Rabu, 10 Oktober 2018

AKAN LAHIR KEBIJAKSANAAN HARI INI



         AKAN LAHIR KEBIJAKSANAAN
      HARI INI

     Oleh : Muhammad Khairani









AKAN LAHIR KEBIJAKSANAAN
HARI INI


{1}

Akan lahir  kebijaksanaan pada hari ini
setelah berabad-abad terpendam tak tergali
setelah musim ganti mengganti
setelah generasi berpencar tanpa nadi
maka kegelapan tak akan ada lagi
seiring terbitnya mentari pada lubuk sanubari, hari ini


{2}

Seseorang bakal datang dari arah timur dengan niat suci
mengunjungi rumah-rumah saudara untuk bersilaturrahmi
janganlah kau tolak kedatangannya
janganlah kau bentak segala perangainya
kalau kau ada, sajikanlah kopi terbaik sebagai penghormatan untuk menghargai hangatnya perbincangan nanti
dan tumbuhnya kesadaran untuk membuka diri dan hati



{3}

Dia pasti datang, penantian memang menggelisahkan
tapi keyakinan akan dapat memberikan ketenteraman
duduklah, atau kerjakanlah apa yang ingin kau kerjakan
jiwa yang merdeka, tak kan merasa resah
dan tak akan disusahkan
bila saatnya tiba, sesuai waktu yang ditentukan
kebahagiaan akan kau rasakan
lebih dari kepahitan ataupun penderitaan

{4}

Hati lebih dalam dari lautan, lebih besar dari gunung-gunung
bahkan lebih luas dari alam sekalipun
karenanya tak kan ada yang bisa mendustai hati nurani
hati nurani adalah tongkat bagi orang-orang lumpuh
hati nurani adalah mercusuar untuk orang-orang berlabuh
hati nurani adalah energi dalam menempuh perjalanan jauh

{5}

Dia memang sedang berjalan kemari
karenanya, yakinlah bahwa ia akan sampai ke tempat kita ini
kejauhan bukan alasan untuk tidak berdekatan
dan kedekatan juga bukan jaminan bagi suatu keakraban
tapi dia berjalan dengan kerinduan untuk bertemu
dan ia sangat tahu,
rasa rindu itulah yang akan mempercepat langkahnya menujumu


{6}

Apakah kau masih ragu ?
keraguan memang akan membuatmu tampak lucu
bahkan lebih lucu dari badut-badut yang bergincu
hapuskan dulu keragu-raguan itu, bukankah kau telah memulai
kopi yang kau saji, pakaian rapi, dan setumpuk ide
telah kau siapkan untuk berdiskusi.


{7}

Kau tampaknya mulai menghitung-hitung waktu
seakan tak percaya, padahal ia semakin dekat saja
hanya beberapa langkah lagi
kupikir, baiklah bila kita undang tetangga dan sahabat-sahabat kita
sekalian minum kopi rame-rame dengan seseorang yang datang beberapa saat lagi
panggillah sebelum terbenam mentari
ajaklah sebelum dingin kopi tersaji
{8}

Pertemuan ini memang harus kita rayakan
barangkali kau berfikir, haruskah kita adakan pesta makan-makan
dan mendengarkan merdu nyanyi-nyanyian
tak perlulah begitu, bukankah alam sudah lebih indah menyajikan
burung-burung yang menari-nari di pepohonan belakang
kodok-kodok yang menyanyi-nyanyi sehabis hujan
cukuplah untuk kita lebih bersahabat dengan alam


{9}

Alam akan sangat menderita jika ia tak datang
lebih dari deritamu, lebih dari sengsara kita
hanya ia lebih dewasa dan lebih tabah menanggung noda
haruskah kita tenggelamkan diri lebih sengsara
tidak, mestinya kita songsong dia di perbatasan kota
kita jemput dia, bukan hanya menunggu di atas meja

{10}

Yah, beginilah sebaiknya
kita kejar dia dengan kereta cahaya
kita panggil dia dengan kemajemukan bahasa
kita peluk dia dengan ketinggian budaya
{11}

Kita harus menggunakan segala potensi diri, bahkan dengan segenap potensi negeri Ini
seseorang yang akan datang dari arah timur, beberapa saat lagi
datang dengan segala kebesaran dan kemuliaannya
bukan, bukan untuk menyombongkan diiri
bukan, bukan untuk minta dihormati


{12}

Dia lebih besar dari kerajaan Sulaiman
bersamanya orang-orang mengarungi lautan
mengorek bumi dan menembus kegelapan
tapi dia bukanlah malaikat, sehingga dengan bantuanmu, diapun dapat engkau lengkapi
dari kemauan untuk saling memberi, maka akan terbukalah pintu-pintu datangnya rezeki bagi anak-anak negeri


{13}

Sekarang aku tahu, engkau tak lagi bersikap ragu, tapi
keyakinan yang telah kau patrikan dalam kalbu
akan rusak dengan gayamu yang serba terburu-buru
sesungguhnya dia berjalan dan kitapun berjalan
bahkan kita sudah berjalan dalam ritme dan kecepatan yang sama
jadi tak perlu  terburu-buru, jangan pula banyak mengaso


{14}

Mengaso ! Ah, aku tahu, itu budayamu
budaya yang kau cerap dari orang-orang dungu
apakah kau mendapatkan sesuatu dari mengaso
kukira tidak, waktu akan meninggalkanmu
tapi maukah kau mempertimbangkan ucapan-ucapanku
kalau kau setuju, bolehlah kau mengaso
seperti orang-orang shaleh dahulu
tidurpun mendapat ilmu

{15}

Belajarlah untuk tidur sedikit diwaktu engkau jaga
dan berjaga-jagalah selalu dalam tidur-tidurmu
sebab, seringkali rahasia-rahasia dibuka
justru pada saat mata tak lagi mau diajak bicara.

{16}

Penjemputan ini tak boleh berhenti setapakpun juga
kebesarannya dapat saja datang mendahului kita
kemuliaannya mungkin saja membuat mata kita buta
karenanya, jangan pejamkan mata terlalu lama
sebaliknya, tajamkan penglihatan kesegenap bidang rupa, dan kepenjuru ruang hampa
sesungguhnya telah banyak mata terpenjara oleh hal maya


{17}

Ketertipuan kita juga karena kita lebih banyak memandang dengan sebelah mata
padahal mata yang tajampun tak dapat menembus batu karang,
tak dapat melihat pulau seberang
lantas kita harus bagaimana, katamu bimbang
paculah terus kereta, paculah dengan tenang


{18}

Kesabaran adalah senjata yang paling mengagumkan
kesabaran ombak dapat memecah karang lautan
kesabaran titik hujan dapat menggerus bebatuan
kesabaran angin dapat menumbangkan pepohonan
dan jika kau sabar, sebentar lagi kau juga akan merasakan
betapa indahnya pertemuan dan manisnya penemuan



{19}

Kupikir, sebelum bertemu dengannya, kita harus menemukan sesuatu terlebih dahulu
sebab jiwa penemu belum melekat padamu
makanya rakyatmu tak pernah maju
kau, pada siapa lagi orang-orang berharap, kecuali pada engkau
kau harus menemukan cara untuk dapat lebih cepat menemuinya

{20}

Kebiasaan kalian memang pada menunggu, seberapapun lamanya
dan ketika orang-orang menemukan cara-cara baru
engkaupun terlonjak, kagum dan bangga

{21}

Kebanggaan yang menggejolak didalam rongga dadamu
adalah kebanggaan orang-orang jahiliyah dahulu
yang berteriak-teriak kepada segala penjuru :
lihat betapa nenek moyangku dahulu
sudah dapat membangun istana-istana batu dan
kebudayaan yang bermutu


{22}

Engkau dan rakyatmu harus mampu mandiri
kemandirian akan menjadikan kalian dihormati dan disegani
kemandirian akan menjadikan kalian punya harga diri
dan kemandirian juga akan menjadikan rakyatmu
tidak mudah lagi untuk dibodohi


{23}

Kita memang seringkali dibodohi, itu karena kita bodoh
seandainya kita pintar, maka para penipupun akan menjauh
oleh karena itu, kurasa, kita harus berlabuh
kita tempuh perjalanan yang jauh sekalipun untuk menemuinya



{24}

Kejauhan itu, seberapapun jauhnya, sesungguhnya adalah dekat
karena ia tepat berada dihadapan kita
dan masa lalu, seberapapun dekatnya, ia akan menjauh
dan semakin menjauh, dan semakin tak tertempuh


{25}

Dan sekarang masa depan ada dihadapan kita
selangkah lagi kita akan sampai padanya
akankah kita kembali ketinggalan kereta ?
tidak, kita harus masuk pada kereta yang sama

engkau harus sampai kepuncak tujuan
bukan hanya menggapai bayangan


{26}

Dunia ini sesungguhnya berjalan membantu kita untuk menemuinya
seperti halnya fajar, ia pun bernafas mengiringi kita
seperti halnya burung-burung, gunung-gunung,
ia pun bertasbih menemani kita
lalu apakah kita harus kalah dengan pencarian mereka ?


{27}

Sama seperti kita, merekapun selalu mencari-cari makna
sama seperti kita, iapun ummat yang harus memahami dan menguasai tanda-tanda


{28}

Kau bilang apa ? usiamu sudah tua, dan mohon berhenti untuk menjemputnya
terlalu, itu kata yang tepat kutujukan padamu
tidakkah engkau tahu, beribu-ribu laron menyerbu lampu dan kau tahu kematiankah yang ia tuju


{29}

Tidak, ia sesungguhnya mencari cahaya kehidupan
ia mencari titik terang, ia mencari keredhaan
walaupun dengan itu ia siap terkapar
jadi syuhada jadi santapan

{30}

Kita ini bangsa yang terdampar di dunia gebyar tanpa debar
kita ini bangsa yang hampir mati dari kreasi
barangkali sebentar lagi akan dikubur tanpa taburan melati


{31}

Aku tahu, betapa banyak piala terpajang dirumahmu
tapi itukah ukuran kesuksesan, patokan keberhasilan
apakah tanpa mendapat piala engkau akan merasa terhina
{32}

Sesungguhnya telah banyak ummat-ummat terdahulu yang luar biasa hebatnya
tetapi kemudian binasa dalam keadaan terhina
kehinaan itu ditimpakan justru setelah mereka mengalami kejayaannya

{33}

Apakah dengan demikian kita ketakutan untuk memperoleh kejayaan
tidak, tidak boleh ada ketakutan sedikitpun juga
ketakutan akan membuatmu mati muda
ketakutan akan menjadikan sesuatu yang telah dicapai menjadi sia-sia
oleh karena itu, kita songsong kejayaan dengan penuh optimism

{34}

Seseorang yang optimis, akan mengejar apa yang diinginkannya dengan penuh percaya diri
sedang orang pesimis, berjalan dengan menundukkan diri, seperti takut kepada matahari
lalu bagaimana menumbuhkan rasa optimisme tersebut, sementara pengejaran ini belum menunjukkan hasil sedikitpun
{35}

Dengan cinta saudaraku, ya dengan cinta
cinta akan mampu menaklukan segalanya
bahkan, kalau kau tidak mendapatkannya didunia ini
pastilah diakherat kau akan mendapatkan bagiannya
cinta akan memberimu energi secara berlebih
dan orang-orang yang mencintai, tak mengharapkan apapun dari orang yang dicintainya


{36}

Mungkin ini terlalu ideal, menurut pandanganmu
tidak, ini hanyalah tahapan awal dari cinta
sebab, setengah saja dari kecintaan kita yang sebenarnya
akan dapat menggetarkan dan meluluhlantakan saraf-saraf jiwa
apalagi kalau secara total untuk mempersembahkan cinta

{37}

Totalitas daya, tenaga dan cara haruslah dikerahkan untuk menjemputnya
tanpa itu semua, sulit bagi kita untuk menangkap kebesarannya
bukankah sang penguasa semesta juga telah berkata :
masuklah dan ikutlah jalan-Ku secara totalitas
{38}

Sesungguhnya, banyak jalan terbentang di hadapan kita
jalan yang berkelok dan bercabang-cabang
jalan yang sempit dan yang luas tak berbatas
kudengar desahmu : jalan mana yang harus dipilih ?


{39}

Menentukan pilihan diantara banyak jalan bukanlah jalan yang sulit
tapi juga bukan hal yang gampang
engkau tentu tak dapat melakukannya sendiri
seperti halnya teori kemungkinan, semakin banyak cabang
semakin tipis harapan memperoleh kemenangan
seperti itukah ? ya, jika yang engkau harapkan adalah sekitar kalah menang
 tapi, jika kau lakukan dengan niat pengorbanan, maka kalah atau menang sama bahagianya


{40}

Berkorbanlah seperti seorang pacar mengantarkan kekasihnya mendaki sebuah bukit dengan sepeda bututnya


{41}


Sudahkah engkau mandi ? Aku yakin jawabmu sudah
tapi kubilang belum bersih
mandilah sekali lagi, mandikan bathinmu, mandikan dia dengan sinar pengawasan


{42}

Engkau merasa hidup ini bebas tak terbatas
karenanya tak perlu di awas-awas
kalau itu prinsipmu, kusarankan padamu ;
pilihlah kematian dan itu adil untukmu


{43}

Soal keadilan lagi, lagi-lagi soal keadilan, gerutumu
apakah kau merasa tak patut membicarakannya
seseorang dari timur telah sudi berjalan mengunjungi negerimu
apakah dengan demikian kita katakan penjemputan ini terasa tidak adil
aneh, kita selalu mengharapkan orang lain berlaku adil
tetapi terhadap diri sendiri kau bersifat munafik

{44}

Bumi kita sudah berabad-abad lamanya berduka
semenjak orang-orang bajik kehilangan daya kritik
dan orang-orang munafik mulai melancarkan trik-trik

{45}

Kritiklah aku, bantahlah aku, debatlah aku
kita tak harus bermusuhan hanya karena berseberangan
pendapat tidak boleh mati, aspirasi tidak boleh dikunci
tapi demokrasi bukan untuk saling mencaci

{46}

Apakah yang kau ketahui tentang demokrasi ?
 Memaksakan diri, mau menang sendiri, atau hujat sana sini timbulkan anarki
bukan, bukan itu menurutku
demokrasi sejati pada hakekatnya adalah menahan diri dan saling mengerti


{47}

Pengertian inilah yang sulit untuk diakomodasi
seperti halnya engkau, katamu kepadaku, tak mau berhenti mengejar ilusi
yang kita kejar bukan ilusi, yang kita jemput bukan mimpi
kita akan menjemput seseorang yang datang dari arah timur sebentar lagi

{48}

Sesungguhnya banyak orang yang melupakan mimpi-mimpi
dan teramat sedikit yang mau mendayagunakannya
bukankah mimpi dapat dijadikan sumber energi
guna menciptakan kreasi-kreasi bermutu tinggi
kuyakin engkau telah lupa pada jiwa-jiwa penemu
mereka selalu memimpikan sesuatu berhari-hari
hingga terciptalah modernisasi disana sini

{49}

Sudah modernkah kita ? apa sebenarnya kemodernan itu ?
kemodernan adalah langit biru tanpa debu
kemodernan adalah bumi haru tanpa sedu


{50}

Engkau pasti sudah tahu maksudku
betapa orang-orang kecil makin dibuat malu tanpa baju
makin dibuat tersedu sepanjang waktu
makin di pukul K.O.

{51}

Sekali-kali rakyatmu yang menderita itu kau bangkitkan semangatnya
jangan kau biarkan terus-terusan ditinju oleh sistem dan keadaan
mereka adalah satu-satunya sumber daya yang dapat menggerakkan roda pembangunan
tanpa sumber daya yang profesional dan penuh percaya diri
percayalah ! akan sulit untuk berkompetisi

{52}

Kehidupan adalah lapangan kompetisi
dan manusia yang hidup adalah manusia yang siap untuk berkompetisi
manusia yang hidup adalah manusia yang siap berkontemplasi, mati  untuk mengabdi
Berkorbanlah seperti beribu-ribu laron yang siap mati setelah bertemu dengan cahaya kekasihnya
atau berkorbanlah seperti orang mati, yang tak bereaksi ditangan juru mandi

{53}

Kuingatkan padamu, jangan salah menempatkan pengabdian
sebab teramat banyak objek pengabdian yang membuatmu tertipu
teramat banyak tuhan-tuhan palsu
yang kemudian meninggalkanmu terombang-ambing tak menentu

{ 54 }

Bertuhan atau tidak bertuhan itu hak kebebasanmu
tak seorangpun dapat memaksakannya kepadamu
disitulah letak kemerdekaan kita

{55}

Kemerdekaan itu sesungguhnya bukanlah pembebasan ataupun kebebasan
kemerdekaan adalah pengikatan diri untuk mengabdi
kemerdekaan artinya membakar diri diterik mentari
kemerdekaan artinya mengubur diri di perut bumi
kemerdekaan artinya siapnya diri untuk menjadi budak negeri

{56}

Kita ini budak, juga orang-orang yang berdasi itu
kita ini hamba dari sesuatu yang tak mudah untuk dikenali
kita ini pekerja yang setia untuk menggali kubur sendiri

{57}

Kubur bukanlah tempat istirahat
kubur bukan pula untuk tidur
kubur adalah perjalanan yang paling berat,
paling dahsyat
dan paling cepat menimbulkan akibat-akibat


{58}

Pernahkah kau berfikit tentang akibat-akibat ?
misalnya, penjemputan ini tak berhasil menemukan orang yang dicari
kukatakan sekali lagi, akibat-akibat itu mungkin saja terjadi
tapi orang yang kita cari benar-benar akan membawa kebijaksanaan hari ini
akan membuat sinar mentari lebih lembut menafkahi kita-kita ini

{59}

Memberilah seperti matahari
memberilah seperti bulan
memberilah seperti angin
memberilah seperti hujan
memberilah tanpa mengharap ganti rugi

{60}

Kita memang tidak pernah ikhlas didalam mengabdi
termasuk didalam melakukan penjemputan ini
engkau selalu melihatnya dengan kacamata
untung rugi
engkau selalu takut orang-orang akan membuatmu kere
padahal kekerean bukan sesuatu yang patut dicurigai


{61}

Aku tahu maksudmu, kau tak ingin tenaga dan simpananmu berkurang, bukan
karenanya selalu kau katakan :  mana tanganmu atau ulurkan tanganmu
jarang sekali kau katakan : ini tanganku atau sambutlah tanganku
kau ingin selalu tanganmu terisi
tak perduli anak-anak negeri meratap menangisi
rezeki mereka yang kalian korupsi


{62}

Tanah kita ini sangat kaya dengan aneka potensi
orang-orang menjulukinya sorga yang diturunkan
ke bumi
rakyatmu juga lemah gemulai, baik hati
bagaikan paderi
hanya saja pemimpin kalian lebih mementingkan
diri sendiri

{63}

mestinya engkau menjadi pemimpin mengendali kereta ini
semestinya engkau memberi arah kemana tujuan negeri ini
tetapi engkau seakan tak perduli
akibatnya pencuri-pencuri beraksi menjarah jengkal demi jengkal bumi, akibatnya
 kereta negeri lepas kendali menyusur hamparan duri

{64}

Membiarkan pencuri beraksi bukanlah tindakan terpuji
tetapi tidak melindunginya dari tindakan main hakim sendiri juga bukanlah patriot sejati
engkau harus dapat menegakkan kewibawaan hukum
agar kembali tercipta suasana rukun di tanah ini

{65}

Tampaknya ada ketidakrukunan diantara kita
aku berbicara dan engkau diam saja
kupersilakan engkau bicara, malah engkau berpaling muka
kalau begitu marilah kita senyum-senyum saja.
{66}

Percayalah ! bukan maksudku untuk menggurui anda
aku hanya tidak ingin penjemputan ini sia-sia
sebab ia lebih besar daripada kita
sebab ia lebih pintar daripada kita

{67}

Orang-orang berkata : diamnya orang-orang yang berilmu adalah kebijaksanaan
tidak ! orang-orang yang berilmu tidak boleh diam
orang-orang berilmu tidak boleh tidur
orang-orang berilmu tidak boleh dibungkam
orang-orang berilmu tidak boleh dilarang bergaul dengan orang-orang dungu
sebab orang-orang berilmu adalah mataharinya
negeri ini

{68}

Menurut pandanganku, orang-orang berilmu dinegerimu sudah keterlaluan
mereka hanya bisa berteori dan membuat asumsi-asumsi
paling tidak karya mereka adalah menjiplak atau mengadopsi
jauh sekali dari kegiatan-kegiatan inovasi yang dapat merobah rupa bumi
{69}


Engkau harus menjadi seorang inovator, tanpa itu negerimu akan gelap gulita
negerimu teramat besar, semestinya dapat menjadikanmu tumbuh kekar
rakyatmu juga bukan pemalas, mereka adalah pekerja yang teramat keras
tapi mereka lebih banyak berkeringat yang membuat tubuhnya pucat
mereka sangat membutuhkan alat-alat untuk menggarap tanah-tanah daratan
Mereka membutuhkan alat-alat untuk mengelola dasar dan permukaan lautan
Mereka membutuhkan alat-alat untuk mengamankan batas-batas angkasa dan cakrawala
tanpa peralatan yang inovatif, engkau dan rakyatmu akan menjadi pengkonsumsi berat produk-produk barat


{70}

Akibatnya negaramu kehilangan banyak devisa
akibatnya rakyatmu akan tambah miskin dan terkebelakang saja


{71}

Janganlah engkau gundah gulana dengan perkataan-perkataanku ini
belajarlah dari sejarah dibelakang kita
ketika nenek moyangmu membangun candi-candi dan stupa
berapa banyak tenaga dan darah dikorbankan untuk membuatnya

{72}


Engkau dan rakyatmu harus berkorban untuk membangun negerimu sendiri
sebab ia lebih bijak daripada kita
dan aku juga tahu engkau seorang yang berilmu
makanya aku tidak ragu untuk berkata-kata dihadapanmu

{73}

Tidak ! engkau dan rakyatmu tidak boleh minder
engkau harus selalu siap menjadi pemimpin
engkau harus selalu mencari terobosan-terobosan
kalau perlu, engkau harus yakin,
dapat memindahkan pusat bumi,
pusat pergerakan manusia ke negeri ini


{74}

Kita ini bergerak menuju suatu titik tertentu
apakah engkau bilang aku mengada-ada tentang datangnya seseorang pada hari ini,
untuk membuatmu dapat mencapai kejayaan
kukatakan  : ini bukanlah ramalan buta, melainkan perputaran yang nyata dan bermata
pada suatu waktu, bahkan pada setiap waktu
dari arah yang berlawanan segala titik akan bertemu membuat ketetapan-ketetapan

{75}

Bukankah sang penguasa semesta telah pula menjelaskan :
bila ajal sesuatu tiba, tidak seorangpun dapat memajukan dan memundurkannya
begitupula tentang soalan kita, silih berganti secara serasi
dari detik ke detik dengan pasti

{76}

Tidak inginkah negerimu ditetapkannya menjadi pusat dunia
tidak inginkah negerimu menjadi kiblat percontohan manusia mulia
seseorang yang akan datang dari arah timur mengabarkannya kepada kita
songsonglah dia, jamulah dia, dan tanyalah dia tentang syarat-syaratnya


{77}

Benarlah pula kata sang penguasa semesta : Aku buka langit, aku turunkan keberkahan
aku hidupkan bumi, aku marwahkan kesejahteraan
asalkan kamu bertaqwa



{78)

Aku lihat ada sinar kegembiraan diwajahmu
aku senang membuat dan melihatmu bahagia
jangan selalu mengharapkan bantuan dari orang lain
engkau akan merasa malu dan segan
perasaanmu akan selalu tertekan
dan sikap-sikapmu juga akan jadi bulan-bulanan
engkau layaknya seperti orang yang berhutang, selalu menunda-nunda pembayaran
akibatnya engkau seperti dikejar-kejar orang, dan selalu menghindar dari pergaulan



{79}

Mereka mempunyai kekayaan relegi lebih dari segalanya
mereka mempunyai kekayaan tradisi lebih dari negeri lainnya
Mereka mempunyai kekayaan potensi yang belum mampu di gali
mereka juga mempunyai kekayaan budi yang membuatnya mudah beradaptasi


{80}

Berbahagialah, berbahagialah sekali lagi
sebab kereta kita sejenak berhenti dipertengahan titik penjemputan
beristirahatlah, beristirahatlah sekedarnya saja
sebab kelelahan dapat melemahkan motivasi kita untuk mencapai kejayaan

{81}

Kejayaan lagi, kejayaan lagi, katamu
mengapa tidak, kataku, kejayaanlah yang akan membuatmu eksist



{82}

Kita tidak sedang memanah bayangan
tapi kita jelas membutuhkan bayangan
tanpa bayangan adalah kegelapan
dan dalam kegelapan jalan menjadi samar

{83}

Bayangan-bayangan itu adalah pengalaman dan harapan
kegelapan itu adalah kebodohan
kita harus menghancurkan karang kebodohan
kita harus melenyapkan penghalang yang membatasi kita melihat sinar terang

{84}

Sinar yang terang akan membuatmu mudah melihat pernak-pernik alam
tapi sinar yang terlalu terang justru membuat matamu berkunang-kunang
sehingga menghilangkan asasi ruang dan bidang
akan menimbulkan kegamangan-kegamangan baru
maka pergunakanlah sinar yang terang untuk menghimpun keterangan-keterangan
dan membangun tiang-tiang harapan
terbayang juga dimataku bahwa penderitaan rakyatmu akan segera berakhir
kasihan sekali ! mereka adalah rakyat yang bersahaja dan rendah hati
mereka adalah pekerja keras yang tetap sederhana
mereka tak banyak mempunyai apa tetapi tetap merasa kaya


{85}

Berharaplah, karena pengharapan merupakan hiasan orang yang hidup
sepercik harapan akan membuat dirimu tambah bergairah
pupuklah harapan-harapan tersebut dengan kerja keras
tanpa upaya tersebut, harapan akan tinggal sebagai impian


{86}

Kita memang sudah terlalu banyak bermimpi
kini, saatnya kita raih apa yang menjadi dambaan sejati
dengan menyerahkan diri sepenuhnya untuk mengabdi
untuk mengukir nama diri dan negeri di tempat tertinggi

{87}

Dari tempat yang tinggi, semestinyalah dapat kita lihat seluruh sisi
dapat kita lihat lekuk-lekuk bumi, warna warni alami,
dapat kita amati pergerakan dan perputaran demokrasI
tapi ketinggian sering membuatmu ngeri
hingga enggan menengok kebengkokan bagai ilusi
phobi pada kedudukan yang tinggi
seringkali membuatmu bertambah arogansi, sementara engkau masih juga tak menyadari
kalau kakimu masih berada di bumi

{88}

Sikap arogan akan membuatmu dibenci oleh orang-orang
sehingga hidupmu tidak akan pernah tenang
dan usahamu satu persatu akan berkurang
dan akhirnya, engkau sendiri akan ditendang orang

{89}

Apakah saat ini engkau tidak merasa bahwa dirimu diasingkan oleh orang-orang
bahkan sebenarnya engkau sendiri juga mengasingkan diri dari jati negeri sendiri
orang-orang hanya melihat bayang-bayangmu,
dan engkau hanya melihat bayangan-bayangan tentang seseorang atau perlambang-perlambang berbagai ruang
engkau belum mengenal sepenuhnya dari karakter atau perwatakan segala ruang dan bidang


{90}

Aku katakan padamu, bahwa segala sesuatunya mempunyai watak
segala sesuatunya mempunyai ciri yang dapat engkau fahami
maka menjadi tugasmulah untuk mengidentifikasi ciri-ciri itu
dan kemudian memformulasikannya kedalam program-program aksi

{91}

Engkau bicara soal program, tapi pembicaraanmu sendiri tidak terprogram, katamu sedikit geregetan
baiklah, kataku, sesungguhnya ide-ide itu bagaikan burung terbang
meliuk-liuk dengan bebasnya, tapi bukan tanpa kendali, dan juga bukan tanpa henti
dan kalau kau kehendaki, kataku lagi, dapat kita bagi menjadi beberapa sessi
dan dapat kita kaji dengan sistematika yang kita sepakati


{92}

Kesepakatan untuk tidak sepakat, ataupun
ketidaksepakatan untuk mufakat
bukanlah suatu hal yang harus kau pandang cacat
karena sesungguhnya, kesepakatan dan atau ketidaksepakatan
akan membentuk suatu hal yang bulat
saling melengkapi dan memberi manfaat

{93}

seseorang yang akan datang dari arah timur akan dapat melengkapi kekurangan-kekurangan rakyat dan negerimu
tapi dia bukanlah malaikat, sehingga dengan bantuanmu, diapun dapat engkau lengkapi
dari kemauan untuk saling memberi, maka akan terbukalah pintu-pintu datangnya rezeki bagi anak-anak negeri

{94}

Sudahkah engkau lupa akan kopi yang tersaji dan rakyatmu yang gelisah menanti
percayalah sebentar lagi akan ada yang menghirupnya
dan percayalah pula bahwa kegelisahan akan segera terobati
itulah rezeki awal yang akan kau nikmati sebelum mentari berlari atau hari berganti

{95}

Nikmatilah kehidupan ini secara wajar
sebab segala ketidakwajaran tidak akan pernah membuahkan hasil yang besar dan benar
bahkan akan membuat lingkunganmu onar, tercemar dan kelak engkau akan mati terkapar

{96}

Sekarang saja kita sudah terdampar dipadang pencarian
akankah kita sia-siakan kesempatan langka  berharga ini
atau engkau lebih menyukai kematian tanpa membawa apa-apa
jemputlah dia yang akan datang dengan senyum keyakinan


{97}

Keyakinan adalah ilmu tertinggi yang dapat kita miliki
keyakinan akan mendudukkan kita pada tempat-tempat tertinggi

{98}

Sebelum saatnya tiba, sebelum tamu asing itu sampai kerumah-rumah kita
akan kujawab segala apa yang menjadi tanyamu
dan akan kuterima serta sangat kuhargai saran-saran ataupun sanggahan-sanggahanmu
kita harus bicara apa adanya, bukan mengada-ada
tak perlu tinggi-tinggi, nggak usah muluk-muluk yang penting berisi dan mudah direalisasi
kita harus jujur dan terbuka, bukan dusta dan sangka menyangka
Kita harus mau membuka mata, hati dan telinga,
bukan tidur-tiduran saja
sebab cinta bukanlah untuk menyusahkan kita
tapi untuk membuat kita bahagia

{99}

Kebahagiaan yang kita cari bukan imajinasi
hati yang bersih dan tingkah yang terlatih
lebih dari luapan cinta sepasang kekasih
sebab seseorang yang akan datang
dari arah timur sebentar lagi
adalah manusia yang paling bersih paling putih

{100}

Bersyukurlah atas apa yang telah dan belum engkau nikmati
serta bersabarlah atas apa yang telah dan belum engkau rasai
sesungguhnya ujian telah dimulai
dan tamu agung juga telah sampai dimuka pintu hati
mari kita sambut teladan diri
dengan memuji Illahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar