Ustadz Irawan adalah salah seorang da’i yang berasal dari Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Diantara kalam beliau:
“Jadikanlah diri kamu itu disisi manusia itu (sebagai) orang yang jahat, sebagai orang yang paling hina, (karena) dengan kita merasa hina, merasa orang yang jelek, (maka) disitu kita pasti ingin menjadi orang yang baik”.
“Seseorang itu, kalau selagi di dunia (dimana) kalimat “La ilaaha illallah” sering dibacanya dan sampai masuk ke hatinya, sampai ma’rifat, (maka) orang tersebut tidak akan takut lagi terhadap pertanyaan munkar nakir”.
“Khalifah ke-2 yaitu Amirul Mu’minin Sayyidina Umar ibnul Khattab, pernah suatu hari memegang ranting kayu, seraya berkata: “alangkah beruntungnya engkau wahai ranting kayu, seandainya aku (juga) dijadikan seperti engkau”, dan “alangkah berbahagianya, beruntungnya seandainya aku tidak dilahirkan oleh ibuku”. Lalu mengapa seorang khalifah, seorang amirul mu’minin yang zuhud terhadap dunia berkata sedemikian? Karena jar Sayyidina Umar : seandainya aku dijadikan ranting, dan seandainya aku tidak terlahir dari rahim ibuku, maka tidak ada satu amalanpun yang akan dihisab, tidak ada pekerjaan yang akan dipertanggung jawabkan. Karena kita manusia ini, (setiap) satu nafas atau satu biji nasi yang kita nikmati dari rahmat Allah, itu akan dipertanggung jawabkan. “Tsumma latus-alunna yauma-idzin ‘anin-na’iim” (kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang telah diberikan) (QS. At-Takatsur (102) : 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar