Minggu, 14 Mei 2023

Ustadz H. MUHAMMAD HASAN, S.Pd.I

 


Ustadz H. Muhammad Hasan, S.Pd.I  lahir di Mekkah, Senin, 1 Oktober 1984 (bertepatan dengan 6  Muharram 1405 H) adalah putra dari KH. Ibrahim bin Dahlan, Desa Ilir Mesjid, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sekarang menjadi pendidik di lingkungan Pondok Pesantren “Rasyidiyah Khalidiyah” Amuntai.

Diantara kalam beliau:

“Syarat seseorang menuntut ilmu itu supaya berkah, supaya berkahnya banyak maka harus bersambung sanad keilmuannya itu kepada gurunya. (misal) si A belajar dengan guru siapa, gurunya siapa pulang, terus- terus sampai kepada Rasulullah”.

“Ada perkataan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, beliau mengatakan ada tanda-tanda bagi orang yang benar-benar mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Bila bujur, jaga ja istiqamah dengan itu, Insya Allah nantinya diakhirat akan bertemu dengan Rasulullah. Tetapi bila tidak sesuai dengan yang 6 kriteria ini, berarti cintanya yadi hanya sebatas ucapan di mulut. Ada 6 kriteria jar sidin : 1) mengikuti sunnah Rasul. Sunnah Nabi itu ada terbagi 3, (yaitu) perkataan beliau, perbuatan beliau dan ketetapan beliau. Apa yang dikatakan Nabi ikuti, apa yang dilakukan Nabi, lakukan semampu kita. Mulai bangun guring sampai handak guring pulang, napa-napa nang digawi Nabi amun kawa (jika bisa) lakukan, turuti tunggal ikitan, sedikit demi sedikit. 2) orang yang cinta kepada Rasulullah adalah orang yang senang menyebut namanya. Caranya yaitu dengan banyak bershalawat, bisa juga bershalawat dengan membaca maulid, seperti maulid diba’i, simtudh dhurror (al-Habsyi), dhiya’ ullami, saraful ‘anam, dan sebagainya. 3) Tanda orang cinta kepada Rasulullah itu adalah senang membaca al-Qur’an, memahaminya serta mengamalkan isi kandungannya. 4) cinta kepada Rasulullah itu adalah menjauhi apa yang dilarang oleh Nabi kita. 5) tanda cinta kepada Nabi itu adalah mencintai orang yang dicintai oleh Rasulullah. Siapa-siapa orang yang dicintai oleh Rasulullah maka kitapun cinta kepada mereka. Siapa? Yaitu keluarga Rasulullah, ahlil bait mereka, habaib, bubuhan habib dan anak keturunan mereka kita cintai karena mereka adalah kecintaan Rasulullah. Juga seperti bini (istri Nabi) atau ummul mukminin, kita cinta juga karena Nabi mencintainya. Juga mencintai kepada sahabat-sahabat Nabi. 6) mencintai antar sesama manusia, khususnya sesama ummat Islam”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar