__________________
(6) SAYYID BALQA’ID al-HASANI
(Muhammad Balqa’id al-Maliki al-Hasani al-Jazairi):
Among the signs of turning away Allah Subhanahu wa ta'ala from a servant is to make that person busy with things that do not benefit the hereafter.
(Diantara tanda berpalingnya Allah Subhanahu wa ta’ala dari seseorang hamba adalah Allah memnhadikan orang tersebut sibuk kepada hal-hal yang tidak memberikan manfaat (akherat) baginya).
(7) HABIB BAGIR bin ALWI bin YAHYA:
Kita tidak boleh membenci seorang manusianya tapi yang kita benci hanyalah kejahatannya, kekafirannya, sedang manusianya tetap harus kita cintai karena mereka juga adalah makhluk Allah Subhanahu wa ta’ala.
Wa innaka la ‘ala khuluqin adhim. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Tidaklah pujian itu sangat tinggi dimana ada pujian melebihi pujian Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Jadi memuji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam dengan sebaik-baik pujian tidaklah dilarang. Ada salah seorang sahabat membuat syair untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam dan berkata syair tersebut bukan untuk memperindah Rasulullah namun akhlak dan budi pekerti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam lah yang membuat syair ini jadi indah.
_______________
(8) SYAIKH BADRUDDIN al-HASANI:
Datangi tempat itu (rumah pelacuran), temui pimpinan/pengelolanya dan bawa uangku ini, sampaikan salamku pada mereka dan katakan pada mereka bahwa aku meminta mereka mendo’akan aku.
(Belajarlah kepada anak cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, jangan mengajari mereka karena mereka lebih alim dari kalian).
· Kesedihan tidak boleh dibawa-bawa krpekerjaan.
(11) HABIB BAHAUDDIN bin LUTHFI bin YAHYA
· Menurut sayyidina Ali Karamallahu wajhah, bahwa nanti pada hari kiamat, semua mata akan menangis, kecuali 3 jenis mata, yaitu mata yang begadang dijalan Allah, mata yang dipejamkan untuk menghindari melihat hal yang dilarang oleh Allah, dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.
(12) BABA ISMAIL SEPANJANG al-FATHONI
(13) DR. HABIB BAWAFI, MH
· Taqwa itu, diurai dari huruf-huruf yang membentuknya, mengisyaratkan bahwa orang taqwa itu harus (Ta) Tawadhu’. Kemudian (Qaf) Qana’ah yaitu menerima atas pemberian dari Allah. Qana’ah adalah implementasi dari syukur kepada Allah. Lalu (Wawu) dimana orang taqwa adalah orang yang wara’ atau wira’i, yaitu tidak berani menggunakan atau memakan barang yang syubhat. Yang syubhat saja tidak mau, apalagi yang haram. Yang keempat, ciri orang yang taqwa yaitu (Ya) Yaqin. Orang taqwa itu harus yaqin terhadap Allah. Maka tentunya, kalau sudah yaqin terhadap Allah, maka akan meninggalkan atas beberapa larangan-larangan dan melaksanakan perintah-perintahnya.
(14) HABIB ABU BAKAR al-HABSYI (BASIRIH)
· Belajarlah terus menerus, jangan pernah bosan dan berhenti hingga ke akhir hayat. Jangan mengambil yang bukan milik kita, dan jangan ikut-ikutan orang lain yang bukan urusan kita. Dan ingat, jangan pernah meminta uang untuk keperluan haulku, cukup semampunya dari keluarga. (Pesan kepada anak-anak beliau)
(15) SYED BAKRI al-YAHYA
(16) ALI BARAKWAN
(17) HABIB BAGIR SHAHAB :
· Jangan tanyakan pada diri anda apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuat anda hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias.
· Mencari kebahagiaan sebetulnya tidaklah sulit, karena kebahagiaan datangnya dari diri kita sendiri. Ketika pikiran kita selalu positif, bahagia akan datang dengan mudahnya. Sebaliknya, jika memikirkan hal-hal negatif, itu hanya akan menghambat dan membuat hidup kita penuh dengan tekanan.
· Saat anda bersedih, luangkanlah beberapa detik untuk mengagumi kebesaran Tuhan melalui indahnya alam semesta ini.
· Seberat apapun kehidupan, orang yang selalu merenungi alam semesta selalu hidup dalam kesyukuran.
· Tuhan menciptakan alam semesta untuk dijadikan tempat merenung bagi orang-orang yang berfikir.
__________________
· Berdzikir (mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala) dengan sebanyak-banyaknya, supaya sinyal tubuh ini selalu ada, jangan sampai putus hilang sinyal sehingga kita sulit dihubungi oleh rahmat, rejeki dan maghfirah yang Allah Subhanahu wa ta’ala punya.
· Tugas utama sang suami adalah menafkahi istri dan keluarga, maka setiap seorang suami keluar rumah dengan niat mencari nafkah (maka) Allah Subhanahu wa ta’ala turunkan baginya rejeki dirinya, istrinya dan anak-anaknya dan orang/ keluarga yang tinggal dengannya.
(19) SYEIKH BABA ABDUL AZIZ al-FATHANI al-HUSAINI
· Jangan takut selain (kepada) Allah, jangan hara selain (kepada Allah), jangan cari selain Allah.
(20) IBNU BRIKAH al-HASANI
(Prof. DR. Muhammad bin Amir bin Mu’ammar bin Ahmad bin Mabruk bin Brikah bin Ahmad bin Ibrahim bin Su’ud bin Ibrahim bin Amir bin Utsman bin ishaq bin Ali bin Abu Zaid bin Ali bin al-Mahdi bin Shafwan bin Yasar bin Musa bin Musa bin Salman bin Yahya bin Musa bin Muhammad bin Isa bin Ibrahim bin Isa bin Idris al-Asghar bin Idris al-Akbar bin Abdullah al Kamil bin al-Hasan bin Imam Hasan bin Ali dan Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW).
· Tidak dapat dipungkiri bahwa tasawuflah satu-satunya kunci stabilitas segalanya; hati; individu, sosial, tidak terkecuali stabilitas politik dan negara. Bukan hanya rakyat jelata yang merasa nyaman dengan tasawuf, pemerintahpun tenang menjalankan kewajiban-kewajiban bila dibimbing dengan baik oleh para ulama ahli tasawuf.
· Para pemuda banyak memilih tasawuf sebagai jalan kehidupan, sebab mereka sedang mencari kesenangan jiwa dan belum menemukannya. Pastilah tasawuf yang akan menjawab semua tanda tanya mereka. Dan secara otomatis diakhir zaman yang serba mudah dan bebas ini, mereka akan penasaran dengan kehidupan lain yang lebih nyaman, ialah tasawuf yang merupakan intisari agama langit.
· Namun demikianlah keniscayaan variasi ummat Islam. Ada yang menjadikan agama sebagai jembata menuju tahta perpolitikan, ada yang menjadikannya sebagai acuan hidup beragama ala kadarnya dengan penuh keterbatasan, dan ada juga (tasawuf) yang menjadikannya sebagai jalan. Pembangunan manusia seutuhnya melalui pendidikan spiritual yang telah dirumuskan para ulama tasawuf dahulu dan sekarang.
(21) SAYYID AHMAD AL-BADAWI
(Ahmad bin Ali bin Ibrahim bin Muhammad bin Abu Bakar bin Ismail bin Umar bin Ali bin usman bin Husain bin Muhaammad bin Musa bin Yahya bin Isa bin Ali bin Muhammad bin Hasan bin Ja’far bin Ali al-Hadi bin Muhammad al-Jawwad bin Ali ar-Ridha bin Musa al Kadzim bin Ja’far as-shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali dan Fatimah az-Zahra binti Rasulullah Saw )
· Zuhud adalah melawan nafsu dengan meninggalkan dorongan syahwat duniawi, dan dengan meninggalkan 70 pintu kehalalan karena khawatir akan terjerumus dalam keharaman.
· Ikuti jalan ibadah sesuai dengan kitabullah, dan sunnah Nabi SAW, dirikan shalat, tunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, haji ke baitullah yang suci, ikuti semua perintah syari’at, juga semua kesunnahan yang di redhai Allah, sibukkanlah dengan ta’at kepada-Nya dalam perkataan, perbuatan dan keyakinan.
· Janganlah engkau melihat silaunya dunia dengan berbagai perhiasannya, ikutilah nabimu Muhammad Saw dalam akhlaknya, jika tidak mampu maka ikuti akhlak syekhmu, jika engkau tidak bisa melakukan haldi atas, maka engkau akan hancur bersama orang-orang yang hancur.
· Jangan sekali-kali engkau cinta dunia, sebab hal itu akan merusak amal shaleh, sebagaimana cuka merusak madu.
· Sabar adalah rela dengan keputusan Allah, menyerahkan diri dengan titah Allah, dan juga ia senang mendapat musibah sebagaimana ia senang mendapat nikmat.
· Siapa yang tidak berilmu maka ia tidak berharga, siapa yang tidak bijak berarti ilmunya tidak bermanfaat.
· Siapa yang tidak memiliki kedermawanan maka ia tidak memiliki bagian dari hartanya.
· Siapa yang tidak memiliki kasih sayang kepada sesama maka ia tidak akan meemperoleh syafaat dari Allah.
· Siapa yang tidak memiliki kesabaran maka tidak akan memperoleh jalan keluar.
· Siapa yang tidak mempunyai ketaqwaan maka ia tidak punya kedudukan di sisi Allah.
· Dan serahkan dirimu kepada Allah dan relakan hatimu menerima musibah ujian sebagaimana kegembiranmu ketika menerima nikmat dan tundukkan hawa nafsu dengan meninggalkan syahwat.
(22) HABIB BAKRI ASSEGAF
Kalau tanya pendapat saya, didalam hukum Islam tidak ada pendapat-pendapat, yang ada adalah semua bertakluk kepada hukum-hukum yang berlaku. Hukum yang sudah ada itu dari 5 madzhab dilarang keras untuk shalat shaf campur antara lelaki dan perempuan, apalagi ada shaf perempuan didepan laki-laki, hal seperti ini sangat dilarang keras didalam hukum-hukum agama. Di zaman Rasulullah sampai saat ini tidak pernah terjadi seperti itu, yang ada hanyalah bahwa keliling ka’bah 7 kali itu boleh antara laki-laki dan perempuan, tapi selain daripada itu, sholat dimana saja selain dari pada thawaf dilarang keras didalam hukum agama untuk percampuran antara laki-laki
(23) BADIUZZAMAN SAID NURSI
(Badiuzzaman Said Nursi bin Mizan al-Hasani al-Husaini)
· Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.
· Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik (positif thinking). Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.
· Keluhan itu hanyalah musibah diatas musibah, derita diatas derita, jika kau tersenyum dihadapan musibah (maka) musibah itupun menjadi larut dan layu.
· Hai orang-orang yang mengejar reputasi (popularitas), reputasi adalah riya’, penyebab kematian hati, maka jangan dicari dan dikejar agar tidak diperbudak.
· Orang-orang yang telah mencapai kesempurnaan iman merasakan kenikmatan dalam ketidakberdayaan dan rasa takutnya kepada Allah. Bahkan mereka berlepas diri dari seluruh daya dan kekuatan mereka lalu berlindung kepada Allah lewat ketidakberdayaan mereka. Mereka mempersembahkan rasa tidak berdaya dan takut tersebut sebagai wasilah dan penolong bagi mereka disisi Allah.
(24) SYED BALKHI
(Syed Moiz Balkhi)
· Happiness is the new rich, inner peace is the new success, health is the new wealth, kindness is the new cool (Kebahagiaan adalah orang kaya baru, kedamaian bathin adalah kesuksesan baru, kesehatan adalah kekayaan baru, kebaikan adalah hal baru yang keren).
· Life has no remote, get up and charge it your self (Hidup memiliki remote bangun dan isi daya sendiri)
· If you spot on opportunity and are really axcited by it, throw yourself into, it with everything you’ve got (Jika anda melihat sebuah peluang dan benar-benar bersemangat karenanya, lemparkan diri anda kedalamnya dengan semua yang anda miliki)
(25) Prof. DR. HABIB BAASIM bin AHMAD al-ATHOS (madinah)
· Para aulia shalihin dan ahli ma’rifah ketika mencium bau wewangian yang baik, selalu mereka bershalawat kepada baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
· Sebenarnya, persatuan atau keadaan yang seperti ini sudah terjadi ratusan tahun yang silam, antara ulama-ulama Mekkah, Hadramaud (Yaman, pen) dan Madinah dengan ulama-ulama Indonesia. Sedari dulu telah terjadi persatuan bathin, persatuan bathin, persatuan aqidah, persatuan madzhab dan persatuan thariqah dengan ulama Makkah dan Madinah.
· Allah telah memeberikan keistemewaan kepada ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya adalah dijadikannya seluruh tanah dimuka bumi ini suci dan dapat (boleh) dipergunakan untuk ibadah. Kita orang muslim dapat shalat dimana saja, dimesjidkah, dirumah, dan lain-lain karena shalat diperrintahkan bagi kita, untuk dilaksanakan dimana saja, tidak seperti umummat-ummat tersahulu yang hanya dapat melakukan ibadah disuatu tempat-tempat tertentu saja.
c
(1) DR. HABIB CHIRZIN
· Intinya pada manajemen masjid. Manajemen mesjid itu adalah manajemen gerakan. Ia bukan hanya manajemen penyelenggara, ini karena pengertian takmir adalah memakmurkan. Berarti takmir itu juga mengembangkan, tidak hanya dalam hal fisik dengan memperbarui sajadah, misalnya, tetapi bagaimana masjid itu punya fungsi pendidikan sosial.
· Globalisasi (kesejagatan) telah menjadi narasi besar pada zaman ini. Fenomena ini telah menjadi fenomena sosial yang terkemuka dan memberikan berbagai manfaat bahwa manusia dan tempat-tempat dunia telah menjadi semakin terhbungkan satu sama lain. Namun demikian, terdapat juga dampak negatif dari glabalisasi tersebut. Karena itu, untuk mencegah dampak globalisasi, al-Qur’an harus digunakan sebagai rujukan utama dalam mengarungi proses globalisasi. Selain itu, al-Qur’an juga mesti dijadikan rujukan primer dalam menggerakkan sebuah persyarikatan, maka iapun akan menjadi sumber petunjuk (al-huda) yang tidak kunjung habis.
(2) SAYYID AFIFUDDIN CHANIF al-HASANI
(3) HABIB CHEN AURIS
(Habib Husein Alatas, Pimpinan AURIS = Amanah Untuk Remaja Islam).
· Akal adalah syahid (saksi dan bukti) akan kebenaran syara’. Inilah sebenarnya yang dilakukan oleh ulama tauhid atau ulama al-Kalam (teologi) yang mereka lakukan adalah Taufiq (pemaduan) antara kebenaran syara’ dengan kebenaran aqal, mengikuti jejak Ibrahim – seperti yang dikisahkan al-Qur’an – ketika membantah raja Namrud dan kaumnya, dimana beliau menundukkan mereka dengan dalil akal. Fungsi akal dalam agama adalah sebagai saksi bagi kebenaran syara/ bukan sebagai peletak dasar bagi agama itu sendiri. Berbeda dengan golongan falsafat yanG berbicara tentang Allah, malaikatdan banyak hal lainnya yang hanya berdasarkan penilaian akal semata-mata. Mereka menjadikan akal sebagai dasar agama tanpa memandang ajaran yang dibawa para Nabi dan Rasul.
(4) HABIB CEKER
(HABIB ABDULLAH bin IDRUS bin TAHA al-HADDAD)
· Shalawat adalah wasilah tercepat yang menyebabkan terkabulnya do’a, bahkan derajat penghuni sorga ditentukan dari seberapa banyak ia bershalawat. Seorang ulana pernah bertemu dengan Imam Syafi’i dalam mimpinya, Imam Syafi’i mengabarkan bahwa kedudukan tinggi yang ia terima berkat memperbanyak membaca shalawat.
(5) SYED CHEEZAL SHAH
· Keagungan syari’ah, dengan kehalusannya (membuat) pelajaran menjadi bersinar.
(4) MBAH DULLAH (KH. ABDULLAH ZEIN bin SALAM)
(5) HABIB MUHAMMAD DAUD ALATTAS
· Jadikan akalmu, hatimu, rohmu, jasadmu, karena bila semua terisi dengan namanya berbahagialah kamu
(6) D.H ASSEGAF
(Sayyid Dja’far bin Husein bin Ahmad Assegaf).
· Tidak pernah ada kata pensiun untuk seorang wartawan. Tetapi, apakah disini nanti (tugas) saya yang terakir ...hanya Allah yang mengetahui.
· Untuk menulis butuh ketekunan dan kebenaran. Harus masuk hingga ke sel terdalam (sumber utama) untuk mencari informasi.
· Prinsip kerja wartawan sama dengan intel. Bedanya bos para intel ya komandan dan hanya institusinya. Kalau wartawan ya rakyat banyaklah bosnya.
(7) DR. DODI SYIHAB, MA
· Negara kita, Indonesia membutuhkan ASI, bukan Air Susu Ibu, melainkan (melalui) Al-Qur’an, shalat dan Infaq. Al-Qur’an hubungan manusia dengan Allah, shalat hubungan manusia dengan jiwanya, infak hubungan manusia dengan lingkungannya. Apabila salah satu tidak ada, (misal) kita paka AS tidak pakai I, kita mengabaikan manusia dan lingkungan. Terus bila kita punya hubungan dengan lingkungannya, shalat kita punya jiwa teta[i tidak bisa membaca al-Qur’an, berarti dia tidak punya Tuhan, artinya ateis. Jadi harus ada semuanya.
· Jadi, siapapun dirimu ASI-lah, al-Qur’an bacalah dengan benar, shalat ditegakkan di awal waktu, infak diberikan dengan ikhlas. Kalau ASI dilakukan dengan benar, Insya Allah tidak ada azab. Seperti janji Allah, tidak ada azab disekitarmu, dan dirimu, keluargamu, lingkunganmu, bangsa yang kita cintai bahkan dumuka bumi ini selama ada antafihim. Siapa itu antafihim. Siapa itu ya rasulullah? The walking Qur’an. Apa itu alqaur’an yang berjalan. Itu adalah ASI, al-Qur’an dibaca tiap hari, shalat diawal wajtu, infak dan suka menolong orang lain.
(8) SAYYID A. DJAMALUDDIN ASSEGAF PUANG RAMA
* Wahai anakku, didalam mencari kehidupanmu, maksimalkan ikhtiarmu dan optimalkan do’amu. Hasilnya, itu wilayah Allah. Jangan engkau campuri. Karena disitulah letaknya takdirnya Allah pada setiap hamba=Nya.
(9) SYEKH DAUD AL-FATHANI
(Syekh wan daud bin syekh wan abdullah bin syekh wan Idris (gelar Tok wan Derasyid atau Syekh wan Senik) bin Tok wan abu bakar bin tok kaya pandak bion andi (faqih) Ali Datuk Maharajalela bin Musthafa Datiu Jambu (Sultan Abdul Hamid Syah) bin Sultan Muzaffar (saudara kandung dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung jati) bin Sultan Abu Abdullah umdatuddin bin syed Ali bin syed Nur alam bin maulana syekh Jamaluddin al akbar al-husaini (di negeri bugis/sulawesi) bin syed Ahmad syah (di India) bin Syed Abdul Malik (India) bin Syed Alwi (di Tarim) bin syed Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qassam bin Alwi bin Isa an-Naqib (di Basrah) bin Muhammad Naqib (di Basrah) bin Ali al-Uraidi (di Madinah) bin Ja’far shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali dan Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).
· Ketahuilah olehmu, bahwasanya menunjukkan beberapa hadits ini supaya memberi ketahui akan kaum bahwasanya orang menghafaz (menghafal) beberapa masail fiqhhiyah (masalah-masalah fiqih) yang wajib kita amalkan itu pada makna ia menghafaz hadits jua hasil pahala mengajar dan belajar karena bahwasanya ialah maksud daripada hafaz hadits (Mukaddimah pada kitab Hidayah alMuta’allim wa umdatul mu’allim)
· Maka dapat difahami hadits ini (“sedikit fiqhi itu lebih baik daripada banyak ibadat”) Tiada dipuji daripada kematian ilmu itu melainkan jikalau ada qasadnya dan tuntutnya itu berkehendak dengan dia akan Allah Subhanahu wata’ala dan berkehendak ia mengeluarkan dirinya daripada kelam kabut jahilnya kepada Nur Ilmu.
· Maka jika ada qasadnya akan dunia seperti harta atau kebebasan atau gelap atau kemegahan atau masyhur atau melengkapi muka manusia kepadanya dan lainnya, maka iatu dicela seperti barang yang tersebut pada hadits itu.
· Selagi seseorang masih tidak mengerti akan seluk belok tentang keislaman, maka seseorang itu tetap masih jahil, walau pengetahuan lain masoh dikuasai demikian rupa”.
(10) HABIB DIYA bin SHAHAB Lc
· Jika anda ingin melihat akhlak yang sebenarnya dari seseorang, maka lihatlah bagaimana ia memperlakukan orang yang status sosialnya lebih rendah. Karena, semua orang pasti menghormati orang yang diatasnya, namun hanya orang berakhlak saja yang menghormati orang yang dibawahnya.
· Ikutilah karena cinta, kalau belum cinta setidaknya disana ada pahala.
· Jika akhlak dan pekertimu karena manusia, boleh jadi ia berbalas dan boleh jadi tidak. Ketika ia tidak berbalas, kau akan kecewa dan meninggalkannya. Jika akhlakmu karena Allah, maka pasti ia berbalas dan abadi selamanya.
· Biarkanlah segalanya mengalir sesuai dengan ketentuan-Nya. Berbaringlah di malam hari dengan hati lapang dan rela. Karena, boleh jadi antara pejaman dan terbukanya mata, Allah telah merubah suatu keadaan kepada keadaan yang lain.
(11) SYED MAULANA DAWOOD GHAZNAVI
· Bertindak menurut syari’ah berarti ketaatan pada makanan (menghindari yang haram, pen) dan menghindari keuangan (pemborosan, pen)
· Keikhlasan yang benar bukan hanya sebagian dari komponennya melainkan 3 ilmu yang terpisah yaitu kemanusiaan, hati dan keilhlasan itu sendiri.
· Patuhi sunnah dan ikuti insting pergi.
· Ketahuilah penyebab tabiaat anda sendiri.
(12) TENGKU DEDY bin TENGKU SYED HARMONIE
(Tengku Dedy bin Tengku Syed Harmonie bin Tengku Nasaruddin Said Effendy (Tenas Effendy) bin Tengku Said Umar Muhammad al-Jufri)
· Kalau menjadi pemimpin, tidak hanya bertanggungjawab atas tugas yang diemban nya, tetapi di satu sisi harus bertanggung jawab kepada manusianya, juga bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan itu yang harus menjadi perhatian bagi seorang pemimpin profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar