KH. Usman Amin bin H.M. Amin, lahir di Sungai Tabukan, Alabio, Amuntai.
Beliau adalah pembawa dan penyebar faham Muhammadiyah ke Alabio. Pada tahun
1920-an beliau membuka usaha meubel di kota Surabaya.
Di Surabaya, bersama dengan para perantauan, beliau mendirikan “Persatuan
Putra Borneo”. Sebagai seorang pengusaha yang sukses dan juga aktif di
pergerakan, beliau mempunyai banyak relasi dengan tokoh-tokoh pergerakan di
pulau Jawa, diantaranya dengan KH. Ahmad
Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), KH. Mas Mansur (Muhammadiyah), KH. Ahmad
Syurkati (Persis), dr. Soetomo,H. Agus Salim,dan lain-lain.
Selama ikut organisasi, beliau tertarik dengan pergerakan Islam yang
dilakukan organisiasi Muhammadiyah. Maka hal tersebut diinformasikannya kepada
KH. Japeri di Alabio, melalui surat menyurat dan bahkan mengundang langsung KH.
Japeri untuk melihat langsung aktivitas yang dilakukan oleh Muhammadiyah di
Yogyakarta.
KH. Usman Amin semasa di Surabaya pernah mendalami ilmu agama dengan
seorang ulama arab bernama Ahmad Ghanaim. Dan ketika pulang ke Alabio, beliau
turut serta terlibat sebagai Ketua dalam
kepengurusan pendirian Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah Alabio. (1938).
Di Alabio terdapat sebuah mesjid yang bernama Mesjid Kajang, tidak jauh
dari Muara Tapus. Tetapi kemudian Mesjid Muhammadiyah tertua di Kalimantan
Selatan itu diberi nama”Mesjid al-Amin” yang didedikasikan untuk mengenang KH.
Usman Amin, yang berjasa memperkenalkan Muhammadiyah pertama kali ke
kalimantan, tepatnya ke Alabio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar