Ustadz Hadi Saputra, S.Pd.I, lahir di Kurau, Tanah Laut, Rabu, 20 Agustus 1980 M (bertepatan dengan 8 Syawal 1400 H). Beliau berpendidikan Pondok Pesantren “Ibnu Amin” dan merupakan Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ) Amuntai. Sekarang menjadi pendidik pada Pondok Pesantren “Nurul Muttaqin” Desa Sungai Karias, Amuntai.
Diantara kalam beliau:
“Terhadap suatu
amalan atau perbuatan yang baik, kerjakanlah meskipun sekali, itu agar kita
tidak termasuk orang yang tidak mengamalkan ilmu”
“Sebelum
melakukan ziarah ke kubur wali-wali Allah, atau ke kubur orang-orang shaleh,
sebaiknya kita shalat sunat 2 raka'at kemudian menghadiahkan do’a-doa terlebih dahulu. Ibaratnya, ketika kita
ingin mengunjungi saudara atau keluarga yang jauh, maka kita bahabar
(memberitahu) terlebih dahulu, yaitu agar kita kada tadatangi (tidak
mengunjungi) rumah kosong, nyaman sewaktu kita datang ada yang menyambut, siapa
tahu disediakan itik panggang. Demikian juga jika ingin ziarah ke wali-wali
Allah atau orang-orang shaleh, terlebih dahulu kita hadiahkan do’a-do’a,
ibaratnya sebagai kontak bathin, agar ketika kita datang, sang wali juga
datang “ (hadir menyambut kedatangan kita).
“Sewaktu
berhubungan suami istri, ada baiknya kita mengenangkan kehidupan orang-orang
shaleh, ingin agar dikaruniai anak-anak yang mengikuti jalan hidup mereka. Hal
itu kita lakukan, agar mendapatkan Sirr atau madat dari para wali
dan orang-orang shaleh tersebut”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar