Ustadz Haderi Ideris, lahir di Amuntai, Rabu, 15 Agustus 1973 M (bertepatan dengan 16 Rajab 1393 H). Berlatar pendidikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Amuntai (1987), kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Antasari Banjarmasin.
Beliau
menjadi pendidik di Pondok Pesantren “Darul Ulum” Dea Kembang Kuning, Kecamatan
Amuntai Tengah.
Disamping
menjadi guru, beliau adalah Muqaddam Thariqat at-Tijani Amuntai (2018 hingga
sekarang).
Tulisan
beliau dibeberapa media memperlihatkan nuansa yang kental dengan dunia tasawuf.
Seperti cerpen “Kujaga Rahasiamu”, “Rahasia yang tersingkap” dan “Rahasiakan
Jati diriku”.
Beliau
ada meninggalkan buku/kitab yang berharga, di antaranya “Mudah Menulis Cerpen”,
Leutika Prio, Yogyakarta, 2011 dan buku “Bingkisan Rindu, Sukses Menggapai
Ridha Ilahi”, Hemat Publishing, Amuntai, 2015.
Diantara kalam beliau:
“Menuntut
ilmu agama adalah untuk menyempurnakan segala amal ibadah yang difardhukan,
terutama ilmu tauhid. Ilmu tauhid merupakan akar semua ibadah karena ibadah
yang tiada sempurna ilmu tauhid, pengenalan kepada Allah, tidak akan diterima”
(dikutip dari Risalah “IlmuTauhid sebagai Pelita Hati” oleh Haderi Ideris)
“Ada
banyak peringatan dan pelajaran yang bisa kita ambil dari proses pemakaman.
Pertama, kita dingatkan bahwa kita dijadikan dari tanah, rendah dan hina. Yang
kedua, kita diingatkan bahwa kita semua akan mati. Dari tanah kita dijadikan,
ke tanah pula kita dikembalikan, dan dari tanah dibangkitkan kembali pada hari
kiamat. Yang ketiga, mengingatkan kepada kita bahwa semua perhiasan dunia kita
tinggalkan. Kita diantar kepemakaman tanpa membawa apa-apa kecuali tiga atau
lima lapis kain kafan”. (dikutip
dari buku karya Haderi Ideris, “Bingkisan
Rindu : Sukses Menggapai Ridha Ilahi”, Hemat Publishing, Amuntai, 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar