Senin, 04 Juni 2018

Drs. H. AHMAD RAFIDI



Diantara kalam beliau:

“Allah Subhanahu wa ta’ala bersifat Maha Kuasa. Allah Subhanahu wa ta’ala kuasa memasukkan ahli ibadat ke dalam neraka, dan kuasa pula memasukkan ahli maksiat dan orang kafir ke dalam sorga. Tapi pikir kita jangan sampai berhenti di sini. Karena sesungguhnya, kuasanya Allah subhanahu wa ta’ala tersebut sesuai dengan sifat adil-Nya serta janji-janji-Nya. Apabila kita ingin kenyang, maka harus makan, bagaimana dapat kenyang apabila kita tidak makan.Apabila kita mau jadi orang kaya, maka harus berusaha. Tidak mungkin menjadi kaya apabila tidak disertai usaha. Begitu pula halnya, apabila kita mau masuk sorga, harus bersyari’at dahulu yaitu melakukan amalan-amalan (perbuatan) yang baik”

“Ibarat lampu (listrik). Antara yang 5 watt dengan yang 10, 25, 50 watt atau lebih tentu berbeda dari segi terangnya dan luas yang dapat diterangi. Yang 10 watt tentu lebih terang dan lebih luas menerangi daripada yang 5 watt. Dan yang 25 tampak lebih terang dan lebih luas lagi wilayah yang dapat diterangi dibandingkan jika menggunakan lampu dengan kekuatan 10 watt. Begitu seterusnya, semakin besar wattnya, semakin tampak (jelas) terangnya dan semakin banyak (luas) yang dapat diterangi. Begitupula dengan iman. Apabila iman seseorang itu kuat, maka akan semakin tampak pada perbuatannya”

“Buah asam, mangga, hambawang, kasturi dan sebagainya, dengan kwini pada dzahirnya sama saja yaitu buah asam, tetapi isinya (rasanya) berbeda-beda. Meski sama-sama manusia, namun hati seseorang itu berbeda-beda”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar