Sabtu, 28 Oktober 2017

USTADZ Drs. H. AHMAD SYAUKANI ARSYAD




Ustadz  Drs. H. A. Syaukani Arsyad, lahir di Telaga Silaba, Amuntai. Beliau adalah alumni dari Pondok Pesantren Gontor Ponorogo. Menjabat sebagai Kepala SMU Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Pengelola Qur’anic Intelligence Centre (QIC), juga menjadi Ketua Alumni Ikatan Pondok Modern Gontor Kalimantan.



Diantara kalam beliau:

“Zikir itu artinya kesadaran, yang mencakup 3 hal, yaitu perasaan, pikiran dan kesadaran. Makanya dengan berdzikir hati, pikiran dan perasaan akan tenang. Komando dari perasaan itu sumbernya panca indera. Sementara pikiran yang mengontrol adalah otak. Titik control yang paling utama dan titik sentralnya adalah kesadaran, kontrolnya adalah hati. Kalau hatinya baik, maka baiklah seluruh tubuh. Dan kesadaran akan membuat hati tenang. Orang yang sadar tidak akan berbuat macam-macam atau melakukan perbuatan maksiat”.

“Zikir yang paling bagus adalah membaca al-Qur’an”.

“Al-Qur’an itu bukan untuk jimat tapi sebagai petunjuk, dijadikan pedoman dalam pola pikir, pola bicara, bertindak dan cara pandang masyarakat dalam kehidupan melalui slogan al-Qur’an, shalat dan infaq (ASI)”.

“Apapun yang kita lakukan untuk menghidupkan semangat beragama,  asalkan didasari niat yang ikhlas tergolong jihad”.

“Kalau ada suatu pesantren yang mengibarkan semangat jihad  berupa gerakan fisik, semua itu tergantung pada visi dan misi masing-masing pesantren. Tapi  hal itu tidak bisa dijadikan tolok ukur atau alasan untuk memukul rata,  bahwa pesantren itu identic melahirkan para sosok fundamentalis”.

“Mereka yang doyan/senang dengan ramalan, berarti sudah jauh dari Allah dan menjadikan paranormal sebagai Tuhannya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar