Senin, 13 April 2020

Ustadz Drs. H. YUSRAN HILMI, M.M


Ustadz Drs. H. Yusran Hilmi, M.M lahir di Amuntai, 16 Juli 1947 M (bertepatan dengan 27 Sya’ban 1366 H). Pernah menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Teluk Daun periode 1972 s/d 1975. Aktivitas menjadi da’i dan khatib diantaranya di Mesjid “Sabilal Muttaqin” Sungai Malang Amuntai.

Diantara kalam beliau:

“Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya : “dan Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berberjihad dijalan Allah, dengan harta, benda dan diri mereka, adalah mereka itu lebih tinggi derajatnya di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala dan merekalah orang-orang yang mendapat kemenangan” (QS. At-Taubah (9): 20).  Dari ayat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa manakala kita ingin menjadi orang yang mempunyai kedudukan istemewa disisi Allah, maka ada 3 (tiga) hal yang harus kita fahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari, (yaitu) dengan memperteguh keimanan. Sebagaimana kita ketahui, bahwa secara harfiyah iman artinya percaya. Orang yang beriman artinya orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan yang benar.  Karena itu, tidak setiap orang yang mengaku iman kepada Allah diakui keimanannya. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an : “Di antara manusia ada yang mengatakan kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (Qs. Al-Baqarah (2) : 8). Dan juga sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa : “Iman itu dibenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan” (HR. Ibnu Majah).  Maka manakala unsur iman itu tidak ada pada diri kita maka keimanan kita dianggap tidak benar. Di samping itu, keimanan yang kita miliki, ia harus disertai dengan keteguhan, pendirian yang kuat, yang tidak goyah sedikitpun. Sikap seperti itu, membuat orang mukmin tidak terpengaruh dengan hal-hal yang menimpa dirinya, sebagai konsekuensi dari keimanan dan diapun juga tidak akan berduka cita dalam arti tidak menyesal sebagai orang beriman. Mukmin seperti inilah yang nantinya akan meraih bahagia di dunia maupun akerat”.

“Dan juga yang membuat orang mukmin itu derajatnya terangkat di sisi Allah adalah dengan berjihad, yang artinya bersungguh-sungguh. Kalau seorang muslim diperintah untuk berijihad itu artinya dia harus memiliki kesungguhan dalam diri, baik kesungguhan dalam perang dalam diri maupun perang melawan hawa nafsu untuk bisa memegang agama dengan kuat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits : “Orang yang berjihad adalah orang yang berjuang melawan hawa nafsunya untuk mentaati Allah Subhanahu wa ta’ala” (HR. Tirmidzi).

“Agar kita betul-betul termasuk orang-orang yang beriman dan terangkat derajat disisi Allah adalah dengan berhijrah, yaitu dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah : “Orang-orang yang berhijrah adalah orang-orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah Sub hanahu wa ta’ala”. Dengan demikian, iman harus dibuktikan dengan hijrah atau meninggalkan segala bentuk yang diharamkan dan bathik kepada sesuatu yang halal dan haq”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar