KATA PENGANTAR
Aqidah
atau keimanan adalah harta kekayaan yang tidak ternilai harganya. Seandainya,
semua kekayaan yang kita miliki lenyap seketika, dan hanya menyisakan satu
karunia keimanan saja, maka akan selamat sejahteralah kita.
Karena
teramat berharganya nilai keimanan tersebut, maka seyogianya harus kita jaga
jangan sampai terlepas, atau digantikan dengan aqidah yang lain, selain aqidah
Islam.
Buku
ini dibuat, ditengah-tengah adanya upaya pemurtadan terhadap orang-orang Islam,
terutama didalam lingkungan kampus,seperti yang pernah pemulis saksikan, para
aktifis mahasiswa kristen sangat getol menjalankan missinya dengan berbagai
cara.
Perkenalan
penulis dengan dunia kristologi beranjak dari kegiatan Basic Training yang
diselenggarakan oleh HMI Komisariat di tahun 1985. Dimana salah satu materi
yang diberikan adalah masalah Kristologi. Kemudian dengan berbekal sebuah kitab
“Bible” mulailah penulis mempelajarinya secara otodidak.
Terima
kasih kepada Bapak Drs. Yusriansyah, Bapak Drs. Thohir Luth, Bapak Drs. Manan
Idris dan Bapak Drs. Syahminan Zaini yang telah membuka pencerahan melalui
makalah-makalahnya dalam acara Basic Training dan Kuliah Ramadhan Kampus (KRK)
tersebut.
Buku
ini diharapkan dapat menjadi bekal debat
secara ma’ruf, sekaligus sebagai benteng (Barzah) terhadap aqidah yang kita
anut.
Penulis
menyadari, buku ini mempunyai banyak kekurangan, karena itulah penulis
mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan di masa mendatang, agar ia
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kaum muslimin.
Semoga
Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, serta
memelihara aqidah atau keimanan kita sepanjang masa. Amiin.
DAFTAR ISI
Panduan Tentang
Debat
i.
Sekilas pandang al-Kitab
ii.
Kontradiksi ayat-ayat Bible
iii.
Pribadi Paulus dan ajarannya
iv.
Pengakuan-Pengakuan Yesus
v.
Pokok-pokok Theologi gereja/ kristiani
vi.
Seputar mukjizat Yesus
vii.
Sifat yang tidak layak bagi Tuhan
viii.
Pelecehan terhadap kesucian para Nabi
ix.
Hukum-hukum yang mestinya berlaku
x.
Sekitar penambahan dan penghapusan ayat-ayat bible
xi.
Konsepsi Islam (al-Qur’an) tentang permasalahan kristiani
Pustaka Pendukung
PANDUAN
TENTANG DEBAT
Dari al-Qur’an:
Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs. An-Nahl (16) : 125 )
Tidak ada
paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui. (Qs. Al-Baqarah (2) : 256 )
Janganlah kamu
disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; Sesungguhnya mereka
tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah
berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di
hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.
Sesungguhnya
orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat
memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih. (Qs.
Ali Imran (3) : 176-177 )
Itu lebih dekat
untuk (menjadikan Para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang
sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan
dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah. dan bertakwalah
kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik. (Qs. Al-Maidah (5) : 108 )
Sesungguhnya
orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah serta
memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat
memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. dan Allah akan menghapuskan (pahala)
amal-amal mereka. (Qs. Muhammad (47) : 32 )
Dari Bible :
Ujilah segala
sesuatu dan peganglah yang baik.
Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan (1 Tesalonika 5 : 21-22)
Untuk
mengetahui hikmat dan didikan,Untuk mengerti kata-kata yang bermakna,Untuk
menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan
kejujuranUntuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tidak berpengalaman, dan
pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda – baiklah orang bijak
mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh
bahan pertimbangan – (Amsal 1 : 2-5)
Segala tulisan
yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran (
II Timotius 3 : 16)
Kasih tidak
berkesudahan, nubuat akan berakhir bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak
sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap. ( I Korintus 13 : 8 – 10)
Jika ya,
hendaklah kamu katakan : ya Jika tidak, hendaklah kamu katakan : tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari
si jahat. (Matius 5 : 37)
Segala yang kuperintahkan kepadamu
haruslah kamu lakukandengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun
menguranginya. (Ulangan 12 : 32)
Satu hukum
berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing
maupun bagi orang Israil asli, sebab Akulah
Tuhan, Allahmu. (Imamat 24 : 22)
I. SEKILAS PANDANG AL-KITAB
Agama
kristen mempunyai kitab suci yang disebut mereka Bibile. Bible terdiri dari 2
buah kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (Old Testamen) dan Kitab Perjanjian
Baru (New testamen).
Kitab
perjanjian lama ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum kedatangan Yesus.
Menurut keyakinan kristiani, kitab-kitab perjanjian lama tersebut merupakan
atau terdiri atas tulisan Musa, tulisan Daud dan tulisan nabi-nabi yang lain.
Kata
“Bible” diserap dari bahasa latin “Biblia”. Tetapi asal kata ini dalam bahasa
Yunani adalah “(to) biblion”, yang jamaknya : “(ta) biblia, yang berarti
kitab-kitab (Stefan Leks, “Al-Kitab untuk Anda”, halaman 7).
Perjanjian
Lama berisi 39 buah kitab. Berbeda
dengan Protestan, didalam Kitab Perjanjian Lama Katolik, Kitab Rut tidak ada,
sebaliknya kalangan katolik menambahkan pula kitab-kitab sambungan Daniel.
Makabe I dan II, Ensiklik I dan II, Barukh, Thabiah dan Yahudiah, sehingga
kitab Perjanjian Lama Katolik mempunyai 46 buah kitab-kitab, sedang Protestan
hanya mengakui 39 kitab-kitab.
Adapun
Perjanjian baru ialah kitab-kitab atau tulisan-tulisan yang datangnya sesudah
diutusnya nabi Isa as (Yesus). Tepatnya ditulis sesudah Yesus diangkat ke
sisi-Nya, atau setelah Yesus mati disalib (menurut kepercayaan kristen)
berpuluh-puluh tahun setelah peristiwa tersebut terjadi.
Perjanjian
Baru terdiri atas 2 bagian, yaitu injil-injil dan surat-surat kiriman, semuanya
berjumlah 27 kitab.
Selengkapnya
isi al-Kitab adalah sebagai berikut :
KITAB
PERJANJIAN LAMA
(OLD
TESTAMEN)
|
KITAB
PERJANJIAN BARU
(NEW
TESTAMEN)
|
1.
Kejadian
2.
Keluaran
( no.
1-6
3.
Imamat
Kitab Taurat)
4.
Bilangan
5.
Ulangan
6.
Yosua/Yusak
7.
Hakim-Hakim
8.
Rut
(Dilingkungan Katolik tidak dipakai)
9.
I Samuel
10.
II
Samuel
11.
I Raja-Raja
12.
II
Raja-Raja
13.
I Tawarikh
14.
II
Tawarikh
15.
Ezra
16.
Nehemia
17.
Ester
18.
Ayub
19.
Mazmur
(Kitab Zabur)
20.
Amsal
Sulaiman
21.
Pengkhotbah
22.
Kidung
Agung
23.
Yesaya
24.
Yeremia
25.
Ratapan
26.
Yehezkiel
27.
Hosea
28.
Yoel
29.
Amos
30.
Obaja
31.
Yunus
32.
Mikha
33.
Nahum
34.
Habakuk
35.
Zefanya
36.
Hagai
37.
Zakharia
38.
Maleakhi
39.
Daniel
Tambahan
Pemakaian kitab didalam lingkungan Katolik :
40.
Sambungan
Daniel
41.
Makabe I
42.
Makabe II
43.
Ensiklik I
44.
Ensiklik II
45.
Barukh
46.
Thobiah
47.
Yahudiah
|
1.
Matius (no.
1-4
2.
Markus Kitab
Injil)
3.
Lukas
4.
Yohanes
5.
Kisah
Para Rasul
6.
Roma
7.
I Korintus
8.
II
Korintus
9.
Galatia
10.
Efesus (
no. 6-17
11.
Filipi
Surat Kiriman
12.
Kolose Paulus)
13.
I Tesalonika
14.
II
Tesalonika
15.
I Timotius
16.
II
Timotius
17.
Titus
18.
Filemon
19.
Ibrani
20.
Surat
Yakobus
21.
Surat
Petrus I
22.
Surat
Petrus II
23.
Surat
Yohanes (yahya) I
24.
Surat
Yohanes (yahya) II
25.
Surat
Yohanes (yahya) III
26.
Surat
Yudas (Yehuda)
27.
Wahyu
kepada Yohanes.
|
SEJARAH KITAB TAURAT DAN
ZABUR (PERJANJIAN LAMA)
Untuk
dapat memahami perjanjian lama, mau tidak mau harus memahami sejarah. Dan
sejarahnya haruslah berangkat dari kepemimpinan Nabi Musa as.
Sejarah
terbentuknya Perjanjian Lama, secara kronologis menurut beberapa ahli sejarah
dapat diamati pada pentahapan-pentahapan sebagai berikut :
-
Periode Musa as
Sewaktu bangsa Israel berada dibawah kekuasaan Fir’aun, tampillah
nabi Musa as untuk membebaskannya. Dalam sejarah tercatat Raja Fir’aun di Mesir
mati tenggelam dilautan, ketika berupaya mengejar Nabi Musa dan
pengikut-pengikutnya. Namun mayat Fir’aun sendiri diketemukan dan sekarang
berada di museum Mesir.
Al-Qur’an mengabadikan peristiwa tersebut
dalam sebuah ayat :
“Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut,
lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak Menganiaya
dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam
berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang
dipercayai oleh Bani Israil, dan saya Termasuk orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah)".
Apakah sekarang (baru kamu percaya), Padahal Sesungguhnya kamu
telah durhaka sejak dahulu, dan kamu Termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami. (Qs.Yunus (10)
: 90 – 92 )
Setelah peristiwa tersebut, nabi Musa membawa ummatnya ke
palestina. Dalam perjalanan menuju Palestina tersebut, beliau dipanggil untuk
bermalam dibukit Thursina selama 40 hari. Pada hari terakhir, turunlah wahyu
Allah yang berisi 10 hukum Tuhan (The Ten Commandment) yang wajib ditaati,
yaitu sebagaimana termaktub didalam Kitab Keluaran 20 : 1
s/d 17.
-
Periode Daud as
dan Sulaiman as (abad X M)
Setelah Nabi Musa as, maka pemimpin bani israil yang menonjol
adalah Nabi Daud as dan Nabi Sulaiman
as. Kerajaan Israil mencapai puncak
kejayaan dibawah kepemimpinan nabi daud as; yang kemudian dilanjutkan dengan
putranya, nabi Sulaiman as (Salomo).
Pada peride ini 10 Hukum Tuhan dan wahyu-wahyu lainnya yang
terhimpun dalam taurat Musa ditaati dan dijaga serta disimpan dalam peti Tabut
(Tabernakel) yang hanya boleh dibaca oleh para rahib (pendeta) dan kaum
bangsawan saja.
Pada periode ini, segala nyanyian-nyanyian,bentuk-bentuk pujian dan
budaya-budaya masyarakat mulai dicatat, tetapi masih merupakan bagian terpisah
dari kitab Taurat.
Pada pertengahan peride ini, terdapat teks “Yahwist”, dimana didalam
Taurat Tuhan dipanggil dengan nama
Yahweh.
-
Periode Elia
dan Elisa (Nabi Ilyas as dan Ilyasa as) (abad IX SM)
Kemudian tongkat kepemimpinan beralih kepundak Elia (Nabi Ilyas
as) dan Elisa (Nabi Ilyasa as). Pada
periode ini, Israil terbagi 2, sebagai akibat meninggalnya Nabi daud dan Nabi
Sulaiman, menyebabkan para pemimpin saling berebut pengaruh.
Kerajaan
Israil terpecah 2, yaitu Kerajaan Utara (Israil) dengan ibukota samaria, dan
Kerajaan Selatan (Yudea) dengan ibukota Yerusalem. Di Kerajaan Utara (Israil)
pengaruh pengajaran Elia dan Elisa sangat kuat.
Pada masa ini terdapat teks “Ilohist”, dimana dalam tulisan-tulisan
Tuhan dipanggil dengan nama Elohim.
Diperkirakan pada masa ini, kitab Yusak dan Hakim-Hakim ditulis
orang.
-
Periode
Nabi-Nabi pengiring (abad VIII
SM)
Pada masa ini pengajaran nabi-nabi seperti Amos dan Hosea di Israil
(Kerajaan Utara) serta Isaiah dan Mikha
di Yudea (Kerajaan Selatan) ditulis orang. Dan diperkirakan pada periode ini
pula, pasal (Kitab) Yesaya ditulis.
-
Periode
penghimpunan kitab (abad VII SM)
Pada masa ini Kerajaan Samaria menduduki negara Israil. Warisan
keagamaan diambil alih oleh Kerajaan Yudea.
Pada periode (abad) ini orang mulai menggabungkan tulisan-tulisan
teks Yahwist (dizaman nabi daud dan Sulaiman)
dan teks Elohist (di zaman nabi Elia dan
Elisa) menjadi satu kesatuan. Maka dengan demikian, tersusunlah sudah kitab
Tauraty, yang meliputi Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab para Imam (Imamat)
dan Kitab Bilangan. Kitab Ulangan juga dibukukan pada periode ini.
-
Periode
Babylonia (abad VI SM)
Pada masa ini, Raja Babylonia, Nebukadnezer menguasai Israil. Semua
kitab-kitab orang Yahudi dirampas dan dimusnahkan. Mereka juga merusak agama
dengan memasukkan ajaran dewa-dewa kafir Molokh dan penyembahan tuhan roh kudus menyerupai burung merpati,
hjasil karya Raja Hamurabbi.
Akibat pembuangan (pengusiran) terhadap orang-orang Israil oleh
Raja Babylonia, maka beberapa pemimpin bangkit untuk membimbing ummat yang
terbuang, diantaranya adalah Yehezkiel. Pengajaran-pengajaran banyak memberi
bermanfaat.
Pada abad ini juga (tahun
636 SM) Kerajaan Mesopotamia
menguasai Israil. Akibat konflik kepentingan, dipertengahan abad ini pula
Jeremia mati dibunuh. Tetapi beberapa bagian dari nasehat-nasehat dan
pengajaran-pengajarannya sempat dihimpun oleh Barukh.
-
Periode
Penyusunan Kembali Kitab (abad V SM)
Kerajaan Yudea pada masa pemerintahan Yoahim diserang dan diduduki
oleh raja Nebukadnezer dari babylonia. Pada tahun 586 SM Bani Israil ditindas dan kitab tabut
(tabernakel) juga ikut dirampas dan dibakar bersama-sama tempat suci lainnya.
Tahun 539 SM, Raja Cyrus dari Negeri persia yang dapat menaklukan
Babylonia memberikan izin kepada orang-orang Israil yang melarikan diri
dipengasingan untuk kembali pulang kenegerinya setelah lebih dari 50 tahun
hidup terombang-ambing dalam pengungsian.
Setelah pengasingan yang berakhir tahun 538 SM, peran kenabian
dipegang oleh Hagai dan Zakaria serta Malakhi. Pada penghujung periode (abad)
ini kitab Yehizkiel dihimpun dan dibukukan setelah ia meninggal.
Kemudian pada tahun 515 SM para pemimpin-pemimpin agama terkemuka
Israil bermusyawarah untuk menyusun kembali naskah-naskah kitab Taurat yang
hilang akibat penindasan Raja Nebukadnezer.
-
Periode
Pelengkap (abad IV SM - abad
II SM)
Fasal (Kitab) Amsal Sulaiman dan
Ayyub diperkirakan ditulis pada tahun 400 atau 500 SM.
Fasal Pengkhotbah ditulis pada abad III SM. Pada abad ini sudah
ada 3 teks berbahasa Ibrani, yaitu Teks
Massorethique, Teks untuk terjemahan Yunani dan Teks Kitab taurat Samaria.
Pada tahun 300 SM (abad III SM) 70 orang ahli bahasa menterjemahkan
teks/naskah-naskah yang disusun sebelumnya sebanyak 48 kitab kedalam bahasa
Gerika, yang susunannya dinamakan “Septuaginta”. Penterjemahan tersebut memakan
waktu ham,pir 2 abad lamanya, dan baru selesai pada abad I SM.
Fasal Nehemia dan fasal Esdras diperkirakan ditulis orang pada abad II Sebelum Masehi.
Dan pada abad I SM orang kemudian melengkapinya dengan 2
fasal Makabe serta fasal kebijaksanaan Sulaiman (Solomo).
-
Periode Teks
Tunggal (abad I Masehi)
Secara definitif teks tunggal terlaksana pada abad I Masehi, karena pengumpulannya baru dilakukan
pada akhir abad I Sebelum Masehi
Melihat panjangnya masa penghimpunan
kitab perjanjian lama, yang lebih dari 9 abad, yang diselingi dengan
pergantian-pergantian pemerintahan serta, banyaknya pengaruh-pengaruh asing
(penjajah) yang masuk, sudah barang tentu akan ada “pembiasan” dari teks wahyu
yang sebenarnya.
Maurice Bucaille dalam bukunya “La
Bible, Le Coran et la science” memberikan penilaian, “Perjanjian lama merupakan
kumpulan fasal-fasal yang panjangnya tidak sama dan isinya bermacam-macam,
ditulis selama lebih dari 9 abad dalam beberapa bahasa dan dimulai dengan
tradisi lisan. Fasal-fasal itu banyak yang telah dikoreksi dan dilengkapkan
sesuai dengan kejadian-kejadian atau kebutuhan-kebutuhan tertentu, pada waktu
yang berjauhan jaraknya antara satu dengan lainnya”.
S.P.Sandroz, Guru Besar pada
Dominican Faculties Saulchair, pengarang buku “Encyclopedia Universalis,”
menyatakan bahwa “Kitab Perjanjian Lama adalah suatu monumen literatur bagi
bangsa Yahudi, yang terkumpul sedikit demi sedikit sehingga periode agama
Nasrani. Fasal-fasalnya telah ditulis,
disempurnakan dan ditinjau kembali
antara abad X dan abad I SM.
Siapa
pengarang kitab Taurat Musa ?
Masyarakat
yahudi dan orang-orang kristiani selama berabad-abad meyakini bahwa kitab
Taurat ( 5 bagian pertama dari perjanjian lama, yaitu : Kitab Kejadian, Kitab
Keluaran, Kitab Imamat (Para Imam), Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan) ditulis
oleh Nabi Musa as. sendiri. Mereka berpendapat bahwa ada perintah Tuhan kepada Musa as untuk
menuliskan firman-firman-Nya seperti yang tampak terlihat pada Keluaran 17 : 14
dan Bilangan 33 : 2 serta
Ulangan 3 : 9 yang berbunyi :
“Musa menulis aturan (hukum) ini”.
Akan
tetapi, penelitian terhadap teks memberi interpretasi lain. Sebabnya, fasal
Ulangan 34 : 5 s/d 12
bercerita tentang kematian Musa. Adalah tidak mungkin orang yang sudah
meninggal dapat menulis. Setidak-tidaknya untuk fasal 34 ayat 5
s/d 12 tersebut tidaklah ditulis
oleh Musa as.
Pembuktian lain, bahwa kitab Taurat
tidak ditulis oleh Musa adalah adanya perbedaan teks. Pada beberapa bagian
kitab Taurat ( 5 fasal pertama pada
perjanjian lama ) terdapat Teks Yahwist dimana Tuhan dipanggil dengan Yahweh, dan dibagian lain terdapat teks Elohist dimana Tuhan dipanggil dengan Elohim. Ketidaksejajaran penyebutan nama Tuhan, yang
didalam kitab tersebut ditulis secara berselang-seling membuktikan bahwa kitab
taurat ditulis oleh banyak tangan atau merupakan penggabungan dari berbagai
tulisan di zamannya.
Keaslian Kitab
Taurat (dan Perjanjian Lama)
Semenjak
peti tabut yang menyimpan 10 Perintah Tuhan dan wahyu-wahyu lainnya dinyatakan
hilang, maka tidak ada lagi teks tertulis yang absah. Pembicaraan hukum dan
lain-lain pokok kepercayaan mengenai kejadian alam, sejarah pelarian, pergantian
kepemimpinan, pernyataan garis-garis keturunan dan lain-lain sebagainya
diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.
Masa + 50 tahun (setengah abad) pengusiran dan
penindasan oleh penguasa Babylonia dan lain-lain adalah masa yang tidak
memungkinkan untuk memikirkan kitab-kitab yang hilang. Satu-satunya hal yang
terpokok mungkin adalah mengingat-ingat kembali bagian-bagian kitab yang masih
dapat diingat. Pada masa dimana tidak ada rujukan yang lain, maka ingatan
manusia bercampur baur dengan tradisi-tradisi, kepercayaan sekeliling,
keberfihakan-keberfihakan, perebutan pengaruh dan lagu-lagu kepahlawanan.
Perjanjian
lama, dimana didalamnya terdapat kitab Taurat, ditulis kembali pada akhir abad
ke- 5 SM. Atau tepatnya hampir tiga per empat abad setelah penaklukan oleh
kerajaan Babylonia tahun 586 SM.
Kebenaran teks wahyu tidak mungkin lagi diharapkan. Keputusan yang memungkinkan
untuk diambil pada masa kehampaan tersebut adalah dengan membuat
perkiraan-perkiraan tentang kejadian-kejadian masa lalu (yang0 dan disesuaikan
dengan pendapat-pendapat yang berkembang pada masa penulisan kembali. Banyaknya
versi periwayatan semakin memeperburuk dan memperkabur sejarah dan hukum.
Akibatnya, disana-sini terjadi kontradiktif.
Ustadz Al-Kabir Farid Wajdi berkata : “Salah satu
bukti bahwa kitab Taurat itu sudah
berubah dari kemurniannya ialah bahwa Taurat yang beredar di tangan kaum
nashrani (kristen) berbeda jauh dengan Taurat yang beredar ditangan orang-orang
Yahudi”. (Sayid Sabiq dalam “Al-Aqaid Al-Islamiyyah ).
Dan
tepat sekali apa yang difirmankan Allah SWT di dalam Al-Qur’an, yang berbunyi :
“Yaitu orang-orang
Yahudi, mereka mengubah Perkataan dari tempat-tempatnya. mereka berkata :
"Kami mendengar", tetapi Kami tidak mau menurutinya. dan (mereka
mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar
apa-apa. dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina", dengan memutar-mutar
lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar
dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih
baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena
kekafiran mereka. mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.” (Qs.
An-Nisa (4) : 46 )
“Apakah kamu masih
mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, Padahal segolongan dari mereka
mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya,
sedang mereka mengetahui mana yang sebenarnya”. (Qs. Al-Baqarah (2) : 75 )
SEJARAH KITAB
INJIL (PERJANJIAN BARU)
Injil
menjadi satu kesatuan hampir 1 abad setelah Yesus (Nabi Isa as) tidak ada lagi
dan bukan sebelum itu. Injil yang empat (Matius, markus, Lukas dan Yohanes)
baru mendapat status sebagai “Injil kanonik” (syah atau resmi dipakai) sekitar
tahun 325 M, yaitu setelah berlangsung sidang di kota Nicea (Konsili I).
Keempat
injil tersebut ditulis dalam tahun yang berbeda-beda, dan tanpa perintah atau
sepengetahuan yesus. Karena yesus diperkirakan meninggal pada tahun 30-33 M.
Injil markus ditulis sekitar tahun 65 M, kemudian berturut-turut Matius tahun
70 M, Lukas 95 M dan Yohanes tahun 100 M
(Menurut L.Meyer).
Sebenarnya,
kitab-kitab injil itu semula tidak 4 jumlahnya, melainkan lebih dari 80-an.
Diantaranya ada yang dikarang oleh murid-murid Yesus. Seperti Injil Thomas,
Injil Barnabas, Injil Bartholemeus, dll. Akan tetapi isi kitab-kitab injil yang
lebih dari 80-an tersebut saling berlawanan satu dengan yang lainnya, sehingga
membingungkan ummat kristen (nashrani) sendiri.
Banyak
sekali hikayat-hikayat (mitos-mitos)
yang semata-mata didasarkan atas
tradisi lisan atau hasil penuturan dari mulut ke mulut, dari generasi ke
generasi, yang disandarkan kepada ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan Yesus.
Karena secara faktual, Yesus tidak ada meninggalkan satu teks tertulis mengenai
pengajaran-pengajarannya. Meskipun yang diajarkannya pada waktu itu adalah
benar-benar wahyu Allah, akan tetapi setelah kepergiannya -- setelah tidak
lebih dari 3 tahun berdakwah – sebagian pengikut-pengikutnya ada yang membuat
suatu catatan-catatan terpisah mengenai kehidupan yesus. Hanya saja, karena
tulisan-tulisan tersebut ditulis jauh sesudah Yesus sudah tidak ada, sehingga
tulisan tersebut tidak terlepas dari pengaruh subyektifitas pengarangnya. Injil
ditulis berdasarkan ingatan-ingatan dan tradisi yang sudah tidak lagi seragam.
Belakangan hari, sejalan dengan perkembangan keadaan dan menyebarnya baanyak
mitos, tulisan-tulisan yang sangat bervariasi tersebut menimbulkan polemik dan
kekacauan.
Terlebih
lagi dengan masuknya ajaran-ajaran Paulus yang penuh dengan mitos-mitos Yunani.
Walau ajaran-ajaran paulus tersebut banayak didukung oleh Ireneus (150- 202 M),
Tertulian (155-220 M), Origenes (185 – 254 M) dan Athanasius (298 – 377 M)
yaitu Bapak yang melahirkan konsep Trinitas (Tuhan itu 3 oknum tetapi 1 , namun banyak mendapatkan tantanagan dari
penganut kristiani yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan itu Maha Esa.
Tercatat
lahir golongan-golongan seperti
Nestorian (388-440 M) dan Arius (270 – 350 M). Pertentangan dan konflik
terbukapun tidak dapat lagi dihindarkan,
sehingga terjadi perburuan manusia yang tiada taranya, dimana orang-orang yang
berlawanan dengan ideologi trinitas (yang didukung penguasa/gereja) dibandai dan dibakar hidup-hidup serta
berbagai bentuk-bentuk penyiksaan lainnya.
Adanya
pertentangan yang kian meruncing tersebut, maka Kaisar Konstantin mendesak
fihak gereja untuk mengadakan pertemuan agung. Maka pada tahun 325 M bertempat
di kota Nicea diadakan pertemuan diaantara 2 golongan yang berselisih. Dimana
golongan yang mengusung Yesus sebagai Tuhan
(Tertulian, Origenes, Athanasius,dll) dipertemukan dengan wakil yang menyatakan
Yesus sebagai manusia biasa yang dianugerahi predikat kenabian (mendapat wahyu)
(Arius dan Nestorian,dll). Pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan,
karena masing-masing pihak berpegang pada pendapatnya masing-masing.
Sejarah
telah mencatat, bahwa dalam suatu
pemilihan melalui voting pihak yang mengusung Yesus sebagai Tuhan ternyata
kalah (2 berbanding 10 suara). Namun
karena kaisar berpihak kepada golongan tersebut, maka panitia penyelenggara bersekongkol untuk
memanipulasi data, sehingga golongan yang mengikut Arius dan Nestorian terpaksa
dikalahkan. Sekali lagi, sejarah telah mencatat peristiwa pemaksaan kehendak tersebut.
Dalam
sidang di Nicea itu pula, kaisar memutuskan bahwa Injil yang dianggap resmi dan
sah dipakai (Kanonik) hanyalah 4 (Yaitu Matius, markus, Lukas dan Yohanes
(Yahya) ), sedangkan yang lainnya dinyatakan sebagai injil yang apokrit, yaitu
injil-injil yang tidak sah, tidak diakui dan terlarang untuk dibaca.
Selanjutnya
dalam sidang Konsili II di kota Konstantinopel tahun 381 M, diputuskan bahwa
Anak adalah Homo Osius dengan Bapa. Anak adalah Bapa itu sendiri. Dan dalam
sidang ini pula Ruhul Kudus ditetapkan sebagai oknum ke-3 darei Allah. Sehingga
lengkaplah konsep Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan itu 3 tetapi 1, yaitu Tuhan Bapa, Tuhan Anak
dan Tuhan Ruhul Kudus.
Kemudian
Konsili III di kota Efesus tahun 439 M
dalam sidangnya mengeluarkan perintah untuk mengutuk ajaran-ajaran
Nestorian dan Arianism yang hanya
mempercayai Yesus itu sebagai manusia dan utusan Allah, serta berkeyakinan
Tuhan itu Esa. Ajaran nestorian dan Arianism dianggap sebagai bidat/bid’ah
(menyimpang). Dalam pertemuan itu pula,
diputuskan untuk memusnahkan injil-injil yang berlawanan dengan injil yang
sudah di kanon kan gereja.
Injil-injil
yang apokrit (dianggap tidak resmi, tidak sah) tersebut diantaranya : Injil
Markion, Injil Yudas, Injil Andreas, Injil Thomas, Injil Filipias, Injil Mesir,
Injil Eva, Injil Nicodemus, Injil Maria, Injil Barnabas, dan lain-lain.
Injil
barbanas yang ditemukan dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa dunia (termasuk
bahasa Indonesia) memuat banayak hal yang kontradiktif dengan injil kanonik
(resmi) yang dipakai sekarang. Dalam
Injil Barnabas jelas sekali dinyatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang
diangkat sebagai utusan Allah, dan Allah itu Maha Esa, disamping terdapat ayat nubuwatan yang menginformasikan
akan datangnya Rasul terakhir yang bernama Ahmad atau Muhammad.
Melihat
kenyataan di atas, sesungguhnya proses pengkanonikan dan pengapokritan suatu
injil tidak didasarkan atas kebenaran teks-teks injil yang memang kontradiktif,
melainkan diputuskan keabsahannya dengan hanya mengikuti selera penguasa pada
waktu itu, yang kebetulan berafiliasi dan punya kecenderungan untuk lebih
memepercayai mitos daripada kenyataan faktual yang memang sudah sulit
didapatkan.
Karenanya,
tidak dapat dipungkiri, ketika ilmu pengetauan berkembang dengan pesat dan
konsep dan metode riset yang didukung oleh perangkat lunak dan beratnya telah
ditemukan, maka penyimpangan-penyimpangan tersebut sedikit demi sedikit
terungkapkan. Banyak ahli yang menyimpulkan, bahwa injil yang ada sekarang
tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (logika dan akal sehat) baik
mengenai teologi (aqidah), maupun cabang-cabang keilmuan lainnya. Semuanya
bermuara pada, bahwa penulis-penulis injil menulis injilnya berdasarkan
pendapat-pendapat lisan yang berkembang di zamannya, yang kemudian
terkontaminasi (tercemar) dengan unsur-unsur subjektifitas (pendapat
pribadi) dari pengarangnya. Injil
dikarang tidak berdasarkan perintah dari Yesus. Dan yang terpenting adalah
bahwa Yesus tidak ada lagi ketika injil-injil tersebut mulai ditulis, sehingga
Yesus, sebagai guru, atau sebagai Tuhan menurut kalangan kristiani, tidak
sempat “mengoreksi, membenarkan ataupun menyalahkan” teks-teks injil karangan
pengikut-pengikutnya.
Berbeda dengan Kitab Suci Al-Qur’an, kitab suci
orang islam. Ketika wahtu diturunkan, nabi Muhammad SAW memerintahkan
penulis-penulis wahyu untuk menuliskannya pada pelepah-pelepah kurma ,dllnya.
Disamping ada anjuran untuk menghafalkannya. Penghafalan dapat dimungkinkan
karena al-Qur’an turun secara berangsur-angsur
ayat per ayat, surat per surat sesuai dengan konteks kejadian pada waktu
itu, tanggapan ataupun berita-berita yang terjadi dimasa silam dan masa
mendatang.
Al-Qur’an
tidak terkontaminasi dengan unsur subjektifitas para penulis wahyu yang
ditugaskan nabi saw. Karena nabi SAW melarang ummatnya untuk menulis selain wahyu Allah SWT. Jadi hadits
berupa ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan ataupun taqrir nabi tidak dicatat
dan dipublikasikan. Al-Qur’an juga tidak mungkin ada penambahan dan
pengurangan, karena sebelum Al-Qur’an dibukukan menjadi Mushaf di zaman
Khalifah Usman, para sahabat telah banayak yang hafal al-Qur’an keseluruhannya.
Di samping secara faktual, teks tertulis al-Qur’an telah ada sedari zaman
Rasulullah yang terus dipelihara sampai ke generasi khalifah.
Adapun
yang dilakukan khalifah Usman ra, adalah memperbanyak penulisan Al-Qur’an
dengan berpatokan kepada :
1.
Penelitian
terhadap naskah-naskah tertulis
2.
Pencoccokan
terhadap hafalan-hafalan para sahabat
3.
Penyeragaman
tata urut.
Khusus point 3, dilakukan tim di zaman khalifah Usman mengingat al-Qur’an pada waktu itu ditulis berdasarkan
urut-urutan turunnya ayat, terpisah-pisah dan bukan langsung terbentuk menjadi
suatu surah (pasal) seperti sekarang.
Padahal setiap kali ayat wahyu turun, Nabi SAW memerintahkan kepada
para penulis wahyu agar ayat tersebut diletakkan atau disambungkan dengan ayat
ini atau ayat itu. Semasa hidup Nabi SAW pula, Nabi sering menguji
hafalan-hafalan para sahabatnya apakah tepat pengucapannya dan penempatannya,
bahkan Jibril as. setiap tahun juga mengecek hafalan Rasulullah SAW.
Apa yang dilakukan tim yang dipimpin oleh Khalifah Usman juga
dimaksudkan agar al-Qur’an tetap terpelihara keotentikannya, mengingat ummat
islam pada waktu itu telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dimana pada masa
Rasulullah masih hidup sudah diutus beberapa sahabat ke negara-negara lainnya.
Terlebih lagi, ketika Rasulullah wafat, para sahabat terpanggil untuk terus
melanjutkan risalah kenabian yang diwariskan kepada ummatnya.
Bermula dari hal itu, maka dibuatlah mushaf al-Qur’an yang teratur
susunannya sesuai dengan perintah Nabi
SAW semasa hidup dalam sabda-sabdanya, untuk dikirimkan kepada kota-kota pusat
pergerakan dakwah untuk dijadikan rujukan dan patokan penggandaan selanjutnya.
Motivasi lainnya adalah bahwa baanyak penghafal-penghafal al-Qur’an yang wafat
karena lanjut usia dan akibat peperangan yang terjadi pada saat itu.
Penelitian terhadap teks dan hafalan-hafalan para sahabat yang
masih hidup, tidak sedikitpun memberi peluang terhadap adanya unsur
subjektifitas (penambahan dan pengurangan ayat) di dalam penghimpunannya. Allah
Swt menjamin bahwa tidak akan terjadi kekeliruan sedikitpun didalam
penghimpunan ayat-ayat al-Qur’an tersebut.
Prosesinya adalah :
1)
Wahyu Allah
Swt (Al-Qur’an) diturunkan dengan
perantaraan malaikat Jibril as. yang mulia dan sangat taat kepada-Nya.
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim (66)
: 6 )
2)
Penerima wahyu
adalah seorang yang punya akhlak mulia, tidak pernah berdusta
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
(Qs. Al-Qalam (68) : 4 )
“Dan Tiadalah yang
diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya). “ (Qs.An-Najm (53) : 3- 4 )
3)
Sepanjang sejarah masa lalu dan sampai yang akan datang, tidak seorangpun
dapat membuat 1 surat yang menyerupai
al-Qur’an, jadi tidak mungkin diadakan penyisipan-penyisipan (penambahan)
“ Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul
untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat
yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain".(Qs. Al-Isra (17) : 88 )
“Bahkan mereka
mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah:
"(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat
yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya)
selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".
(Qs.Huud (11) : 13 )
“ Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya."
Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil
(untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar." (Qs. Yunus (10) : 38 )
4)
Turunnya ayat
secara berangsur-angsur lebih memungkinkan Al-Qur’an dapat dihafal oleh banyak
orang pada masa itu, sekarang dan yang
akan datang.
“ Dan Al Quran itu telah
Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan
kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (Qs. Al-Isra (17) :
106)
“Sesungguhnya atas
tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.
Apabila Kami telah
selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.” (Qs. Al-Qiyamah (75) :
17-18 )
5)
Adanya jaminan
dari Allah SWT bahwa Al-Qur’an akan terhindar dari perobahan-perobahan
“Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan memeliharanya”
(Qs. Al-Hijr (15) : 9 )
Demikian sebagai ilustrasi bandingan untuk penelitian selanjutnya.
Bagaimana dengan penulisan
injil kanonik (resmi) itu sendiri ?
1.
Injil Matius
Siapakah Matius ?
Menurut pemimpin-pemimpin gereja seperti Yerome, Origene dan
Epihane, juga A.Tricot dalam penafsirannya terhadap terjemahan Perjanjian Baru
(1960) mengatakan ; “Matius alias Levi adalah seorang pegawai kantor Bea Cukai
di distrik kafarna’un ketika ia diminta oleh Yesus supaya menjadi salah seorang
daripada pengikut-pengikutnya”.
Menurut O.Culmann, Matius adalah seorang yahudi, kata-katanya
adalah kata-kata dari daerah Palestina, sedang susunan kata-katanya adalah
Yunani. Pengarang (Matius) mengarahkan karangannya kepada kelompok yang
berbicara dengan bahasa Yunani, mengetahui adat kebiasaan Yahudi dan bangsa
Aramaik”.
Tahun penulisannya ?
Menurut penyelidikan ahli sejarah, antara lain E.Meyer (Arnold
Toynbee : A Study of History VI, hlm. 434) menerangkan bahwa injil Matius
dikarang pada sekitar tahun 70 M.
Bahasanya ?
Manan Idris dalam bukunya “Al-Islam”, hal. 76 menulis : “Injil
Matius yang asli tertulis dalam bahasa Ibrani/suryani, kemudian disalin
seseorang kedalam bahasa Yunani yang menjadi sumber salinan-salinan yang
beredar dalam seluruh bahasa dunia sekarang ini. Haanya siapa yang menyalinnya
kedalam bahasa Yunani tersebut, dan kapan pula disalinnya, tidak dapat
diketahui. Karena injil matius yang asli sudah tidak ada (tidak diketemukan),
sehingga salinan kitab injil Matius yang ada saat ini, apakah sama dengan
aslinya atau tidak, tidak dapat pula dibuktikan orang”.
Isinya ?
Injil karangan Matius termasuk kanonik (resmi) dipakai dikalangan
gereja, dan bersifat sinoptik (hampir sama susunannya dengan injil-injil
karangan Markus dan Lukas).
Menurut O.Culmann, “Semua
orang setuju untuk mengatakan bahwa matius menulis injilnya dengan mengambil
bahan daripada sumber yang sama dengan sumbernya Markus dan Lukas. Akan tetapi
riwayatnya berlainan dalam hal-hal yang pokok sebagai yang akan kita lihat
nanti. Walaupun begitu, matius telah mempergunakan Injil Markus, padahal Markus
bukan muridnya Yesus”.
Injil Matius diawali dengan menyebutkan silsilah keturunan Yesus
sampai kepada Abraham melalui Daud. Injil matius lebih berafiliasi kepada hukum
taurat, dengan menekankan pentingnya puasa, sembahyang dan sedekah.
Matius juga mengemukakan pengajaran-pengajaran Yesus kepada 12
orang murid-muridnya, yaitu agar mengajarkan injil hanya kepada orang-orang
israil, tidak boleh mengikuti pengajaran lain dan tidak boleh pula mengajarkan
injil kepada bangsa lain (Matius 10 : 5- 6 dan Matius 15 : 24 ). Tetapi
dibagian akhir karangannya, Matius memasukkan hal kontradiktif dengan
pengajaran Yesus yang dikemukakannya pada awal-awal tulisannya, yaitu kewajiban
untuk menyampaikan injil (pengajaran) kepada seluruh bangsa/umat manusia
(Matius 28 : 19 )
Maurice Bucaile berkomentar, “Barangkali hanaya dalam Injil matius
kita dapatkan kekeliruan-kekeliruan yang sangat menyolok dan tidak dapat
dipertahankan lagi, yaitu hal yang dilukiskannya sebagai kata-kata yang keluar
dari mulut Yesus”.
Misalnya, matius 12 : 38-40 tentang tanda nabi Yunus. Menurut ayat
tersebut Yunus memberitahukan bahwa ia akan berada di dalam tanah selama 3 hari
3 malam, tetapi keseluruhan injil Sinopsis (Markus, Lukas dan termasuk Matius
sendiri) menyebutkan bahwa Yesus wafat dan dikuburkan pada malam Sabtu (jum’at
malam) dan pada hari Minggu sebelum fajar Yesus sudah tidak ada lagi
dikuburnya. Jadi kesimpulannya hanya 1 hari 2 malam. Ini men unjukkan bahwa apa
yang disebutkan oleh matius tidak berdasar firman, dan tentu yang dituliskannya
bukanlah ucapan Yesus, melainkan hasil rekayasanya agar injil tampak
bersesuaian dengan bagian-bagian dari pengajaran kitab-kitab lama orang Yahudi,
yang ada menyatakan bahwa Nabi Yunus tinggal diperut ikan selama 3 hari 3
malam.
Hingga benarlah apa yang dikatakan oleh A. Tricot : “Injil Matius
adalah suatu buku Yahudi dalam bentuk dan jiwanya. Walaupun ditutup dengan pakaian Yunani, buku itu tetap berbau
Yahudi dan menunjukkan ciri-ciri yahudi”.
2.
Injil Markus
Siapakah Markus ?
Menurut tradisi yang berkembang, markus adalah teman Petrus di
Roma. Hal ini disandarkan kepada tulisan Petrus didalam suratnya : “Kelompok
orang-orang yang terpilih yang ada di Babylonia kirim salam kepadamu, begitu
juga Markus, anakku”.
Papias, Uskup Hierapolis ( 150 M ) menyatakan bahwa pengarang injil
Markus adalah Markus seorang juru bahasa Petrus dan seorang yang juga
bekerjasama dengan Paulus.
Tetapi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa injil
markus ditulis oleh markus seorang sahabat (murid0 Yesus. Meskipun injil
tersebut, memuat banyak kutipan-kutipan dari seseorang “Yahya yang digelari
markus” dalam perjanjian baru, akan tetapi kutipan-kutipan itu tersebut tidak
menyebutkan nama seorang pengarang injil, dan teks Markus sendiri juga tidak
menyebutkan pengarangnya. Jadi semuanya masih kabur.
Tahun Penulisannya ?
Menurut O.Culmann, Injil Markus ditulis kira-kira tahun 70 M,
sedangkan menurut “Terjemah Ekumenik”, injil Markus ditulis sesudah matinya
Petrus, diperkirakan paling awal antara tahun 65 dan 70 M.
Seorang ahli sejarah E.Meyer menerangkan bahwa injil Markus
dikarang pada tahun 65 M.
Isinya ?
Menurut Maurice Bucaille, “Teks injil Markus ditulis tanpa
mengindahkan (memperhatikan) kronologi”.
Oleh R.P.Roquet, Markus adalah seorang penulis yang kurang pandai,
“yang paling bodoh diantara para pengarang injil”.
Isi injil Markus baanyak bertolak belakang dengan
penjelasan-penjelasan di dalam Matius dan Lukas. Akan tetapi seluruh injil
Markus dianggap kanonik (resmi) oleh pihak gereja.
Namun, menurut penyelidikan Maurice Bucaille, “Bahwa akhir injil
Markus (pasal 16 : 19-20) dianggap oleh ahli-ahli modern sebagai suatu karangan
yang ditambahkan. Terjemahan Ekumenik tegas dalam hal ini. Bagian terakhir
tersebut tidak dimuat dalam 2 manuskrip kuno injil yang komplet, yaitu Codex
Vaticanus dan Codex Sinaticus dari abad IV”.
Sehubungan dengan hal itu, O.Culmann menulis : “Manuskrip-manuskrip
Yunani yang lebih baru dan beberapa versi telah menambah suatu konklusi
(kesimpulan) yang tidak ditulis oleh Markus sendiri, tetapi diambil dari
beberapa injil. Sesungguhnya versi bagian terakhir yang ditambahkan adalah
banyak”.
3.
Injil Lukas
Siapakah Lukas ?
O.Culmann memperkirakan, pengarang injil Lukas adaah seorang yang
menjadi teman perjalanan Paulus, seperti apa yang dibicarakan Paulus dalam
surat-suratnya.
Adapula yang menyatakan bahwa Lukas adalah seorang kafir yang
terpelajar dan kemudian memeluk agama kristen.
Apabila Lukas diidentifikasikan sebagai seorang tabib (menurut
surat-surat Paulus) agaknya terlalu berlebih-lebihan, karena Lukas tidak pernah
meemperoleh keterangan tentang penyakit, yang mungkin adalah kesamaan nama lalu
dinisbahkan kepadanya.
Lukas sendiri dalam permulaan injil karangannya mengisyaratkan
sebagai seorang yang terpelajar (intelek) yang mampu merangkai berbagai
informasi yang berkembang di zamannya.
“Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi diantara kita,
Seperti
yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata
dan pelayan firman.
Karena
itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama, dari asal
mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu”
(Lukas 1 ; 1 – 3 ).
Tahun penulisannya ?
Menurut “ Terjemahan Ekumenik”, injil Lukas ditulis pada sekitar
tahun 75 M karena ia mengetahui tempat kota Yerusalem serta reruntuhannya yang
disebabkan oleh tentara Titus pada tahun 70 M.
Para ahli kritik lainnya berpendapat bahwa injil Lukas ditulis
sekitar tahun 80-90 M, tetapi ada juga yang mengatakan tahun sebelum itu.
Arnold Toynbee dalam “A Study of History”, yang mengutif pernyataan
E.Meyer, seorang ahli sejarah, menerangkan bahwa injil Lukas ditulis pada tahun
95 M.
Isinya ?
Injil Lukas adalah suatu bentuk karya sastra yang ditulis dalam
bahasa Yunani. Seperti injil Matius dan markus yang telah diterangkan
terdahulu, injil Lukas inipun, walau disusun secara beraturan, ternyata juga
memberikan periwayatan yang kadang bertolak belakang.
Seperti misalnya, Lukas didalam injilnya menyatakan bahwa kenaikan
Al-Masih itu terjadi pada hari paskah, sedang didalam “Kisah Para Rasul” yang
merupakan bagian penting dari perjanjian baru dan yang Lukas sendiri dianggap
sebagai penulisnya, menyatakan bahwa kenaikan Al-Masih terjadi 40 hari sesudah
Paskah.
Maurice Bucaille dalam bukunya, “La Bible, La Coran et La Science”
mengatakan, “Matius dan Lukas memberi silsilah keturunan Yesus yang
berbeda-beda. Sedangkan markus tidak memuatnya sama sekali. Ada kontradiksi
tentyang kekeliruan yang sangat besar dari segi ilmiah sehingga perlu dibahas
dalam bab khusus !Kita dapat mengerti bila matius yang menghadapi orang-orang
Yahudi menyebutkan silsilah keturunan Yesus dari dimulai dengan Nabi Abraham
sampai Nabi Daud. Kita dapat memahami pula jika Lukas seorang yang mula-mula
kafir kemudian memeluk agama kresten, memberikan silsilah keturunan sampai yang
lebih tinggi. Akan tetapi kita akan menemukan bahwa bermula dengan Nabi Dawud
silsilah-silsilah keturunan itu bertolak belakang (kontradiksi)”.
4.
Injil Yohanes
(yahya)
Siapakah Yahya (Yohanes) ?
A Tricot, pengarang “Petit Dictionnaire du Nouveau Testament”
(Kamus kecil tentang Perjanjian Baru) dan R.P. Rouquet dalam bukunya
“Invitation a l’evangile” merasa yakin bahwa injil Yahya dikarang oleh seorang
saksi mata. Pengarangnya adalah yahya, anak Zebade (Zabedi), saudara Yakub yang merupakan salah seorang sahabat
Yesus.
Para ahli lain tidak dapat menerima anggapan seperti itu bahwa
injil Yahya adalah karangan sahabat Yesus yang berumur panjang. Karena banyak yang berpendapat bahwa
teks injil yahya dikarang oleh beberapa penulis.
Lagi pula, terdapat hasil penelitian yang lebih dapat ddipercaya,
bahwa Yahya bin Zabede (Zabdi) telah terbunuh pada tahun 44 M oleh raja
Herodes Agrippa I. padahal injil Yahya
tersebut baru ditulis sekitar tahun 100 M, sehingga besar kemungkinan injil
tersebut ditulis oleh Yahya Prebester, ketua Sidang Jemaat di Asia Kecil yang
hidup pada abad pertama masehi.
Menurut DR.J.H.Bavink dalam bukunya “De weg van Gods Koninkrijk”,
dikarangnya injil yahya tersebut dengan maksud untuk menentang ajaran corentus
dan Irenius.
Tahun penulisannya ?
Pendapat yang definitif mengatakan bahwa injil Yohanes dikarang
pada akhir abad I . Sependapat dengan
ini adalah L.Meyer yang mengatakan dikarang pada tahun 100 M.
Namun ada pula yang memberikan ilustrasi bahwa injil yahya ditulis
60 tahun sesudah Yesus, atau sekitar tahun 93 – 95 M, oleh seorang sahabat yang
sangat muda pada waktu hidupnya Yesus, dan kemudian berumur panjang hampir 1 abad.
Isinya ?
Injil Yahya adalah sangat
berbeda dengan ke-3 injil sinoptik lainnya. Perbedaan tersebut tampak dalam
tertib susunannya, alur hikayat, cara penguraiannya, perbedaan gaya bahasa,
perbedaan geografik dan kronologik bahkan perbedaan dalam pandangan teologi
(O.Culmann).
R.P.Rouquet juga menjelaskan bahwa injil-injil sinoptik
meriwayatkan kata-kata Yesus dalam style (gaya) yang bernama perintah keras dan
lebih dekat dengan gaya orang bicara, tetapi dalam injil Yohanes (Yahya) segala
sesuatu bernama “berfikir”, sedemikian rupa, sehingga kita dapat bertanya,
apakah Yesus yang bicara atau ide yang dicetuskan Yesus itu kemudian
diperpanjang secara tidak sadar dengan pemikiran-pemikiran pengarang injil “.
Injil Yohanes juga tidak luput dari kontradiksi dan beberapa
tambahan sesudahnya. Para peneliti termasuk O.Culmann memebenarkan bahwa pasal
21 injil Yohanes adalah tambahan sesudahnya, yang dipastikan olehnya hasil
karya seorang murid yang memasukkan perobahan (penambahan) tersebut ke dalam tubuh
(bagian) injil Yohanes.
Kesimpulan :
Melihat kenyataan seperti tergambar di atas, secara jujur O.Culmann
dalam bukunya “Le Nouveau Testament” (Perjanjian Baru) mengakui bahwa injil
tidak mencerminkan kebenaran wahyu. Lebih lanjut dikatakannya, “Para pengarang
injil adalah juru bicara dari masyarakat kresten yang menentukan tradisi lisan;
selama 30 tahun atau 40 tahun, injil hanya ada dalam bentuk tradisi lisan;
tradisi meriwayatkan kata-kata atau hikayat-hikayat yang terpisah-pisah. Para
pengarang injil menghubungkan hal-hal yang terpisah itu, masing-masing menurut
caranya dan seleranya masing-masing serta perhatian teologinya yang khusus.
Pengelompokkan kata-kata Yesus sebagai rangkaian riwayat-riwayat dengan
kata-kata penghubung yang kabur seperti : sesudah itu, selekasnya, dan
lain-lain yang terdapat dalam injil sinoptik hanya merupakan susunan literer
dan tidak mempunyai dasar sejarah”.
II.
KONTRADIKSI
AYAT-AYAT BIBLE
“ Dan Tiadalah
binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun
dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (Qs.Al-An’am (6)
: 38)
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran)
sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah
kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha mengetahui.”
(Qs.
Al-An’am (6) : 115
“ Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (Qs. An-Nisa (4) : 82 )
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Qs. Al-Hijr (15) : ayat 9 )
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang
yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya;
"Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang
sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat
apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi
mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (Qs. Al-Baqarah (2) : 79 )
DAFTAR AYAT-AYAT BIBLE YANG KONTRADIKSI
No.
|
Pernyataan I
|
Pernyataan II
|
1.
|
Kejadian
7 : 2-3
Binatang
yang masuk ke bahtera Nuh
masing-masing 7 pasang
|
Kejadian
7 : 8-9
Binatang
yg haram ataupun tidak haram masuk masing-masing 1 pasang
|
2.
|
Kejadian
18 : 1
Abraham
melihat tuhan didekat Mamre
Kejadian
32 : 30
Yakub
melihat tuhan di Pniel
|
Yohanes
1 : 18
“Tidak
seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi anak tunggal Allah, yang ada
dipangkuan Bapa, dialah yang menyatakannya”.
|
3.
|
Kejadian
46 : 21
Anak-anak
Benyamin : Bela, Bekher,Asybel,Gera,Naaman, Ehi, Rosy, Mupim, Hupim dan
Ared (10 orang)
|
I
Tawarikh 7 : 6
Anak-anak
Benyamin ialah Bela, Bekher dan
Yediael (3 orang )
|
4.
|
Bilangan
20 : 22-28
Nabi
Harun meninggal di gunung Hor
|
Ulangan
10 : 6
Nabi
Harun meninggal di Mosera
|
5.
|
Bilangan
26 : 40
“Dan
anak-anak Bela ialah Ared dan Naaman.
|
I
Tawarikh 7 : 7
“Anak-anak
Bela ialah Ezbon, Uzi, Uziel, Yerimot dan Iri
|
6.
|
Keluaran
4 : 22
Israil
ialah anakKu yang sulung
|
Yeremia
31 : 9
Efraim
adalah anak sulungKu
|
7.
|
Kejadian
6 : 9
“Inilah
riwayat Nuh : Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang
sezamannya
|
Kejadian
4 : 20-21
“Nuh
menjadi petani, dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.Setelah ia minum
anggur,mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya”
|
8.
|
II
samuel 8 : 8
“Dan
dari Betah dan dari Berotai, yaitu kota-kotanya Hadadezer, raja Daud
mengangkut banyak tembaga”
|
I
Tawarikh 18 : 8
Dan
dari Tibhat dan dari Kun, yaitu kota-kotanya Hadadezer, Daud mengangkut amat
banyak tembaga
|
9.
|
II
Samuel 10 : 18
Daud
membunuh dari orang aram sebanyak 700 ekor kuda kereta dan 40.000 orang
pasukan berkuda, dipimpin Sobakh
|
I
Twarikh 19 : 18
Daud
membunuh dari orang aram sebanyak 7000 ekor kuda kereta dan 40.000 orang pasukan berjalan kaki,
dipimpin oleh Sofakh
|
10.
|
II samuel 23 : 8
Para
pahlawan yang mengiringi Daud adalah Isybaal bin Hakhmoni, Kepala Triwira. Ia
membunuh 800 orang dalam satu pertempuran
|
I
Tawarikh 11 : 11
Para
pahlawan yang mengiringi Daud adalah Yasoban bin Hakhmoni,Kepala Triwira. Ia
membunuh 300 orang dalam satu pertempuran
|
11.
|
II
Samuel 24 : 1
Bangkitlah
pula murka Tuhan terhadap orang israel
|
I
Tawarikh 21 : 1
Iblis
bangkit melawan orang israel
|
12.
|
I
Samuel 31 : 10
Mayat
saul dipakukan di tembok kota Bet-sean
|
I
Tawarikh 10 : 10
Mayat
saul dipakukan di rumah Dagon
|
13.
|
I
samuel 31 : 5-7
Jadi
saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama
mati pada hari itu
|
I
Tawarikh 10 : 5-7
Jadi
saul, ketiga anaknya dan segenap keluarganya sama-sama mati
|
14.
|
II
Samuel 3 : 2-5
Anak
Daud yang kedua dari Abigail adalah Kileab
|
I
Tawarikh 3 : 1-4
Anak
Daud yang kedua dari Abigail adalah Daniel
|
15.
|
II
Samuel 5 : 20-21
Orang
Filistin itu meninggalkan berhalanya disana,lalu Daud dan orang-orangnya
mengangkutnya
|
I
Tawarikh 14 : 11-12
Orang
Filistin itu meninggalkan para allahnya disana, lalu orang Israil membakarnya
habis atas perintah Daud.
|
16.
|
II
Samuel 6 : 6
Tempat
pengirikan itu bernama Nakhon
|
I
Tawarikh 13 : 9
Tempat
pengirikan itu bernama Kidon
|
17.
|
II
samuel 8 : 3-4
Yang
dapat ditawan Daud adalah 1700 orang pasukan berkuda
|
I
Tawarikh 18 : 3-4
Yang
dapat ditawan Daud adalah 7000 orang pasukan berkuda
|
18.
|
II
Samuel 8 : 8-10
Yoram
yang menyampaikan salam kepada Daud
|
I
Tawarikh 18 : 8-10
Hadoram
yang menyampaikan salah kepada daud
|
19.
|
II
Samuel 8 : 17-18
Anak-anak
Daud menjadi Imam
|
I
Tawarikh 18 : 16-17
Dan
anak-anak Daud adalah orang-orang utama yang diperbantukan kepada raja.
|
20.
|
II
Samuel 10 : 6
Asal
orang-orang yang disewa Bani Amon adalah dari Aram Bet-Rehob, Aram Zoba,
Makha dan Tob
|
I
Tawarikh 19 : 6-7
Orang-orang
yang disewa berasal dari Aram Mesopotamia, Aram Maakha dan Aram Zoba
|
21.
|
II
Samuel 21 : 18-19
Tempat
pertempuran bernama Gob,
Yang
dipukul kalah Saf,
Yang
dibunuh adalah Goliat
|
I
Tawarikh 20 : 4-5
Tempat
pertempuran bernama Gezer,
Yang
dipukul kalah Sipai,yang dibunuh adalah saudara Goliat yang bernama Lahmi
|
22.
|
II Samuel 24 : 9
Jumlah
orang Israil yang dapat memegang pedang adalah 800.000 orang
Dan
orang Yehuda sebanyak 500.000 orang
|
I
Tawarikh 21 : 5
Jumlah
orang Israil yang dapat memegang pedang adalah 1.100.000 orang, sedang orang
Yehuda sebanyak 470.000 orang
|
23.
|
II
samuel 24 : 18
Tempat
mezbah Tuhan di Arauna
|
I
Tawarikh 21 : 18
Tempat
mezbah Tuhan di Ornan
|
24.
|
I
Raja-Raja 3 : 5
Tuhan
menampakkan diri kepada Solomo dalam mimpi
|
II
Tawarikh 1 : 7
Allah
menampakkan diri kepada Solomo saat jaga
|
25.
|
I
Raja-Raja 4 ; 26
Solomo
mempunyai 4000 kandang kuda
|
II
Tawarikh 1 : 14
Solomo
mempunyai 1400 kandang kuda
|
26.
|
I
Raja-Raja 5 : 15-16
Jumlah
mandor pemgawas 3300 orang
|
II
Tawarikh 2 : 2
Jumlah
mandor pengawas 3600 orang
|
27.
|
I
Raja-Raja 7 : 23-26
Gambar
yang mengelilingi laut tuangan (kolam renang) itu adalah buah labu, dapat
memuat 2000 bat air
|
II
Tawarikh 4 : 2-3
Gambar
yang mengelilingi laut tuangan adalah lembu, dapat memuat 3000 bat air
|
28.
|
I
Raja-Raja 8 : 3-4
Yang
mengangkat tabut adalah para imam
|
II
Tawarikh 5
Yang
mengangkat tabut adalah orang-orang Lewi
|
29.
|
I
Raja-Raja 9 : 23
Pemimpin-pemimpin
umum Raja Solomo adalah 550 orang
|
II
Tawarikh 8 : 10
Pemimpin-pemimpin
umum Raja Solomo adalah 250 orang
|
30.
|
I
Raja-Raja 11 : 41
Riwayat
lengkap Solomo terdapat didalam kitab riwayat Solomo
|
II
Tawarikh 9 : 29
Riwayat
lengkapnya terdapat dalam kitab riwayat nabi Natan
|
31.
|
I
Raja-Raja 9 : 26 – 28
Talenta
emas yang diambil 420 batang
|
II
Tawarikh 8 : 17-18
Talenta
emas yang diambil 450 batang
|
32.
|
I
Raja-Raja 15 : 1-2
Nama ibu Abia (Abiam) adalah Maakha bin Abisolom
|
II
Tawarikh 13 : 1-2
Nama
ibu Abia adalah Mikhaya bin Uriel
|
33.
|
II
Raja-Raja 8 : 25-26
Umur
Ahazia ketika menjadi raja adalah 22 tahun
|
II
Tawarikh 22 : 2
Umur
Ahazia ketika menjadi raja adalah 42 tahun
|
34.
|
II
Raja-Raja 9 : 27-28
Ahazia
melarikan diri ke arah Bet Hagan, ia ditemukan Yeku di Gur dekat Yibleam
|
II
Tawarikh 22 : 7-9
Ahazia mengunjungi Yoram, dan ditemukan Yeku di
Samaria
|
35.
|
II
Raja-Raja 22 : 3-5
Yang
diutus memperbaiki rumah tuhan hanya Safan bin Azalya bin Mesulam
|
II
Tawarikh 34 : 8
Yang
diutus adalah Safan bin Azalya bersama-sama dengan Maaseya dan Yoah bin
Yoahas
|
36.
|
II
Raja-Raja 22 : 11-12
Perintah
diberikan kepada Akhbor bin Mikha
|
II
Tawarikh 34 ; 19-20
Perintah
diberikan kepada Abdon bin Mikha
|
37.
|
II
Raja-Raja 12 : 14
Yang
mengurus pakaian adalah Salum bin
Tikwa bin Harkas
|
II
Tawarikh 34 : 22
Yang
mengurus pakaian adalah Salum bin Takhet bin Hasra
|
38.
|
II
Raja-Raja 23 : 31- 33
Benda
yang dikenakan raja adalah 100 talenta perak dan 10 talenta emas
|
II
Tawarikh 36 : 2-3
Benda
yang dikenakan raja adalah 100 talenta perak dan 1 talenta emas
|
39.
|
II
Raja-Raja 24 : 8
Yoyakhim
memerintah di Yerusalem selama 3 bulan
|
II
Tawarikh 36 : 9
Yoyakhim
memerintah selama 3 bulan 10 hari
|
40.
|
II
Raja-Raja 25 : 22-23
Yang
pergi ke Gedalya di Mizpa adalah
Ismail bin Netanya, Yohanam bin Kereah, Seraya dan Yoazanya
|
Yeremia
40 : 5-6
Yang
pergi ke Gedalya di Mizpa adalah
Yeremia seorang diri
|
41.
|
II
raja-Raja 25 : 27
Tanggal
25 bulan ke-12
|
Yeremia
52 : 31
Tanggal
27 bulan ke-12
|
42.
|
I
Tawarikh 8 : 29-32
Anak
Yiel, Bapak Gibeon, yaitu 8 orang
|
I
Tawarikh 9 : 35-38
Anak
Yiel, Bapak Gibeon yaitu 10 orang
|
43.
|
I
Tawarikh 8 : 36-37
Ahas
memperanakkan Yoada,
Anak
Bina adalah Rafa
|
I Tawarikh
9 : 42-43
Ahas
memperanakkan Yaera.
Anak
dari Bina adalah Refaya
|
44.
|
Nihemia
7 : 45
Jumlah
penunggu pintu gerbang 138 orang
|
Ezra
2 : 42
Jumlah
penunggu pintu gerbang 139 orang.
|
45.
|
Mikha
5 : 1
Betlehem
itu adalah yang terkecil
|
Matius
2 : 6
Betlehem
itu bukanlah yang terkecil
|
46.
|
I
Tawarikh 7 : 6
Anak-anak
Benyamin ialah Bela, Bekher dan Yediael (3 orang)
|
I
Tawarikh 8 : 1
Benyamin
mempunyai anak yaitu Bela, Asybel, Ahrah, Naha dan Rafa
|
47.
|
I
Tawarikh 7 : 7
Anak-anak
Bela yaitu Ezbon, Uzi, Uziel,Yerimot,
dan Iri (5 orang)
|
I
Tawarikh 8 : 3
Anak-anak
Bela yaitu Adar, Gera, Abihud, Abisua, Noaman, Ahoah, Gera, Safufam dan Huram
(9 orang)
|
48.
|
Matius
1 : 16
Yusuf
suami maria adalah anak Yakub
|
Lukas
3 : 23
Yusuf
suami maria adalah anak Eli
|
49.
|
Matius
2 : 1
Yesus
dilahirkan di Betlehem di taanah Yudea pada zaman Herodes ( 4 SM )
|
Lukas
2 : 1-6
Yesus
dilahirkan pada zaman kaisar Agustus (
7 M )
|
50.
|
Matius
5 : 17-19
Hukum
Taurat tidak diubah satu titikpun
|
Lukas
16 : 16-17
Hukum
Taurat dinyatakan tidak berlaku
|
51.
|
Matius
6 : 26
Pandanglah
burung-burung dilangit yang tidak menabur dan tidak menuai
|
Lukas
12 : 24
Perhatikanlah
burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai
|
52.
|
Matius
8 : 5
Yang
datang kepada Yesus adalah seorang perwira
|
Lukas
7 : 3
Yang
datang kepada Yesus adalah utusan perwira
|
53.
|
Matius
10 : 1-4
Diantara
murid-murid Yesus, nama Yudas anak Yakobus tidak disebut
|
Lukas
6 : 13-16
Dianatara
murid-murid Yesus, nama Tadeus tidak disebut
|
54.
|
Matius
10 : 9-11
Larangan
membawa/memakai kasut/sandal dan tongkat
|
Markus
6 : 8-10
Boleh
membawa/memakai alas kaki dan tongkat.
|
55.
|
Matius
16 : 1-4
Kepada
orang-orang Farisi dan Saduki diberikan tanda nabi Yunus
|
Markus
8 : 11-13
Sama
sekali tidak diberikan tanda-tanda
|
56.
|
Matius
16 : 5-6
Berjaga-jagalah
dan waspadalah terhadap ragi orang farisi dan saduki
|
Markus
8 : 14-15
Berjaga-jagalah
dan awaslah terhadap ragi orang farisi dan ragi herodes
|
57.
|
Matius
10 : 5-6
Larangan
menyimpang (mengajarkan injil) ke jalan bangsa lain, hanya untuk domba-domba
bani israel
|
Matius
28 : 18-19
Boleh
menyimpang kebangsa lain
|
58.
|
Matius 27 : 3-5
Cara
kematian Yudas adalah menggantung diri
|
Kisah
Para Rasul 1 : 18
Cara
kematian Yudas adalah dengan menjatuhkan diri hingga isi perutnya keluar
semua
|
59.
|
Matius
27 : 32-33
Yang
memikul salib Yesus adalah Simon orang Kirene
|
Yohanes
19 : 16 b – 17
Yang
memikul salib adalah Yesus sendiri
|
60.
|
Markus
16 : 4-5
Yang
ada dalam kubur Yesus adalah 1 orang yang memakai jubah putih
|
Lukas
23 : 2-5
Yang
ada dalam kubur Yesus adalah 2 orang dengan pakaian berkilau-kilauan
|
61.
|
Lukas
24 : 50-51
Yesus
terangkat kesorga ketika sedang memberkati mereka
|
Kisah
Para Rasul 1 : 10-11
Yesus
terangkat ke sorga ketika mereka sedang menatap ke langit
|
62.
|
Yohanes
5 : 31
Kalau
aku bersaksi tentang dieiku sendiri, maka kesaksianku itu tidak benar
|
Yohanes
8 : 14
Biarpun
aku bersaksi tentang diriku sendiri, namun kesaksianku itu benar
|
63.
|
Yohanes
1 : 18
Yesus
sebagai anak tunggal Allah
|
Yohanes
1 : 12
Yohanes
11 : 52
Disebutkan
bahwa ada anak-anak Allah yang lain
|
64.
|
Kisah
Para Rasul 9 : 5-7
Teman-teman
seperjalanan Saulus bahwa mereka
mendengar suara tetapi tidak melihat seorang juapun
|
Kisah
Para Rasul 22 : 8-9
Teman-teman
seperjalanan Saulus bahwa mereka
melihat cahaya tetapi mereka tidan mendengar suara
|
65.
|
Matius
1 : 1-16
Silsilah
Yesus dari Abraham adalah 41 keturunan
|
Lukas
3 : 23-38
Silsilah
Yesus dari Abraham adalah 57 keturunan
|
66.
|
Matius
1 : 4-6
Anak
Daud adalah Salomo
|
Lukas
3 : 31-32
Anak
Daud adalah Natan
|
67.
|
Matius
3 : 17
Ibrani
1 : 5
Yesus
anak Bapa
|
Matius
1 : 18
Lukas
3 : 23
Yesus
anak Yusuf dan anak roh kudus, dsb.
|
68.
|
Matius
9 : 27-30
2
orang buta mengikuti Yesus, dan Yesus menyembuhkannya didalam rumah
|
Matius
20 : 29-34
2
orang buta itu sedang duduk dipinggir jalan, dan Yesus menyembuhkannya di
pinggir jalan
|
69.
|
Matius
15 : 21-22
Perempuan
itu dari Kanaan
|
Markus
7 : 24-26
Perempuan
itu seorang Yunani bangsa Siro Fenisia
|
70.
|
Lukas
16 : 16
Hukum
Taurat berlaku sampai zaman Yohanes
|
Galatia
3 : 24-25
Hukum
Taurat berlaku sampai kristus datang ataukah tetap berlaku (tidak lenyap)
|
71.
|
Ezra
2 : 3 – 19
Daftar
orang-orang bangsa Israil
Bani
Arah 775 orang
Bani
Zatu 945 orang
Bani
Bani/Binui 642 orang
Bani
Azgad 1222 orang
Bani
Bigwai 2056 orang
Bani
Adonikam 666 orang
Bani
Adin 454 orang
Bani
Bezai 323 orang, dan
Bani
Hasum 223 orang
|
Nehemia
7 : 8 – 25
Daftar
orang-orang bangsa Israil
Bani
Arah 652 orang
Bani
Zatu 845 orang
Bani
Bani/Binui 648 orang
Bani
Azgad 2322 orang
Bani
Bigwai 2067 orang
Bani
Adonikam 667 orang
Bani
Adin 655 orang
Bani
Bezai 324 orang
Bani
Hasum 328 orang
|
72.
|
Matius
19 : 9-10
Ada
pengecualian
|
Markus 10 : 11-12
Tanpa
pengecualian
|
73.
|
II
samuel 5 : 4-5
Lamanya
Daud memerintah di Hebron adalah 7 tahun 6 bulan
|
I
Raja-Raja
Lamanya
Daud memerintah di Hebron adalah selama 7 tahun
|
74.
|
II
Samuel 5 : 13-16
Anak-anak
Daud yang lahir di Yerusalem sebanyak 11 orang
Elyada
Elipelet,dll
|
I
Tawarikh 14 : 4-5
Anak-anak
Daud yang lahir di Yerusalem sebanyak 13 orang
Yaitu
:
Beelyada
Nogah,dll
|
75.
|
II
Samuel 23 : 24-39
Yang
termasuk pahlawan-pahlawan gagah perkasa :
Sama
Heles
orang Palti
Mebunai
orang Husa
Hidai
dari lembah gaas
Abialbon
orang Bet Araba
Yasyen
orang Guni
Yonatan
anak sama orang Harari
Ahiam
bin sarar
|
I
Tawarikh 11 : 26-42
Yang
termasuk pahlawan-pahlawan gagah perkasa :
Samat
Heles
orang peloni
Sibkhai
orang Husa
Hurai
dari lembah gaas
Abial
orang Bet Araba
Hasyem
orang Gizon
Yonatan
anak Sage orang harari
Akhiam
bin Sakhar
|
76.
|
Yosua
19 : 1-8
Warisan
yang menjadi tempat tinggal ada 13
kota dengan desa-desanya. Diantara kota-kotanya adalah :
Bala
Bet
Markabot
Bet
Lebaot
Saruhen
Syeba
Desa-desanya
antara lain :
En,
Rimon, Eter, dan Asan ( 4 buah perkampungan )
|
I
Tawarikh 4 : 24-33
Warisan
yang menjadi tempat tinggal ada 14
kota dengan desa-desanya. Diantara kota-kotanya adalah :
Bilha
Bet
Hamarkabot
Bet
Biri
Saaraim
?
Desa-desanya
antara lain :
Etam,
Ain, Rimon, Takhea dan Asan ( 5 buah perkampungan )
|
77.
|
Markus
15 : 25
Yesus
disalib pada jam sembilan
|
Yohanes
19 : 13-15
Pada
jam 12 Yesus masih berada diruang
sidang pengadilan
|
78.
|
I
Tawarikh 21 : 1
Iblis
bangkit melawan orang Israil dan membujuk Daud untuk menghitung orang Israil
|
II
Samuel 24 : 1
Murka
Tuhan bangkit terhadap orang Israil dan Ia menghasut Daud melawan mereka, dan
menyuruh menghitung orang Israil
|
79.
|
Kejadian
2 : 17 dan
Kejadian
3 : 3
Janganlah
memakan buahnya sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau akan mati
|
Kejadian
3 : 22
Barangsiapa
yang makan buah itu, pasti akan memperoleh hidup yang kekal
|
80.
|
Matius
4 : 12 dan
Markus
1 : 14
Yesus
baru mengajar setelah Yohanes sang pembaptis ditangkap
|
Yahaya
3 : 22-26 dan
Yahya
41 : 1-4
Yesus
mengajar sebelum Yohanes ditangkap
|
81.
|
Matius
4 : 12-22 dan
Markus
1 : 12-20 serta
Lukas
5 : 1-22
Yesus
mendapat murid setelah pergi dari Galilea
|
Yahya
1 : 35-41
Sebelum
pergi ke Galilea Yesus sudah mendapat murid bernama Andreas dan Simon.
Keesokan harinya baru pergi ke Galilea
|
82.
|
Markus
15 : 23
Lalu
mereka memberinya anggur bercampur mur tetapi ia menolaknya
|
Matius
27 : 34
Lalu
ia memberinya anggur tercampur empedu. Setelah ia mengecapnya, ia tidak mau meminumnya
|
83.
|
Matius
20 : 20-21
Maka
datanglah ibu anak-anak Zebedeus
|
Markus
10 : 35
Lalu
anak-anak Zebedeus mendekati Yesus
|
84.
|
Roma
5 : 14
Adamlah
yang berdosa
|
I
Timotius 2 : 14
Hawalah
yang berdosa
|
85.
|
II
Samuel 6 : 23
Mikhail
binti saul tidak mempunyai anak sampai hari kematiannya
|
II
Samuel 21 : 8
Mikhail
mempunyai 5 orang anak
|
86.
|
Kejadian 6 : 3
Manusia
tidak akan ada yang bisa hidup lebih dari 120 tahun
|
Kejadian
11 : 10-32
Ada
manusia yang bisa hidup lebih dari 433, 438, 464 dan 500 tahun, dst.
|
87.
|
Matius
28 : 1
Maria
magdalena dan Maria yang lain pergi ke kubur menjelang fajar menyingsing
|
Markus
16 : 1
Maria
magdalena dan maria yang lain pergi ke kubur setelah matahari terbit
|
88.
|
Matius
28 : 9
Tiba-tiba
Yesus berjumpa dengan mereka (termasuk Maria) dan berkata : “Salam bagimu”
|
Yohanes
20 : 14
Lalu
(Maria) menoleh ke belakang tetapi ia tidak tahu bahwa itu Yesus.
|
89.
|
Galatia
6 : 2
Bertolong-tolonganlah
kamu menanggung bebanmu (dosa)
|
Galatia
6 : 5
Sebab
tiap-tiap orang akan memikul tanggungjawab (dosanya) sendiri
|
90.
|
Kejadian
37 : 28
Yusuf
dijual oleh saudagar Midian kepada orang Ismail lalu dibawa ke Mesir
|
Kejadian
37 : 28
Adapun
Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar seorang
pengawal istana fir’aun.
|
91.
|
Lukas
1 : 14
Pertama
kali Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang muridnya sewaktu mereka
sedang makan
|
I
Korintus 15 : 55
Bahwasanya
Yesus pertama kali menampakkan diri kepada Kefas kemudian kepada ke-12
muridnya
|
92.
|
Kejadian
6 ; 7
Tuhan
menyesal telah mnjadikan mereka (manusia)
|
I
Samuel 31 : 4
Dia
tidak mungkin menyesal, sebab Dia bukan manusia yang harus menyesal
|
93.
|
Matius
20 : 30
Ada
2 orang buta yang duduk di pinggir jalan dan berkata : “Tuhan anak Daud
kasihanilah kami”
|
Markus
10 : 46
Ada
seorang pengemis buta bernama Bartimus yang berkata ; “Yesus anak Daud
kasihanilah aku”
|
94.
|
Matius
8 : 28
Datanglah
dari pekuburan 2 orang yang kerasukan setan menemui Yesus
|
Markus
5 : 2 dan
Lukas
8 : 27
Datanglah
seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia
|
95.
|
Ibrani
6 : 1-3
Sebab
Malkisidek adalah Raja Salem dan Imam Allah Yang Maha Tinggi, ia :
Tidak
berbapak, tidak beribu, tidak bersisilah, harinya tidak berawal dan hidupnya
tidak berkesudahan dan karena itu dijadikan sama dengan anak Allah
|
Wahyu
21 : 6
Firman-Nya
lagi kepadaku, “Semuanaya telah menjadi. Aku (Yesus) adalah Alfa dan Omega,
yang awal dan yang akhir.
(Mana
yang lebih hebat, Malkisidek, Tuhan ataukah Yesus ? )
|
96.
|
Matius
17 : 13
Elia
adalah Yohanes si pembaptis
|
Yohanes
1 : 24
Mengapa
engkau (Yohanes) membaptis jika bukan Mesiah, bukan Elia dan bukan Nabi yang
akan datang ?
|
97.
|
Matius
1 : 22-23 dan
Yesaya 7 : 14
Nama
Yesus ketika dilahirkan adalah Imanuel
|
Lukas
2 : 21 dan
Matius
1 : 25
Nama
yang diberikan ketika dilahirkan adalah Yesus
|
98.
|
Matius
9 : 9
“Setelah
Yesus pergi dari situ, ia melihat seorang yang bernama Matius duduk dirumah
cukai, lalu ia berkata kepadanya :
“Ikutlah aku”, Maka berdirilah Matius lalu mengikuti dia”.
|
Markus
2 : 14
“Ketika
Yesus berjalan lewat disitu, ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai
lalu ia berkata kepadanya : “Ikutlah aku !” Maka berdirilah Lewi lalu
mengikuti dia”.
|
99.
|
Matius
14 : 5
Herodes
yang ingin membunuh Yohanes
|
Markus
6 : 18 – 20
Herodias
(adik ipar Herodes), istri Filipus yang ingin membunuh Yohanes, Herodes
justru tidak mau
|
100
|
Matius
14 : 33
Reaksi
orang-orang setelah Yesus dapat meredakan angin adalah orang-orang itu menyembah Yesus dan berkata : Sesungguhnya engkau anak
Allah
|
Markus
6 : 51-52
Reaksi orang-orang setelah Yesus dapat meredakan
angin adalah mereka saangat tercengang dan bingung, dan masih juga belum
mengerti
|
101
|
Matius
8 : 28
Yesus
bertemu orang yang kerasukan setan di Gadara
|
Markus
5 :
1-2
Yesus
bertemu orang yang kerasukan setan di Gerasa
|
102
|
Matius
21 : 18-20
Pohon
ara yang dikutuk Yesus dilihat oleh muridnya kering seketika
|
Markus
11 : 12-20
Pohon
ara yang dikutuk Yesus itu baru kering
keesokan harinya
|
103
|
Matius
26 : 7
Yesus
diminyaki di kepala
|
Yohanes
12 : 3
Yesus
diminyaki dikakinya
|
104
|
Matius
26 : 39
Sikap
Yesus dalam berdo’a ditaman Getsamani adalah dengan maju sedikit lalu sujud
dan berdo’a
|
Markus
14 : 35-36
Ia
maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdo’a.
Lukas
22 : 41-42
Kemudian
ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira seperlempar batu jaraknya, lalu ia
berlutut dan berdo’a
|
105
|
Matius
26 : 39
Markus
14 : 36 dan
Lukas
22 : 42
Yesus
minta diselamatkan dari penyaliban
|
Yohanes
12 : 27 dan Yohanes 12 : 27
Yesus
tidak minta diselamatkan dari penyaliban
|
106
|
Matius
27 : 37 dan
Lukas
23 : 38
Tulisan
pada salib : Inilah Yesus Raja Orang Yahudi
|
Yohanes
19 ; 19
Tulisan
pada salib : Yesus, orang nazaret, Raja orang Yahudi
|
107
|
Matius
20 : 28, Markus 10 : 45 dan Efesus 5 :
2
Yesus
rela mati disalib
|
Matius
27 : 46 dan
Markus
14 : 34-36
Yesus
tidak ingin mati disalib
|
108
|
Yohanes
19 : 39-42
Mayat
Yesus dibubuhi rempah-rempah
|
Markus
15 : 45 s/d 16 : 1
Mayat
Yesus tidak dibubuhi rempah-rempah karena rempah-rempah dibeli setelah Yesus
dikuburkan
|
109
|
Markus
16 : 5
Yang
dilihat Maria Magdalena didalam kubur Yesus adalah seorang muda yang berjubah
putih
|
Yohanes
20 : 12
Yang
dilihatnya adalah 2 orang malaikat berpakaian putih
Lukas
24 : 1-4
Yang
dilihatnya adalah 2 orang berpakaian yang berkilau-kilauan
|
110
|
Markus 16 : 5
Sikap
org didalam kubur tersebut adalah duduk disebelah kanan
|
Yohanes
20 : 12
Orang
tersebut yang satu duduk disebelah kanan yang satunya lagi duduk disebelah kiri
Lukas
24 : 1-4
Orang
yang didalam kubur tersebut tidak duduk tetapi berdiri
|
111
|
Matius 28 : 9
Maria
mengenali Yesus
|
Yohanes
20 : 14-16
Maria tidak mengenali Yesus
|
-
|
dst
|
dst
|
III. PRIBADI
PAULUS DAN AJARANNYA
Siapakah
sebenarnya Paulus ? Paulus, yang aslinya bernama Saul atau saulus bukanlah
orang asli Nazaret, dan bukan pula penduduk Yerusalem. Paulus lahir di Tarsus
(Asia Kecil) diperkirakan 2 Tahun sebelum masehi. Sedangkan Yesus (Nabi Isa as) lahir kira-kira 6 Tahun sebelum masehi.
Paulus
bukanlah seorang murid yang langsung berguru kepada Yesus. Bahkan diyakini,
paulus belum pernah bertatap muka dengan Yesus.
Pada
mulanya, paulus adalah seorang yang
sangat antipati dan tidak menyukai terhadap ajaran-ajaran Yesus. Titik awal
kebenciannya adalah menyangkut sejumlah kepercayaan-kepercayaan (akidah) yang
berlawanan dengan yang dianut oleh ibunya yang orang Yunani. Karena Paulus
punya hubungan kasih sayang yang mendalam dengan ibunya. Yesus mengasjarkan
teologi monoteisme, yang menyatakan bahwa Tuhan itu Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya; sedangkan ibunya dan orang-orang Yunani umumnya, sangat
menggantungkan pada kepercayaan-kepercayaan terhadap banyak dewa. Karena
fanatisme terhadap adat seperti yang dinyatakannya dalam surat-suratnya (lihat
Galatia 1 : 14), maka ia menjadi radikal dan ekstrim dengan menganiaya
orang-orang kristen generasi pertama. Banyak pengikut setia Yesus dipenjarakan
dan dibunuh.
Tapi
adapula yang menyatakan bahwa penyebab kebencian Paulus kepada ajaran Yesus
adalah sebagai pelampiasan dendam. Karena ayahnya seorang yahudi yang berkalu
sewenang-wenang, tidak mengasihi dan menyia-nyiakannya, maka ia membenci
ayahnya, bahkan bangsa dan agama ayahnya.
Peran
paulus batu tampak pada pertengahan abad I M atau antara tahun 35 M -
50 M. paulus adalah murid
kesayangan dari Gamaliel, seorang guru filsafat yang menguasai hukum-hukum
taurat. Ibunya seorang Yunani dan ,ayahnya seorang Yahudi Ortodoks. Kombinasi darah keturunan tersebut,
menyebabkan Paulus mendapatkan didikan keagamaan dengan corak kepercayaan
terhadap Yahwe dan Helenisme. Darah Yunani adalah darah pemikir, dan darah
Yahudi adalah darah kejeniusan. Dari percampuran darah dan silang genititas
itulah yang barangkali membuat paulus dikemudian hari mampu mengolah kata-kata,
membolak-balik pemikiran, hingga terbentuk pemikiran baru yang jauhberbeda dari
acuannya, tetapi tampak seperti kebenaran bagi orang awam dan yang tidak
mengerti filsafat dan logika.
Setelah
Yesus (Nabi Isa as) oleh bible dinyatakan sudah tidak hidup bersama
murid-muridnya lagi, Paulus punya kesempatan besar untuk menanamkan
pengaruhnya. Paulus rupanya segera menyadari, bahwa cara kekerasan tidak dapat
mewujudkan ambisinya untuk menghancurkan orang yahudi, maka ia mengubah taktik
dengan cara merusak mereka dari dalam. Awal dari keinginan kebenciannya itu
adalah melalui pertobatan semu dengan mengaku mendapat wahyu dan melihat Yesus,
orang yang dibencinya.
Tidaklah
sulit untuk dimengerti, bahwa pengakuan Paulus tersebut hanyalah jalan pintas
untuk menarik simpati orang-orang yang dulu dibencinya dan dikejar-kejarnya.
Paulus dalam perjalanannya dipadang pasir, ditengah-tengah udara terik
itu “mengaku” mengalami “Halusinasi”.
Maurice
Bucaile, menyatakan , “bahwa dalam pandangan orang Yahudi Kristen yang tetap
setia kepada ajaran Yahudi, Paulus adalah orang yang berkhianat.
Dokumen-dokumen mereka mengatakan bahwa paulus adalah musuh dan mendakwanya
dengan taktik bermuka dua”.
Lebih
lanjut, Maurice Bucaile menulis dalam bukunya, “La Bible, Le Coran et le Science”,
“Paulus adalah seorang yang banyak dipersoalkan dan dianggap pengkhianat
kepada ajaran Yesus oleh keluarga Yesus sendiri, dan oleh rasul-rasul (sahabat
setia Yesus (Nabi Isa as) yang tinggal di Yerusalem dengan “Jacques”. Paulus
dianggap telah menyiarkan ajaran-ajarannya sendiri dan merugikan para
sahabat-sahabat yang dikumpulkan oleh Yesus sendiri untuk menyiarkan
ajaran-ajarannya. Oleh karena Paulus tidak pernah bertemu dengan Yesus, maka ia
memulai dasar untuk perbuatannya dengan mengatakan bahwa Yesus yang telah hidup
kembali setelah dikubur, “nampak”
kepadanya dijalan menuju (ke) damaskus” (Bible, Qur’an dan Sains Modern, hal.
67 dan 69).
Ajaran-ajaran
dan pemikiran Paulus yang kontroversial
di zamannya banyak mendapat tantangan dari masyarakat (kota) yang
dikunjunginya. Paulus sendiri menceritakan suasana konflik tersebut dalam
sejumlah surat-suratnya.
Dr.Von
Platen dalam “Sejarah Filsafat Barat” Jilid II hal. 5 menerangkan bahwa, “Jelas
ajaran Paulus sangat dipengaruhi oleh filsafat klasik Yunani, terutama dari
Mazhab STOA. Dalam khutbahnya yang terkenal di Areopagos, Athena, paulus
mengutip kata demi kata dari penyair yang terkenal, yaitu Aratos, seperti dalam
Kisah Para Rasul 17 : 28 ia mengatakan : “Karena kita hidup kembali dalam
Tuhan, maka gerakan-gerakan kita serta seluruh eksistensi kita terjadi dalam
Tuhan”. (Drs.Hasbullah Bakry, nabi Isa dalam Al-Qur’an dan Nabi Muhammad dalam
Bible, hal. 53).
Kardinal
Danielow menceritakan : “Pada abad I
agama Yahudi Kresten tidak hanya di Yerusalem dan Palestina, akan tetapi
ditempat-tempat lain juga, yakni sebelum aliran Paulus tersiar. Hal ini memberi
penerangan mengapa surat-surat Paulus
selalu menyebutkan adanya konflik, memang dimana-mana Paulus mendapat rintangan
yang sama, di Galatia, Korintus, Kolose, Roma dan Antiokia”.
Meski
mendapat tantangan, tampaknya Paulus dengan kecerdikan filsafatnya mampu
meredam konflik dengan taktik 2 muka. Dengan taktik itu pula, Paulus dapat
menarik banyak pengikut dari orang-orang kafir (bukan beragama kristen). Maka
mulailah secara terbuka Paulus meminta banyak pengakuan (II Korintus 12 :
11-12), yang pada gilirannya Paulus berperan sebagai seorang konseptor
hukum-hukum baru ( I Korintus II : 34) yang berlainan dengan hukum-hukum Taurat
(Galatia 2 : 18).
Karenanya
banayak ahli menilai, sesungguhnya popularitas Paulus jauh melebihi Yesus, yang
dianggap Tuhan oleh paulus sendiri. Paulus lah pendiri agama masehi tersebut.
Tetapi pengakuan ini diterimanya justru setelah ia sendiri sudah mati ditangan
pengusa yang tidak setuju dengan pemikiran-pemikirannya yang selalu membuat
keonaran. Peristiwa terbunuhnya Paulus terjadi tahun 64 M di Roma.
Berry
dalam bukunya “Religion of the world” hal. 70 menyatakan, bahwa “Sebenarnya
Pauluslah pendiri agama masehi, ia memasukkan ke dalam agamanya beberapa faham
Yahudi untuk menarik bangsa Yahudi. Begitu juga ia memasukkan gambaran-gambaran
filsafat Yunani untuk menarik orang Yunani. Dia menyiarkan bahwa Isa as (Yesus)
adalah penyelamat, pem,bebas dan tuan “Lord” yang dengan perantaraannnya
manusia dapat mencapai keselamatan. Istilah-istilah yang diucapkan Paulus ini
sangat terkenal di kalangan Mitras dan Cybele. Pengikut golongan ini
menggantungkan diri kepada agama paulus. Dan sengaja pula untuk menarik para
terpelajar ia meminjam ajaran para filosof Yunani –terutama dari faham Philo –
tentang hubungan Tuhan dengan bumi dengan perantaraaan “Al-Kalimat”. Kalimat –
“The Logos” atau Anak Tuhan “The Son of God”, atau “The HolyGhost”, Bayangan
yang suci”. (Prof.Dr. Ahmad Syalabi, “Perbandingan Agama, bahagian Agama
Masehi”, halaman 47).
Di
bawah ini beberapa pemikiran dan ajaran
Paulus yang banyak menimbulkan konflik dan penentangan pada masanya.
1)
Menyamakan
kedudukan dirinya dengan Yesus
“Tetapi
menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam
keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Kudus”. (I
Korintus 7 : 40)
“Tetapi
menurut pendapatku, sedikitpun aku tidak kurang daripada rasul-rasul yang tidak
ada taranya itu” (II Korintus 11 : 5)
2)
Pendapatnya
mengalahkan firman Tuhan
“Sekarang
tentang para gadis, untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan, tetapi
aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat
yang diterimanya dari Allah”. (I Korintus 7 : 25)
“Apa
yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut
firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh
bermegah”.
(II
Korintus 11 : 17)
3)
Menginginkan
Pujian dan Pengakuan
“Sungguh
aku telah menjadi bodoh, tetapi kamu yang memaksa aku, sebenarnya aku harus
kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikitpun, namun didalam segala
hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.
Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah
seorang rasul, telah dilakukan ditengah-tengah kamu dengan segala kesabaran
oleh tanda-tanda, mukjizat-mukjizat dan kuasa-kuasa.”
(II
Korintus 12 : 11-12)
4)
Senang memutar
balik hukum dan membuat aturan sendiri
“Kalau
ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu dirumahnya, supaya jangan kamu
berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang
lain akan kuatur, kalau aku datang”
(I
Korintus 11 : 34)
5)
Bermuka dua dan
mengajak pengikutnya bersikap mendua
“Demikianlah
bagi orang yahudi aku menjadi seperti orang yahudi, supaya aku memenangkan
orang-orang yahudi. Bagi orang-orang yang hidup dibawah hukum taurat aku
menjadi seperti orang yang hidup dibawah hukum taurat, sekalipun aku sendiri
tidak hidup dibawah hukum taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang
hidup dibawah hukum taurat.
Bagi
orang-orang yang tidak hidup dibawah hukum taurat aku menjadi seperti orang
yang tidak hidup dibawah hukum taurat”.
(I
Korintus 9 : 20-21)
“Aku
adalah orang yahudi, lahir di tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di
kota ini; dididik dengan teliti dibawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek
moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama
seperti kamu semua pada waktu ini” (Kisah para Rasul 22 : 3)
“Maka
datanglah kepala pasukan itu kepada paulus dan berkata : “Katakanalah, benarkah
engkau warga negara Rum ?” Jawab paulus : “Benar”
Lalu
kata kepala pasukan itu :”Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal”,
Jawab paulus : “Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku” (Kisah para
rasul 22 : 27-28)
“Dan
karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki
dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama
itu, katanya ; “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang farisi, keturunan orang
Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan
orang mati”. (Kisah para rasul 23 : 6)
6)
Menganggap
hukum Taurat sumber kedosaan dan kutukan
“Karena
hukum taurat membangkitkan murka, tetapi dimana tidak ada hukum taurat, disitu
tidak ada juga pelanggaran”.
(Roma 4 : 15)
7)
Penganut
tradisi nenek moyang yang fanatik
“Dan
didalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan
aku diantara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat
nenek moyangku”
(Galatia 1 ; 14 )
8)
Mengutuk
penulis injil lainnya
“Aku
heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik
daripada dia, yang oleh kasih karunia kristus telah memanggil kamu, dan
mengikuti suatu injil lain,
Yang
sebenarnya bukan injil. Hanaya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi
sekalipun kamu atau seorang malaikat
dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan injil
yang telah kami berikan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti
yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi : “Jikalau ada
orang yang memberikan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah
kamu terima, terkutuklah dia”.
(Galatia
1 : 6 – 9 )
9)
Senang
Perpecahan
“Sebab
pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat, ada
perpecahan diantara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
Sebab
diantara kamu harus ada perpecahan, supaya nanti siapakah diantara kamu yang
tahan uji”.
(I
Korintus 11 : 18-19)
10) Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya
“Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal
bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh sesuatu apapun”
(I
Korintus 6 : 12)
“Sungguhpun
aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang,
supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang”.
(I
Korintus 9 : 19 )
11) Pendusta
“Tetapi
jika kebenaran Allah oleh dustaku, semakin melimpah bagi kemuliaannya mengapa
aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?” (Roma 3 : 7)
12) Penindas dan pembunuh berdarah dingin
“Sebab
kamu telah mendengar tentang hidupku dalam agama yahudi ; tanpa batas aku
menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya”. (Galatia 1 : 13
)
13) Menanamkan faham bahwa Yesus adalah anak Allah
“Saulus
tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-muridnya di damsyik.
Ketika
itu juga ia memberitakan Yesus dirumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus
adalah anak Allah.
Semua
orang yang mendengar hal itu heran dan berkata : “Bukankah dia ini yang di
Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini ? Dan
bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka
kehadapan imam-imam kepala ?”
(Kisah
Para Rasul 9 : 19-21)
14) Mengajarkan doktrin penebusan dosa
“Kasih
karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, bapa kita, dan dari
tuhan yesus kristus
Apa
yang telah menyerahkan dirinya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita
dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita”
(Galatia 1 : 3 – 4)
“Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaaan Allah,
Dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan
dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam kristus yesus”.
(Roma
3 : 23-24) ]
15) Menanamkan faham trinitas 3
= 1 atau
1 = 3
“Kasih
karunia tuhan Yesus kristus, dan kasih Allah dan persekutuan roh kudus
menyertai kamu sekalian”.
(II
Korintus 13 : 13)
“Kasih
karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus kristus menyertai
kamu”.
(I
Korintus 1 ; 3 )
“Seorang
pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu”.
(Galatia
3 : 20)
16) Merombak dan menghapus hukum taurat
“Karena,
jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku
sebagai pelanggar hukum taurat.
Sebab
aku telah mati oleh hukum taurat untuk hukum taurat, supaya aku hidup untuk
Allah. Aku telah disalibkan dengan kristus.
Namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan kristus yang
hidup didalam aku dan hidupku yang kuhidupi sekarang didalam daging, adalah
hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah ,mengasihi aku dan meyerahkan
dirinya untuk aku,
Aku
tidak menolak kasih karunia Allah, sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum
taurat, maka sia-sialah kematian Yesus”.
(Galatia
2 : 18 s/d 21 )
“Jika
hukum taurat adalah penuntut kita samapai kristus datang, supaya kita
dibenarkan karena iman.
Sekarang
iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah
pengawasan-pengawasan”.
(Galatia 3 : 24
– 25 )
17) Menghalalkan minuman keras, babi, dll
“Karena
semua yang diciptakan Allah itu baik dan sesuatupun tidak ada yang haram, jika
diterima dengan ucapan syukur.
Sebab
semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh do’a”.
(I
Timotius 4 : 4 – 5 )
“Kamu
boleh makan segala sesuatu yang dijual dipasar daging, tanpa mengadakan
pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.
Karena
: Bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan”.
(I
Korintus 10 : 25 – 26 )
18) Membasmi tutup kepala (kerudung)
“Tiap-tiap
perempuan yang berdoa’a atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung,
menghina kepalanya, sebab ia sama dengan
perempuan yang dicukur rambutnya,
Sebab
jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting
rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya
digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya”.
(I
Korintus 11 : 5 – 6 )
“Pertimbangkanlah
sendiri : patutkah perempuan berdo’a kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung
?
Bukankah
alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-l;aki jika ia
berambut panjang.
Tetapi
bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang ?Sebab rambut
diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung “. (I Korintus 11 : 13- 15 )
19) Diskriminasi terhadap perempuan
“Aku
tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah
laki-laki, hendaklah ia berdiam diri”.
(I Timotius 2
: 12 )
20) Mengaku sebagai jelmaan Yesus Kristus
“Sebab
aku telah mati oleh hukum taurat untuk
hukum taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan
kristus.
Namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup didalam aku”.
(Galatia
2 : 19-20 )
21) Menghujat dan melemahkan kebebasan Tuhan dalam menetapkan
hukum
“Maksudku
ialah : janji yang sebelumnya telah di sahkan Allah, tidak dapat dibatalkan
oleh hukum taurat, yang baru terbit 430 tahun kemudian, sehingga janji itu
hilang hikmatnya”
(Galatia
3 : 17 )
22) Sosok yang jenius dan senang berfilsafat
“Menurut
kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa
lain”.
(Galatia 2 ; 15 )
“Jikalau
aku kurang faham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal
pengetahuan, sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan
dalam segala hal”.
(II
Korintus 11 : 6 )
23) Merupakan nabi palsu
“Tetapi
seorang nabi yang terlalu berani untuk mengucapkan demi namaKu perkataan yang
tak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah
lain, nabi itu harus mati.
Jika
sekiranya kamu berkata dalam hatimu : bagaimanakah kami mengetahui perkataan
yang tidak difirmankan tuhan ?
Apabila
seorang nabi berkata demi nama tuhan dan perkataannya itu tidak terjadi dan
tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan Tuhan, dengan
terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya”.
(Ulangan
18 : 20
s/d 22 )
Keterangan : Akhirnya Paulus
yang mengaku sebagai nabi/rasul, mati dibunuh oleh kaisar Nero, di Roma tahun
64 Masehi.
24) Menghapus ajaran bersunat (khitan)
“Sesungguhnya, aku Paulus, berkata kepadamu :
“jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
Sekali
lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib
melakukan seluruh hukum taurat”. (Galatia
5 : 2 – 3 )
“Kalau
seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan
tanda-tanda sunat itu. Kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat,
janganlah ia mau bersunat. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting,
yang penting ialah menaaati hukum-hukum Allah”. (Korintus 7 : 18-19)
“Karena
sudah banyak orang hidup tidak tertib,
terutama diantara mereka yang berpegang pada
hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran”.
(Titus 1 : 10)
25) Menghalalkan daging yang najis
“Bagi
orang suci semuanya suci, tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman
suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis”.
(Titus 1 : 15 )
26) Mengaku mendapat wahyu langsung dari yesus
“Sebab
aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan ini
bukanlah injil manusia.
Karena
aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku,
tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus”. (Galatia 1 : 11- 12 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar