Kamis, 04 Juli 2024

Ustadz DIMYATI

 


Ustadz Dimyati adalah salah seorang da’i ilallah dari Desa Pinang Habang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau:

“Kesalahan kita itu bisa berupa zahir kita yang berbuat salah, bisa juga nang berbuat salah itu bathin kita. Kalau yang berbuat salah itu zahir kita, maka disebut dengan maksiat zahir, bila yang berbuat salah itu bathin kita, maka berarti itu maksiat bathin ngarannya. Maksiat zahir itu apa? Yaitu segala maksiat yang dikerjakan oleh anggota badan yang tujuh. (seperti) telinga suka mendengarkan orang mengghibah, mata kada dijaga sehingga melihat kepada yang diharamkan Allah, lidah kada dijaga seperti mengghibah, memfitnah,mengadu domba, mencaci maki, mengajarkan ilmu sesat, dan lain-lain. Tangan seperti mengambil hak orang lain. Perut dimasukkan sesuatu yang haram. Kemaluan dimasukkan kepada yang kada halal. Kaki dilangkahkan kepada sesuatu yang diharamkan Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka 7 anggota tadi apabila digunakan untuk mengerjakan dosa itu ngarannya maksiat zahir.  Adapun maksiat bathin adalah yaitu segala maksiat yang ada di dalam hati kita, seperti dengan orang merasa dengki.  Napa artinya dengki? Melihat orang mendapat nikmat hati kada nyaman. Juga sombong, merasa hebat dari orang lain”.

“Rasulullah itu orang yang sangat tawadhu’, (dimana) Rasulullah itu orang yang ma’shum, orangyang kada badosa. Tapi lihat apa yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “bertaubatlah kepada Allah, maka sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah tiap-tiap hari 100 kali”, dalam riwayat lain 70 kali. Coba lihat, Rasulullah orang yang kada badosa tapi tetap suka minta ampun. Ini menandakan bahwa Rasulullah itu adalah orang yang tawadhu’. Dan orang yang tawadhu’ karena Allah maka derajatnya akan selalu diangkat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar