Ustadz Miftah Fauzi, Lc lahir di desa Sungai Durait, Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kamis, 30 April 1992 (bertepatan dengan 27 Syawal 1412 H). adalah salah seorang alumni Tarim Hadramaut yang juga pendiri Pondok Tahfizh yang diberi nama Pondok Pesantren “Nurul Yaqin Lit Tahfidzhil Qur’an wat Tafaqquh fiddiin”. Beliau seorang hafizh al-Qur’an.
Pertama kali mulai menghafal al-Qur’an di Pondok Tahfizh al-Qudwah, dan kemudian melanjutkan menghafal al-Qur’an di Pamangkih hingga dapat menyelesaikan hafalannya selama kurang lebih 3 tahun.
Ustadz Miftah kemudian memperdalam bahasa arab dan pembacaan kitab kuning di Pondok Pesantren “ah-Ihsan” Banjarmasin. Setelah dirasa cukup beliau kemudian melanjutkan ke Darul Musthafa, Hadramaut, Yaman kurang lebih 5 tahun.
Adapun di pondok tahfizh yang beliau kelola, dimulai dari setelah shalat subuh yang dilanjutkan dengan menyetor hafalan yang baru di hafal (sabaq) sampai jam 7 pagi, kemudian dilanjutkan dengan (sabqi) mengulang hafalan juz yang baru disetor, sedari pukul 09.30 – 11.30. Sedangkan untuk Manzil, santri bebas memilih hendak siang atau malam.
Diantara kalam beliau:
“Allah kita ini sama kada barubah. Nabi kita pun sama. Al-Qur’an yang kita baca sama bacaannya, sembahyang sama yang dibaca tetapi kenapa Nusratullah datang kepada mereka, (sedang) kepada kita kada datang. Ujar ulama, hal itu disebabkan makanan yang kita makan berbeda. Kemudian ketika ada masalah kita jarang lari kepada Allah, tetapi bila ada masalah kita larinya kepada makhluk. .. Kada ingat kita akan sembahyang (sunnat) 2 rakaat. Bila Allah hendak memudahkan, maka akan jadi mudah. Namun, bila ada masalah, kadang-kadang masalah kita ini ganal bangat, seakan-akan kadada tempat lari, kadada lagi pemecahan masalahnya. Kita kada ingat sembahyang ketika itu. Padahal apabila kita butuh, diri kita meminta kepada Allah bujur-bujur, maka akan datang Nusratullah sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berikan Rasulullah kepada sahabat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar