KH. Justani
Said, BA adalah ulama dari Desa Harusan
Amuntai. Setelah lulus dari fakultas Ushuluddin, beliau langsung menerjunkan
diri ke lapangan dakwah. Langkah pertama yang beliau lakukan adalah
membuka Majelis taklim di Desa Kandang Halang. Beliau pernah menjadi
pegawai pada kantor BKKBN.
Sekarang menggeluti bisnis Biro Perjalanan Umrah, di samping menjadi
praktisi Ruqyah Syar’iyah.
Diantara kalam beliau:
“Jangan takut dalam berdakwah, kalau menurut al-Qur’an putih
katakan putih, kalau hitam katakan hitam. Kalau tidak tahu, terus terang katakan tidak
tahu, jangan menggunakan ilmu ‘kalo’ “.
“Pesemisme termasuk keyakinan jahiliyyah yang menyebar di kalangan
muslimin hingga kini, karena akibat dari
kebodohan terhadap agama dan lemahnya aqidah tauhid. Apa yang telah dan akan
terjadi, baik dan buruk semuanya datang dari Allah, bukan karena yang lain dan
bukan karena bulan safar”.
“Dalam ilmu syar’I, dukun atau tabib dikenal dengan sebutan Kahin
dan Arraf yaitu seorang peramal yang mengaku mengetahui
perkara gaib terhadap kejadian yang telah dan akan datang, seperti mengetahui
barang hilang, pengobatan dengan trik khusus, rukyah yang bertentangan dengan
syari’at dan ilmu kedokteran, peramal nasib dan praktik syirik serupa lainnya”.
“Hukum perdukunan menurut Islam adalah haram. Ia merupakan bentuk
kekufuran dan kesyirikan yang besar. Sebab di dalamnya terdapat penggunaan jasa
jin atau setan tersebut, seperti penyediaan sesajian, pengorbanan dan
persembahan kemusyrikan lainnya. Sementara dukun dihukumi kufur, karena dia
adalah teman setan di samping juga dukun
menyamai dan menandingi sifat Allah dalam rububiyah-Nya karena mereka mengklaim
tahu ilmu ghaib, padahal ilmu ghaib itu hanyalah milik Allah semata.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar