Ustadz Rosadi adalah salah seorang da’i dari
Desa Palimbangan Sari, Kecamatan Haur Gading, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Diantara kalam beliau:
“Hati adalah titik pandang daripada Allah
Subhanahu wa ta’ala. Karena Allah memandang kepada hati seseorang haja, maka
para aulia lebih memfocuskan pada hati mereka agar jangan sampai terhijab
daripada Allah”.
“Bila seseorang ingat lawan Allah berarti
orang itu berada masuk dalam hadhirat Allah, tetai apabila seseorang ini kada
ingat lawan Allah berarti orang tersebut tidak lagi berada atau keluar dari
hadhirat Allah. Bila kita sembahyang, ingat lawan Allah, mengesakan Allah, maka
orang tersebut telah masuk dalam hadhiratnya Allah Subhanahu wa ta’ala”.
“Seseorang tidaklah menaiki daripada ilmu
agama itu akan sukses melainkan dengan adab, baik adab tersebut adab zahirnya,
ada adab tauhidnya pada orang tersebut. Seandainya seseorang tidak beradab
didalam mencari ilmu, berarti orang tersebut jatuh. Sebagaimana disebutkan
didalam kitan ta’lim al-muta’alim, bahwa dia terjatuh lantaran tidak
menghormati paguruan”.
“Sombong itu memandang kebaikan pada dirinya,
kada memandang kepada siapa yang memberinya”.
“Ujar paguruan, ikam mun balajar, (anggap) ikam tu
ibarat botol kosong, jangan merasa baisi. Kosongkan dulu. Artinya, apabila kita
diberikan ilmu jangan diterima, kosongkan dulu. Karena, apabila kita merasa
sudah berisi, bisa timbul kesombongan, sehingga segala pengajaran dari guru
akan “taluak”
“Ilmu yang sejati adalah ilmu yang mana
seseorang tersebut dapat mengenal/ mengetahui siapa gerangan dirinya. Makanya
kita ini dalam menjalani kehidupan sehari-hari, (harus bertanya, pen) bujurkan kita ini sudah menjadi seorang
hamba yang bujur-bujur hamba. Beribadah bujurlah sudah tatacara gawiannya, dan
lain-lain. Apabila seseorang itu kenal dengan dirinya maka orang tersebut kenal
pula dengan Tuhannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar