Minggu, 17 April 2022

USTADZ AHMAD SIBAWAIHI

 

Ustadz Ahmad Sibawaihi adalah salah seorang da’i ilallah yang berasal dari Desa Pematang Benteng, Kecmaatan Sungai Tabukan, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau:

“Ciri orang yang selamat itu adalah orang yang merasa kada selamat”.

“Amal apa haja nang dikerjakan seseorang hamba, apabila masih ada durhaka kepada kedua orangtua, maka amalnya itu ditolak, kada bamanfaat. Lalu kaya apa jer kita supaya kita tidak termasuk durhaka kepada kedua orang tua, diantaranya yakni (dengan) mengerjakan amal-amal shaleh (seperti) sembahyang berjama’ah, dan mendo’akan mereka. Niatkan mudahan kuitan himung (senang), mahimungi kuitan baik nang masih hidup maupun yang sudah meninggal”. Yaitu sebelum

“Biar kaya apa ba-amal tapi masih ada syirik kepada Allah, maka amal tersebut kada diterima. Arti syirik itu kaya apa? Syirik itu jer kita menyekutukan Allah. Maksud syirik disini (adalah) syirik khafi, (seperti) jika beribadah sembahyang (dimana) ketika mengangkat takbir (tapi) dalam hati kada ingat bahwa yang menolongi adalah Allah, itu syirik namanya. Makanya sebelum kita sembahyang, ujar paguruan, disuruh kita untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa ta’ala. Nang kaya apa? Yaitu sebelum mengangkat takbir atau mengucap ushalli, ingatakan (bahwa) sifat yang 7 itu dibuang. Napa sebab 7 ?  Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam. Nang ba-isi qudrat Allah, nang bai-iisi iradat Allah, nang ba-isi ilmu Allah. Sedangkan kita napa? Kita ini hnaya lalawanannya, kita dhaif, kita jahil, (maka) itu dulu yang dibuang baru kemudian melafadzkan ushalli mengangkat takbir”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar