Rabu, 07 Juni 2023

KH. ARKANI BAKHRAN

 


KH. Arkani Bakhran lahir di Danau Panggang,  Kabupaten Hulu SungaiUtara, Selasa, 14 Maret 1961 (bertepatan dengan 27 Ramadhan 1380 H). Berlatar belakang pendidikan pondok pesantren. Beliau adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren “Ar-Raudhah” Pangkalan Bun, Propinsi Kalimantan Tengah.

Diantara kalam beliau:

“Ketika kita sudah terakhir antrean (pada) sekat terakhir kita menjelang ke Raudhah. Di sana, maaf, tidak ada lagi saling tolong menolong di antara kita. Artinya apa? Bebisa-bisa kita ja lagi mengatur diri kita untuk mendapatkan tempat di Raudhah. Raudhah itu (adalah) antara kubur Rasulullah dengan teras yang hijau dengan mihrab. Jadi kalau posisi kita, misalnya berjalan kita lambat-lambat (sedangkan) orang lain pada prak- prak. Kenapa? Karena orang mentargetkan dapat tempat di Raudhah itu. Diantaranya, tiangnya berwarna merah pink, berbanjar ada 4 kemudian kebelakangnya ada 5. Jadi 4 membanjar dari kiri sampai ke kanan dan dari depan sampai kebelakang ada 5 tiang. Termasuk tempat muadzin itu separo termasuk Raudhah. Diantara tanda-tandanya, karpetnya juga warnanya hijau daun dan kemudian apa namanya kembangnya (motif) itu kayanya (seperti) tumbuhan jalar, kecil-kecil daunnya. Kalau yang lainnya beda. Jadi sekali lagi, tidak bisa saling menolong diantara kita. Ambil sikap terbaik. Amun (jika) kita yang sudah dapat tempat duduk dulu jangan langsung berdiri, tenangkan diri, sudah dipastikan kanan kiri kita juga sudah ada orang.  Jadi jangan ragu, misalnya  hendak ketempat sebelah situ, ternyata orang lain juga ingin mendapatkan itu, yang ini ditinggalkan akhirnya yang diinginkan juga nggak dapat-dapat. Jadi kalau sudah dapat yang penting masuk bagian Raudhah, istiqamah, diam dulu disitu agar kita dapat tempat untuk shalat. (Mesjid Nabawi) yang luas ini adalah perluasan dari Dinasti ke Dinasti. Kalau mesjidnya Rasulullah Cuma yang itu tadi (yaitu) dari rumahnya Rasulullah sampai mihrabnya, dimana Rasulullah biasa shalat di situ, ada beberapa tiang ke belakang. Itu aja yang namanya Raudhah. Dapatkan itu, jangankan Cuma dapat 5 kali salam, 2 kali salah atau 1 kali salam pun sudah berarti, mungkin separoh dunia kita dapatkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar