Sabtu, 09 September 2017

HABIB TAUFIQ bin ALWI al-IDRUS




Habib Taufiq bin Alwi al-Idrus lahir di Tuban, Jawa Timur pada hari Rabu, 16 Juli 1958 M (bertepatan dengan  28 Zulhijjah 1377 H) adalah pendiri dari majelis “Raudhatul Jannah” Amuntai. Penasehat Pondok  Pesantren  Salafiyah  al-Karamah” Amuntai Selatan. Setelah hijrah ke Amuntai, beliau juga menjadi pengasuh pada Pondok Pesantren “Raudhatut Thalibin” Amuntai.
Telah berpulang ke rahmatullah di Rumah Sakit Hasan Basri kandangan, Minggu, 7 Juli 2019 M (bertepatan dengan 4 Zulqa’dah 1440 H) di shalatkan di Mesjid “Nor Thaibah” Pasar Senin, Kecamatan Amuntai Tengah dan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren “Raudhatut Thalibin  Desa Tayur, kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Diantara kalam beliau: 

“Barangsiapa mengenang, membaca manakib, mengingat, melihat gambar ataupun menyebut nama para wali-wali Allah itu, maka akan diturunkan beberapa rahmat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala (kepada mereka, penulis).

Diantara syair yang beliau baca pada peringatan Isra Mi’raj di Mesjid “At-Taqwa” Amuntai, Rabu malam Kamis, 28 Maret 2018, sebagai berikut:

“La ilaha illallah
La ilaha illallah
Muhammad Rasulullah
Guru Zaini Abdul Ghani Waliyullah.”

“Bismillah itu mulai di kalam
Namanya Allah khaliqul a’lam
Mintalah ampun siang dan malam
Supaya selamat iman dan islam”

“Hidup di dunia tidaklah abadi
Di dalam kubur tinggal sendiri
Tinggallah anak tinggal famili
Amal yang shaleh menjadi ganti”

“Wahai saudara laki dan istri
Turut perintah Rabbul ‘Izzati
Marilah taubat sebelum mati
Karena kuburmu telah menanti”

“Kubur menanti siang dan malam
Jangan kau .... bertinggal diam
Dilobang tanah terlalu garang
Dimasukkan kamu tinggal seorang”

“Mayit ditinggal dalam kuburnya
Ar-roh kembali sampai dadanya
Untuk diperiksa ketuhanannya
Munkar dan nakir tanya padanya”

“Dikalau ada amal shalehnya
Selamat diri dari periksanya
Senang sentosa dalam kuburnya
Berbahagia di akheratnya”

“Jikalau tidak ada amalnya
Dipukul malaikat hancur tulangnya
Merasa siksa amat pedihnya
Malaikat tidak kasihan padanya”

“Astaghfirullah kami ucapkan
Harap ampunan Allah berikan
Segala kesalahan Allah maafkan
Redha-Nya Allah kami harapkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar