Ustadz H. Fityan Indi Rahman, S.Q,
M.Pd.I bin Drs. H. Zainal Arifin, lahir
di Kelua, Senin, 2 Januari 1984 M (bertepatan dengan 12 Rabiul Akhir 1405 H). Beliau alumni dari Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an
(STIQ) Amuntai. Sebagai Hafizh
al-Qur’an, beliau direkrut untuk turut mengelola pondok Tahfizh “Baitul
Azhar” Rakha Amuntai. Disamping itu, beliau juga menjadi sekretaris Yayasan dan pendidik di
Pondok Pesantren ”Ummul Qurra” Desa Bayur Kecamatan Haur Gading Amuntai.
Ustadz Fityan juga terkadang mengisi pengajian di Majelis Taklim
“al-Ma’arif” Amuntai, menggantikan mertua beliau, yaitu DR. KH. Saberan Afandi,
MA.
Diantara kalam beliau:
“Hakekat kegembiraan
yang sebenarnya adalah kemampuan yang diberikan Allah untuk melaksanakan
perintah-Nya”
“Orang-orang (para
sahabat yang-10) yang sudah dijamin masuk sorga, para wali dengan pangkat
tertinggi, (mereka) tidak ada yang merasa aman dari rencana Allah, apalagi kita
yang tidak ada jaminan sama sekali, hendaknya lebih takut terhadap tipu dayanya
Allah”
“Sebagaimana para Nabi,
orang-orang shaleh, setiap kali melakukan kebaikan, atau mengerjakan ibadah,
mereka sangat takut kalau amalan mereka tidak diterima oleh Allah. Sebagaimana
Nabi Ibrahim as berdo’a, dan makanya kitapun dianjurkan sehabis mengerjakan
apapun kebaikan untuk mengucapkan : “... Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka
antas-samii’ul-‘aliim “ (Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami.
Sungguh, Engkaulah Yang maha Mendengar, Maha Mengetahui) (QS. Al-Baqarah
(2) : 127)”
“Kondisi umat Islam yang jauh dari
pemahaman terhadap al-qur’an yang benar, tidak mentadaburinya akan memunculkan
pemikiran sesat, tumbuh sikap sekuler dan liberalis”
“Bertakbiran itu jangan bamusik. Di samping itu, dalam
bertakbiran jangan asal tapi harus bertajwid. Misalnya dalam menyebut “wa lillahilhamd” disana ada huruf
qalqalah, jadi huruf “dal” nya harus tampak. Jangan huruf “mim” nya ditasydid karena merubah arti menjadi “penyakit panas bagi
Allah”. Jangan pula huruf “ha”
diganti “Ha” karena berubah arti
menjadi “duka cita bagi Allah”. Tetapi ucapkanlah dengan kalimat yang benar “wa lillahilhamd” (segala puji bagi
Allah)”
“Bagaimana dapat
menghasilkan keturunan yang baik, pamulaan bapangantinan haja
mendatangkan artis, amun handak jua bararamian undanglah group habsy”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar