Ustadz Muhammad Faisal adalah seorang da’i alumni dari Pondok Pesantren “Darussalam” Martapura. Mengisi berbagai Majelis Ta’lim, diantaranya di pengajian ibu-ibu di Majelis Ta’lim al-Ma’arif, Amuntai.
Diantara kalam beliau:
“Istimewanya shalawat itu, selain (sebagai) shalawat kepada Nabi, tetapi dzikirnyapun ada jua. Contoh, ketika kita membaca : Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, (dimana) kata “Allahumma” itu termasuk dzikir, atau shallallahu ‘ala Muhammad, kata “shallallahu”, ada kalimat Allah. Jadi ini istimewanya shalawat”.
“Keramat adalah sesuatu yang menyalahi ‘adat. Dalam pelajaran tauhid, itu bisa terjadi juga lawan orang fasiq. (seperti) orang yang fasiq dengan bapijim (memejamkan mata) sampai ke suatu tempat, atau apa yang dikehendakinya ada dihadapannya. Itu sesuatu yang menyalahi adat. Cuma dilihat dulu orangnya kaya apa? Bila terjadi dengan orang fasiq, (maka) itu bukan keramat (tetapi) dalam tauhid disebut istidraj. Itulah kaena (nanti) di akhir zaman akan terjadi pada dajjal.”
“Kenapa kita kada mau tamimpi Nabi, kenapa kita kada mau tamimpi wali-wali Allah ta’ala. Berarti itu menunjukkan dosa kita banyak. Orang yang dapat bermimpi Nabi hanyalah orang-orang yang bersih hatinya, karena Nabi adalah zat yang bersih, manusia yang suci pasti nang bamimpi orang yang suci pula”.
“Ajal adalah rahasia Allah. Rezeki adalah rahasia Allah. Jodoh adalah rahasia Allah. Kadada nang tahunya. (misal) bapacaran 10 tahun jar sakalinya kawinnya takalain. Demikian juga umur kadada nang tahunya. Seperti dalam surah al-waqi’ah : Nahnu qoddarnaa bainakumul-mauta wa maa nahnu bimasbuuqiin, (Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah) (QS. Al-Waqi’ah (56) : 60)’
“Kita ini, selama di dunia, kaya apapun orang itu kenalnya dengan Allah ta’ala kada kawa malihat dzatnya Allah subhanahu wa ta’ala, dindingnya ada, istilahnya dalam bahasa arab adalah hijab.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar