Kamis, 03 Mei 2018

H. AHMAD SUPIANI, S.Pd.I



H. Ahmad Supiani, S.Pd.I bin Abdurrahman, lahir di Martapura, Selasa, 17 April 1962 M (bertepatan dengan 12 Zulqa'dah 1381 H). Adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Amuntai Tengah. Pernah menjadi pendidik di Pondok Pesantren “Ar-Raudhah” Pasar Senin, Amuntai. Sering mengisi ceramah di lingkungan kantor pemerintah daerah.
Telah berpulang kerahmatullah pada hari Senin, 23 November 2020 (bertepatan dengan 7 Rabiul Akhir 1442 H).


Diantara kalam beliau:

“Ingat tu napa artinya, muntung (mulut) berkata , ba amalan, babacaan. Kalau hati apa, kalau hati mengiringi. Jadi jika kita baucap “la ilaha illallah”, maka hati kita mairingi (mengikuti) “la ilaha illallah” jua. Ketika bershalawat demikian pula, muntung baucap hati mairingi

“Kenapa kita ta’at? Kenapa kita hendak beribadah? Yang pertama adalah karena khauf, takut lawan azab Allah, yaitu dengan cara “tarkul maharim” meninggalkan yang haram-haram. Yang kedua adalah ar-Ridha’, yaitu selalu kita mengharap ridha Allah. Caranya kaya apa? Misalnya ketika membaca al-Qur’an adalah semata karena ta’at. Yang ketiga, al-Hubb, cinta kepada Allah yaitu orang yang cinta kepada Allah dan Rasul, yaitu apa yang diperintah digawinya. Kemudian cinta itu apa, “asy-Syauqu” yaitu rindu. Artinya rindu untuk beribadah”.

“Bawalah anggota tubuh untuk kebaikan, mata dibawa untuk baca al-Qur’an, telinga di bawa ke majelis untuk mendengarkan ceramah, muntung (mulut) dibawa banyak-banyak berdzikir dan sebagainya, tangan mengerjakan yang baik-baik, kaki tulak ke pengajian dan sebagainya. Semuanya Allah yang mengatur agar bernilai pahala (bagi manusia, pen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar