IV. PENGAKUAN-PENGAKUAN YESUS
Satu-satunya
titik temu antara pandangan orang Islam (Al-Qur’an) dengan pandangan orang
kristen/nashrani adalah mengenai kelahiran Yesus (Nabi Isa as) yang lahir bukan
karena hubungan biologis manusia, melainkan dengan perantaraan Roh Kudus.
Selebihnya Islam banyak berbeda pendapat dengan pandangan-pandangan gereja
mengenai kedudukan Yesus. Missi, kematian dan kebangkitannya.
Kalangan
Nasrani berpendapat, karena Yesus dilahirkan melalui Roh Kudus, maka mereka
menganggap bahwa Yesus adalah sesuatu yang suci, anak Tuhan, yang kemudian
secara perlahan mereka nyatakan sebagai Tuhan.
Sebelum
itu, sebenarnya di kalangan Yahudi juga
pernah menganggap seorang nabi suci sebagai Tuhan karena mukjizat yang
diperlihatkannya. Hal itu menimpa diri Nabi Uzair as. Beliau adalah seorang
hamba yang shaleh, yang dalam perjalanan hidupnya pernah ditidurkan oleh Allah
Swt. bertahun-tahun lamanya. Walaupun para nabi suci tersebut menolak
anggapan-anggapan rusak dari ummatnya, tetapi tingkat keingkaran ummatnya sudah
melampaui batas, maka makin menjadi-jadilah anggapan tersebut hingga menjadi
suatu kepercayaan turun temurun.
“Orang-orang Yahudi berkata : “Uzair itu putera
Allah”, dan orang Nashrani berkata : “Al-Masih itu putera Allah”. Demikian
itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang
kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling ?
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan
rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan)
Al-Masih putera maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Maha
Esa, tidak ada Tuhan selain Dia.Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan”.
(Qs. At-Taubah (9) : 30-31)
Untuk
menghindarkan diri dari suatu “anggapan” yang belum tentu benarnya, tidak dapat
tidak kita harus melakukan re-chek ke nara sumbernya. Nara sumber yang paling
absah adalah pengakuan-pengakuan Yesus sendiri di dalam kitab bible yang mereka
miliki. Kalau kemudian ada teks bible yang bertentangan satu sama lain dengan
pernyataan-pernyataan Yesus, kiranya perlu dipertanyakan manakah diantara
keduanya yang benar. Tidak mungkin keduanya benar, mestilah salah satunya yang
benar atau kedua-duanya salah.
Karena
itu terhadap teks kitab suci yang dijadikan hujjah oleh ummatnya haruslah dapat
membebaskan diri dari kontradiksi. Sebab adanya kontradiksi menimbulkan
keragu-raguan. Dan keragu-raguan menyebabkan lemahnya argumen. Karenanya,
argumen/hujjah atau pendapat yang lemah memberi peluang adanya penolakan.
Sebenarnya
banyak sekali pendapat-pendapat gereja dan kepercayaan-kepercayaan ummat
kristiani yang justru bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang mereka
anggap sebagai “Tuhan”.
Menyebut
beberapa diantaranya adalah apakah Yesus itu mausia yang diangkat sebagai nabi
dan rasul ataukah Yesus itu Tuhan ? Apakah kerasulan Yesus itu universal (untuk
seluruh alam) ataukah hanya bersifat parsial/lokal (untuk ummat tertentu) ?
Apakah Yesus membawa hukum atau peraturan-peraturan baru ataukah sekedar
melengkapi dan melanjutkan saja ? Dan lain-lain sebagainya.
Melihat
dari pendeknya masa pengabdian Yesus (hanya + 3 tahun) dalam mengemban missi kerasulan,
sangatlah tidak mungkin dapat menanamkan pengajaran baru secara mendalam. Di
sisi lain, fakta menunjukkan bahwa kedatangan Yesus tidaklah diterima oleh
ummatnya. Yesus sendiri memandang ummatnya sebagai orang-orang yang kurang
percaya (Matius 8 : 26. Matius 14 : 21
dan matius 16 : 8), kurang faham terhadap perkataan-perkataan dan perumpamaan
dari Yesus (Matius 15 : 16 dan Markus 7 : 18)
serta merupakan bangsa yang tidak percaya dan amat sesat (Matius 17 :
17, markus 9 : 19 dan Lukas 9 : 41).
Pengakuan-pengakuan
Yesus di bawah ini barangkali dapat membantu penyelidikan kita untuk
mendapatkan pemahaman dan kebenaran.
1.
Mengaku sebagai
seorang nabi atau utusan Allah
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; aku
menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku
tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku”
(Yohanes 5 : 30)
“Maka kata yesus : “ Apabila kamu telah meninggikan anak manusia,
barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa aku tidak berbuat apa-apa dari
diriku sendiri, tetapi aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan
Bapa kepadaku.
Dan Ia yang telah mengutus aku. Ia menyertai aku. Ia tidak
membiarkan aku sendiri, sebab aku senantiasa berbuat apa yang berkenan
kepada-Nya”.
(Yohanes 8 : 28-29)
“Waktu yesus mengajar di bait Allah, ia berseru : “Memang aku kamu
kenal dan kamu tahu dari mana asalku; namun aku datang bukan atas kehendakku
sendiri, tetapi aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
Aku kenal Dia, sebab aku datang dari Dia. Dan Dialah yang mengutus
aku”.
(Yohanes 7 : 28 – 29)
“Lalu mereka kecewa menolak dia. Maka Yesus berkata kepada mereka :
“Seseorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali ditempat asalnya sendiri dan
dirumahnya”.
(Matius 13 : 57)
“Dan setelah 2 hari itu Yesus berangkat dari Sana ke Galilea.
Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak
dihormati di negerinya sendiri”.
(Yohanes 4 : 43 -44).
2.
Diutus khusus
untuk Bani Israil
“Ke-12 murid itu diutus oleh Yesus dan ia berpesan kepada mereka : “Janganlah kamu
menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang samaria.
Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari ummat
Israil”.
(Matius 10 : 5 – 6 )
“Lalu Petrus menjawab dan
berkata kepada Yesus : “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikuti engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh ? Kata Yesus kepada mereka
: “Aku berkata kepadamu, sessungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila
anak manusia bersemayam ditahta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut aku,
akan duduk juga di atas 12 tahta untuk menghakimi ke-12 suku Israil”.
(Matius 19 : 27 -28 )
“Jawab Yesus : “Aku diutus haanya kepada domba-domba yang hilang
dari ummat Israil”.
(Matius 15 : 24 )
3.
Mengaku sebagai
manusia dan anak manusia
“Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang
ddiperbuatnya itu, yesus berkata kepada murid-muridnya :
Dengarlah dan camkanlah segala perkataanku ini. Anak manusia akan
diserahkan kedalam tangan manusia.
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi
mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani
menanyakan arti perkataan itu kepadanya”.
(Lukas 9 : 43 b - 45 )
“Ia menjawab : “Dia yang bersama-sama dengan aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan aku.
Anak manusia memang akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang
Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu diserahkan.
Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”.
(Matius 26 : 23 – 24 )
4.
Mengikuti
petunjuk Tuhan yang mengutusnya
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri, aku
menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku
tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku”.
(Yohanes 5 : 30)
“Sebab aku berkata-kata bukan dari driku sendiri, tetapi bapa, yang
mengutus aku, Dialah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku
katakan dan aku sampaikan”.
(Yohanes 12 : 49)
“Jawab Yesus : “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi
karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia.
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus aku, selama
masih siang; akan datang malam, dimana tidak ada seorangpun yang dapat
bekerja”. (Yohanes 9 : 3-4)
“Jawab Yesus kepada mereka :
“Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah
mengutus aku.
Barangsiapa mau melakukan
kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaranku ini berasal dari Allah, entah aku
berkata-kata dari diriku sendiri”.
(Yohanes 7 : 16 -17 )
5.
Tidak merombak
hukum taurat
“Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi, aku datang
bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena aku berkata kepadamu : “Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu kata atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum taurat, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu, siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum taurat
sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah
didalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala
perintah-perintah hukum taurat, ia kan menduduki tempat yang tinggi didalam
kerajaan sorga.
Maka aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaanmu tidak lebih
benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga”.
(Matius 5 : 17 s/d 20 )
6.
Mengaku dirinya
berbeda dengan Bapa
“Kamu telah mendengar bahwa aku telah berkata kepadamu : “Aku
pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu
tentu akan bersuka cita karena aku pergi kepada Bapaku, sebab Bapa lebih besar
dari pada aku”.
(Yohanes 14 : 28).
7.
Mengaku hanya
Allah saja yang sempurna
“Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya “ “Guru yang
baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
Jawab Yesus : “Mengapa kau katakan aku baik ? Tak seorangpun yang
baik selain daripada Allah saja”.
(Lukas 18 : 18-19)
8.
Menolak disebut
Anak Allah
“Sebab ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita
penyait berdesak-desakan kepadanya hendak menjamahnya.
Bilamana roh-roh jahat melihat dia, mereka jatuh tersungkur
dihadapannya dan berteriak-teriak : “Engkaulah Anak Allah”.
Tetapi ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa
dia”.
(Markus 3 : 10 s/d 12 )
“Kataanya : “Jikalau engkau adalah messias, katakanalah kepada
kami”. Jawab Yesus : “Sekalipun aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak
akan percaya;
Dan sekalipun aku bertanya sesuatu
kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab.
Mulai sekarang anak manusia sudah duduk disebelah kanan Allah yang
maha kuasa.
Kata mereka semua : “Kalau begitu, engkau ini Anak Allah”. Jawab
Yesus : “Kamu sendiri yang mengatakan, bahwa akulah anak Allah”.
(Lukas 22 : 67 s/d 70 ).
9.
Menolak dirinya
dianggap Tuhan
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan ! akan
masuk kedalam kerajaan sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak bapaku yang diserga.
Pada hari terakhir baanyak orang akan berseru kepadaku ; Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namamu; dan mengusir setan demi namamu dan
mengadakan baanyak mukjizat demi namamu juga ?
Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata : “Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah daripadaku, kamu sekalian
pembuat kejahatan”.
(Matius 7 : 21 s/d 23 )
“Tetapi petrus menarik Yesus ke samping dan menegor dia, katanya :
“Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu
! hal itu sekali-kali takkan menimpa engkau.
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus : “Enyahlah Iblis,
engkau suatu batu sandungan bagiku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”.
(Matius 16 : 22-23)
“Bapa yang mengutus aku. Dialah yang bersaksi tentang aku. Kamu
tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat”.
(Yohanes 5 : 36 – 37).
10. Mengaku hanya Allah saja sebagai Tuhan, tidak ada yang lain
“Lalu seorang ahli taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang
Saduki bersoal jawab dan tahu bahwa Yesus meemberi jawab yang tepat kepada
orang-orang itu, datang kepadanya dan bertanya : “Hukum manakah yang paling
utama ?”
Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang
Israil, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.
Kasihilah Tuhan,Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”.
(Markus 12 : 28 s/d 30 )
“Dan iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepadanya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata
kepadanya ; “Semua itu akan kuberikan kepadamu jika engkau sujud menyembah
aku”.
Maka berkatalah Yesus kepadanya : “Enyahlah Iblis ! Sebab ada
tertulis : “Engkau harus menyembah Tuhan, allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti ! “
(Matius 4 : 8 – 10)
11. Tidak mengakui adanya dualitas atau trinitas ketuhanan
“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada 2 tuan. Karena jika
demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan
setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mawon”.
(Lukas 16 : 13).
12. Mengaku tidak membawa hukum baru
“Jawab Yesus : “Kerajaanku bukan dari dunia ini, jika kerajaanku
dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan
kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini”.
(Yohanes 18 : 36 )
13. Menolak hukum penyaliban
“Guru hukum manakah yang terutama dalam hukum taurat ?
Jawab yesus kepadanya : “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.
(Matius 22 : 36 – 39 )
14. Mengaku tidak mati disalib
“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus
tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka : “Damai
sejahtera bagi kamu !”
Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
Akan tetapi ia berkata kepada mereka : “Mengapa kamu terkejut dan
apa sebabnya timbul keragu-raguan didalam hati kamu ?
Lihatlah tanganku dan kakiku; aku sendirilah ini, rabalah aku dan
lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat
ada padaku “
Sambil berkata demikian, ia memperlihatkan tanagan dan kakinya kepada mereka”.
(Lukas 24 : 36 s/d 40 )
15. Mengaku membawa kabar gembira akan datangnya Penolong yang lain
(Nabi Muhammad SAW).
“Jikalau kamu mengasihi aku,
kamu akan menuruti segala perintahku.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia
menyertai kamu selama-lamanya.
Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima dia, sebab dunia
tidak melihat dia dan tidak mengenal dia. Tetapi kamu mengenal dia, sebab ia
menyertai kamu dan akan diam didalam kamu”.
(Yohanes 14 : 15 s/d 17).
16. Mengaku tidak disalib, tetapi orang yang mengkhianatinyalah yang celaka.
“Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua
belas murid itu.
Dan ketika mereka sedang makan, ia berkata : “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan aku”.
Dan dengan hati yang saangat sedih berkatalah mereka seorang demi
seorang kepadanya : “Bukan aku , ya Tuhan”
Ia menjawab : “Dia yang bersama-sama dengan aku mencelupkan
tangannya kedalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan aku.
Anak manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis
tentang dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu
diserahkan. Adalah lebih baik orang itu
sekiranya ia tidak dilahirkan.
Yudas yang hendak menyerahkan dia itu menjawab, katanya : “Bukan
aku, ya Rabi ?” Kata Yesus kepadanya : “Engkau telah mengatakannya”.
(Matius 26 : 20 s/d 24 ).
17. Mengajarkan Tauhid
“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang
Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memeberi jawab yang tepat kepada
orang-orang itu, datang kepadanya dan bertanya : “Hukum manakah yang paling
utama ?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : “Dengarlah hai orang
Israil, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”.
(Markus 12 : 28-29)
“Tetapi Yesus berkata kepadanya : “Ada tertulis : Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti”. (Lukas
4 :
8 )
“Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus”. (Yohanes 17 : 3 )
18. Melarang orang untuk menyembahnya
“Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia,
tetapi dia berkata kepadaku : “janganlah berbuat demikian aku adalah hamba, sama dengan engkau dan
saudara-saudaramu” (Wahtu 19 : 10 )
19. Menolak Sebutan “Tuhan” dan “Kristus” untuk dirinya
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan ! akan
masuk kedalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak bapaku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku : Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namamu, dan mengusir setan demi namamu dan
mengadakan banayak mukjizat demi namamu
jua.
Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah daripadaku, kamu sekalaian
pembuat kejahatan”. (Matius 7 : 21 – 23 )
V.
POKOK-POKOK THEOLOGI GEREJA/ KRISTIANI
1.
Yesus adalah
anak Tuhan
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : “Inilah anak yang Kukasihi,
kepadanyalah Aku berkenan”.
(Matius
3 :
17 )
“Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Maha Tinggi. Dan Tuhan
Allah akan mengaruniakan kepadanya tahta Daud, bapa leluhurnya”. (Lukas 1 : 32
)
“Demikianlah
kata Yesus. Lalu ia menengadah ke langit dan berkata : “Bapa, telah tiba
saatnya, permuliakanlah anakMu, supaya anakMu mempermuliakan Engkau”.
Juga
teks-teks lainnya seperti ;
Matius
2 : 15,
Matius 4 : 3 dan 6,
Matius 14 : 33,
Matius
16 :
17, Matius 17 : 5
, Matius 26 :
63 dan
Lukas 1
: 35.
Bantahan
dan komentar :
Benarkah
Yesus itu anak Tuhan dalam arti yang sebenarnya ?
“Tidak
ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain daripada dia yang telah turun
dari sorga, yaitu Anak manusia”.
(Yohanes 3
: 13 )
“Aku
tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan
apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti
kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku”. (Yohanes 5 :
30).
Menurut teks bible tersebut, lihat Yohanes 3 : 13 dengan jelas
dinyatakan bahwa Yesus adalah “Anak manusia” bukan “Anak Tuhan”.
Pada Yohanes 5 : 30 Yesus
sendiri mengaku bahwa dirinya adalah utusan Allah, diutus oleh Allah. Bahkan,
menurut pengakuannya, dia tidak dapat berbuat menurut kehendaknya sendiri,
melainkan kehendak diluar dirinya, yaitu Allah.
Memang terdapat banyak kata “Anak” didalam ayat-ayat bible, tetapi
bukan berarti adalah anak yang sesungguhnya, melainkan kata kiasan untuk
orang-orang yang dikasihi, disayangi, dihormati, dan sebagainya.
Bukti bahwa kata “Anak” bukanlah dalam arti yang sesungguhnya
dapat dilihat pada teks-teks bible
berikut :
“anak
Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah”. (Lukas 3 : 38 )
“Sebab
kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman didalam Yesus Kristus”
(Galatia 3 : 26 )
“dan
bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan meempersatukan
anak-anak Allah yang tercerai berai”. (Yohanes 11 : 52 ).
“Berbahagialah
segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut Anak Allah
“. (Matius 5 : 9 )
“Tetapi
aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdo’alah bagi mereka yang
menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
disorga”.
(Matius
5 :
44 dan 45 )
Dari beberapa keterangan di atas, dapatlah dikatakan bahwa “Anak
Allah” itu banayak sekali, mungkin ratusan juta orang, sebab siapapun juga yang
mendamaikan orang dan mengasihi sesama manusia (baik itu teman ataupun musuh),
maka ia akan disebut anak Tuhan atau anak Allah.
Jadi tentu saja tidak dalam arti yang hakiki, sebenarnya, melainkan
kata kiasan atau majaz untuk menyatakan orang yang dikasihi, disayangi,
dihormati, taat, berprilaku baik dan sebagainya.
Sama halnya dengan yesus, tidaklah dapat dikatakan dia “Anak Allah”
secara hakiki,sebenarnya, melainkan “Anak” sebagai sapaan terhadap hambaNya
yang mulia dan suci. Ibarat seorang guru atau kepala sekolah yang bangga kepada muridnya yang berprestasi, lalu
mengatakan : Dia adalah anakku yang rajin, pandai dan kreatif.
Mempercayai Yesus sebagai “Anak Allah” dalam arti yang sebenarnya
adalah jelas salah. Karena yang menginspirasikan dan yang menyatakan demikian
adalah syetan dan roh-roh jahat. Apakah kita harus mengikuti arahan setan ?
Coba
simak ayat bible berikut :
“Ketika
matahari terbenam, semua orang membawa kepadanya orang-orang sakitnya, yang
menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangannya atas mereka
masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga
setan-setan sambil berteriak-teriak ; “Engkau adalah Anak Allah”.
(Lukas
4 :
40 – 41 )
2.
Trinitas (
Tuhan itu 1 tetapi 3, atau 3 namun 1 )
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Aku
ini didalam Bapa, dan Bapapun di dalam Aku”
(Yohanes
14 :
10)
“Baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
(Matius 28
: 19 )
“Kasih
karunia tuhan yesus kristus, dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian”.
(II
Korintus 13 : 13 )
Bantahan
dan komentar :
“Jawab
Yesus : “Hukum yang terutama ialah : “Dengarlah hai orang Israil, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu Esa” (29)
“Lalu
kata ahli Taurat itu kepada Yesus : “Tepat sekali guru, benar katamu itu, bahwa
Dia Esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia”. (32)
(Markus
12 : 29 dan 32 )
Keterangan Injil markus ini lebih tepat untuk dijadikan pokok
theologis, karena didukung oleh nas-nas ajaran agama langit yang datang sebelum dan sesudah Yesus, yaitu
Taurat Musa, Zabur (Mazmur) Daud dan Al-Qur’an.
Pengertian “Esa” itu tidak ada lain kecuali satu, tunggal, tidak
ada sekutu, tidak berserikat, tiada pendamping. Markus 12 : 29 dan 32 tidak
bertentangan dengan kitab perjanjian lama. Lihat seperti :
“Dengarlah,
hai orang Israil : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa” (Ulangan 6 : 4 )
“Jangan
ada padamu Allah lain di hadapanKu”
(Ulangan 5 : 7 )
Juga didalam
:
“Engkau
diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain
kecuali Dia “ (Ulangan 4 : 35 )
“Akulah
Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah “. (Yesaya 45 : 5 )
Baca
juga : Ulangan 32 : 39 dan Keluaran 3
: 14
Kalau kemudian Yesus dianggap sebagai Tuhan karena ia bersekutu
dengan Bapa (Allah), ini tidak dapat
dijadikan pegangan, sebab yang bersekutu dengan Tuhan itu bukan Cuma yesus.
Coba simak :
“Aku
didalam mereka itu, dan engkau didalam Aku; supaya mereka itu sempurna didalam
persekutuan”. (Yohanes 17 : 23 )
“Dan
bukan untuk mereka itu saja aku berdo’a, tetapi juga untuk orang-orang, yang
percaya kepadaku oleh pemberitaaan mereka;
Supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau ya bapa, didalam aku dan aku
didalam Engkau, agar mereka juga didalam kita, supaya dunia percaya bahwa
Engkaulah yang telah mengutus aku”. (Yohanes 17 : 20- 21 ).
Bila konsepsi Trinitas diterapkan sebagai suatu pembenaran, maka
alangkah rancunya fundamental /dasar
akidah seseeorang. Sebab bukan lagi Trinitas melainkan 1 tapi 2 ( Yohanes 14 :
10-11), 1 tapi 15 ( Yohanes 17 : 23 )
dan 1 tapi sangat banyak ( Yohanes 17 : 20-21 ).
Maksud kata “Mereka” didalam
Yohanes 17 : 23 adalah sahabat-sahabat Yesus (murid-muridnya yang
berjumlah 12 orang ditambah Yesus, Roh Kudus dan Bapa sehingga menjadi 15).
Kalau Tuhan itu berbilang adanya, atau lebih dari satu, maka akan
banyak sekali yang melemahkan fondasi akidah. Tuhan yang satu tentu ingin
mengatasi Tuhan yang lain, dan lain-lain. Lagi pula, cinta manusiapun akan
terbagi, ada Tuhan yang dicintai, ada Tuhan yang kurang dicintai, atau mungkin
ada Tuhan yang dibenci. Bila demikian adanya, maka pengabdian tidak akan pernah
tulus.
“Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan
setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”. (Matius 6 : 24 )
Baca
juga :
Lukas 16 : 13
Jadi, kalau Tuhan tiba-tiba dianggap atau diyakini lebih dari satu,
seperti tersebut dalam beberapa teks bible diperjanjian lama dan perjanjian
baru, maka ini merupakan penyimpangan dan pemerkosaan theologis (aqidah) yang
terang-terangan.
3.
Yesus adalah
Tuhan karena bersatu dengan Allah.
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Aku
dan Bapa itu satu adanya”. (Yohanes 10 : 30 )
Bantahan
dan komentar :
Dalam penjelasan sebelumnya, bahwa yang bersatu dengan Allah itu
bukan hanya Yesus, tetapi murid-muridnya yang 12 orang (Yohanes 17 : 23 ) dan
sekalian orang yang percaya juga bersatu dengan Allah (Yohanes 17 : 20-21 ).
Lagi pula, matius 27 : 46 menerangkan adanya perkataan Yesus :
“Eli, Eli, lama sabakhtani (Ya Tuhan apakah sebabnya engkau meninggalkan
aku)”
Ayat bible tersebut membuktikan bahwa Yesus tidak bersatu dengan
Allah dalam arti yang hakiki. Karena Allah itu bukanlah Yesus. Dan Yesus tidaklah sama dengan Tuhan (Baca Lukas 18 :
18-19 dan Yohanes 14 : 28 serta Yohanes 20 : 17 )
Dalam teks yang lain disebutkan :
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepadaku”. (Yohanes 14 ; 1 ).
Ini menunjukkan bahwa Allah dan Yesus itu berbeda, dan bukan
merupakan satu yang hakiki.
Lebih tegas lagi ada dinyatakan :
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita
telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya sebagai
anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. (Yohanes 1 : 14 ).
Kalau kemudian pihak kristiani menyakini bahwa firman itu adalah
Yesus, maka juga terbukti bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan tidak bersatu dengan
Tuhan, karena firman itu telah menjadi manusia dan bergaul dengan manusia,
sedangkan Allah tetap menjadi Tuhan, tidak menjadi manusia sebagaimana
Yesus/firman.
Adapun maksud “Aku dan Bapa itu satu adanya” (Yohanes 10 : 30 ) itu
adalah “Satunya tujuan” yaitu menyampaikan “kehendak” Tuhan : “Agar diri-Nya di
Esakan, agar segala perintah-Nya ditaati dan agar segala larangan-Nya dijauhi”.
Satu kehendak Allah itulah yang disampaikan oleh Yesus melalui
pengajaran-pengajarannya.
Ibarat satu organisasi dengan suatu tujuan. Tujuan atau kehendak
itulah yang harus dijalankan. Orang-orang didalam organisasi itu satu tim
adanya dengan satu tujuan yang sama, tetapi orang per orangnya berbeda, tidak
sama dan tidak dapat dikatakan sama.
4.
Yesus adalah
Tuhan karena mengandung Roh Kudus
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Kelahiran
Yesus kristus adalah seperti berikut : Padawaktu Maria, ibunya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup
sebagai suami istri”.
(Matius
1 : 18 )
“Tetapi
ketika ia mempertimbangkan maksud itu , malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam
mimpi dan berkata : “Yusuf, anak daud, janganlah engkau takut mengambil Maria
sebagai istrimu, sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”
(Matius
1 : 20 )
Bantahan
dan komentar :
Kalau dikatakan bahwa Yesus lahir secara kudus, karena maria,
ibunya yang mengandung Roh Kudus sebelum Maria melakukan hubungan sebagai suami istri, dengan kehendak Allah
dapat dibenarkan. Tetapi, apabila dengan kelahiran seperti itu (melalui Roh
Kudus) lantas dikatakan bahwa yang lahir itu adalah anak Tuhan atau Tuhan itu
sendiri, logika sehat yang manakah yang dapat membenarkannya ?
Perlu juga diketahui, bahwa yang mengandung atau diikuti Roh Kudus
itu tidah hanya yesus seorang melainkan banyak orang.
“Dan ketika Elizabet mendengar salam maria, melonjaklah anak yang
didalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus”. (Lukas 1
: 41 )
Elisabet adalah istri dari Zakharia. Mereka sampai usia lanjut
tidak dikaruniai anak, karena Elisabet mandul (Lukas 1 : 5 s/d
15)
“Sebab ia akan besar dihadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur
atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya”
(ayat 15 )
Berpegang kepada anggapan kristiani, bahwa Yesus yang lahir dengan
perantaraan Roh Kudus, semestinya Yohanes yang ibunya, Elisabet penuh dengan
Roh Kudus dirahimnya, juga dinyatakan sebagai “Tuhan”. Karena rahim ibu mereka
sama-sama penuh dengan Roh Kudus. Dan kedua-duanya lahir atas kehendak Allah.
Maria yang perawan, sedangkan Elisabet adalah wanita yang mandul. Kedua-duanya
sama-sama ajaib, dan itu terjadi atas kehendak mutlak sang pencipta, yang mampu
berbuat apa saja.
Meskipun diyakini, bahwa maria (Maryam) mengandung Roh Kudus
sebelum disentuh siapapun. Tetapi karena Maria kawin dengan Yusuf sebelum melahirkan
Yesus, sedangkan Elisabet, istri zakaria
sudah terbukti kemandulannya sampai usia lanjut, maka adalah “lebih ajaib”
kelahiran Yohanes.
Secara logika, bisa saja Maria “serong” sebagaimana dituduhkan oleh
kaumnya. Karena ia seorang “perawan” yang belum tentu mandul, kemudian kawin
dengan tunangannya.
Sebenarnya yang penuh dengan Roh Kudus itu bukan hanya yesus,
Yohanes,Maria atau Elisabet, tetapi banyak lagi yang lainnya.
Misalnya :
“Dan zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus” (Lukas 1 : 67 )
“Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih
Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus”. (Kisah para rasul 6 : 5 )
“Supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan
oleh nabi-nabi Kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan juru selamat yang
telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu”. (II Petrus 3 ; 2 )
“Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus,
yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati dia”. (Kisah para
Rasul 5 : 32 )
Dan lebih tegas lagi mengenai pemberian Roh-Nya ada dinyatakan :
“Sebab siapa yang diutus Allah, dialah yang menyampaikan firman
Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas”. (Yohanes 3
: 34 )
Ringkasnya, yang diiringi oleh Roh Kudus itu bukan Cuma Yesus. Tapi
juga Elisabet, maria, Yohanes, zakaria, Stefanus, para nabi dan orang-orang
yang taat berbakti. Bahkan secara tidak terbatas jumlahnya seperti tersebut
didalam Yohanes 3 : 34.
Kalau yesus yang ibunya, Maria, mengandung dari Roh Kudus, kemudian
diklaim sebagai “Tuhan”, semestinya Yohanes yang rahim ibunya juga penuh dengan
roh kudus, serta para nabi dan orang-orang yang tidak terbatas jumlahnya juga
dianggap sebagai “Tuhan”. Alangkah banyaknya jumlah Tuhan didunia ini dan
alangkah lucunya.
5.
Yesus adalah
Tuhan karena kuasa mengampuni dosa manusia
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah ia kepada orang
lumpuh itu : “Hai anakku, dosamu sudah diampuni !”
Tetapi
disitu ada juga duduk beberapa ahli taurat, mereka berfikir dalam hatinya,
mengapa orang ini berkata begitu ? Ia menghujat
Allah, siapa yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri” (Markus
2 : 5 – 7 )
Bantahan
dan komentar :
Berdasar dalil tersebut (Markus 2 : 5 – 7 ) dapat difahami kalau
orang berkesimpulan bahwa Yesus adalah Tuhan, karena hanya Tuhanlah yang berhak
untuk mengampuni dosa seseorang.
Namun, ucapan Yesus tersebut harus didudukkan pada proporsinya yang
tepat. Didalam ayat-ayat bibile yang lain, kita menemukan pernyataan-pernyataan Yesus bahwa apa yang ia
katakan hanyalah menyuarakan apa yang diperintahkan oleh Tuhannya Yesus,
seperti kata Yesus didalam Yohanes 12 : 49 :
“Sebab aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang
mengutus aku. Dialah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku
katakan dan aku sampaikan”.
Juga menurut Yohanes 14 : 10 yang berbunyi :
“Tidak percayakah engkau, bahwa aku didalam Bapa dan Bapa didalam
aku. Apa yang aku katakan kepadamu, tidak
aku katakan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang diam didalam aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya”.
Maksud kata :dosamu sudah diampuni” adalah keputusan Tuhan (Bapa)
yang ddiberitahukan oleh Yesus kepada orang yang lumpuh tersebut. Jadi bukan
Yesus sendiri yang punya kuasa untuk mengampuni dosa seseorang. Karena tugas
yesus dan nabi-nabi lainnya juga adalah sebagai penyamapai. Baca Yohanes 7 :
16.
Adapun terhada[p kata “anak”
di markus 2 : 5 dapat dijadikan bukti bahwa pernyataan Bapa kepada Yesus
sebagai anak_Nya bukanlah dalam arti yang sesungguhnya, melainkan bentuk
ungkapan untuk menunjukkan penghormatan, dan lain-lain. Seperti kata Yesus :
“Hai Anakku” kepada orang yang lumpuh tersebut tentu juga bukan anak dalam arti
yang sesungguhnya (anak biologis).
6.
Yesus adalah
Tuhan karena kedudukannya sama dengan Allah
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Tetapi juga karena ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapanya
sendiri dan dengan demikian menyamakan dirinya dengan Allah” (Yohanes 5 : 18 )
Bantahan
dan komentar :
Perlu juga disadari bahwa dalam ayat-ayat yang lain Yesus justru
menolak dengan tegas dirinya sederajat dengan Allah, bahkan Yesus menundukkan
dirinya dihadapan Tuhan dan menegaskan
kerendahan posisinya dihadapan Tuhan.
Bukti bahwa Yesus tidak sama dengan Bapanya diantaranya adalah
Yohanes 5 : 30 dan 37 dan Yohanes 7 : 28
– 29.
Yang lebih jelas perbedaannya coba simak Yohanes 14 : 28 dan Lukas 18 : 18-19.
7.
Yesus anak
Tuhan karena bapa yang menyatakannya
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Tetapi
tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak dan anakpun tidak, haanya Bapa saja”. (Markus 13 : 32 )
Bantahan
dan komentar :
Keterangan Markus 13 : 32 tersebut
sebenarnya dapat dijadikan hujjah untuk menolak Yesus sebagai Tuhan.
Pasalnya, kalau Yesus itu Tuhan adalah mustahil ia tidak mengetahui tentang
akan terjadinya hari kiamat. Yang tidak mengetahui itu tentu bukan Tuhan.
Mustahil Tuhan tidak mempunyai sifat Maha Mengetahui.
Kemudian perlu juga dipertanyakan, apakah hanya Yesus saja yang
diakui Bapa sebagai anak-Nya ?
Mari kuta simak :
“Maka pada masa itu, hendaklah katamu kepada Fir’aun demikian :
“Inilah Firman Tuhan : “Bahwa Israil
itulah anakKu, yaitu anakKu yang sulung”. (Keluaran 4 : 22 )
“Akulah Bapa bagi Israil; dan Afrain itulah anakKu yang sulung”.
(Yeremia 31 : 9 )
Jadi menurut bible sendiri, Bapa (Tuhan) pun megakui kalau Israil
dan Afrain itu anak-Nya yang sulung. Sedangkan Yesus tidak diketahui anak yang
keberapa.
Lebih aneh lagi kalau ada Tuhan yang dilahirkan, oleh manusia lagi.
“Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami maryam; ialah yang
melahirkan Yesus yang disebut Kristus”. (Matius 1 : 16)
8.
Yesus dan
tugasnya
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Pergilah
keseluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk”. (Markus 16 : 15 )
“Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksiku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan samaria dan sampai ke
ujung bumi”. (Kisah Para Rasul 1 : 8 )
“Yesus
mendekati mereka dan berkata : “Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga
dan dibumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku, dan baptislah
mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus”. (Matius 28 : 18-19 ).
Bantahan
dan komentar :
Kepada siapakah Yesus diutus untuk menjalaankan tugas kerasulannya
?
Perhatikanlah ayat-ayat bible berikut :
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau anak menamakan dia
Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan ummatnya dari dosa mereka”.
(Matius 1 : 21 )
“Dan engkau Bethlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah
yang terkecil dianatara mereka yang memerintah Yehuda, karena
daripadamulah akan bangkit seorang
pemimpin, yang akan menggembalakan ummatku israil”. (Matius 2 : 6 )
“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan ia berpesan kepada
mereka : “jangan kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota
orang samaria. Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari ummat
israil’. (Matius 10 : 5 dan 6 )
“Karena anak manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang “
(Matius 18 : 11 )
“Jawab Yesus : “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israil” (Matius 15 : 24 )
Rangkaian ayat-ayat bible tersebut jelas sekali menyatakan bahwa
yesus diutus hanya untuk menggembalakan Bani Israil, tidak untuk yang lainnya.
Bahkan Yesus melarang murid-muridnya
untuk menyimpang ke jalan bangsa lain untuk menyamapaikan ajaran-ajarannya.
Adapun pernyataan yang terdapat didalam Matius 28 ayat 18 s/d 20
tentang anjuran/perintah untuk menyamapaikan pengajaran kepada semua bangsa
(bangsa selain Bani Israil), juga Markus 16 : 15 tentang perintah untuk
memeberitakan injil kepada segala makhluk adalah sesuatu yang agak janggal.
Kenapa ?
Karena statement (pernyataan) tersebut dikenal justru setelah Yesus
sudah dinyatakan “mati” atau “fiktif”. Meskipun kemudian dinyatakan “bangkit’
setelah matinya tersebut.
Secara logis tentu akan lebih kuat pernyataan orang yang hidup
ketimbang orang yang sudah mati atau
dinyatakan “fiktif”.
Semasa hidupnya Yesus haanya mengajarkan injil kepada
murid-muridnya dan orang-orang bani israil dan melarang murid-muridnya untuk menyeberang ke bangsa
yang lain atau masuk ke dalam kota orang samaria, dll.
Kisah Para rasul 1 : 8 tersebut kontradiktid dengan Matius 10 : 5 dan 6 yang melarang
murid-muridnya untuk menyampaikan pengajaran kepada bangsa yang lain, kecuali
kepada domba-domba yang hilang dari ummat (bangsa) Israil.
9.
Penolakan
terhadap hukum Taurat
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Kalau
demikian, apakah maksudnya hukum Taurat ? Ia ditambahkan oleh karena
pelanggaran-pelanggaran – sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu
– dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam taangan
seorang pengantara.
Seorang
pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
Kalau
demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah ? Sekali-kali
tidak. Sebab andai kata hukum taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat
menghidupkan, maka memang kebenaran
berasal dari hukum Taurat.
Tetapi
kitab suci telah mengurung segala
sesuatu dibawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus
janji itu diberikan kepada mereka yang
percaya.
Sebelum
iman itu datang kita berada dibawah pengawalan hukum taurat, dan dikurung
sampai iman itu telah dinyatakan.
Jadi
hukum taurat adalah penuntun bagi kita sampai kristus datang, supaya kita
dibenarkan karena iman.
Sekarang
iman itu telah datang, karena itu kitatidak berada lagi di bawah pengawasan
penuntun”. (Galatia 3 ; 15
s/d 25 )
Bantahan
dan komentar :
“Janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya”.
“Karena aku berkata kepadamu ; Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu kata atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum taurat, sebelum semuanya terjadi”. (Matius 5 : 17 dan
18 )
“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anaknya, yang
lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat”. (Galatia 4 : 4 )
Adalah logis apabila skenario diutusnya Yesus tidak untuk merombak
hukum taurat, karena Allah Maha Mengetahui, bahwa jarak antara diutusnya Yesus
dengan masa “kematiannya” hanya sekitar 3 – 4 tahun. Masa yang sedemikian
singkat, diyakini tidak akan mampu untuk memasukkan ajaran/hukum-hukum yang
baru kepada bangsa Israil yang terkenal
keingkarannya, sehingga masuk akal kalau kedataangan Yesus hanya “menggenapi”
atau “melengkapi” hukum-hukum taurat, bukan untuk merombak apalagi
menghapusnya.
Sehingga dalah tepat dan benar kalau Yesus mengatakan :
“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum taurat
sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah didalam kerajaan sorga, tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum taurat, ia akan
menduduki tempat yang tinggi didalam kerajaan sorga.
“Maka aku berkata kepadamu : Jika hidup keagamaaanmu tidak lebih
benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga” (Matius 5 : 19 – 20
)
Kemudian siapa yang lancung merombak dan mengubah hukum-hukum
Taurat, padahal Yesus sendiri tidak memerintahkannya ?
Tidak lain dan tidak bukan adalah hasil utak atik pemikiran paulus.
Bacalah pernyataan paulus berikut :
“Karena, jikalah aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku meneyatakan diriku
sebagai pelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk
hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku disalibkan untuk Kristus”.
(Galatia 2 : 18 – 19)
10. Baptis
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan anak dan roh kudus”. (Markus 28 : 19 )
Bantahan
dan komentar :
Menurut kepercayaan kristiani, bahwa seseorang anak pada usia 3
bulan harus dibaptis. Begitu pula dengan orang yang baru masuk agama kristen,
mestilah di baptis dan diberi nama baptis. Bila seseorang belum atau tidak di
baptis, apabila meninggal ia tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga.
Namun, keyakinan tersebut kontradiksi dan dibantah dengan teks bible
berikut :
“Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya
: “Siapakah yang terbesar dalam kerajaan sorga”. Maka yesus memanggil seorang
anak kecil dan menempatkannya ditengah-tengah mereka.
Lalu
berkata : “Aku nerkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga.
Sedangkan
barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang
terbesar dalam kerajaan sorga.
Dan
barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaku, ia menyambut aku”. (Matius 18 : 1 – 5 )
“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya ia
meletakkan tangannya atas mereka dan mendo’akan mereka, akan tetapi
murid-muridnya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata ; “Biarkanlah
anak-anak itu, jaanganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaku, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empuya kerajaan sorga”. (Matius 19 : 13-14
)
11. Dosa Waris
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Bagaimana
manusia benar dihadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan
itu bersih ?
Sesungguhnya,
bahkan bulanpun tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah dimata-Nya.
Lebih-lebih
lagi manusia, yang adalah berengan, anak manusia, yang adalah ulat”.
(Ayyub 25 : 4 – 6 )
“Sesungguhnya,
dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51 :
7 )
“Sebab
itu, sama seperti dosa telah masuk
kedalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah
maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat
dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia, tetapi dosa itu
tidak diperhitungkan kalau tidak ada
hukumtaurat. Sungguhpun demikian maut
telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang
tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam,
yang adalah gambaran dia yang akan
datang”. (Roma 5 : 12 )
Bantahan
dan komentar :
Banyak sekali ayat-ayat bible yang menyatakan bahwa tidak ada dosa
waris, dan dosa yang dilakukan seseorang tidak diwariskan (tidak menjadi
tanggungan) kepada orang lain.
Beberapa diantaranya :
“Sebab anak manusia akan datang dalam kemuliaan Bapanya, diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada
waktu itu Ia akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya”. (Matius 16 : 27 )
“Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya”. (Roma 2 : 5 – 6 )
“Supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya
dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”. (II
Korintus 5 : 10 )
“Demikiaanlah setiap orang diantara kita akan memeberi
pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah” (Roma 14 : 12 )
“Janganlah ayah dihukum mati
karena anaknya, jaanganalah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang
harus dihukum mati karena dosanya sendiri”. (Ulangan 24 : 16 )
Berdasarkan rangkaian ayat-ayat bible diatas, tidak ada sedikitpun
yang memebenarkan pernyataan adanya dosa waris. Ayat-ayat tersebut justru
menolak dosa waris dengan menegaskan bahwa masing-masing orang bertanggungjawab sendiri-sendiri terhadap
apa-apa yang dilakukannya, baik ataupun buruk.
“Barangsiapa berbi\uat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya
itu, karena Tuhan tidak memandang orang “. (Kolose 3 : 25 )
Dalam bahasa kias dinyatakan :
“Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia
yang makan buah mentah, giginya sendiri yang menjadi ngilu”. (Yeremia 31 : 30).
Dalam Kejadian pasal 2 dan 3 memang ada menyatakan perihal
kesalahan Adam dan Hawa di Firdaus, tetapi sama sekali tidak ada pernyataan
dari bapa yang mengusirnya, bahwa kesalahan (dosa) Adam tersebut diwariskan kepada anak cucunya.
Dengan demikian, adanya dosa yang dapat diwariskan kepada orang
yang tidak melakukannya, atau seseorang yang terkemudian mewarisi dosa-dosa
orang yang terdahulu, hingga ia patut pula di hukum, adalah sangat tidak
rasional dan sangat tidak adil.
12. Yesus datang untuk menebud dosa ummat manusia
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Karena
waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada
waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk
orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani
mati—
Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya
kepada kita, oleh karena kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih
berdosa.
Lebih-lebih,
karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahnya, kita pasti diselematkan
dari murka Allah”. (Roma 5 : 6 - 9 )
“Kasih
karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari
Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan dirinya karena dosa-dosa kita,
untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak
Allah dan Bapa kita’ (Galatia 1 : 3 – 4 )
“Sebab
didalam dia dan oleh darahnya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa,
menurut kekayaan kasih karunianya”.
(Efesus 1 : 7 )
“Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam
Kristus Yesus”. (Roma 3 : 23 – 24 )
“Demikian
pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan dirinya untuk menanggung dosa
banyak orang. Sesudah itu ia akan menyatakan dirinya sekali lagi tanpa
menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan dia”. (Ibrani 9 ; 28 )
“Anak-anakku,
hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika
kseseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang
penganatara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil,
Dan
ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,
tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.
(I
Yohanes 2 ; 1 – 2 )
Bantahan
dan komentar :
Matius 1 : 21 menyebutkan :
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia
Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan ummatnya dari dosa mereka”.
Siapakah ummat Yesus ?
Dijawab oleh injil Matius 15 : 24 yang berbunyi :
“Jawab Yesus ; “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari ummat Israil”.
Maksudnya, ia (Yesus) diutus hanya untuk membimbing para
domba-domba dari ummat Israil agar terbebas dari keinginan berbuat dosa.
Kata “Hanya” berarti menafikan (meniadakan) yang lain. Jadi
betul-betul khusus untuk bani israil.
Pernyataan Yesus tersebut lebih tepat dijadikan pedoman karena Yesus adalah utusanNya. Dan juga Yesus
diyakini oleh kalangan kristiani adalah “Tuhan”, sehingga segala
keterangan-keterangan yang bertentangan, bertolak-belakang, tidak sejalan atau
kontradiktif dengan ucapan atau pernyataan Yesus itu dengan sendirinya adalah
batal.
Sebenarnya sangat tidak realistis dan sangat tidak adil kalau
kelahiran Yesus adalah untuk “menebus dosa ummat manusia seluruhnya”. Dan juga
sangat tidakbijaksana, kejam, dan seperti kehilangan kreatifitas dari Tuhan
apabila untuk menebus dosa-dosa umat manusia (karena kesalahan seorang adam),
harus menyerahkan putranya, yang notabenenya (menurut kepercayaan kristiani)
adalah Tuhan itu sendiri untuk disalib (dibunuh). Jadi Tuhan di atau membunuh Tuhan. Tuhan perlu “bunuh diri” untuk menebus dosa-dosa
makhluknya.
Kreatifitas yang lebih bijaksana kiranya adalah dengan cara
memberikan pengampunan, atau dengan cara membuka pintu hati seseorang untuk
menyesal, bertaubat dan dengan penuh keimanan menghindarkan perbuatan dosa.
Seperti ajaran Yesus sendiri didalam Matius 18 : 21-22 :
“Kemudian datanglah Petrus
dan berkata kepada Yesus ; “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni
saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku ? sampai berapa kali ?”
Yesus berkata kepadanya :”Bukan ! Aku berkata kepadamu : Bukan
sampai 7 kali, melainkan samapai 70 kali 7
kali “.
Juga berdasar ucapan Yesus :
“Jagalah dirimu ! jikalau saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia, dan
jikalau ia menyesal, ampunilah dia, bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap
engkau 7 kali sehari dan 7 kali ia kembali kepadamu dan berkata : “Aku
menyesal, engkau harus mengampuni dia” (Lukas 17 : 3 – 4 )
Jalan lain yang lebih baik adalah dengan bertaubat.
“Aku berkata kepadamu : Demikian juga akan ada sukacita disorga
karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99
orang benar yang tidak memerlukan pertobatan”. (Lukas 15 : 7 )
“Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni dan jikalau
kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yohanes 20 : 23 )
Andaipun kemudian, setelah seseorang menyesal, meminta ampun dan
bertobat kepada Allah, tetapi dosanya tidak diampuni (karena terlalu besar),
tidaklah dosa itu ditanggung oleh semua orang, melainkan hanaya orang yang
melakukan dosa besar itu saja yang dihukum atau
“dihapus namanya”.
Seperti apa yang tersebut dalam
teks berikut :
“Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu ; “Kamu ini
telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap Tuhan,
mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian
karena dosamu itu.
Lalu
kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata : “Ah, bangsa ini telah berbuat
dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
Tetapi
sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuslah
kiranya namaku dari dalam kitan yang telah Kau tulis”.
Tetapi
Tuhan berfirman kepada Musa : “Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah
yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu”. (Keluaran 32 : 30 -33 )
13. Yesus Datang untuk disalib
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Ketika
ia dicaci maki, ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika ia menderita, ia
tidak mengancam, tetapi ia
menyerahkannya kepada Dia, yang menghakiki dengan adil.
Ia
sendiri telah memikul dosa kita didalam tubuhnya di kayu salib, supaya kita,
yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran oleh bilur-bilurnya kamu
telah sembuh”. (Petrus 2 ; 23-24 )
“Sebab
juga kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, ia yang benar, supaya ia
membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaannya sebagai
manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut roh”. (Petrus 3 : 18 )
“Tetapi
setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anaknya, yang lahir dari seorang
perempuan dan takluk kepada hukum taurat.
Ia
diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum taurat, supaya kita
diterima menjadi anak”. (Galatia 4 : 4 – 5 )
Bantahan
dan komentar :
Benarkah Yesus datang untuk disalib ?
Markus 15 : 14 menyatakan :
“Dan pada jam 3 berserulah Yesus dengan suara nyaring : Eli, Eli,
lama sabakhtani ? (artinya : Allahku, Allahku, mengapa engkau meninggalkan aku
?)
Andai benar kedatanagan Yesus itu untuk disalib guna menghapus
(menebus) dosa ummat manusia, mengapa ia berteriak=teriak dengan suara yang
nyaring : Tuhanku, Tuhanku mengapa Engkau meninggalkan aku ?
Orang yang sadar untuk apa makna kedatangannya, atau untuk apa ia
menjalankan tugas, tidaklah sepatutnya untuk berkeluh kesah seeperti itu.
Dan kalau Yesus benar diutus untuk disalib oleh Bapa, tentu Yesus
sendiri yang memberi tahu dan menyerahkan dirinya kepada ummatnya untuk
disalib, bukan ummatnya yang menggiringnya ke tiang salib melalui fitnahan dan
persekongkolan dengan alasan yang dicari-cari.
Seperti tergambar dalam ayat-ayat bible berikut :
“Maka
mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih
pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan
menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
Sebab
itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata ; “Apakah tuduhan kamu
terhadap orang ini?”
Jawab
mereka kepadanya : “Jikalau ia bukan seorang penjahat, kami tidak
menyerahkannya kepadamu !”
Kata
Pilatus kepada mereka : “Ambillah dia dan hakimilah dia menurut hukum
tauratmu”. Kata orang Yahudi itu : “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang
“.
Demikian
hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakannya untuk menyatakan bagaimana caranya ia akan mati.
Maka
kembalilah Pilatus kedalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya
kepadanya : “Engkau inikah Raja orang Yahudi ?”
Jawab
Yesus : “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang
lain yang mengatakannya kepadamu tentang
diriku ?”
Kata
Pilatus : “Apakah aku seorang Yahudi ?
Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan engkau kepadaku;
apakah yang telah engkau perbuat ?
Jawab
Yesus : “Kerajaanku bukan dari dunia ini; jika kerajaanku dari dunia ini, pasti
hamba-hamabaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi,
akan tetapi kerajaanku bukan dari sini.
Maka
kata Pilatus kepadanya : “Jadi engkau adalah raja ?” Jawab Yesus : “Engkau
mengatakan, bahwa aku adalah raja, untuk itulah aku lahir dan untuk itulah aku
datang ke dalam dunia ini, supaya aku memeberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraku”.
(Yohanes
18 : 28 s/d 37 ).
Kemudian Yohanes 18 : 38 b -
40 menyebutkan :
“Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan
orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka : “Aku tidak mendapati kesalahan
apapun pada dirinya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada paskah aku
membebaskan seorang bagimu, maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi
bagimu ?”
Mereka
berteriak pula : “Jangan dia, melainkan Barabas !” Barabas adalah seorang
penyamun. “
Timbul banyak pertanyaan kalau benar Yesus datang untuk disalib
guna menebus dosa kesalahan Adam dan keturunannya, diantaranya :
1.
Kalau Yesus
benar datang untuk disalib, mengapa Bapa dan Yesus tidak menyatakannya dengan
tegas.
2.
Mengapa harus
dengan tipu muslihat untuk menangkapnya / Bukankah Yesus lebih patut untuk
datang terlebih dahulu untuk minta segera disalib (Matius 26 : 1 – 4 dan
Matius 26 : 59 – 60)
3.
Andai benar
datang untuk disalib, mengapa orang yang menyerahkan dirinya berdosa besar,
semestinya berpahala besar (Yohanes 19 : 10-11)
4.
Semestinya
orang seperti Yudas ( yang dituduh berkhianat) berbahagia dan dijadikan
pahlawan karena membantu terlaksananya nubuwat, tetapi kenapa dia menyesal dan
harus bunuh diri (Matius 27 : 1 – 5 )
5.
Mengapa harus
datang untuk disalib, bukankah lebih baik memberi pengajaran kepada ummat agar mereka tambah mengerti dan
berbakti (Lukas 19 : 47 – 48 )
6.
Teladan model
apa yang perlu ditiru, jika orang yang benar dan tidak mempunyai kesalahan
harus disalib, sedang orang yang bersalah dibebaskan (Yohanes 18 : 38 b – 40)
7.
Apa gunanya
Yesus mengajarkan agar orang-orang yang berdosa itu menyesal, meminta ampun dan
bertaubat, dan orang yang dianiaya agar mau mengampuninya (Lukas 17 : 3 –
4 dan Lukas 15 : 7 )
8.
Dan Bukankah
lebih mudah untuk mempercayai bahwa orang yang menyerahkan Yesus itulah yang
disalib, ketimbang orang suci seperti Yesus yang jelas akan ditolong Allah dan para
malaikat (Matius 26 : 24 serta
Matius 26 : 53 ).
14. Yesus mati ditiang salib
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Yesus
berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawanya” (Matius 27 : 50 )
“Maka
datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya kedalam anggur asam lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata :
“Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan dia”.
Lalu
berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawanya”. (Markus 15 :
36 – 37 )
“Maka
datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki
orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.
Tetapi
ketika mereka saampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati”. (Yohanes
19 : 32 – 33 )
Bantahan
dan komentar :
Untuk mencari pembuktian Yesus mati ditiang salib atau tidak, mau
tidak mau mesti berpegang kepada ucapan-ucapan Yesus sendiri sebelum peristiwa
“penyaliban” itu terjadi. Dan kita menyakini bahwa ucapan Yesus sebagai utusan
Allah adalah benar.
1.
Kita harus
yakin, bahwa sebagai orang yang benar,
sebagai utusan Allah, maka Yesus senantiasa dalam perlindungan.
“Maka kata Yesus
kepadanya : “Masukkan pedang itu kembali kedalam sarungnya, sebab barangsiapa
menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Atau kau sangka,
bahwa aku tidak dapat berseru kepada Bapaku, supaya ia segera mengirim lebih
dari 12 pasukan malaikat membantu aku ?” (Matius 26 : 52-53). Dan :
“Ya Bapaku, jikalau
Engkau mau, ambillah cawan ini daripadaku, tetapi bukanlah kehendakku,
melainkan kehendakMulah yang terjadi.
Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri
kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya”. (Lukas 22 : 42-43 )
2.
Yesus
menyatakan sebelum peristiwa penyaliban terjadi bahwa yang akan mendapat celaka
adalah orang yang menyerahkan dirinya.
“Anak
manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia, akan
tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu diserahkan. Adalah lebih
baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan “ (Matius 26 : 24 )
Dari
ucapan-ucapan Yesus tersebut terdapat 2 dugaan :
a.
Yesus disalib,
tetapi terhindar dari kematian karena ditolong oleh malaikat Allah yang
memberinya kekuatan
b.
Yesus tidak
disalib, melainkan orang yang menyerahkannya (mengkhianatinya) lah yang
disalib.
Manakah
dugaan yang terkuat ?
Simaklah
fakta-fakta berikut ini :
1)
Murid-murid Yesus melarikan diri ketika Yesus ditangkap, karena khawatir
akan dibunuh, sedangkan Yesus ditinggalkan karena mereka yakin akan
keselamatannya (Markus 14 : 50 – 52 )
2)
Pilatus,
seorang wali negeri saangat tidak setuju Yesus ditangkap apalagi disalib,
karena Pilatus tidak menemukan satu alasanpun untuk menghukumnya.
“Aku
tidak mendapati kesalahan apapun padanya” kata Pilatus mengenai perihal Yesus
(Yohanes 18 : 38 b)
Karena itulah Pilatus mencari
cara untuk membebaskan Yesus (Yohanes 19 : 12 ).
Namun karena senantiasa mendapat desakan, tekanan dan ancaman
orang-orang Yahudi, Pilatus terpaksa menyerahkan Yesus kepada mereka.
“Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah
sudah timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang
banyak dan berkata :
“Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu
sendiri !” (Matius 27 : 24).
Dan nanti, kita lihat perannya setelah Yesus disalib, setelah point ke-3 ini.
3)
Yesus yang
sudah dinyatakan mati, ketika ditombak masih mengeluarkan air dan darah.
“Tetapi
ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kakinya.
Tetapi
seorang dari antara prajurit itu menikam lambungnya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air” (Yohanes 19 : 33-34)
Berdasarkan studi ilmiah bahwa orang yang sudah dinyatakan mati, maka segala sistem transfor didalam tubuh tidak lagi berfungsi. Dengan
sendirinya darah tidak lagi mengalir, sudah membeku. Kalau kemudian, setelah
ditombak Yesus masih mengeluarkan aliran darah dan air, besar kemungkinan Yesus
masih hidup, namun berada dalam keadaan yang sangat lemah setelah menjalani
penyiksaan.
4)
Yusuf Arimatea,
seorang yang sangat kaya, yang juga telah menjadi murid Yesus, anggota majelis
besar ingin “mengambil mayat Yesus”. Ia
menghadap kepada Pilatus (orang yang
juga ingin membebaskan Yesus). Dan sebagai orang yang berpengaruh, Pilatus memerintahkan
agar “mayat” Yesus diserahkan kepadanya (Yusuf Arimatea) (Lihat Matius 27 : 57
– 61 ).
Pilatus
juga tidak yakin kalau Yesus sudah mati (Markus 15 : 44 ). Yusuf Arimatea, yang
mungkin bekerjasama dengan Pilatus
untuk menyelamatkan Yesus, membongkar dan memindahkan “mayat” Yesus ketempat
persembunyiannya yang baru disebuah taman dekat tempat penyaliban (Yohanes 19 :
40 -42 ).
Meskipun
Maria magdalena dan Maria yang lainnya lagi duduk didepan kubur Yesus (Matius
27 : 61) dan perempuan-perempuan yang
pernah datang bersama-sama dengan
Yesus dari Galilea juga melihat kubur itu dan melihat mayatnya dibaringkan
(Lukas 23 : 55 )
Tetapi
Maria magdalena dan Maria yang lain, juga perempuan-perempuan dari Galilea itu
kemudian pulang kerumah masing-masing untuk menyediakan rempah-rempah dan
minyak mur untuk perayaan paskah. Sedangkan Maria magdalena dan Maria yang lain
baru datang ke kubur itu lagi pada hari minggu pagi (Matius 28 : 1 )
5)
Pada waktu
Yusuf Arimatea mengambil “mayat” Yesus hari sudah malam (malam sabtu) dan para
penjaga belum lagi didatangkan. Keesokan harinya (hari sabtu) barulah imam-imam
kepala dan orang-orang Farisi menghadap
Pilatus dan meminta agar kubur Yesus dijaga.
“Kata Pilatus kepada mereka : “Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi
dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.
Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka mematerai
kubur itu dan menjaganya” (Matius 27 : 65 -66 )
6)
Kemudian pada
hari minggu dikabarkan bahwa Yesus telah berbangkit, karena didalam kuburnya
sudah tidak ada lagi (Baca : Matius 28 :
1- 7, Markus 16 : 1 – 8, Lukas 24 : 1 – 12 dan Yohanes 20 : 1 – 10 )
7)
Tetapi kemudian
diberitakan bahwa Yesus menemui murid-muridnya. Murid-muridnya tidak percaya
terhadap desas-desus tentang kebangkitannya dari orang mati. Karena itu Yesus
menegaskan lagi bahwa dia tidak/belum mati.
“Lihatlah
tanganku dan kakiku. Aku sendiri ini, rabalah
aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang
kamu lihat ada padaku” (Lukas 24 : 36-43).
KESIMPULANNYA :
Yesus tidaklah mati di (sewaktu) salib. Karena, apabila benar Yesus
mati disalib dan dibangkitkan diantara orang mati, maka wujudnya Yesus tidak
lagi jasmani tetapi sudah merupakan roh.
“Yesus menjawab mereka : “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti
kitab suci maupun kuasa Allah !
Karena
pada waktu kebangkitan orang tidak kawin
dan tidak dikawinkan melainkan hidup seeperti malaikat disorga”. (Matius 22 :
29 -30, Markus 12 : 25 dan Lukas 20 : 34 – 36 ).
Kalau setelah kebangkitannya dari antara orang mati itu Yesus
meemperlihatkan kepada murid-muridnya bahwa dirinya bukanlah roh, itu artinya
Yesus masih berupa makhluk jasmani (masih hidup seperti belum disalib). Makhluk rohani tidaklah ada
tulang dan dagingnya, serta tidak membutuhkan makanan, padahal Yesus waktu itu
justru memakan daging dihadapan murid-muridnya (Lukas 24 : 36 - 43 ).
KUNCINYA : terletak pada Yusuf Arimatea dan Pilatus. Mereka inilah yang
diduga menyelamatkan tubuh Yesus yang pingsan pada malam sabtu itu juga. Para
penjaga belum lagi datang, sehingga keduanya dapat memindahkan kembali tubuh
Yesus ketempat lain. Sebagai seorang yang kaya, mungkin saja Yusuf Arimatea
mengupah orang-orangnya untuk bergerak cepat melakukan tugas penyelamatan
tersebut.
Para imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi baru datang pada hari Sabtu. Tetapi tugas pemindahan dan
penyelamatan tubuh Yesus diselesaikan pada malam sabtu itu juga tentunya,
kesuatu tempat yang dirahasiakan.
Hari minggu kubur dibuka, tetapi Yesus sudah tidak ada lagi. Karena
sudah dipindahkan oleh orang-orang kepercayaan Yusuf Arimatea dan Pilatus.
Setelah luka-luka Yesus diobati, dan tubuhnya sudah agak pulih, maka barulah ia
(Yesus) menemui murid-muridnya untuk memberitahuakan keadaan yang sebenarnya.
Jadi berdasar teks-teks bible tersebut, adalah lebih tepat untuk
mempercayai kalau Yesus tidak mati ditiang salib.
15. Yesus dikuburkan selama 3 hari 3 malam sebelum berbangkit
(sesuai tanda nabi yunus)
Dalil-dali
yang sering dijadikan pembenaran :
“Pada
waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus :
“Guru, kami ingin melihat suatu tanda daripadamu”.
Tetapi
jawabnya kepada mereka : “Angkatan yang jahat dan tak setia ini menuntut suatu
tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab
seperti Yunus tinggal didalam perut ikan selama 3 hari 3 malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di rahim bumi 3 hari 3 malam”. (Matius 12 : 38 – 40 )
“Maka
atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus
tinggal didalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya”. (Yunus 1 : 17 )
Bantahan
dan komentar :
Mari kita rekonstruksi peristiwa penuh sejarah tersebut :
Yesus disalib pada hari jum’at jam 9 pagi (Markus 15 : 25 ).
Mulai pada jam 12.00 siang (hari jum’at) itu suasananya gelap
gulita (Matius 27 : 45 dan Markus 15 : 33 )
Pukul 15.00 (jam 3 sore) Yesus dinyatakan “meninggal” (Matius 27 :
46 dan Markus 15 : 34 )
Diperkirakan menjelang malam baru dikuburkan.
Kubur Yesus sudah kosong sebelum matahari terbit dihari minggu
(Matius 28 : 1 ).
Dengan demikian, Yesus tidak berada dirahim bumi selama 3 hari 3
malam, seperti halnya Yunus didalam perut ikan, melainkan hanya 1 hari 2 malam.
PEKAN
HARI RAYA PASKAH
|
HARI
|
MALAM
|
Jum’at : Dikubur setelah
matahari terbenam
|
--
|
1
malam
|
Sabtu :
Diperkirakan berada dalam kubur
|
1
hari
|
1
malam
|
Minggu :
Kubur Yesus sudh kosong sebelum matahari terbit
|
--
|
--
|
Jumlah
|
1
hari
|
2
malam
|
Dari fakta tersebut, maka doktrin kebangkitan dari kubur setelah
hari ketiga ( 3 hari 3 malam) tidak terbukti untuk Yesus.
Beranjak dari fakta ini, bahwa sebenarnya nubuwatan seperti “tanda
nabi Yunus” tidak tepat ditujukan kepada
Yesus, melainkan kepada Nabi terakhir sesudah Nabi Isa as (Yesus), yaitu Nabi Muhammad Saw ketika
berada didalam gua menghindari kejaran sewaktu berhijrah.
16. Tuhan telah menjadi manusia/daging
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Pada
mulanya adalah firman; firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
Ia
pada mulanya bersama-sama dengan Allah”. (Yohanes 1 : 1-2 )
“Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita”
(Yohanes
1 : 14 )
Bantahan
dan komentar :
Adalah saangat musykil/tidak masuk akal atau diluar logika kalau
Tuhan dapat dilihat oleh mata manusia, dapat diraba dan sebagainya karena telah
menjadi daging, menjadi manusia.
Yesus sendiripun mengatakan bahwa Tuhan itu tidak akan pernah dapat
dilihat manusia apalagi diraba oleh seorang makhluk.
“Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi anak tunggal
Allah, yang ada du pangkuan Bapa, dialah yang menyatakannya” (Yohanes 1 : 18 )
Yang lebih tepat adalah menyakini Yesus sebagai manusia yang
diangkat sebagai utusannya (rasul).
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus.
Aku
telah mempermuliakan Engkau dibumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang
Engkau berikan kepadaku untuk
melakukannya”. (Yohanes 17 : 3 – 4 )
“Tetapi aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada
kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaku,
ssupaya aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga kukerjakan sekarang, dan itulah
yang memeberi kesaksian tentang aku, bahwa Bapa yang mengutus aku.
Bapa
yang mengutus aku, Dia-lah yang bersaksi
tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suaraNya, rupa-Nya-pun tidak pernah kamu lihat”. (Yohanes 5 : 36-37 )
Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa rupaNya dapat dilihat, suaraNya
dapat didengar dan tubuhNya dapat diraba ? Padahal menurut Yesus sendiri,
kreteria Tuhan itu berbeda dengan makhluk apapun (Yohanes 5 : 37 )
Yohanes 20 : 17 memperkuat pembuktian bahwa Yesus bukanlah Tuhan,
sebagai berikut :
“Kata Yesus kepadanya :
“Janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi
pergilah kepada saudara-saudaraku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang
aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu”.
Dan didalam Roma 1 : 21 – 25 menyatakan bahwa Allah tidaklah dapat
diserupakan dengan makhluk yang tidak fana dengan gambaran-gambaran yang mirip
dengan manusia (apalagi menjadi manusia), burung-burung dan binatang-binatang
lainnya.
17. Penempatan patung Yesus, Bunda Maria dll
Dalil-dalil
yang sering dijadikan pembenaran :
“Maka
berfirmanlah Tuhan kepada Musa : “Buatlah ulang tedung dan taruhlah pada sebuah
tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.
Lalu
Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang
dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup”.
(Bilangan 21 : 8 – 9 )
“Dan
sama seperti Musa meninggikan ular dipadang gurun, demikian juga Anak Manusia
harus ditinggikan,
Supaya
setiap orang yang percaya kepadanya beroleh hidup yang kekal”. (Yohanes 3 :
14-15 )
“Dalam
tabut itu haruslah kau taruh loh hukum, yang akan kuberikan kepadamu.
Juga
engkau harus membuat tutup pendamaian
dari emas murni, 2 ½ hasta paanjangnya dan 1 ½ hasta lebarnya.
Dan
haruslah kau buat 2 kerub dari emas, kau buatlah itu dari emas tempaan, pada
kedua ujung tutup pendamaian itu.
Buatlah
satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana,
searah dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu diatas kedua
ujungnya.
Kerub-kerub
itu harus mengembangkan keduasayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya
menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap
muka kerub-kerub itu”.
(Keluaran
25 : 16 – 22 )
Bantahan
dan komentar :
Pada umumnya orang-orang kristiani meemperbolehkan menempatkan
patung-patung buatan yang menggambarkan Tuhan-Tuhan mereka dan orang-orang suci
mereka. Meskipun ada juga sebagian sekte yang tidak mau menempatkan
patung-patung apapun di gereja dan rumah-rumah mereka.
Sebenarnya banyak sekali ayat-ayat bible yang melarang penempatan
patung apalagi pembuatan dan penempatannya untuk pemujaan.
Beberapa diantaranya adalah :
“Janganlah kamu membuat disampingKu allah perak, juga allah emas
dan janganlah kamu buat bagimu” (Keluaran 20 : 23 )
“Terkutuklah orang yang mebuat patung pahatan atau patung tuangan,
suatu kekejian bagi Tuhan, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya
dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu harus menjawab : Amin !” (Ulaangan
27 : 15 )
Jadi orang yang membuat patung itu (baik berupa patung pahatan atau
pun patung tuangan) adalah terkutuk. Dan sama terkutuknya adalah orang yang
menempatkan patung itu untuk dipuja, dihormati, dimuliakan, dikeramatkan dan
sebagainya.
“Aku ini Tuhan, itulah namaKu, Aku tidak akan memeberikan
kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranKu kepada patung”. (Yesaya 42 : 8
)
VI. SEPUTAR MUKJIZAT YESUS
Pangkal
kesesatan agama kristen bermula dari mukjizat kelahiran Yesus yang “luar biasa”
dari sudut pandang manusia. Dari itu pula kemudian timbul anggapan-anggapan
yang menganggap bahwa yang dilahirkan itu juga tentulah sesuatu yang luar
biasa, sehingga sampai kepada pengkultusan yang luar biasa pula : menganggap
bahwa Yesus adalah Tuhan itu sendiri.
Dari
sudut pandang agama Islam, kelahiran Yesus bukanlah sesuatu yang luar biasa,
sebab ada yang lebih luar biasa daripada itu yaitu tentang penciptaan Adam.
Kalau Yesus kelahirannya adalah melalui kandungan ibunda Maria (Maryam) dengan
perantaraan Ruhul Kudus, maka penciptaan Adam oleh Allah Swt adalah sangat luar
biasa sebab tidak melalui hubungan
biologis dan proses mengandung karena tidak memiliki ayah dan ibu.
Kalau
mau ditilik dari segi mukjizat Yesus ini, sebenarnya kitab bible telah
memberikan jawaban nyata bahwasanya mukjizat yang ada pada Yesus sesungguhnya
terdapat pula pada nabi-nabi yang lain, bahkan lebih hebat dari Yesus sendiri.
Dibawah
ini adalah sebagian contoh bahwa mukjizat yang dimiliki Yesus dimiliki pula
oleh nabi-nabi yang lain. Misalnya :
1.
Lahir tanpa
hubungan biologis suami istri
“Kelahiran
Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibunya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia sudah mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup
sebagai suami istri”
(Matius 1 : 18
)
Bandingan
mukjizat dalam bible :
“Sebab
Malkisedik ini adalah Raja Salem dan Imam Allah Yang Maha Tinggi; ia pergi
menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dan mengalahkan raja-raja dan memberkati
dia.
Kepadanyapun
Abraham memberikan 1/10 dari semuanya. Menurut arti namanya Malkisedik adalah
pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
Ia
tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan
hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia
tetap menjadi imam sampai selama-lamanya”. (Ibrani 7 : 1 s/d 3 )
Komentar :
Semestinya
Malkisedik ini yang lebih patut dijadikan Tuhan dibandingkan Yesus, sebab
Malkisedik tidak bersilsilah, tidak berawal dan tidak berakhir (kekal) dan juga
Anak Allah.
Sedangkan
Yesus, menurut Matius 1 : 1 - 17 dan
Lukas 3 : 23
s/d 38 mempunyai silsilah kelahiran (keturunan). Dan
menurut Yohanes 19 ayat 33 diterangkan bahwa Yesus mati kena tombak prajurit.
Artinya Yesus punya awal dan berakhir ( tidak kekal ).
2.
Terangkat ke
sorga
“Sesudah
Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah”.
(Markus 16
: 19 )
Bandingan
mukjizat dalam bible :
“Pada
waktu itu mendekatlah rombingan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta
berkata kepadanya : “Sudahkan engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu (Elia)
akan diambil daripadamu oleh Tuhan terangkat ke sorga ?” Jawabnya : “Aku juga tahu,
diamlah !”
(II
Raja-Raja 2 : 1 s/d
18 )
3.
Dapat
menghidupkan orang mati
“Setelah ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati
diusung keluar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan
banyak orang dari kota menyertai janda itu.
Dan
ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan, lalu ia
berkata kepadanya : “Jangan menangis !”
Sambil menghampiri usungan itu ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung
berhenti : Ia berkata : “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu : bangkitlah !”
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus
menyerahkannya kepada ibunya”.
(Lukas
7 : 12 - 15 )
Bandingan
mukjizat dalam bible :
“Pada
suatu kali orang sedang menguburkan mayat, ketika mereka melihat gerombolan
datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan
demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan
bangun berdiri”.
(II
Raja-Raja 13 : 21 )
Komentar
:
Dibandingkan
dengan Yesus, tentu lebih hebat mukjizat Elisa, sebab Elisa yang sudah mati
tinggal tulang belulang masih bisa menghidupkan orang yang juga sudah mati.
Kenapa
Elisa tidak dijadikan Tuhan seperti Yesus ? Sebenarnya tidak saja Yesus ataupun
Elisa yang dapat menghidupkan orang mati, tetapi juga Elia (Baca I Raja-Raja
17 :
17 s/d 23 )
Kesemuanya
itu tentu bukan kehebatan manusia, melainkan atas kehendak dan izin (perkenan)
dari Allah sebagaimana disebutkan didalam Yohanes 5 : 21
“Sebab
sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang
mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa
yang dikehendaki-Nya (oleh Bapa)”.
4.
Dapat
menyembuhkan orang buta jadi melihat
“Setelah
Yesus masuk kedalam sebuah rumah, datanglah ke-2 orang buta itu kepadanya dan
Yesus berkata kepada mereka : “Percayakah kamu bahwa aku dapat melakukannya ?”
Mereka menjawab “ “Ya tuhan, kami
percaya “. Lalu Yesus menjamah mata
mereka sambil berkata “ “Jadilah kepadamu menurut imanmu”.
Maka
melek (melihat) lah mata mereka”. (Matius 9 :
28 - 30 )
Bandingan
mukjizat dalam bible :
“Lalu
berdo’alah Elisa : “Ya Tuhan : “Bukalah kiranya matanya supaya ia melihat”.
Maka
Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat” (ayat 17)
“Segera
sesudah mereka sampai ke Samaria, berkatalah Elisa : “Ya Tuhan, bukalah mata
orang-orang ini, supaya mereka melihat”
Lalu
Tuhan membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada
ditengah-tengah Samaria” (ayat 20)
Komentar
:
Sama
seperti Yesus, Elisa pun dapat menyembuhkan orang yang buta sehingga dapat kembali
melihat.
Bahkan
Elisa mampu membutakan mata orang-orang yang melihat :
“Ketika
orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada tuhan : “Butakanlah kiranya mata orang-orang
ini.” Maka dibutakanNyalah mata mereka,
sesuai dengan do’a Elisa”.
(II
Raja-Raja 6 : 18 )
Sedangkan
mukjizat seperti ini tidak terdapat pada Yesus.
5.
Dapat
menyembuhkan penyakit lepra/kusta
“Seorang
yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut dihadapannya ia
memohon bantuannya, kataanya : “Kalau engkau mau, engkau dapat mentahirkan
aku”.
Maka
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan, lalu ia mengulurkan tangannya, menjamah
orang itu dan berkata kepadanya : “Aku mau, jadilah engkau tahir”.
Seketika
itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan menjadi tahir”. (Markus 1 :
40 s/d 42 )
Bandingan
mukjizat dalam bible :
Dalam
teks berikut disebutkan bahwa Elisa dapat menyembuhkan Naaman, panglima raja
Aram yang berpenyakit kusta.
“Tetapi
pengawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya : “Bapak,
seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan
melakukannya / Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu : “Mandilah dan
engkau akan menjadi tahir”.
Maka
turunlah ia membenamkan dirinya 7 kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan
perkataan Abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang
anak dan ia menjadi tahir:.
(II
Raja-Raja 5 : 10 – 14 )
6.
Dapat memberi
makan orang banyak dengan sedikit roti
“Lalu
disuruhnya orang banyak itu duduk dirumput. Dan setelah diambilnya 5 roti dan 2
ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu
memecah-mecaahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridnya, lalu
murid-muridnya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya
makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang
sisa, 12 bakul penuh”. (Matius 14 :
13 s/d 21 )
Baca
juga : Markus 6 : 30 - 44,
Lukas 9 : 10 – 17 dan
Yohanes
6 : 1 – 13.
Bandingan
mukjizat dalam bible :
“Datanglah
seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi Abdi Allah roti hulu hasil,
yaitu 20 roti jelas serta gandum baru
dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa : “Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan”.
Tetapi
pelayannya itu berkata : “Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan 100
orang ?
Jawabnya
: “Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah
firman Tuhan : Orang akan makan, bahkan
akan ada sisanya”.
Lalu
dihidangkanlah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai
dengan firman Tuhan”.
(II
Raja-Raja 4 : 42 – 43 )
7.
Mukjizat-mukjizat
Yesus lainnya :
a.
Dapat meredakan
angin ribut
(Matius
8 : 23 - 27, Markus
4 : 35 – 41 dan Lukas 8 : 22-25 )
b.
Dapat
menyembuhkan orang yang kerasukan setan
(Matius 8 : 28 -
34, Markus 5 : 1 -
20, dan Lukas 8 : 26 – 39)
c.
Menyembuhkan
orang bisu
(Matius 9
: 32 – 34 )
d.
Menyembuhkan
orang lumpuh
(Matius
9 : 1-8, Markus 2 : 1-12 dan
Lukas 5 : 17-26 )
e.
Berjalan di
atas air
(Matius
14 : 22-23, Markus 6 : 45-52 dan Yohanes
6 : 16-21 )
Bandingan mukjizat nabi
lainnya dalam bible :
a.
Elia dapat
memberitahukan waktu kematian Ahazia
(II
Raja-Raja 1 : 1 – 18)
b.
Elisa dapat menyekatkan
air di Yerikho, sehingga tidak ada lagi kematian atau keguguran bayi
(II
Raja-Raja 2 : 19 – 22 )
c.
Elisa dapat
menawarkan makanan yang diracun
(II
Raja-Raja 4 : 38-41 )
d.
Elisa dapat
membutakan orang-orang yang melihat
(II
Raja-Raja 6 : 18 )
e.
Elisa dapat
membuat kapak yang tenggelam jadi mengapung
(II
Raja-Raja 6 : 1 – 7 )
VII.
SIFAT YANG TIDAK LAYAK BAGI TUHAN
“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan
jin itu sekutu bagi Allah, Padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan
mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak
laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha suci
Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.” (Qs. Al-An’am (6)
: 100 )
“Maha suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan
dari apa yang mereka sifatkan” (Qs. Ash-Shaffat (37) : 180 )
“Maha suci Tuhan yang Empunya langit dan bumi,
Tuhan yang Empunya 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.” (Qs. Az-Zukhruf
(43) : 82 )
Berikut penyifatan bible yang tidak layak bagi Tuhan:
1.
Tuhan mempunyai
silsilah
“Inilah
silsilah Yesus Kristus, anak Daud, Anak Abraham.
Abraham
memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan
Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan
saudara-saudaranya…. dst.
Eliud
memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan
Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf, suami
maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus”.
(Matius
1 : 1
s/d 16 )
2.
Tuhan mempunyai
tempat kelahiran
“Sesudah
Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah
orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem, dan bertanya-tanya : “Dimanakah Dia,
Raaja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ? Kami telah melihat bintang-nya di
timur dan kami datang untuk menyembah dia”.
(Matius
2 : 1 – 2 )
3.
Tuhan dapat
diperdaya oleh iblis
“Maka
Yesus di bawa oleh roh ke padang gurun untuk dicobai iblis”. (Matius 4 ; 1
)
4.
Tuhan merasa
lapar
“Dan
setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya laparlah Yesus”. (Matius 4
: 2 )
“Pada
pagi-pagi hari dalam perjalanannya kembali ke kota, Yesus merasa lapar”. (
Matius 21 : 18 )
5.
Tuhan tertidur
“Sekonyong-konyong
mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang,
tetapi Yesus tidur,
Maka
datanglah murid-muridnya membangunkan dia, katanya : “Tuhan, tolonglah, kita
binasa”. (Matius 8 : 24-25 )
6.
Tuhan tidak
senang perdamaian
“Jangan
kamu menyangka, bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi; aku datang
bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan
orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu
mertuanya; dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”. (Matius 10 : 34
- 35 )
7.
Tuhan senang
bersantai
“Pada
hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah
orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni dia, sehingga ia naik ke perahu dan duduk di situ,
sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai”.
(Matius
13 : 1 – 2 )
8.
Tuhan berdo’a
untuk keselamatan diri sendiri
“Dan
setelah orang banayak itu disuruhnya pulang, Yesus lalu naik ke atas bukit
untuk berdo’a seorang diri. Ketika itu hari sudah malam, ia sendirian di situ”.
(Matius 14 : 23 )
“Maka
ia maju sedikit, lalu sujud dan berdo’a, katanya : “Ya, BapaKu, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripadaku, tetapi janganalah seperti
yang kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki”. (Matius 26 : 39 )
9.
Tuhan tidak
ingin diri-Nya diketahui
“Lalu
Yesus melarang murid-muridnya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa
ia mesias”.
(Matius
16 : 20 )
10. Tuhan membayar bea dan pajak
“Ketika
Yesus dan murid-muridnya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah
kepada Petrus dan berkata : “Apakah gurumu tidak membayar bea 2 dirham itu ?”
Jawabnya
: “Memang membayar”. (Matius 117 : 24 –
25 )
11. Tuhan marah dan mengamuk
“Lalu
Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman
Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku=bangku pedagang
merpati”.
(Matius
21 : 12 )
12. Tuhan tidak tahu hari kiamat
“Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat disorga
tidak, dan anakpun tidak, hanya Bapa sendiri”. (Matius 24 : 36 )
13. Tuhan ditangkap manusia
“Orang
yang menyerahkan dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka : “Orang yang
akan kucium, itulah dia, tangkaplah dia “.
Dan
segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata : “Salam Rabi,” lalu mencium dia.
Tetapi
Yesus berkata kepadanya : “Hai teman, untuk itulah engkau datang ?” Maka
majulah mereka memegang Yesus dan menangkapnya”. (Matius 26 : 48 – 50 )
14. Tuhan bersedih seperti mau mati
“Lalu
katanya kepada mereka : “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan aku “.
(Matius
26 : 38 )
15. Tuhan dihukum mati
“Maka
imam besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata : “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi ? Sekarang
telah kamu dengar hujatnya. Bagaimana pendapat kamu?”
Mereka
menjawab dan berkata : “Ia harus dihukum mati”.
(Matius
26 : 65 – 66 )
16. Tuhan dihajar dan diludahi bagai maling
“Lalu
mereka meludahi mukanya dan meninjunya,
orang-orang lain memukul dia, dan berkata : “Cobalah katakan kepada kami, hai
mesias, siapakah yang memukul engkau ?” (Matius 26 : 67-68)
“Mereka
meludahinya dan mengambil buluh itu dan
memukulkannya kekepalanya”. (Matius 27
: 30 )
17. Tuhan dapat dibelenggu (diborgol)
“Ketika
hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan
mengambil keputusan untuk membunuh Yesus, mereka lalu membelenggu dia (yesus),
lalu membawanya dan menyerahkannya kepada Pilatus, wali negeri itu”.
(Matius
27 : 1-2)
18. Tuhan masuk penjara dan orang yang jahat dibebaskan
“Tetapi
oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta
supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
Wali
negeri menjawab dan berkata kepada mereka : “Siapa diantara kedua orang itu
yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu ?”
Kata mereka : “Barabas”.
Kata
Pilatus kepada mereka : “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut kristus ?” Mereka
semua berseru : “Ia harus disalibkan !” (Matius 27 : 15 – 26 )
19. Tuhan tidak mampu membuat pohon berbuah
“Dekat
jalan ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi ia tidak mendapat apa-apa
pada pohon itu selain daun-daun saja.
Katanya
kepada pohon itu : “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya !” Dan
seketika itu juga keringlah pohon ara itu “.
(Matius
21 : 19 )
20. Tuhan kerasukan syetan (Balzebul) dan tidak waras lagi
“Kemudian
Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula,
sehingga makanpun mereka tidak dapat.
Waktu
kaum keluarganya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil dia, sebab
kata mereka ia tidak waras lagi.
Dan
ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata : “Ia kerasukan Balzebul,”
dan : “Dengan penghulu setan ia mengusir setan”. (Markus 3 : 20
– 22 )
21. Tuhan mengeluh
“Lalu
muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobaik
dia mereka meminta daripadanya suatu tanda dari sorga.
Maka
mengeluhlah ia dalam hatinya dan berkata : “Mengapa angkatan ini meminta tanda
? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini, sekali-kali tidak
akan diberi tanda”. (Markus 8 : 11 – 12 )
22. Tuhan mengendarai keledai
“Lalu
mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian
mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya”. (Markus 11 : 7 )
23. Tuhan butuh makanan dan minuman
“Dan
ketika Yesus dan murid-muridnya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap
berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata : “Ambillah, inilah tubuhku”.
Sesudah
itu ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan
mereka semuanya minum dari cawan itu”. (Markus 14 : 22- 23 )
24. Tuhan sebagai orang durhaka
“Hari
jam 9 ketika ia disalibkan, dan alasan mengapa ia dihukum disebut pada tulisan
yang terpasang disitu : “Raja orang yahudi”.
Bersama
dengan dia disalibkan 2 orang penyamun,
seorang disebelah kanannya dan seorang disebelah kirinya.
Demikianlah
genaplah nas al-kitab yang berbunyi : “Ia akan terhitung diantara orang-orang
durhaka”.
25. Tuhan mati (menyerahkan nyawa)
“Lalu
berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawanya. Ketika itu
tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan
yang berdiri berhadapan dengan dia melihat matinya demikian, berkatalah ia :
“Sungguh, orang ini adalah Anak Allah !” (Markus 15 : 37 – 39 )
26. Tuhan punya jenis kelamin
“Ketika
mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
Dan
ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin, dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka dirumah penginapan”. (Lukas 2 : 6 – 7 )
27. Tuhan bersunat (dikhitan)
“Dan
ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu
nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibunya”. (Lukas 2 : 21 )
28. Tuhan bertumbuh berkembang
“Dan
Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatnya dan besarnya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia”.
(Lukas
2 : 52 )
29. Tuhan diperanakkan
“Hari
ini telah lahir bagimu juru selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan
inilah tandanya bagimu : kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan
lampin dan terbaring didalam palungan”.
(Lukas
2 : 11-12 )
30. Tuhan menyusu
“Ketika
Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banayak
dan berkata kepadanya : “Berbahagialah ibu yang telah mengandung engkau dan
susu yang telah menyusui engkau”. (Lukas 11 :
27 )
31. Tuhan tidur digunung
“Pada
siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari ia keluar dan
bermalam digunung yang bernama bukit Zaitun “
(Lukas
21 : 37 )
32. Tuhan gentar pada malaikat
“Maka
seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan
kepadanya.
Maka
ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdo’a. Peluhnya menjadi
seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah”
(Lukas
22 : 43-44)
33. Tuhan seperti hantu
“Dan
sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri
ditengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka : “Damai sejahtera bagi kamu
!”
Mereka
terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
Akan
tetapi ia berkata kepada mereka : “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya
timbul keragu-raguan didalam hati kamu ?
Lihatlah
tanganku dan kakiku ; Aku sendirilah ini; rabalah aku dan lihatlah, karena
hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaku”. (Lukas 24 :
36 - 39 )
34. Tuhan hanya untuk suatu kelompok
“Kata
Natanael kepadanya : “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel !”
(Yohanes 1 : 49 )
“Dan
Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib, bunyinya : “Yesus,
orang Nazaret, Raja orang Yahudi”.
(Yohanes
19 : 19 )
35. Tuhan merasa letih
“Disitu
terdapat sumur Yakub; Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu ia duduk
di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas”. (Yohanes 4 : 6 )
36. Tuhan menangis
“Maka
menangislah Yesus “. (Yohanes 11 : 35 )
37. Tuhan takut dibunuh
“Sesudah
itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena disana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhnya”. (Yohanes 7 : 1 )
38. Tuhan diinterograsi dan ditampar
“Mengapakah
engkau menanyai aku ? Tanayailah mereka, yang telah mendengar apa yang
kukatakan kepada mereka. Sungguh mereka tahu apa yang telah kukatakan”.
Ketika
ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri disitu menampar mukanya
sambil berkata : “Begitukah jawabmu kepada imam besar”. (Yohanes 18 : 21-23 )
39. Tuhan belajar dari pengalaman
“Dan
sekalipun ia adalah anak, ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
dideritanya”. (Ibrani 5 : 8 )
40. Tuhan kalah bergumul dengan manusia
“Bertanyalah
orang itu kepadanya : “Siapakah namamu ?” Sahutnya : “Yakub”.
Lalu
kata orang itu : “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israil, sebab
engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang”. (Kejadian
32 : 27-28 )
41. Tuhan menyesal
“Ketika
dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar dibumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Maka menyesallah
Tuhan, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hatinya”.
(Kejadian
6 : 5 – 6 )
42. Tuhan lebih rendah dari malaikat
“Tetapi
dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada
malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaaan maut
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah ia
mengalami maut bagi semua manusia”. (Ibrani 2 : 9 )
43. Tuhan anak seorang tukang kayu
“Bukankah
ia ini tukang kayu, anak maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon ? Dan
bukankah saudara-saudaranya yang perempuan ada bersama kita ?” Lalu mereka
kecewa dan menolak dia”. (Markus 6
: 3 )
44. Tuhan mencari/melamar pekerjaan
“Ketika
Yesus memulai pekerjaannya, ia berumur kira-kira 30 tahun dan menurut anggapan
orang, ia adalah anak Yusuf, anak Eli”.
(Lukas 3 : 23 )
45. Tuhan tidak mampu mengerjakan tugasnya sendiri
“Maka
Yesus menjawab mereka, katanya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya anak tidak
dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri, jikalau tidak ia melihat bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan bapa, itu juga yang dikerjakan anak”.
(Yohanes
5 : 19 )
46. Tuhan dapat diangkat/dilantik
“Jadi
seluruh kaum Israil harus tahu dengan
pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan
dan Kristus “ (Kisah Para Rasul 2 : 36 )
“Maka
datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya”
(Matius 3 : 13 )
47. Tuhan
menjalankan syari’at (ibadah)
“Lalu
ia berkata kepada murid-muridnya : “Duduklah disini, sementara aku pergi ke
sana untuk berdo’a”. (Matius 26 : 36 )
“Pada
waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdo’a dan semalam-malaman ia berdo’a
kepada Allah” (Lukas 6 : 12 )
48. Tuhan mengambil tanpa izin pemiliknya
“Dan
jika ada orang mengatakan kepadamu : Mengapa kamu lakukan itu, jawablah :
“Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini”. (Markus 11 :
1-3 )
49. Tuhan berjenis kelamin
“Ia
akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus….” (Matius 1
: 21 )
“Tetapi
tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus”. (Matius 1 : 25)
50. Tuhan kawin
“Aku
akan menjadikan engkau istriKu untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan
engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih
sayang”.
(Hosea 2 : 18
)
51. Tuhan
masuk daftar sensus penduduk
“Pada
waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
(mensesnsus) semua orang di seluruh dunia…..
Ketika
mereka disitu tibalah waktunya bagi maria untuk bersalin, dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki”. (Lukas 2 : 1 –
7 )
52. Tuhan dikafani sebelum dikubur
“Yusufpun
membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan
mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan dia didalam kubur yang
digali didalam bukit batu, kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu”.
(Markus
15 : 46 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar