Rabu, 20 Oktober 2021

Ustadz ABDURRAHMAN, M.Pd.I

 


Ustadz Abdurrahman, M.Pd.I lahir pada hari Senin, 12 Juli 1976 (bertepatan dengan 14 Rajab 1396 H). Beliau menjadi pendidik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Amuntai.

Diantara kalam beliau:

“Bila ada orang bamaulidan, inya kada katuju, atau sarik, maka yang demikian adalah iblis model manusia. Jadi bila bamaulidan fahamkah kadakah nang penting kita hadir dulu. Dan memang ada yang kada faham lawan syair-syair nang dibacakan, Cuma ini menimbulkan rasa tenang didalam dada kita. Yang penting, di bulan maulid ini, kita senang. Jadi bila kita sedih, atau muar, berarti sama dengannya syaithan atau iblis tu. Kata salah seorang ulama, Syahabuddin al-Jaziri : “jika seandainya, Abu lahab saja yang ketika al-Qur’an itu diturunkan, dan didalam qur’an itu disebut caci maki terhadap Abu Lahab, itu dia diberi balasan atau keringanan dikarenakan gembira dengan kelahiran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu bagaimana  mungkin  keadaan orang Islam yang bertauhid kepada Allah dari ummat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana dia merasa senang dengan maulidnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan dia mengorbankan segala sesuautu yang menjadi (sesuai) kemampuannya, karena dia merasa cinta kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (maka) demi umurku, pasti ujar sidin (syekh Syahabuddin al-Jaziri, pen) balasan dari Allah ta’ala untuk memasukkannya ke dalam sorga”.

“Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan, iblis takuciak (berteriak). Iblis takuciak ada 4 kali. Didalam kitab Bidayah wa Nihayah, disebutkan bahwa iblis takuciak ada 4 kali. Pertama, iblis takuciak ketika dilaknat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena kada mau sujud (menghormati) kepada Nabi Adam. Kedua, yaitu ketika iblis diturunkan ke alam dunia. Ketiga, ketika Nabi kita dilahirkan, dan keempat, yaitu ketika diturunkan surah al-Fatihah. Dan iblis ini kaena, sebagaimana disebutkan didalam Qur’an Surah Ibrahim (14)  ayat 22 : “Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan : “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu mendapat siksaan yang pedih”. (QS.14 :22).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar