Minggu, 01 Oktober 2017

KH. JUSTANI SAID, BA





KH. Justani Said, BA adalah  ulama dari Desa Harusan Amuntai. Setelah lulus dari fakultas Ushuluddin, beliau langsung menerjunkan diri ke lapangan dakwah. Langkah pertama yang beliau lakukan  adalah  membuka Majelis taklim di Desa Kandang Halang. Beliau pernah menjadi pegawai pada kantor BKKBN.
Sekarang menggeluti bisnis Biro Perjalanan Umrah, di samping menjadi praktisi Ruqyah Syar’iyah.

Diantara kalam beliau:

“Jangan takut dalam berdakwah, kalau menurut al-Qur’an putih katakan putih, kalau hitam katakan hitam.  Kalau tidak tahu, terus terang katakan tidak tahu, jangan menggunakan ilmu ‘kalo’ “.

“Pesemisme termasuk keyakinan jahiliyyah yang menyebar di kalangan muslimin hingga kini,  karena akibat dari kebodohan terhadap agama dan lemahnya aqidah tauhid. Apa yang telah dan akan terjadi, baik dan buruk semuanya datang dari Allah, bukan karena yang lain dan bukan karena bulan safar”.

“Dalam ilmu syar’I, dukun atau tabib dikenal dengan sebutan Kahin dan Arraf yaitu seorang peramal yang mengaku mengetahui perkara gaib terhadap kejadian yang telah dan akan datang, seperti mengetahui barang hilang, pengobatan dengan trik khusus, rukyah yang bertentangan dengan syari’at dan ilmu kedokteran, peramal nasib dan praktik syirik serupa lainnya”.

“Hukum perdukunan menurut Islam adalah haram. Ia merupakan bentuk kekufuran dan kesyirikan yang besar. Sebab di dalamnya terdapat penggunaan jasa jin atau setan tersebut, seperti penyediaan sesajian, pengorbanan dan persembahan kemusyrikan lainnya. Sementara dukun dihukumi kufur, karena dia adalah teman  setan di samping juga dukun menyamai dan menandingi sifat Allah dalam rububiyah-Nya karena mereka mengklaim tahu ilmu ghaib, padahal ilmu ghaib itu hanyalah milik Allah semata.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar