(12)
HABIB ZEIN bin AHMAD al-HABSYI:
Jadikanlah
setiap kata-kata yang keluar dari lisanmu sebagai cahaya yang mengandung faedah
(manfaat) bagi dirimu7 dan bagi setiap orang yang mendengarkan kata-katamu.
________________________
(13) HABIB ZAKI bin ABDURRAHMAN
ALAYDRUS:
Diantara niat menikah, beriniatlah untuk mendapatkan
cintanya Allah, dan berniatlah menikah karena mengikuti sunnah nabi Shallallahu
‘alaihi wasalam. Dan ketika sudah sah, maka antara suami istri, suami kepada
istrinya berniat menyolehkan sang istri, dan istri kepada suaminya berniat
menyolehkan suaminya, agar mendapatkan cinta-Nya.
Hendaknya sang
bapak menjadi uswatun hasanah bagi anak-anaknya. Sang ibu menjadi uswatun
hasanah bagi anak-anak perempuannya. Sang kakak menjadi uswatun hasanah bagi
adik-adiknya. Yang senior menjadi uswatun hasanah bagi yang junior, sang tuo
menjadi uswatun hasanah bagi yang masih muda.
_____________________
(14) HABIB ZACKY bin YAHYA:
Pelepah korma (saja) menangis
saat berpisah dengan Rasulullah, lalu bagaimana dengan kita ummatnya? Bagaimana
kesedihan kita sesaat saja kita berpisah dengan Rasulullah.
__________________
(15) HABIB ZEIN bin ALI bin SMITH (adik Habib Bahar bin Smith)
Inti dari
maulid adalah bergembira akan datangnya, lahirnya baginda Nabi besar Muhaammad
Shallallahu ‘alaihi wasalam. Yang suruh kita bergembira akan adanya baginda
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam, bukan para ulama, bukan para nabi,
bukan para rasul, bukan para aulia, tapi yang menyuruh kita bergembira adalah
Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana dalam al-Qur’an Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman:
______________
(16) SYARIF ZAIDAN IZZAT bin HAMDI ASSEGAF:
Pada saat kelahiran baginda
Rasulullah semuanya bergembira, langit dan bumi bergembira, pohon-pohon
bergembira, malaikat-malaikat bergembira, hewan-hewan bergembira, batu juga
bergembira. Semua orang bergembira menyambut kelahiran baginda Rasulullah.
Hanya 2 saja yang tidak senang dengan kelahiran Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam,
yaitu iblis dan setan. Makanya pada zaman sekarang ini, kalau tidak suka dengan
kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, kalau ada yang membid’ahkan maulid
nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, jangan-jangan itu keturunan iblis dan setan.
__________________
(17) HABIB ZAKY bin SAGGAF al-KAFF:
Aqidah kita
harus benar-benar dijaga, keluarga kita harus benar-benar dijaga dan menjaganya
harus benar-benar, jangan setengahj-setengah. Karena apa? Karena jika ada
(masalah) aqidah yang lain yang bertentangan dengan al-Qur’an dan hadits, jika
sampai masuk kedalam tubuh manusia ibarat racun yang mematikan, lebih
berbahaya, lebih dahsyat bahayanya daripada kanker, virus HIV aids dan proses
penyebarannya sangatlah cepat. Pemahaman yang salah ini, kalau masuk dalam
bidang aqidah, dalam hati susah untuk bisa keluar, susah untuk diobati, susah
untuk kembali kecuali dapat hidayah dari Allah.
Lindungilah keluarga kita
dari pemahaman-pemahaman yang bertentangan dengan ahlussunnah wal jama’ah, dari
pemahaman-pemahamanyang menyuruh kita benci dengan sahabatnya Nabi,
pemahaman-pemahaman yang juga menyuruh benci kepada keluarganya Nabi.
(18) SYED ZAID ZAMAN HAMID:
You will always
find that only the mushriks or the khawarij would be the most better enemies of
this faqeer. It is because of the sacred blood that flows within. Alhamdulillah
as the dogs of hell and the mushriks remain the worst enemies of Rasulullah.
___________
(19) HABIB ZEIN bin UMAR SMITH (Ketua Umum Rabithah Alawiyah):
Kemenangan yang didapat
dengan kejujuran akan sangat berarti bagi kita semua.
_____________
(20) HABIB ZULFIKAR ALI BIN SYEKH ABUBAKAR
Barangsiapa
yang menyenangi kekasihnya Allah ta’ala maka dia akan dikasihi oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala. Maka kata Rasulullah : ikutilah aku niscaya akan dicintai
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Mengikuti Rasulullah itu dengan cara apa? Ya
dengan mengikuti cara hidup para alim ulama. Barangsiapa yang cinta kepada para
alim ulama, maka cintanya tersebut akan disampaikan kepada habibuna Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasalam.
________________
(21)
DR.
ZAINAL ABIDIN BILFAQIH, MA :
· Pemimpin yang faham akan
syari’at Islam dan faham ilmu kenegaraan akan menciptakan keadilan. Maka kita
semua harus bisa melangkah tanpa saling menbedakan.
· Kita harus
belajar dengan memiliki guru yaitu orang yang sarat akan ilmu dan kebenarannya
terjaga. Kalau membaca tanpa dibimbing maka dikahawatirkan salah tafsir.
· Siapa yang istiqamah membaca
shalawat, apalagi hingga 40 malam, maka Insya Allah sksn mendapatkan Sirr,
madad, dan pandangan khusus dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam.
________________
(22)
HABIB
ZEIN bin HAMID BAGADIR al-ATHOS :
· Apa itu ihsan ? Ihsan bisa
punya arti bahwasanya adalah al-ikhlas. Yang
kedua, ihsan punya arti tasawuf. Jadi
kedua-duanya sama mendekati pemahaman karena antara ikhlas dan tasawuf itu
selalu berbuat ihsan. Karena menyangkut keadaan hati seseorang. Kalau hati kita
dijaga nggak akan dapat yang kotor karena hatinya bersih. Kalau hatinya bersih,
omongannya baik, dan orang-orang menantikan ucapan kita. Tetapi kalau hatinya
kotor, maka manusia berharap agar kita pergi dari hadapannya, biar ditelan
bumi, karena ucapan kita tidak baik.
(23)
HABIB
ZET HADI el-HABSYI :
·
Maka manusia
yang baik itu adalah yang tidak memiliki kekuatan intelektual dan personal
glory ketika berhadapan dengan pencipta-Nya.
·
Berkumpul dalam mencari
manfaat, jauh lebih baik daripada merasa diri paling hebat.
·
Tak cukup tanpa
Allah adalah pegangan orang yang berfikir.
·
Islam akan dijumpai dalam
kondisi apapun, dan ia akan menjadi pembimbing hatimu saat kamu menyakininya.
(24)
Ustadz
DR. ZEN MUHAMMAD al-HADI, MA :
·
Jangan pernah mencintai
siapapun melebihi cinta kepada-Nya, karena yang selain-Nya adalah fana dan
segera sirna. Sungguh kekekalan cinta hanya mil,ik Allah dan segala apa serta
siapa saja yang berkaitan dengan-Nya.
·
Ketika gembira bergembiralah
sewajarnya, karena akan datang masanya duka. Dan ketika berduka, berdukalah
sewajarnya saja, karena akan tiba masa bahagia setelahnya. Demikianlah dunia,
akan selalu diwarnai dengan itu semua, hingga jiwa melepas raga.
·
Salah satu ciri hati yang
bersih adalah selalu berprasangka baik dan bersyukur dalam segala keadaan.
·
Pengetahuan tentang kebenaran
adalah sesuatu yang baik, dan seseorang yang dapat mengamalkannya adalah yang
terbaik. Adapun keburukan ialah sesuatu yang hina, sedangkan pelakunya adalah
yang paling hina.
·
Islam adalah agama cinta.
Tidak ada agama tanpa cinta dan tidak ada cinta tanpa agama. Adapun cinta bila
tidak karena Allah, pasti berharap pamrih.
(25) HABIB ZAKY bin THOHIR bin YAHYA :
·
Orang yang mencintai Nabi
dengan hati yang sejati, sempurna bisa apa tidak ? bisa yaitu hanya dengan 2
syarat saja bisa mendapatkannya. Siapa mereka ? Kalau kita cinta Nabi dengan
sebenar-benarnya cinta, maka kita harus bisa menjaga, membela, menyayangi,
mencintai, mengasihi apapun yang datang, yang berurusan dengan Nabi itu kita
ambil dalam hati, sempurnakan rasa cinta kita kepada mereka, siapa itu 2
golongan : 1) waratsatul anbiya, para kiai, para ustadz itu wajib kita cintai,
2) yaitu para habaib. Jadi habib ataupun kiai adalah penerus baginda Nabi
shallallahu ‘alaihi wasalam, sehingga siapa yang bisa menjaga mereka, membela
mereka, mencintai mereka, mengasihi mereka, maka anda akan dijamin, Insya
Allah, bisa mendapatkan Cinta Nabi yang sempurna. Kenapa seperti itu ?
Sepintar-pintarnya orang,
sehebat-henatnya orangf, ilmunya jutaan kitab, pengikutnya jutraaan orang,
sehebat apapun orangnya, kalau kita tidak ada rasa cinta kepada ulama, kepada
orang lain, maka demi Allah, maka apa yang dilakukan itu walau dzahirnya kita
beramal tapi hakikatnya kita telah menghancurkan ummat. Jadi kalau orang itu
pintarnya sebagaimana saja dia ngomongf, tetapio didalam hatinya dia benci
dengan orang alim, benci dengan ulama, benci dengan habaib, maka dzahirnya dia
beramal tetapi hakikatnya dia menghancurkan ummat Muhammad.
(26) HABIB ZAKY bin NAJIB bin YAHYA :
·
Bagaimana kita
bisa cinta kepada nabi Muhamamad shallallahu ‘alaihi wasalam kalau kita tidak
mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam. Bagaimana kita bisa
mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam sementara kita tidak
mengetahui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam. Inilah salah satu
pengagungan kita untuk mengenalkan kembali seluk beluk nabi Muhammad shallallhu
‘alaihi wasalam dengan memperingatinya maulid nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasalam.
(27) HABIB ZAKY bin ABDULLAH al-MUNAWAR :
·
Bersamalah dengan Allah.
Seandainya tidak bisa, maka bersamalah dengan orang yang selalu bersama Allah.
·
Jagalah seluruh
anggota badan kita, terutama hati kita dari segala macam kemaksiatan yang dapat
menjadikan kita lupa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
·
Khususkanlah sebagian waktu
dibulan ramadhan untuk muraqabah, mujahadah, musyahadah dan muhadharah kepada
Allah subhanahu wa ta’ala dan bershalawat atas baginda Nabi Muhammad
shalklallahu ‘alaihi wasalam.
(28) HABIB ZAKY bin ABDULLAH al-MAULAKHELA :
·
Air mata boleh mengalir, kebekuan hati boleh mencair, namun yang
tidak boleh adalah menolak/ menggugat takdir.
(29)
HABIB ZIADI THOHIR
·
Tugas seorang pemimpin bukan hanya sekedar melayani
masyarakat, dalam kebutuhan jasmani atau material saja, namun seorang pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang juga memperhatikan keseimbangan kebutuhan rohani
atau spiritual masyarakat yang dipimpinnya. Gambaran masyarakat yang tercukupi
kesejahteraan jasmani dan rohaninya adalah masyarakat pada era Baginda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, sebaik-baik zaman adalah zamanku.
Selanjutnya, zaman khulafaur Rasyidin. Setelah itu lahir pula pimpinan yang
mampu menyeimbangkan kesejahteraan material dan spiritual rakyatnya, yakni pada
masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang mengikuti corak kepemimpinan datuknya,
umar bin khattab.
(30)
HABIB ZEIN RIFKY bin AHMAD al-JAILANI
· Pemimpin yang baik adalah sosok yang jujur, berhati
mulya, tidak sombong dan mau bekerja.
(31)
SAYYID ZAKI bin UMAR bin AKI al-HADDAD
·
Jika hati sering menyebut nama orang shaleh, maka Sirr
orang tersebut akan melekat pada wajah kita.
(32)
ZAINAL FAHMI ALATAS
·
Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan,
serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan
kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai
nilai tinggi dan mencerminkan keteduhan jiwa orang yang memilikinya.
·
Masker berfungsi untuk melindungi kita dari debu dan
virus-virus yang berbhaya, juga sebagai simbol supaya kita tutup mulut.
·
Rata-rata orang Indonesia kalau disuruh mengarang malah
mikir, tapi kalau disuruh mikir malah ngarang.
·
Rasulullah setelah shalat masih istighfar (memohon ampun
kepada Allah), tapi kebanyakkan sekarang orang habis ibadah jadi merasa benar,
berani menilai orang lain, mengkoreksi orang lain, padahal Rasulullah yang
dijamin masuk sorga aja masih memohon ampun.
(33)
HABIB ZUHAIR ASSEGAF
·
Kalau kita mencintai Allah melalui wasilah ulama, melalui
wasilah cucu Nabi kita Muhammad, melalui wasilah ilmu dan bershalawat kepada
rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, maka cinta itu akan dibalas oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala dengan pahala dan sebaik-baik balasan, dan nantinya kita
akan merasakan hal itu tidak hanya didunia tetapi juga diakherat kita akan
mendapatkan kenikmatan yang luar biasa.
·
Kata Rabiatul Adawiyah : Perjalanan diakherat jauh lebih
panjang dan lebih susah, Sesungguhnya perjalanan kematian itu jauh lebih
menyusahkan daripada kehidupan di dunia. Oleh karena itu, maka dengan keimanan,
ketaqwaan, ilmu yang kita peroleh maka hendaklah kita dapat menjadikan diri
kita ini, hidup kita ini untuk mendapatkan kesenangan hidup dialam barzah. Maka
apabila dialam barzah tersebut kita sudah mendapatkan kemudahan, maka sampai
diakhiratpun akan mendapatkan kemudahan. Maka perlu keyakinan dan ketabahan
bagi idiri kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini, bahwa yakinkan dihati
kita, bahwa dunia yang diberikan Allah hanya sementara, sebentar, tidak hari
ini, atau esok, kematian pasti akan menjemput kita. Maka dalam sebuah hadits
dikatakan, “Cukup kematian itu sebagai penasehat”.
(34) HABIB ZEIN bin
ABDULLAH BA’ABUD
·
Kenalkan anak-anak kita dengan Nabi dan orang-orang
shaleh, agar anak-anak kita bisa mencintai dan meneladani mereka. Jauhkan
anak-anak kita dari tontonan yang merusak akhlaq mereka.
(35) HABIB ZEIN bin UMAR
ALATHOS
·
Merawat dan membumikan tradisi NU, juga sama dengan
merawat dan mempertahankan bangsa.
·
Kalau seseorang itu ditakdirkan oeh Allah baik maka orang
itu akan baik. Sorga. Kalau orang itu ditakdirkan oleh Allah masuk neraka maka
orang tersebut masuk neraka. Ada hadits yang menggembirakan. Nabi Shallalalhu
‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila Allah pengin hamba itu menjadi orang baik,
ditempatkan ditempat yang baik, meninggalnya dalam keadaan baik, maka orang
tersebut akan berguna”. Maka para sahabat bertanya : Ya Rasulullah, bagaimana
Allah akan menjadikan orang itu berguna. Allah berfirman : orang itu akan di
kasih taufiq, bisa menjalankan amal shaleh, bisa shalat 5 waktu, bisa
menjalankan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, orang itu mau
mengkaji syariat nabi Muhammad, mau
hadir ke majelis ilmu, mau datang kepada habaib, mau datang kepada para kiai,
cinta kepada ilmunya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mau belajar
ilmu fiqh, ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu tasawuf dst. Maka orang tersebut
mendapatkan taufiq dapat melakukan amal shaleh.
(36) SYED ZIAUDDIN
NAQSHABANDI SAHEB
·
Kabatullah mahz ek imarat Ka Naam Nahi Balke wo
Tajalliyat E Elahi Ka Markaz hai (Ka’bah/
Baitullah, pen) bukanlah nama sebuah bangunan, tetapi pusat manifestasi
ketuhanan)
·
Jab log majlis e zikr me baith kar Allah Ta’ala ka zikr
karke uthte hain to unhe kaka jata hai : khade hojoo! Allah ne tumhare gunah
baqshdiye hain, tumhare gunah neki’on me badal diye gaye hain.
·
Arz e Taibo me Zia pure adab se aana. Husn a tazeem hi me
qalb ka taqwa dekha.
·
Zindagi ke raste Par Muhabbat ke phool ugao Agar nafrat
ke kante bechate to anindah, Aane wali apki
apni, nasal laho lohaan ho jayegi.
·
Wohi bharte hain jholiyan sabi, woh samajte hain, bolia
sab ki Aoo bazaar musthafa ko chale, kothe sikhe wahi pe chalte hain.
(37) Prof. DR. SAID ZAINAL
ABIDIN
·
Sikap tidak dapat menerima kekalahan dapat mengakibatkan
terjadinya money olitics yang dewasa ini dikenal luas diberbagai daerah dan
negara. Money Politics ini merupakan jenis korupsi yang sangat berbahaya,
disamping sebagai pelanggaran hukum, sekaligus juga menyebarluaskan kecurangan
umum dalam masyarakat dan menghilangkan
kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi, membuka peluang munculnya pemimpin
curang yang kaya dan pada gilirannya mendorong munculnya diktator.
·
Pemimpin rakyat tidak banyak berjanji, karena dia tidak
punya sesuatu untuk dibagi yang ditunjukkan adalah keikhlasan dan perhatian
pada masalah rakyat. Bukan mendadak disaat pemilu, tapi dalam keseharian hidup
sehari-hari. Rakyat tahu itu semua. Bagi rakyat miskin, matanya tidak sekedar
yang terletak dikepala, tapi juga yangtersimpan jauh didalam hati. Rakyat tidak
melihat hanya dengn mata kepala, tapi juga dengan mata hati. Mata hatiya jauh
lebih terang daripada mata kepala. Rakyat tidak sanggup membca koran, tidak
mampu menonton TV, tapi mendengar dan memeperhatikan dari apa yang dibicarakan
sesama mereka.
·
(pemimpin) ... dia harus bekerja untuk rakyat, menjadi
pelayan rakyat, bukan untuk menjadi daualat yang berkuasa terhadap rakyat.
Rakyat sudah cukup menderita selama berabad-abad. Kini dalam era kemerdekaaan
dan era reformasi rakyat ingin berdaulat. Dia membutuhkan pelayan yang mau
bekerja secara sungguh-sungguh dan jujur. Anda adalah orang-orang yang melamar
dan berlomba untuk menjadi pelayan mereka. Karena itu, pemimpin harus tahu diri
sebagai pelayan rakyat, bukan sebaliknya. (dikutip dari Jurnal Transformasi Administrasi, Volume 3
No. 1 tahun 2013).
(38) HABIB ZEIN bin
ABDULLAH bin ALWI al-HADDAD
·
Syiarkanlah pembacaan Ratib al-Haddad di rumah, masjid,
mushalla, bahkan ditempat keramaian, Insha Allah dengan keberkahannya kita
terhindar dari segala mara bahaya, rasa takut, kesulitan, penyakit, wabil
khusus covid 19.
(39) Prof. DR. HABIB MAMMAD ZARBALIYEV
·
Setiap bangsa mempunyai pandangan sendiri tentang sistem
nilai-nilai, dan tak seorangpun boleh memaksakan sistem nilai sendiri pada
kelompok lainnya. Dalam hubungan antar bangsa, kesetaraan sistem nilai-nilai
adalah syarat yang paling penting untuk persamaan negara, koeksistensi damai
bangsa-bangsa dan negara-negara, dan untuk dialog sama rata. (hal. 8)
·
Ada beberapa tingkat toleransi yaitu
tingkat sivilisasional, internasional, etnis, sosial dan individual.
Dalam hubungan internasional, toleransi
merupakan syarat utaa untuk kerjasama dan koeksistensi negara-negara secara
damai, dengan tidak tergantung besar kecilnya, tingkat perkembangan ekonominya,
asal usul etnis dan religiusnya.
Toleransi etnik dinyatakan dalam
ketoleranan terhadap tata hidup asing, kebiasaan, tradisi, pendapat dan ide-ide
asing. Toleransi etnik biasanya timbul dalam situasi bermasalah, dalam keadaan
konflik dengan kelompok etnik lain.
Toleransi svilisasional berarti
non-kekerasan (unviolence) antara budaya-budaya yang berbeda.
Toleransi sosial budaya, sebagai sifat
moral individu, dianggap sebagai sikap toleran terhadap orang-orang lain,
dengan tidak memandang asal usul etnis, kebangsaan dan budayanya. Toleransi
dinyatakan dalam usaha-usaha kepentingan-kepentingan dan pandangan-pandangan yang
berbeda untuk mencapai saling mengormati dan persepahaman. (hal. 14)
·
Komponen-komponen dari struktur toleransi sosial adalah
penghormatan, empati, kemurahan hati dan keramahan. Toleransi sebaga budaya
pemahaman orang “lain”, membentuk dasar dialog, dan dipandang sebagai cara
pencegahan konflik-konflik etni-budaya. (hal. 14)
DAFTAR
PUSTAKA
Abul A’la
al-Maududi, Daurut Thalabah fi Binai Mustaqbal al-‘alam al-Islami.
Penerjemah : Indra Syamsudin, Peranan Mahasiswa Islam Membangun Masa
Depan. (Jakarta : Media Da’wah), cet. 2, 1984.
_____________ ,
Tazkiratud Duatil Islam. Penerjemah: Drs. H.M.Asywadie Syukur, Lc.
Petunjuk untuk Juru Dakwah. (Jakarta : Media Da’wah), Cet. 2.,
1984.
_____________ ,
Nazdariyah al-Islam as-Siyasah. Penerjemah : Drs. M. Nurhalim, Politik
Alternatif: Suatu Perspektif Islam. (Jakarta : Gema Insani Press), Cet.
3, 1994.
______________,
Mabadi ‘Asasiyyah Li Fahmil Qur’an. Alih Bahasa: Umar Fanani BA, Metode
Dasar Memahami Al-Qur’an, (Bangil : Fa. Muslimun), Cet. 1, 1984.
______________,
Islamic Way of Life. Alih Bahasa : Mashuri Sirojuddin Iqbal dkk, Islam
Sebagai Pandangan Hidup. (Bandung : CV.Sinar Baru), 1983.
______________,
Tajdiid Ad-Diin wa Ihyaa-ihi. Alih Bahasa : Ahmadi Thaha, Saiful
Islam Farenduani, Sejarah Pembaruan dan Pembangunan Kembali Alam Pikiran
Agama. (Surabaya : PT. Bina Ilmu),Cet. 1, 1984.
______________,
Al Islamul Yaum. Penerjemah : Arif Rahman Hakim, Islam Masa
Kini. (Jakarta : Gema Insani Press), Cet. 5, 1994.
______________,
The Prophet of Islam, Alih Bahasa : Moh. Ayub H dan Muhammad Ali,
Muhammad saw Mahaputra Revolusioner, (Surabaya : PT. Bungkul
Indah), Cet. 1, 1987
______________,
Fundamentals of Islam. Penterjemah : Achsin Mohammad, Dasar-Dasar
Islam. (Bandung : Pustaka), Cet. 1, 1984
Abdul Karim
Zaidan, Al-Fardu wa al-Daulah fi al-Syari’ah al-Islamiyyah. Alih
Bahasa : Abd. Aziz, Masalah Kenegaraan dalam Pandangan Islam,
(Jakarta : Yayasan al-Amin), Cet. 1,
1984.
Adnan Hasan
Baharits, Al-Athfaal wal-Mukhaddaraat. Penerjemah : Rusydi Helmi,
Bahaya Obat Terlarang terhadap anak kita, (Jakarta : Gema Insani
Press), Cet. 1, 1998.
Abdul Qadir
Jailani, Syaikh, Futuh al-Ghaib.
Penerjemah : Asep Kamal, Penyunting : Abdurrahman Zain, Kunci Tasawuf,
Menyingkap Rahasia Kegaiban Hati. (Bandung : Husaini), Cet. 1, 1985
__________________,
Nadhom al-Ghautsyiah, Wahai Tuhan Tolonglah Daku. (Solo: CV.
Ramadhani), Cet. 1, 1990.
Alwi Husein, Keluarga
yang Disucikan Allah. (Jakarta : Lentera), Cet. 4, 2001.
Abdul Hadi
Muthohhar, MA, Dr. Pengaruh Mazhab Syafi’I di Asia Tenggara.
(Semarang : CV. Aneka Ilmu), Cet. 1, 2003
Abdurrauf
al-Manaawi, al-Imam, Kunuuzul
Haqaa-iqi fii Hadiitsi Khairil Khalaa-iqi. Penerjemah : Drs. Idrus H.
Alkaf, Perbendaharaan 590
Hadits Nabawi. (Surabaya : Karya
Utama), t.t.
Abul Hasan Ali al-Mawardi, Adab an-Nafs.
Penerjemah : M. Qodirun Nur dan A. Masruch, Mutiara Akhlak Al Karimah, (Jakarta : Pustaka Amani), 1993.
_____(Imam
Mawardi), al-Ahkam as-Sulthaniyyah. Penerjemah: Fadli Bahri, Lc, Hukum-hukum
Penyelenggaraan Negara dalam Syari’at Islam. (Jakarta : PT. Darul
Falah), Cet. 2, 2006.
Ahmad Dimyathi
Badruzzaman,MA, KH. Amaliah Zikir Taubah dan Taushiyah Muhammad Arifin
Ilham ditinjau dari syari’at Islam. Penerbit : Majelis Az-Zikra.
_______________,
Tanya Jawab 75 Masalah Agama (Al-Hujajul Bayyinah). (Jakarta :
Sinar Baru Algensindo), tt.
Abuzein bin
Zein, Aqidah ahlus sunnah wal jama’ah adalah aqidah ahlul bait (Surabaya
: Yayasan “al-Bayyinat”).
Ahmad Abdul
‘Adhim Muhammad, At-Takhtith lil
Hijrah : Manadi’ ilmiyah wa ilhamat Rabbaniyah. Alih Bahasa : M. Mansun
Hamzah, Strategi Hiojrah : Prinsip-prinsip Ilmiyah dan Ilham Tuhan.
(Solo :PT. TigaSerangkai Pustaka Mandiri),Cet. 1, 2004.
Abu al-Hasan Ali
an-Nadawi, Fadlu al-Bi’tsah al-Muhammadiyah ‘ala al-Insaniyyah wa Manhiha
al ‘alamiyyah al-Khalidah. Alih Bahasa : Aceng Bahaudin, Arti
Kerasulan Muhammad bagi Kehidupan Manusia. (Jakarta : Kalam Mulia),
Cet. 2, 1991
_______________,
Maza Khasiral al-alam bi Inhithath al-Muslimin. Alih Bahasa : Abu
Laila dan Muhammad Tohir, Kerugian Apa yang Di derita Dubia Akibat
Kemerosotan Kaum Muslimin. (Bandung : PT al-Ma’arif), Cet. 1, 1983.
Abdullah
Al-Haddad, Sayyid, Sabiilul Iddikaar wal I’tibaar bimaa yamurru bil insan
wa yangadhiilahu minal a’maar (Penyunting : Hasanain M Makhluf,
Penerjemah : Muhammad Baqir), Renungan tentang Umur Manusia,
Mizan, Bandung, Cetakan II, Mei, 1985
_________________,
An-Nashaihud diniyyah wal washayal Imaniyyah. Alih Bahasa :
Mohammad Abdai Rathomy, Petuah-Petuah Agama Islam. (Semarang :
CV. Toha Putra), Cet. 1,1980.
Ahmad
Al-Hasyimiy, Sayyid, Mukhtarul
Ahadits Hikamil Muhammadiyah (Penerjemah : H.Hadiyah Salim, Penyunting
: Syamsudin Manaf), Al-Ma’arif, Bandung, Cet. I, 1994
Ahmad Marzuqi,
Sayyid, Aqidatul Awam. Penerjemah : Abu Muhammad. (Surabaya : TK.
SalimNabhan).
Asy-Syaukani,
al-Imam, Qatrul Waly ‘ala Haditsil
Waly. Penerjemah :HM. Shonwani Basyuni, Dalam Naungan Illahi Wali
Allah. (Surabaya : Al-Ikhlas), Cet. 1,1994.
Abu Abdillah
Mubarak bin Mahfudh Bamu’allim, Fadhilah Shalat Malam menurut al-Qur’an dan
hadits. (Surabaya : Duta Ilmu), Cet. 2, 2009.
Abdul Basith
Muhaammad Sayyid, Prof. Dr., Ath-Thib al-Wwiqa’I min al-Qur’an wa As-Sunnah. Penerjemah : M. Masnur Hamzah, M. Habiburrahim, Rasulullah
Sang Dokter. (Solo : Tiga Serangkai), Cet. II, 2006.
Abdul Malik bin
Muhammad al-Qasim, Addunya Dhillun Zailun. Penerjemah :
Syamsuddin T, Dunia di Taanganku Akhirat di Hatiku. (Jakarta :
Darul Falah), Cet. 5, 2005.
Abdul Qadir
Umar Mauladawilah, 17 Habaib Berpengaruh di Indonesia. (Jakarta :
Pustaka Bayan),Cet. 1, 2008.
Alwi Shihab, Islam
Inklusif: Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, (Bandung : Mizan), 1977.
Alwi Husein
(Penyunting), Do’a Puncak Pengampunan dan Penghambaan. (Jakarta :
Pustaka Zahra), Cet. 5, 2004.
Ali Abdul
Muhsin Jabbar, Washaya
ash-shalihin ‘indal Maut. Penerjemah : Bobby Herwibowo, Lc. Yang
Mereka Wasiatkan: Pesan Para Shalihion di Ambang Kematian. (Jakarta :
Senayan Abadi Publishing), 2003.
Ali Anwar
Yusuf, Dr. Msi, Islam dan Sains Modern, Sentuhan Islam terhadap Berbagai
Disiplin Ilmu. (Bandung : Pustaka Setia), Cet. 1, 2006.
Ali Syariati.
Penerjemah : Afif Muhammad, Rasulullah Saw sejak Hijrah hingga Wafat.
(Bandung : Pustaka Hidayah), 1995
Adian Husaini, Hegemoni
Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi. (Jakarta : Gema
Insani Press), Cet. 1, 2006.
Abu Sulaiman
Muhammad Zabr-ar-Raba’i, Washaya al-Ulama ‘inda Hudhur al-Maut.
Penerjemah : Muhammad al-Mighwar, M.Ag, Pesan-Pesan di Ambang Kematian, Wasiat-wasiat
Ulama Saat Menghadapi Maut. (Bandung : Pustaka Hidayah),Cet. 1, 2003.
Adijani
al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia dalam Teori dan Praktek. (Jakarta
: PT.Raja Grafindo Persada), Cet. 4, 2002
Abdul Aziz
Syawasy, Syaikh. Al-Islam Diinul Fithrah. Penerjemah : Achmad
Chumaidi Umar dan M. Ali Chasan Umar, Islam
Agama Suci. (Semarang : CV. Toha Putra), 1983.
Abdul Wahid
Khan, The Personality of Allah’s Last Messenger. Penyunting : A.
Choiron Marzuki, Rasulullah di Mata Sarjana Barat. (Yogyakarta :
Mitra Pustaka), Cet. 1, 2001
Abdul Muhsin
bin Hammad al-Abbad, Biayyi ‘Aqlin wa Diinin Yakuunu At-Tafjiiru wa
At-Tadmiiru Jihadan? Penerjemah
: Munawwarah Hanan, Apakah nge-Bom itu Jihad? (Jakarta :Darul
Falah), Cet. 1, 2005.
Abdul Basith
Muhammad as-Sayyid, Ath-Thibbu al-Wiqaiy lil Muhafazhah ‘ala Ash-Shihah
al-‘Amah. Penerjemah : Azizah Hamid dan M. Habiburrahim, Metode
Pengobatan Preventif Rasulullah Saw. (Jakarta : Amzah), cet. 1, 2005.
Adiwarman Azwar
Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.(Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada), Cet. 1, 2004.
Anwar Jundi, Gelombang
tantangan Muslimah. Penerjemah : Ahsin Wijaya dan Ahmad Hakim Mudzakir.
(Solo: CV.Pustaka Mantiq), Cet. 1, 1988
Asep Muhyiddin
dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah. (Bandung :
Pustaka Setia), Cet. 1, 2002.
‘Aidh al-Qorni,
Kaifa Tathlubul ‘ilm Adabu Tholinil ‘ilm. Penerjemah : Salafuddin
Abu Sayyid, Jabir Ali Bassam, Tips Belajar Para Ulama, (Solo :
WIP), Cet. 1. 2008.
Badiatul
Roziqin, Badiatul Muchlisin Asti,Junaidi Abdul Munif, 101 Jejak Tokoh
Islam Indonesia. (Yogyakarta : e-Nusantara), Cet. 1, 2009.
Boedi Abdullah,
Taktis Jihad dalam Islam. (Bandung: PT. Al-Ma’arif), Cet. 1,
1980.
Carl W. Ernst, Teaching
of Sufism. Penerjemah: Tantan Hermansyah dan Siti Suharni, Mozaik
Ajaran Tasawuf. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada), Cet. 1, 2001.
Didin
Hafidhuddin , Zakat dalam Perekonomian Modern. (Jakarta : Gema
Insani), Cet. 3, 2004.
Farid Abdul
Khaliq, Fi al-Fiqh As-Siyasiy al-Islamiy Mabadi Dusturiyah Asy-Syura
al-‘Adi al-Musawah. Penerjemah : Faturrahman A. Hamid,Lc, Fikih
Politik Islam. (Jakarta : Amzah), Cet. 1, 2005.
Haderani HN
(Penerjemah), Maut dan Dialog Suci. (Surabaya : CV. Amin), t.t.
Hasan Muhammad
Syaddad Ba’umar Ba’umar, Kaifiyat al-Wushul Liru’yat sayyidina ar-Rasul
Muhammad saw. Penerjemah : Muhammad Al-Mighwar,M.Ag, Doa-doa
Mimpi bertemu Nabi Saw. (Bandung : Pustaka Hidayah), Cet. II, 2002.
Haydar bin
Sholeh Mauladdawilah, Tanyajawab Seputar Sunnah dan Bid’ah.(Malang
: Ar- Roudho), Cet. 1, 2009.
Husain Husain
Syahatah, Ar-Rasywah fi Mizan asy-Syari’ah Al-Islamiyah.
Penerjemah: Kamran As’ad Irsyady, Suap dan Korupsi Dalam Perspektif
Syari’ah (Jakarta : Amzah),
Cet. 1, 2005
Husein Shahab, Jilbab
Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah. (Bandung :Mizan), Cet. 1, 1986.
Hossein Nasr,
Sayyed, Muhammad Man of Allah. Penerjemah : R.Soerjadi
Djojopranoto, Kekasih Allah: Muhammad Kedalaman Spiritual dan Arti
Batiniah berbagai Episode Kehidupannya. (Jakarta : PT. Raja Grapindo
Persada), Cet. 3,2002.
__________________,
Tasawuf Dulu dan Sekarang, Terjemah : Abdul hadi W.M., (Jakarta :
Pustaka Firdaus), 1991.
Huwaida Ismail,
Wa Man Yamnauka Minal Hijaabi. Penerjemah : Abdul Mannan MM, Siapa
Melarangmu Berjilbab. (Surabaya : Target Press), cet. 1, 2001.
Ihsan Ilahi
Dhahir, Dr., Al-Mansya wal
Mashadir. Penerjemah : Fadhli Bahri,Lc, Sejarah Hitam Tasawuf,
Latar Belakang Kesesatan Kaum Sufi. (Jakarta : Darul Falah), Cet. 1,
2001
Ibrahim bin
Shaleh al-Mahmud, Hidayatu lil Ummi Jadidah. Penerjemah : Fikri
Said Obet Elly, Kado Buat Ummi. (Jakarta : Darul Falah),Cet. 6,
2002.
Ibnu
Atha’illah, Al-Hikam. Penerjemah : H. Salim Bahreisy, Terjemah
al-Hikam, Pendekatan abdi pada Khaliq-Nya. (Surabaya : Balai Buku),
Cet. V, 1984.
Ibnu Qayyim
al-Jauziyah, Kun Fa Yakun. Penyunting : Muhammad Nuh,Lc, Kun
Fa Yakun, memahami Misteri dan Hikmah di Balik Keajaiban Takdir.
(Jakarta: Mitra Press), Cet. 1, 2008.
Idrus H. Alkaf,
Mendayagunakan Keampuhan Khasiat Mukjizat ayat-ayat al-Qur’an.
(Solo :CV.Aneka), Cet. 6, 1997
_____________, Khutbah
Jaman Rasulullah Sawyang tetap relevan dan actual sepanjang masa. (Solo
: CV. Aneka),Cet. 3, 2001.
Ihsan Ilahi
Zhahir, Asy-Syi’ah As-Sunnah. Penerjemah : Bahrun Abu Bakar, Salah
Faham Sunni Syi’ah. (Bandung : Risalah), Cet. 1, 1983.
Imad Ali Abdus
Sami al-Husain, Al-Badru fil Hatstsi ‘ala Sholatil Fajr. Editor :
Mutsanna Abdul Qohhar dan Muhaammad Albani, Keajaiban Sholat Subuh,
(Solo : WIP),, Cet. 1, 2006.
Irfan Zidny, Ziarah
Spiritual (Jakarta : PT. Raja Grafindo), Cet. 2, 2003.
Ismail Nawawi, ,
Tarekat Qodariyah wa Naqsyabandiyah, sebuah Tinjauan Ilmiyah dan Amaliyah.
(Surabaya : Karya Agung),Cet. 1, 2008.
Imam Bawani, Segi-Segi
Pendidikan Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas), 1987.
Imam
Adz-Dzahabi, As-Sirah An-Nabawiyyah. Penerjemah : Ali Murtadho, Sirah
Nabi, Sejarah Kehidupan Muhammad Saw. (Semarang : Pustaka Nuun), Cet.
1, 2005.
Imam Munawwir, Memahami
Prinsip-Prinsip Dasar al-Islam, Pengantar Kuliah di Perguruan Tinggi.
(Surabaya : PT. Bina Ilmu), t.t.
Jamhari dan
Ismatu Ropi (Penyunting), Citra Perempuan dalam Islam, Pandangan Ormas
Keagamaan. (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama), 2003.
Ja’far bin
Hasan al-Barzanji, As-Sayyid, Maulid Barzanji. Majalah Al-Kisah
edisi 06/2008.
Jaih Mubarok, Kaidah
Fiqh, Sejarah dan Kaidah Asasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada),
Cet. 1, 2002.
Khan Sahib
Khaja Khan, Studies in Tasawuf. Penerjemah : Ahmad Nashir
Budiman, Tasawuf Apa dan Bagaimana. (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada), Cet. 4, 2002.
Labib MZ dan
Drs. Farid Abdullah, Kisah Kehidupan Para Sufi Terkemuka.
(Surabaya : Bintang Usaha Jaya), 1998.
Maulana Saeed
Ansari an-Nadwi (et.al), Biographies of the Women Companions of The Holy
Prophet and theWays of their Sacred Lives. Penerjemah :Chairijal T, Para
Sahabat yang Akrab dalam Kehidupan Rasul. (Jakarta : PT.Raja Grafindo),
Cet. 2, 2002.
M. Ridlwan
Qoyyum Sa’id, Fiqh Klenik, fatwa-fatwa Ulama Menyorot Tharekat dan Mistik. (Kediri : Mitra
Gayatri), Cet. 1, 2004
_____________ ,
Fiqh Najasah. (Kediri : Mitra Gayatri), Cet. 2, 2007
M. Syafi’i
Hadzami, Taudlihul Adillah (100 Masalah Agama) Jilid 1-7, Kudus :
Menara Kudus, 1982
Muhammad
Suhufi, Sayyid, The Way of Frienship in Islam. Penerjemah : M.
Iqbal Assegaf, Menuju Persahabatan. (Jakarta : Yapi), Cet. 1,
1991.
Muhammad bin
Ibrahim al-Hamid, At-Taqshir fi Tarbiyatul Awlad: al-Mazhaahir, Subulul
Wiqaayah wal ’ilaj. Penerjemah : Abu Barzani, Kesalahan Mendidik
Anak: Bagaimana Terapinya. (Jakarta: Gema Insani Press),Cet. 1, 2000.
Muhammad
Ibrahim Salim, Al-Asma’ul Husnaa
lil Athfaal. Penerjemah : Zaid Husein al-Hamid, Al-Asmaul Husna
Bagi Pendidikan Anak. (Surabaya : Mutiara Ilmu), 1987.
Mujtaba Musawi
Lari, Sayyid, God and His
Attribute : Lesson on Islamic Doctrine. Penerjemah : Ilham Mashuri dan
Mufid Ashfahani, Mengenal Tuhan dan Sifat-sifat-Nya, (Jakarta :
Lentera), Cet, I, 2002.
Mansur, Mendidik
Anak sejak dalam Kandungan. (Yogyakarta: Mitra Pustaka),Cet. 1, 2004.
Moh. Saifulloh
Al-Aziz, Cahaya Penerang Hati. (Surabaya : Terbit Terang), 2004.
Muhammad
Nuruddin Marbu al-Banjari, Al-Imam As-Syafi’I Sayyidul Aimmah wa
Mujaddidul Ummah. Penerjemah: Forum Silaturrahmi Alumni Timur Tengah
Amuntai HSU, Imam Syafi’i, Penghulu Imam dan Pembaharu Ummat.
(Amuntai: Ma’had Aly li Tafaqquh fi Diin), 2002.
Muhammad
Abdullah al-Khatib, Min Fiqhil Hijrah. Penerjemah : Drs. Abdul
Mu’in HS,MA dan Drs. H.Misbahul Huda, Dipl., Makna Hijrah, Dulu dan
Sekarang. (Jakarta : Gema Insani Press),Cet. 2, 2002.
Muhammad Afif
az-Za’by, Diwan al-Syafi’i Li Abi Abdillah Muhammad bin Idris al-Syafi’i.
Penerjemah : Abdul Wahid, Sy. Nasehat Imam Syafi’i. (Bandung :
al-Bayan),Cet. 1, 1992.
Muhammad Mahmud
Abdul Alim, Al-Wilayah. Penerjemah : Ahmad Syakirin,Lc., Jalan
Rohani Para Wali dalam Mencapai Makrifat dan Kebersihan Hati. (Jakarta
: PT. al-Mawardi Prima),Cet. 2, 2001.
M. Ali Haidar, Nahdhatul
Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan Fikih dalam Politik, (Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama), 1994.
M. Sulaiman al-Asyqar,
Alam as-Sihri wa Ary- Sya’wadzah. Penerjemah : Munirul
Abidin,M.Ag, Candu, Mistik, Menyingkap Rahasia Sihir dan Perdukunan.
(Jakarta : Darul Falah),Cet. 1, 2205.
Musahadi HAM, Evolusi
Konsep Sunnah (Implikasinya pada Perkembangan Hukum Islam), (Semarang :
CV.Aneka Ilmu), cet. 1,2000.
Moh. Adib
Bisri, Tarjamah al-Faraidul Bahiyyah, Risalah Qawa-id Fiqh.
(Kudus : Menara Kudus, 1977)
Mutawalli
Sayyid Ahmad, Al-Iman Billah. Alih Bahasa: Yunus Ali Muhdhar, Memperteguh
Keimanan Kepada Allah. (Surabaya : PT. Bungkul Indah), Cet. 1, 1994.
Muhammad
Mutawalli Asy-Sya’rawi, Al-Isra wal Mi’raj. Alih Bahasa : As’ad
Yasin,BA, Menyingkap Misteri Isra Mi’raj. (Surabaya : CV. Karya
Utama).
________________,
Al-Adillatul Maaddiyah ala Wujudillah. Alih Bahasa : A.Aziz,
Salim Basyarahil, Penyunting : Juariyah Muhammad, Bukti-Bukti Adanya
Allah. (Jakarta : Gema Insani Press), Cet. 1, 1990.
________________,
Ruhul Islam wa Mazayahu. Alih Bahasa : M. Adib Bisri, Jiwa
Islam dan Keutamaannya. (Jakarta : Pustaka Amani).
________________,
Al-Ghaib. Alih Bahasa : A. Aziz,
Salim Basyarahil, Ilmu Ghaib. (Jakarta : Gema Insani
Press), Cet. 1, 1991.
________________,
Al-Sihru wal Hasadu. Alih Bahasa : Salim Basyarahil, Sihir
dan Hasud. (Jakarta : Gema Insani Press), Cet. 1, 1991.
_________________,
Ad-Dua al-Mustajab. Penerjemah : M.Syaerozi Adhim, Do’a
yang dikabulkan (Jakarta : Akbar
media Eka Sarana), Cet. 2, 2003.
_________________,
Mukjizaat ar-Rasul. Penerjemah : Ahmad Zubaidi, Mukjizat
Rasulullah Saw. (Jakarta : PT. Al-Mawardi Prima),Cet. 1, 2004.
_________________
, Awshaafu Ahlil Jannah Ta’arrafu ‘ala Ash-haabil Jahiim.
Penerjemah : Abdul Hayyie al-Kattani dkk, Siapa Penghuni Surga Siapa
Pebnghuni Neraka.(Jakarta: Gema Insani Press),Cet. 1, 2001.
__________________,
Qishashul Hayawani Fil Quranil Karim. Penerjemah : H. Abdurrahman
Saleh Siregar,Lc. Kisah-Kisah Hewan dalam Al-Qur’an. (Jakarta :
Rihlah Press), Cet. 1, 2005.
Muhammad Nawawi
bin Umar Al-Jawi, Syekh, Nashaaihul ‘ibaad (Penerjemah : H.
Sofyan, Penyunting : Endang Sugriati dan Neni Susanti), Nasehat Bagi
Haamba Allah, (Bandung: Triganda Karya), Cet. I, 1994.
Muhammad
al-Baqir (Penerjemah dan Penyunting), Mutiara Nahjul Balaghah, Wacana dan
Surat-Surat Imam Ali ra. (Bandung : Mizan),Cet. 1, 1991.
Muhammad Alawi
al-Maliki, Prof.Dr., Ushulut Tarbiyyah an-Nabawiyah. Penerjemah :
Muhammad Ihya Ulumiddin, Prinsip-Prinsip Pendidikan Rasulullah.
(Jakarta : Gema Insani Press), Cet. 1, 2002
Muhammad bin
Ahmad al-Haddad, Risalah Manakib Mbah Priok (Habib Hasan bin
Muhammad al-Haddad).
Muhammad
Quraish Shihab, Perjalanan menuju keabadian, kematian, sorga dan
ayat-ayat tahlil, (Jakarta : Lentera Hati),Cet. 4., 2006.
_______________,
Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat.
(Bandung : Mizan), 1995
_______________,
Logika Agama : Kedudukan Wahyu dan Batas-Batas Akal dalam Islam.
(Jakarta : Lentera Hati), Cet. 4, 2007.
Muhammad Quthb,
Sayyid, Imra ataan Fil Jannah waImra ataan Fin Naar. Penerjemah :
Zeyd Husein al-Hamid, Figur Wanita Sorga dan Neraka. (Penerbit :
Amarpress), Cet. 5, 1990.
______________,
Sistem Pendidikan Islam. (Bandung : al-Ma’arif).
______________,
Konsepsi Ibadah dalam Membentuk Generasi Qur’ani. (Jakarta : Gema
Insani Press).
Muhammad
Sjarwani Abdan, Adzdachiratus Tsaminah Li ahlil Istiqamah (Simpanan
Berharga), (Bangil : Japida), Cet. 1, 1967.
Muhammad Shaleh
al-Munjid, Penerjemah : Zulkifli Zakaria, Shalat Yang Khusyuk dan
langkah-langkah Mencapainya. (Jakarta : Sri Gunting), Cet. 1, 2001.
Muhammad bin
Ibrahim al-Hamid, At-Taqshir fi Tarbiyatul Awlad : al-Mazhaahir, Subulul-
wiqaayah wal ‘Ilaj. Penerjemah : Abu Barzani, Kesalahan Mendidik
Anak: Bagaimana terapinya. (Jakarta : Gema Insani),Cet. 6, 2005.
Muhammad Abdul
Qadir Alcaff dan Shahibul Aziz Zuhri (Penerjemah), Do’a Puncak Penyesalan
dan Tobat, (Jakarta : Pustaka Zahra), cet. 3, 2004.
Muhammad Naquib
al-Attas, The Concept of Education of Islam : An Framework for an Islamic
Philosophy of Education. Penerjemah : Haidar Baqir, Konsep Pendidikan Dalam Islam,Suatu
Rangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam. (Bandung : Mizan),
1987.
Muhammad Abdul
Hadi al-Masri, Mauqif Ahlus Sunnah walJama’ah Minal ‘Ilmaniyah.
Penerjemah : Abdurrahman Attamimi dan Hanan Husin Bahanan, Sikap
Ahlussunnah Terhadap Sekularisme. (Surabaya : Duta Ilmu), Cet. 1, 1995.
Mustafa Zahri, Kunci
Memahami Ilmu Tasawwuf . (Surabaya : PT. Bina Ilmu), 1984.
Mahmudunnasir,
Syed., Penerjemah : Andang Affandi, Islam: Konsepsi dan Sejarahnya.
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya), 1993.
Nashir bin
Abdul Karim al-‘Aqil, Mujmal Ushul Ahlisunnah wal Jama’ah fi al-‘Aqidah.
Penerjemah: Muhaammad Yusuf Harun, MA, Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlussunnah
wal Jama’ah. (Jakarta : Gema Insani Press), Cet. 6, 1995.
___________________,
Islamiyyah La Wahabiyah. Penerjemah : Abdur Rosyad Siddiq, Hanya Islam Bukan Wahabi.
(Jakarta : Darul Falah), Cet. 1, 2006.
Netty Hartati,
dkk. Islam dan Psikologi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada),
Cet. 1, 2004.
Qutb, Sayyid, Hadza
ad-Diin. Editor Terjemahan : Dr. Syamsudin Manaf, Inilah Islam.
(Bandung : Pt. Al-Ma’arif), Cet. 1, 1986
________________,
Fiqih Dakwah. (Jakarta : Pustaka Amani), 1995.
Rosihan Anwar, dan Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf.
(Bandung : Pustaka Setia), Cet. 3, 2006.
Saleh Al-Jufri,
Anatomi Diri Dalam Islam, LPLI Sunan Ampel, Surabaya, Cet. III.
1989
________________,
Islam Sebagai GBHI (Garis-Garis Besar Haluan Ilahi), (Surabaya:
LPLI Sunan Ampel), Cet. 1,1987.
Salim Bahriesy
(alih bahasa), Bekal Juru Dakwah (Durratun Nashihin), TB Balai
Buku, Surabaya, Cet. III, Agustus, 1981
Shalah Abdul
Qadir al-Bakri, Al-Qur’an wa Bina al-Insan. Alih Bahasa: Abu
Laila dan Muhammad Tohir, Al-Qur’an dan Pembinaan Insan. (Bandung
: PT al-Ma’arif), Cet. 3, 1983.
Sri Mulyati,
MA,DR. (et.al), Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di
Indonesia. (Jakarta : Kencana), Cet. 1, 2004.
Sayyid Sabiq, Anashirul
Quwwah fil Islam. Alih bahasa : Haryono S.Yusuf, Unsur-Unsur
Dinamika dalam Islam (Jakarta : PT. Intermasa), Cet. 1, 1981.
Sayyid Abdullah
Sayyid Abdurrahman Ar-Rifa’I, Kama
Tadinu Tudanu. Penerjemah : Dra. Munawarrah Hannan, Bila Amal di
bayar Kontan : Kisah Nyata.
(Jakarta : Darul Falah), Cet. 1, 2004.
S.M. Naquib
al-Attas, The Oldest Known Malay Manuscript: A 16th Century
Malay Translation of The Aqa’id of
al-Nasafi. (Kuala Lumpur : The University of Malaya), 1988..
_____________, Jami’
Karamatul Awliya. Penyadur : Yunus Ali al-Muhdar, Kumpulan Kisah
Keramat Para Wali. (Semarang : CV. Toha Putra).
Taqiyuddin
Abubakar al-Husaini, Kifayatul Akhyar. Alih Bahasa : Anas Tohir
Syamsuddin. (Surabaya : PT. Bina Ilmu), 1984.
Thawil Akhyar
dan Kiptiyah, Hikmah Kehidupan, (Bandung : Pustaka), cet. 1, 1984
Utsman bin
Abdullah bin Aqil bin Yahya (Penukil), Hadits Keluarga,
Diperbanyak oleh Majelis Ta’lim ash-Sholawatiyah, Amuntai
Usman bin Hasan
bin Ahmad, Durratun Nashihin. Penerjemah: H. Salim Bahreisy, Bekal
Juru Dakwah. (Surabaya : TB. Balai Buku), cet. 2, 1980.
Wahiduddin
Khan, Religion Versus Science. Alih Bahasa: Ahmadi Thaha, Agama
Versus Sains Modern. (Surabaya : Al-Ikhlas).
Yusuf Halidi, Ulama
Besar Kalimantan,Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari,
Yusuf
al-Qaradhawi, Mauqiful Islam Minal Ilham wal Kasyf war-Ra’yu wa minat
Tamaim wal Kahanah war Ruqa’. Penerjemah : HM.Wahib Aziz,Lc., Alam
Ghaib : Sikap Islam terhadap Ilham ,kasyaf, Mimpi, Jimat, Ramalan dan Mantra.
(Jakarta : Senayan Abadi Publishing), Cet. 1, 2003.
Yusuf bin
Ismail an-Nabhani, Afdhalus Shalawati ‘alaa Sayyidis Sadaati (Amalan
Shalawat Para Wali Allah). (Pekalongan: CV. Bahagia), 1986.
Zuhair Mahmud
al-Humawi, Washaaya wa ‘Izhaat Qiilat fi Aakhiril Hayati.
Penerjemah : Abdul Hayyi al-Kattani dkk. Wasiat-wasiat Akhir Hayat dari
Rasulullah, Abu Bakar, dll. (Jakarta : Gema Insani Press), Cet. 1,
2003.
Zaid bin
Muhammad bin Hadi al-Madkhali, syaikh, Awaamilu an-Nashri asy-Syar’iyah
wa Sifatu al-Mujahid al-Mardliyah. Penerjemah : Ahmad Khadim, Mengharap
Pertologan Allah bersama Pemimpin yang di ridhai-Nya. (Malang : Cahaya
TauhidPress), cet. 1, 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar