Rabu, 08 Desember 2021

Ustadz H. AHMAD YUSUF

 

Ustadz H. Ahmad Yusuf adalah putra dari KH. Zainuddin Astani (Guru Tuha) Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau:

“Allah Subhanahu wa ta’ala menyuruh kepada kits, yang pertama adalah beribadah. Yang kedua, jangan mensyarikatkan, menyekutukan Allah lawan (dengan) yang lain. Jangan sampai disalam dzahir kita, dalam nampak kita, atau dalam batiniah kita, hati kita, jangan sampai kita mensyarikatkan Allah. Contohnya, kalau didalam hati kita, kadang-kadang kita bisa garing (sakit), lalu makan obat misalnya. Sembuh. Nah lalu inya bersuara, sampai ke hatinya. Ujarnya nang manyambuhakan itu obat, maraga obat. Nangkaya ini ngarannya sama haja syirik. Atau inya (dia) bagawikah (bekerja), lalu ujarnya : yang aku kawa makan ini (karena) aku ini bagawi pang. Kada ingat didalam hatinya (bahwa) yang menyembuhkan itu adalah Allah, yang memberi rezeki, yang memberi makan adalah Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka yang seperti ini termasuk syirik khafi.”

“Allah Subhanahu wa ta’ala juga memerintahkan lawan kita, (bahwa) dengan kedua orang tua kita hendaknya kita berbuat baik. Lawan kuitan hendaknya kita berbakti. Maupun kuitan kita masih hidup atau sudah meninggal. Lebih-lebih mereka masih hidup, kita disuruh bakti lawan kuitan. Kesempatan bagi kita. Kita tu disuruh berbakti dengan kedua orang tua. Orang yang berbakti lawan kuitan itu (maka) Allah membalas bukan saja nanti diakhirat, bahkan dicapatkan (disegerakan) oleh Allah Ta’ala dibalas diwaktu di dunia. Itu ngarannya pahalanya dicapatakan Allah di dunia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar