Ustadz Khalilurrahman adalah salah seorang da’i ilallah dari Desa Kaludan, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Diantara kalam beliau:
“Jaga pandir (bicara) kita, jaga lidah kita jangan sampai bapandir nang kada baik. Makanya itu diantara penyakit yang banyak adalah penyakit lidah kita. Diantaranya, menyambati orang, mengghibah orang. Dan mengghibah iini adalah salah satu daripada bagian dosa besar, dan taubatnya “ngalih”, kecuali yang bersangkutan minta maaf kepada orang yang dighibahnya atau yang disambatinya tadi. Amun yang disambatinya tadi memaafkan, selamat, tapi “busiah” (bisa jadi) orang kada mau memaafkan, nah ini yang sulit, (sebab) dosanya lebih besdar daripada berzina, maksudnya adalah orang yang berzina lalu kemudian inya minta ampun taubat kepada Allah, dosanya langsung diampuni oleh Allah, tetapi kalau orang yang menyambati orang, mengghibah orang, maka kada diampuni oleh Allah kecuali inya minta rela, minta redha kepada orang yang sudah disambatinya”.
“Berkumpulnya seseporang di majelis ilmu, mudzakarah ilmu, itu adalah salah satu upaya kita untuk menggugurkan dosa-dosa nang ada pada diri kita, utamanya dosa kecil”
“Orang itu akan baik dirinya, perilakuknya akan baik kalau hati dan lidahnya baik, tetapi sebaliknya kalau seseorang itu hatinya sudah tidak baik, lidahnya juga tidak baik, maka orang itu kada pacaangan baik. Artinya hati dan lidah ini harus benar-benar kita jaga dengan baik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar