Ahmad Bayani, S.Ag. M.Fil.I bin Darsani, lahir di Juai, Kab. HSU (sekarang masuk wilayah Balangan), Selasa, 16 November 1976 M (bertepatan dengan 24 Zulqa'dah 1396 H). Setelah tamat MTs “Nurul falah” Juai (1992) melanjutkan ke MAN 2 Amuntai. Kemudian kuliah ke fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Banjarmasin.
Di antara guru-guru beliau adalah
KH. Abdul Halim, lc, KH. Muhammad Syaukani, Lc (Tafsir), KH. Ahmad Riduan (Guru
Lok Bangkai) belajar Tauhid, Fiqih dan hadits. KH. Muhammad Djanawi (Tasawuf),
H. Abdussalam (Nahwu, Saraf), Muallim Maslianor (Tajwid), KH. Ahmad Zamani,
dll.
Pernah juga belajar di Pesantren
“Istiqamah” Pekapuran, Banjarmasin. Sekarang, disamping menjadi dosen di IAIN
Antasari Banjarmasin, juga aktif dalam kegiatan Jama’ah tabligh.
Diantara kalam
beliau:
“Beribadah itu (seharusnya) bukan
dari sisa waktu, menyumbang harta bukan dari sisa belanja, termasuk
(menggunakan) umur jangan diniatkan bila sudah pensiun dan uzur, baru
beribadah”
“Ada 6 hal yang membuat tidak
istiqamah. Pertama, keyakinan yang lemah. Kedua, tidak meresapi
amal yang dilakukan. Ketiga, kebodohan. Keempat, tidak ikhlas. Kelima,
dalam beramal ada tujuan tertentu. Keenam, tidak ada dakwah. (untuk itu), ada 5 langkah untuk
dapat selalu istiqamah. Pertama, kerinduan akan akherat, lahir bathin
taqwa kepada Allah. Kedua, senantiasa menjaga sunnah Rasul. Ketiga,
melaksanakan ibadah tidak tergantung pada penilaian manusia. Keempat,
senang melaksanakan ibadah. Kelima, mengembalikan segala sesuatunya pada
Allah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar