KH. Noransyah, S.Pd lahir di Sungai Turak, pada Rabu, 10 April 1957 M (10
Ramadhan 1376 H), adalah tokoh agama dari Sungai Turak, kecamatan Amuntai
Utara. Disamping menjadi tenaga pendidik di Madrasah Tsanawiyah “Rasyidiyah Khalidiyah” Amuntai, juga mengelola Majelis Taklim
“An-Noor” Sungai Turak.
Pernah berguru dengan KH. Zaini Abdul Ghani (Guru
Sekumpul). Beliau sekarang mengisi
pengajian agama pada beberapa majelis taklim, diantaranya pada malam minggu di
Mesjid Raya “At-Taqwa” Amuntai.
Diantara kalam beliau:
“Orang bertakwa itu banyak bapuluh macam
kelebihannya, diantaranya urusannya kada tapi ngalih, ada haja jalan keluarnya,
dari segi rezeki, rezekinya pulang dimudahakan Allah, diberikan pulang
ketenangan hati”
“Apabila engkau berusaha di dalam menuntut ilmu itu, bausaha tu pang kita
menjalani tulak menuntut ilmu, ada nang bajalan, ada nang basapida motor
menuntut ilmu, nah (yang demikian) itu mendapat kebaikan do’a malaikat lawan (untuk) kita. Lalu hati kita tenang.
Berbeda dengan orang yang kadada manuntut ilmu itu hatinya tu modil pusang,
kada mau tenang”
“Tujuan menuntut ilmu itu untuk bekal ke negeri akhirat. Masalah (kawa)
ma amalakan tu nomor 2. Tuntut ilmu dahulu, bila mendapat petunjuk tang
pina mudaha ma amalakan”.
“Mun handak kada bamimpi buruk, sebelum tidur tu tafakkur dulu, berwudhu
dan membaca do’a”
“Nikmat yang paling besar dalam berumah tangga
adalah bahagia (baiti jannati)”
“Hendaknya kita memperbanyak ibadah, pengabdian kepada Allah. Suka tahajjud,
misalnya. Di dunia dapat di akhirat dapat. Di dunia dapat rahmat, derajatnya
naik, rezekinya beberkah, serta dipeliharakan dari segala macam gangguan orang
yang berbuat jahat”
“Kita jarang ziarah kubur hari malam lih,
padahal bagusnya, mun kawa pian malam. Khusyuknya lebih.”
“Siapa yang tidak mau melaksanakan sembahyang
maka akan dihimpit bumi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar