Minggu, 02 April 2023

Ustadz AHMAD BAIHAQY AHYANI

 


Ustadz Ahmad Baihaqi Ahyani adalah salah seorang da’i ilallah dari Desa Sapala, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau:

“Alamat cinta kepada Allah adalah cinta kepada Rasulullah. Alamat cinta kepada Allah adalah taqwa. Kaya apa taqwa itu? Menuntut ilmu dan amalkan ! Kemudian alamat cinta kepada Rasulullah adalah Mutaba’ah, yaitu mengikuti kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dibangun, diadakan, disuruh kita untuk melakukan ibadah itu fungsinya adalah supaya kita mengikuti kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, supaya kita kada menjadi ‘abdun nasyun”

“(karena) hamba itu terbagi 3, (yaitu) ada hamba yang asli, bujur bujur hamba. Ada hamba yangmenyerupai dengan hamba yang sebenarnya dan ada hamba yang nasyun ‘abdun kadzibun, hamba yang pendusta. Maka supaya kita kada menjadi hamba yang pendusta, supaya kada menjadi hamba yang lupa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka tuntutlah ilmu, supaya kita berada di hamba yang menyerupai Rasulullah, kita ikuti Rasulullah, kita mujtaba’ah kepada beliau, supaya kita tidak menjadi hamba yang nasyun”.

“Kalau seseorangitu dicipta oleh Allah Subhanahu wa ta’ala berarti dia menjadi hamba Allah. Apabila ia tidak menjalankan akan kehambaannya, suatu saat nanti diakhirat akan diazab oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Dan apabila kita menjalankan akan kehambaan dengan mengikut kepada Rasulullah, Insya Allah kita dibalas dengan balasan yang lebih baik, dengan balas yang luar biasa nikmat”.

“Kita orang awwam, bukan wali, kita bukan orang dekat, kita orang jauh, maka dari itu kita sangat berharap, sangat menghajatkan akan dikabulkannya do’a kita jadi washilah dengan barakah. Agar do’a kita kabul, berwashilah. Siapa washilah kita? Washilah perantara kita adalah Sayyidina Muhammad. Ada disebutkan bahwasanya Nabi Muhammad adalah pintubnya Allah, (maksudnya yaitu) pintu untuk kita mengetuk dan meminta kepada Allah Subhanahu wa ta’ala”.

“....  ud’uunii astajib lakum (berdo’alah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu (Qs. Al-Mu’min (40) : 60). Yang demikian, bagi orang shaleh, langsung. Adapun bagi kita pakai taqlid. (maksudnya) mintalah kalian kepada-Ku dengan berwashilah, dengan berdzikir kepadaKu, dengan niat kepadaKu. Dengan apa ? dengan membuat kalimat dzikir, dengan membuat kalimat syahadat, dengan membuat kalimat tasbih, dengan membuat kalimat-kalimat yang mana disana do’a kita diijabah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Atau dengan mengingat kekasih Allah yaitu berdo’a kepada Allah, meminta kepada Allah tapi dengan washilah mengingat kekasih Allah atau mengingat habibuna Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bershalawat, makanya kita dianjurkan apabila berdo’a membaca shalawat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar