Minggu, 17 Oktober 2021

KH. HAMIDEHAN

 

KH. Hamidehan, lahir di Desa Manarap, Kecamatan Danau Panggang, pada hari Minggu, 7 Juli 1957 bertepatan dengan 9 Zulhijjah 1376 H. Beliau pernah menjadi Kepala Madrasah Aliyah “Shalatiyah” Bitin pada tahun 2009 – 2010.

Diantara kalam beliau:

“ Untuk mengetahui lailatul qadr turun dari langit ke bumi, itu kita lihat, bila kita sudah babuka (puasa) lalu turun ke tanah atau ke langgar, kita dangarakan adakah babunyi jangkerik, atau binatang-binatang kecil babunyi. Apabila kada babunyi maka malam itu  (pertanda) malam lailatul qadr, karena semua binatang ketika turun itu malaikat, (maka) ia turut memuliakan, jadi kada boleh atau kada berani untuk berteriak karena memuliakan malam qadr itu”.

“Nabi Musa bermunajat kepada Allah : Ya Allah, aku ingin berhampir kepada Engkau bagaimana caranya? Jawab Allah : orang yang berhampir kepada-Ku itu adalah orang yang bangun pada lailatul qadr kemudian beribadat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Kata Musa lagi : Aku ingin mendapatkan rahmat Engkau, bagaimana caranya? Kata Allah : rahmat-Ku bagi orang yang kasih kepada orang fakir dan miskin pada malam qadr. Kata Nabi Musa lagi : Aku memohon ketika melewati sirathal mustaqim nanti itu dengan sekejap mata. Kata Allah Subhanahu wa ta’ala : yaitu orang yang bersedekah pada malam qadr. Dan tanya nabi Musa lagi : Ya Allah, aku ingin duduk di bawah pohon yang aku dapat memakan buah-buahannya. Jawab Allah Subhanahu wa ta’ala : yaitu orang nang sembahyang tasbih pada malam qadr. Kata nabi Musa lagi : Aku ingin selamat dari api neraka, bagaimana caranya? Kata Allah Subhanahu wa ta’ala : orang yang selamat dari api neraka adalah orang nang mengucap istighfar pada-Ku pada malam qadr. Kemudian kata Musa lagi : Aku menginginkan redha-Mu yang Allah. Lalu jar Allah Ta’ala : Redha-Ku bagi orang nang sembahyang pada malam lailatul qadr.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar