Rabu, 25 Maret 2020

BARZAH AQIDAH (Bag. 2)

 




IV.   PENGAKUAN-PENGAKUAN YESUS

Satu-satunya titik temu antara pandangan orang Islam (Al-Qur’an) dengan pandangan orang kristen/nashrani adalah mengenai kelahiran Yesus (Nabi Isa as) yang lahir bukan karena hubungan biologis manusia, melainkan dengan perantaraan Roh Kudus. Selebihnya Islam banyak berbeda pendapat dengan pandangan-pandangan gereja mengenai kedudukan Yesus. Missi, kematian dan kebangkitannya.
Kalangan Nasrani berpendapat, karena Yesus dilahirkan melalui Roh Kudus, maka mereka menganggap bahwa Yesus adalah sesuatu yang suci, anak Tuhan, yang kemudian secara perlahan mereka nyatakan sebagai Tuhan.
Sebelum itu, sebenarnya  di kalangan Yahudi juga pernah menganggap seorang nabi suci sebagai Tuhan karena mukjizat yang diperlihatkannya. Hal itu menimpa diri Nabi Uzair as. Beliau adalah seorang hamba yang shaleh, yang dalam perjalanan hidupnya pernah ditidurkan oleh Allah Swt. bertahun-tahun lamanya. Walaupun para nabi suci tersebut menolak anggapan-anggapan rusak dari ummatnya, tetapi tingkat keingkaran ummatnya sudah melampaui batas, maka makin menjadi-jadilah anggapan tersebut hingga menjadi suatu kepercayaan turun temurun.

“Orang-orang Yahudi berkata : “Uzair itu putera Allah”, dan orang Nashrani berkata : “Al-Masih itu putera Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;  bagaimana mereka sampai berpaling ?
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putera maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia.Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.
(Qs. At-Taubah (9) : 30-31)

Untuk menghindarkan diri dari suatu “anggapan” yang belum tentu benarnya, tidak dapat tidak kita harus melakukan re-chek ke nara sumbernya. Nara sumber yang paling absah adalah pengakuan-pengakuan Yesus sendiri di dalam kitab bible yang mereka miliki. Kalau kemudian ada teks bible yang bertentangan satu sama lain dengan pernyataan-pernyataan Yesus, kiranya perlu dipertanyakan manakah diantara keduanya yang benar. Tidak mungkin keduanya benar, mestilah salah satunya yang benar atau kedua-duanya salah.
Karena itu terhadap teks kitab suci yang dijadikan hujjah oleh ummatnya haruslah dapat membebaskan diri dari kontradiksi. Sebab adanya kontradiksi menimbulkan keragu-raguan. Dan keragu-raguan menyebabkan lemahnya argumen. Karenanya, argumen/hujjah atau pendapat yang lemah memberi peluang adanya penolakan.
Sebenarnya banyak sekali pendapat-pendapat gereja dan kepercayaan-kepercayaan ummat kristiani yang justru bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang mereka anggap sebagai “Tuhan”.
Menyebut beberapa diantaranya adalah apakah Yesus itu mausia yang diangkat sebagai nabi dan rasul ataukah Yesus itu Tuhan ? Apakah kerasulan Yesus itu universal (untuk seluruh alam) ataukah hanya bersifat parsial/lokal (untuk ummat tertentu) ? Apakah Yesus membawa hukum atau peraturan-peraturan baru ataukah sekedar melengkapi dan melanjutkan saja ? Dan lain-lain sebagainya.
Melihat dari pendeknya masa pengabdian Yesus (hanya +  3 tahun) dalam mengemban missi kerasulan, sangatlah tidak mungkin dapat menanamkan pengajaran baru secara mendalam. Di sisi lain, fakta menunjukkan bahwa kedatangan Yesus tidaklah diterima oleh ummatnya. Yesus sendiri memandang ummatnya sebagai orang-orang yang kurang percaya (Matius 8 : 26.  Matius 14 : 21 dan matius 16 : 8), kurang faham terhadap perkataan-perkataan dan perumpamaan dari Yesus (Matius 15 : 16 dan Markus 7 : 18)  serta merupakan bangsa yang tidak percaya dan amat sesat (Matius 17 : 17, markus 9 : 19 dan Lukas 9 : 41).
Pengakuan-pengakuan Yesus di bawah ini barangkali dapat membantu penyelidikan kita untuk mendapatkan pemahaman dan kebenaran.
1.      Mengaku sebagai seorang nabi atau utusan Allah

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku”
(Yohanes 5 : 30)

“Maka kata yesus : “ Apabila kamu telah meninggikan anak manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa aku tidak berbuat apa-apa dari diriku sendiri, tetapi aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaku.
Dan Ia yang telah mengutus aku. Ia menyertai aku. Ia tidak membiarkan aku sendiri, sebab aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya”.
(Yohanes 8 : 28-29)

“Waktu yesus mengajar di bait Allah, ia berseru : “Memang aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asalku; namun aku datang bukan atas kehendakku sendiri, tetapi aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Aku kenal Dia, sebab aku datang dari Dia. Dan Dialah yang mengutus aku”.
(Yohanes 7 : 28 – 29)

“Lalu mereka kecewa menolak dia. Maka Yesus berkata kepada mereka : “Seseorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali ditempat asalnya sendiri dan dirumahnya”.
(Matius 13 : 57)

“Dan setelah 2 hari itu Yesus berangkat dari  Sana ke Galilea.
Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri”.
(Yohanes 4 : 43 -44).

2.      Diutus khusus untuk Bani Israil

“Ke-12 murid itu diutus oleh Yesus dan  ia berpesan kepada mereka : “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang samaria.
Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari ummat Israil”.
(Matius 10 : 5 – 6 )

“Lalu Petrus menjawab dan  berkata kepada Yesus : “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh ? Kata Yesus kepada mereka : “Aku berkata kepadamu, sessungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila anak manusia bersemayam ditahta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut aku, akan duduk juga di atas 12 tahta untuk menghakimi ke-12 suku Israil”.
(Matius 19 : 27 -28 )

“Jawab Yesus : “Aku diutus haanya kepada domba-domba yang hilang dari ummat Israil”.
(Matius  15 : 24 )

3.      Mengaku sebagai manusia dan anak manusia

“Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang ddiperbuatnya itu, yesus berkata kepada murid-muridnya :
Dengarlah dan camkanlah segala perkataanku ini. Anak manusia akan diserahkan  kedalam tangan manusia.
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadanya”.
(Lukas   9 : 43 b -  45 )

“Ia menjawab : “Dia yang bersama-sama dengan aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan aku.
Anak manusia memang akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”.
(Matius  26 : 23 – 24 )

4.      Mengikuti petunjuk Tuhan yang mengutusnya

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri, aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku”.
(Yohanes 5 : 30)

“Sebab aku berkata-kata bukan dari driku sendiri, tetapi bapa, yang mengutus aku, Dialah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku katakan dan aku sampaikan”.
(Yohanes 12 : 49)

“Jawab Yesus : “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia.
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus aku, selama masih siang; akan datang malam, dimana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja”. (Yohanes 9 : 3-4)

“Jawab Yesus  kepada mereka : “Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku.
Barangsiapa  mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaranku ini berasal dari Allah, entah aku berkata-kata dari diriku sendiri”.
(Yohanes 7 : 16 -17 )

5.      Tidak merombak hukum taurat

“Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau  kitab para nabi, aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena aku berkata kepadamu : “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu kata atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum taurat, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu, siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling  rendah didalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum taurat, ia kan menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan sorga.
Maka aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga”.
(Matius 5 :  17 s/d  20 )

6.      Mengaku dirinya berbeda dengan Bapa

“Kamu telah mendengar bahwa aku telah berkata kepadamu : “Aku pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu tentu akan bersuka cita karena aku pergi kepada Bapaku, sebab Bapa lebih besar dari pada aku”.
(Yohanes 14 : 28).

7.      Mengaku hanya Allah saja yang sempurna

“Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya “ “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
Jawab Yesus : “Mengapa kau katakan aku baik ? Tak seorangpun yang baik selain daripada Allah saja”.
(Lukas 18 : 18-19)

8.      Menolak disebut Anak Allah

“Sebab ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyait berdesak-desakan kepadanya hendak menjamahnya.
Bilamana roh-roh jahat melihat dia, mereka jatuh tersungkur dihadapannya dan berteriak-teriak : “Engkaulah Anak Allah”.
Tetapi  ia dengan  keras melarang mereka memberitahukan siapa dia”.
(Markus 3 : 10 s/d 12 )

“Kataanya : “Jikalau engkau adalah messias, katakanalah kepada kami”. Jawab Yesus : “Sekalipun aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya;
Dan sekalipun aku bertanya sesuatu  kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab.
Mulai sekarang anak manusia sudah duduk disebelah kanan Allah yang maha kuasa.
Kata mereka semua : “Kalau begitu, engkau ini Anak Allah”. Jawab Yesus : “Kamu sendiri yang mengatakan, bahwa akulah anak Allah”.
(Lukas  22 : 67 s/d 70 ).

9.      Menolak dirinya dianggap Tuhan

“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan ! akan masuk kedalam kerajaan sorga, melainkan  dia yang melakukan kehendak bapaku yang diserga.
Pada hari terakhir baanyak orang akan berseru kepadaku ; Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namamu; dan mengusir setan demi namamu dan mengadakan baanyak mukjizat demi namamu juga ?
Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : “Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah daripadaku, kamu sekalian pembuat kejahatan”.
(Matius 7 : 21 s/d 23 )

“Tetapi petrus menarik Yesus ke samping dan menegor dia, katanya : “Tuhan, kiranya Allah  menjauhkan hal itu ! hal itu sekali-kali takkan menimpa engkau.
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus : “Enyahlah Iblis, engkau suatu batu sandungan bagiku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”.
(Matius 16 : 22-23)

“Bapa yang mengutus aku. Dialah yang bersaksi tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat”.
(Yohanes 5 : 36 – 37).

10.  Mengaku hanya Allah saja sebagai Tuhan, tidak ada yang lain

“Lalu seorang ahli taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu bahwa Yesus meemberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadanya dan bertanya : “Hukum manakah yang paling utama ?”
Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israil, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.
Kasihilah Tuhan,Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”.
(Markus 12 : 28 s/d 30 )

“Dan iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadanya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadanya ; “Semua itu akan kuberikan kepadamu jika engkau sujud menyembah aku”.
Maka berkatalah Yesus kepadanya : “Enyahlah Iblis ! Sebab ada tertulis : “Engkau harus menyembah Tuhan, allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti ! “
(Matius 4 : 8 – 10)

11.  Tidak mengakui adanya dualitas atau trinitas ketuhanan

“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada 2 tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mawon”.
(Lukas 16 : 13).

12.  Mengaku tidak membawa hukum baru

“Jawab Yesus : “Kerajaanku bukan dari dunia ini, jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini”.
(Yohanes  18 : 36 )

13.  Menolak hukum penyaliban

“Guru hukum manakah yang terutama dalam  hukum taurat ?
Jawab yesus kepadanya : “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu  manusia seperti  dirimu sendiri”.
(Matius  22 : 36 – 39 )

14.  Mengaku tidak mati disalib

“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka : “Damai sejahtera bagi kamu !”
Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
Akan tetapi ia berkata kepada mereka : “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan didalam hati kamu ?
Lihatlah tanganku dan kakiku; aku sendirilah ini, rabalah aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaku “
Sambil berkata demikian, ia memperlihatkan  tanagan dan kakinya kepada  mereka”.
(Lukas 24 : 36 s/d  40 )

15.  Mengaku membawa kabar gembira akan datangnya Penolong yang lain (Nabi Muhammad SAW).

“Jikalau kamu  mengasihi aku, kamu akan menuruti segala perintahku.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan  memberikan kepadamu  seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya.
Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima dia, sebab dunia tidak melihat dia dan tidak mengenal dia. Tetapi kamu mengenal dia, sebab ia menyertai kamu dan akan diam didalam kamu”.
(Yohanes 14 :  15 s/d  17).

16.  Mengaku tidak disalib, tetapi orang yang  mengkhianatinyalah yang celaka.

“Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Dan ketika mereka sedang makan, ia berkata : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan aku”.
Dan dengan hati yang saangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepadanya : “Bukan aku , ya Tuhan”
Ia menjawab : “Dia yang bersama-sama dengan aku mencelupkan tangannya kedalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan aku.
Anak manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu diserahkan.  Adalah lebih baik orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.
Yudas yang hendak menyerahkan dia itu menjawab, katanya : “Bukan aku, ya Rabi ?” Kata Yesus kepadanya : “Engkau telah mengatakannya”.
(Matius 26 : 20 s/d  24 ).

17.  Mengajarkan Tauhid
“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memeberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadanya dan bertanya : “Hukum manakah yang paling utama ?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : “Dengarlah hai orang Israil, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”.  (Markus 12 : 28-29)

“Tetapi Yesus berkata kepadanya : “Ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti”. (Lukas 4  :  8 )

“Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. (Yohanes 17 :  3 )

18.  Melarang orang untuk menyembahnya
“Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi dia berkata kepadaku : “janganlah berbuat demikian  aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu” (Wahtu 19  : 10 )

19.  Menolak Sebutan “Tuhan” dan “Kristus” untuk dirinya
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan ! akan masuk kedalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak  bapaku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namamu, dan mengusir setan demi namamu dan mengadakan banayak mukjizat demi namamu  jua.
Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah daripadaku, kamu sekalaian pembuat kejahatan”. (Matius 7 : 21 – 23 )




V.    POKOK-POKOK THEOLOGI GEREJA/ KRISTIANI

1.      Yesus adalah anak Tuhan

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : “Inilah anak yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan”.
(Matius 3  :  17 )

“Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadanya tahta Daud, bapa leluhurnya”. (Lukas 1 : 32 )

“Demikianlah kata Yesus. Lalu ia menengadah ke langit dan berkata : “Bapa, telah tiba saatnya, permuliakanlah anakMu, supaya anakMu mempermuliakan Engkau”.

Juga teks-teks lainnya seperti ;
Matius 2  : 15,  Matius 4  : 3  dan 6,  Matius  14 : 33,
Matius 16  :  17,  Matius  17  : 5 , Matius  26  :  63  dan
Lukas  1  :  35.

Bantahan dan komentar :

Benarkah Yesus itu anak Tuhan dalam arti yang sebenarnya ?

“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain daripada dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak manusia”.
(Yohanes  3  :  13 )

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku”. (Yohanes 5 : 30).

Menurut teks bible tersebut, lihat Yohanes 3 : 13 dengan jelas dinyatakan bahwa Yesus adalah “Anak manusia” bukan “Anak Tuhan”.
Pada Yohanes 5 :  30 Yesus sendiri mengaku bahwa dirinya adalah utusan Allah, diutus oleh Allah. Bahkan, menurut pengakuannya, dia tidak dapat berbuat menurut kehendaknya sendiri, melainkan kehendak diluar dirinya, yaitu Allah.
Memang terdapat banyak kata “Anak” didalam ayat-ayat bible, tetapi bukan berarti adalah anak yang sesungguhnya, melainkan kata kiasan untuk orang-orang yang dikasihi, disayangi, dihormati, dan sebagainya.
Bukti bahwa kata “Anak” bukanlah dalam arti yang sesungguhnya dapat  dilihat pada teks-teks bible berikut  :
“anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah”. (Lukas 3 :  38 )

“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman didalam Yesus Kristus” (Galatia  3  :  26 )

“dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan meempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai”. (Yohanes 11 : 52 ).

“Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut Anak Allah “. (Matius 5 : 9 )

“Tetapi aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdo’alah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disorga”.
(Matius 5  :  44 dan 45 )

Dari beberapa keterangan di atas, dapatlah dikatakan bahwa “Anak Allah” itu banayak sekali, mungkin ratusan juta orang, sebab siapapun juga yang mendamaikan orang dan mengasihi sesama manusia (baik itu teman ataupun musuh), maka ia akan disebut anak Tuhan atau anak Allah.
Jadi tentu saja tidak dalam arti yang hakiki, sebenarnya, melainkan kata kiasan atau majaz untuk menyatakan orang yang dikasihi, disayangi, dihormati, taat, berprilaku baik dan sebagainya.
Sama halnya dengan yesus, tidaklah dapat dikatakan dia “Anak Allah” secara hakiki,sebenarnya, melainkan “Anak” sebagai sapaan terhadap hambaNya yang mulia dan suci. Ibarat seorang guru atau kepala sekolah yang  bangga kepada muridnya yang berprestasi, lalu mengatakan : Dia adalah anakku yang rajin, pandai dan kreatif.
Mempercayai Yesus sebagai “Anak Allah” dalam arti yang sebenarnya adalah jelas salah. Karena yang menginspirasikan dan yang menyatakan demikian adalah syetan dan roh-roh jahat. Apakah kita harus mengikuti arahan setan ?
Coba simak ayat bible berikut :
“Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepadanya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangannya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak-teriak ; “Engkau adalah Anak Allah”.
(Lukas 4  :  40 – 41 )

2.      Trinitas ( Tuhan itu 1 tetapi 3, atau 3 namun 1 )

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Aku ini didalam Bapa, dan Bapapun di dalam Aku”
(Yohanes 14  :  10)

“Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
(Matius  28  :  19 )
“Kasih karunia tuhan yesus kristus, dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”.
(II Korintus 13  :  13 )

Bantahan dan komentar :

“Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : “Dengarlah hai orang Israil, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa” (29)
“Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus : “Tepat sekali guru, benar katamu itu, bahwa Dia Esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia”. (32)
(Markus 12 : 29 dan 32 )

Keterangan Injil markus ini lebih tepat untuk dijadikan pokok theologis, karena didukung oleh nas-nas ajaran agama langit  yang datang sebelum dan sesudah Yesus, yaitu Taurat Musa, Zabur (Mazmur) Daud dan Al-Qur’an.
Pengertian “Esa” itu tidak ada lain kecuali satu, tunggal, tidak ada sekutu, tidak berserikat, tiada pendamping. Markus 12 : 29 dan 32 tidak bertentangan dengan kitab perjanjian lama. Lihat seperti  :

“Dengarlah, hai orang Israil : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa” (Ulangan  6 : 4 )

“Jangan ada  padamu Allah lain di hadapanKu” (Ulangan 5 :  7 )

Juga  didalam  :
“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia “ (Ulangan 4  :  35 )

“Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah “. (Yesaya 45 : 5 )

Baca juga :  Ulangan 32 : 39 dan  Keluaran 3  :  14
Kalau kemudian Yesus dianggap sebagai Tuhan karena ia bersekutu dengan Bapa (Allah), ini  tidak dapat dijadikan pegangan, sebab yang bersekutu dengan Tuhan itu bukan Cuma yesus. Coba simak :
“Aku didalam mereka itu, dan engkau didalam Aku; supaya mereka itu sempurna didalam persekutuan”. (Yohanes 17 : 23 )

“Dan bukan untuk mereka itu saja aku berdo’a, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaku oleh pemberitaaan mereka;
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau ya bapa, didalam aku dan aku didalam Engkau, agar mereka juga didalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku”. (Yohanes 17 : 20- 21 ).

Bila konsepsi Trinitas diterapkan sebagai suatu pembenaran, maka alangkah rancunya  fundamental /dasar akidah seseeorang. Sebab bukan lagi Trinitas melainkan 1 tapi 2 ( Yohanes 14 : 10-11),  1 tapi 15 ( Yohanes 17 : 23 ) dan 1 tapi sangat banyak ( Yohanes 17 : 20-21 ).
Maksud kata “Mereka” didalam  Yohanes 17 : 23 adalah sahabat-sahabat Yesus (murid-muridnya yang berjumlah 12 orang ditambah Yesus, Roh Kudus dan Bapa sehingga menjadi 15).
Kalau Tuhan itu berbilang adanya, atau lebih dari satu, maka akan banyak sekali yang melemahkan fondasi akidah. Tuhan yang satu tentu ingin mengatasi Tuhan yang lain, dan lain-lain. Lagi pula, cinta manusiapun akan terbagi, ada Tuhan yang dicintai, ada Tuhan yang kurang dicintai, atau mungkin ada Tuhan yang dibenci. Bila demikian adanya, maka pengabdian tidak akan pernah tulus.
“Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”. (Matius 6 : 24 )

Baca juga  :  Lukas 16  :  13
Jadi, kalau Tuhan tiba-tiba dianggap atau diyakini lebih dari satu, seperti tersebut dalam beberapa teks bible diperjanjian lama dan perjanjian baru, maka ini merupakan penyimpangan dan pemerkosaan theologis (aqidah) yang terang-terangan.

3.      Yesus adalah Tuhan karena bersatu dengan Allah.

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :
“Aku dan Bapa itu satu adanya”. (Yohanes 10 : 30 )

Bantahan dan komentar :

Dalam penjelasan sebelumnya, bahwa yang bersatu dengan Allah itu bukan hanya Yesus, tetapi murid-muridnya yang 12 orang (Yohanes 17 : 23 ) dan sekalian orang yang percaya juga bersatu dengan Allah (Yohanes 17 : 20-21 ).
Lagi pula, matius 27 : 46 menerangkan adanya perkataan Yesus :
“Eli, Eli, lama sabakhtani (Ya Tuhan apakah sebabnya engkau meninggalkan aku)”
Ayat bible tersebut membuktikan bahwa Yesus tidak bersatu dengan Allah dalam arti yang hakiki. Karena Allah itu bukanlah Yesus. Dan Yesus  tidaklah sama dengan Tuhan (Baca Lukas 18 : 18-19 dan Yohanes 14 : 28 serta Yohanes 20 : 17 )
Dalam teks yang lain disebutkan :
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaku”. (Yohanes 14 ; 1 ).
Ini menunjukkan bahwa Allah dan Yesus itu berbeda, dan bukan merupakan satu yang hakiki.
Lebih tegas lagi ada dinyatakan :
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya sebagai anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. (Yohanes 1 : 14 ).
Kalau kemudian pihak kristiani menyakini bahwa firman itu adalah Yesus, maka juga terbukti bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan tidak bersatu dengan Tuhan, karena firman itu telah menjadi manusia dan bergaul dengan manusia, sedangkan Allah tetap menjadi Tuhan, tidak menjadi manusia sebagaimana Yesus/firman.
Adapun maksud “Aku dan Bapa itu satu adanya” (Yohanes 10 : 30 ) itu adalah “Satunya tujuan” yaitu menyampaikan “kehendak” Tuhan : “Agar diri-Nya di Esakan, agar segala perintah-Nya ditaati dan agar segala larangan-Nya dijauhi”. Satu kehendak Allah itulah yang disampaikan oleh Yesus melalui pengajaran-pengajarannya.
Ibarat satu organisasi dengan suatu tujuan. Tujuan atau kehendak itulah yang harus dijalankan. Orang-orang didalam organisasi itu satu tim adanya dengan satu tujuan yang sama, tetapi orang per orangnya berbeda, tidak sama dan tidak dapat dikatakan sama.

4.      Yesus adalah Tuhan karena mengandung Roh Kudus

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Kelahiran Yesus kristus adalah seperti berikut : Padawaktu Maria, ibunya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri”.
(Matius 1 : 18 )

“Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu , malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata : “Yusuf, anak daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”
(Matius 1 :  20 )

Bantahan dan komentar :

Kalau dikatakan bahwa Yesus lahir secara kudus, karena maria, ibunya yang mengandung Roh Kudus sebelum Maria melakukan hubungan  sebagai suami istri, dengan kehendak Allah dapat dibenarkan. Tetapi, apabila dengan kelahiran seperti itu (melalui Roh Kudus) lantas dikatakan bahwa yang lahir itu adalah anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, logika sehat yang manakah yang dapat membenarkannya ?
Perlu juga diketahui, bahwa yang mengandung atau diikuti Roh Kudus itu tidah hanya yesus seorang melainkan banyak orang.
“Dan ketika Elizabet mendengar salam maria, melonjaklah anak yang didalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus”. (Lukas  1  :  41 )
Elisabet adalah istri dari Zakharia. Mereka sampai usia lanjut tidak dikaruniai anak, karena Elisabet mandul (Lukas 1 : 5  s/d  15)
“Sebab ia akan besar dihadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya” (ayat 15 )
Berpegang kepada anggapan kristiani, bahwa Yesus yang lahir dengan perantaraan Roh Kudus, semestinya Yohanes yang ibunya, Elisabet penuh dengan Roh Kudus dirahimnya, juga dinyatakan sebagai “Tuhan”. Karena rahim ibu mereka sama-sama penuh dengan Roh Kudus. Dan kedua-duanya lahir atas kehendak Allah. Maria yang perawan, sedangkan Elisabet adalah wanita yang mandul. Kedua-duanya sama-sama ajaib, dan itu terjadi atas kehendak mutlak sang pencipta, yang mampu berbuat apa saja.
Meskipun diyakini, bahwa maria (Maryam) mengandung Roh Kudus sebelum disentuh siapapun. Tetapi karena Maria kawin dengan Yusuf sebelum melahirkan Yesus, sedangkan  Elisabet, istri zakaria sudah terbukti kemandulannya sampai usia lanjut, maka adalah “lebih ajaib” kelahiran Yohanes.
Secara logika, bisa saja Maria “serong” sebagaimana dituduhkan oleh kaumnya. Karena ia seorang “perawan” yang belum tentu mandul, kemudian kawin dengan tunangannya.
Sebenarnya yang penuh dengan Roh Kudus itu bukan hanya yesus, Yohanes,Maria atau Elisabet, tetapi banyak lagi yang lainnya.
Misalnya :
“Dan zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus” (Lukas 1 : 67 )
“Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus”. (Kisah para rasul 6 : 5 )
“Supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi Kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan juru selamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu”. (II Petrus 3 ; 2 )
“Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati dia”. (Kisah para Rasul 5 : 32 )
Dan lebih tegas lagi mengenai pemberian Roh-Nya ada dinyatakan :
“Sebab siapa yang diutus Allah, dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas”. (Yohanes 3 :  34 )

Ringkasnya, yang diiringi oleh Roh Kudus itu bukan Cuma Yesus. Tapi juga Elisabet, maria, Yohanes, zakaria, Stefanus, para nabi dan orang-orang yang taat berbakti. Bahkan secara tidak terbatas jumlahnya seperti tersebut didalam Yohanes 3 : 34.
Kalau yesus yang ibunya, Maria, mengandung dari Roh Kudus, kemudian diklaim sebagai “Tuhan”, semestinya Yohanes yang rahim ibunya juga penuh dengan roh kudus, serta para nabi dan orang-orang yang tidak terbatas jumlahnya juga dianggap sebagai “Tuhan”. Alangkah banyaknya jumlah Tuhan didunia ini dan alangkah lucunya.

5.      Yesus adalah Tuhan karena kuasa mengampuni dosa manusia

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah ia kepada orang lumpuh itu : “Hai anakku, dosamu sudah diampuni !”
Tetapi disitu ada juga duduk beberapa ahli taurat, mereka berfikir dalam hatinya, mengapa orang ini berkata begitu ? Ia menghujat Allah, siapa yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri” (Markus 2 : 5 – 7 )

Bantahan dan komentar :

Berdasar dalil tersebut (Markus 2 : 5 – 7 ) dapat difahami kalau orang berkesimpulan bahwa Yesus adalah Tuhan, karena hanya Tuhanlah yang berhak untuk mengampuni dosa seseorang.
Namun, ucapan Yesus tersebut harus didudukkan pada proporsinya yang tepat. Didalam ayat-ayat bibile yang lain, kita menemukan  pernyataan-pernyataan Yesus bahwa apa yang ia katakan hanyalah menyuarakan apa yang diperintahkan oleh Tuhannya Yesus, seperti kata Yesus didalam Yohanes 12 : 49 :
“Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang mengutus aku. Dialah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku katakan dan aku sampaikan”.
Juga menurut Yohanes 14 : 10 yang berbunyi :
“Tidak percayakah engkau, bahwa aku didalam Bapa dan Bapa didalam aku. Apa yang aku katakan kepadamu, tidak  aku katakan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang diam didalam aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya”.
Maksud kata :dosamu sudah diampuni” adalah keputusan Tuhan (Bapa) yang ddiberitahukan oleh Yesus kepada orang yang lumpuh tersebut. Jadi bukan Yesus sendiri yang punya kuasa untuk mengampuni dosa seseorang. Karena tugas yesus dan nabi-nabi lainnya juga adalah sebagai penyamapai. Baca Yohanes 7 : 16.
Adapun  terhada[p kata “anak” di markus 2 : 5 dapat dijadikan bukti bahwa pernyataan Bapa kepada Yesus sebagai anak_Nya bukanlah dalam arti yang sesungguhnya, melainkan bentuk ungkapan untuk menunjukkan penghormatan, dan lain-lain. Seperti kata Yesus : “Hai Anakku” kepada orang yang lumpuh tersebut tentu juga bukan anak dalam arti yang sesungguhnya (anak biologis).

6.      Yesus adalah Tuhan karena kedudukannya sama dengan Allah

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Tetapi juga karena ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapanya sendiri dan dengan demikian menyamakan dirinya dengan Allah” (Yohanes 5 : 18 )

Bantahan dan komentar :

Perlu juga disadari bahwa dalam ayat-ayat yang lain Yesus justru menolak dengan tegas dirinya sederajat dengan Allah, bahkan Yesus menundukkan dirinya dihadapan Tuhan dan  menegaskan kerendahan posisinya dihadapan Tuhan.
Bukti bahwa Yesus tidak sama dengan Bapanya diantaranya adalah Yohanes 5 : 30 dan 37  dan Yohanes 7 : 28 – 29.
Yang lebih jelas perbedaannya coba simak Yohanes 14 : 28  dan Lukas 18 : 18-19.

7.      Yesus anak Tuhan karena bapa yang menyatakannya

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak dan anakpun tidak, haanya Bapa saja”. (Markus 13 : 32 )

Bantahan dan komentar :

Keterangan Markus 13 : 32 tersebut  sebenarnya dapat dijadikan hujjah untuk menolak Yesus sebagai Tuhan. Pasalnya, kalau Yesus itu Tuhan adalah mustahil ia tidak mengetahui tentang akan terjadinya hari kiamat. Yang tidak mengetahui itu tentu bukan Tuhan. Mustahil Tuhan tidak mempunyai sifat Maha Mengetahui.
Kemudian perlu juga dipertanyakan, apakah hanya Yesus saja yang diakui Bapa sebagai anak-Nya ?
Mari kuta simak :
“Maka pada masa itu, hendaklah katamu kepada Fir’aun demikian : “Inilah Firman Tuhan :  “Bahwa Israil itulah anakKu, yaitu anakKu yang sulung”. (Keluaran 4  :  22 )
“Akulah Bapa bagi Israil; dan Afrain itulah anakKu yang sulung”. (Yeremia  31 : 9 )

Jadi menurut bible sendiri, Bapa (Tuhan) pun megakui kalau Israil dan Afrain itu anak-Nya yang sulung. Sedangkan Yesus tidak diketahui anak yang keberapa.
Lebih aneh lagi kalau ada Tuhan yang dilahirkan, oleh manusia lagi.
“Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami maryam; ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus”. (Matius 1 : 16)

8.      Yesus dan tugasnya

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk”. (Markus  16 : 15 )

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan samaria dan sampai ke ujung bumi”. (Kisah Para Rasul 1  :  8 )

“Yesus mendekati mereka dan berkata : “Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus”. (Matius 28 : 18-19 ).

Bantahan dan komentar :

Kepada siapakah Yesus diutus untuk menjalaankan tugas kerasulannya ?
Perhatikanlah ayat-ayat bible berikut :
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau anak menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan ummatnya dari dosa mereka”. (Matius 1 : 21 )
“Dan engkau Bethlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil dianatara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah  akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan ummatku israil”. (Matius 2 : 6 )
“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan ia berpesan kepada mereka : “jangan kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang samaria. Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari ummat israil’. (Matius 10 : 5 dan 6 )
“Karena anak manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang “ (Matius 18 : 11 )
“Jawab Yesus : “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil” (Matius 15  : 24 )

Rangkaian ayat-ayat bible tersebut jelas sekali menyatakan bahwa yesus diutus hanya untuk menggembalakan Bani Israil, tidak untuk yang lainnya. Bahkan Yesus  melarang murid-muridnya untuk menyimpang ke jalan bangsa lain untuk menyamapaikan  ajaran-ajarannya.
Adapun pernyataan yang terdapat didalam Matius 28 ayat 18 s/d 20 tentang anjuran/perintah untuk menyamapaikan pengajaran kepada semua bangsa (bangsa selain Bani Israil), juga Markus 16 : 15 tentang perintah untuk memeberitakan injil kepada segala makhluk adalah sesuatu yang agak janggal. Kenapa ?
Karena statement (pernyataan) tersebut dikenal justru setelah Yesus sudah dinyatakan “mati” atau “fiktif”. Meskipun kemudian dinyatakan “bangkit’ setelah matinya tersebut.
Secara logis tentu akan lebih kuat pernyataan orang yang hidup ketimbang  orang yang sudah mati atau dinyatakan “fiktif”.
Semasa hidupnya Yesus haanya mengajarkan injil kepada murid-muridnya dan orang-orang bani israil dan melarang  murid-muridnya untuk menyeberang ke bangsa yang lain atau masuk ke dalam kota orang samaria, dll.
Kisah Para rasul 1 : 8 tersebut kontradiktid dengan  Matius 10 : 5 dan 6 yang melarang murid-muridnya untuk menyampaikan pengajaran kepada bangsa yang lain, kecuali kepada domba-domba yang hilang dari ummat (bangsa) Israil.

9.      Penolakan terhadap hukum  Taurat

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat ? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran – sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu – dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam taangan seorang pengantara.
Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah ? Sekali-kali tidak. Sebab andai kata hukum taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang  kebenaran berasal dari hukum Taurat.
Tetapi kitab suci  telah mengurung segala sesuatu dibawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang  percaya.
Sebelum iman itu datang kita berada dibawah pengawalan hukum taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
Jadi hukum taurat adalah penuntun bagi kita sampai kristus datang, supaya kita dibenarkan  karena  iman.
Sekarang iman itu telah datang, karena itu kitatidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun”. (Galatia 3  ;  15  s/d  25 )

Bantahan dan komentar :

“Janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”. 
“Karena aku berkata kepadamu ; Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu kata atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum taurat, sebelum semuanya terjadi”. (Matius 5 :  17  dan 18 )

“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anaknya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat”. (Galatia 4 :  4 )

Adalah logis apabila skenario diutusnya Yesus tidak untuk merombak hukum taurat, karena Allah Maha Mengetahui, bahwa jarak antara diutusnya Yesus dengan masa “kematiannya” hanya sekitar 3 – 4 tahun. Masa yang sedemikian singkat, diyakini tidak akan mampu untuk memasukkan ajaran/hukum-hukum yang baru  kepada bangsa Israil yang terkenal keingkarannya, sehingga masuk akal kalau kedataangan Yesus hanya “menggenapi” atau “melengkapi” hukum-hukum taurat, bukan untuk merombak apalagi menghapusnya.
Sehingga dalah tepat dan benar kalau Yesus mengatakan :
“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam kerajaan sorga, tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan sorga.
“Maka aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga” (Matius 5 : 19 – 20 )
Kemudian siapa yang lancung merombak dan mengubah hukum-hukum Taurat, padahal Yesus sendiri tidak memerintahkannya ?
Tidak lain dan tidak bukan adalah hasil utak atik pemikiran paulus. Bacalah pernyataan paulus berikut :
“Karena, jikalah aku membangun kembali apa yang  telah kurombak, aku meneyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku disalibkan untuk Kristus”. (Galatia 2 :  18 – 19)

10.  Baptis

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan anak dan roh kudus”. (Markus 28 : 19 )

Bantahan dan komentar :

Menurut kepercayaan kristiani, bahwa seseorang anak pada usia 3 bulan harus dibaptis. Begitu pula dengan orang yang baru masuk agama kristen, mestilah di baptis dan diberi nama baptis. Bila seseorang belum atau tidak di baptis, apabila meninggal ia tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga.
Namun, keyakinan tersebut kontradiksi dan dibantah dengan teks bible berikut :
“Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya : “Siapakah yang terbesar dalam kerajaan sorga”. Maka yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya ditengah-tengah mereka.
Lalu berkata : “Aku nerkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk kedalam  kerajaan sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam kerajaan sorga.
Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaku, ia menyambut  aku”. (Matius 18 :  1 – 5 )

“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya ia meletakkan tangannya atas mereka dan mendo’akan mereka, akan tetapi murid-muridnya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata ; “Biarkanlah anak-anak itu, jaanganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaku, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empuya kerajaan sorga”. (Matius 19 : 13-14 )

11.  Dosa Waris

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Bagaimana manusia benar dihadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih ?
Sesungguhnya, bahkan bulanpun tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah dimata-Nya.
Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berengan, anak manusia, yang adalah ulat”. (Ayyub  25 : 4 – 6 )

“Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51 : 7 )

“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk  kedalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia, tetapi dosa itu tidak diperhitungkan  kalau tidak ada hukumtaurat. Sungguhpun  demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dia yang  akan datang”. (Roma 5 : 12 )

Bantahan dan komentar :

Banyak sekali ayat-ayat bible yang menyatakan bahwa tidak ada dosa waris, dan dosa yang dilakukan seseorang tidak diwariskan (tidak menjadi tanggungan) kepada orang lain.
Beberapa diantaranya :
“Sebab anak manusia akan datang dalam kemuliaan  Bapanya, diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu  Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya”. (Matius 16 : 27 )

“Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman  Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya”. (Roma 2 : 5 – 6 )

“Supaya setiap orang memperoleh apa yang patut  diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”. (II  Korintus 5 : 10 )

“Demikiaanlah setiap orang diantara kita akan memeberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah” (Roma 14 : 12 )

“Janganlah ayah dihukum  mati karena anaknya, jaanganalah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri”. (Ulangan 24 : 16 )

Berdasarkan rangkaian ayat-ayat bible diatas, tidak ada sedikitpun yang memebenarkan pernyataan adanya dosa waris. Ayat-ayat tersebut justru menolak dosa waris dengan menegaskan bahwa masing-masing orang  bertanggungjawab sendiri-sendiri terhadap apa-apa yang dilakukannya, baik ataupun buruk.
“Barangsiapa berbi\uat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang “. (Kolose 3 : 25 )
Dalam bahasa kias dinyatakan :
“Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri yang menjadi ngilu”. (Yeremia 31 : 30).
Dalam Kejadian pasal 2 dan 3 memang ada menyatakan perihal kesalahan Adam dan Hawa di Firdaus, tetapi sama sekali tidak ada pernyataan dari bapa yang mengusirnya, bahwa kesalahan (dosa)  Adam tersebut diwariskan kepada anak cucunya.
Dengan demikian, adanya dosa yang dapat diwariskan kepada orang yang tidak melakukannya, atau seseorang yang terkemudian mewarisi dosa-dosa orang yang terdahulu, hingga ia patut pula di hukum, adalah sangat tidak rasional dan sangat tidak adil.

12.  Yesus datang untuk menebud dosa ummat manusia

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati—
Akan tetapi Allah menunjukkan  kasih-Nya kepada kita, oleh karena kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahnya, kita pasti diselematkan dari murka Allah”. (Roma 5 :  6 -  9 )

“Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan dirinya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita’ (Galatia 1 : 3 – 4 )

“Sebab didalam dia dan oleh darahnya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut  kekayaan kasih karunianya”. (Efesus 1 : 7 )

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus”. (Roma 3 : 23 – 24 )

“Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan dirinya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu ia akan menyatakan dirinya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang  menantikan dia”. (Ibrani 9 ; 28 )

“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika kseseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang  penganatara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil,
Dan ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.
(I Yohanes 2 ; 1 – 2 )

Bantahan dan  komentar :

Matius 1 : 21 menyebutkan :
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan ummatnya dari dosa mereka”.
Siapakah ummat Yesus ?
Dijawab oleh injil Matius 15 : 24 yang berbunyi :
“Jawab Yesus ; “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari ummat Israil”.
Maksudnya, ia (Yesus) diutus hanya untuk membimbing para domba-domba dari ummat Israil agar terbebas dari keinginan berbuat dosa.
Kata “Hanya” berarti menafikan (meniadakan) yang lain. Jadi betul-betul khusus untuk bani israil.
Pernyataan Yesus tersebut lebih tepat dijadikan pedoman  karena Yesus adalah utusanNya. Dan juga Yesus diyakini oleh kalangan kristiani adalah “Tuhan”, sehingga segala keterangan-keterangan yang bertentangan, bertolak-belakang, tidak sejalan atau kontradiktif dengan ucapan atau pernyataan Yesus itu dengan sendirinya adalah batal.
Sebenarnya sangat tidak realistis dan sangat tidak adil kalau kelahiran Yesus adalah untuk “menebus dosa ummat manusia seluruhnya”. Dan juga sangat tidakbijaksana, kejam, dan seperti kehilangan kreatifitas dari Tuhan apabila untuk menebus dosa-dosa umat manusia (karena kesalahan seorang adam), harus menyerahkan putranya, yang notabenenya (menurut kepercayaan kristiani) adalah Tuhan itu sendiri untuk disalib (dibunuh). Jadi Tuhan di  atau membunuh Tuhan. Tuhan  perlu “bunuh diri” untuk menebus dosa-dosa makhluknya.
Kreatifitas yang lebih bijaksana kiranya adalah dengan cara memberikan pengampunan, atau dengan cara membuka pintu hati seseorang untuk menyesal, bertaubat dan dengan penuh keimanan menghindarkan perbuatan dosa.
Seperti ajaran Yesus sendiri didalam Matius 18 : 21-22 :
“Kemudian datanglah  Petrus dan berkata kepada Yesus ; “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku ? sampai berapa kali ?”
Yesus berkata kepadanya :”Bukan ! Aku berkata kepadamu : Bukan sampai 7 kali, melainkan samapai 70 kali 7  kali “.
Juga berdasar ucapan Yesus :
“Jagalah dirimu ! jikalau saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia, bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau 7 kali sehari dan 7 kali ia kembali kepadamu dan berkata : “Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia” (Lukas 17 : 3 – 4 )
Jalan lain yang lebih baik adalah dengan bertaubat.
“Aku berkata kepadamu : Demikian juga akan ada sukacita disorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan”. (Lukas 15 : 7 )
“Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yohanes 20 : 23 )
Andaipun kemudian, setelah seseorang menyesal, meminta ampun dan bertobat kepada Allah, tetapi dosanya tidak diampuni (karena terlalu besar), tidaklah dosa itu ditanggung oleh semua orang, melainkan hanaya orang yang melakukan dosa besar itu saja yang dihukum atau  “dihapus namanya”.
Seperti apa yang tersebut dalam  teks berikut :

“Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu ; “Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap Tuhan, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian  karena dosamu itu.
Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata : “Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuslah kiranya namaku dari dalam kitan yang telah Kau tulis”.
Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa : “Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu”. (Keluaran 32 : 30 -33 )

13.  Yesus Datang untuk disalib

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Ketika ia dicaci maki, ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika ia menderita, ia tidak  mengancam, tetapi ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakiki dengan adil.
Ia sendiri telah memikul dosa kita didalam tubuhnya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran oleh bilur-bilurnya kamu telah sembuh”. (Petrus 2 ; 23-24 )

“Sebab juga kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, ia yang benar, supaya ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaannya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut roh”. (Petrus 3 : 18 )

“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anaknya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum taurat, supaya kita diterima menjadi anak”. (Galatia 4 : 4 – 5 )

Bantahan dan komentar :

Benarkah Yesus datang untuk disalib ?
Markus 15 : 14 menyatakan :
“Dan pada jam 3 berserulah Yesus dengan suara nyaring : Eli, Eli, lama sabakhtani ? (artinya : Allahku, Allahku, mengapa engkau meninggalkan aku ?)
Andai benar kedatanagan Yesus itu untuk disalib guna menghapus (menebus) dosa ummat manusia, mengapa ia berteriak=teriak dengan suara yang nyaring : Tuhanku, Tuhanku mengapa Engkau meninggalkan aku ?
Orang yang sadar untuk apa makna kedatangannya, atau untuk apa ia menjalankan tugas, tidaklah sepatutnya untuk berkeluh kesah seeperti itu.
Dan kalau Yesus benar diutus untuk disalib oleh Bapa, tentu Yesus sendiri yang memberi tahu dan menyerahkan dirinya kepada ummatnya untuk disalib, bukan ummatnya yang menggiringnya ke tiang salib melalui fitnahan dan persekongkolan dengan alasan yang dicari-cari.
Seperti tergambar dalam ayat-ayat bible  berikut :
“Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata ; “Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?”
Jawab mereka kepadanya : “Jikalau ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkannya kepadamu !”
Kata Pilatus kepada mereka : “Ambillah dia dan hakimilah dia menurut hukum tauratmu”. Kata orang Yahudi itu : “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang “.
Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakannya untuk  menyatakan bagaimana caranya ia akan mati.
Maka kembalilah Pilatus kedalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepadanya : “Engkau inikah Raja orang Yahudi ?”
Jawab Yesus : “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang  diriku ?”
Kata Pilatus : “Apakah aku  seorang Yahudi ? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan engkau kepadaku; apakah yang telah engkau perbuat ?
Jawab Yesus : “Kerajaanku bukan dari dunia ini; jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hamabaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini.
Maka kata Pilatus kepadanya : “Jadi engkau adalah raja ?” Jawab Yesus : “Engkau mengatakan, bahwa aku adalah raja, untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku datang ke dalam dunia ini, supaya aku memeberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraku”.
(Yohanes 18 : 28 s/d  37 ).

Kemudian Yohanes 18 : 38 b  - 40 menyebutkan :
“Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka : “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada dirinya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada paskah aku membebaskan seorang bagimu, maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu ?”
Mereka berteriak pula : “Jangan dia, melainkan Barabas !” Barabas adalah seorang penyamun. “
Timbul banyak pertanyaan kalau benar Yesus datang untuk disalib guna menebus dosa kesalahan Adam dan keturunannya, diantaranya :
1.    Kalau Yesus benar datang untuk disalib, mengapa Bapa dan Yesus tidak menyatakannya dengan tegas.
2.    Mengapa harus dengan tipu muslihat untuk menangkapnya / Bukankah Yesus lebih patut untuk datang terlebih dahulu untuk minta segera disalib (Matius 26 : 1 – 4 dan Matius  26 : 59 – 60)
3.    Andai benar datang untuk disalib, mengapa orang yang menyerahkan dirinya berdosa besar, semestinya berpahala besar (Yohanes 19 : 10-11)
4.    Semestinya orang seperti Yudas ( yang dituduh berkhianat) berbahagia dan dijadikan pahlawan karena membantu terlaksananya nubuwat, tetapi kenapa dia menyesal dan harus bunuh diri (Matius 27 : 1 – 5 )
5.    Mengapa harus datang untuk disalib, bukankah lebih baik memberi pengajaran kepada  ummat agar mereka tambah mengerti dan berbakti (Lukas 19 : 47 – 48 )
6.    Teladan model apa yang perlu ditiru, jika orang yang benar dan tidak mempunyai kesalahan harus disalib, sedang orang yang bersalah dibebaskan (Yohanes 18 : 38 b – 40)
7.    Apa gunanya Yesus mengajarkan agar orang-orang yang berdosa itu menyesal, meminta ampun dan bertaubat, dan orang yang dianiaya agar mau mengampuninya (Lukas 17 : 3 – 4  dan Lukas 15 : 7 )
8.    Dan Bukankah lebih mudah untuk mempercayai bahwa orang yang menyerahkan Yesus itulah yang disalib, ketimbang orang suci seperti Yesus yang jelas akan ditolong Allah dan para malaikat (Matius 26 : 24  serta Matius  26 : 53 ).

14.  Yesus mati  ditiang salib

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawanya” (Matius 27 : 50 )

“Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya kedalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata : “Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan dia”.
Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawanya”. (Markus 15 : 36 – 37 )
“Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.
Tetapi ketika mereka saampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati”. (Yohanes 19 : 32 – 33 )

Bantahan dan komentar :

Untuk mencari pembuktian Yesus mati ditiang salib atau tidak, mau tidak mau mesti berpegang kepada ucapan-ucapan Yesus sendiri sebelum peristiwa “penyaliban” itu terjadi. Dan kita menyakini bahwa ucapan Yesus sebagai utusan Allah adalah benar.
1.      Kita harus yakin, bahwa sebagai orang  yang benar, sebagai utusan Allah, maka Yesus senantiasa dalam perlindungan.

       “Maka kata Yesus kepadanya : “Masukkan pedang itu kembali kedalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
        Atau kau sangka, bahwa aku tidak dapat berseru kepada Bapaku, supaya ia segera mengirim lebih dari 12 pasukan malaikat membantu aku ?” (Matius 26 : 52-53).  Dan :

        “Ya Bapaku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini daripadaku, tetapi bukanlah kehendakku, melainkan kehendakMulah yang terjadi.
        Maka seorang  malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya”. (Lukas 22 : 42-43 )

2.      Yesus menyatakan sebelum peristiwa penyaliban terjadi bahwa yang akan mendapat celaka adalah orang yang menyerahkan dirinya.

“Anak manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan “ (Matius 26 : 24 )

Dari ucapan-ucapan Yesus tersebut terdapat 2 dugaan :
a.       Yesus disalib, tetapi terhindar dari kematian karena ditolong oleh malaikat Allah yang memberinya kekuatan
b.      Yesus tidak disalib, melainkan orang yang menyerahkannya (mengkhianatinya) lah yang disalib.

Manakah dugaan yang terkuat ?
Simaklah fakta-fakta berikut ini :

1)   Murid-murid Yesus melarikan diri ketika Yesus ditangkap, karena khawatir akan dibunuh, sedangkan Yesus ditinggalkan karena mereka yakin akan keselamatannya (Markus 14 : 50 – 52 )
2)   Pilatus, seorang wali negeri saangat tidak setuju Yesus ditangkap apalagi disalib, karena Pilatus tidak menemukan satu alasanpun untuk menghukumnya.

“Aku tidak mendapati kesalahan apapun padanya” kata Pilatus mengenai perihal Yesus (Yohanes 18 : 38 b)
Karena itulah Pilatus mencari  cara untuk membebaskan Yesus (Yohanes 19 : 12 ).
Namun karena senantiasa mendapat desakan, tekanan dan ancaman orang-orang Yahudi, Pilatus terpaksa menyerahkan Yesus kepada mereka.
“Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang banyak dan berkata :
“Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri !” (Matius 27 : 24).
Dan nanti, kita lihat perannya setelah Yesus disalib, setelah point ke-3 ini.

3)   Yesus yang sudah dinyatakan mati, ketika ditombak masih mengeluarkan air dan darah.

“Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya.
Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambungnya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” (Yohanes 19 : 33-34)

Berdasarkan studi ilmiah bahwa orang yang sudah  dinyatakan mati, maka segala sistem transfor didalam tubuh tidak lagi berfungsi. Dengan sendirinya darah tidak lagi mengalir, sudah membeku. Kalau kemudian, setelah ditombak Yesus masih mengeluarkan aliran darah dan air, besar kemungkinan Yesus masih hidup, namun berada dalam keadaan yang sangat lemah setelah menjalani penyiksaan.
4)   Yusuf Arimatea, seorang yang sangat kaya, yang juga telah menjadi murid Yesus, anggota majelis besar ingin “mengambil mayat Yesus”.  Ia menghadap kepada Pilatus (orang yang  juga ingin membebaskan Yesus). Dan sebagai  orang yang berpengaruh, Pilatus memerintahkan agar “mayat” Yesus diserahkan kepadanya (Yusuf Arimatea) (Lihat Matius 27 : 57 – 61 ).
Pilatus juga tidak yakin kalau Yesus sudah mati (Markus 15 : 44 ). Yusuf Arimatea, yang mungkin bekerjasama dengan Pilatus untuk menyelamatkan Yesus, membongkar dan memindahkan “mayat” Yesus ketempat persembunyiannya yang baru disebuah taman dekat tempat penyaliban (Yohanes 19 : 40 -42 ).
Meskipun Maria magdalena dan Maria yang lainnya lagi duduk didepan kubur Yesus (Matius 27 : 61) dan perempuan-perempuan yang  pernah datang bersama-sama  dengan Yesus dari Galilea juga melihat kubur itu dan melihat mayatnya dibaringkan (Lukas 23 : 55 )
Tetapi Maria magdalena dan Maria yang lain, juga perempuan-perempuan dari Galilea itu kemudian pulang kerumah masing-masing untuk menyediakan rempah-rempah dan minyak mur untuk perayaan paskah. Sedangkan Maria magdalena dan Maria yang lain baru datang ke kubur itu lagi pada hari minggu pagi (Matius 28 : 1 )

5)   Pada waktu Yusuf Arimatea mengambil “mayat” Yesus hari sudah malam (malam sabtu) dan para penjaga belum lagi didatangkan. Keesokan harinya (hari sabtu) barulah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menghadap Pilatus dan meminta agar kubur Yesus dijaga.

“Kata Pilatus kepada mereka : “Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu  sebaik-baiknya. Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka mematerai kubur itu dan menjaganya” (Matius 27 : 65 -66 )

6)   Kemudian pada hari minggu dikabarkan bahwa Yesus telah berbangkit, karena didalam kuburnya sudah  tidak ada lagi (Baca : Matius 28 : 1- 7,  Markus 16 : 1 – 8,  Lukas 24 : 1 – 12  dan Yohanes 20 : 1 – 10 )

7)   Tetapi kemudian diberitakan bahwa Yesus menemui murid-muridnya. Murid-muridnya tidak percaya terhadap desas-desus tentang kebangkitannya dari orang mati. Karena itu Yesus menegaskan lagi bahwa dia tidak/belum mati.

“Lihatlah tanganku dan kakiku. Aku sendiri ini, rabalah aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaku” (Lukas 24 : 36-43).

KESIMPULANNYA :

Yesus tidaklah mati di (sewaktu) salib. Karena, apabila benar Yesus mati disalib dan dibangkitkan diantara orang mati, maka wujudnya Yesus tidak lagi jasmani tetapi sudah merupakan  roh.
“Yesus menjawab mereka : “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti kitab suci maupun kuasa Allah !
Karena pada waktu  kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seeperti malaikat disorga”. (Matius 22 : 29 -30, Markus 12 : 25 dan Lukas 20 : 34 – 36 ).
Kalau setelah kebangkitannya dari antara orang mati itu Yesus meemperlihatkan kepada murid-muridnya bahwa dirinya bukanlah roh, itu artinya Yesus masih berupa makhluk jasmani (masih hidup seperti  belum disalib). Makhluk rohani tidaklah ada tulang dan dagingnya, serta tidak membutuhkan makanan, padahal Yesus waktu itu justru memakan daging dihadapan murid-muridnya (Lukas 24 : 36 -  43 ).

KUNCINYA : terletak pada Yusuf Arimatea dan Pilatus. Mereka inilah yang diduga menyelamatkan tubuh Yesus yang pingsan pada malam sabtu itu juga. Para penjaga belum lagi datang, sehingga keduanya dapat memindahkan kembali tubuh Yesus ketempat lain. Sebagai seorang yang kaya, mungkin saja Yusuf Arimatea mengupah orang-orangnya untuk bergerak cepat melakukan tugas penyelamatan tersebut.
Para imam-imam kepala  dan orang-orang Farisi baru datang pada hari Sabtu. Tetapi tugas pemindahan dan penyelamatan tubuh Yesus diselesaikan pada malam sabtu itu juga tentunya, kesuatu tempat yang dirahasiakan.
Hari minggu kubur dibuka, tetapi Yesus sudah tidak ada lagi. Karena sudah dipindahkan oleh orang-orang kepercayaan Yusuf Arimatea dan Pilatus. Setelah luka-luka Yesus diobati, dan tubuhnya sudah agak pulih, maka barulah ia (Yesus) menemui murid-muridnya untuk memberitahuakan keadaan yang sebenarnya.
Jadi berdasar teks-teks bible tersebut, adalah lebih tepat untuk mempercayai kalau Yesus tidak mati ditiang salib.

15.  Yesus dikuburkan selama 3 hari 3 malam sebelum berbangkit (sesuai  tanda nabi yunus)

Dalil-dali yang sering dijadikan pembenaran :

“Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus : “Guru, kami ingin melihat suatu tanda daripadamu”.
Tetapi jawabnya kepada mereka : “Angkatan yang jahat dan tak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab seperti Yunus tinggal didalam perut ikan selama 3 hari 3 malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di rahim bumi 3 hari 3 malam”. (Matius 12 : 38 – 40 )

“Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal didalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya”. (Yunus 1 : 17 )

Bantahan dan komentar :

Mari kita rekonstruksi peristiwa penuh sejarah tersebut :
Yesus disalib pada hari jum’at jam 9 pagi (Markus 15 : 25 ).
Mulai pada jam 12.00 siang (hari jum’at) itu suasananya gelap gulita (Matius 27 : 45 dan Markus 15 : 33 )
Pukul 15.00 (jam 3 sore) Yesus dinyatakan “meninggal” (Matius 27 : 46 dan  Markus 15 : 34 )
Diperkirakan menjelang malam baru dikuburkan.
Kubur Yesus sudah kosong sebelum matahari terbit dihari minggu (Matius 28 : 1 ).
Dengan demikian, Yesus tidak berada dirahim bumi selama 3 hari 3 malam, seperti halnya Yunus didalam perut ikan, melainkan hanya 1 hari 2 malam.


PEKAN HARI RAYA PASKAH
HARI
MALAM
Jum’at  : Dikubur setelah matahari                   terbenam
--
1 malam
Sabtu  :   Diperkirakan berada dalam kubur
1 hari
1 malam
Minggu :  Kubur Yesus sudh kosong sebelum matahari terbit
--
--

Jumlah
1 hari
2 malam


Dari fakta tersebut, maka doktrin kebangkitan dari kubur setelah hari ketiga ( 3 hari 3 malam) tidak terbukti untuk Yesus.
Beranjak dari fakta ini, bahwa sebenarnya nubuwatan seperti “tanda nabi Yunus”  tidak tepat ditujukan kepada Yesus, melainkan kepada Nabi terakhir sesudah Nabi Isa  as (Yesus), yaitu Nabi Muhammad Saw ketika berada didalam gua menghindari kejaran sewaktu berhijrah.

16.  Tuhan telah menjadi manusia/daging

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :

“Pada mulanya adalah firman; firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah”. (Yohanes 1 : 1-2 )

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita”
(Yohanes 1 : 14 )

Bantahan dan komentar :

Adalah saangat musykil/tidak masuk akal atau diluar logika kalau Tuhan dapat dilihat oleh mata manusia, dapat diraba dan sebagainya karena telah menjadi daging, menjadi manusia.
Yesus sendiripun mengatakan bahwa Tuhan itu tidak akan pernah dapat dilihat manusia apalagi diraba oleh seorang makhluk.
“Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi anak tunggal Allah, yang ada du pangkuan Bapa, dialah yang menyatakannya” (Yohanes 1 : 18 )
Yang lebih tepat adalah menyakini Yesus sebagai manusia yang diangkat sebagai utusannya (rasul).
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Aku telah mempermuliakan Engkau dibumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau  berikan kepadaku untuk melakukannya”. (Yohanes 17 : 3 – 4 )

“Tetapi aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaku, ssupaya aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga kukerjakan sekarang, dan itulah yang memeberi kesaksian tentang aku, bahwa Bapa yang mengutus aku.
Bapa yang mengutus aku,  Dia-lah yang bersaksi tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suaraNya, rupa-Nya-pun tidak  pernah kamu lihat”. (Yohanes 5 : 36-37 )

Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa rupaNya dapat dilihat, suaraNya dapat didengar dan tubuhNya dapat diraba ? Padahal menurut Yesus sendiri, kreteria Tuhan itu berbeda dengan makhluk apapun (Yohanes 5 : 37 )
Yohanes 20 : 17 memperkuat pembuktian bahwa Yesus bukanlah Tuhan, sebagai berikut :
“Kata Yesus kepadanya  : “Janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu”.

Dan didalam Roma 1 : 21 – 25 menyatakan bahwa Allah tidaklah dapat diserupakan dengan makhluk yang tidak fana dengan gambaran-gambaran yang mirip dengan manusia (apalagi menjadi manusia), burung-burung dan binatang-binatang lainnya.

17.  Penempatan patung Yesus, Bunda Maria dll

Dalil-dalil yang sering dijadikan pembenaran :
“Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa : “Buatlah ulang tedung dan taruhlah pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.
Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup”. (Bilangan 21 : 8 – 9 )

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular dipadang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
Supaya setiap orang yang percaya kepadanya beroleh hidup yang kekal”. (Yohanes 3 : 14-15 )

“Dalam tabut itu haruslah kau taruh loh hukum, yang akan  kuberikan kepadamu.
Juga engkau harus membuat tutup  pendamaian dari emas murni,   2 ½  hasta paanjangnya dan 1 ½  hasta lebarnya.
Dan haruslah kau buat 2 kerub dari emas, kau buatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana, searah dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu diatas kedua ujungnya.
Kerub-kerub itu harus mengembangkan keduasayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya  menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu”.
(Keluaran 25 : 16 – 22 )

Bantahan dan komentar :

Pada umumnya orang-orang kristiani meemperbolehkan menempatkan patung-patung buatan yang menggambarkan Tuhan-Tuhan mereka dan orang-orang suci mereka. Meskipun ada juga sebagian sekte yang tidak mau menempatkan patung-patung apapun di gereja dan rumah-rumah mereka.
Sebenarnya banyak sekali ayat-ayat bible yang melarang penempatan patung apalagi pembuatan dan penempatannya untuk pemujaan.
Beberapa diantaranya adalah :
“Janganlah kamu membuat disampingKu allah perak, juga allah emas dan janganlah kamu buat bagimu” (Keluaran 20 : 23 )
“Terkutuklah orang yang mebuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi Tuhan, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu harus menjawab : Amin !” (Ulaangan 27 : 15 )
Jadi orang yang membuat patung itu (baik berupa patung pahatan atau pun patung tuangan) adalah terkutuk. Dan sama terkutuknya adalah orang yang menempatkan patung itu untuk dipuja, dihormati, dimuliakan, dikeramatkan dan sebagainya.
“Aku ini Tuhan, itulah namaKu, Aku tidak akan memeberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranKu kepada patung”. (Yesaya 42 : 8 )



VI.    SEPUTAR MUKJIZAT YESUS

Pangkal kesesatan agama kristen bermula dari mukjizat kelahiran Yesus yang “luar biasa” dari sudut pandang manusia. Dari itu pula kemudian timbul anggapan-anggapan yang menganggap bahwa yang dilahirkan itu juga tentulah sesuatu yang luar biasa, sehingga sampai kepada pengkultusan yang luar biasa pula : menganggap bahwa  Yesus adalah Tuhan itu sendiri.
Dari sudut pandang agama Islam, kelahiran Yesus bukanlah sesuatu yang luar biasa, sebab ada yang lebih luar biasa daripada itu yaitu tentang penciptaan Adam. Kalau Yesus kelahirannya adalah melalui kandungan ibunda Maria (Maryam) dengan perantaraan Ruhul Kudus, maka penciptaan Adam oleh Allah Swt adalah sangat luar biasa sebab tidak  melalui hubungan biologis dan proses mengandung karena tidak memiliki ayah dan ibu.
Kalau mau ditilik dari segi mukjizat Yesus ini, sebenarnya kitab bible telah memberikan jawaban nyata bahwasanya mukjizat yang ada pada Yesus sesungguhnya terdapat pula pada nabi-nabi yang lain, bahkan lebih hebat dari Yesus sendiri.
Dibawah ini adalah sebagian contoh bahwa mukjizat yang dimiliki Yesus dimiliki pula oleh nabi-nabi yang lain. Misalnya :

1.      Lahir tanpa hubungan biologis suami istri

“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibunya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia sudah mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri”
(Matius  1  : 18 )

Bandingan mukjizat dalam bible :

“Sebab Malkisedik ini adalah Raja Salem dan Imam Allah Yang Maha Tinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dan mengalahkan raja-raja dan memberkati dia.
Kepadanyapun Abraham memberikan 1/10 dari semuanya. Menurut arti namanya Malkisedik adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
Ia tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya”. (Ibrani 7 : 1 s/d  3 )

Komentar  :

Semestinya Malkisedik ini yang lebih patut dijadikan Tuhan dibandingkan Yesus, sebab Malkisedik tidak bersilsilah, tidak berawal dan tidak berakhir (kekal) dan juga Anak Allah.
Sedangkan Yesus, menurut Matius 1 :  1 -  17  dan Lukas 3  :  23  s/d  38  mempunyai silsilah kelahiran (keturunan). Dan menurut Yohanes 19 ayat 33 diterangkan bahwa Yesus mati kena tombak prajurit. Artinya Yesus punya awal dan berakhir ( tidak kekal ).

2.      Terangkat ke sorga

“Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah”.
(Markus  16  :  19 )

Bandingan mukjizat dalam bible :

“Pada waktu itu mendekatlah rombingan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya : “Sudahkan engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu (Elia) akan diambil daripadamu oleh Tuhan terangkat ke sorga ?” Jawabnya : “Aku juga tahu, diamlah !”
(II Raja-Raja 2  :  1  s/d 18 )

3.      Dapat menghidupkan orang  mati

“Setelah  ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung keluar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan, lalu ia berkata kepadanya :  “Jangan menangis !” Sambil menghampiri usungan itu ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti : Ia berkata : “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu : bangkitlah !” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya  kepada ibunya”.
(Lukas 7 :   12 -  15  )

Bandingan mukjizat dalam bible :

“Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat, ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri”.
(II Raja-Raja  13 : 21 )

Komentar :

Dibandingkan dengan Yesus, tentu lebih hebat mukjizat Elisa, sebab Elisa yang sudah mati tinggal tulang belulang masih bisa menghidupkan orang yang juga sudah mati.
Kenapa Elisa tidak dijadikan Tuhan seperti Yesus ? Sebenarnya tidak saja Yesus ataupun Elisa yang dapat menghidupkan orang mati, tetapi juga Elia (Baca I Raja-Raja 17  :  17  s/d  23  )
Kesemuanya itu tentu bukan kehebatan manusia, melainkan atas kehendak dan izin (perkenan) dari Allah sebagaimana disebutkan didalam Yohanes 5 : 21
“Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang  mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya (oleh Bapa)”.

4.      Dapat menyembuhkan orang buta jadi melihat

“Setelah Yesus masuk kedalam sebuah rumah, datanglah ke-2 orang buta itu kepadanya dan Yesus berkata kepada mereka : “Percayakah kamu bahwa aku dapat melakukannya ?” Mereka menjawab “ “Ya  tuhan, kami percaya “. Lalu Yesus  menjamah mata mereka sambil berkata “ “Jadilah kepadamu menurut imanmu”.
Maka melek (melihat) lah mata mereka”. (Matius 9 :  28 -  30 )

Bandingan mukjizat dalam bible :

“Lalu berdo’alah Elisa : “Ya Tuhan : “Bukalah kiranya matanya supaya ia melihat”.
Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat” (ayat 17)
“Segera sesudah mereka sampai ke Samaria, berkatalah Elisa : “Ya Tuhan, bukalah mata orang-orang ini, supaya mereka melihat”
Lalu Tuhan membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada ditengah-tengah Samaria” (ayat 20)

Komentar :

Sama seperti Yesus, Elisa pun dapat menyembuhkan orang yang buta sehingga dapat kembali melihat.
Bahkan Elisa mampu membutakan mata orang-orang yang melihat :
“Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada  tuhan : “Butakanlah kiranya mata orang-orang ini.” Maka dibutakanNyalah  mata mereka, sesuai dengan do’a Elisa”.
(II Raja-Raja  6  : 18 )
Sedangkan mukjizat seperti ini tidak terdapat pada Yesus.

5.      Dapat menyembuhkan penyakit lepra/kusta

“Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut dihadapannya ia memohon bantuannya, kataanya : “Kalau engkau mau, engkau dapat mentahirkan aku”.
Maka tergeraklah hatinya oleh belas kasihan, lalu ia mengulurkan tangannya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya : “Aku mau, jadilah engkau tahir”.
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan menjadi tahir”. (Markus 1  :  40  s/d  42 )

Bandingan mukjizat dalam bible :

Dalam teks berikut disebutkan bahwa Elisa dapat menyembuhkan Naaman, panglima raja Aram yang berpenyakit kusta.

“Tetapi pengawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya : “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya / Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu : “Mandilah dan engkau akan menjadi tahir”.
Maka turunlah ia membenamkan dirinya 7 kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan Abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir:.
(II Raja-Raja 5  :  10 – 14 )

6.      Dapat memberi makan orang banyak dengan sedikit roti

“Lalu disuruhnya orang banyak itu duduk dirumput. Dan setelah diambilnya 5 roti dan 2 ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecaahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridnya, lalu murid-muridnya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, 12 bakul penuh”. (Matius 14 :  13  s/d 21 )

Baca juga : Markus  6 : 30 -  44,  Lukas 9 : 10 – 17  dan
Yohanes 6 : 1 – 13.

Bandingan mukjizat dalam bible :

“Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi Abdi Allah roti hulu hasil, yaitu  20 roti jelas serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa : “Berilah itu kepada orang-orang  ini, supaya mereka makan”.
Tetapi pelayannya itu berkata : “Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan 100 orang ?
Jawabnya : “Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman Tuhan : Orang  akan makan, bahkan akan ada sisanya”.
Lalu dihidangkanlah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman Tuhan”.
(II Raja-Raja 4  :  42 – 43 )

7.      Mukjizat-mukjizat Yesus lainnya :

a.    Dapat meredakan angin ribut
     (Matius 8 : 23 -  27,  Markus  4  : 35 – 41  dan Lukas 8 : 22-25 )
b.    Dapat menyembuhkan orang yang kerasukan setan
     (Matius  8 : 28 -  34, Markus  5 :  1 -  20,  dan Lukas 8 : 26 – 39)
c.    Menyembuhkan orang bisu
     (Matius  9  :  32 – 34 )
d.    Menyembuhkan orang lumpuh
     (Matius 9 : 1-8,  Markus  2 : 1-12 dan  Lukas  5  : 17-26 )
e.    Berjalan di atas air
     (Matius 14 : 22-23, Markus 6 : 45-52 dan  Yohanes 6 : 16-21 )

Bandingan mukjizat  nabi lainnya dalam bible :

a.       Elia dapat memberitahukan waktu kematian Ahazia
(II Raja-Raja 1  :  1 – 18)
b.      Elisa dapat menyekatkan air di Yerikho, sehingga tidak ada lagi kematian atau keguguran bayi
(II Raja-Raja 2 :  19 – 22 )
c.       Elisa dapat menawarkan makanan yang diracun
(II Raja-Raja  4 :  38-41 )
d.      Elisa dapat membutakan orang-orang yang melihat
(II Raja-Raja 6 : 18 )
e.       Elisa dapat membuat kapak yang tenggelam jadi mengapung
(II Raja-Raja  6 : 1 – 7 )




VII.           SIFAT YANG TIDAK LAYAK BAGI TUHAN

 “Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, Padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.” (Qs. Al-An’am (6) : 100 )

 “Maha suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka sifatkan” (Qs. Ash-Shaffat (37) :  180 )

 “Maha suci Tuhan yang Empunya langit dan bumi, Tuhan yang Empunya 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.” (Qs. Az-Zukhruf (43) : 82 )

Berikut penyifatan bible yang tidak layak bagi Tuhan:

1.      Tuhan mempunyai silsilah

“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, Anak Abraham.
Abraham memperanakkan  Ishak, Ishak memperanakkan Yakub,  Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya…. dst.
Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan  Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf, suami maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus”.
(Matius 1 :  1  s/d  16 )

2.      Tuhan mempunyai tempat kelahiran

“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem, dan bertanya-tanya : “Dimanakah Dia, Raaja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ? Kami telah melihat bintang-nya di timur dan kami datang untuk menyembah dia”.
(Matius 2 : 1 – 2 )

3.      Tuhan dapat diperdaya oleh iblis
“Maka Yesus di bawa oleh roh ke padang gurun untuk dicobai iblis”. (Matius  4  ; 1 )

4.      Tuhan merasa lapar

“Dan setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya laparlah Yesus”. (Matius 4 :  2 )

“Pada pagi-pagi hari dalam perjalanannya kembali ke kota, Yesus merasa lapar”. ( Matius 21 : 18 )

5.      Tuhan tertidur
“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur,
Maka datanglah murid-muridnya membangunkan dia, katanya : “Tuhan, tolonglah, kita binasa”. (Matius 8 : 24-25 )

6.      Tuhan tidak senang perdamaian

“Jangan kamu menyangka, bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi; aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya; dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”. (Matius 10 : 34 -  35 )

7.      Tuhan senang bersantai

“Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni dia, sehingga  ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai”.
(Matius 13 : 1 – 2 )

8.      Tuhan berdo’a untuk keselamatan diri sendiri

“Dan setelah orang banayak itu disuruhnya pulang, Yesus lalu naik ke atas bukit untuk berdo’a seorang diri. Ketika itu hari sudah malam, ia sendirian di situ”. (Matius 14  :  23 )

“Maka ia maju sedikit, lalu sujud dan berdo’a, katanya : “Ya, BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaku, tetapi janganalah seperti yang  kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”. (Matius 26 : 39 )

9.      Tuhan tidak ingin diri-Nya diketahui

“Lalu Yesus melarang murid-muridnya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa ia mesias”.
(Matius 16 : 20 )

10.  Tuhan membayar bea dan pajak

“Ketika Yesus dan murid-muridnya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata : “Apakah gurumu tidak membayar bea 2 dirham itu ?”
Jawabnya : “Memang membayar”. (Matius 117 :  24 – 25 )

11.  Tuhan marah dan mengamuk

“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku=bangku pedagang merpati”.
(Matius 21 :  12 )

12.  Tuhan tidak tahu hari kiamat

“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat disorga tidak, dan anakpun tidak, hanya Bapa sendiri”. (Matius  24  :  36 )

13.  Tuhan ditangkap manusia

“Orang yang menyerahkan dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka : “Orang yang akan kucium, itulah dia, tangkaplah dia “.
Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata : “Salam Rabi,” lalu mencium dia.
Tetapi Yesus berkata kepadanya : “Hai teman, untuk itulah engkau datang ?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkapnya”. (Matius 26 : 48 – 50 )

14.  Tuhan bersedih seperti mau mati

“Lalu katanya kepada mereka : “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan aku “.
(Matius 26 : 38 )

15.  Tuhan dihukum mati

“Maka imam besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata : “Ia menghujat Allah.  Untuk apa kita perlu saksi lagi ? Sekarang telah kamu dengar hujatnya. Bagaimana pendapat kamu?”
Mereka menjawab dan berkata : “Ia harus dihukum mati”.
(Matius 26 : 65 – 66 )

16.  Tuhan dihajar dan diludahi bagai maling

“Lalu mereka meludahi mukanya dan  meninjunya, orang-orang lain memukul dia, dan berkata : “Cobalah katakan kepada kami, hai mesias, siapakah yang memukul engkau ?” (Matius 26 : 67-68)

“Mereka meludahinya dan  mengambil buluh itu dan memukulkannya  kekepalanya”. (Matius 27 :  30 )

17.  Tuhan dapat dibelenggu (diborgol)

“Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus, mereka lalu membelenggu dia (yesus), lalu membawanya dan menyerahkannya kepada Pilatus, wali negeri itu”.
(Matius 27 : 1-2)

18.  Tuhan masuk penjara dan orang yang jahat dibebaskan

“Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka : “Siapa diantara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan  bagimu ?” Kata mereka : “Barabas”.
Kata Pilatus kepada mereka : “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat  dengan Yesus, yang disebut kristus ?” Mereka semua berseru : “Ia harus disalibkan !” (Matius 27 : 15 – 26 )

19.  Tuhan tidak mampu membuat pohon berbuah

“Dekat jalan ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja.
Katanya kepada pohon itu : “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya !” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu “.
(Matius 21 : 19 )

20.  Tuhan kerasukan syetan (Balzebul) dan tidak waras lagi
“Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat.
Waktu kaum keluarganya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil dia, sebab kata mereka ia tidak waras lagi.
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata : “Ia kerasukan Balzebul,” dan : “Dengan penghulu setan ia mengusir setan”. (Markus  3  : 20 – 22 )

21.  Tuhan mengeluh

“Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobaik dia mereka meminta daripadanya suatu tanda dari sorga.
Maka mengeluhlah ia dalam hatinya dan berkata : “Mengapa angkatan ini meminta tanda ? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini, sekali-kali tidak akan diberi tanda”. (Markus 8 : 11 – 12 )

22.  Tuhan mengendarai keledai

“Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya”. (Markus 11 :  7 )

23.  Tuhan butuh makanan dan minuman

“Dan ketika Yesus dan murid-muridnya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata :  “Ambillah, inilah tubuhku”.
Sesudah itu ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu”. (Markus 14 :  22- 23 )

24.  Tuhan sebagai orang durhaka

“Hari jam 9 ketika ia disalibkan, dan alasan mengapa ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang disitu : “Raja orang yahudi”.
Bersama dengan dia disalibkan  2 orang penyamun, seorang disebelah kanannya dan seorang disebelah kirinya.
Demikianlah genaplah nas al-kitab yang berbunyi : “Ia akan terhitung diantara orang-orang durhaka”.

25.  Tuhan mati (menyerahkan nyawa)

“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawanya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan dia melihat matinya demikian, berkatalah ia : “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah !” (Markus  15  :  37 – 39 )

26.  Tuhan punya jenis kelamin

“Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
Dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin, dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan”. (Lukas 2 : 6 – 7 )

27.  Tuhan bersunat (dikhitan)

“Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibunya”. (Lukas 2 : 21 )

28.  Tuhan bertumbuh berkembang

“Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatnya dan besarnya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”.
(Lukas 2 : 52 )

29.  Tuhan diperanakkan

“Hari ini telah lahir bagimu juru selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu : kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring didalam palungan”.
(Lukas 2 : 11-12 )

30.  Tuhan menyusu

“Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banayak dan berkata kepadanya : “Berbahagialah ibu yang telah mengandung engkau dan susu yang telah menyusui engkau”. (Lukas 11 :  27 )

31.  Tuhan tidur digunung

“Pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari ia keluar dan bermalam digunung yang bernama bukit Zaitun “
(Lukas 21 : 37 )

32.  Tuhan gentar pada malaikat

“Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya.
Maka ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdo’a. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah”
(Lukas 22 : 43-44)

33.  Tuhan seperti hantu

“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka : “Damai sejahtera bagi kamu !”
Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
Akan tetapi ia berkata kepada mereka : “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan didalam hati kamu ?
Lihatlah tanganku dan kakiku ; Aku sendirilah ini; rabalah aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu  lihat ada padaku”. (Lukas  24 :  36 -  39 )

34.  Tuhan hanya untuk suatu kelompok

“Kata Natanael kepadanya : “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel !” (Yohanes 1 : 49 )

“Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib, bunyinya : “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”.
(Yohanes 19  :  19 )

35.  Tuhan merasa letih

“Disitu terdapat sumur Yakub; Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas”. (Yohanes 4  :  6 )

36.  Tuhan menangis

“Maka menangislah Yesus “. (Yohanes 11  :  35 )

37.  Tuhan takut dibunuh

“Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena disana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhnya”. (Yohanes  7  :  1 )

38.  Tuhan diinterograsi dan ditampar

“Mengapakah engkau menanyai aku ? Tanayailah mereka, yang telah mendengar apa yang kukatakan kepada mereka. Sungguh mereka tahu apa yang telah kukatakan”.
Ketika ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri disitu menampar mukanya sambil berkata : “Begitukah jawabmu kepada imam besar”. (Yohanes 18 : 21-23 )

39.  Tuhan belajar dari pengalaman

“Dan sekalipun ia adalah anak, ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritanya”. (Ibrani  5  :  8 )

40.  Tuhan kalah bergumul dengan manusia

“Bertanyalah orang itu kepadanya : “Siapakah namamu ?” Sahutnya : “Yakub”.
Lalu kata orang itu : “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israil, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang”. (Kejadian 32 : 27-28 )

41.  Tuhan menyesal

“Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar dibumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Maka menyesallah Tuhan, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatinya”.
(Kejadian 6 :  5 – 6  )

42.  Tuhan lebih rendah dari malaikat

“Tetapi dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaaan maut dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah ia mengalami maut bagi semua manusia”. (Ibrani 2 : 9 )

43.  Tuhan anak seorang tukang kayu

“Bukankah ia ini tukang kayu, anak maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon ? Dan bukankah saudara-saudaranya yang perempuan ada bersama kita ?” Lalu mereka kecewa dan menolak dia”. (Markus 6  :  3  )

44.  Tuhan mencari/melamar pekerjaan

“Ketika Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira 30 tahun dan menurut anggapan orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli”.  (Lukas 3  :  23 )

45.  Tuhan tidak mampu mengerjakan tugasnya sendiri

“Maka Yesus menjawab mereka, katanya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri, jikalau tidak ia melihat bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan bapa, itu juga yang dikerjakan anak”.
(Yohanes 5 : 19 )

46.  Tuhan dapat diangkat/dilantik

“Jadi seluruh  kaum Israil harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus “ (Kisah Para Rasul 2 :  36  )

“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya” (Matius 3  :  13 )

47.  Tuhan menjalankan syari’at (ibadah)

“Lalu ia berkata kepada murid-muridnya : “Duduklah disini, sementara aku pergi ke sana untuk berdo’a”. (Matius 26 : 36 )

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdo’a dan semalam-malaman ia berdo’a kepada Allah” (Lukas  6  : 12 )

48.  Tuhan mengambil tanpa izin pemiliknya

“Dan jika ada orang mengatakan kepadamu : Mengapa kamu lakukan itu, jawablah : “Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini”. (Markus 11 : 1-3 )

49.  Tuhan berjenis kelamin

“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus….” (Matius 1 :  21 )

“Tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus”. (Matius 1  :  25)

50.  Tuhan kawin

Aku akan menjadikan engkau istriKu untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang”.
(Hosea  2  : 18 )

51.   Tuhan masuk daftar sensus penduduk

“Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan (mensesnsus) semua orang di seluruh dunia…..
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki”. (Lukas  2 : 1 – 7 )

52.  Tuhan dikafani sebelum dikubur

“Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan dia didalam kubur yang digali didalam bukit batu, kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu”.
(Markus 15 : 46 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar