Ustadz Drs. H. Yusran Hilmi, M.M lahir di
Amuntai, 16 Juli 1947 M (bertepatan dengan 27 Sya’ban 1366 H). Pernah menjadi
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Teluk Daun periode 1972 s/d 1975.
Aktivitas menjadi da’i dan khatib diantaranya di Mesjid “Sabilal Muttaqin”
Sungai Malang Amuntai.
Diantara kalam beliau:
“Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, yang
artinya : “dan Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berberjihad
dijalan Allah, dengan harta, benda dan diri mereka, adalah mereka itu lebih
tinggi derajatnya di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala dan merekalah orang-orang
yang mendapat kemenangan” (QS. At-Taubah (9): 20). Dari ayat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa manakala kita ingin menjadi orang yang mempunyai kedudukan istemewa
disisi Allah, maka ada 3 (tiga) hal yang harus kita fahami dan amalkan dalam
kehidupan sehari-hari, (yaitu) dengan memperteguh keimanan.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa secara harfiyah iman artinya percaya. Orang
yang beriman artinya orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan yang
benar. Karena itu, tidak setiap orang
yang mengaku iman kepada Allah diakui keimanannya. Sebagaimana disebutkan dalam
al-Qur’an : “Di antara manusia ada yang mengatakan kami beriman kepada Allah
dan hari akhir, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman
(Qs. Al-Baqarah (2) : 8). Dan juga sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa : “Iman itu dibenarkan dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan” (HR. Ibnu Majah). Maka manakala unsur iman itu tidak ada pada
diri kita maka keimanan kita dianggap tidak benar. Di samping itu, keimanan
yang kita miliki, ia harus disertai dengan keteguhan, pendirian yang kuat, yang
tidak goyah sedikitpun. Sikap seperti itu, membuat orang mukmin tidak
terpengaruh dengan hal-hal yang menimpa dirinya, sebagai konsekuensi dari
keimanan dan diapun juga tidak akan berduka cita dalam arti tidak menyesal
sebagai orang beriman. Mukmin seperti inilah yang nantinya akan meraih bahagia
di dunia maupun akerat”.
“Dan juga yang membuat orang mukmin itu
derajatnya terangkat di sisi Allah adalah dengan berjihad, yang
artinya bersungguh-sungguh. Kalau seorang muslim diperintah untuk berijihad itu
artinya dia harus memiliki kesungguhan dalam diri, baik kesungguhan dalam
perang dalam diri maupun perang melawan hawa nafsu untuk bisa memegang agama
dengan kuat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits : “Orang yang berjihad adalah
orang yang berjuang melawan hawa nafsunya untuk mentaati Allah Subhanahu wa
ta’ala” (HR. Tirmidzi).
“Agar kita betul-betul termasuk orang-orang
yang beriman dan terangkat derajat disisi Allah adalah dengan berhijrah,
yaitu dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Sebagaimana sabda Rasulullah : “Orang-orang yang berhijrah adalah orang-orang
yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah Sub hanahu wa ta’ala”.
Dengan demikian, iman harus dibuktikan dengan hijrah atau meninggalkan segala
bentuk yang diharamkan dan bathik kepada sesuatu yang halal dan haq”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar