Nabi merupakan suatu anugerah dan kebanggaan, sebab Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wasallam merupakan makhluk yang paling istimewa dimuka bumi ini. Maka salah satu wujud mensyukuri nikmat itu yaitu dengan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.



(48)     Prof. SYED FARID ALATAS




·       Orang harus berhenti memandang barat adalah segalanya karena itu akan mengikat kepada dominasi dan superioritas yang tidak menyehatkan secara intelektual.

·       Selama orang-orang Islam tetap berkiblat kepada barat (terutama dalam ilmu-ilmu sosial), jangan harap kebangkitan itu akan segera tiba.

·       Saya tidak percaya ada perang agama. Banyak peristiwa “perang agama” yang dalam kenyataannya tidak lebih sebagai perang yang memperjuangkan kepentingan, terutama kepentingan ekonomi.

·       Kita harus banyak menulis tentang pemikiran-pemikiran kita sendiri. Diskusi-diskusi harus terus dilakukan dengan menyertakan konsep-konsep para ilmuan sosial non barat kepermukaan. Kita harus mencoba mengangkat pemikiran-pemikiran brilyan mereka secara lebih mendunia.

 



(49)     SAYYID FAUKHAN al-HASANI



·       Tuhan menyembunyikan dosa-dosa yang kitra lakukan dan tetangga kita memberikan (memberitakan ?) dosa-dosa lain yang tidak kita lakukan.
 

(50) HABIB FARID al-MUNAWAR

 

·       Janganlah tanyakan nikmat mana lagi yang belum kita dapat tetapi bertanyalah nikmat apa yang belum kita syukuri.

 

 

(51) HABIB FITRI BAHASYIM

 


 

 

·       Oi ibu-ibu, lajari anak-anak dengan ilmu pengetahuan, masukkan ke madrasah. Ini ke es em pe, masukkan ke madrasah saja, jangan ke lain-lainnya.  (supaya) ikut menghindari dan mencegah daripada perbuatan... lainnya. Jaga ibu-ibu, jangan sampai anak-anakterjerumus ke dalam kemaksiatan dengan zenit, obat-obatan terlarang. Kasihan generasi penerus kaena.

 

 

 

(52) HABIB FATHUR RIJAL bin HASAN al-ATTAS

 


 

 

·       Gunakan ilmu yang diterima dari seorang guru untuk memperbaiki diri kita bukan untuk menghakimi orang lain.

 

·       Saatnya gunakan intelektualitas, kecerdasan bertindak dan diam menahan diri tidak meneruskan berita hoax demi ketenangan beribadah didalam negeri yang damai.

 

·       Menyalahkan sesuatu yang tidak perlu disalahkan hanya akan mempersulit diri dan mengotori hati.

 

 

(53) HABIB FAISHAL bin ZEIN al-HABSYI

 


 

 

·       Teruslah menjadi pelayan ummat dan perekat umat secara kaffah tanpa membeda-bedakan suku, agama dan ras. Teruslah berjuang menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar dengan medan juang dakwah, hisbah dan jihad FPI demi meraih redha Illahi.

 

(54) HABIB FIKRI bin MUHAMMAD al-HABSYI

 


 

 

·       Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak ingin ada dari salah seorang ummatnya yang masuk nerakanya Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi berapa banyak umatnya yang melanggar perintahnya Allah dan melanggar perintahnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

·       Ulama-ulama terdahulu ketika mereka berdakwah, tidak hanya pandai bicara saja, mereka tahu mana yang adat mana yang syari’at, sebagaimana menurut Imam Abdullah al-Haddad : satu adat istiadat ketika menetap disuatu tempat selalu berpulang disuatu tempat, disuatu waktu. Maksudnya apa? Adat istiadat itu ketika ulama-ulama dahulu berdakwah menreka mengikuti adat-adat tersebut, akan tetapi ketika adat tersebut melanggar syari’at maka mereka  tetap dalam syari’at tersebut.

 
 
 

(55) HABIB FUAD bin JA’FAR BA’ABUD

 


·       Orang-orang Tarim (Hadramaud, pen) didalam mmempelajari rukun sesuatu, atau didalam mengamalkan sesuatu (sunnah) mereka tidak untuk mengharapkan pahala, melainkan tetapi mengharap bagaimana bisa berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

·       Orang yang memakai cadar lalu menampakkan dirinya di media sosial sehingga dilihat oleh orang lain maka ketahuilah bahwa wanita itu bukan wanita yang sholeh.




(56) A. FADHIL FAIRUZI al-HABSYI

 


·       Dalam kalimat talbiyah, disebutkan : “innal hamda, wani’mata, laka wal mulku”, artinya,  sesungguhnya puji-pujian, nikmat, semuanya kekuasaanmu. 3 (tiga) hal inilah yang dicari atau direbutkan manusia, yaitu Pujian, nikmat, dan kekuasaan. Padahal untuk melaksanakan ibadah ketanah suci kita harus siap “meninggalkan” yaitu meninggalkan seduatu yang dicintainya didunia. Setelsh “meninggalkan” maka harus siap “menanggalkan”. Menanggalkan siapa dia... serahkan semuanya milik Allah. Puji, nikmat dan kekuasaan itu adalah milik Allah, kalau sudah seperti ini, Insya Allah semua urusan kita beres.

 

 

(57) HABIB FADHIL al-HABSYI


 

 

·           Ketahuilah bahwa Ramadhan, terdapat didalamnya 2 kemuliaan, yaitu kemuliaan turunnya al-Qur’an, dan terdapat juga malam lailatul qadar yang juga dibulan Ramadhan. Maka kita usahakan ketika kita membaca al-Qur’an untuk menghadirkan hatibahwa Allah sedang berbicara dengan kita. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : Law anzalnaa haadzal qur’aana ‘alaa jabaliin lara-aitahu khasyi’a mutashaddi’an min  khasyatillah. Maksudnya, sekiranya Kami turunkan al-Qur.an ini kesebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk dan pecah belah sebab takutnya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

         Dan bagaimana kita yang hanya sebagai ummat yang lemah, dan kemudian hal apa yang harus kita lakukan pada hari tersebut, pada hari diturunkannya al-Qur’an? Tidaklah kita berpesta pora bersenang-senang dengan kelalaian, lupa dengan Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi yang harus kita lakukan adalah kita isi dengan terus membaca al-Qur’an, beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, terus berdzikir, tetap mencari redha Allah Subhanahu ta’ala.

 

 

(58) SAYYID ABDALLAH FADAAQ

 


 

 

·       Its true that there are differences between the way people practice their faith, and this is an indication that people are using their minds and thinking, which is a good thing. But what we should concentrate on are the expanses that bring us together, like the prophet, we must take advantege of what we have in common. (Benar bahwa ada perbedaan antara cara mengamalkan suatu keyakinan, dan ini merupakan indikasi bahwa orang menggunakan pikiran dan pemikirannya, yang merupakan hal yang baik. Tapi yang harus kita konsentrasikan adalah bentangan ikatan yang menyatukan kita, seperti nabi kita harus memanfaatkan kesamaan yang kita miliki)

 

 

(59) SYED FAKHRUDDIN SAJJADA

 


 

 

·       Setelah kemerdekaan negara, setiap campur tangan dalam hukum pribadi yang dilakukan kepada ummat islam untuk diri mereka sendiri berarti telah melanggar hak-hak ummat Islam.

 

(60) SYED AHMAD FATHI bin SYED MOHD KHAIR

 


 

 

·       Saya percaya dengan membaca buku (kitab) kita dapat berbicara dengan generasi yang telah lalu, dengan menulis buku kita berbicara dengan generasi yang akan datang.

 

·       Persoalan mencari kebahagiaan bukan merupakan satu persoalan modern, ia merupakan persoalan yang sanagat primitif, telah ditanya sebelum manusia berjaya menghasilkan alatan seperti talifon pintar. Bahkan ia merupakan persoalan yang universal. Ia ditanya baik oleh seorang putera raja yang sepi hidup dibalik dinding istana, oleh ahli falsafah yang tekun membaca karya didalam perpustakaannya, malah oleh tentera di barisan hadapan yang nyawanya di hujung bom-om yang bakal diletupkan oleh saudara semanusianya.

 

·       Begitulah kuasa sebuah kemahuan yang dinamakan sebagai impian. Impian membuatkan kita berusaha dengan penuh cekal tanpa putus asa. Impian membezakan kita dengan perkara lain di atas bui ini, kita seharusnya bukan sekedar wujud seperti wujudnya ayam atau lembu yang jika mereka mati disembelih, tiada siapa yang peduli dan ingat pada mereka. Lebih dari wujud kita perlu hidup, dengan tujuan dan impian. Kita juga harus merasai kehidupan sepanjang mengejar impian, dan jika ia tidak tercapai sekalipun, seharusnya tidak bersedih dan membinasakan diri, tetapi menerima nasihat Gautama untuk menerima ia seadanya dan berusaha lagi, nyalakanlah semula lilin usaha dan kejarlah impian anda.

 

(61) FARID MAULACHELAH

 


·       Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh orang yang membencimu karena didalamnya ada kebenaran, sedangkan orang yang menyayangimu hanya akan memujinya.

 

·       Cinta akan datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan.

 

·       Orang yang pelit dengan ilmu akan mengalami lupa, mati tanpa manfaat, hilang kitab-kitabnya.

_________________

 

(62) SYED SIR FARAZ A. SHAH SAHIB

 


·       Satu-satunya syarat cinta adalah bahwa seseorang harus menjual dirinya kepada-Nya tanpa harga apapun.

 

·       Ketika seorang hamba berseru kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, dengan hati yang syahdu, dengan penuh ketulusan, maka sebagai tanggapan atas ketulusannya itu, Allah Subhanahu wat’ala berbalik kepada hamba.

 

 

(63) SAYYID FAISHAL bin ALWY ALATHAS

(Sayyid Faishal bin Muhammad bin Abdullah bin Umar bin Begof bin Alwy Alathas)

 


 ·       Semakin sebuah peradaban ingin maju dan sukses, maka seyogianya semakin dalam usaha seseorang dalam menggali sejarahnya.

 

 
 

(64)  FAHMI ASSEGAF

 

 


 ·       Percaya dan jadilah diri sendiri, serta yakinkan hati agar apapun yang kamu kehendaki bisa kamu dapati.

 

 

 

(65) FADHIL al-HINDUAN

 


 

 

·       Jika kamu menyadari hatimu terbuat dari kaca (maka) jaga lisanmu agar tidak melontarkan batu.
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar