Senin, 13 Mei 2019

Ustadz MUHAMMAD SYA'BANI



Ustadz Muhammad Sya’bani adalah sosok da’i muda yang berwawasan luas. Lahir di Landasan Ulin Barat, Minggu, 25 Maret 1990 (bertepatan dengan 27 Sya'ban 1410 H). Sekarang menjadi pendidik di Pondok Pesantren “Ummul Qura” Desa Bayur. Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau:

“Kalau kita ingin tahu tentang keimanan seseorang, yaitu dia apakah ta’mirul masjid (suka memakmurkan masjid, pen)

“Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam dilanda kesedihan karena ditinggal orang-orang yang dicintai, Siti Khadijah dan paman beliau, maka Allah memberikan hiburan dengan perjalanan dari masjid ke masjid dalam peristiwa Isra mi’raj. Dapat diambil I’tibar, maka, ketika seseorang bingung pergilah ke masjid, daripada masjid ke masjid lainnya. Karena orang beriman itu dengan masjid ibarat ikan dalam air, dia (hatinya) akan hidup, beda dengan orang munafik ibarat burung dalam sangkar”.

“Jangan terlalu mengandalkan pada kemampuan diri tapi lupa dengan kekuatan Allah. Kebenaran, kemenangan bukan pada jumlah tetapi pada pertolongan Allah. Berapa banyak orang yang sedikit jumlahnya bisa mengalahkan orang-orang yang banyak dengan izin Allah”

“Apapun yang berhubungan dengan al-Qur’an akan mulia. Ketika diturunkan oleh Allah kepada malaikat Jibril alaihi salam, maka Jibril menjadi malaikat yang paling mulia di antara para malaikat. Kemudian diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, maka Rasulullah menjadi nabi dan rasul-Nya yang paling mulia diantara para nabi dan rasul. Kemudian al-Qur’an diturunkan di bulan Ramadhan, maka Ramadhanpun menjadi bulan yang paling mulia di anatara 12 bulan. Diturunkan dimalam qadar (kemuliaan), maka lailatul qadar itu menjadi malam yang paling mulia diantara seluruh malam. Kemudian ada pelajaran-pelajaran dalam kitabullah, hingga yang mempelajarinya itu menjadi ummat-ummat yang terbaik”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar